1
Al-Qur’an, Surat An-Nahl, Ayat 65.
2. Q.S. An- Nur Ayat 42:2
6
Al-Qur’an, Surat Ar-Rum, Ayat 41.
sebagai amanah, oleh sebab itu manusia harus melakukan hal yang lebih
baik dan tidak berlebihan (melampaui batas).7
Sehubungan dengan perlindungan dan pengelolaan sumber daya
tersebut, Islam mengatur hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak membuat kerusakan di bumi
Suatu sikap manusia yang sejak semula telah dikhawatirkan
oleh para malaikat yaitu membuat kerusakan di muka bumi,
sebagaimana dimuat dalam surat Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi:8
ۖ ًض َخلِي َفة ِ ٱَأْلر ى ِاعل ف ِ ك لِلْم ٰلَِٓئ َك ِة ِإنِّى ج َ ََوِإ ْذ ق
ْ ٌ َ َ َ ُّال َرب
سبِّ ُح
َ ُٓاء َونَ ْح ُن ن
َ ِّم
َ ك ٱلد ُ قَالُ ٓو ۟ا َأتَ ْج َع ُل فِ َيها َمن ُي ْف ِس ُد فِ َيها َويَ ْس ِف
ال ِإنِّ ٓى َأ ْعلَ ُم َما اَل َت ْعلَ ُمو َن
َ َك ۖ ق
َ َِّس ل ِ ِ
ُ ب َح ْمد َك َو ُن َقد
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: ‘sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi’. Mereka berkata: ‘mengapa engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau
dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
Bentuk-bentuk kerusakan ini menurut ilmu lingkungan bisa
muncul dalam bermacam-macam aktivitas seperti menggunakan
sumber daya alam yang melebihi hasil maksimal yang berkelanjutan,
memutuskan salah satu mata rantai dalam rantai makanan atau jejaring
kehidupan, mengeksploitasi daur materi, dan menghasilkan berbagai
macam pencemaran yang akan mengganggu stabilitas tata
lingkungan.9
7
Husna Ahmad dan Fachrudin Mangunjaya, Haji Ramah Lingkungan Bagaimana Haji
dan Umrah Dapat Berkontribusi Melestarikan Lingkungan?, ed. 1, Cet. 2, (Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, 2013), hal. 15.
8
Al-Qur’an, Q.S. Al-Baqarah, Ayat 30.
9
Johni Najwan, “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Perspektif
Hukum Islam”, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2, No. 4, April 2010, hal. 63.
b. Bersahabat dengan alam
Islam menganjurkan manusia untuk bersahabat dengan alam.
Keberadaan flora dan fauna yang memberikan manfaat kepada
manusia perlu diimbangi dengan suatu perilaku yang baik agar
terhindar dari kebinasaan yang tidak disukai oleh Allah SWT,
sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 205 yang
menyatakan: 10
ث
َ ْح ْر َ ِض لُِي ْف ِس َد فِ َيها َو ُي ْهل
َ ك ٱل ِ ٱَأْلر ِ
ْ َوِإ َذا َت َولَّ ٰى َس َع ٰى فى
اد
َس ف
َ ْ
ل ٱ ب
ُّ ِ وٱلنَّسل ۗ وٱللَّهُ اَل ي
ح
َ ُ َ َْ َ
Artinya : “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan
di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak
tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak
menyukai kebinasaan.”
Dalam menyembelih binatang misalnya, Islam juga
mengajarkan sopan santun yang selain menghadap kiblat dan berniat
dengan nama Allah, juga disunahkan mempertajam alat yang
digunakan untuk menyembelih binatang itu, sehingga binatang yang
akan disembelih tersebut tidak terlalu menderita pada saat sakaratul
maut. Bahkan dalam riwayat yang lain Rasulullah SAW pernah
mengancam, bahwa barang siapa yang lalai dalam memberi makan
kepada binatang peliharaannya, sementara binatang peliharaannya itu
terikat dan tidak bisa mencari makan sendiri sehingga mati kelaparan,
maka orang itu tidak akan bisa masuk surga.11
10
Al- Qur’an, Surat Al-Baqarah, Ayat 205
11
Johni Najwan, Op.Cit, hal. 64.
tersebut sebagai teman atau perbuatan setan. Hal tersebut sebagaimana
disebutkan di dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra Ayat 27 yang berbunyi:
12
Ibid, hal. 64 – 65.
13
Ibid, hal. 65.
mengeluarkan sebagian dari kekayaannya itu untuk diberikan kepada
orang-orang yang membutuhkan dan berhak menerimanya,
sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah Ayat 215
yang berbunyi:
ِ ِ ِ
ينَ ِك َماذَا يُنف ُقو َن ۖ قُ ْل َمٓا َأن َف ْقتُم ِّم ْن َخ ْي ٍر فَلل َْٰول َديْ ِن َوٱَأْلق َْرب َ َيَ ْسـَٔلُون
يل ۗ َو َما َت ْف َعلُو ۟ا ِم ْن َخ ْي ٍر فَِإ َّن ٱللَّهَ بِ ِهۦ َّ س ِكي ِن َوٱبْ ِن
ِ ِٱلسب َٰ َوٱلْيَ ٰتَ َم ٰى َوٱل َْم
يم ِ
ٌ َعل
Artinya: “mereka bertanya tentang apa yang mereka
nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan
hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-
anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang
dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat,
maka sesungguhnya Alah Maha Mengetahuinya.”
Bentuk-bentuk zakat, infaq dan shadaqah tiada lain adalah
upaya pencairan keridhaan Allah SWT yang dimanifestasikan dalam
bentuk peningkatan kesejahteraan umum. Dengan cara semacam ini
kesenjangan tingkat sosial ekonomi yang bisa menimbulkan gangguan
tata lingkungan bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.14
14
Ibid, hal. 65
15
M. Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, (Bandung, 2011), hal.
30.
karena merusak lingkungan sama halnya dengan melakukan
perbuatan menyimpang dari perintah Allah SWT untuk
memakmurkan bumi, memperbaikinya dari perbuatan yang dapat
merusak terutama dalam konteks hubungan baik dengan sesama
makhluk ciptaan-Nya.
ِ ِِ ِ ْ ٱلدار َ تِل
ِ ٱَأْلر
ض َ ٱل َءاخ َرةُ نَ ْج َعلُ َها للَّذ
ْ ين اَل يُ ِري ُدو َن عُلًُّوا فى ُ َّ ْك
ِ ِ ِ
َ ادا ۚ َوٱل َْٰعقبَةُ لل ُْمتَّق
ين ًس َ ََواَل ف
Artinya: “Negeri akhirat itu, kami jadikan untuk orang-
orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu
adalah bagi orang-orang yang bertakwa”.