BERDASARKAN TRANSMITER DAN PENCEGAHANNYA DAN ASUHAN KEBIDANANNYA
“ASAL MAKANAN, ASAL
AIR” DINI AULIYA AZFARISKA E.0106.20.006 RIKA AFRIYANI E.0106.20.023
D3 KEBIDANAN Rantai infeksi
Infeksi adalah suatu penyebaran dalam bentuk penyerangan suatu inang
atau tempat yang di tungganginya (host) oleh mikroba yang bersifat infeksius, yaitu berkembangnya mikroba patogen ke sebuah inang yang di tungganginya kemudian masuk dan berkembang biak dalam jumlah yang banyak hingga menetap di dalang host (inang) tersebut. Masuknya mikroba patogen berupa bakteri ke dalam inang bisa lewat makanan, udara, air dan tanah, kemudian makanan yang terinfeksi mikrooganisme patogen masuk ke perut atau gastrointestinal, bisa juga melalui kulit maupun saluran pernafasan. INFEKSI ASAL MAKANAN Penyakit Food Borne Disebabkan Karena Masuk Mikrobia Kedalam Tubuh Melalui Makanan Yg Terkontaminasi Bereaksi Dgn Tubuh Karena Keberadaan Mikrobia Tersebut/ Krn Metabolit Yg Diproduksix. Infeksi makanan terjadi karena memakan makanan yang mengandung organisme hidup yang mampu sembuh atau bersporulasi dalam usus, yang menimbulkan penyakit. Organisme yang menimbulkan infeksi makanan meliputi C. perfringens, vibrio parahaemolyticus dan sejumlah jenis salmonella yang berlainan. Sebaliknya,peracunan makanan tidak disebabkan oleh menelan organisme hidup melainkan dengan kemasukan toksin atau substansi beracun yang di sekresi ke dalam makanan. . Infeksi makanan dibagi menjadi 2 type: 1. makanan bukan sebagai medium pertumbuhan mikrobia pathogen tetapi hanya sebagai pebawa (carrier). contoh: tbc, demam typoid,hepatitis,disentri,kolera. 2. makanan dapat sebagai medium pertumbuhan mikrobia pathogen sampai sejumlah tertentu dapat menyebabkan infeksi. contoh : salmonela spp, vibrio parahaemolyticus. Mikroba penyebab infeksi melalui makanan: • Mikrobia yg berperan sebagai penyebab infeksi termasuk bakteri, virus, protozoa, dan parasit. • Bakteri yg banyak sebagai penyebab infeksi melalui makanan adalah Salmonella, clostridium perfringes • Bakteri yang kurang banyak ditemui dalam kasus infeksi melalui makanan adalah: e.coli, shigella, bacillus cereus, vibrio cholera, sterptococcus grup a. Macam infeksi: Macam infeksi dilihat dari sifat pertumbuhan mikrobia pathogen dibagi 2 yaitu: 1. Non Invasif ( enterotoksin) Berkembang biak dalam usus (umumx usus halus) Tidak masuk ke dalam jaringan usus Menghasilkan enterotoksin Contoh : Vibrio choler, E.coli, protozoa,parasit. 2. Invasif Masuk dalam jaringan usus dan mempeperbanyak diri dalam jaringan: Intestinal mucosa, sistemic, jaringan lain. otot dan hati Conth E.coli, virus,parasit. Mikrobia penyebab infeksi Karena infeksi mikrobia disebabkan oleh sel pathogen yang masuk dan berkembng biak dalam tubuh maka mikroba penyebab infeksi mempunyai sifat-sifat : 1. dapat hidup secara in vivo. 2. dapat berkembang biak disaluran pencernaan. 3. tahan terhadap gerakan mekanik dlm alat pencernaan. untuk menjaga agar tdk terjadi infeksi mikrobiawi melalui makanan,tindakan yg perlu diperhatikan: masak makanan sampai matang : 1. dinginkan secara cepat. 2. hindari cross-contamination 3. praktekkan personal hyigiene 4. siapkan dan proses makanan dgn sanitasi yg baik. 5. sanitasi peralatan. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan: 1. Menjaga makanan bebas dari kontaminasi bahan pathogen. a. Pemilihan bahan yg tdk terkontaminasi. b. Perlakuan pasteurisasi dan pemanasan c. Manjauhkan r bahan pembawa kontaminan d. Menghindari kontaminasi silang dari pekerja/alat yang terkontaminasi. e. Sanitasi yg baik. 2. Memperkecil kemungkinan pertumbuhan mikrobia pathogen dalam makanan: a. Dinginkan secara cepat. b. Segera dimakan setelah selesai dimasak. c. Lakukan pendinginan untuk makanan yg mudah rusak. d. Hindari makanan dlm keadaan hangat dlm waktu yg lama. 3. Menolak makanan yg diduga terkontaminasi. 4. Mendidik masyarakat agar lebih peduli trhadap penyebab dan pencegahan pnykit krn makanan. INFEKSI ASAL AIR
• Penyakit asal air terjadi karena meminum
air tercemar . Sebenarnya sumber infeksi itu bukan lah dari airnya. Melainkan tinja yang berasal dari manusia (atau hewan) yang telah mencemari air tersebut. • Tinja Manusia Air Konsumsi oleh Manusia Tinja Manusia Pengendalian infeksi asal air Pengendalian infeksi asal air terutama bergantung kepada pencegahan pencemaran persediaan air. Adapun cara – cara pengendalian yang utama yaitu : 1. Pengendalian kesehatan masyarakat dalam hal air minum . 2. Pembuangan limbah yang memenuhi syarat – syarat kebersihan. 3. Pasteurisasi susu 4. Tidak memperkejakan orang – orang yang merupakan penular penyakit dalam menyiapkan dan menangani makanan Epidemiologi Infeksi Asal Air • Suatu perjangkitan penyakit asal air didefinisikan sebagai suatu kejadian yang melibatakan dua orang atau lebih yang menderita sakit serupa setelah meminum air, disertai bukti epidemiologis yang menunjukkan bahwa air adalah sumber penyakit tersebut. - Demam Tifoid Demam tifoid adalah penyakit menular yang akut dan disebabkan oleh bakteri salmonella typhi . salmonella typhi adalah basilus gram negatif yang motil Penyakit ini unik bagi manusia . Masa inkubasi pada umumnya 10 -14 hari . Gejala dini mencakup demam , perut gembung , sukar buang air besar , pusing , lesu , ruam , tak bersemangat , tidak ada nafsu makan ,mual dan muntah.
- Biologi Salmonela Typhi
Salmonella typhi mempunyai antigen vi kapsular selain antigen somatik (O) dan flagelar (H) yang digunakan untuk identifikasi secara serologisv • Sifat Patogenisitas Demam Tifoid Sebagai contoh organisme ini tetap hidup dan berbiak di dalam fagosit , yang mungkin kemudian dibunuhnya dan setelah itu ditinggalkannya.
• Diagnosis Laboratoris Demam Tifoid
Salmonella typhi dapat diisolasi dari darah pada kurang lebih 90 persen penderita selama minggu pertama penyakit tersebut dan dari sekitar 50 persen penderita pada akhir minggu ketiga . Diagnosis laboratoris demam tifoid dapat pula dilakukan dengan cara aglutinasi spesifik S.typhioleh serum darah penderita . Cara ini disebut reaksi widal . Epidemiologi Demam Tifoid Demam tifoid terjadi di semua bagian dunia, tetapi jarang berjangkit di tempat-tempat yang sanitasinya baik, yaitu bila pembangunan sampah biologis dan pemurnian air dilakukan dengan baik. Air atau makanan yang tercemari tinja manusia baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan rute infeksi yang biasa. Bahaya ini diperbesar oleh kenyataan bahwa basillus tifoid dapat bertahan brminggu-minggu dalam air, debu, es, bahkan limbah yang sudah dikeringkan. Pencegahan Demam Tifoid • Pada taraf masyarakat luas , pencegahan terbaik terhadap demam tifoid ialah sanitasi yang baik. • Penular penyakit harus dikenali dan di cegah agar tidak menangani pengolahan dan penanganan pangan. • Bagi perorangan, vaksin tifoid efektif untuk menurunkan kemungkinan timbulnya penyakit. Shigelosis
• Shigelosis atau disentri basilar adalah suatu reaksi peradangan
akut saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri yang tergolong genus shigella . • Disentri adalah suatu kondisi klinis dengan peradangan usus, diare, buang air besar yang berair dan bercampur dengan darah , lendir dan nanah. Genus shigella Genus shigella dinamakan menurut seorang bakteriologiwan berkebangsaan jepang yang bernama kiyoshi shiga yang menemukan basilus disentri pada tahun 1897. Shigella dapat dibagi menjadi empat kelompok serologis utaman berdasarkan antigen dinding selnya yaitu : 1. Kelompok A. terdiri dari s dysenteriae , 2. Kelompok B mengandung S flekneri , 3. Kelompok C mengandung galur –galur yang jarang ditemukan diamerika nserikat; spesies yang mewakili nya yaitu S boydii 4. Kelompok D mengandung S sonnei penyebab shigelosis . Kecuali kelompok bD yang mempunyai serotipe tunggal , setiap kelompok yang lain mempunyai subtipe antigenik • Sifat Patogenisitas Shigelosis Diagnosis Laboratoris Shigelosis Shigella harus menembus sel – sel lapisan epitelial usus besar untuk mengakibatkan disentri . Setelah penetrasi intraselular , terjadilah perbanyakan bakteri . • Diagnosisn Laboratoris Shigolisis Darah dan lendir dalam tinja penderita penyakit diare yang mendadak merupakan petunjuk kuat bagi shigelosis . Namun untuk diagnosis yang pasti , penting sekali dilakukan isolasi shigella spp. Dari tinja tersebut. Epidemiologi Shigelosis Shigela tersebar luas didunia. S. Sonnei adalah yang paling banyak dijumpai diamerika serikat. Di asia dan di amerika tengah, s. dysenteriae adalah yang paling umum, di Indonesia penyakit ini berjangkit sebagai endemic. ● Biologi vibrio cholerae Vibrio cholerae adalah batang pendek , agak lengkung, gram negatif ,dapat bergerak karena adanya flagela polar. ● Sifat patogenisitas kolera Segala tanda dan kekacauan metabolik pada kolera disebabkan karena kehilangan zat alir dan elektrolit dari usus dalam waktu yang singkat . Dengan penggantian zat alir dan elektrolit dengan segera , maka pemulian fisiologis terjadi dengan cepat walaupun diare masih terus berlangsung Pencegahan • Pengendalian infeksi dilakukan dengan melakukan usaha-usaha sanitasi atau memurnikan persediaan air minum serta mengusahakan pembuangan kotoran manusia dengan baik.
Usaha –usaha pengendalian yang dapat dilakukan
• Pengendalian kesehatan masyarakat dalam hal air minum • Pembuangan limbah yang memenuhi syarat-syarat kebersihan • Tidak mempekerjakan penular penyakit dalam menyiapakan makanan THANK YOU!!! OUR TEAM