Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Fandrian Nim : 2102020111

Kelas : A3 Informatika Matkul : Agama

Zakat Fitrah Di Masjid Agung Al Baari’

Kota Lubuklinggau

Zakat fitrah adalah zakat yang harus ditunaikan bagi seorang muzakki yang telah memiliki kemampuan
untuk menunaikannya. Zakat fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan sekali setahun yaitu saat
bulan ramadhan menjelang idul fitri. Pada prinsipnya, zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum salat idul
fitri dilangsungkan. Hal tersebut yang menjadi pembeda zakat fitrah dengan zakat lainnya.

 Niat Zakat Fitrah untuk diri sendiri

"Nawaitu an ukhrija zakaata al-fitri 'an nafsi fardhan lillahi ta'ala". Artinya: “Aku niat mengeluarkan
zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala"

Zakat fitrah berarti menyucikan harta, karena dalam setiap harta manusia ada sebagian hak orang lain.
Oleh karenanya, tidak ada suatu alasan pun bagi seorang hamba Allah yang beriman untuk tidak
menunaikan zakat fitrah karena telah diwajibkan bagi setiap muslim, laki-laki maupun perempuan, orang
yang merdeka atau budak, anak kecil atau orang dewasa. Ini perkara yang telah disepakati oleh para
ulama.

Mustahik (penerima zakat) dapat dibedakan menjadi 8 golongan

1. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan usaha yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Dalam pandangan mazhab Syafi'i, fakir dibedakan dengan miskin, kedudukannya ada di bawah
kategori miskin. Fakir adalah orang yang mungkin saja memiliki harta dan usaha, tetapi kurang
dari setengah kebutuhannya.
2. Miskin adalah orang yang penghidupannya tidak cukup. Orang miskin ada di atas fakir. Ia bisa
memenuhi lebih dari setengah kebutuhan, tetapi belum mencukupi.
3. Amil atau pengurus zakat adalah panitia yang akan mengurusi proses terselenggaranya zakat
tersebut, yang menyalurkan zakat dari muzakki ke mustahiq.
4. Mualaf adalah orang yang ada harapan untuk masuk Islam atau orang yang baru masuk Islam/
5. Riqab atau budak/hamba sahaya, pada masa kini cenderung tidak ada lagi. Namun, istilah ini
dapat dikaitkan dengan upaya melepaskan para muslim yang ditawan oleh pihak lain.
6. Gharim atau orang yang berutang. Gharim yang berhak menerima zakat adalah mereka yang
berutang untuk kepentingan yang diperbolehkan syariat, dan tidak mampu membayar.
7. Fi Sabilillah, dapat dimaknai bukan cuma sebagai orang yang berperang secara fisik untuk Islam,
tetapi juga mereka yang berbuat demi kemaslahatan umat.
8. Ibnu Sabil, atau orang yang sedang dalam perjalanan yang tidak bertujuan untuk maksiat, tetapi
tidak dapat kembali ke kampung halaman.
Menurut Keterangan Ketua Panitia Zakat Fitrah H. Jamaludin, M.Pd , mengatakan bahwa Masjid
Agung AL Baari’ juga menerima dari Zakat Fitrah, Zakat Maal, Fidiyah dan juga Infaq.

 Total Penerimaan Zakat di Masjid Agung AL Baari’ yaitu :

Zakat Fitrah : 1029 Jiwa dengan Beras Sebanyak 366,6 Kg dan Uang Sebesar Rp 25.652.500,00

Zakat Mal : 2 Jiwa Dengan Uang Sebesar Rp 650.000,00

Fidiyah : 2 Jiwa Dengan Uang Sebesar Rp 2.000.000,00

Infaq : 4 Jiwa dengan Beras Sebanyak 570 Kg

Total Penerimaan Yaitu : 1036 Jiwa , Beras Sebanyak 936,6 Kg dan Uang Sebesar Rp 28.302.500,00

 Dan Telah Tersalurkan Ke Mustahik (penerima zakat) , Yaitu :

Fakir & Miskin : 245 Jiwa dengan Beras Sebanyak 936,6 Kg dan Uang Sebesar Rp 24.027.500,00

- Isi Penyaluran Per-jiwa kepada Fakir & Miskin dengan rincian berupa : Beras 5kg dan Uang
Sebesar 75rb, Sedangkan Penyaluran Berupa Uang Tunai Sebesar 125rb

Fi Sabilillah : 16 Jiwa Dengan Uang Sebesar Rp 2.000.000,00

Amil atau pengurus zakat : 13 Jiwa Dengan Uang Sebesar Rp 2.275.000,00

Total Pengeluaran Yaitu : 274 Jiwa , Beras Sebanyak 936,6 Kg dan Uang Sebesar Rp 28.302.500,00

Berzakat akan membuat harta yang kita punya menjadi berkah untuk kehidupan. Selain itu,
membayar zakat juga mengangkat derajat keimanan seseorang sekaligus membantu sesama
saudara yang membutuhkan. Karena berzakat adalah salah satu rukun Islam yang harus
dipenuhi sebagai hamba Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai