KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “Konsep Pembakaran Dan Proses Pembakaran Motor Bensin Dan
Diesel”.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Karya tulis ini
diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis
sendiri.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat
waktu.
Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
demi kesempurnaan dari makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
BAB 11
PEMBAHASAN
Komponen-komponen System Bahan Bakar Konvensional
Tangki Bahan Bakar
Selang bahan bakar
Saringan Bensin (Fuel filter)
Teori Perbandingan Udara dan bahan bakar
BAB 111
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda motor berfungsi untuk
menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara
dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan campuran tersebut ke
dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin.
Cara untuk melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi)
dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan.
Bahan bakar mempunyai peran penting dalam kendaraan, tanpa adanya
bahan bakar kendaran tidak mampu berjalan dengan sendirinya. Kompnen bahan
bakar serta sistemlah yang dapat membantu proses bahan bakar ke ruang bakar.
Kali ini kami membahas system bahan bakar konvensional karena bagi
kami banyak sekali atau umum digunakan dikalangan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kendaraan ampu berjaalan dengan sendirinya tanpa bahan bakar?
3
2. Apa saja komponen system bahan bakar besrta fungsi dan cara kerjanya?
3. Apa saja penyebab, kerusakan, dan perbaikannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komponen-komponen System Bahan Bakar
Konvensional
4
2. Selang bahan bakar
Berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan bensin dari tangki ke karburator.
Selain itu terdapat pula saluran balik (fuel return line) yang mengalirkan sisa
bensin dari karburator ke tangki bensin.
3. Saringan Bensin (Fuel filter)
Fungsi dari saringan bensin adalah untuk menahan kotoran yang dikandung oleh
bensin sebelum masuk ke pompa, jadi tempat saringan ini di antara baha bakar
dan pompa bensin.
4. Pompa Bensin (Fuel Pump)
Pompa bensin mempunyai tugas memindahkan bahanbakar bensin dari tangki
ke karburator dengan caramengisap bahan bakar bensin dari tangki dan mendesak
keluar masuk ke karburator
5. Karburator
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur
dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan
penyemburan ( spray).
Fungsi dari karburator adalah:
a. Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar.
b. Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
c. Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut sesuai
dengan kecepatan dan beban mesin yang berubah-ubah.
Karburator
5
Berfungsi untuk mencampur bensin dan udara dalam bentuk kabut dan dalam
jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin.
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur
dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan
penyemburan ( spray).
Fungsi dari karburator adalah:
a. Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar.
b. Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
c. Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut sesuai
dengan kecepatan dan beban mesin yang berubah-ubah.
2. Sistem stasioner dan kecepatan rendah (Stationary and low speed system)
Berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakar yang tepat pada saat throttle
valve terbuka sedikit yaitu ketika mesin berputar stasioner dan rendah
a. Prinsip kerja karburator
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur
dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan
penyemburan ( spray). Pada gambar dibawah ini diterangkan prinsip dari
penyemburan. Sebagai akibat dari derasnya tiupan angin di (a), suatu kondisi
vacum (tekanan dibawah atmosfir) terjadi di (b).
Perbedaan tekanan antara vacum dan atmosfir udara di (c) mengakibatkan
semburan terjadi pada gasoline (b). Berdasarkan proses ini, maka semakin cepat
aliran udara (a) mengakibatkan semakin besar vacum yang terjadi pada (b), dan
semakin banyak gasoline yang disemprotkan / disemburkan
6
b. Aturan Kerja Karburator.
Bahan bakar dan udara dibutuhkan motor bensin untuk berjalan. Bahan bakar
berupa bensin dicampur dengan udara oleh karburator supaya mudah terbakar dan
di alirkan keruang bakar. Dengan kata lain, karburator bekerja sesuai aturan
sebagai Berikut :
► Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin.
► Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai
kecepatan mesin.
► Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara sehingga
mudah disemburkan atau dikabutkan.
3. Campuran Bahan Bakar dan Udara
Saat langkah isap pada mesin, tekanan didalam silinder lebih rendah dari atmosfir,
maka aliran udara tercipta yang mengalir melalui karburator kedalam saluran
pemasukan kesilinder. Pada bagian dari aliran ini, ada bagian yang menyempit
yang disebut dengan Venturi. Dengan adanya venturi tersebut maka aliran
menjadi lebih deras dan menciptakan Kevacuman pada bagian venturi tersebut.
Pada titik tersebut dipasang saluran dimana bahan bakar disemprotkan. Bahan
bakar masuk, terpancar membentuk partikel–partikel kecil dan disemburkan. Pada
dasarnya karburator digunakan untuk membedakan langkah ini dalam beberapa
tingkatan dalam mekanisme yang komplek. Partikel bahan bakar yang terbentuk
pada proses ini mengalir melalui pipa pemasukan (intake pipe) dan sebelum
sampai ke silinder telah berubah menjadi uap dan secara sempurna membentuk
campuran bahan bakar dan udara. Biasanya, saat proses peralihan dari cairan
bahan bakar menjadi partikel ( disemburkan ) katup gas terbuka secara penuh dan
putaran mesin pada putaran tinggi, dengan aliran udara mencapai kecepatan
maksimum, maka pada saat ini merupakan titik optimum kerja proses
penyemburan.
7
Ketika katup gas tertutup berarti kecepatan mesin perlahan, aliran angin juga
turun maka tidak seluruh bahan bakar berubah menjadi partikel dan partikel-
partikel bahan bakar yang besar tertinggal, tidak tersemburkan, dengan demikian
pada putaran rendah konsentrasi perbandingan udara dan bahan bakar menjadi
jenuh.
4. Menentukan Jumlah Campuran Udara dan Bahan Bakar
Diantara periode waktu tertentu, beberapa kali pembakaran terjadi saat mesin
berputar pada kecepatan rendah adalah sedikit dan bila putaran mesin tinggi maka
akan banyak.
Bila ditentukan sejumlah campuran udara dan bahan bakar dibutuhkan untuk
terjadinya pembakaran suatu saat, ternyata bahwa pembakaran terjadi banyak
sekali, berindikasi bahwa volume campuran udara dan bahan bakar juga tinggi.
Konsekuensinya, dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah campuran bahan
bakar yang disalurkan oleh karburator ke mesin, kecepatan mesin akan naik dan
turun dan kemampuan akan naik atau turun. Dalam kenyataannya, bila tuas gas
diputar dan kabel ditarik sejauh gerakan kabel tersebut.
8
Sebaiknya dengan menutup tuas gas, tertutup juga katup gas dan menurunkan laju
putaran mesin.
5. Perbandingan Campuran Udara dan Bensin
Campuran bahan bakar dan udara yang dimasukan dari karburator ke silinder
dimampatkan dan dinyalakan oleh busi sehingga terbakar. Campuran bahan bakar
dan udara yang dapat terbakar bagaimanapun juga terbatas pada jangkauan
tertentu, bila batasan dilampaui campuran tersebut tidak akan terbakar.
Dengan kata lain bila terlalu banyak udara dalam campuran atau tidak cukup
udara, campuran tidak akan terbakar. Dalam banyak masalah proporsi antara
udara terhadap bahan bakar yang dinyatakan dalam perbandingan berat.
Suatu perbandingan campuran udara dan bahan bakar 15 : 1 berarti bahwa 1 gram
bahan bakar dicampur dengan 15 gram udara.
a) Perbandingan campuran secara teori
Saat bahan bakar dibakar seluruhnya, ia berubah menjadi gas karbon dioksid dan
air. Bila campuran bahan bakar dan udara pada kondisi itu dihitung dalam visi
teori terdapat 1 gram bahan bakar untuk 15 gram dan proporsi ini 15 : 1 ini
disebut perbandingan teori campuran.
b) Batasan dimana pembakaran terjadi
9
►Berjalan normal dengan beban ringan 15 – 17 : 1
►Beban berat 11 – 13 :1
►Saat percepatan ( tarikan ) : berfariasi tergantung dari cara percepatan, tapi pasti
tambah jenuh.
6. Jenis-jenis Karburator
Pada dasarnya karburator dibedakan oleh arah jalannya udara yang dimasukkan,
sistem katup gas, jumlah tabung (pipa saluran udara) dan cara berfungsinya.
Biasanya karburator dengan mudah dapat dibedakan sesuai dengan jenisnya.
Sebab setiap pembuatan mempergunakan konstruksi yang jelas dan cara kerja,
tapi karburator yang dipergunakan saat ini dikatakan mempunyai ketangguhan
yang sama, sehingga sulit dibedakan.
a) Pengelompokan berdasarkan arah aliran
Karburator terpasang pada mesin melalui pipa saluran pemasukan (intake pipe)
dan menghasilkan campuran bahan bakar dan udara mengalirkannya ke silinder.
Karburator dapat dibedakan melalui arah aliran udara ketika berfungsi
pencampuran bahan bakar dan udara. Ada dua tipe, pertama terpasang secara
horisontal (horizontal draft) dan tipe lainya adalah terpasang secara menurun
10
yang bergerak membuka dan menutup sebagai penyesuaian banyaknya campuran
11
aliran campuran bahan bakar dan udara tergantung dari sudut yang diciptakan oleh
12
dengan mudah. Dengan catatan saat choke dioperasikan katup gas tidak berfungsi.
13
- Ketika mesin dingin thermowax mengkerut sebagai respon dari naik/turunnya
temperatur, maka pegas berfungsi untuk membuka katup choke (strater plunger).
- Mesin hidup, magnit berfungsi sebagai pembangkit listrik, PTC berfungsi, katup
choke terdorong kebawah. Proses ini digunakan untuk mengatur berapa derajat
besarnya yang mengakibatkan saluran choke terbuka. PTC terus menghasilkan
panas, thermowax mengembang sepenuhnya starter plunger tertekan kebawah,
saluran choke tertutup sepenuhnya.
14
Dari mesin hidup sampai kendaraan jalan perlahan, bahan bakar ditakar oleh pilot
jet dan diatur oleh pilot air srew dan dicampur dengan udara, menghasilkan
campuiran yang jenuh disemburkan melalui pilot dengan out let. Kemudian
dicampur dengan sedikit udara dari saluran utama, maka akan menghasilkan
campuran udara dan bahan bakar yang optimum sesuai kondisi kerja mesin ,
kemudian dialirkan kesilinder. Jenuh atau kurusnya campuran yang dialirkan ke
mesin tergantung dan banyaknya putaran pada pilot air screw pada karburator.
15
kebutuhan bahan bakar dapat dialirkan.
a) Bleed Type
Sebuah saluran udara ditempatkan ditengah diantara needle jet dan udara dialirkan
16
melalui air jet bleed hole, memenuhi kebutuhan saat kecepatan menengah sampai
tinggi.
Gambar Bleed Type
b) Primary Type
Tidak terdapat lubang saluran udara pada needle jet. Udara dari primary air diatur
oleh celah yang terbentuk antara jet needle dan needle jet premary choke
dirancang untuk menghindarkan keluarnya bahan bakar keluar saat terjadi
17
sebagai berikut: Pada saat handle gas di putar dengan tiba-tiba, throttle lever (tuas
gas) akan berputar ke arah kiri (lihat tanda panah). Pergerakan throttle lever tadi
akan mendorong pump rod (batang pendorong) ke arah bawah. Karena ujung
pump rod dihubungkan ke pump lever (tuas pompa), maka pump lever akan
mengungkit diapragma ke atas melawan tekanan pegas (spring). Akibatnya ruang
pompa (pump chamber) di atas diapragma menyempit dan medorong atau
menekan sejumlah bahan bakar mengalir melalui check valve ke lubang
pengeluaran bahan bakar (discharge hole). Selanjutnya bahan bakar tersebut akan
bercampur dengan udara pada venturi.
Setelah melakukan penekanan tersebut, pump lever akan kembali ke posisi semula
dengan adanya dorongan pegas di atas diapragma. Pergerakan diapragma ke
bawah membuat pump chamber membesar lagi. Karena desain/rancangan valve
(katup) yang ada di pum chamber dibuat berlawanan arah antara katup masuk dan
katup keluar, maka pada saat diapragma ke bawah katup masuk terbuka
sedangkan katup keluar menutup. Dengan membukanya katup masuk tersebut,
membuat bahan bakar kembali masuk ke pump chamber dan sistem percepatan
siap untuk dipakai kembali. Demikian beberapa sistem dengan car kerja yang
umumnya dipakai pada karburator. Jika semua sistem tersebut digabungkan pada
sebuah karburator maka jadilah ia sebuah karburator yang kelihatannya sangat
kompleks.
Gambar Konstruksi Sistem Percepatan
12.Yang Terjadi Sesuai Posisi Katup Gas
a) Lebar terbukanya katup gas (⅛ – ¼)
Bahan bakar ditakar oleh main jet dan disalurkan ke dalam melalui celah antara
needle jet dan jet needle yang dibentuk bulat.
Jarum berbentuk meruncing menjadi lebih kurus dibagian ujungnya melekat pada
katup gas, dengan demikian ia naik dan turun sesuai gerakan katup gas, begitu
18
juga celah yang terjadi yang berfungsi sebagai saluran bahan bakar. Suatu
potongan (cutaway) pada katup gas mengarah pada air cleaner, mengatur kondisi
vakum yang berpengaruh pada needle jet dan mengontrol derasnya bahan bakar
yang ditarik untuk dikabutkan saat katup gas terbuka pada lebar (⅛ – ¼) jumlah
bahan bakar sangat tergantung pada besarnya potongan (derajat) katup gas, celah
antara jet needle dan needle jet dan factor kombinasi keseluruhannya.
.
19
Gambar Bekerjanya Pelampung Karburator
Bila bahan bakar telah mencapai batas tertentu maka proses ini (pelampung naik,
jarum terdorong keatas, bahan bakar berhenti dan seterusnya) terjadi selama
kendaraan berjalan.
Untuk mempertahankan tinggi permukaan bahan bakar, maka didalam karburator
terdapat sistem pelampung yang seperti telihat pada gambar dibawah ini.
20
Ruang pelampung dihubungkan dengan udara luar, sehingga bahan bakar dapat
terus mengalir sesuai kebutuhan saat kendaraan berjalan, katup jarum dilengkapi
dengan jarum didalamnya untuk mempertahankan tinggi permukaan bensin agar
tetap stabil.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa
komponen antara lain yaitu : Tangki bensin , Saringan bensin, selang bensin
dan karburator. Pada tangki bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi
bensin, untuk tipe ini pada karburator dilengkapi kran bensin . Apabila keran
bensin dibuka maka secara alamiah bensin akan mengalir menuju ke
karburator. Agar bensin yang masuk ke karburator bersih dari kotoran terlebih
dahulu disaring oleh saringan bensin.
Daftar Pustaka
1. http://blkimojokerto.wordpress.com/2009/07/01/sistem-bahan-bakar-
konvensional/
2. http://id.scribd.com/doc/93625993/Sistem-Bahan-Bakar-Konvensional
21
22