Anda di halaman 1dari 13

Osteoporosis primer

Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut
dengan penyebab yang belum diketahui.

Osteoporosis sekunder

Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan:

 Cushing's disease
 Hyperthyroidism
 Hyperparathyroidism
 Hypogonadism
 Kelainan hepar
 Kegagalan ginjal kronis
 Kurang gerak
 Kebiasaan minum alkohol
 Pemakai obat-obatan/corticosteroid
 Kelebihan kafeina
 Merokok

Osteoporosis anak

Osteoporosis pada anak disebut juvenile idiopathic osteoporosis.

Penyebab

Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita),
yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala
timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat
ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita
osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita
penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis terjadi karena kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan
ketidakseimbangan di antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi
pada usia di atas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita
osteoporosis senilis dan postmenopausal.

Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan
oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal
kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya
kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol
yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.

Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui.
Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang
normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya
tulang.

Gejala

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis),
sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak
memiliki gejala.

Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan
timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.

Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh
bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara
tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika
penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya
rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.
Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari
tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena
jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering
terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan
tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang
cenderung menyembuh secara perlahan.

Diagnosa

Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan
gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk
menyingkirkan keadaan lainnya yang bisa di atasi, yang bisa menyebabkan osteoporosis.

Untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan yang
menilai kepadatan tulang. Pemeriksaan yang paling akurat adalah DXA (dual-energy x-ray
absorptiometry). Pemeriksaan ini aman dan tidak menimbulkan nyeri, bisa dilakukan dalam
waktu 5-15 menit. DXA sangat berguna untuk:

 wanita yang memiliki risiko tinggi menderita osteoporosis


 penderita yang diagnosisnya belum pasti
 penderita yang hasil pengobatannya harus dinilai secara akurat.

Patogenesis

Mekanisme yang mendasari dalam semua kasus osteoporosis adalah ketidakseimbangan antara
resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Dalam tulang normal, terdapat matrik konstan
remodeling tulang; hingga 10% dari seluruh massa tulang mungkin mengalami remodeling pada
saat titik waktu tertentu. Proses pengambilan tempat dalam satuan-satuan multiseluler tulang
(bone multicellular units (BMUs)) pertama kali dijelaskan oleh Frost tahun 1963.[1] Tulang
diresorpsi oleh sel osteoklas (yang diturunkan dari sumsum tulang), setelah tulang baru
disetorkan oleh sel osteoblas.[2]

Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang
menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang
mencukupi.

Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya
bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan
penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.

Alendronat berfungsi:

 mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause


 meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
 mengurangi angka kejadian patah tulang.

Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari
dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa
mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh
berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang
yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.

Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang
disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.

Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan
dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.

Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D,
terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam
jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.

Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya di atasi dengan
tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan
pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat
pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.
Pencegahan

Pencegahan osteoporosi meliputi:

 Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium


yang cukup.
 Melakukan olahraga dengan beban.
 Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).

Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya
kepadatan tulang maksimal. Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa
meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan
cukup kalsium. Akan tetapi tablet kalsium dan susu yang dikonsumsi setiap hari akhir - akhir ini
menjadi perdebatan sebagai pemicu terjadi osteoporosis, berhubungan dengan teori osteoblast.

Pembentukan tulang yang maksimal terjadi sejak usia 5 tahun hingga puncak kepadatan tulang
terjadi pada usia 35 tahun, setelah itu proses pengeroposan tulang yang cepat atau lambat
tergantung dari apakah butir 1 dan 2 tersebut di atas tetap dilakukan atau tidak. Biasanya di
Indonesia osteoporosis terdeksi pada usia 40 hingga 45 tahun pada wanita dan usia 50 tahun pada
pria. Tetapi sekarang ini dijumpai penderita osteoporosis berusia 30 tahun. Hal ini kemungkinan
terjadi karena kurangnya aktifitas fisik dimana taman-taman/tempat bermain untuk anak-anak
sangat berkurang dibanding masa lalu dan anak-anak sekarang lebih sering bermain games dan
gadgets yang hanya duduk saja, walaupun mungkin kecukupan gizi kalsium/susu anak-anak
tersebut telah mencukupi. Untuk itu perlu dilakukan edukasi pada guru dan orangtua, bahwa
bergerak, berolahraga dan bermain yang menggunakan aktifitas fisik itu perlu selain gizi dan
kalsium/susu, agar tercapai kepadatan tulang maksimum sebagai 'tabungan tulang'.[3]

Olahraga beban seperti berjalan dan menaiki tangga akan meningkatkan kepadatan tulang.
Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.

Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum
bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun
setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa
memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Raloksifen merupakan
obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam
mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk
mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau
bersamaan dengan terapi sulih hormon.

Epidemiologi

Sementara ini diperkirakan 1 dari 3 wanita dan 1 dari 12 pria di atas usia 50 tahun di seluruh
dunia mengidap osteoporosis. Ini menambah kejadian jutaan fraktur lainnya pertahunnya yang
sebagian besar melibatkan lumbar vertebra, panggul dan pergelangan tangan (wrist). Fragility
fracture dari tulang rusuk juga umum terjadi pada pria.

Fraktur panggul

Fraktur panggul paling sering terjadi akibat osteoporosis. Di AS, lebih dari 250.000 fraktur
panggul pertahunnya merupakan akibat dari osteoporosis.[4] Ini diperkirakan bahwa seorang
wanita kulit putih usia 50 tahun mempunyai waktu hidup 17,5% berisiko fraktur femur
proksimal. Insidensi fraktur panggul meningkat setiap dekade dari urutan ke 6 menjadi urutan ke
9 baik untuk wanita maupun pria pada semua populasi. Insidensi tertingi ditemukan pada pria
dan wanita usia 80 tahun ke atas.[5]

Fraktur vertebral

Antara 35-50% dari seluruh wanita usia di atas 50 tahun setidaknya satu mengidap fraktur
vertebral. Di AS, 700.000 fraktur vertebra terjadi pertahun, tetapi hanya sekitar 1/3 yang
diketahui. Dalam urutan kejadian 9.704 wanita usia 68,8 tahun pada studi selama 15 tahun,
didapatkan 324 wanita sudah menderita fraktur vertebral pada saat mulai dimasukkan ke dalam
penelitian; 18.2% berkembang menjadi fraktur vertebra, tetapi risiko meningkat hingga 41.4%
pada wanita yang sebelumnya telah terjadi fraktur vertebra.[6]

Fraktur pergelangan tangan


Di AS, 250.000 fraktur pergelangan tangan setiap tahunnya merupakan akibat dari
osteoporosis.[4] Fraktur pergelangan tangan merupakan tipe fraktur ketiga paling umum dari
osteoporosis. Risiko waktu hidup yang ditopang fraktur Colles sekitar 16% untuk wanita kulit
putih. Ketika wanita mencapai usia 70 tahun, sekitar 20%-nya setidaknya terdapat satu fraktur
pergelangan tangan[5]

Fraktur tulang rusuk

Fragility fracture dari tulang iga umumnya terjadi pada laki-laki usia muda 25 tahun ke
atas. Tanda-tanda osteoporosis pada pria ini sering diabaikan karena sering aktif secara
fisik dan menderita fraktur pada saat berlatih aktivitas fisik. Contohnya ketika jatuh saat
berski air atau jet ski. Bagaimanapun, tes cepat dari tingkat testosteron individu berikut
diagnosis fraktur akan nampak dengan mudah aApa itu osteoporosis?

Oleh Lika Aprilia Samiadi Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.

 Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)


 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Definisi

Apa itu osteoporosis?

Osteoporosis atau pengeroposan tulang adalah penipisan dan hilangnya densitas tulang (massa
tulang) yang berkelanjutan, yang membuat tulang menjadi lebih keropos, rapuh, dan mudah
patah akibat trauma kecil. Penurunan tinggi badan dan nyeri punggung sering terjadi. Wanita
lebih berisiko osteoporosis setelah masa menstruasinya berakhir (menopause). Patah tulang
akibat osteoporosis lebih sering terjadi pada panggul, pergelangan tangan atau tulang belakang,
namun semua tulang dapat terkena. Beberapa tulang yang sudah rusak tidak dapat sembuh,
khususnya tulang panggul.

Osteoporosis merupakan penyakit yang sering tidak terdeteksii dan tidak diketahui hingga tulang
patah. Banyak orang berpikir bahwa osteoporosis terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari
karena bagian dari penuaan. Meski begitu, ahli medis menyakini osteoporosis dapat dicegah.
Terlebih lagi, orang yang sudah menderita osteoporosis dapat melakukan pencegahan atau
memperlambat perkembangan penyakit dan menurunkan risiko akan patah tulang berikutnya.

Seberapa umumkah osteoporosis?

Osteoporosis terjadi pada laki-laki dan wanita dari semua ras. Namun orang kulit putih dan
wanita Asia – khususnya wanita tua yang sudah menopause – memiliki risiko paling tinggi.
Anda dapat mengurangi risiko Anda dengan mengurangi faktor risiko Anda. Konsultasikan
dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala osteoporosis?

Pada awal penyakit, tidak ada gejala, namun seiring berjalannya waktu, muncul nyeri punggung
bawah dan nyeri leher, postur bungkuk, dan penurunan tinggi badan secara bertahap. Pada kasus
lain tanda awal yaitu patah tulang (iga, pergelangan tangan, atau panggul). Tulang belakang
dapat patah (menjadi lebih rata terkompresi) dan patah, yang merupakan patah tulang tersering.
Patah tulang panggul dapat menyebabkan cacat terparah.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda memasuki fase awal menopause, mengkonsumsi
kortikosteroid selama beberapa bulan, atau orang tua Anda mengalami patah tulang panggul.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab osteoporosis?

Pembentukan tulang normal membutuhkan mineral kalsium dan fosfat. Jika tubuh kekurangan
kalsium dari makanan, produksi tulang dan jaringan tulang dapat terganggu.

Penyebab utama osteoporosis yaitu penuaan, yang menyebabkan penurunan estrogen pada
wanita saat menopause dan penurunan testosteron (hormon pria) pada laki-laki.

Tulang Anda selalu melakukan pembaharuan – tulang baru dibuat dan tulang lama dirusak. Saat
Anda muda, tubuh Anda membuat tulang baru lebih cepat dari perusakan tulang lama dan massa
tulang Anda bertambah. Kebanyakan orang mencapai massa tulang puncaknya saat berusia 20an.
Akibat penuaan, massa tulang lebih cepat rusak dibanding pembentukannya.

Kemungkinan Anda menderita osteoporosis tergantung pada banyak massa tulang yang Anda
capai saat masih muda. Semakin tinggi massa tulang puncak Anda, semakin banyak tulang yang
Anda “simpan” dan semakin sedikit kemungkinan Anda menderita osteoporosis saat penuaan.
Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk osteoporosis?

Ada banyak faktor risiko untuk osteoporosis, yaitu berat badan kurang, kebiasaan gaya hidup
(duduk terus menerus atau tidak aktif), konsumsi alkohol, merokok, gangguan makan,
mengkonsumsi obat tertentu, penyakit kronik dan tirah baring atau imobilisasi yang lama.

Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan hilangnya tulang dan osteoporosis. Beberapa
faktor risiko tidak dapat Anda ubah dan yang lain dapat Anda ubah.

Faktor risiko yang dapat Anda ubah yaitu:

 Jenis kelamin: wanita lebih banyak menderita osteoporosis lebih sering dari laki – laki
 Usia: semakin tua Anda, semakin besar risiko osteoporosis Anda
 Ukuran tubuh: wanita kecil dan kurus berisiko lebih tinggi
 Riwayat keluarga: osteoporosis cenderung terjadi dalam keluarga. Jika anggota keluarga Anda
menderita osteoporosis atau patah tulang, Anda juga berisiko hal itu

Faktor risiko lain yang dapat Anda ubah yaitu:

 Hormon seks. Kadar estrogen yang rendah akibat tidak menstruasi atau akan menopause dapat
menyebabkan osteoporosis pada wanita. Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan laki-
laki osteoporosis
 Anoreksia nervosa. Gangguan makan ini dapat menyebabkan osteoporosis
 Masukan kalsium dan vitamin D. diet rendah kalsium dan vitamin D menyebabkan tulang Anda
lebih mudah keropos
 Penggunaan obat-obatan. Beberapa obat meningkatkan risiko osteoporosis
 Banyaknya aktivitas. Kurang olahraga atau tirah baring lama dapat menyebabkan tulang menjadi
lemah
 Merokok. Merokok tidak baik untuk tulang, jantung, dan paru-paru
 Konsumsi alkohol. Terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan tulang keropos dan rusak

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk osteoporosis?

Mengubah gaya hidup dapat menurunkan risiko patah tulang. Misalnya melakukan olahraga dan
menguatkan otot secara teratur, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol dan diet cukup
kalsium (minimal 1200 mg/hari) dan vitamin D (minimal 800 IU/hari). Suplemen kalsium dapat
meningkatkan masuka kalsium, dan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Terapi
berfokus pada memperlambat atau menghentikan tulang keropos untuk mencegah patah tulang
dengan menurunkan risiko jatuh.

Obat yang lain, seperti bifosfonat misalnya alendronate dan suplementasi kalsium dan vitamin D
yang adekuat dapat dikonsumsi.

Program terapi komprehensif yaitu gizi sesuai, olahraga, dan pencegahan jatuh yang dapat
menyebabkan patah tulang. Dokter Anda juga dapat memberikan salah satu dari beberapa obat
yang dapat memperlambat atau menghentikan tulang keropos atau membentuk tulang baru,
meningkatkan densitas tulang dan menurunkan risiko patah tulang.

Nutrisi: makanan yang kita makan mengandung berbagai vitamin, mineral dan nutrisi lain yang
penting yang membantu menjaga kesehatan tubuh kita. Seluruh gizi ini dibutuhkan dalam jumlah
seimbang. Khususnya, kalsium dan vitamin D dibutuhkan untuk menguatkan tulang.

Olahraga: olahraga merupakan komponen penting dari program pencegahan dan terapi
osteoporosis. Olahraga tidak hanya meningkatkan kesehatan tulang Anda, namun juga
meningkatkan kekuatan, koordinasi, dan keseimbangan otot, dan meningkatkan kesehatan Anda.
Walaupun olahraga baik untuk orang dengan osteoporosis, tidak sebaiknya olahraga dilakukan
mendadak atau berlebihan menyiksa tulang Anda.

Obat terapeutik: beberapa obat tersedia untuk pencegahan dan/atau terapi osteoporosis, seperti
bifosfonat; agonis/antagonis estrogen, kalsitonin; hormon paratiroid, terapi estrogen; terapi
hormon.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk osteoporosis

Pemeriksaan densitas mineral tulang adalah cara terbaik untuk memeriksa kesehatan tulang
Anda. Saat tes yang tidak nyeri ini, Anda berbaring pada meja beralas dan penyaring gambar
melewati tubuh Anda. Pada banyak kasus, hanya sedikit tulang yang diperiksa – biasanya tulang
panggul, pergelangan tangan dan tulang belakang.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi osteoporosis?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
osteoporosis:

 Lakukan kontrol sesuai anjuran untuk memonitor perkembangan gejala dan kondisi kesehatan
Anda
 Dengarkan anjuran dokter Anda, jangan konsumsi obat tanpa resep atau tidak meminum obat
 Konsul dengan terapis fisik atau rehabilitasi untuk olahraga penguat otot Anda
 Diet kaya kalsium dan vitamin D. Ikuti diet sehat, makanan kaya kalsium seperti produk susu,
ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau
 Jangan merokok
 Hindari alkohol berlebihan. Konsumsi lebih dari 2 gelas per hari dapat menurunkan pembentukan
tulang, sehingga dapat pula meningkatkan risiko Anda jatuh
 Hindari jatuh. Gunakan sepatu tumit rendah dengan sandal antislip dan periksa rumah Anda untuk
kabel yang berserakan, area yang tidak rata, dan permukaan licin yang dapat menyebabkan Anda
tersandung atau jatuh. Pertahankan ruangan tetap terang benderang, pasang pegangan di dalam
dan luar pintu kamar mandi Anda, dan pastikan Anda dapat naik dan turun dari tempat tidur
dengan mudah

pakah individu kemungkinan berisiko.

Anda mungkin juga menyukai