Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 2

HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB


Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika dan Hukum Kesehatan
Dosen pengampu Ibu Sri Maryati, SST., M.Kes.

Di Susun Oleh :

Dini Auliya A E.0106.20.006

DIII KEBIDANAN
STIKes BUDI LUHUR CIMAHI
JL. Kerkof No.243, Leuwigajah, Kec.Cimahi Sel., Kota Cimahi, Jawa Barat
40532
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah mengenai Laporan Kegiatan
Praktikum 2 Hak, Kewajiban dan Tanggungjawab yang walaupun masih banyak kekurangan
di dalamnya. Serta kami juga berterima kasih kepada Ibu Sri Maryati, SST., M.Kes. selaku
dosen mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan yang sudah memberikan kepercayaan
menyelesaikan tugas ini.
Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang sudah kami buat, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan sekiranya yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri ataupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Cimahi, 16 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 5
HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB ............................................................... 5
A. HAK .................................................................................................................................. 5
B. KEWAJIBAN .................................................................................................................... 7
C. TANGGUNG JAWAB ...................................................................................................... 8
BAB III...................................................................................................................................... 9
PELAKSANAAN PRAKTIKUM ........................................................................................... 9
HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB ............................................................... 9
Alat Dan Bahan : .................................................................................................................... 9
LEMBAR OBSERVASI/CEKLIST ...................................................................................... 9
HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB ............................................................... 9
Dialog percakapan .............................................................................................................. 11
KONSELING TENTANG ALAT KONTRASEPSI ........................................................... 11
Link Video Youtube .............................................................................................................. 14
BAB IV .................................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................................... 15
1.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 15
BAB V ..................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasien dan bidan mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda. Hak pasien adalah
kewajiban bagi bidan dan kewajiban pasien adalah hak bidan. Pada praktikum ini kita akan
mengobservasi bagaimana hubungan timbal balik tersebut, bagaiamana pemenuhan hak dan
kewajiban antara bidan dengan pasien, serta tanggung jawab yang dilaksanakan oleh bidan.

Praktikum ini sangat penting untuk dilakukan karena menjadi media untuk melihat
bagaimana hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban antara bidan dan pasien, serta
tanggung jawab yang dilaksanakan bidan. Dengan penerapan yang baik akan terjadi hubungan
yang baik anatara bidan dan pasien, terpenuhinya hak dan kewajiban sehingga kualitas
pelayanan kebidanan semakin baik.

Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. Jadi hak adalah sesuatu
yang diterima oleh pasien Bidan mempunyai kewajiban / keharusan untuk pasien. Jadi
kewajiban adalah suatu yang diberikan oleh bidan. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

1.2 Tujuan
1. Tujuan umum dari praktikum ini adalah diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan tugas
dan tanggung jawab serta dapat memenuhi hak dan kewajiban.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB


A. HAK
Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya
sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas. Menurut Berten hak adalah klaim yang dibuat
oleh orang atau kelompok yang satu terhadap yang lain. Hak itu mengandung suatu
individualisme yang merugikan solidaritas dalam masyarakat. Tidak bisa disangkal bahwa hak
– hak manusia mempunyai ciri individual.

Dalam kehidupan hak mempunyai peranan antara lain dapat digunakan sebagai
pengekspresian kekuasaan dalam konflik seseorang dengan kelompok, memberikan
pembenaran pada suatu tindakan, dan untuk menyelesaikan masalah. Dalam melaksanakan
praktik kebidanan penting untuk mengetahui hak – hak pasien. Hak pasien adalah hak – hak
pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien. Hak pasien antara lain sebagai berikut :

1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan jujur

3. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa
diskriminasi
4. Pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi
5. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya

6. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan
bayinya yang baru dilahirkan
7. Pasien berhak mendapat pendampingan suami selama proses persalinan berlangsung

8. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
9. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan
mendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

10. Pasien berhak menerima konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang
merawat.

11. Pasien berhak meminta atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.

5
12. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi penyakit yang diderita, tindakan
kebidanan yang akan dilakukan, alternatif terapi lainnya, prognosanya dan perkiraan biaya
pengobatan

13. Pasien berhak menyetujui / memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya

14. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang
jelas tentang penyakit
15. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

16. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama / kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya.

17. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah
sakit
18. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spriritual
19. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus malpraktek.

20. Hak untuk menentukan diri sendiri (the right to self determination), merupakan dasar dari
seluruh hak pasien
21. Pasien berhak melihat rekam medik.
22. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus malpraktek

Setelah membahas mengenai hak pasien, marilah kita pelajari tentang hak bidan. Hal
ini penting untuk diketahui agar terjadi saling pengertian antara bidan dengan pasien.
Hak Bidan yaitu:

1. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.

2. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat / jenjang
pelayanan kesehatan.

3. Bidan berhak menolak keinginan pasien / klien dan keluarga yang bertentangan dengan
peraturan perundangan, dan kode etik profesi.

4. Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien,
keluarga maupun profesi lain.

5. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun
pelatihan.
6. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai.

6
7. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.

B. KEWAJIBAN
Kewajiban merupakan tugas yang harus dijalankan oleh setiap manusia untuk
mempertahankan dan membuka haknya. Keadilan adalah pelaksanaan dari keseimbangan
antara hak dan kewajibannya. Setelah mengetahui tentang hak pasien, mari kita pelajari tentang
kewajiban pasien, yaitu sebagai berikut :

1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah
sakit atau institusi pelayanan kesehatan.

2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang
merawatnya.

3. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter, bidan dan perawat.

4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal – hal yang perlu disepakati /
perjanjian yang telah dibuatnya.
Adapun kewajiban bidan adalah sebagai berikut:

1. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan
tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana dia bekerja.

2. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuuai dengan standar profesi
dengan menghormati hak – hak pasien.

3. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai kemampuan
dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien
4. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi oleh suami atau keluarga.

5. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai
dengan keyakinannya
6. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien

7. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta
risiko yang mungkin dapat timbul

8. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed Consent) atas tindakan yang akan
dilakukan
9. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan

10. Bidan wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menambah
ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal dan non formal.

11. Bidan wajib bekerjasama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secara timbal balik
dalam memberikan asuhan kebidanan.

7
C. TANGGUNG JAWAB
Peran utama bidan adalah memberikan asuhan kebidanan kepada klien. Kewenangan
merupakan unsur penting dalam pelayanan kebidanan, dalam kewenangan maka ada tanggung
jawab dan akuntabilitas. Tanggungjawab adalah kewajiban menanggung atau memikul segala
– galanya yang menjadi tugas dengan segala akibat dari tindakan yang baik maupun yang
buruk. Akuntabilitas berarti bidan bertanggungjawab secara profesional dan legal atas
pelayanan yang diberikan oleh bidan. Tanggungjawab bidan adalah sebagai berikut:

1. Bidan memiliki tanggung jawab untuk mendapat dan mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan sebagai bidan.
2. Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan bertanggungjawab memberi pelayanan kepada
klien secara optimal.
3. Bidan sebagai pembela klien melindungi hak asasi dari klien jika dibutuhkan
4. Bidan sebagai pendidik mengadakan konseling dengan klien
5. Bidan sebagai komunikator mengadakan komunikasi secara baik dengan sesama bidan,
klien, dan keluarga

8
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB

Alat Dan Bahan :


1. Alat Tulis
2. Lembar observasi / ceklist tentang Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
3. Laptop/computer
4. Media sesuai kebutuhan

LEMBAR OBSERVASI/CEKLIST
HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB
Nama Mahasiswa : Dini Auliya Azfariska
Tingkat/Semester : II/3
NIM : E.0106.20.006

Menilai Video Dea Rosmayanti

Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda ✓ pada penyataan yang sesuai !

No. Pernyataan Hasil


Ya Tidak
1 Pasien mendapatkan informasi tentang tata tertib dan peraturan ✓
di RS/Puskesmas
2 Pasien mendapatkan pelayanan yang manusia dan sesuai ✓
kebutuhan
3 Pasien mendapat perlakuan yang sama dengan yang lain ✓
4 Pasien boleh memilih pendamping pada saat mendapatkan ✓
pelayanan
5 Pasien memberikan ijin tindakan / informed consent ✓
6 Pasien mendapatkan privacy pada saat dilakukan pelayanan ✓
7 Bidan menolak keinginan pasien bila bertentangan dengan ✓
kode etik profesi / peraturan
8 Pasien memberikan imbalan atas jasa pelayanan ✓
9 Bidan menghormati hak – hak pasien ✓
10 Bidan melakukan upaya kolaborasi / rujukan bila perlu ✓
11 Bidan meminta informed consent sebelum melakukan tindakan ✓
12 Bidan menjaga rahasia pasien ✓
13 Bidan mendokumentasikan asuhan yang diberikan ✓

9
14 Bidan menjalin komunikasi yang baik dengan klien dan ✓
keluarga
15 Bidan mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi ✓
tentang kebidanan
JUMLAH 9

Nilai Akhir = Jumlah jawaban ya x 100


Jumlah seluruh pertanyaan
=9 x 100
15
= 60

Evaluasi: Disini bidan masih kurang dalam menjalankan perannya, Dalam melaksanakan
praktik, bidan harus mengetahui hak – hak pasien. Hal ini penting agar tidak terjadi konflik dan
tuntutan dikemudian hari. Demikian pula pasien harus mengetahui apa saja kewajibannya,
supaya terjadi keadilan antara hak dan kewajiban pasien dan bidan. Dalam melakukan praktik
bidan mempunyai kewenangan sesuai Undang- Undang, sehingga bidan bertanggung jawab
secara profesional dan legal atas pelayanan yang diberikan.

Instruktur Praktikum

(Ibu Sri Maryati, SST., M.Kes)

10
Dialog percakapan

Bidan : Dini Auliya Azfariska


Klien : Dea Rosmayanti
Penilai : Rika Afriyani

KONSELING TENTANG ALAT KONTRASEPSI


Klien : Assalamualaikum ibu bidan
Bidan : Waalaikumsalam wr. wb, ibu silahkan masuk dan silahkan duduk. Perkenalkan ibu
nama saya Bidan Dini , nama ibu?
Klien : saya ibu Dea, bidan (sambil berjabat tangan)
Bidan : oh ya, ibu Dea ada yang bisa saya bantu?
Klien : Iya bidan, saya dan suami saya memutuskan untuk ber-KB tapi saya masih bingung
untuk memilih KB apa yang cocok untuk saya gunakan. Jadi saya ingin meminta
penjelasan dari bu bidan, terkait jenis-jenis alat kontrasepsi apa saja yang bisa saya
gunakan nanti.
Bidan: oh, iya bu' jadi ibu dan suami ingin ber-KB namun sebelumnya ibu ingin mengetahui
dulu jenis-jenis kontrasepsi apa saja yang bisa ibu gunakan, benar begitu ibu?
Klien: Iya bidan seperti itu.
Bidan : sebelumnya ibu sudah pernah menjadi akseptor KB?
Klien : Iya bidan, saya sudah pernah menjadi akseptor KB.
Bidan : selama ini KB apa yang Ibu gunakan?
Klien : Saya menggunakan KB pil bidan.
Bidan :.. ya, ya, kalau boleh tahu, ibu sekarang mempunyai anak berapa?
Klien : Saya punya satu anak bu bidan.
Bidan : umur anak ibu berapa tahun?
Klien : anak saya berumur 1 tahun 2 bulan bu.
Bidan: oh ya.memang masih waktu yang sangat baik untuk menjarangkan anak bu. Jadi,

11
begini ya bu alat kontrasepsi itu memang ada beberapa jenis. Diantaranya ada KB
suntik, pil, implant, kondom dan AKDR.
Klien : Oh, seperti itu ya bidan, jadi apa-apa saja keuntungan dan kerugian dari masing-masing
alat kontrasepsi itu?
Bidan : Memang bu', jenis-jenis alat kontrasepsi yang saya sebutkan tadi masing-masing
mempunyai kekurangan dan kelebihan. Saya akan menjelaskan satu persatu bu' agar

nantinya ibu tidak bingung lagi untuk memilih alat kontasepsi apa yang akan ibu
gunakan.
Klien : Iya bidan
Bidan : Begini bu, saya mulai dari alat Kontrasepsi jenis suntik. KB suntik ini ada 2 jenis

yaitu KB suntik/ bulan dengan suntik/ 3 bulan. Keuntungan dari KB ini yaitu dapat
meningkatkan kenyamanan dalam hubungan suami istri karena tidak perlu takut hamil
dan juga dapat di pakai untuk semua usia dalam masa subur. Tapi bu' bagi sebagian ibu
yang mungkin tidak cocok maka akan timbul flek-flek, dapat mengakibatkan
kegemukan dan mungkin juga BB yang akan turun. Untuk KB jenis implant itu bu' ada
beberapa jenis juga diantaranya ada yang 2 batang, 3 batang dan 6 batang. Implant 2
dan 3 batang itu bu' waktu keefektifannya hanya 3 bulan sedangkan pada 6 batang
mampu bertahan sampai 5 bulan. Keuntungan dari KB ini yaitu mampu mengembalikan
kesuburan ibu secara sempurna setelah pengangkatan dan tidak menaikkan tekanan
darah bu. Sedangkan kekurangannya yaitu kadang akseptor mengeluh sakit kepala,
gelisah. jga dapat terjadi peningkatan/ penurunan BB ibu. Sejauh ini apa ibu mengerti?
Klien: Oh, ya bidan saya mengerti ( mengangguk-angguk)
Bidan : Baik kalau ibu mengerti kita lanjut lagi ya bu?
Klien : iya bidan silahkan dilanjutkan penjelasannya.
Bidan : Untuk pemakaian KB kondom, ini di gunakan oleh pasangan ibu suami). Keuntungan
Kondom yaitu dapat mencegah penularan penyakit seksual seperti AIDS, juga
pemakaiannya yang praktis. Namun kerugiannya yaitu tingkat keefektifannya masih
rendah karena biasanya dalam pemasangan, kondomnya bisa saja sobek.
Untuk pemakaian KB pil memiliki kelebihan yaitu bisa digunakan oleh segala usia

produktif namun apabila ibu lupa meminumnya maka kemungkinan besar kehamilan
akan terjadi.
Nah, yang terakhir bu' yaitu AKDR yang biasa disebut dengan IUD. IUD ini memiliki

keuntungan yaitu cocok untuk mencegah kehamilan dalam jangka panjang yaitu 10
tahun untuk jenis Copper T., tidak mengandung efek hormonal dan ibu tidak perlu

12
khawatir akan "faktor lupa” seperti pada penggunaan Pil, selain itu dapat diangkat
kapan saja ibu mau.

Kekurangannya yaitu terjadi perdarahan pada awal pemasangan serta haid akan
menjadi lebih lama dan lebih banyak.
Klien : ya..ya
Bidan : Saya kira penjelasan saya sudah cukup bu, apa ibu bisa mengerti?
Klien : Iya bidan, saya mengerti
Bidan : Alhamdulillah kalau ibu sudah mengerti, tapi apakah ibu bisa mengulangi secara
singkat mengenai penjelasan tadi?
Klien: Baik bidan. Hm,, tadi bidan menjelaskan bahwa KB suntik ada 2 jenis yaitu / bulan dan
/3 bulan. Keuntungannya yaitu cepat mengembalikan masa subur namun dapat

menimbulkan flek-flek serta peningkatan/ penurunan BB. Untuk KB implant jenis 2


dan 3 batang dapat digunakan selama 3 bulan sedangkan jenis 6 batang sampai 6 bulan.
KB ini mampu mengembalikan kesuburan secara sempurna setelah pengangkatan
sedang kekurangannya yaitu menjadi gelisah dan juga terjadi peningkatan penurunan
BB. KB Kondom digunakan oleh pasangan saya dapat mencegah penularan penyakit
seksual namun tingkat keefektifannya masih rendah.
Pada KB pil, itu dapat di minum secara praktis namun, kita kadang lupa untuk

meminumnya. Dan pada KB IUD memiliki keuntungan yaitu cocok untuk jangka
panjang dan tidak memiliki efek hormonal. Namun pada pemasangan terjadi
perdarahan dan haid akan menjadi lebih lama. Benar begitu kan bidan?
Bidan : Iya ibu, benar sekali seperti itu. Jadi dari penjelasan tadi apakah ada yang ibu belum
pahami?
Klien: tidak bidan, saya rasa saya sudah mengerti
Bidan : Kalau begitu apakah ibu sudah bisa mengambil keputusan alat kontrasepsi apa yang
nantinya ibu akan gunakan?
Klien: Iya bidan saya sudah mantap untuk memilih KB IUD karena KB ini dapat digunakan
dalam jangka panjang sehingga pada masa sekarang saya bisa focus dulu memberikan
kasih sayang kepada anak saya, sampai nanti saya sudah merasa siap untuk punya anak
lagi.
Bidan : Iya ibu pilihan yang sangat tepat untuk seorang ibu yang bijak, karena ibu benar-benar
memikirkan kepentingan tumbuh kembang anak ibu.

13
Klien: Iya, terima kasih bidan. Oh iya bu, saya mau Tanya tentang kapan waktu pemasangan
IUD ini?

Bidan : IUD dapat dipasangkan setiap saat, asal yakin ibu sedang tidak hamil, bisa 40 hari
pascapersalinan, dan dapat pula dipasang pada waktu haid.
Klien : oh jadi dapat dipasang kapan saja asal yakin bahwa kita tidak hamil ya bidan?
Bidan : iya bu' benar sekali.
Klien : bidan, bagaimana dengan waktu kunjungan ulangnya?
Bidan: Ibu, nanti kalau sudah pemasangan, waktu kunjungan ulang itu bisa bulan pasca
pemasangan, bulan berikutnya. bila terlambat haid 1 minggu, bisa setiap 6 bulan
berikutnya, serta bila terjadi perdarahan banyak atau atau apabila terjadi keluhan-
keluhan istimewa lainnya, ibu langsung ksni lagi ya bu jangan tunggu sebulan atau 6
bulan berikutnya. Apa ibu sudah mengerti?
Klien : Iya bidan saya mengerti.
Bidan : ya, ya, kalau begitu apakah ibu ingin melakukan pemasangan sekarang atau ibu
konsultasikan dulu keputusan ibu kepada suami agar nantinya tidak terjadi kesalah
pahaman dalam keluarga.
Klien : iya bu' sepertinya saya harus konsultasikan dulu KB pilihan saya kepada suami saya
karena bagamanapun ini harus menjadi kesepakatan kami agar tetap terjalin hubungan
harmonis diantara kami. Kemudian, setelah saya mendapatkan persetujuan dari suami
saya, saya akan berkunjung kembali kesini bidan untuk melakukan pemasangan IUD.

Bidan : iya bu, .... Kalau keputusan ibu dan suami sudah mantap, silahkan dating kesini bu'
untuk melakukan pemasangan IUDnya.
Klien : iya bidan terima kasih banyak atas dukungan dan informasi yang ibu berikan, ini sangat
bermanfaat sekali bagi saya dan keluarga.
Bidan : iya ibu sama-sama
Klien : Kalau begitu saya permisi dulu Bu' bidan. Assalamualaikum..
Bidan : waalaikum salam...( sambil berjabat tangan)

Link Video Youtube: https://youtu.be/sbchtdgn1mE

14
BAB IV

PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Salah satu pengertian hak yaitu klaim yang dibuat oleh orang lain atau kelompok yang
satu terhadap yang lain. Dalam melaksanakan praktik, bidan harus mengetahui hak – hak
pasien. Hal ini penting agar tidak terjadi konflik dan tuntutan dikemudian hari. Demikian pula
pasien harus mengetahui apa saja kewajibannya, supaya terjadi keadilan antara hak dan
kewajiban pasien dan bidan. Dalam melakukan praktik bidan mempunyai kewenangan sesuai
Undang- Undang, sehingga bidan bertanggung jawab secara profesional dan legal atas
pelayanan yang diberikan.

15
BAB V

DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Praktikum-Konsep-
Kebidanan-dan-Etikolegal-dalam-Praktik-Kebidanan-Komprehensif.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai