Anda di halaman 1dari 24

KAS

1. Pengertian kas
2. Pengendalian intern kas
3. Rekonsiliasi bank
4. Dana kas kecil
5. Selisih kas
Pengertian Kas
 Merupakan aset yang paling liquid dan paling rentan terjadi
penyelewengan, penipuan dan pencurian
 Termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat
pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang serta
dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah
sebesar nominal
 Istilah kas dalam pengertian sempit dapat berarti uang tunai baik
kertas maupun logam. Istilah kas dalam akuntansi meliputi
(Erhans, 2000 : 7) :
a. Uang tunai
b. Simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan misalnya
tabungan
c. Cek yang diterima dari pihak lain.
 Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi aset disebut
sebagai kas yaitu :
a. harus siap digunakan setiap saat untuk melakukan
pembayaran
b. harus bebas dari ikatan-ikatan apapun yang membatasi
penggunaanya untuk melunasi kewajiban.
(Slamet Sugiri, 2009: 4).
Pengendalian Intern Kas
Perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kas
karena sifatnya yang mudah untuk dipindahtangankan
dan disalahgunakan
Pada umumnya suatu sistem pengawasan intern
terhadap kas akan memisahkan fungsi penyimpanan,
pengeluaran, dan pencatatan.
Pengendalian terhadap kas yang umumnya ditempuh oleh perusahaan
adalah (Erhans, 2000 : 7) :
a. Semua penerimaan uang harus dicatat dan segera disetorkan ke bank
b. Membuat laporan kas harian dan secara berkala diadakan pencocokan
antara fisik kas dengan saldo menurut catatan
c. Semua pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang
d. Semua pengeluaran kas yang jumlahnya relatif besar harus
menggunakan cek kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil.
e. Membentuk kas kecil untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil
f. Harus dipisahkan antara petugas yang mencatat , menyimpan dan
mengesahkan penerimaan uang
g. Harus dipisahkan antara petugas yang menandatangani cek dengan
petugas yang mencatat pengeluaran uang kas.
Rekonsiliasi bank
Penyimpanan kas perusahaan dalam bentuk rekening giro
bank merupakan salah satu cara dalam pengendalian intern
terhadap kas karena pihak bank memiliki prosedur-
prosedur tersendiri yang dapat memberikan keamanan
terhadap kas.
Apabila setiap penerimaan uang disetor ke bank dan setiap
pengeluaran uang menggunakan cek, maka rekening kas
akan dapat dibandingkan dengan laporan bank
Biasanya laporan bank diterima bulanan dan akan
direkonsiliasi dengan catatan kas
Rekonsiliasi laporan bank ini berguna untuk mengecek
ketelitian pencatatan dalam rekening kas
Antara pembukuan perusahaan dengan laporan bank
seringkali menunjukkan jumlah saldo yang berbeda.
Hal ini disebabkan dua hal yaitu :
a. adanya perbedaan waktu pencatatan atau
keterlambatan pencatatan baik dari pihak bank maupun
perusahaan
b. terdapatnya kesalahan pencatatan baik yang dilakukan
pihak perusahaan maupun pihak bank.
Berikut ini penjelasan mengenai penyebab perbedaan baik itu karena
perbedaan waktu pencatatan ataupun karena kesalahan pencatatan :
Bank belum mencatat adanya penerimaan/pengeluaran, tetapi
perusahaan sudah mencatat yaitu dalam hal :
a. setoran dalam perjalananan (deposit in transit = DIT) setoran
yang dikirim ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh
bank sampai bulan berikutnya atau setoran yang diterima oleh bank
pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan
berikutnya karena laporan bank sudah terlanjur dibuat
b. cek dalam perjalanan (Outstanding Check = OSC) cek yang
sudah dikeluarkan oleh perusahaan, namun oleh yang menerima
belum diuangkan ke bank
Perusahaan belum mencatat adanya
penerimaan/pengeluaran, tetapi bank sudah
mencatat dalam hal :
a. penerimaan kas melalui bank
b. biaya administrasi bank
c. pendapatan bunga atau jasa giro

Baik pihak bank ataupun perusahaan sama-sama


melakukan kesalahan pencatatan.
Pada tanggal 1 mei 2010, PT Rahadian membuka rekening giro di bank
Muamalat dengan setoran mula-mula sebesar Rp. 4.000.000. Saldo menurut
pembukuan perusahaan pada akhir mei sebesar Rp. 50.500.000, sedangkan
menurut laporan dalam rekening Koran pihak bank sebesar Rp. 52.900.000.
Setelah dilakukan prosedur rekonsiliasi diketahui bahwa perbedaan tersebut
disebabkan karena berikut dibawah ini:
1. setoran dalam perjalanan Rp. 8.600.000
2. Cek yang masih beredar sejumlah Rp. 8.700.000 dengan perincian sebagai berikut
: cek nomer 021 sebesar Rp. 4.700.000, Cek nomer 025 sebesar Rp. 2.600.000,
Cek nomer 031 sebesar Rp. 1.400.000
3. Bank memberikan jasa giro sebesar Rp. 500.000 dan biaya bank yang dibebankan
kepada perusahaan sebesar Rp. 1.200.000.
4. Cek sebesar Rp. 1.800.000 yang diterima perusahaan dari PT IDAMAN
dinyatakan kosong oleh pihak bank.
5. Bank berhasil menagihkan wesel dengan nilai nominal Rp. 5.000.000. Terhadap
jumlah tersebut bank membebankan biaya tagih atau biaya inkaso sebesar Rp.
200.000 sehingga nilai bersih yang diakui oleh bank sebesar Rp. 4.800.000.

 Berdasarkan data diatas buatlah laporan rekonsiliasi dan jurnal penyesuaian yang
diperlukan.
Berdasarkan rekonsiliasi diatas PT Rahadian perlu membuat
jurnal penyesuaian untuk mencatat adanya perubahan saldo
kas perusahaan. Adapun jurnal penyesuaian yang diperlukan
adalah (31/5/2016) :
Mencatat pendapatan dari piutang wesel yang dikurangi biaya
tagih
Kas 4.800.000
Biaya tagih 200.000
Piutang wesel 5.000.000
Mencatat penerimaan jasa giro bank
Kas 500.000
Pendapatan jasa giro 500.000
Mencatat adanya cek kosong
Piutang Dagang 1.800.000
Kas 1.800.000
Mencatat adanya Biaya Bank
Biaya Bank 1.200.000
Kas 1.200.000
Dana Kas kecil
Adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil
dan tidak ekonomis bila dibayar dengan menggunakan
cek
Dana kas kecil diserahkan kepada kasir kas kecil yang
bertanggung jawab terhadap pengeluaran-pengeluaran
dengan menggunakan dana tersebut
Kasir kas kecil bertanggung jawab atas penyimpanan
bukti-bukti pengeluaran dan pemintaan dana tambahan
apabila dana dalam kas kecil tinggal sedikit
Namun, pencatatan atau penjurnalan atas transaksi
dalam kas kecil tetap dilakukan oleh bagian akuntansi
Terdapat dua metode pencatatan untuk dana kas kecil,
yaitu metode imprest dan metode fluktuasi
Metode imprest
Metode ini mencatat jumlah akun kas kecil selalu
tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir
kas kecil untuk membentuk dana kas kecil
Setiap kali melakukan transaksi pengeluaran, kasir kas
kecil harus menyimpan bukti-bukti pengeluaran
Pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat oleh
bagian akuntansi pada saat pengisian kembali kas kecil
berdasarkan bukti-bukti pengeluaran yang diserahkan
oleh kasir kas kecil
Metode fluktuasi
Dalam metode ini, akun kas kecil selalu berfluktuasi
(tidak tetap) sesuai dengan transaksi-transaksi
pengeluaran dan pengisian kembali
Setiap kali terjadi transaksi pengeluaran kas kecil,
bagian akuntansi langsung melakukan pencatatan
berdasarkan bukti transaksi yang diberikan oleh kasir
kas kecil
Selisih Kas
Untuk keperluan pengendalian internal kas, secara
berkala jumlah fisik kas dicocokkan dengan saldo
buku besar kas, apabila terjadi perbedaan maka selish
tersebut dibukukan dalam selisih kas. Pada akhir
periode saldo debet selisih kas dilaporkan dalam
beban/biaya diluar usaha sedangkan saldo kredit
selisih kas dibukukan dalam pendapatan di luar usaha.
Setelah dilakukan penghitungn secara fisik pada
tanggal 31 Mei diketahui saldo fisik kas sebesar Rp.
400.000, sedangkan saldo menurut catatan buku besar
sejumlah Rp. 400.500 sehingga terjadi selisih kas
sebesar Rp. 500
Jurnal untuk mencatat selisih kas (kurang) tersebut
adalah ;
Selisih kas 500
Kas 500
Selisih kas tersebut dilaporkan sebagai beban/biaya di
luar usaha pada akhir periode
Apabila diketahui tanggal 31 Mei saldo menurut buku
besar kas sebesar 397.500 sehingga terjadi selisih kas
sebesar Rp. 2.500 maka jurnal untuk mencatat selisih
kas (Lebih) adalah sbb :
Kas 2500
Selisih Kas 2500
Selisih kas tersebut diatas dilaporkan sebagai
pendapatan diluar usaha pada akhir periode.
soal imprest system
PT Alam pada tgl 1 Des 2013 membentuk dana kas
kecil sebesar Rp 1.000.000. Pengeluaran kas kecil
sampai tanggal 15 Des 2013 sebesar Rp 800.000,
dengan rincian sebagai berikut:
biaya angkut Rp 200.000
biaya listrik Rp 250.000
biaya telepon Rp150.000
biaya alat kantor Rp 200.000
Pada tanggal 15 Des 2013 dilakukan pengisian
kembali dana kas kecil sebesar Rp 800.000
Soal fluktuatif system
PT Alam pada tgl 1 Des 2013 membentuk dana kas
kecil sebesar Rp 1.000.000. Pengeluaran kas kecil
adalah sebagai berikut:
5 Des biaya angkut Rp 200.000
9 Des biaya listrik Rp 250.000
15 Des biaya telepon Rp150.000
23 Des biaya alat kantor Rp 200.000
Pada tanggal 24 Des 2013 dilakukan pengisian
kembali dana kas kecil sebesar Rp 800.000
Soal rekonsiliasi bank
Berdasarkan data berikut ini susunlah laporan bank dan kas
perusahaan Alam per 31 Des 2013:
Catatan dari laporan bank Catatan dari rekening kas
jasa giro Rp 8.900 setoran dalam perjalanan Rp
180.000
biaya bank Rp 1.600 uang kas yang tdk disetor Rp
40.000
saldo akhir Rp 661.600 cek beredar Rp 261.200
saldo akhir Rp 613.100

Anda mungkin juga menyukai