Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM BAHAN BAKAR PADA MOTOR


BENSIN

1 5223122043 Lukas Hermawan Marbun


2 5223122011 Andre Giro A.P Marbun

Dosen Pengampu :Bisrul Hapis Tambunan S.T,M.T

Mata Kuliah :Tekologi Otomotif Dasar

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “Konsep Pembakaran Dan Proses Pembakaran Motor Bensin Dan
Diesel”.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Karya tulis ini
diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis
sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk.Bisrul Hapis


TambunanS.T,MT, pada kuliah Pendidikan Teknik Otomotif. yang sudah
mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis
untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat
waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
demi kesempurnaan dari makalah ini.

Medan,19 September 2022

Penulis

Daftar Isi

2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
BAB 11
PEMBAHASAN
Komponen-komponen System Bahan Bakar Konvensional
Tangki Bahan Bakar
Selang bahan bakar
Saringan Bensin (Fuel filter)
Teori Perbandingan Udara dan bahan bakar
BAB 111
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka

BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
 
 Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda motor berfungsi untuk
menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara
dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan campuran tersebut ke
dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin.
Cara untuk melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi)
dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan.
Bahan bakar mempunyai peran penting dalam kendaraan, tanpa adanya
bahan bakar kendaran tidak mampu berjalan dengan sendirinya. Kompnen bahan
bakar serta sistemlah yang dapat membantu proses bahan bakar ke ruang bakar.
Kali ini kami membahas system bahan bakar konvensional karena bagi
kami banyak sekali atau umum digunakan dikalangan masyarakat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah kendaraan ampu berjaalan dengan sendirinya tanpa bahan bakar?

3
2.      Apa saja komponen system bahan bakar besrta fungsi dan cara kerjanya?
3.      Apa saja penyebab, kerusakan, dan perbaikannya

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Komponen-komponen System Bahan Bakar
Konvensional

1.      Tangki Bahan Bakar


Berfungsi untuk menampung bensin dalam kendaraan.  Tangki merupakan tempat
persediaan bahan bakar. Pada sepeda mesin yang mesinnya di bawah maka tangki
bahan bakar ditempatkan di belakang, sedangkan mobil yang mesinnya di
belakang biasanya tangki bahan bakar ditempatkan di bagian depan. Kapasitas
tangki dibuat bermacam-macam tergantung dari besar kecilnya mesin. Bahan
tangki umumnya dibuat dari plat baja dengan dilapisi pada bagian dalam dengan
logam yang tidak mudah berkarat. Namun demikian terdapat juga tangki bensin
yang terbuat dari aluminium. Tangki bahan bakar dilengkapi dengan pelampung
dan sebuah tahanan geser untuk keperluan alat pengukur jumlah minyak yang ada
di dalam tangki.
Struktur tangki terdiri dari;
a. Tank cap (penutup tangki); berfungsi sebagai lubang masuknya bensin,
pelindung debu dan air, lubang pernafasan udara, dan mejaga agar bensin tidak
tumpah jika sepeda mesin terbalik.
b. Filler tube; berfungsi menjaga melimpahnya bensin pada saat ada goncangan
(jika kondisi panas, bensin akan memuai).
c. Fuel cock (kran bensin); berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bensin
dari tangki dan sebagai penyaring kotoran/partikel debu.

4
2.      Selang bahan bakar
Berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan bensin dari tangki ke karburator.
Selain itu terdapat pula saluran balik (fuel return line) yang mengalirkan sisa
bensin dari karburator ke tangki bensin.
3.      Saringan Bensin (Fuel filter)
Fungsi dari saringan bensin adalah untuk menahan kotoran yang dikandung oleh
bensin sebelum masuk ke pompa, jadi tempat saringan ini di antara baha bakar
dan pompa bensin.
4. Pompa Bensin  (Fuel Pump)
Pompa bensin mempunyai tugas memindahkan bahanbakar bensin dari tangki
ke karburator dengan caramengisap bahan bakar bensin dari tangki dan mendesak
keluar masuk ke karburator
5. Karburator
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur
dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan
penyemburan ( spray).
Fungsi dari karburator adalah:
a. Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar.
b. Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
c. Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut sesuai
dengan     kecepatan dan beban mesin yang berubah-ubah.

Syarat Pembakaran Yang Sempurna:


1. Tekanan Kompresi yang cukup
2. Percikan bunga api yang kuat
3. Campuran udara dan bahan bakar yang tepat

Teori Perbandingan Udara dan bahan bakar


Untuk dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna, perbandingan bensin dan
udara yang ideal adalah 1:14,7 yaitu satu bagian bensin dicampur 14,7 bagian
udara.
Namun, karena mesin bekerja dalam kondisi yang berbeda, maka diperlukan
campuran yang berbeda pula pada setiap kondisi.

Karburator

5
Berfungsi untuk mencampur bensin dan udara dalam bentuk kabut dan dalam
jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin.
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur
dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan
penyemburan ( spray).
Fungsi dari karburator adalah:
a. Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar.
b. Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
c. Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut sesuai
dengan     kecepatan dan beban mesin yang berubah-ubah.

Sistem-Sistem yang ada di Karburator:


1. Sistem Pelampung (Float System)
Berfungsi untuk menjaga agar permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung
selalu konstan (tetap)

2. Sistem stasioner dan kecepatan rendah (Stationary and low speed system)
Berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakar yang tepat pada saat throttle
valve terbuka sedikit yaitu ketika mesin berputar stasioner dan rendah
a. Prinsip kerja karburator
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur
dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan
penyemburan ( spray). Pada gambar dibawah ini diterangkan prinsip dari
penyemburan. Sebagai akibat dari derasnya tiupan angin di (a), suatu kondisi
vacum (tekanan dibawah atmosfir) terjadi di (b).
Perbedaan tekanan antara vacum dan atmosfir udara di (c) mengakibatkan
semburan terjadi pada gasoline (b). Berdasarkan proses ini, maka semakin cepat
aliran udara (a) mengakibatkan semakin besar vacum yang terjadi pada (b), dan
semakin banyak gasoline yang disemprotkan / disemburkan

6
b. Aturan Kerja Karburator.
Bahan bakar dan udara dibutuhkan motor bensin untuk berjalan. Bahan bakar
berupa bensin dicampur dengan udara oleh karburator supaya mudah terbakar dan
di alirkan keruang bakar. Dengan kata lain, karburator bekerja sesuai aturan
sebagai Berikut :
► Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin.
► Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai
kecepatan mesin.
► Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara sehingga
mudah disemburkan atau dikabutkan.
3. Campuran Bahan Bakar dan Udara
Saat langkah isap pada mesin, tekanan didalam silinder lebih rendah dari atmosfir,
maka aliran udara tercipta yang mengalir melalui karburator kedalam saluran
pemasukan kesilinder. Pada bagian dari aliran ini, ada bagian yang menyempit
yang disebut dengan Venturi. Dengan adanya venturi tersebut maka aliran
menjadi lebih deras dan menciptakan Kevacuman pada bagian venturi tersebut.
Pada titik tersebut dipasang saluran dimana bahan bakar disemprotkan. Bahan
bakar masuk, terpancar membentuk partikel–partikel kecil dan disemburkan. Pada
dasarnya karburator digunakan untuk membedakan langkah ini dalam beberapa
tingkatan dalam mekanisme yang komplek. Partikel bahan bakar yang terbentuk
pada proses ini mengalir melalui pipa pemasukan (intake pipe) dan sebelum
sampai ke silinder telah berubah menjadi uap dan secara sempurna membentuk
campuran bahan bakar dan udara. Biasanya, saat proses peralihan dari cairan
bahan bakar menjadi partikel ( disemburkan ) katup gas terbuka secara penuh dan
putaran mesin pada putaran tinggi, dengan aliran udara mencapai kecepatan
maksimum, maka pada saat ini merupakan titik optimum kerja proses
penyemburan.

7
Ketika katup gas tertutup berarti kecepatan mesin perlahan, aliran angin juga
turun maka tidak seluruh bahan bakar berubah menjadi partikel dan partikel-
partikel bahan bakar yang besar tertinggal, tidak tersemburkan, dengan demikian
pada putaran rendah konsentrasi perbandingan udara dan bahan bakar menjadi
jenuh.
4. Menentukan Jumlah Campuran Udara dan Bahan Bakar
Diantara periode waktu tertentu, beberapa kali pembakaran terjadi saat mesin
berputar pada kecepatan rendah adalah sedikit dan bila putaran mesin tinggi maka
akan banyak.
Bila ditentukan sejumlah campuran udara dan bahan bakar dibutuhkan untuk
terjadinya pembakaran suatu saat, ternyata bahwa pembakaran terjadi banyak
sekali, berindikasi bahwa volume campuran udara dan bahan bakar juga tinggi.
Konsekuensinya, dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah campuran bahan
bakar yang disalurkan oleh karburator ke mesin, kecepatan mesin akan naik dan
turun dan kemampuan akan naik atau turun. Dalam kenyataannya, bila tuas gas
diputar dan kabel ditarik sejauh gerakan kabel tersebut.

Kebanyakan udara pada karburator memungkinkan lebih banyak campuran bahan


bakar dan udara mengalir masuk dan meningkatkan cepat putaran mesin.

8
Sebaiknya dengan menutup tuas gas, tertutup juga katup gas dan menurunkan laju
putaran mesin.
5. Perbandingan Campuran Udara dan Bensin
Campuran bahan bakar dan udara yang dimasukan dari karburator ke silinder
dimampatkan dan dinyalakan oleh busi sehingga terbakar. Campuran bahan bakar
dan udara yang dapat terbakar bagaimanapun juga terbatas pada jangkauan
tertentu, bila batasan dilampaui campuran tersebut tidak akan terbakar.

Dengan kata lain bila terlalu banyak udara dalam campuran atau tidak cukup
udara, campuran tidak akan terbakar. Dalam banyak masalah proporsi antara
udara terhadap bahan bakar yang dinyatakan dalam perbandingan berat.
Suatu perbandingan campuran udara dan bahan bakar 15 : 1 berarti bahwa 1 gram
bahan bakar dicampur dengan 15 gram udara.
a) Perbandingan campuran secara teori
Saat bahan bakar dibakar seluruhnya, ia berubah menjadi gas karbon dioksid dan
air. Bila campuran bahan bakar dan udara pada kondisi itu dihitung dalam visi
teori terdapat 1 gram bahan bakar untuk 15 gram dan proporsi ini 15 : 1 ini
disebut perbandingan teori campuran.
b) Batasan dimana pembakaran terjadi

c) Perbandingan campuran saat pengendapan


►Saat mesin di start ( dingin ) 2-3 : 1 (choke dipergunakan)
►Hangat 7 – 8 : 1
►Pada putaran stasioner ( idling ) 8 – 12 : 1

9
►Berjalan normal dengan beban ringan 15 – 17 : 1
►Beban berat 11 – 13 :1
►Saat percepatan ( tarikan ) : berfariasi tergantung dari cara percepatan, tapi pasti
tambah jenuh.
6. Jenis-jenis Karburator
Pada dasarnya karburator dibedakan oleh arah jalannya udara yang dimasukkan,
sistem katup gas, jumlah tabung (pipa saluran udara) dan cara berfungsinya.
Biasanya karburator dengan mudah dapat dibedakan sesuai dengan jenisnya.
Sebab setiap pembuatan mempergunakan konstruksi yang jelas dan cara kerja,
tapi karburator yang dipergunakan saat ini dikatakan mempunyai ketangguhan
yang sama, sehingga sulit dibedakan.
a) Pengelompokan berdasarkan arah aliran
Karburator terpasang pada mesin melalui pipa saluran pemasukan (intake pipe)
dan menghasilkan campuran bahan bakar dan udara mengalirkannya ke silinder.
Karburator dapat dibedakan melalui arah aliran udara ketika berfungsi
pencampuran bahan bakar dan udara. Ada dua tipe, pertama terpasang secara
horisontal (horizontal draft) dan tipe lainya adalah terpasang secara menurun

(down draft). Biasanya tipe horisontal


dipakai pada sepeda motor. Untuk mobil dibutuhkan semburan dan pemanfaatan
grafitasi, untuk itu type down draft dipergunakan dan ini sangat tinggi
efisiensinya. Sekarang pemanfaatan type down draft pada sepeda motor mulai
populer.
b) Pengelompokan Berdasarkan Sistem Katup Gas
Karburator dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi volume campuran
bahan bakar dan udara yang dialirkan ke silinder. Katup yang mengatur volume
campuran tersebut disebut katup gas (throttle valve). Katup gas dibedakan
menjadi dua, pertama adalah katup tipe piston (piston type) dengan posisi tegak
lurus, yang lain tipe kupu-kupu (butterfly throttle valve) yang berbentuk piringan

10
yang bergerak membuka dan menutup sebagai penyesuaian banyaknya campuran

bahan bakar dan udara.


Piston valve karburator secara langsung berfungsi merubah diameter ventury.
Suzuki mempergunakan VM karburator yang dilengkapi dengan throttle valve.
Tipe kupu-kupu dilengkapi venturi yang terpisah dari katup gas. Bagian venturi
adalah saluran venturi tetap dengan diameter tidak berubah, katup gas berupa
ventury variabel yang otomatis berubah karena pengaruh dari kondisi volume
pada saluran pemasukan. Karburator tipe Bs dipergunakan Suzuki adalah
karburator dengan katup gas batterfly dilengkapi variabel venturi.

c) Pengelompokan berdasarkan jumlah saluran


Ada dua macam karburator, yang pertama dengan tabung tunggal pada tubuh
(body) karburator tersebut tabung tunggal (single barrel) atau karburator satu
tingkat (single stage) dan yang lainnya dengan dua tabung bekerja berbarengan
disebut karburator dua tabung satu tingkat
7. Konstruksi Karburator
Seperti penjelasan sebelumnya, ada beberapa macam karburator, salah satunya
dipakai sesuai kegunaan dan baik untuk kandisi musim.
Di Suzuki, karburator tipe VM dengan katup piston terutama dipakai pada mesin
2 (dua) langkah. Sedangkan karburator tipe BS dengan katup tipe butterfly
digunakan pada mesin 4 (empat) langkah.
Pada tipe VM, saluran bahan bakar dan udara berubah tergantung sejauh mana
katup gas terbuka, menghasilkan volume yang sesuai campuran bahan bakar dan
udara dengan kerja kendaraan. VM karburator menggunakan katup piston dengan
rancangan posisi yang tegak lurus sesuai dengan pergerakannya. Dengan derasnya

11
aliran campuran bahan bakar dan udara tergantung dari sudut yang diciptakan oleh

terbukanya katup gas


Gambar Konstruksi Karburator Tipe VM
8. Sistem Choke
Normalnya bahan bakar disemburkan oleh karburator, pengabutan pada saluran
pemasukan, silinder ke bagian lain hingga terbakar, saat mesin masih dingin,
dengan demikian pengabutan terjadi sangat sedikit, konsekuensinya bila
menghidupkan mesin pada kondisi mesin dingin, jumlah bahan bakar yang lebih
banyak dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan tersebut, karena kesulitan
pengabutan dilengkapi sistem choke untuk mengatasi situasi tersebut.
Sistem choke dilengkapi oleh sebuah starter jet, starter pipe, starter pluger (katup
choke) dan komponen lain yang menunjang fungsi. Ketika katup gas tertutup,
starter plunger terbuka sepenuhnya dan saat mesin dihidupkan melalui elektrik
atau starter kaki, kondisi vakum pada saluran pemasukan berpengaruh pada
bagian fuel injection port. Jumlah bahan bakar diatur oleh starter jet dan mengalir
melalui starter pipe dimana terdapat air blood hole (lubang udara) dan udara awal
bercampur dengan bahan bakar mengalir melalui lubang udara tersebut
menghasilkan campuran yang jenuh masuk ke ruang plunger (katup choke).
Selanjutnya udara kedua bercampur dengan bahan bakar yang berasal dari starter
jet, membentuk campuran yang lebih optimum untuk menyalakan mesin, mengalir
melalui fuel injection port ke mesin dalam bentuk uap / kabut.
Dengan sistem choke percampuran bahan bakar dan udara diatur oleh jet,
campuran yang konstan dapat diperoleh dan penyalakan mesin dapat dilakukan

12
dengan mudah. Dengan catatan saat choke dioperasikan katup gas tidak berfungsi.

Gambar Saat Sistem Chuke Bekerja


Choke biasa berfungsi setelah tuas digerakan untuk menarik dan membuka starter
plunger (katup choke) tapi ada satu sistem mekanis yang berfungsi secara
otomatis, choke otomatis dapat dipakai dibeberapa bentuk kegunaan.
Disini kita akan melihat PTC tipe pemanas yang dipakai oleh SUZUKI.
PTC (Positive Temperature Cocflicient) adalah mekanisme choke tipe pemanas
aliran listrik yang dihasilkan oleh putaran magnit dialirkan ke bagian pemanas
pada PTC yang terbuat dari keramik. Panas yang terjadi membuat thermowox
mengembang dan mengaktifkan starter plunger. Akibatnya terjadi suatu aliran
penyemburan yang bervariasi.

Gambar Sistem Chuke Positive Temperature Cocflicient

13
- Ketika mesin dingin thermowax mengkerut sebagai respon dari naik/turunnya
temperatur, maka pegas berfungsi untuk membuka katup choke (strater plunger).

- Mesin hidup, magnit berfungsi sebagai pembangkit listrik, PTC berfungsi, katup
choke terdorong kebawah. Proses ini digunakan untuk mengatur berapa derajat
besarnya yang mengakibatkan saluran choke terbuka. PTC terus menghasilkan
panas, thermowax mengembang sepenuhnya starter plunger tertekan kebawah,
saluran choke tertutup sepenuhnya.

9. Kerja Karburator Putaran Langsam


Dari putaran langsam kekecepatan rendah, katup gas terbuka sedikit maka celah
antara jet needle (jarum) dan needle jet (saluran) kecil. Juga karena putaran
rendah, vacum yang terjadi sangat lemah/terbatas sehingga tidak terjadi aliran
pada celah tersebut. Pada saat ini aliran bahan bakar dilakukan oleh pilot sistem.
Ada dua macam pilot sistem, menggunakan satu atau dua lubang, penggunaan
satu atau dua lainnya tergantung pada karakter mesin.
Yang membedakan antara keduanya adalah satu atau dua saluran masuk (injection
port) . Pilot out let dengan satu saluran injection terletak dimanan saluran bypass
berada sebagai lubang / saluran kedua ( two-hole-type ). Sebagian besar yang
menggunakan tipe single hole adalah karburator yang berdiameter terkecil.
a) Tipe Lubang Tunggal

14
Dari mesin hidup sampai kendaraan jalan perlahan, bahan bakar ditakar oleh pilot
jet dan diatur oleh pilot air srew dan dicampur dengan udara, menghasilkan
campuiran yang jenuh disemburkan melalui pilot dengan out let. Kemudian
dicampur dengan sedikit udara dari saluran utama, maka akan menghasilkan
campuran udara dan bahan bakar yang optimum sesuai kondisi kerja mesin ,
kemudian dialirkan kesilinder. Jenuh atau kurusnya campuran yang dialirkan ke
mesin tergantung dan banyaknya putaran pada pilot air screw pada karburator.

Gambar Karburator Pilot Sistem Tipe Lubang Tunggal


b) Tipe dua lubang
Saluran pilot out let terletak lebih kearah mesin dari pada katup gas bypass
terletak pilot out let Hampir ditengah antara dan needle jet seperti terlihat pada
gambar (1) saat mesin berputar stasioner katup gas terbuka sangat sedikit, udara
yang diatur yang diatur 0leh pilot air srew bercampur dengan bahan bakar yang
diatur oleh pilot jet. Pada bagian bypass udara dan bahan bakar dicampur untuk
menguruskan campuran. Pada saat yang sama campuran juga terjadi dan dialirkan
melalui pilot outet let. Pada gambar (2) katup katup gas terbuka lebar, campuran
yang dialirkan hanya melalui pilot out let menjadi kurang memadai, dan tambahan

15
kebutuhan bahan bakar dapat dialirkan.

Gambar Karburator Pilot Sistem Tipe Dua Lubang


10.Kerja Karburator Putaran Cepat
Sistem utama mengalirkan bahan bakar pada kecepatan menengah sampai tinggi.
Saat katup gas tebuka lebih lebar, aliran udara melalui venturi makin cepat dan
bahan bakar terhisap melalui jet needle. Tipe VM karburator dilengkapi dengan
pilot system dan main system yang berdiri sendiri-sendiri. Main system ada dua
cara : pertama bleed type dan yang lain premary type.

a) Bleed Type
Sebuah saluran udara ditempatkan ditengah diantara needle jet dan udara dialirkan

16
melalui air jet bleed hole, memenuhi kebutuhan saat kecepatan menengah sampai

tinggi.
Gambar Bleed Type
b) Primary Type
Tidak terdapat lubang saluran udara pada needle jet. Udara dari primary air diatur
oleh celah yang terbentuk antara jet needle dan needle jet premary choke
dirancang untuk menghindarkan keluarnya bahan bakar keluar saat terjadi

semburan pada mesin.


Gambar Primary Type
11. Sistem Percepatan
Pada waktu mesin mengalami percepatan (mesin di gas dengan tiba-tiba), throttle
valve (untuk karburator tipe venturi tetap maupun tipe CV) atau throttle piston
atau skep (untuk karburator tipe variable venturi) akan membuka secar tiba-tiba
pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Akan tetapi karena bahan bakar
lebih berat dibanding udar, maka bahan bakar akan datang terlambat masuk ke
intake manifold. Akibatnya campuran tiba-tiba menjadi kurus sedangkan mesin
berputar dengan tambahan beban untuk keperluan percepatan tersebut. Untuk
mendapatkan campuran yang gemuk, maka pada waktu percepatan, karburator
dilengkapi dengan “pompa percepatan”. Salah satu bentuk mekanisme sistem
percepatan pada karburator sepeda motor adalah seperti terlihat pada gambar di
bawah. Mekanis pompa ini dihubungkan dengan pedal gas (throttle) sehingga jika
throttel dibuka dengan tiba-tiba maka plunyer pompa menekan bahan bakar yang
dibawahnya. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang keluar melalui pengabut
utama (main jet) akan lebih banyak. Untuk lebih jelasnya cara kerjanya adalah

17
sebagai berikut: Pada saat handle gas di putar dengan tiba-tiba, throttle lever (tuas
gas) akan berputar ke arah kiri (lihat tanda panah). Pergerakan throttle lever tadi
akan mendorong pump rod (batang pendorong) ke arah bawah. Karena ujung
pump rod dihubungkan ke pump lever (tuas pompa), maka pump lever akan
mengungkit diapragma ke atas melawan tekanan pegas (spring). Akibatnya ruang
pompa (pump chamber) di atas diapragma menyempit dan medorong atau
menekan sejumlah bahan bakar mengalir melalui check valve ke lubang
pengeluaran bahan bakar (discharge hole). Selanjutnya bahan bakar tersebut akan
bercampur dengan udara pada venturi.
Setelah melakukan penekanan tersebut, pump lever akan kembali ke posisi semula
dengan adanya dorongan pegas di atas diapragma. Pergerakan diapragma ke
bawah membuat pump chamber membesar lagi. Karena desain/rancangan valve
(katup) yang ada di pum chamber dibuat berlawanan arah antara katup masuk dan
katup keluar, maka pada saat diapragma ke bawah katup masuk terbuka
sedangkan katup keluar menutup. Dengan membukanya katup masuk tersebut,
membuat bahan bakar kembali masuk ke pump chamber dan sistem percepatan
siap untuk dipakai kembali. Demikian beberapa sistem dengan car kerja yang
umumnya dipakai pada karburator. Jika semua sistem tersebut digabungkan pada
sebuah karburator maka jadilah ia sebuah karburator yang kelihatannya sangat

kompleks.
Gambar Konstruksi Sistem Percepatan
12.Yang Terjadi Sesuai Posisi Katup Gas
a) Lebar terbukanya katup gas (⅛ – ¼)
Bahan bakar ditakar oleh main jet dan disalurkan ke dalam melalui celah antara
needle jet dan jet needle yang dibentuk bulat.
Jarum berbentuk meruncing menjadi lebih kurus dibagian ujungnya melekat pada
katup gas, dengan demikian ia naik dan turun sesuai gerakan katup gas, begitu

18
juga celah yang terjadi yang berfungsi sebagai saluran bahan bakar. Suatu
potongan (cutaway) pada katup gas mengarah pada air cleaner, mengatur kondisi
vakum yang berpengaruh pada needle jet dan mengontrol derasnya bahan bakar
yang ditarik untuk dikabutkan saat katup gas terbuka pada lebar (⅛ – ¼) jumlah
bahan bakar sangat tergantung pada besarnya potongan (derajat) katup gas, celah
antara jet needle dan needle jet dan factor kombinasi keseluruhannya.
.

Gambar Katup Gas Terbuka ⅛ – ¼


b) Terbukanya katup gas ( ¼ – ¾ )
Pada posisi katup gas seperti ini, efektifitas cutaway sangat sedikit aliran bahan
bakar tergantung dari ukuran main jet dan celah yang terjadi antara jet needle dan
needle jet.
c) Terbukanya katup gas ¾ – terbuka penuh
Bila katup gasterbuka sejauh ini, hampir sepenuhnya terbuka, mesin
membutuhkan out put yang maksimum. Kebutuhan bahan bakar ditentukan oleh
jet needle dan needle jet tapi yang pokok adalah oleh besarnya main jet.
Posisi katup gas dan sistem yang aktif
13.Mekanisme pelampung
Kerja pelampung adalah mempertahankan tinggi bahan bakar pada ruang
pelampung ketika mesin berjalan, melalui pergerakan katup jarum, pelampung
dan fungsi bagian lainnya. Ruang pelampung pada karburator tipe VM terletak
tepat dibawah ruang percampuran, dan mengusahakan gangguan sekecil mungkin
pada kemampuan kerja mesin saat kendaraan miring atau saat ekselerasi.
Ketika sejumlah bahan bakar mengalir dan masuk ruang pelampung membuat
pelampung ngambang, mengakibatkan jarum katup pelampung (needle valve)
melekat rapat pada posisinya (valve seat) dan menghentikan aliran bahan bakar.
Saat mesin berjalan dan bahan bakar terpakai mengakibatkan terjadinya celah
antara ujung katup jarum dengan dudukannya (valve seat) maka bahan bakar
dapat mengalir lagi melalui celah tersebut.

19
Gambar Bekerjanya Pelampung Karburator
Bila bahan bakar telah mencapai batas tertentu maka proses ini (pelampung naik,
jarum terdorong keatas, bahan bakar berhenti dan seterusnya) terjadi selama
kendaraan berjalan.
Untuk mempertahankan tinggi permukaan bahan bakar, maka didalam karburator
terdapat sistem pelampung yang seperti telihat pada gambar dibawah ini.

Ada dua macam tipe pelampung :


Pertama rangkaian dari dua pelampung, kedua pelampung yang berdiri sendiri-
sendiri / terpisah dari pegangannya. Yang lain terdiri dari pelampung tunggal yang
mana pelampungnya terpisah.

20
Ruang pelampung dihubungkan dengan udara luar, sehingga bahan bakar dapat
terus mengalir sesuai kebutuhan saat kendaraan berjalan, katup jarum dilengkapi
dengan jarum didalamnya untuk mempertahankan tinggi permukaan bensin agar
tetap stabil.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa
komponen antara lain yaitu : Tangki bensin , Saringan bensin, selang bensin
dan karburator. Pada tangki bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi
bensin, untuk tipe ini pada karburator dilengkapi kran bensin . Apabila keran
bensin dibuka maka secara alamiah bensin akan mengalir menuju ke
karburator. Agar bensin yang masuk ke karburator bersih dari kotoran terlebih
dahulu disaring oleh saringan bensin.
Daftar Pustaka
1.      http://blkimojokerto.wordpress.com/2009/07/01/sistem-bahan-bakar-
konvensional/
2.      http://id.scribd.com/doc/93625993/Sistem-Bahan-Bakar-Konvensional

21
22

Anda mungkin juga menyukai