Anda di halaman 1dari 6

Urgensi Manajemen Zakat

dan Wakaf
Pengertian:

manajemen zakat dan wakaf adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengelola
zakat dana wakaf agar dapat terkumpul dan tersalurkan secara optimal.

Bagi umat muslim melakukan zakat hukumnya adalah wajib bagi yang mampu,
akan tetapi disini artian mampu bukan sama saat haji. Ada beberapa ketentuan
orang yag wajib mengeluarkan, menerima, serta benda yang wajib di zakati.
Yaitu memberikan sebagaian harta yang mana telah mencapai hisab serta haul kepada orang
yang berhak untuk menerinma dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Fungsi Zakat dan Wakaf


a. Menyiapkan perumusan kebijakan teknis di bidang penerangan agama islam, zakat, dan
wakaf

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang penerangan dan


penyuluhan agama islam seni budaya islam, musabaqah al-Qur’an dan hadits.

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penerangan agama islam, zakat, dan wakaf.
Manajemen zakat dan wakaf untuk kemaslahatan umat islam
Zakat berperan membantu, mengurangi dan mengangkat kaum fakir miskin dari kesulitan hidup dan
penderitaan mereka. Membantu memecahkan permasalahan yang di hadapi oleh algharimin, ibnu
sabil dan para mustahik lainnya. Membina dan merentangkan tali solidaritas (persaudaraan) sesama
umat manusia. Mengimbangi ideologi kapitalisme dan komunisme. Menghilangkan sifat bakhil dan
loba pemilik kekayaan dan penguasa modal. Menghindarkan penumpukan kekayaan perseorangan
yang di kumpulkan di atas penderitaan orang lain. Mencegah jurang pemisah kaya miskin yang dapat
menimbulkan malapetaka dan kejahatan sosial.
Mengembangkan tanggung jawab perseorangan terhadap kepentingan masyarakat dan kepentingan
umum. Mendidik untuk melaksanakan disiplin dan loyalitas seseorang untuk menjalankan
kewajibannya dan menyerahkan hak orang lain.
Wakaf adalah menyerahkan sesuatu yang menjadi miliknya kepada orang atau badan untuk
dipelihara dan dimanfaatkan di jalan yang diredhai Allah.
Wakaf bisa terjadi dengan jalan perbuatan yang menunjukkan bahwa seseorang telah
mewakafkan harta bendanya. Seperti seseorang membangun masjid atau mushallah kemudian
ia mengizinkan kepada masyarakat untuk menggunakannya guna keperluan shalat dan
kegiatan agama lainnya. Ucapan atau pernyataan seperti seseorang berkata rumah saya ini,
saya waqafkan untuk lembaga pendidikan agama Islam.
Barang yang boleh dan sah diwakafkan adalah semua barang yang dapat diperjual belikan,
baik barang tak bergerak seperti tanah, maupun barang yang bergerak termasuk binatang dan
semua barang yang dapat dimanfaatkan tanpa menghabiskan barangnya.
https://kaltim.kemenag.go.id
https://rocketmanajemen.com
https://gudangartikels.blogspot.com
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai