Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alda Yulindra

Kelas : x-iis5
Tugas : Catatan Haji, Zakat,Wakaf

A. Pengertian Haji

Haji adalah ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan kewajiban wajib
bagi umat Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh
semua orang Muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan
perjalanan, dan dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka.

B. Macam-Macam Haji
1. Haji Ifrad

Haji ifrad merupakan haji yang dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu melaksanakan
umrah. Kata Ifrad sendiri bermakna menjadikan sesuatu itu sendirian, atau
memisahkan sesuatu yang bergabung menjadi sendiri-sendiri. Sederhananya, orang
yang berhaji ifrad ialah orang yang menyelesaikan ibadah haji terlebih dahulu
kemudian bisa melakukan umrah.

Adapun rincian pelaksanaan haji ifrad di antaranya ialah Ihram dari miqat untuk
melaksanakan haji, Ihram lagi dari miqat untuk melaksanakan umrah, tidak
membayar Dam, dan disunnahkan tawaf qudum.

2. Haji Qiran
Qiran merupakan ibadah haji yang menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus.
Pelaksanaan ibadah ini dikerjakan pada bulan-bulan haji. Pelaksanaan tawaf, sa'i
dan tahallul untuk haji dan umrah hanya dilaksanakan satu kali atau sekaligus.

Jemaah yang ingin melaksanakan haji qiran dikenakan dam atau denda
menyembelih seekor kambing. Namun jika tidak mampu, jemaah dapat
menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari. Selain itu, bagi jemaah yang
memilih haji qiran juga disunagkan untuk melaksanakan tawaf qudum saat tiba di
Mekkah.
3. Haji Tammattu
Haji tammatu menjadi salah satu jenis haji yang sering dilaksanakan jemaah dari
Indonesia. Adapun pelaksanaan ibadah ini dilakukan setelah selesai melakukan
umrah. Jenis haji lebih mudah dibandingkan dengan haji ifrad dan qiran, sebab
setelah selesai tawaf dan sa’i umrah, jemaah bisa langsung tahallul agar terbebas
dari larangan sesama ihram.

Jemaah haji yang memilih haji tamattu juga berkewajiban untuk membayar dam atau
denda menyembelih seekor kambing. Namun jika tidak mampu, jemaah harus
menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari, yaitu dikerjakan tiga hari di tanah
suci dan tujuh hari di tanah air.

C. Rukun Haji

1. Ihram
Rukun haji yang pertama yaitu ihram atau berniat untuk melaksanakan haji.
Sebagaimana dalam ibadah-ibadah wajib umat muslim lainnya, niat menjadi salah
satu perkara paling penting yang harus diperhatikan saat pelaksanaan haji. Selain
itu, bagi jamaah haji juga dianjurkan untuk mandi, memakai wangi-wangian, shalat
dua rekaat, serta menggunakan pakaian ihram untuk laki-laki.

2. Wukuf
Rukun haji berikutnya yang harus dikerjakan bagi jemaah haji berikutnya yaitu wukuf
di bukit Arafah. Waktu pelaksanaan wukuf terentang mulai dari waktu zhuhur tanggal
9 Dzulhijjah hingga subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Para jemaah haji bisa
melaksanakan malam harinya sampai jelang subuh atau mengambil waktu siang
hingga setelah maghrib.

3. Thawaf Ifadhah
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji harus melaksanakan thawaf
menunju Masjidil Haram mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Adapun putaran
pertama dimulai dari arah Hajar Aswad, dan Ka’bah berada di sisi kiri badan jemaah
haji. Sederhananya, jemaah haji berputar melawan arah jarum jam.

4. Sa’i
Rukun haji berikutnya yaitu sa’i dari bukit Shafa dan Marwah. Saat melakukan sa’i,
para jemaah haji harus berjalan sampai tujuh kali perjalanan dan berakhir di bukit
Marwah. Tujuh putaran sa’i biasanya dilakukan sekaligus tanpa jeda atau istirahat,
kecuali saat berdoa di Bukit Shafa dan Marwah.

5. Tahallul
Tahallul merupakan proses mencukur rambut kepala setelah rangkaian haji selesai.
Tahallul disimbilkan dengan mencukur minimal 3 helai rambut. Adapun
pelaksanannya dilakukan sekurang-kurangnya setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah.

D. Syarat Haji
1) Beragama islam
2) Berakal
3) Baligh atau dewasa
E. Yang membatalkan haji
1) Berhubungan intim
2) Meninggalkan salah satu rukun dari rukun-rukun haji
F. Hikmah Haji
1) Meningkatkan kedisiplinan
2)  Meningkatkan kwalitas diri dalam beribadah
3) Memunculkan sifat yang sabra
4) Melahirkan rasa solidaritas dan kekeluargaan
5)  Meningkatkan dakwah

A. Pengertian Zakat
Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh
pemeluk agama Islam untuk diberikan kepada golongan yang
berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya,
sesuai dengan yang ditetapkan oleh syariah.
B. Macam-Macam Zakat
Zakat tediri dari dua macam. Yang pertama adalah zakat fitrah. Zakat fitrah adalah zakat yang
wajib dilakukan bagi para muslim menjelang hari raya Idul Fitri atau pada bulan Ramadhan.
Zakat fitrah dapat dibayar yaitu setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok dari
daerah yang bersangkutan. Makanan pokok di Indonesia adalah nasi, maka yang dapat
dijadikan sebagai zakat adalah berupa beras.
Yang kedua adalah zakat maal. Zakat maal (harta) adalah zakat penghasilan seperti hasil
pertanian, hasil pertambangan, hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas
dan perak. Masing-masing jenis penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.

C. Rukun Zakat
1) Niat
2) Terdapat pemberi zakat atau muzaki
3) Terdapat penerima zakat atau mustahik
4) Ada harta yang dizakatkan
D. Syarat Zakat
1) Muslim dan Merdeka
2) Mencapai Nisab
3) Memenuhi Haul
4) Milik Penuh
5) Melebihi Kebutuhan Pokok
6) Penyerahan Kepemilikan
7) Niat Bayar Zakat
E. Hikmah Zakat
1. Mengurangi kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin
2. Membersihkan harta dari bagian yang bukan hak kita
3. Mengikis akhlak yang buruk
4. Zakat adalah ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh
Allah SWT
5. Zakat yang dikumpulkan bisa dijadikan dana pengembangan potensi
umat
6. Memberikan dukungan moril dan materil kepada orang-orang yang
baru masuk Islam.

A. Pengertian Wakaf
Wakaf berasal dari bahasa Arab yaitu “waqafa” yang artinya berhenti atau menahan.
Sedangkan secara istilah dalam ilmu fikih, wakaf adalah jenis pemberian yang
pelaksanaannya dilakukan dengan menahan kepemilikan barang yang diwakafkan.

Secara umum, wakaf adalah memisahkan atau menyerahkan sebagian harta,


baik secara permanen maupun dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
kesejahteraan sesuai syariah.

B. Macam-Macam Wakaf
1) Wakaf Khairi (Wakaf Sosial)
Wakaf khairy adalah wakaf yang ditujukan untuk kebaikan
atau kepentingan masyarakat luas, seperti wakaf dibidang
kesehatan, wakaf sekolah, wakaf tempat ibadah dan lain-
lainnya.
2) Wakaf Dzurry (Wakaf Khusus)
Wakaf dzurry adalah wakaf yang bertujuan untuk memberi
manfaat kepada wakif, keluaga wakif dan keturunannya
wakif, misalnya wakaf rumah kontrakan yang ditujukan
untuk anak perempuan yang beum menikah.
3) Wakaf Musytarak (Wakaf Gabungan)
Wakaf musytarak adalah jenis wakaf yang bertujuan untuk
memberi manfaat kepada masyarakat luas dan keluarga
secara bersamaan, misalnya wakaf sebuah perkebunan
yang hasilnya sebagian untuk fakir miskin dan sebagian lagi
untuk keluarganya.
C. Rukun Wakaf
1. Orang yang melakukan wakaf (al-waqif)
2. Benda atau harta yang akan diwakafkan (al-mauquf)
3. Orang yang menerima wakaf atau badan hukum yang menerima wakaf (al-mauquf
‘alaihi)
4. Akad atau ikrar wakaf (sighah)
D. Syarat wakaf
1) Syarat Wakif 
2) Syarat Mauquf 
3) Syarat Mauquf ‘Alaih
4) Syarat Shighat

E. Hikmah Wakaf
1) Melatih Jiwa Sosial dan Membantu Kesulitan 
2) Amalan Kebaikan dari Wakaf Tidak Terputus
3) Mempererat Tali Persaudaraan dan Mencegah
Kesenjangan Sosial 
4) Belajar Bahwa Harta dan Benda di Dunia Tidak Kekal 
5) Mendorong Pembangunan Negara
6)

Anda mungkin juga menyukai