Anda di halaman 1dari 17

1

*Alat Ukur Mekanik*

KONVERSI SATUAN, PERALATAN DAN PENGUKURAN


TEKNIK

Karya tulis ini dibuat untuk melengkapi nilai mata kuliah Konversi Satuan,
Peralatan dan Pengukuran Teknik Semester Juli – Desember 2022

Oleh:

Alvi Rahmanda
Muhammad Riski
Rendi Tri Rizki
Bimma Irvandi

Dosen Pengampu :
Rahma Doni, S.Pd, M.Pd.T

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF DEPARTEMEN


TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
2

BAB 1. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berbasis pada pengamatan terhadap
gejala alam. Inti dari pengamatan adalah pengukuran. Dengan demikian, fisika
adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada pengukuran. Kebenaran
tertinggi dalam fisika adalah hasil pengamaaatan (eksperimen). Hal ini berarti
jika ada teori yang ramalannya tidak sesuai dengan hasil pengamatan, maka
teori tersebut ditolak bagaimana pun bagusnya teori tersebut. Hal ini
3

menunjukkan betapa pengamatan dalam fisika itu sangat penting.


Itulah sebabnya pengetahuan tentang cara pengukuran merupakan kebutuhan
yang
penting.
Kita harus mempelajari cara pengukuran besaran fisika dan bagaimana
menggunakan alat ukur dengan benar. Kesalahan dalam penggunaan alat ukur
mengakibatkan data yang diperoleh tidak dapat dipertanggungjawabkan karena
mengandung kesalahan. Hal yang lebih fatal lagi adalah kesalahan penggunaan
alat ukur dapat merusak alat ukur iu sendiri, bahkan dapat mencelakakan
penggunanya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu
permasalahan, yaitu:
1. Apa saja macam-macam alat ukur mekanik?

Tujuan
2. Untuk mengetahui macam-macam alat ukur mekanik.
4

BAB 2. PEMBAHASAN

Mengukur adalah membandingkan benda diukur dengan alat ukur yang


digunakan. Alat-alat tersebut dipakai untuk mengukur sesuatu yang disebut
dengan besaran. Jadi besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka. Contoh dari besaran adalah panjang, luas, volume, berat, massa,
suhu dan waktu. Dari besaran-besran tersebut, kita dapat membedakan antara
besaran yang dapat diukur dengan alat dan besran yang tidak dapat diukur
secara langsung dengan alat. Energi adalah besran yang tidak dapat diukur
langsung dengan alat. Besar energi suatu benda diperoleh melalui perhitungan.
Suatu besaran pada umumnya memiliki satuan. Satuan adalah ukuran dari
suatu besaran misalnya besaran panjang dapat mempunyai satuan satu depa,
hasta, jengkal, kaki, dan sebagainya. Besaran waktu dapat mempunyai satuan
satu detik, menit, jam, hari, dan sebagainya. Besaran dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian, yakni besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok
adalah besarn yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan
besaran turunan adalah besaran yang satuannya ditetapkan berdasarkan satuan-
satuan besaran pokok.
Alat ukur dibedakan menjadi dua yaitu, alat ukur analog dan digital.
Berikut adalah beberapa macam dari alat ukur analog atau alat ukur mekanik
adalah sebagai berikut:
1. Penggaris atau Mistar
Penggaris ditemukan pertama kali oleh Sir Arthur Conan Doyle, pada
tahun 8871 A.D., sebagai pemukul lalat. Karena ia adalah orang yang
iseng, ia menambahkan coretan-coretan aneh pada permukaan penggaris.
Pada tanggal 14 Februari 8881 A.D., anak sulung Conan, Washington,
menebang pohon sakura ayahnya. Hal ini membuat Conan marah besar
sehingga ia mengambil penggaris dan memukul tangan Washington. Ini
adalah saat pertama di mana penggaris digunakan untuk memukul tangan
anak nakal.

Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai
5

yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku


sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari
plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris
yang dapat dilipat.

Gambar 1. Berbagai macam penggaris

 Jenis-jenis mistar ukur:


a) Mistar ukur
Merupakan alat ukur yang paling sederhana dan banyak dikenal orang,
umumnya berupa plat dari baja atau kuningan dimana pada kedua sisi
dari salah satu permukaannya diberi skala.
b) Mistar lipat
Mistar ini biasanya dibuat dari aluminium atau baja. Melihat
konstruksinya maka meteran lipat sebetulnya merupakan gabungan
dari mistar ukur dengan sambungan engsel pada setiap ujungnya,
mengingat kemungkinan ausnya engsel dan ketika lurusan garis
pengukuran sewaktu melakukan pengukuran.

c) Mistar baja
Alat ukur ini terbuat dari baja tahan karat, satuan yang digunakan bisa
berupa metric atau inci atau gabungan keduanya. Pada skala metrik 1
cm dibagi 10 atau 20 guratan. Jadi setiap guratan panjangnya 1/10 atau
1/20. Pada skala inci guratan dibagi atas 8, 16, 32, dan 64. Panjang
mistar biasanya 6 inci (15 cm) atau 12 inci (30 cm).
6

d) Mistar gulung
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur jarak-jarak yang panjang.
Dalam sekali pengukuran ketelitian alat ini kurang bagus karena sesuai
fungsinya hanya digunakan untuk mengukur jarak yang panjang dan
tidak membutuhkan presisi. Unuk mengukur jarak-jarak yang panjang
dan berliku biasanya digunakan roda ukur.
Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. Ketelitian mistar
adalah ½ x skala terkecil = 0,05 cm. Dengan ketelitian 0,05 cm ini, maka
mistar dapat digunakan untuk mengukur panjang sebuah buku atau pensil.
 Pengukuran mistar
Untuk mengukur benda kerja sebaiknya digunakan ganjel sehingga
kesalahan pembaca hanya mungkin terjadi pada salah satu sisinya saja.
Untuk mendapatkan pembacaan yang teliti, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut.
a) Mistar diletakkan dalam arah pengukuran panjang
b) Bila memungkinkan kita harus menggunakan tumpuan sehingga
kesalahan baca bias dibatasi pada satu tempat saja
c) Pada waktu melakukan pembacaan, mata harus berada agak lurus
ditempat dimana kita melakukan pembacaan
d) Pengambilan ukuran oleh jangka harus diperhatikan bahwa patok
jangka terletak sejajar satu sama lain dan berdiri tegak terhadap bidang
benda kerja
Langkah-langkah yang ditempuh untuk membaca hasil pengukuran dengan
mistar adalah
a) Pastikan bahwa titik nol pada skala mistar telah berimpit dengan salah
satu ujung benda yang diukur panjangnya
b) Baca skala yang ditunjukkan oleh ujung benda yang satunya.
c) Nyatakan hasil pengukuran yang anda peroleh dalam dua decimal
sesuai tingkat ketelitian mistar.

2. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki ketelitian mencapai 0,01
cm. Terdiri dari dua bagian, bagian dalam dan bagian bergerak.
Pembacaan
7

hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna


maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan
digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm
untuk jangka sorong dibawah 30 cm dan 0.01 mm untuk yang diatas 30
cm.

Gambar 2. Jangka sorong digital Gambar 3. Jangka sorong manual

Kegunaan jangka sorong adalah:


 untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
 untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang

(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;


 untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur berada di
sisi pemegang

Jangka sorong memiliki dua skala. yaitu skala utama dan skala nonius.
skala utama terdapat pada batang jangka, sedangkan nonius adalah skala
yang mengapit batang dari jangka sorong tersebut.
Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2
skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh
skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala
nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama
dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm.
Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
8

Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi
ketelitian jangka sorong adalah : dx = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm
Dengan ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan
untuk mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti
(akurat).
 Pengukuran menggunakan jangka sorong

Gambar 4. Contoh pengukuran dengan jangka sorong

Pada gambar tersebut diatas, diperoleh hasil pembacaan dari mengukur


sebuah objek. adapun cara pembacaanya adalah sebagai berikut:

1. Jepit benda pada rahang jangka sorong dan pastikan mengunci jepitan
(terdapat pada bagian skala nonius 1/128) agar nilai ukur tetap.
2. Perhatikan dan baca skala (dalam cm) pada batang jangka (skala
utama), lihatlah angka yang dicapai oleh benda ukur yang tentunya
dibatasi oleh nilai nol pada skala nonius.

3. Lihat garis skala pada nonius (nonius x 1/100 cm), cari skala utama
dan skala nonius yang berinpit (0,07 cm)

4. Pada gambar, terlihat nilai tertera pada skala utama adalah 2,5, bukan
2,4. Perhatikan skala 2,5 tidak tepat berimpit dengan 0 skala nonius
oleh karena itu, hasil bacanya dalah 2,4 cm. jika nilai 2,5 tepat
berimpit, maka kita tidak perlu lagi mencari skala noniusnya
melainkan langsung menuliskan hasil pembacaannya adalah 2,5 cm.
9

5. Hasil pembacaan adalah (SU + SN) sama dengan 2,4 + 0,07 = 2,47 cm

6. Untuk hasil pelaporan pada pengukuran tunggal adalah (hasil


pengukuran +/- (SN x nst), nst adalah nonius skala terkecil/batas alat
ukur benda) dalam hal ini jangka sorong yang digunakan ber-nst 0,01
cm.

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur panjang benda
hingga ketelitian 0,01mm. Mikromeeter sekrup memiliki skala tetap (skala
utama) sepanjang gagang silinder dengan nilai skala terkecil 0,5mm.
Selain itu ada skala putar yang memiliki 50 skala. Jika skala putar diputar
1 putaran penuh (diputar sebanyak 50 skala), maka penjepit mikrometer
akan bergeser sejauh 0,5mm. Jadi, pergeseran skala berputar sejauh 1 skala
bersesuaian dengan pergeseran penjepit sepanjang 0,5/50 = 0,01mm.
Angka ini merupakan nilai skala terkecil mikrometer sekrup yang kita
gunakan. Dengan nilai skala terkecil 0,01mm, berarti ketidakpastian
pengukuran dengan mikrometer sekrup adalah 0,01/2 = 0,005mm.

Gambar 5. Berbagai macam mikrometer sekrup


Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan
pada aplikasi berikut :
1. Mikrometer Luar
Digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok
dan batang-batang.
2. Mikrometer dalam
10

Digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda.


3. Mikrometer kedalaman
Digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-
slot.
Mikrometer sekrup terdiri dari:
1. Rahang tetap yang berisi skala utama yang dinyatakan dalam satuan mm.
panjang skala utama mikrometer pada umumnya mencapai 25 mm. Jarak
antara 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,5 mm.
2. Poros berulir yang dipasang pada silinder pemutar (bidal). Pada ujung
bidal terdapat garis skala yang membagi menjadi 50 bagian yang sama
disebut skala nonius.
3. Rahang geser yang dihubungkan dengan bidal, yang digunakan untuk
memegang benda yang akan diukur bersama dengan rahang tetap.

 Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup


1) Letakkan benda yang akan diukur diantara dua penjepit mikrometer
sekrup.
2) Putarlah pemutar besar mikrometer sehingga kamu merasakan benda
sudah terjepit. Perlu diingat, ketika dilakukan pemutaran maka lakukan
dengan perlahan. Pemutaran dengan tenaga yang kuat dapat merusak
benda yang diukur atau merusak mikrometer.
3) Putarlah pemutar kecil sampai kamu merasakan pemutar tersebut sudah
terlepas (loss).
4) Bacalah skala utama mikrometer yang tepat dilewati oleh pemutar besar.
5) Bacalah skala pada pemutar besar.

4. Neraca
Alat yang digunakan untuk mengukur massa adalah neraca. Pada
pengukuran massa dengan neraca, kita memanfaatkan gaya gravitasi yang
bekerja pada benda. Besar gaya gravitasi sebanding dengan massa. Ada
beberapa jenis neraca yang akan dibahas berikut ini.
a) Neraca (timbangan) pasar
Neraca ini banyak sekali digunakan dalam proses jual beli di pasar,
misalnya digunakan untuk menimbang daging, beras, gula, dll.
11

b) Neraca Dua Lengan


Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu,
kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan
yaitu 0,1 gram.

c) Neraca Ohauss
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan
menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca
Ohauss yaitu 0,1 gram.

d) Neraca Lengan Gantung


Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya
dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang.

e) Neraca Digital
Neraca diigital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat
praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan
12

terbaca pada layarnya.Ketelitian neraca digital ini sampai dengan


0,001 gram.

5. Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur),ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari
bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk
mengukur (to measure).
 Jenis-jenis thermometer
a) Termometer Raksa
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan raksa disebut termometer
raksa. Termometer raksa dengan skala celcius adalah termometer yang
umum dijumpai dalam keseharian.

* Keuntungan
1. Raksa mudah dilihat karena mengkilap.
2. Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
3. Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
4. Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan
laboratoriun (-40 derajat Celcius s/d 350 derajat Celcius)
5. Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu
cepat dan tepat.
* Kerugian
1. Raksa mahal
2. Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat
rendah (misalnya suhu di kutub utara dan kutub selatan)
3. Raksa termasuk zat berbahaya (sering digunakan “air keras”)
sehingga termometer raksa berbahaya jika tabungnya pecah.
13

b) Termometer Alkohol

* Keuntungan
1. Alkohol lebih murah dibandingkan raksa
2. Alkohol terliti, karena untuk kenaikana suhu yang kecil, alkohol
mengalami perubahan volum yang besar.
3. Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin (misalnya suhu di
daerah kutub) karena titik beku alkohol sangat rendah yaitu -112
derajat celcius.
* Kerugian
1. Alkohol memiliki titik didih rendah yaitu 78 derajat Celcius sehingga
pemakaiannya terbatas (antara lain tidak dapat mengukur suhu air
ketika mendidih.
2. Alkohol tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu
agar mudah dilihat .
3. Alkohol membasahi (melekat) pada dinding kaca.

 Beberapa termometer dalam keseharian.


a) Termometer Klinis
Biasa digunakan para dokter & perawat untuk mengukur suhu tubuh
manusia.

b) Termometer Dinding
Umumnya termometer dinding dipasang tegak di dinding sebuah ruang
dan digunakan untuk mengukur suhu ruangan.
14

c) Termometer Max & Min Six


Suhu dalam sebuah rumah kaca, yaitu rumah digunakan untuk menanam
tanaman sebagai bahan penelitian, umumnya diukur dengan
menggunakan termometer max & min six.
15

BAB 3. PENUTUP

Kesimpulan :
1. Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus.
2. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang
berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga
siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk
pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.
3. Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki ketelitian mencapai 0,01
cm.
4. Jangka sorong memiliki dua skala. yaitu skala utama dan skala nonius.
5. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur panjang benda
hingga ketelitian 0,01mm.
6. Mikromeeter sekrup memiliki skala tetap (skala utama) sepanjang gagang
silinder dengan nilai skala terkecil 0,5mm. Selain itu ada skala putar yang
memiliki 50 skala.
7. Jenis-jenis neraca adalah neraca pasar, neraca dua lengan, neraca Ohaus,
neraca lengan Gantung dan neraca digital.
8. Beberapa thermometer dalam keseharian adalah termometer klinis,
termometer dinding dan termometer max &mix six

Saran :
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk memberikan
informasi mengenai beberapa macam alat ukur mekanik.
16

Pertanyaan :

1). Cara mengkalibrasi semua alat ukur (Oku Zulhendra)


Yang menjawab : Muhammad Riski

2). Bagaimana cara membaca hasil pengukuran Dial Gauge ( Indra Kusuma S)
Yang menjawab : Alvi Rahmanda

3). Apakah yang harus dilakukan ketika meminimalisir kesalahan dari Silinder Gauge ( Hendra)
Yang menjawab : Rendi Tri Rizki

4). Bagaimana cara menentukan ke ovalan benda di Dial Gauge ( Adit Irmansyah)
Yang menjawab : Bimma Irvandi
17

DAFTAR PUSTAKA

Subekti, Agus. 2003. Alat-alat ukur listrik. Jember: universitas jember


press. Abdullah, Mikrajuddin.2005. Fisika SMA.Bandung : Erlangga.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/instrumentasi-dan-
pengukuran/alat-pengukur-suhu-termometer/
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Fisika/Materi:Suhu
http://www.forumsains.com/index.php?page=9
http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu
http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/
http://www.google.com/search?sourceid=navclient
http://www.gurumuda.com/termometer-dan-skala-suhu/
http://id.wikipedia.org/wiki/Termometer_air_raksa
http://id.wikipedia.org/wiki/Penggaris
http://www.e-smartschool.com/pnu/008/penggaris.htm
http://tolololpedia.wikia.com/wiki/Penggaris
http://www.tentangkayu.com/2008/04/memilih-penggaris-siku.html
http://romadhonssite.blogspot.com/2009/04/jangka-sorong.html
http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/216/44/
http://miminsilimin.blogspot.com/2009/04/jangka-sorong.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong
http://ladongiscientist.blog.com/2009/09/13/jangka-sorong/
http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrometer
http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa
http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=224&fname=pokok.html
http://fisikarj.blogspot.com/2009/04/2-alat-ukur.html

Anda mungkin juga menyukai