NIM : E.0106.20.006
PRODI : D3 KEBIDANAN
1. Jelaskan langkah2 apa saja yg anda lakukan saat melakukan investigasi wabah!
JAWAB:
Langkah-langkah Investigasi Wabah
1. Persiapan Investigasi di Lapangan
Kategori yang perlu disiapkan:
a. Investigasi (Pengetahuan ilmiah, perlengkapan dan alat).
b. Administrasi (Prosedur administrasi termasuk ijin dan pengaturan perjalanan).
c. Konsultasi (Peran masing-masing petugas yang turun ke lapangan).
2. Memastikan adanya Wabah
Dalam menentukan apakah wabah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk menentukan apakah jumlah kasus yang ada sudah melampaui jumlah yang
diharapkan
b. membandingkan jumlah saat ini dengan jumlah beberapa minggu atau bulan atau
periode waktu yang sama pada tahun sebelumnya.
c. Sumber informasi bervariasi bergantung pada situasinya
1) Untuk penyakit yang harus dilaporkan, digunakan catatan hasil surveilens.
2) Untuk penyakit atau kondisi lain, digunakan data setempat yang tersedia (catatan
keluar dari rumah sakit, statistic kematian, register, dan lain-lain).
3) Bila data lokal tidak ada, dapat digunakan rate dari wilayah di dekatnya atau data
nasional.
4) Boleh juga dilaksanakan survei di masyarakat untuk menentukan kondisi penyakit
yang biasanya ada.
d. Pseudo endemik (jumlah kasus yang dilaporkan belum tentu suatu wabah):
1) Perubahan cara pencatatan dan pelaporan penderita.
2) Adanya cara diagnosis baru.
3) Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat.
4) Adanya penyakit lain dengan gejala yang serupa.
5) Bertambahnya jumlah penduduk yang rentan.
3. Memastikan Diagnosis
Semua temuan secara klinis harus dapat memastikan diagnosis wabah, hal yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Untuk memastikan bahwa masalah tersebut telah di diagnosis dengan patut.
b. Untuk menyingkirkan kesalahan laboraturium yang menyebabkan peningkatan
kasus yang dilaporkan.
c. Semua temuan klinis harus disimpulakan dalam distribusi frekuensi.
d. Kunjungan terhadap satu atau dua penderita.
4. Pembuatan Definisi Kasus
Pembuatan definisi kasus adalah seperangkat kriteria untuk menentukan apakah
seseorang harus dapat diklasifikasikan sakit atau tidak. Kriteria klinis dibatasi oleh waktu,
tempat, dan orang. Penyelidikan sering membagi kasus menjadi pasti (compirmed), mungkin
(probable), meragukan (possible), sensivitasdan spefsifitas.
5. Penemuan dan Penghitungan Kasus
Metoda untuk menemukan kasus yang harus sesuai dengan penyakit dan kejadian yang
diteliti di fasilitas kesehatan yang mampu memberikan diagnosis. Informasi berikut ini
dikumpulakan dari setiap kasus:
1) Data identifikasi (nama, alamat, nomor telepon).
2) Data demografi (umur, jenis kelamin, ras, dan pekerjaan).
3) Data klinis.
4) Faktor risiko, yang harus dibuat khusus untuk tiap penyakit.
5) Informasi pelapor untuk mendapatkan informasi tambahan atau memberi umpan
balik.
2. Buat suatu investigasi sesuai hasil pemantauan epidemiologi yang anda lakukan di
masing2 wilayah tempat tinggal anda secara rinci dan jelas!
JAWAB:
Epidemiologi Wabah Covid-19
COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) merupakan penyakit menular pada manusia akibat
infeksi virus corona yang baru ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir tahun 2019.
Meskipun penyakit COVID-19 tidak separah SARS dan MERS, namun penularan penyakit
ini tergolong cepat. Hanya dalam waktu kurang dari satu bulan, penyakit ini telah menyebar
ke berbagai negara di dunia. Sehingga pada akhir Januari 2020, WHO menyatakan status
COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD).
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa petugas surveilans epidemiologi dalam
melaksanakan tugasnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa pakaian, masker
N95, dan sarung tangan.
Melalui pelaksanaan surveilans epidemiologi COVID-19, dapat diperoleh informasi
epidemiologi berdasarkan hasil laporan harian dan laporan investigasi epidemiologi
ditemukan beberapa kasus COVID-19 di daerah saya. Ada beberapa yang terpapar covid-19.
Ada sepasang suami istri yang terpapar, hingga akhirnya istrinya meninggal. Di daerah saya
pada bulan juni-juli banyak kasus covid-19 meningkat. Lalu di daerah kami dilakukan
penyekatan jalan dan isolasi mandiri.
Studi menunjukkan orang yang sudah divaksin lebih kecil kemungkinan terinfeksi
dibandingkan orang yang belum vaksin. Jika terinfeksi, orang yang sudah vaksin cenderung
mengalami gejala yang ringan ketimbang orang yang tidak vaksin.
2. Memakai masker
Virus corona menular dari droplet yang terhirup atau masuk ke dalam tubuh melalui hidung
dan mulut. Oleh karena itu, memakai masker merupakan cara yang efektif untuk mencegah
Covid-19.
Anda bisa menggunakan maser medis yang dilapis dengan masker kain atau masker N95.
3. Mencuci tangan
Virus corona juga dapat hinggap di tangan. Oleh karena pastikan untuk selalu mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir untuk membunuh virus. Studi menunjukkan virus dapat mati
saat melakukan gerakan cuci tangan dan juga dengan sabun.
6. Beraktivitas di rumah
Beraktivitas di rumah seperti bekerja dari rumah atau work from home, belajar dari rumah,
olahraga dari rumah terbukti, termasuk makan dari rumah dapat mencegah penularan Covid-
19.
7. Hindari kerumunan
Jika tak bisa beraktivitas dari rumah, hindari berada di kerumunanan. Saat berada di
keramaian, artinya Anda berinteraksi dengan banyak orang sehingga meningkatkan peluang
terinfeksi virus corona.
9. Jaga jarak
Saat berinteraksi dengan orang lain, pastikan untuk selalu menjaga jarak. Terapkan jarak
minimal dengan orang lain 1,5-2 meter. Studi membuktikan jaga jarak ampuh mencegah
penularan Covid-19.