Anda di halaman 1dari 7

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫لى اَ ْش َرفِ ْالأل ْن ِب َي ا ِء َو ْالمُرْ َس لِي َْن َس ِّيدِنا َ َو َم ْو ٰل َن ا م َُح َّم ٍد‬ ‫هّٰلل‬
َ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ َربِّ العا َل ِمي َْن َوالصالةُ َوالسال ُم َع‬
‫ اَمَّا َبعْ د‬،‫صحْ ِب ِه اَجْ َم ِعي َْن‬ َ ‫َو َع َلى ٰالِ ِه َو‬

Dewan hakim yang Arif dan bijaksana

Hadirin yang kami banggakan…

World resource institute, sebuah lembaga sosial yang bergerak di


bidang lingkungan memcatat bahwa Indonesia memiliki 10 persen dari
hutan tropis di dunia. Hutan Indonesia didiami 12 persen spesies
binatang mamalia, 16 persen spesies binatang reptile dan ampibi. Lebih
dari 1500 spesies burung dan perairannya di didiami 25 persen dari
spesies ikan dunia. Akan tetapi, hutan Indonesia menyusut degan
kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Penebangan hutan yang
tekterkendali kebakaran hutan yang tidak taratasi Menyebabkan
terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Bahkan
Indonesia tercatat sebagai wilayah degan tingkat kerusakan hutan
tertinggi di dunia.

Bila kondisi ini tidak mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak
termasuk dari kita semua, maka kerusakan lingkungan semakin parah
yang pada gilirannya akan berdampak buruk terhadap kelangsungan
hidup umat manusia sebagai pewaris alam semesta dan segala isinya.
Oleh karena itu, izinkan kami pada kesempatan kali ini untuk
menyampaikan sebuah syarahan yang berjudul:

MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Sebagai landasan mengawali syarahan ini mari kita degarkan lantunan


kalam ilahi surat Al-hijr ayat 19-20 yang akan di bacakan oleh qoriah
kami berikut ini.

‫ش‬ ٍ ‫ض َمدَ ْد َنا َها َوَأ ْل َق ْي َنا فِي َها َر َواسِ َي َوَأ ْن َب ْت َنا فِي َها ِمنْ ُك ِّل َشيْ ٍء َم ْو ُز‬
َ ‫ َو َج َع ْل َنا َل ُك ْم فِي َها َم َع ِاي‬.‫ون‬ َ ْ‫َواألر‬
‫ِين‬
َ ‫ازق‬ ِ ‫َو َمنْ َلسْ ُت ْم َل ُه ِب َر‬

Artinya: “Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan


padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu
menurut ukuran. Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi
keperluan-keperluan hidup, dan(kami menciptakan pula)makhluk-
makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.(QS. Al-
hijr ayat 19-20)

Dewan hakim dan hadirin yang kami muliakan.


prof.Dr.Muhammad.Quraish shihab dalam kitab Tafsir Al-Misbah
volume 7 halaman 111,menuliskan bahwa Allah
menumbuhkembangkan bumi degan aneka ragam tanaman untuk
kelangsungan hidup manusia. Di ciptakan-Nya pula di atas bumi itu
gunung-gunung yang menjulang ke langit, di hiasi oleh aneka ragam
tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang menghijau, yang menyenangkan
hati orang-orang yang memandangnya.

Pada ayat 20 Allah menerangkan tentang anungrah yang tidak


terhingga kepada manusia, yaitu diciptakanya bermacam-macam
keperluan hidup bagi manusia. Allah ciptakan tanah yang subur,Allah
ciptakan air yag dapat di minum dan menghidupkan tanam-tanaman,
Allah jadikan laut yang di dalamnya hidup bermacam-macam jenis ikan .

Prof.dr.Muhammad Quraish Shihab dalam kitab tafsir Al-Misbah


volume 7 halaman 78 menjelaskan bahwa. Allah SWT menciptakan
semua makhluk saling kait-mengait. dalam keterkaitan itu lahir
keserasian dan kesimbangan dari yang terkecil hingga yang terbesar
dan semua tunduk dalam pengaturan Allah SWT.

Bila terjadi gangguan pada keharmonisan dan keseimbangan itu, maka


akan terjadi kerusakan, yang pasti berdampak pada manusia baik yang
merusak maupun yang merestui kerusaka itu.

Namun hadirin yang mulia, fenomena kerusakan alam tampak nyata


dihadapan kita seperti pemanasan global,kemarau panjang dan
kekeringan,menyebarnya hama kematian,banyak spesies hewan yang
punah,gunung berapi memuntahkan lahar,gempa bumi yang
berskalaliter tinggi. Ini semua sebagai tanda dari kerusakan
keseimbangan sehingga terjadi ketidak harmonisan alam.

Perilaku manusia yang menyimpang terhadap lingkungan adalah faktor


utama kerusakan lingkungan itu sendiri. Hal ini telah di tegaskan oleh
Allah dalam Al-Qur’an surah Ar-rum ayat 41 sebagaimana yang akan
dilantunkan oleh qoriah kami berikut ini:

َ ‫ض الَّذِي َع ِملُوا َل َعلَّ ُه ْم َيرْ ِجع‬


‫ُون‬ ِ ‫ت َأ ْيدِي ال َّن‬
َ ْ‫اس لِ ُيذِي َق ُه ْم َبع‬ ْ ‫َظ َه َر ْال َف َسا ُد فِي ْال َبرِّ َو ْال َبحْ ِر ِب َما َك َس َب‬

Artinya:”Telah terjadi kerusakan di darantan maupun di lautan


disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian(akibat) perbuatan mereka, agar
merekakembali(ke jalan yang benar).

Al-‘asfahani menjelaskan sebagai sebagai mana yang di kutip oleh


prof.dr.Muhammad Qurash shihab dalam tafsir Al-Misbah volume.11
halaman 76 menjelaskan bahwa kata Al-fasad pada ayat diatas
keluarnya sesuatu dari keseimbangan baik sedikit maupun banyak.

Secara ekslisit, ayat ini menegaskan bahwa kerusakan di muka bumi di


sebabkan oleh tangan manusia. Bencana yang datang silih tangan
manusia yang ekploitasi alam tanpa diiringi upaya menjaga
kelestarianya. Ke angkuhan tangan-tangan manusia yang berlindung di
balik dalih sains dan teknologi telah mengikis habis keramahan alam,
sehingga yang tampak adalah krisis lingkungan, folusi dan malapetaka
atomik, menipisnya lapisan ozon di atmosfer, banjir yang menyebarkan
wabah penyakit, erupsi gunung yang menelan korban jiwa, dan
kebakaran hutan yang mengakibatkan kerugian ekonomi.

Prof.dr.Yusuf Al-Qordawy dalam kitabnya Riiayatul biiati fi syari’atil


islam mulai halaman 234-240 menawarkan langkah-langkah soluif
dalam usaha menjaga kelestarian hidup agar tidak semakin parah
tingkat kerusakannya:

1.memberi kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga


kelestarian lingkungan hidup da

2.mendidik para generasi yang akan mewarisi lingkugan ini akan


pentingnya kelestarian lingkungan hidup.

3.membuat perundang-undangan dan peraturan yang di sertai degan


hukuman bagi pelaku perusak lingkungan.

4.menjalin kerja sama antar berbagai negara dan institusi serta


lembaga dalam upaya menjaga kelestarian hidup.
Dewan hakim dan hadirin yang kami hormati

Berdasarkan uraian ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa:

Melestarikan lingkungan hidup merupakan keniscayaan, yang di


perintahka oleh Al-Qur’an dan semua ini tunduk dalam pengaturan
Allah SWT. Demi tercapainya kemaslahatan, keseimbangan,
keharmonisan, kelangsungan hidup umat manusia dan seluruh makhluk
yang berada di dalam alam semesta ini.

Terjadi kerusakan di muka bumi merupakan fenomena yang lahir dan


nyata di hadapan mata kita yang di sebabkan oleh perilaku tangan-
tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, rakus, semena-mena
dan memperturutkan hawa nafsu mereka. Rusak lingkungan bukan
fenomena alam bukan pula terjadinya tanpa sebab dan alasan. Namun
kerusakan itu mutlak tangan manusia.

Inilah yang dapat kami sampaikan mengakhiri syaraha ini kami


persembahkan sebuah pantun:

Burung kecil hingga di kaca

Berkilau mata mengibaskan Surai

Menjaga alam di hati semua

Supaya tercipta lingkungan damai


‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai