REKONSILIASI BANK
PENGERTIAN
Rekonsiliasi adalah mempertemukan kembali hal-hal yang berselisih antara kas
perusahaan / lembaga dengan kas bank.
Penyebab perbedaan itu pada dasarnya ada dua yaitu pertama yang diakibatkan oleh beda
waktu, dan yang kedua akibat kesalahan. Penyebab perbedaan karena beda waktu mencatat
antara lain; a) setoran dalam perjalanan, b) cek yang masih beredar, c) penerimaan yang telah
diakui dan dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan, d) pengeluaran yang telah
diakui dan dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Laporan bank, setiap akhir bulan, giran(pemegang rekening giro) menerima laporan
bank. Di samping laporan bank mengikutsertakan informasi mengenai memosetoran langsung
dari giran.
Pada tanggal 1 Februari 2013, PT Asil membuka rekening giro di Bank Mataram
dengan setoran mula-mula sebesar Rp 4.000.000,00. Saldo menurut PT Asil pada akhir
Februari 2013 menunjukkan angka Rp 5.051.000,00, sedangkan menurut Bank Matraman
sebesar Rp 5.278.000,00.
5. Bank berhasil menagih wesel nominal Rp 500.000,00. Terhadap jumlah ini Bank
membebankan biaya tagih atau biaya inkasso sebesar Rp 20.000,00. Jadi bersihnya yang
diakui oleh bank adalah Rp 480.000,00.
Dari data di atas, maka laporan (kertas kerja) rekonsiliasi sebagai berikut:
penandatanganan cek; penerima pembayaran, yaitu pihak yang akan menerima uang; dan bank,
yaitu bank yang harus melakukan pembayaran.
Contoh bentuk cek
Cek pada umumnya diberi nomor urut tercetak, disertai nama dan alamat pemegang giro
dan banknya. Dalam cek tersebut ruang untuk menuliskan tanggal, nama penerima pembayaran,
tandatangan pemegang giro (penarik cek), dan jumlah rupiahnya. Pada bank-bank yang sudah
modern, biasanya nama bank, dan nomor identifikasi bank, serta nomor rekening giro, dicetak
dengan tinta magnetic agar dapat diproses oleh mesin. Contoh sebuah cek dapat dilihat pada
gambar 1-4.
Laporan Bank. Pada akhir bulan, bank biasanya mengirimkan laporan bank bulanan kepada
para pemegang giro. Laporan tersebut berisi saldo awal dan saldo akhir bulan, serta daftar
transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan. Transaksi tersebut meliputi penyetoran
dan penarikan cek (pengambilan), serta penambahan dan pengurangan lain yang dilakukan bank
atas rekening giro. Setoran didaftar menurut tanggal penyetorannya, sedangkan cek didaftar
menurut tanggal pembayarannya oleh bank. Contoh suatu laporan bank dapat dilihat pada
gambar 1-1.
Gambar 1-1 Contoh Laporan Bank
TANGGAL
DATE
04-01-13
04-01-13
04-01-13
06-01-13
06-01-13
08-01-13
12-01-13
12-01-13
12-01-13
26-01-13
31-01-13
31-01-13
31-01-13
NO.
KODE
TRANSAKSI CODE
TRANSACTION
NO.
Setoran
Setoran
NSF
Cek 656
Cek 335
Setoran
Cek 332
Cek 333
Cek 334
Transfer
Cek 336
Biaya ADM
JASA GIRO
CM
CM
DM
DM
DM
CM
DM
DM
DM
CM
DM
DM
CM
DEBET
DEBIT
52.000,00
100.000,00
100.000,00
3.000.000,00
150.000,00
100.000,00
1.100.000,00
14.250,00
KREDIT
CREDIT
SALDO
BALNCE
SALDO 1 6.556.120,00
JANUARI
1.000.000,00 7.556.120,00
112.000,00 7.668.120,00
7.616.120,00
7.516.120,00
7.416.120,00
194.600,00 7.610.720,00
4.610.720,00
4.460.720,00
4.360.720,00
2.114.000,00 6.474.720,00
5.374.720,00
5.360.470,00
28.010,00 5.388.480,00
yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan laporan bank yang diterima perusahaan secara
periodik dari bank. Saldo kas yang ditunjukkan dalam rekening kas biasanya jarang sama
jumlahnya dengan saldo yang terdapat dalam laporan bank.
Pembukuan perusahaan dan laporan bank seringkali menunjukkan jumlah saldo yang
berbeda, tetapi keduanya mungkin sama-sama benar. Kadang-kadang perbedaan ini terjadi
hanya karena perbedaan waktu pencatatan. Sebagai contoh, bila perusahaan menarik cek, maka
perusahaan akan segera mengkredit rekening Kasnya. Di lain pihak, bank belum mengurangi
saldo rekening giro perusahaan, sampai cek tersebut diuangkan di bank oleh si penerima cek.
Kadang-kadang penerima cek baru menguangkan cek tersebut beberapa hari lagi atau beberapa
minggu kemudian. Hal yang sama terjadi juga dalam penerimaan kas. Apabila perusahaan
melakukan penerimaan kas dan pada hari itu juga kas disetorkan ke bank, maka perusahaan akan
segera mencatat hal itu dengan mendebet rekening Kas. Kadang-kadang bank baru mencatat
setoran dari perusahaan pada keesokan harinya.
Pengendalian intern kas yang baik akan dapat memberi informasi mengenai sumber kas
perusahaan, dikeluarkan untuk apa, dan berapa saldo kas setiap saat dikehendaki. Oleh karena
itu, akuntan harus dapat menjelaskan sebab-sebab terjadinya perbedaan antara catatan
perusahaan dengan laporan bank, dan menentukan jumlah saldo rekening giro yang
sesungguhnya pada suatu saat tertentu. Proses ini disebut rekonsiliasi bank. Apabila dikerjakan
dengan benar, maka rekonsiliasi bank akan memberikan kepastian bahwa semua transaksi kas
telah diperhitungkan dengan benar dan bahwa pembukuan perusahaan maupun pembukuan bank
telah dilakukan dengan benar.
Beberapa penyebab perbedaan antara saldo menurut pembukuan perusahaan dengan
laporan bank adalah sebagai berikut :
1. Bank belum mencatat transaksi tertentu :
a. Setoran dalam perjalanan. Perusahaan telah mencatat setoran ke bank, tetapi bank
belum mencatatnya.
b. Cek dalam perjalanan (cek masih beredar). Cek yang ditarik dan telah dibukukan oleh
perusahaan, tetapi bank belum mencatatnya.
2. Perusahaan belum mencatat transaksi tertentu :
a. Penerimaan kas melalui bank. Bank kadang-kadang melakukan penerimaan kas untuk
dibukukan ke dalam rekening giro perusahaan. Hal semacam ini sering terjadi dan
bahkan dianjurkan oleh perusahaan kepada konsumennya. Dengan cara penyetoran
langsung ke bank, akan dapat dikurangi kemungkinan terjasinya penyalahgunaan kas
oleh karyawan perusahaan. Cara ini juga akan mempercepat penerimaan kas,
dibandingkan dengan penerimaan dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, suatu
piutang wesel dapat ditagih oleh bank; dan hasil penangihan tersebut langsung dibukukan
b.
c.
d.
e.
(ditambahkan) ke dalam rekening giro perusahaan. Transaksi semacam ini kadangkadang belum diketahui oleh perusahaan belum mencatatnya.
Biaya administrasi bank. Bank biasanya membebankan sejumlah biaya untuk
menangani transaksi-transaksi yang dilakukan pemengan giro. Jumlah biaya dibebankan
tergantung kepada banyaknya transaksi yang ditangani oleh bank. Pada umumnya biaya
administrasi bank baru diketahui jumlahnya oleh perusahaan setelah laporan bank
diterima.
Pendapatan bunga atau jasa giro. Bank memberikan bunga atas saldo giro yang
dihitung atas dasar persentase tertentu dari saldo giro rata-rata per bulan. Tingkat bunga
atau jasa giro tidak begitu tinggi bila dibandingkan dengan deposito. Jumlah bunga yang
menjadi pendapatan biasanya baru diketahui setelah perusahaan menerima laporan bank.
Cek kosong dari konsumen atau debitur. Perusahaan sering menerima pembayaran
dari para konsumen atau debitur dalam bentuk cek yang diperlakukan sama dengan uang
tunai. Cek tersebut bersama-sama dengan uang tunai disetorkan tiap hari ke bank.
Apabila cek yang diterima menggunakan bank yang sama dengan bank perusahaan, maka
cek bisa langsung dan langsung dibukukan ke rekening giro perusahaan. Akan tetapi jika
cek menggunakan bank yang berbeda, maka bank perusahaan harus menguangkan cek
tersebut (Atau melalui clearing) ke bank yang bersangkutan, dan hasilnya dibukukan ke
dalam rekening giro perusahaan. Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya
(Jumlah rupiah dalam cek lebih besar dari saldo giro di bank pada saat ia menarik cek
tersebut). Apabila perusahaan menerima cek yang tidak cukup dananya (Cek kosong),
biasanya hal itu baru diketahui pada saat perusahaan menerima laporan bank.
Cek dikembalikan kepada penyetor karena alasan lain (bukan cek kosong). Bank
kadang-kadang mengembalikan cek kepada penyetor karena alasan-alasan berikut : (1)
rekeing penarik cek telah ditutup, (2) ceke telah kedaluwarsa (cek tertentu kadang-kadang
hanya dapat diuangkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, apabila selama jangka
waktu tersebut tidak diuangkan, maka cek menjadi tidak berlaku lagi), (3) tandatangan
yang tercantum pada cek yang dikembangakan kesalahan kepada penyetor karena alasanalasan di atas, sama dengan akuntansi untuk pengembalian cek kosong.
3. Bank atau perusahaan (atau kedua-duanya) telah melakukan kesalahan pencatatan. Sebagai
contoh, bank mungkin mengurangi saldo rekening seorang pemegang giro untuk cek yang
ditarik oleh pemegang giro yang lain. Sementara itu, pemegang giro mungkin salah mencatat
jumlah rupiah cek uang telah ditariknya. Apabila salah satu pihak atau kedua-duanya
melakukan kesalahan pencatatan, maka dapat dipastikan bahwa saldo menurut catatan
perusahaan tidak akan sama dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank. Apabila hal
ini terjadi, maka penyebab kesalahan harus ditemukan dan dikoreksi, dan perbaikan
kesalahan ini merupakan bagian dari rekonsiliasi bank.
4.
5.
6.
Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku yang telah
disesuaikan. Kedua saldo tersebut harus sama.
Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada butir 3 di atas, yaitu hal-hal yang
tercantum pada sisi per buku (perusahaan) dalam rekonsiliasi bank.
Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan sampaikan
pemberitahuan ke bank jika bank telah melakukan kesalahan.
5.
6.
7.
8.
Bank telah menerima peluasan selembar wesel tagih milik PT. Nusantara sebesar Rp
2.114.000,00 (termasuk di dalamnya pendapatan bunga sebesar Rp 214.000,00).
Penerimaan pelunasan wesel ini belum dicatat dalam jurnal penerimaan kas oleh PT
Nusantara.
Laporan bank menunjukkan bahwa bank telah memberi bunga pada PT Nusantara sebesar
Rp 28. 010,00.
Cek nomor 333 sebesar Rp 150.000,00 yang dibayarkan pada PT Bromo telah dicatat
dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Nusantara dengan jumlah Rp 510.000,00 sehingga
saldo per buku menjadi terlalu rendah Rp 360.000,00.
Biaya administrasi bank bulan Januari adalah Rp 14.250,00.
Laporan bank menunjukkan adanya pengembalian cek yang tidak cukup dananya (cek
kosong) sebesar Rp 52.000,00. Cek tersebut berasal dari PT Rosalina.
Gambar 1-2
Bank Rekonsilliasi
PT NUSANTARA
Laporan Rekonsiliasi Bank
31 Januari 2013
Per Bank :
Saldo 31 Jan
Rp5.388.480
Tambah :
1. Setoran dalam perjalanan 30 Jan..... 1.591.630
2. Koreksi kesalahan bank-Cek PT. Antara telah didebet ke rekening perusahaan............................................... 100.000
7.080.110
Kurangi :
3. Cek dalam perjalanan :
No 337.....................Rp
No 338.....................
No 339.....................
No 340.....................
No 341.....................
286.000
319.000
83.000
203.140
458.530
(1.350.140)
Saldo per bank setelah disesuaikan...Rp5.729.970
Per Buku :
Saldo 31 Jan.
Rp 3.294.210
Tambah :
4. Penerimaan wesel melalui bank termasuk pendapatan bungarp214.000 2.114.000
5. Pendapatan bunga bank...................
28.010
6. Kesalahan pembukuan-cek nomor
333 dibukukan terlalu tinggi...........
360.000
5.796.220
Kurangi :
7. Biaya administrasi bank....Rp 14.250
8. Cek kosong.......................
52.000
(66.250)
31
52.000,00
Hal terjadi pengambilan cek yang tidak cukup dananya (cek kosong), perusahaan harus
membuat jurnal penyesuaian dengan mendebet rekening Piutang Dagang dan mengkredit
rekening Kas. Hal ini dilakukan perusahaan dengan alasan sebagai berikut : Pada waktu
perusahaan menerima cek dari PT Rosalina, perusahaan mencatat penerimaan cek tersebut
dengan mendebet rekening Kas dan mengkredit Piutang Dagang. Setelah perusahaan mendapat
pemberitahuan (yang diterima bersama-sama dengan laporan bank) bahwa cek tersebut ternyata
kosong, maka penerimaan kas menjadi batal. Oleh karena itu PT Nusantara perlu mengoreksi
jurnal yang telah dibuatnya dengan mengkredit rekening Kas dan mendebet kembali rekeening
Piutang Dagang. Apabila jurnal penyesuaian di atas dibukukan ke dalam rekening-rekening yang
bersangkutan di buku besar, maka pembukuan PT Nusantara akan memberikan gambaran yang
seharusnnya.
Soal 1
Berikut ini informasi yang berhubungan dengan kas PT Sumber Rejeki pada tanggal 31 Agustus
2013
a.
Saldo rekening kas menurut laporan bank adalah Rp 18.642.280,00.
b.
Rekening kas perusahaan pada tanggal yang sama menunjukkan saldo Rp 19.483.250,00.
c.
Sebuah setoran sebesar Rp 4.294.390,00 belum dicatat oleh bank sampai dengan tanggal 2
September 2013.
d.
Biaya administrasi bank sebesar Rp 114.000,00 belum dicatat oleh perusahaan .
e.
Sebuah cek yang diterima dari Tuan Aditya (seorang pelanggan) senilai Rp 8.375.000,00
dan sedah disetor oleh perusahaan dikembalikan oleh bank karena tidak ada dananya.
f.
Cek yang ditarik, namun belum diuangkan ke bank sampai tanggal 31 Agustus 2013 adalah
:
Cek nomor 111
Rp 502.220,00
Cek nomor 222
Rp 890.200,00
g.
Bank telah menangihkan piutang wesel sebesar Rp 11.100.000,00 termasuk di dalamnya
biaya bunga sebesar Rp. 1.100.000,00. Transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan.
h.
Bank keliru membebankan cek PT Sumber Makmur ke rekening PT Sumber Rejeki sebesar
Rp 550.000,00.
Diminta :
1.
Buatlah rekonsiliasi bank tanggal 31 Aguatus 2013!
2.
Buatlah jurnal yang diperlukan !
Soal 2
Berikut ini informasi yang berhubungan dengan kas PT Brantas pada tanggal 31 Oktober 2013.
a.
Saldo rekening kas menurut laporan bank adalah Rp 18.624.280,00.
b.
Rekening kas perusahaan pada tanggal yang sama menunjukkan saldo sebesar Rp
16.469.140,00.
c.
Sebuah setoran sebesar Rp 2.612.450,00 belum dicatat oleh bank sampai dengan tanggal 2
November 2013.
d.
Biaya administrasi bank sebesar Rp 11.400,00 belum dicatat oleh perusahaan.
e.
Sebuah cek yang diterima dari Tuan Arjuna (seorang pelanggan) senilai Rp 319.000,00 dan
sudah disetor oleh perusahaan, dikembalilkan oleh bank karena tidak ada dananya.
f.
Cek yang ditarik dan belum diuangkan ke bank sampai tanggal 31 Oktober 2013 adalah :
Cek nomor 234
Rp 320.180,00
Cek nomor 345
Rp 617.240,00
Cek nomor 456
Rp 455.000,00
Cek nomor 567
Rp 964.570,00
g.
Cek nomor 553 senilai Rp 187.000,00 keliru dicatat dalam pembukuan perusahaan sebesar
Rp 178.000,00. Cek ini digunakan untuk membayar biaya reparasi peralatan kantor.
h.
Bank telah menangihkan piutang wesel sebesar Rp 3.100.000,00 termasuk di dalamnya
biaya bunga sebesar Rp 100.000,00. Transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan.
i.
Bank keliru membebankan cek PT Berantas ke rekening PT Brantas sebesar Rp
350.000,00.
Diminta :
1.
Buatlah rekonsiliasi bank tanggal 31 Oktober 2013!
2.
Buatlah jurnal yang diperlukan !
Soal 3
Berikut ini informasi untuk penyusunan rekonsiliasi bank PT Barito tanggal 30 April 2013.
a.
Saldo rekening kas perusahaan berjumlah Rp 1.974.400,00.
b.
Saldo kas menurut laporan bank berjumlah Rp 2.184.200,00.
c.
Cek-cek yang ditarik namun belum diuangkan sampai dengan tanggal 30 April 2013 adalah
:
Nomor 357
Rp 15.300,00
Nomor 364
Rp 192.800,00
Nomor 369
Rp 451.600,00
d.
Setoran sebesar Rp 510.000,00 belum nampak dalam laporan bank.
e.
Bank membebani rekening perusahaan dengan biaya administrasi bank sebesar Rp
11.200,00. Transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan.
f.
Cek yang ditarik untuk CV Utomo sebesar Rp 831.200,00 keliru dicatat oleh petugas
pembukuan perusahaan sebesar Rp 813.200,00.
g.
Pada tanggal 29 April, seorang pelanggan meminta kembali cek yang telah dibayarkan
kepada perusahaan pada tanggal 28 April. Cek senilai Rp 77.700,00 ini sudah disetorkan ke
bank dan dicatat pada tanggal 28 April. (diperlakukan seperti cek kosong).
h.
Bank telah menangihkan piutang wesel perusahaan senilai Rp 175.000,00. Transaksi ini
belum dicatat oleh perusahaan.
i.
Laporan bank menunjukkan pengurangan sebesar Rp 88.800,00 untuk cek nomor 360 yang
bernilai Rp 80.800,00.
Diminta :
1.
Buatlah rekonsiliasi bank tanggal 31 April 2013!
2.
Buatlah jurnal yang diperlukan !