Anda di halaman 1dari 79

PENGANTAR AKUNTANSI 2

(untuk lingkungan sendiri)

Oleh

Sudradjat

Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bandung
BAB 1
KAS

Tujuan mempelajari bab ini adalah :


Mencapai kemampuan dan kompetensi mahasiswa untuk :
1. Menjelaskan pengertian dan sifat kas
2. Menjelaskan komposisi kas
3. Menjelaskan manajemen dan pengendalian kas
4. Menjelaskan manajemen dan dana kas kecil
5. Menjelaskan rekonsiliasi laporan bank

A. PENGERTIAN KAS
Kas merupakan jenis aset yang paling cepat dapat dikonversi menjadi aset lainnya
Kas adalah suatu yang berupa uang atau bukan yang dapat dijadikan alat pelunasan kewajiban
pada nilai nominalnya yang dapat digunakan setiap saat. Dengan demikian yang berupa uang
adalah uang kertas dan uang logam, sedangkan yang tidak berupa uang adalah cek ( segala
macam cek kecuali cek mundur ), dan wesel pos yang diterima dari fihak lain, serta saldo di bank
yang bebas untuk diambil ( giro dan tabungan )
Kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam perusahaan, sehingga dalam neraca dicatat di
tempat yang paling atas pada kelompok aktiva lancar. Kas juga berguna untuk segera memenuhi
kewajiban perusahaan yang jatuh tempo. Sehingga ketersediaan kas dalam jumlah yang cukup
akan menentukan likuiditas perusahaan. Hampir semua transaksi perusahaan baik secara langsung
atau tidak akan menyangkut akun Kas atau berakhir pada akun Kas. Adanya kesalahan dalam akun
kas sering dapat memberikan petunjuk adanya kesalahan kepada akun lain.

Internal Control ( Pengendalian Intern ) Untuk Kas


Dana yang ada dalam suatu perusahaan harus dikendalikan dengan baik, setiap uang yang masuk
harus dicatat dan disetor langsung ke bank, selain itu untuk semua pengeluaran harus
menggunakan cek, sehingga mudah dikontrol.

Internal control meliputi sistem dan prosedur serta kebijaksanaan


Seperti telah diuraikan diatas bawa kas aktiva yang sangat lancar oleh karena itu sangat mudah
digunakan, dan mempunyai sifat memiliki daya rangsang yang tinggi untuk diselewengkan /
digelapkan karena tidak menunjukkan pemiliknya sehingga kalau uang itu hilang sukar ditemukan
Prinsip internal control ( pengendalian internal ) terhadap kas menetapkan bahwa harus ada
pemisahan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pengelolaan kas yaitu pemisahan antara
fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan. Jelasnya harus dipisahkan misalnya fungsi
penerimaan, pengeluaran, penyimpanan dan pencatatan (akuntansi) kas.

B. Kas Kecil ( Petty Cash )


Uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran pengeluaran yang jumlahnya
relatif kecil dan frekwensi terjadinya relatif sering sehingga tidak ekonomis bila dibayar
dengan cek
Dana ini diserahkan kepada kasir petty cash yang bertanggung jawab terhadap
pembayaran – pembayaran. Jika jumlah petty cash tinggal sedikit, kasir harus meminta
pengisian dana ( reimbursement ). Hal ini dilakukan setiap periode tertentu misalnya
mingguan.

Ada 2 ( dua ) metode yang digunakan dalam petty cash yakni


1. imprest system dan
2. fluctuating system
1 |Pengantar Akuntansi 2
Imprest system dana yang tersedia dalam petty Cash selalu permanen atau tetap yaitu sebesar
cek yang pertama kali diserahkan oleh kasir kepada pemegang petty cash

Fluctuating system pembentukan dana petty cash sama dengan imprest system, hanya
perbedaannya terletak dalam saldo akun petty cash tidaklah sama setiap pengisian kembali
petty cash, karena jumlahnya disesuaikan dengan rencana kebutuhan untuk waktu yang akan
datang

1. Metode Saldo Saldo Dana Tetap (imprest system)


Akuntansi untuk dana kas kecil meliputi akuntansi saat pembentukan, pengisian kembali, dan
ayat jurnal penyesuian jika pada akhir tahun ada pengeluaran yang belum diisi kembali.
1) Pada tanggal 1 Mei 2016 pimpinan PD. Mudjur memutuskan untuk membentuk dana kas
kecil dengan maksud untuk melakukan pembayaran rutin perusahaan, untuk itu pada
tanggal 1 Mei 2016 kas besar dibuka pengeluaran Rp 500.000 untuk pembentukan dana
kas kecil
Jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Akun Debit Kredit
Mei 1 Dr. Kas Kecil Rp 500,000
Cr. Kas Rp 500,000

2) Dari tanggal 2 Mei s/d 10 Mei 2016 pengeluaran kas kecil sebagai berikut Petugas
kas kecil mengeluarkan kas kecil untuk membeli alat tulis kantor Rp 250.000,
membayar ongkos angkut barang yang dibeli Rp 150.000 serta biaya lain-lain Rp
75.000. petugas akan menerima bukti-bukti pengeluaran. Transaksi ini dicatat
dalam catatan petugas tetapi tidak dalam bentuk jurnal (No Entry).

3) Pada tanggal 10 Mei karena uang hampir habis maka petugas kas kecil
menyerahkan bukti-bukti pengeluaran sebesar Rp 475.000 ke bagian keuangan,
kemudian petugas menerima cek sebesar Rp 475.000 Tindakan ini disebut
pengisian kembali (replenishment). Jurnal yang dibuat:

Tanggal Akun Debit Kredit


Mei 10 Dr. Supplies Kantor Rp 250,000
Dr. Transportation-in Rp 150,000
Dr. Biaya Lain-lain Rp 75,000
Cr. Kas Rp 475,000

4) Pada akhir tahun petugas kas kecil mengeluarkan kas untuk biaya lain-lain sebesar Rp
50.000, namun belum diisi kembali, maka dibuat jurnal penyesuaian oleh bagian akuntansi
sebagai berikut:
Tanggal Akun Debit Kredit
Des 31 Dr. Biaya lain-lain Rp 50,000
Cr. Kas Kecil Rp 50,000

5) Pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik sebagai berikut:


Tanggal Akun Debit Kredit
Jan 1 Dr. Kas Kecil Rp 50,000
Cr. Biaya lain-lain Rp 50,000

2 |Pengantar Akuntansi 2
2. Metode Saldo Berfluktuasi (fluctuating system)
Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar disediakan satu rekening untuk
mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Petugas kas kecil membuat catatan atas kas kecil.
Untuk membuat jurnal dianalisis dengan seksama transaksi yang berkaitan dengan kas kecil.
Pada hakikatnya hanya ada dua transaksi yaitu: (1) transaksi yang menambah Kas Kecil,

Tanggal Akun Debit Kredit


Mei 1 Dr. Kas Kecil Rp 500,000
Cr. Kas Rp 500,000
dan (2) transaksi yang mengurangi Kas Kecil.
Tanggal Akun Debit Kredit
Mei 10 Dr. Supplies Kantor Rp 250,000
Dr. Transportation-in Rp 150,000
Dr. Biaya Lain-lain Rp 75,000
Cr. Kas Kecil Rp 475,000
Transaksi yang menambah kas kecil adalah transaksi pengisian kas kecil atau replenishment.
Transaksi yang mengurangi kas kecil umumnya adalah untuk pembayaran biaya tertentu atau
pembelian harta tertentu.

Petty Cash Voucher (Sistem Voucher Pada Kas Kecil)


Voucher kas kecil adalah formulir yang digunakan dalam pengelolaan dana kas kecil, yang
fungsinya untuk mencatat transaksi yang tidak mempunyai bukti transaksi seperti faktur, nota,
kwitansi dsb
Pada prosedur pengelolaan kas kecil, apabila transaksi tersebut tidak mempunyai bukti, sebagai
ganti bukti transaksi dapat menggunakan voucher kas kecil.

Langkah-langkah penggunaan sistem voucher adalah sebagai berikut:


1. Setelah menerima pemberitahuan dari atasan atau pimpinan bahwa ada transaksi yang tidak
memiliki bukti transaksi, ambil form voucher kas kecil, lalu catat data yang diberitahukan
kemudian minta tanda tangan atasan atau pimpinan.
2. Catat data voucher kas kecil pada buku kas keluar, lalu minta tanda tangan atasan atau
pimpinan.
3. Keluarkan uang sejumlah nilai pada voucher tersebut.
Sebagai contoh Nn. Kinanti membeli Alat Tulis Kantor (ATK) sebesar Rp 200.000, Nn. Kinanti tidak
mempunyai bukti transaksi, dengan demikian transaksi tersebut akan dicatat ke dalam voucher.

Petty Cash Voucher PT. Finish No. Vocher : 011


Tujuan Penggunaan Biaya : Tanggal
Membeli Alat tulis kantor 15-Jan-18
Terbilang : Dua ratus ribu rupiah Rp. 200.000,-
Di buat Disetujui
Di terima oleh
Oleh Oleh Total Rp.
200.000,-
Kiranti Drs. Dira Insun

3 |Pengantar Akuntansi 2
C. REKONSILIASI SALDO KAS
Untuk pengendalian, kas dapat disimpan di bank dalam bentuk simpanan giro. Jika hal ini terjadi
maka masing-masing fihak yaitu perusahaan (nasabah) dan bank akan melakukan pencatatan atas
saldo dan perubahan dari saldo kas tersebut. Perusahaan melakukan pencatatan atas uang yang
disimpan di bank di perkiraan (akun) cash atau cash in bank. Selanjutnya berdasarkan catatan
bank, secara berkala bank biasanya mengirimkan laporan ke nasabah yang lazim disebut rekening
koran (bank statement). Dengan demikian dapat dilakukan perbandingan antara data menurut
perusahaan dengan informasi yang dilaporkan bank.
Rekonsiliasi adalah tindakan membandingkan dua data untuk mencari kesesuaiannya. Jika
rekening koran bank tersebut dibandingkan dengan catatan perusahaan, kemungkinan ada
perbedaan yang dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Transaksi sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dilaporkan oleh bank, seperti:
- setoran dalam perjalanan (deposit in transit), yaitu setoran yang dilakukan oleh
perusahaan (biasanya pada akhir suatu periode yang dicakup oleh rekening koran) dan
uang setoran tersebut telah diterima oleh bank tetapi belum masuk dalam rekening koran
bank karena rekening koran bank dibuat mendahului setoran tersebut.
- Cek yang masih beredar (outstanding check), yaitu cek yang sudah dibuat dan diserahkan
oleh perusahaan kepada penerima tetapi sampai akhir periode cek tersebut belum
diuangkan di bank. Akibatnya perusahaan telah mencatat pengeluaran tetapi bank belum.
2. Transaksi sudah dilaporkan di rekening koran bank, tetapi belum dicatat oleh perusahaan,
seperti:
- Biaya bank, yang dibebankan kepada nasabah dengan cara langsung mengurangi saldo
simpanan nasabah. Nasabah biasanya baru mengetahui hal itu pada saat menerima
rekening koran.
- Penerimaan tagihan oleh bank, jika bank telah menerima uang dari pelanggan perusahaan
, kadangkala bank memberi tahu hal tersebut bersamaan dengan rekening koran.
3. Kesalahan, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh bank, misalnya cek untuk
membayar gaji sebesar Rp 192.000.000,00 oleh petugas akuntansi perusahaan dicatat sebesar
Rp 129.000.000,00.

Berikut adalah ikhtisar tindakan dalam proses rekonsiliasi:


(a) Transaksi sudah dicatat oleh salah satu pihak tetapi belum dicatat oleh pihak lain.

No. Item Keterangan Perlakuan


Perusahaan sudah mencatat Saldo bank ditambah
1. Setoran dalam perjalanan ( Deposit in Transit ) penambahan kas tetapi bank belum
melaporkan dalam rekening koran
Perusahaan telah mencatat sebagai Saldo bank dikurangi
2. Cek yang sedang beredar ( Out Standing Check ) pengeluaran kas tetapi bank belum
mencatat
Bank telah mengurangi saldo kas Saldo kas menurut perusahaan
3. Biaya bank ( Bank charges ) perusahaan, tetapi perusahaan belum dikurangi
mencatat
Bank telah menambah saldo kas Saldo kas menurut perusahaan
4. Bunga/jasa giro ( Interest Income ) perusahaan, tetapi perusahaan belum ditambah
mencatat
Bank telah menambah saldo kas Saldo kas menurut perusahaan
Debitur perusahaan menyetor ke rekening
5. perusahaan, tetapi perusahaan belum ditambah
perusahaan di bank
mencatat

4 |Pengantar Akuntansi 2
(b) Adanya kesalahan oleh bank atau oleh perusahaan.

No. Item Keterangan Perlakuan


Penerimaan kas terlalu besar dicatat oleh Saldo kas menurut perusahaan terlalu Saldo kas menurut perusahaan
1.
perusahaan besar dikurangi

2. Penerimaan kas terlalu besar dicatat oleh bank Saldo kas menurut bank terlalu besar Saldo bank dikurangi

Pengeluaran kas terlalu besar dicatat oleh Saldo kas menurut perusahaan terlalu Saldo kas menurut perusahaan
3.
perusahaan kecil ditambah
Pengeluaran kas terlalu besar dicatat oleh Saldo kas menurut rekening koran
4. Saldo kas menurut RK ditambah
bank terlalu kecil
Bank telah menambah saldo kas
Debitur perusahaan menyetor ke rekening Saldo kas menurut perusahaan
5. perusahaan, tetapi perusahaan belum
perusahaan di bank ditambah
mencatat

D. ILUSTRASI AKUNTANSI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAN BANK


Berikut ini adalah daftar transaksi antara bank dan perusahaan selama bulan tertentu:
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan dan bank adalah sebagai berikut:
Perusahaan Bank
Salon Eliza didirikan dan Eliza setor
1. uang ke Bank Rp 1.000 1. Menerima setoran dari Eliza Rp 1.000
Diterbitkan cek no. 1 untuk membayar
2. beban sewa Rp 100 2. Membayar cek no. 1
Menerima pembayaran piutang Rp Menerima setoran dari Salon Eliza Rp
3. 500 dan langsung disetor ke bank 3. 500
Diterbitkan cek no. 2 untuk membayar
4. honor
Menerima setoran dari Tn. A untuk
5. 5. Salon Eliza Rp 300
Akhir bulan bank memberi jasa giro
6. 6. Rp 50 dan membebani Salon Eliza Rp
Bank menerima setoran dari Salon
7. Salon Eliza menyetor ke bank Rp 1.500 7. Eliza Rp 1.500 (belum masuk RK)

Jurnal yang dibuat oleh perusahaan dan bank adalah sebagai berikut:
Perusahaan Bank

Kas di Bank 1.000 Kas 1.000


1. 1.
Modal Eliza 1.000 Giro-Salon Eliza 1.000

Beban Sewa 100 Giro-Salon Eliza 100


2. 2.
Kas di Bank 100 Kas 100

Kas di Bank 500 Kas 500


3. 3.
Piutang 500 Giro-Salon Eliza 500

Biaya Honor 100


4. 4.
Kas di Bank 100

Kas 300
5. 5.
Giro-Salon Eliza 300

Biaya bunga 50

Giro-Salon Eliza 50
6. 6.
Giro-Salon Eliza 25

Pendapatan adm 25

Kas di Bank 1.500 Kas 1.500


7. 7.
Pendapatan 1.500 Giro-Salon Eliza 1.500

5 |Pengantar Akuntansi 2
Buku besar Kas di Bank yang disusun oleh Eliza adalah sebagai berikut:
Kas di Bank
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo D/K
2007
Des-01 Penyetoran 1.000 1.000 D
2 Cek No.1 100 900 D
10 Setoran 500 1.400 D
15 Cek No.2 100 1.300 D
31 Setoran 1.500 2.800 D

Buku besar Giro-Salon Eliza dan rekening koran untuk Salon Eliza yang disusun oleh bank adalah
sebagai berikut:

Salon Eliza
Tgl
Uraian Debet Kredit Saldo D/K
2007
Des-01 Penyetoran 1.000 1.000 K
2 Cek No.1 100 900 K
10 Setoran 500 1.400 K
15 Setoran Tn. A 300 1.700 K
31 Jasa Giro 50 1.750 K
Biaya Bank 25 1.725 K

E. ILUSTRASI REKONSILIASI
Rekonsiliasi dilakukan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Transaksi yang dilaporkan di Rekening Koran sisi Kredit dibandingkan dengan transaksi yang
dicatat di Buku Besar Kas di Bank sisi Debet. Maka akan didapat data sebagai berikut:
setoran Tn. A Rp 300 dan jasa giro Rp 50 belum dicatat oleh perusahaan, sehingga harus
ditambahkan ke saldo menurut perusahaan. Perusahaan sudah mencatat setoran Rp 1.500
tetapi di Rekening Koran belum ada, sehingga harus ditambahkan ke saldo bank sebagai
setoran dalam perjalanan.

4. Transaksi di sisi Debit Rekening Koran dibandingkan dengan sisi Kredit akun ”Kas di Bank”,
maka akan menghasilkan:
- Cek No. 2 sebesar Rp 200 belum tampak di Rekening Koran, sehingga cek tersebut harus
dikurangkan ke saldo menurut Rekening Koran.
- Di Rekening Koran telah ada biaya bank Rp 25, sementara di akun ”Kas di Bank” belum
ada, saldo menurut perusahaan harus dikurangi dengan biaya bank tersebut.

F. ILUSTRASI BENTUK REKONSILIASI


 Pada tanggal 2 November 2016, PT Makmur Jaya menerima laporan bank (bank statement) yang
menginformasikan bahwa saldo kas di bank pada tanggal 31 oktober 2011 berjumlah Rp.
19.464.000,00 saldo rekening kas per 31 oktober menurut catatan perusahaan berjumlah Rp. 16.
976.000,00 setelah diteliti ternyata perbedaan kedua saldo itu di sebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :

6 |Pengantar Akuntansi 2
a. Setoran sebesar Rp. 4.400.000,00 belum di catat oleh bank sampai dengan tanggal 2 november
2011
b. Sebuah cek yang diterima dari Nn. Anisa (seorang pelanggan) senilai Rp. 832.000,00 di
kembalikan oleh bank karena tidak ada dananya
c. Cek yang masih beredar pada sampa dengan tanggal 2 november 2011 bernilai Rp. 1.346.000,00
d. Biaya administrasi bank untuk bulan oktober 2011 sebesar Rp. 26.000,00 belum dicatat oleh
perusahaan
e. Bank telah menagihkan piutang wesel perusahaan sebesar Rp. 6.400.000,00 (termasuk bunga
wesel sebesar Rp.400.000,00) transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan.

Diminta :
Buatlah rekonsiliasi bank per 31 Oktober 2016 !

JAWAB :
PT MAKMUR JAYA
Laporan Rekening Bank
Per 31 Oktober 2011

Per Bank Per perusahaan


Saldo 31 Okt 19.464.000 Saldo 31 Okt 16.976.000

Tambah : Tambah :
Setoran dalam perjalanan 4.400.00 Peneriman wesel
23.864.000 Melalui bank + bunga 6.400.000
23.376.000
Kurangi : Kurangi :
. Cek beredar 1.346.000 Cek kosong 832.000
Biaya adm.bank 26.000
858.000
22.518.000 22.518.000

G. PENYAJIAN DI NERACA
Kas disajikan di neraca sebesar nilai nominal.

7 |Pengantar Akuntansi 2
SOAL LATIHAN
Soal 1
Tanggal 1 April 2018 PT. A di Bandung membentuk dana kas kecil dengan memberikan cek kepada
kasir Kas Kecil sebesar Rp 5.000.000,- . Selama bulan April 2018 terjadi transaksi yang berhubngan
dengan kas kecil .

April 03 Pembelian meterai Rp 300.000


05 Pembayaran biaya kemanan daerah kerja Rp 100.000
07 Pembayaran listrik, air dan telepon sebesar Rp 1.300.000
08 Pembeyaran konsumsi rapat Rp 1.000.000
11 Pembelian alat tulis kantor Rp 750.000
15 Pembayaran transport pengantar surat Rp 75.000
17 Pembayaran sumbangan bencana alam Rp 500.000
20 Pembayaran biaya iklan di medsos Rp 300.000
24 Pembayaran upah tukang kebun Rp 200.000
27 Pembayaran biaya transport Rp 250.000
30 Pengisian kembali dana kas kecil sebesar
pengeluaran dari dana kas kecil Rp ………..

Diminta :
Buatlah jurnal atas transaksi – transaksi tersebut di atas, jika :
a. Dilaksanakan metode dana tetap ( imperest fund method )
b. Dilaksanakan metode dana tidak tetap ( fluctuation fund method )

Soal 2
PT Finish menetapkan kas kecil untuk pembayaran pengeluaran dalam nominal yang kecil. Kas kecil
tersebut dimulai pada tanggal 1 Januari 2018 dengan menerima uang sebesar Rp 2.500.000 dari akun
kas. berikutnya, kas kecil akan diisi lagi pada setiap tanggal 15 dan 30. Transaksi transaksi pengeluaran
yang menggunakan kas kecil selama bulan Januari 2018 adalah sebagai berikut :
Petty Cash Voucher PT. Finish No. Vocher : 011 Petty Cash Voucher PT. Finish No. Vocher : 012

Tujuan Penggunaan Biaya : Tanggal Tujuan Penggunaan Biaya : Tanggal


Membeli Alat tulis kantor 15-Jan-18 Pembayaran biaya transport 17-Jan-18
Terbilang : Dua ratus ribu rupiah Rp. 200.000,- Terbilang : seratus lima puluh ribu rupiah Rp. 150.000,-
Di buat Disetujui Di buat Disetujui
Di terima oleh Di terima oleh
Oleh Oleh Total Rp. Oleh Oleh Total Rp.
200.000,- 150.000,-
Kiranti Drs. Dira Insun Kiranti Drs. Dira Insun

Petty Cash Voucher PT. Finish No. Vocher : 013 Petty Cash Voucher PT. Finish No. Vocher : 014
Tujuan Penggunaan Biaya : Tanggal Tujuan Penggunaan Biaya : Tanggal
Gula teh kopi 18-Jan-18 Sumbangan bencana alam 19-Jan-18
Terbilang : Seratus ribu rupiah Rp. 100.000,- Terbilang : seratus dua puluh lima ribu Rp. 125.000,-
Di buat Disetujui Di buat Disetujui
Di terima oleh Di terima oleh
Oleh Oleh Total Rp. Oleh Oleh Total Rp.
100.000,- 125.000,-
Kiranti Drs. Dira Insun Kiranti Drs. Dira Insun

Petty Cash Voucher PT. Finish No. Vocher : 015 Petty Cash Voucher PT. Finish No. Vocher : 016
Alasan Penggunaan Biaya : Tanggal Alasan Penggunaan Biaya : Tanggal
Tujuan 17-Jan-18 Tujuan 17-Jan-18
Terbilang : seratus dua puluh ribu rupiah Rp. 120.000,- Terbilang : seratus dua puluh ribu rupiah Rp. 120.000,-
Di buat Disetujui Di buat Disetujui
Di terima oleh Di terima oleh
Oleh Oleh Total Rp. Oleh Oleh Total Rp.
120.000,- 120.000,-
Kiranti Drs. Dira Insun Kiranti Drs. Dira Insun

Diminta :
Buatlah jurnal atas transaksi – transaksi tersebut di atas, jika :
a. Dilaksanakan metode dana tetap ( imperest fund method )

8 |Pengantar Akuntansi 2
b. Dilaksanakan metode dana tidak tetap ( fluctuation fund method )
Soal 3
Untuk mengendalikan kasnya, PT JATIMAS merasa perlu untuk menyimpan seluruh kasnya di bank
mulai 1 Januari 2018. Bank CATUR dipilih untuk melaksanakan hal tersebut. Seluruh penerimaan uang
atau alat lain yang disamakan dengan uang pada suatu hari langsung disetor ke bank sore hari itu juga.
Pembayaran atau pengeluaran kas dilakukan dengan menerbitkan (mengeluarkan) cek. Bank selalu
mencatat setoran pada keesokan harinya. Berikut ini adalah transaksi yang bersangkutan dengan
kegiatan yang menyangkut kas perusahaan

Jan 1: PERUSAHAAN: Membuka rekening (akun) di bank dan menyetor seluruh uang yang ada di
perusahaan sejumlah Rp1.200.000.
2: BANK: Mencatat setoran 1 Januari.
3: PERUSAHAAN: Menyetor kas ke bank berupa uang Rp60.000, cek PT Agung Rp210.000, dan cek
PT Santosa Rp330.000.
4: BANK: Membukukan setoran 3 Januari.
5: PERUSAHAAN: Menerbitkan cek #201 Rp75.000, #202 Rp300.000, dan #203 Rp250.000 untuk
berbagai keperluan.
7: BANK: Membayar cek #201 dan #203.
8: PERUSAHAAN: Menyetor uang Rp600.000 dan cek dari CV Maju Jaya Rp350.000.
9: BANK: Mencatat setoran 8 Januari.
10: PERUSAHAAN: Membayar berbagai transaksi dengan mengeluarkan cek #204 Rp250.000, #205
Rp150.000, #206 Rp90.000, dan #207 Rp320.000.
13: BANK: Membayar cek #205 dan #206.
17: PERUSAHAAN: Menyetor uang Rp450.000 dan bank draft dari PT Andika Rp350.000.
18: BANK: Membukukan setoran 17 Januari.
20: PERUSAHAAN: Membayar bermacam-macam transaksi dengan cek-cek berikut: #208
Rp360.000, #209 Rp230.000, #210 Rp180.000, #211 Rp140.000, dan #212 Rp225.000.
21: BANK: Mengkredit akun PT JATIMAS sebesar Rp475.000 padahal jumlah tersebut sebenarnya
adalah setoran PT JATIMULYA yang samasama mempunyai akun giro di Bank Catur.
22: BANK: Membayar cek #202, #208, dan #211.
23: PERUSAHAAN: Menyetor uang Rp540.000, cek dari UD Gemah Ripah Rp490.000, dan cek dari
PT Agung Rp270.000.
24: BANK: Mencatat setoran 23 Januari.
24: BANK: Mendebit akun PT JATIMAS Rp350.000 karena ternyata cek CV Maju Jaya tidak ada
dananya (kosong).
25: BANK: Membayar cek #209.
26: PERUSAHAAN: Menerbitkan cek #213 Rp 450.000 utntuk pelunasan piutang tetapi perusahaan
keliru mencatat cek tersebut dalam buku kas sebear Rp540.000. Menerbitkan cek #214
Rp470.000 untuk pembayaran pembelian perlengkapan kantor.
27: BANK: Mengkredit akun PT JATIMAS sebesar Rp395.000 untuk wesel bernominal Rp400.000
yang berhasil ditagihkan bank dengan biaya jasa Rp5.000.
28: BANK: Membayar cek #214.
28: PERUSAHAAN: Membayar pembelian bahan habis pakai Rp170.000 dengan cek #215.
29: BANK: Membayar cek #213 Rp450.000.
31: PERUSAHAAN: Menyetor uang Rp 300.000.
31: BANK: Membayar cek #215 dan mendebit akun PT JATIMAS Rp3.500 untuk biaya administrasi
bank bulan Januari.

Tugas A:
Anggaplah anda menjadi pegawai bank dan sekaligus pegawai perusahaan yang bertugas mencatat
transaksi (dalam dunia nyata, hal ini tidak mungkin terjadi). Catatlah transaksi di atas dalam sistem
akuntansi/pembukuan bank (langsung ke akun giro PT JATIMAS) dan sistem akuntansi perusahaan
(langsung ke akun Kas di Bank). Gunakan formulir yang disediakan.

9 |Pengantar Akuntansi 2
Tugas B:
Jawablah pertanyaan berikut:
1. Berapakah saldo menurut catatan perusahaan?
2. Berapakah saldo menurut laporan bank bulan Januari?
3. Apa saja yang menyebabkan adanya perbedaan saldo dan berapa jumlah rupiah tiap pos penyebab
perbedaan tersebut?

Tugas C:
Buatlah laporan rekonsiliasi bank bulan Januari dengan menunjukkan saldo yang benar.
Tugas D:
Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.

Jawab :

10 |Pengantar Akuntansi 2
PT JATIMAS

Akun : Kas Kode : 101

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


2018 Rp Rp Rp
Januari 01 Setoran Tunai 1,200,000 1,200,000

11 |Pengantar Akuntansi 2
BANK Laporan Akun Giro
CATUR
Nasabah Giro : PT. JATI MAS No. Akun : 133015978
Periode : 01 Januari s.d. 31 Januari 2018
PT JATIMAS
Akun : Kas Kode : 101
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
2018 Rp Rp Rp
Januari 01 Setoran Tunai 1,200,000 1,200,000

12 |Pengantar Akuntansi 2
Soal 4
Berikut ini informasi yang berhubungan dengan kas PT Sumber Rejeki pada tanggal 31 Agustus 2017 :
a. Saldo rekening kas menurut laporan bank adalah Rp. 18.642.280,00
b. Rekening kas perusahaan pada tanggal yang sama menunjukkan saldo Rp. 19.483.250,00
c. Sebuah setoran sebesar Rp. 4.294.390,00 belum dicatat oleh bank sampai dengan tanggal 2
september 2017
d. Biaya dadministrasi bank sebesar Rp. 114.000,00 belum dicatat oleh perusahaan
e. Sebuah cek yang diterima dari Tuan Aditya (seorang elanggan) senilai Rp. 8.375.000,00
dan sudah disetor oleh perusahaan, dikembalikan oleh bank karena tidak ada dananya
f. Cek yang ditarik, namun belum diuangkan ke bank sampai tanggal 31 agustus 2017 adalah :
Cek nomor 111 Rp.502.220,00
Cek nomor 112 Rp.890.200,00
g. Bank telah menagihkan piutang wesel sebesar Rp. 11.100.000,00 termasuk didalamnya biaya
bunga sebesar Rp. 1.100.00,00 transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan
h. Bank keliru membebankan cek PT Sumber Makmur ke rekening PT Sumber Rejeki sebesar
Rp. 550.000,00
Diminta :
1. Buatlah rekonsiliasi bank tanggal 31 Agustus 2017 !
2. Buatlah jurnal yang diperlukan !

Soal 5
PT Agung menyimpan uang di Bank Amal. Pada tanggal 31 Januari 2016 perusahaan
menerima rekening Koran bulan Januari 2016. Saldo menurut rekening koran Rp 4.500.000,00
sementara itu saldo kas menurut perusahaan Rp 3.246.000,00. Setelah diteliti perbedaan
tersebut disebabkan oleh:
a. Terdapat setoran tanggal 31 Januari 2006 Rp 1.000.000,00 yang belum masuk dalam
rekening koran;
b. Cek yang sedang beredar Rp 500.000,00
c. Sebuah cek untuk membayar hutang nominal Rp 252.000,00
d. Dalam rekening Koran terdapat pengkreditan Rp 2.000.000,00 yang merupakan
setoran pelanggan PT. Agung langsung ke Bank Amal
e. Bank memberi bagi hasil Rp 100.000,00 pada perusahaan dan telah dikreditkan di
rekening Koran
f. Bank membebani perusahaan dengan biaya bank sebesar Rp 50.000,00
Diminta: Susun rekonsiliasi saldo kas dan buatlah jurnal yang diperlukan.

Soal 6
Berikut ini informasi untuk penyusunan rekonsiliasi bank untuk PT. Alwi tanggal 30 April 2016
a. Saldo rekening kas perusahaan berjumlah Rp 1.974.400
b. Saldo giro menurut laporan bank berjumlah Rp 2.320.200
c. Cek-cek yang ditarik namun belum diuangkan sampai dengan tanggal 30 April 2016 adalah;
Nomor 357 Rp 15.300
Nomor 364 Rp 192.800
Nomor 369 Rp 451.600
d. Setoran sebesar Rp 510.000 belum Nampak dalam laporan bank.
e. Bank membebani rekening perusahaan dengan biaya administrasi bank sebesar Rp 11.200.
transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan.

13 |Pengantar Akuntansi 2
f. Cek yang ditarik oleh CV. UTOMO sebesar Rp 831.200 keliru dicatat oleh petugas pembukuan
perusahaan sebesar Rp 813.200.
g. Pada tanggal 29 April, seorang pelanggan meminta kembali cek yang telah dibayarkan kepada
perusahaan pada tanggal 28 April. Cek senilai Rp 77.700 ini sudah disetorkan ke bank dan
dicatat pada tanggal 28 April (diperlakukan seperti cek kosong)
h. Bank telah menagihkan piutang wesel perusahaan senilai Rp 175.000. transaksi ini belum
dicatat oleh perusahaan.
i. Laporan bank menunjukkan pengurangan sebesar Rp 88.800 untuk cek nomor 360 yang
bernilai Rp 80.800.

Diminta :
1. Buatlah rekonsiliasi bank tanggal 30 April 2016
2. Buatlah jurnal yang diperlukan

14 |Pengantar Akuntansi 2
Case 1
You are a trainee accountant for Fern Limited, a small printing company. One of your tasks is to enter
transactions in the company’s cash book, check the entries on receipt of the bank statement, update
the cash book and make any amendments as necessary. You are then asked to prepare a bank
reconciliation statement at the end of the month.

The company’s cash book (showing the bank money columns only) and the bank statement are shown
below.
You are to:
• Reconcile the cash book with the bank statement.
• Make the entries necessary to update the cash book.
• Balance the bank columns of the cash book and calculate the revised bank balance.
• Draw up or obtain a photocopy of a blank bank reconciliation statement.
• Start with the balance as per the cash book, list any unpresented cheques and sub-total on the
reconciliation statement.
• Enter details of bank lodgements.
• Calculate the balance as per the bank statement and check your total against the bank
statement for accuracy

Fren Limited - Cash Book


CASH BOOK
RECEIPTS PAYMENTS
Date Detail Bank Date Detail Bank
2016 $ 2016 $
1 Aug Balance b/d 1.946.000 2 Aug DD Bell Insurance 75.000
1 Aug I watts & Co 249.000 2 Aug Harvey & Co 200100 206.000
5 Aug B Rogers (BACS) 188.000 5 Aug Durose Ltd 200101 315.000
8 Aug E Shaw 150.000 7 Aug Motts Garage 200102 211.000
10 Aug J Moore LTd 440.000 9 Aug SO Rock Finance 120.000
18 Aug Simms Ltd 65.000 13 Aug Hill Bross 200103 22.000
27 Aug Martin Black 520.000 20 Aug Ashley Ltd 200104 137.000
30 Aug Davies Partners 82.000 27 Aug DD Rates 270.000
31 Aug Balance c/d 2.284.000
3.640.000 3.640.000
31 Aug Balance b/d 2.284.000

ALBION BANK STATEMENT


12 Market Street, Bury BU1 2GH
Account Fern Limited Account no. 78300582
Date 31 August 2016 Statetment No 16
Date
Details Debit Credit Balance
2016
1 Aug Balance 1.946.000 CR
2 Aug Cheques 249.000 2.195.000 CR
4 Aug Bell Insurance (DD) 75.000 2.120.000 CR
4 Aug 200101 315.000 1.805.000 CR
5 Aug B Rogers (BACS) 188.000 1.993.000 CR
8 Aug Cheques 150.000 2.143.000 CR
9 Aug 200102 211.000 1.932.000 CR
12 Aug Cheques 440.000 2.372.000 CR
12 Aug Rock Finance (SO) 120.000 2.252.000 CR
20 Aug Cheques 65.000 2.317.000 CR
27 Aug DD Rates 270.000 2.047.000 CR
30 Aug Torr Bros (BGC) 92.000 2.139.000 CR
31 Aug Bank Charges 55.000 2.084.000 CR
31 Aug City Finance (SO) 1.000.000 1.084.000 CR

15 |Pengantar Akuntansi 2
Case 2
You are employed by Brooklyn Ltd as their cashier. Your main responsibility is to maintain the
company’s cash book and prepare a bank reconciliation statement at the end of each month.

The cash book (showing the bank money columns only) is set out below together with a copy of the
bank statement for February 2016.
You are to:
• Reconcile the cash book with the bank statement.
• Make the entries necessary to update the cash book.
• Balance the bank columns of the cash book and calculate the revised bank balance.
• Draw up or obtain a photocopy of a blank bank reconciliation statement.
• Start with the balance as per the cash book, list any unpresented cheques and sub-total on the
reconciliation statement.
• Enter details of bank lodgements.
• Calculate the balance as per the bank statement and check your total against the bank
statement for accuracy

Brooklyn - Cash Book


CASH BOOK
RECEIPTS PAYMENTS
Date Detail Bank Date Detail Bank
2016 $ 2016 $
01-Feb Balance b/d 1.425.000 01-Feb Barton Bross 400460 98.000
01-Feb Worrall & Co 157.000 01-Feb SO Road Car Co 50.000
04-Feb Brindle's (BGC) 243.000 03-Feb R Jackson Ltd 400461 540.000
08-Feb Robinson Ltd 91.000 09-Feb Spencer Partners 400462 42.000
13-Feb Moore & Cox (BGC) 75.000 09-Feb Avery Computers 400463 490.000
20-Feb Riley & Co 420.000 10-Feb DD Ajax Insurance 300.000
28-Feb Howard Ltd 94.000 16-Feb Shanklin Garage 400464 110.000
23-Feb Petty Cash 400465 50.000
27-Feb White & Co 400466 120.000
28-Feb Balance c/d 705.000
2.505.000 2.505.000
31 Aug Balance b/d 705.000

REGENCY BANK STATEMENT


10 The Parade, Cheltenham G12 6YG
Account Booklyn Limited Account no. 29842943
Date 28 February 2016 Statetment No 35
Date
2016 Details Debit Credit Balance
01-Feb Balance 1.425.000 CR
02-Feb Cheques 157.000 1.582.000 CR
02-Feb Road Car Co (SO) 50.000 1.532.000 CR
04-Feb 400460 98.000 1.434.000 CR
06-Feb Brindle's (BGC) 243.000 1.677.000 CR
10-Feb Cheques 91.000 1.768.000 CR
12-Feb Ajax Insurance DD 300.000 1.468.000 CR
14-Feb Moore & Cox (BGC) 75.000 1.543.000 CR
14-Feb 400463 490.000 1.053.000 CR
23-Feb Cheques 420.000 1.473.000 CR
26-Feb DD Rates 103.000 1.370.000 CR
26-Feb 400465 50.000 1.320.000 CR
27-Feb D Stead (BACS) 220.000 1.540.000 CR
28-Feb Bank Charges 38.000 1.502.000 CR

16 |Pengantar Akuntansi 2
Case 3
As accounts assistant for O’Connor Limited your main task is to enter transactions into the company’s
cash book, check the entries against the bank statement and prepare a monthly bank reconciliation
statement.
The cash book (showing the bank money columns only) and bank statement for October 2004 are set
out below.
You are to:
• Reconcile the cash book with the bank statement.
• Make the entries necessary to update the cash book.
• Balance the bank columns of the cash book and calculate the revised bank balance.
• Draw up or obtain a photocopy of a blank bank reconciliation statement.
• Start with the balance as per the cash book, list any unpresented cheques and sub-total on the
reconciliation statement.
• Enter details of bank lodgements.
• Calculate the balance as per the bank statement and check your total against the bank
statement for accuracy

O' Connor Limited - Cash Book


CASH BOOK
RECEIPTS PAYMENTS
Date Detail Bank Date Detail Bank
2016 $ 2016 $
1 Oct Balance b/d 2.521.000 1 Oct Sharp & Co Rent (SO) 400.000
4 Oct Allen ltd (BACS) 620.000 4 Oct G Orwell 210526 367.000
8 Oct Mason & Moore 27.000 5 Oct Healt & Co 210527 1.108.000
11 Oct Howard Limited 48.000 8 Oct Ellis & Son 210528 320.000
11 Oct Barret & Bryson 106.000 13 Oct Kerr's Garage 210529 32.000
12 Oct D Patel (BGC) 301.000 14 Oct J Choudrey 210530 28.000
20 Oct Cohen & Co 58.000 22 Oct Astley Insurance (DD) 139.000
25 Oct J McGilvery 209.000 25 Oct Text Computers 210531 1.800.000
31 Oct Balance c/d 604.000 31 Oct Rates (DD) 300.000
4.494.000 4.494.000
1 Nov Balance b/d 604.000

OAK BANK STATEMENT


99 Chambers, Nottingham NGI 7FG
Account O'Connor Limited Account no. 6618432
Date 31 October 2016 Statetment No 45
Date
2016 Details Debit Credit Balance
1 Oct Balance 2.521.000 CR
1 Oct Sharp & Co (SO) 400.000 2.121.000 CR
4 Oct Allen ltd (BACS) 620.000 2.741.000 CR
7 Oct 210526 367.000 2.374.000 CR
11 Oct Cheques 154.000 2.528.000 CR
13 Oct D Patel (BGC) 301.000 2.829.000 CR
15 Oct Cheques 27.000 2.856.000 CR
18 Oct 210528 320.000 2.536.000 CR
18 Oct 210527 1.108.000 1.428.000 CR
22 Oct Astley Insurance (DD) 139.000 1.289.000 CR
27 Oct 210531 1.800.000 -511.000 Dr
28 Oct Bayley's (BACS) 114.000 -397.000 Dr
29 Oct Rates (SO) 300.000 -697.000 Dr
29 Oct Bank Interest 53.000 -750.000 Dr
29 Oct Bank Charges 45.000 -795.000 Dr

17 |Pengantar Akuntansi 2
Case 4
You are the cashier of Chowda Trading Limited and have written up the firm’s cash book (bank money
columns only) for the month of September 2004. You have also received the bank statement
for the same period.
You are to:
• Reconcile the cash book with the bank statement.
• Make the entries necessary to update the cash book.
• Balance the bank columns of the cash book and calculate the revised bank balance.
• Draw up or obtain a photocopy of a blank bank reconciliation statement.
• Start with the balance as per the cash book, list any unpresented cheques and sub-total on the
reconciliation statement.
• Enter details of bank lodgements.
• Calculate the balance as per the bank statement and check your total against the bank
statement for accuracy

Chowda Limited - Cash Book


CASH BOOK
RECEIPTS PAYMENTS
Date Detail Bank Date Detail Bank
2016 $ 2016 $
01-Sep Rogers & Co 2.710.000 01-Sep Balance b/d 4.223.000
06-Sep Chapman Ltd 252.000 03-Sep Park Lane Garage 043173 236.000
08-Sep F Sanderson (BACS) 121.000 03-Sep Wages 043174 1.723.000
10-Sep Booth (BACS) 379.000 07-Sep Otis Electronic 043175 110.000
16-Sep Rushton Associates 1.200.000 12-Sep Fraser & Co 043176 46.000
20-Sep I Campbell 28.000 17-Sep United Insurance (DD) 175.000
27-Sep W Blake (BGC) 1.320.000 23-Sep Beet & Malkin 043177 1.052.000
28-Sep Chapman Ltd 540.000 24-Sep Rates (SO) 220.000
28-Sep Balance c/d 1.235.000
7.785.000 7.785.000
1 Oct Balance b/d 1.235.000

STAR BANK STATEMENT


16 South Parade, Offerton OF1 BBN
Account Chowda Trading Limited Account no. 77650017
Date 30-Sep-16 Statetment No 16
Date
2016 Details Debit Credit Balance
01-Sep Balance 4.223.000 Dr
06-Sep 43174 1.723.000 5.946.000 Dr
06-Sep 43173 236.000 6.182.000 Dr
07-Sep Cheques 2.710.000 3.472.000 Dr
07-Sep Cheques 252.000 3.220.000 Dr
09-Sep F Sanderson (BACS) 121.000 3.099.000 Dr
13-Sep Booth (BACS) 379.000 2.720.000 Dr
14-Sep Bank Charges 20.000 2.740.000 Dr
14-Sep Bank Interest 92.000 2.832.000 Dr
17-Sep Cheques 1.200.000 1.632.000 Dr
17-Sep United Insurance (DD) 175.000 1.807.000 Dr
17-Sep 43176 46.000 1.853.000 Dr
23-Sep Cheques 28.000 1.825.000 Dr
28-Sep W Blake (BGC) 1.320.000 505.000 Dr
28-Sep Rates (SO) 220.000 725.000 Dr
28-Sep Hunt & Associates (BACS) 26.000 699.000 Dr

Notes : SO (standing order), DD (direct debit), BGC (bank giro credit), BACS (Bankers Automated
Clearing Services)

18 |Pengantar Akuntansi 2
Case 5
CV Bawang membuka rekening giro di Bank Lombok pada 1 Februari 2016. Berikut informasi yang
berkaitan dengan giro tersebut yang berguna untuk menyusun Rekonsiliasi Bank. Laporan Bank untuk
bulan Februari sebagai berikut :
BANK LOMBOK
Jalan Merica 210
Lombok Nusa Tenggara Barat

Laporan Giro Nomor 234567.10


Atas Nama : CV Bawang
Untuk Bulan Februari
Tanggal
2016 Keterangan Debit (Rp) Credit (Rp) Saldo (Rp)
01-Feb Setoran Awal 100.000.000 100.000.000 Cr
05-Feb Setoran 75.000.000 175.000.000 Cr
07-Feb Cek No. 0010 40.000.000 135.000.000 Cr
10-Feb Cek No. 0011 53.000.000 82.000.000 Cr
20-Feb Setoran 100.000.000 182.000.000 Cr
24-Feb Cek No. 0014 25.000.000 157.000.000 Cr
25-Feb Cek No. 0013 30.000.000 127.000.000 Cr
27-Feb Setoran 140.000.000 267.000.000 Cr
28-Feb Cek No. 0016 70.000.000 197.000.000 Cr
28-Feb Biaya Bank 12.000.000 185.000.000 Cr
28-Feb Jasa Giro 15.000.000 200.000.000 Cr

Setoran tanggal 27 Februari 2016 telah salah dicatat oleh bank sebesar Rp 140.000.000,- seharusnya
Rp 50.000.000,-
Menurut catatan CV Bawang Saldo Kas di Bank Lombok per 28 Februari 2016 Rp 75.000.000 dengan
perincian sebagai berikut :

Setoran awal 100.000.000


Ditambah : Setoran ambahan
Setoran tanggal 4 75.000.000
Setoran tanggal 19 100.000.000
Setoran tanggal 26 50.000.000
225.000.000
325.000.000
Dikurangi Penarikan Cek :
Cek No. 0010 40.000.000
Cek No. 0011 35.000.000
Cek No. 0013 30.000.000
Cek No. 0014 25.000.000
Cek No. 0015 40.000.000
Cek No. 0016 70.000.000
Cek No. 0017 10.000.000
250.000.000 250.000.000
Saldo kas di Bank per 28 Februari 75.000.000

Diminta : 1. Susunlah rekonsiliasi bank akhir bulan Februari untuk CV Bawang


2. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh CV Bawang
Case 6
Dalam rangka memperkuat pengendalian internal terhadap kas, PT PRAKARSA menyimpan seluruh
uang perusahaan di BANK BUMI MAKMUR dan pengeluaran dalam jumlah kecil yang tidak mungkin
dilakukan dengan cek dilakukan melalui kas kecil. PT PRAKARSA selalu menerima laporan bank
bulanan pada dua atau tiga hari setelah akhir bulan yang dilaporkan. Perusahaan selalu mengirim
kembali laporan rekonsiliasi ke bank dan membuat penyesuaian seperlunya terhadap rekening kas.
Data yang diperoleh perusahaan pada tanggal 3 Februari 2016 dalam rangka menyusun laporan
rekonsiliasi bank bulan Januari 2016 disajikan sebagai berikut :

19 |Pengantar Akuntansi 2
Laporan Rekonsiliasi Bank bulan Desember 2015 menunjukkan informasi berikut:
Kas per buku Rp4.197.048 Kas per bank Rp4.798.400
Koreksi setoran 19 Desember 1.405.951 Setoran dalam proses 1.345.755
Koreksi salah rekening 234.500
Rp6.378.655

Cek masih beredar:


#240 Rp157.345
#243 291.225
#245 241.340
#248 85.746 Rp775.656
Saldo sesuaian Rp5.602.999 Saldo sesuaian Rp5.602.999
Catatan PT PRAKARSA bulan Januari 2016 menunjukkan informasi berikut:
Setoran Penarikan cek bulan Januari
Laporan Bank yang diterima tanggal 3 Februari 2016
Cek
tampak
#249
sebagai berikut:
Rp197.230
Jan-02 Rp456.286
4 867.250 #250 219.960
6
Bank Bumi Makmur
341.908 #251 392.550
Nasabah giro 9: PT PRAKARSA
445.980 #252
No. Giro 1.440.000
: 17456888007
11 711.345 #253 765.430
15 Laporan bulan : Januari
1.680.244 2016
#254 993.260
Tanggal 18 325.683
Cek/Nota debit #255
Setoran/Nota kredit 65.430
Saldo
1 20 728.349
Saldo #256 876.654
4.798.400
3 26 820.926
291.225 1.345.755#257
456.286 567.788
6.309.216
5 28 157.345
737.480 #258867.250 963.760
7.019.121
7 31 197.230
990.275 #259341.908 7.163.799
234.620
10 1.440.000 445.890 6.169.689
Total Rp8.105.726 #260 238.950
11 85.746 234.500 NK 6.318.443
12 993.260 #261711.345 567.340
6.036.528
16 876.654 Total 1.680.244 Rp7.522.972
6.840.118
19 395.250 325.683 6.770.551
20 963.760 5.806.791
21 233.710 ND 728.349 6.301.430
27 567.788 820.926 6.554.568
29 234.620 737.480 7.057.428
30 238.950 437.500 NK 7.255.978
31 4.500 BAB 7.251.478

ND = Nota Debit, NK = Nota Kredit, BAB : Biaya Adm Bank

Penjelasan/Catatan: Nota Debit mengungkapkan bahwa cek seorang pelanggan yang disetor ke bank
ternyata dananya tidak cukup. Nota Kredit tanggal 11 Januari menjelaskan bahwa bank telah
mengkredit kembali giro perusahaan yang keliru dibebani cek PT Perkasa. Nota kredit tanggal 30
Januari menjelaskan bahwa bank telah menerima pelunasan wesel untuk PT Prakarsa nominal
Rp450.000, biaya penagihan Rp12.500. Perusahaan keliru membukukan cek #251 sebesar Rp392.550
(selain kesalahan ini, bila ada perbedaan angka maka dianggap bank yang benar).
Diminta : 1. Susunlah rekonsiliasi bank akhir bulan Januari untuk PT. PRAKARSA
2. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh PT. PRAKARSA

20 |Pengantar Akuntansi 2
Case 7
Anda diterima kerja di butik yang berlokasi di Broadway Avenue, New York. Perusahaan tersebut, The
Javana Collection, selalu menyetor penerimaan kas tiap hari Rabu dan Jumat setelah jam kantor ke
Omega Bank of New York. Perusahaan selalu melakukan rekonsiliasi saldo bank tiap akhir bulan dan
menyesuaikan saldo Cashnya. Anda mendapat tugas untuk merekonsiliasi saldo bank dan perusahaan
untuk bulan Mei 2016. Berikut adalah data yang anda kumpulkan untuk keperluan tersebut.

DATA LENGKAP (KECUALI SALDO CASH 30 APRIL) DARI LAPORAN REKONSILIASI BANK BULAN APRIL:

Bank statement balance as of April 30 ........


Bank statement balance as of April 30 ............. $23,972.15
Deposit in transit ............................................ 1,795.84
Service charges............................................... 29.50
Collection of notes receivable by bank............ 1,138.00
Outstanding checks:
#775....................................................... 713.23
#797....................................................... 196.65
#807....................................................... 212.75
#808........................................................ 316.25

Dianggap bahwa semua setoran berasal dari pelunasan piutang usaha dan penerbitan cek digunakan
untuk melunasi utang usaha. Berikut adalah data dari buku penerimaan dan pengeluaran kas.

DATA DARI STATEMEN BANK BULAN MEI:


Statemen bankDeposit
yangtickets
diterima perusahaan pada 2 Juni 2016Checks
tampak written
di bawah ini. Selama bulan Mei
bank telahDate
menagihkanAmount
note receivable $2,600 (dengan feeAmount
Number 1.5%) dan $500Num
mber (dengan fee 1%). Bank
Amount
telah keliru memasukkan
May 02 setoran
$1,309.85 perusahaan lain yang
#809 juga mempunyai
$ 560.05 akun di
#820 Omega Bank ke akun
$1,265.07
The Javana Collection.
04 Bila terjadi kesalahan lain,#810
1,614.14 dianggap catatan bank adalah
805.23 #821 yang benar.
733.08
08 1,884.25 #811 643.77 #822 1,926.71
11 1,335.61 #812 909.65 #823 758.77
15 1,380.23 #813 1,001.42 #824 2,030.44
18 1,612.90 #814 736.23 #825 2,487.59
23 1,682.34 #815 549.40 #826 1,435.20
27 1,383.45 #816 711.85 #827 713.18
31 3,047.62 #817 1,626.12 #828 458.60
15,250.39 #818 VOIDED #829 697.59
#819 364.85 20,414.80

21 |Pengantar Akuntansi 2
M EM BER Page : 01
FDIC

OMEGA
BANK Account No. : 324-73456-01
Of New York From 5/1/2016 to 5/31/2016

New York, NY 10011 (212) 741 7168


The Javana Collection

*--------CHECKS AND OTHER DEBIT--------*--- DEPOSIT BALANCE


May - 01 23,972.15
#807 212.75 #809 560.05 1,795.84 May - 01 24,995.19
#808 316.25 MS 2,561.00 May - 02 27,239.94
#775 713.23 #811 643.77 1,309.85 May - 03 27,192.79
#810 805.23 #812 909.65 1,614.14 May - 05 27,092.05
#813 1,001.42 #814 736.23 1,884.25 May - 09 27,238.65
#815 549.40 #819 346.85 1,335.61 May- 12 27,678.01
#820 1,265.07 #823 758.77 1,380.23 May - 16 27,034.40
#821 733.08 #824 2.030.44 MS 495.00 May - 18 24,765.88
#825 2,487.59 NSF 321.44 1,612.90 May - 19 23,569.75
#827 713.18 212.16 May - 23 23,068.73
#826 1,435.20 1,826.34 May - 24 23,459.87
1,383.45 May - 28 24,843.32
SC 21.26 May - 31 24,822.06

EC—ERROR CORRECTION OD—OVERDRAFT


MS—MISCELLANEOUS PS—PAYMENT STOPPED
NSF—NOT SUFFICIENT FUNDS SC—SERVICE CHARGE

Diminta : 1. Susunlah rekonsiliasi bank akhir bulan Januari untuk The Javana Collection
2. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh The Javana Collection

Case 8
PT MANDALA menyimpan seluruh kasnya di Bank Tabungan Daerah (BTD) dalam bentuk akun giro.
Semua pembayaran dilakukan dengan cek. Semua penerimaan kas langsung disetor ke bank pada sore
hari. Data-data yang dikumpulkan oleh bagian akuntansi untuk merekonsiliasi saldo kas bulan Mei
2016 disajikan di halaman berikut. Akun Kas di Bank perusahaan pada 30 April menunjukkan saldo
Rp1.738.000.

Dari buku jurnal khusus:

Register Kas (Pengeluaran


Jurnal Penerimaan Kas Kas)
Mei-02 Rp315.000 Mei-02 Cek #512 Rp205.000
6 #513 310.000
4 295.000
10 #514 100.000
11 425.000
13 #515 175.000
14 235.000 13 #516 85.000
20 535.000 14 #518 135.000

27 115.000 #519 260.000


#520 280.000
29 550.000
21 #521 255.000
31 220.000
25 #522 210.000
Total Rp2.690.000 30 #523 105.000
Rp2.120.000

22 |Pengantar Akuntansi 2
Catatan pembukuan PT MANDALA menunjukkan informasi berikut:
Akun : Kas di Bank
Tanggal Keterangan F Debit Kredit Saldo
April 30 1.738.000
Mei 31 Penerimaan bulan Mei KM5 2.690.00 4.428.000
0
Mei 31 Pengeluaran bulan Mei RK5 2.120.00 2.308.000
0
Laporan Bank yang diterima tanggal 3 Juni 2016 tampak sebagai berikut:
Bank Tabungan Daerah

Nasabah Giro : PT. Mandala No. giro: 001.7456.5565

Laporan bulan: Mei 2016


Tanggal Cek/Nota debit Setoran/Nota kredit Saldo
1 Saldo 2.143.000
2 240.000 1.903.000
3 205.000 315.000 2.013.000
5 175.000 295.000 2.133.000
6 310.000 1.823.000
12 190.000 425.000 2.058.000
15 135.000 235.000 2.158.000
255.000 1.903.000
22 260.000 535.000 2.178.000
28 210.000 115.000 2.083.000
280.000 1.803.000
30 ND 550.000 NK 2.353.000
31 115.000 396.000 2.634.000
3.000 BAB 2.631.000

ND = Nota Debit, NK = Nota Kredit, BAB : Biaya Adm Bank

Data tambahan:
a. Pada 30 April 2010 cek #509 Rp165.000 dan cek #510 Rp240.000 yang dikeluarkan bulan April
belum diuangkan oleh penerimanya.
b. Cek kosong berasal dari PT Garuda untuk pelunasan piutang usaha dan termasuk dalam
setoran 20 Mei.
c. Nota kredit berasal dari penagihan wesel oleh bank. Nominal wesel Rp400.000 tanpa bunga.
d. Cek #514 Rp190.000 untuk pembelian mesin ketik keliru dibukukan oleh perusahaan sebesar
Rp100.000. Cek tersebut telah diuangkan ke bank.
e. Tidak ada kesalahan penjumlahan dan cek #517 batal dipakai (voided check).

Diminta : 1. Susunlah rekonsiliasi bank akhir bulan Januari untuk PT MANDALA


2. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh PT MANDALA

23 |Pengantar Akuntansi 2
Case 9
Sisi bank Laporan Rekonsiliasi Bank PT Jatimas untuk bulan Februari 2015 menunjukkan informasi
berikut ini :

Februari 2015 Bank CATUR


Saldo per laporan bank Rp39.654.250
Ditambah:
Setoran dalam proses 2.140.600
Salah pengkreditan oleh bank -2.100.000 (+)
Rp39.694.850
Dikurangi :
Cek masih beredar
#5219 Rp1.024.300
#5223 2.941.200
#5228 876.700
#5230 2.362.300 (+) Rp7.204.500 (-)
Saldo seharusnya Rp32.490.350

Salah pengkreditan oleh bank terjadi karena setoran PT Jatiluhur dimasukkan ke akun giro PT Jatimas.
Perusahaan telah melakukan penyesuaian terhadap akun Kasnya atas dasar Laporan Rekonsiliasi Bank
di atas. Catatan pembukuan dalam akun Kas perusahaan untuk bulan Maret 2015 menunjukkan
informasi sebagai berikut
Penerimaan kas yang disetor ke bank selama bulan :
Maret 2015 Pengeluaran/penarikan cek selama bulan Maret 2015

StatemenMar-01 Rp2.780.500
Bank yang dikirim Bank CATUR untuk bulan Maret 2015 disajikan sebagai berikut :
03 3.120.400
#5236 Rp809.300 #5246 Rp750.000
06 917.000
#5237 1.543.600 #5247 1.690.400
10 Bank 1.555.500
#5238 675.000 #5248 2.304.250
12 Catur 2.741.300 No. giro: 001.0612.375430
#5239 4.910.350 #5249 1.752.200
14 giro: PT JATIMAS 1.361.200
Nasabah
Laporan Bulan#5240 1.333.750 #5250
Maret 2015 1.880.900
17
Tanggal Cek/Nota5.468.500
debit Setoran/Nota kredit Saldo
Mar-01
191 2.100.000 670.000
#5241 1.400.500 #5251 1.479.000
39.654.250 K
809.300
212 1.543.600 1.024.300
6.477.460 #5242 2.140.600
1.291.850 #5252
2.780.500
38.885.550 K
3.716.100
39.098.150 K

237
4 4.190.350
1.672.150 #5243 3.120.400
540.000 #5253 2.134.500
38.028.200 K
675.000 917.000 38.270.200 K
25
11 1.333.750 4.049.050 #5244 1.555.500
990.700 #5254 1.350.000
38.491.950 K
13 2.304.250
27
15 1.291.850 1.234.560
100.850
#5245 2.741.300
291.600 #5255
1.361.200
38.929.000 K
991.300
38.897.500 K
28
17 1.690.400 1.918.380
2.941.200 Total
5.468.500 Rp31.835.300
39.734.400 K
19 540.000 2.475.000 NK 41.669.400 K
19 1.400.500 Rp33.966.000
1.550.400 ND 670.000 39.388.500 K
22 2.362.300 2.134.500 6.477.460 41.369.160 K
24 1.880.900 1.672.150 41.160.410 K
26 291.600 3.716.100 4.094.050 41.246.760 K
28 1.350.000 13.500 BAB 1.234.560 41.117.820 K

ND = Nota Debit, NK = Nota Kredit, BAB : Biaya Adm


Bank

24 |Pengantar Akuntansi 2
Diminta : 1. Susunlah rekonsiliasi bank akhir bulan Januari untuk PT Jatimas
2. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh PT Jatimas
Bab 2
Marketable Securities

Tujuan mempelajari bab ini adalah:


1. Menjelaskan pengertian investasi dan tujuan investasi
2. Menjelaskan klasifikasi investasi
3. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk saham
4. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk saham
5. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk obligasi
6. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk obligasi

Kelebihan uang dalam suatu perusahaan akan menimbulkan masalah tersendiri bagi
perusahaan yang bersangkutan baik dalam pemamfaatan maupun pengamanannya.
Apabila kelebihan uang tetap dipertahankan ( disimpan ) dalam perusahaan akan
menimbulkan idle cash ( kas yang nganggur ) yang tidak akan menghasilkan pendapatan.
Dengan demikian bagi perusahaan yang memiliki pengendalian itern yang baik akan
mengatasi kelebihan uang tersebut diantaranya akan menanamkan kelebihan uang tersebut
di dalam Investasi Sementara.

Investasi sementara ialah investasi kedalam pembelian surat berharga ( marketable securities
) dalam jangka pendek
Syarat surat berharga sebagai investasi sementara adalah :
- investasi tersebut dilakukan dalam bentuk surat berharga ( saham dan atau obligasi )
- investasi dilakukan dalam rangka pemanfaatan dana yang tidak digunakan
- surat berharga tersebut mempunyai pasaran dan dapat diperjual belikan dengan
segera
- Dimaksudkan untuk dijual kembali dalam waktu dekat
- Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan

Komposisi Investasi Sementara


1. Saham ( yang dipasarkan di bursa saham )
Contoh : Saham Semen Cibinong,

2. Sertifikat Deposito
Contoh : Setifikat Deposito BNI’46, Setifikat Deposito BRI

3. Obligasi
Contoh : Obligasi PT. Jasa Marga

4. Deposito Berjangka
Contoh : Deposito 1 bulan, Deposito 3 bulan, Deposito 6 bulan,

Pembukuan Investasi Sementara


1. Saham
a. Transaksi Pembelian

25 |Pengantar Akuntansi 2
Pencatatan pertama dilakukan pada saat pembelian sebesar harga perolehan ( at Cost
) yaitu harga kurs ditambah biaya – biaya pembelian seperti : komisi, provisi dan
meterai.

Kurs beli = lbr X N. Nominal X nilai kurs = Rp


Provisi & Meterai Rp +
Dibayar per kas ( at cost ) Rp

Jurnal :
Dr. Surat Berharga Rp XX
Cr. Kas Rp XX

b. Transaksi penjualan
Pencatatan pada saat penjualan sebesar harga perolehan ( at cost )

Kurs jual = lbr X N. Nominal X nilai kurs = Rp


Provisi & Meterai Rp -
Diterima per kas Rp
Harga perolehan ( at cost ) Rp .-
Laba ( rugi ) Rp

Jurnal :
Dr. Kas Rp XX
Dr. Rugi Pejualan S.B. Rp XX
Cr. Surat Berharga Rp XX
Cr. Laba Penjualan SB Rp XX

Catatan :
Pada saat penjualan mungkin saja perusahaan memiliki saham – saham yang sejenis tetapi
harga perolehanya berbeda yang disebabkan karena pembelian saham tersebut tidak
bersamaan ( pembelian saham tersebut lebih dari satu kali ) maka untuk menentukan
harga perolehan saham yang dijual dapt menggunakan metode penilaian sebagai berikut :
- Metode identifikasi khusus
- Metode rata – rata
- Metode First In First Out ( FIFO )
- Metode Last In First Out ( LIFO )

Contoh :
1. Pada Tanggal 1 Juli 2016 PD. Laris membeli 100 lembar saham PT. Semen Cibinong @ Rp
100.000,00 dengan kurs 125% Biaya provisi dan meterai Rp 250.000,00
Perhitungan
Kurs beli = 100 X Rp 100.000 X 125/100 = Rp
Provisi & Meterai Rp +
Dibayar per kas ( at cost ) Rp 12.750.000

Jurnal :
Dr. Marketable securities
Cr. Cash

26 |Pengantar Akuntansi 2
Pada Tanggal 1 September 2016 PD. Laris membeli 100 lembar saham PT. Jasa Marga @
Rp 80.000,00 dengan kurs 110% Biaya provisi dan meterai Rp 200.000,00

Perhitungan
Kurs beli = 100 X Rp 80.000 X 110/100 = Rp 8.800.000
Provisi & Meterai Rp +
Dibayar per kas ( at cost ) Rp 9.000.000

Jurnal :
Dr.
Cr.

Pada Tanggal 1 Oktober 2016 PD. Laris membeli 60 lembar saham PT. Semen Cibinong @
Rp 100.000,00 dengan kurs 120% Biaya provisi dan meterai Rp 200.000,00
Perhitungan
Kurs beli = 60 X Rp 100.000 X 120/100 = Rp
Provisi & Meterai R 200.000+
Dibayar per kas ( at cost ) Rp 7.400.000

Jurnal :
Dr.
Cr.

2. Pada Tanggal 1 Oktober 2016 PD. Laris menjual 120 lembar saham PT. Semen Cibinong @
Rp 100.000,00 dengan kurs 130% Biaya provisi dan meterai Rp 300.000,00
Perhitungan

- Metode identifikasi khusus


Dalam metode ini setiap saham yang dibeli tanda pengenal khusus dalam contoh
ini dimisalkan yang dijual teridiri : 80 dari pembelian tanggal 1 Juli 2016 dan
sisanya berasal dari pembelian tanggal 1 Oktober 2016
Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000
Provisi & Meterai Rp 300.000 -
Diterima per kas Rp 15.300.000

Harga perolehan ( at cost )


- X Rp = Rp
- X Rp = Rp +
Rp 15.133.333 -
Laba Rp
Jurnal :
Dr.
Cr.
Cr.

27 |Pengantar Akuntansi 2
Metode rata – rata
Kurs jual = X Rp X = Rp
Provisi & Meterai Rp 300.000,00 -
Diterima per kas Rp 15.300.000
Harga perolehan ( at cost )
120 X ( Rp 12.750.000 + Rp 7.400.000 ) / 160 = Rp 15.112.500,00 -
Laba = Rp

Jurnal :
Dr.
Cr.
Cr.

Metode First In First Out ( FIFO )


Kurs jual = X Rp X = Rp
Provisi & Meterai Rp 300.000,00 -
Diterima per kas Rp 15.300.000
Harga perolehan ( at cost )
- 100 lembar = Rp 12.750.000
- 20 lembar = 20/60 X Rp 7.400.000 = 2.466,666,67 +
Rp -
Laba = Rp
Jurnal :
Dr.
Cr.
Cr.

Metode Last In First Out ( LIFO )


Kurs jual = X Rp X = Rp
Provisi & Meterai Rp 300.000 -
Diterima per kas Rp
Harga perolehan ( at cost )
- 60 lembar = Rp 7.400.000
- 60 lembar = 60/100 X Rp 12.750.000,00 = 7.650.000 +
Rp -
Laba = Rp 250.000

Jurnal :
Dr.
Cr.
Cr.

2. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito ini biasanya dikeluarkan oleh suatu bank dengan nilai nominal,
tingkat bunga dan jangka waktu tertentu, dimana si pembeli sertifikat hanya
membayar sejumlah selisih nilai nominal dengan bunganya.

28 |Pengantar Akuntansi 2
Contoh :
Dibeli sertifikat deposito BCA pada tanggal 1 Maret 2016 jatuh tempo 31 Mei 2016 ( 92
hari ), nominal Rp 10.000.000,00 Tingkat bunga per tahun 18%.

Jurnal :
Dr. Surat Berharga Rp 10.000.000,00
Cr. Kas Rp 9.540.000,00
Cr. Pendapatan Bunga Rp 460.000,00

Perhitungan :
Nilai Nominal Rp 10.000.000,00
Bunga = Rp 10.000.000 X 92 X 18 Rp 460.000,00 -
36 X 100
Jumlah yang harus dibayar Rp 9.540.000,00

3. Obligasi
Pencatatan obligasi pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan saham yaitu dicatat
sebesar harga perolehannya pada saat pembelian. Yang membedakannya adalah
obligasi memberikan bunga yang dibayarkan tiap enam bulan sekali sehingga dapat
mempengaruhi pencatatan apabila transaksi dilakukan di antara tanggal pembayaran
bunga.

Contoh :
Misalkan tanggal pembelian obligasi 1 Mei 2016, sedangkan bunga obligasi dibayarkan
tiap tanggal 1 Maret dan 1 September.

1 Maret

1 Mei 2016

1 September
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa tanggal terakhir penerimaan bunga adalah tanggal
1 Maret, apabila transaksi dilakukan tanggal 1 Mei maka bunga yang harus diperhitungkan (
bunga berjalan ) pada tanggal terhitung dari tanggal 1 Maret 2016 sampai dengan 1 Mei
2016 yaitu selama 2 bulan.

Pencatatan bunga berjalan dapat dilakukan dalam 2 ( dua ) pendekatan yaitu :


a. Dicatat sebagai harta
Pencatatan pendapatan bunga pada waktu pembelian obligasi dicatat ke dalam akun
Piutang Bunga yang disebut Balance sheet approach

29 |Pengantar Akuntansi 2
Dr. Surat Berharga Rp XX
Dr. Piutang Bunga XX
Cr. Kas Rp XX

Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga :


Dr. Kas Rp XX
Cr. Piutang Bunga Rp XX
Cr. Pendapatan Bunga Rp xx

b. Dicatat sebagai pendapatan


Pencatatan pendapatan bunga pada waktu pembelian obligasi dicatat ke dalam akun
Pendapatan Bunga yang disebut Income Statement Approach

Dr. Surat Berharga Rp XX


Dr. Pendapatan Bunga Rp XX
Cr. Kas Rp XX

Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga :


Dr. Kas Rp XX
Cr. Pendapatan Bunga Rp xx

Begitu juga apabila obligasi dijual akan di kredit sebesar harga perolehannya, maka dengan
demikian apabila ada selisih antara harga jual dengan harga perolehan akan dicatat dalam
akun Laba / Rugi Penjualan Surat Berharaga
Laba apabila harga jual > dari harga perolehan dan Rugi apabila harga jual < harga
perolehan. Apabila laba jurnalnya adalah sbb :

Dr. Kas Rp XXX


Cr.Surat Berharga Rp XXX
Cr. Pendapatan Bunga Rp XXX
Cr. Laba Penjualan SB Rp XXX

Sedangkan apabila rugi jurnalnya dalah sbb :

Dr. Kas Rp XXX


Dr. Rugi Penjualan SB Rp XXX
Cr.Surat Berharga Rp XXX
Cr. Pendapatan Bunga Rp XXX

Contoh soal
1. Pada tanggal 1 Mei 2016 PD. Rindu Order membeli 100 lembar obligasi PT Jasa Marga @
nominal Rp 100.000,00 dengan kurs 120%, bunga obligasi 18% setahun yang dibayarkan
tiap tanggal 1 Maret dan 1 September, biaya provisi dan meterai Rp 400.000,00 .

30 |Pengantar Akuntansi 2
Perhitungan
Kurs beli = X Rp X = Rp 12.000.000
Provisi & Meterai Rp 400.000 +
Investasi sementara ( dalam surat berharga ) = Rp 12.400.000
Bunga berjalan 2 bulan ( 1 Maret s.d. 1 Mei )

300.000
Dibayar per kas = Rp

Jurnal :
a. Dicatat sebagai harta ( 1 Mei 2016 )
Dr.
Dr.
Cr.

Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga ( 1 September 2016 )


Dr.
Cr.
Cr.

b. Dicatat sebagai pendapatan ( 1 Mei 2016 )

Dr.
Dr
Cr.

Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga ( 1 September 2000 )


Dr.
Cr.

Apabila obligasi ini tidak dijual sampai dengan tanggal 31 Desember maka jurnal yang
harus dibuat adalah untuk mencatat pendapatan bunga yang masih harus diterima
terhitung 1 September sampai dengan 31 Desember ( 4 bulan )
Perhitungan :

Jurnal :
Dr.
Cr.

2. Apabila tanggal 1 Nopember 2016 obligasi yang dimiliki dijual sebanyak 40 lembar dengan
kurs 125%, provisi dan meterai Rp 150.000

31 |Pengantar Akuntansi 2
Kurs Jual = 40 X Rp 100.000 X 125/100 Rp 5.000.000
Provisi dan meterai 150,000,(-)
Harga jual Rp 4.850.000 Rp 4.850.000
Bunga : terhitung 1 Sept s.d. 1Nop
Rp 120.000
Diterima per kas Rp 4.970.0000
Harga perolehan : 40/100 X Rp 12.400.000 = Rp 4.960.000 –
Rugi penjualan Rp 110.000

Jurnal :
Dr.
Dr.
Cr.
Cr.

Latihan Soal

Soal 1
1. Tanggal 3 Maret 2017, dibeli 200 lembar saham PT. Kurnia, Tbk, dengan nilai nominal @ Rp.
10.000.- dengan kurs 102 %, biaya pembelian saham-saham tersebut adalah sebesar Rp. 25.000.-
Kurs beli = 200 X Rp. 10.000.- X 102/100 = Rp
Provisi & Meterai Rp +
Dibayar per kas ( at cost ) Rp

Jurnal :
Dr. Marketable securities Rp
Cr. Cash Rp

2. Tanggal 25 April 2017, dibeli 100 lembar saham PT. Kurnia. Tbk, dengan nilai nominal @ Rp.
10.000.-, dengan kurs 98 %, biaya pembelian saham-saham tersebut adalah sebesar Rp. 12.000.-

Kurs beli = 100 X Rp. 10.000.- X 98/100 = Rp


Provisi & Meterai Rp +
Dibayar per kas ( at cost ) Rp

Jurnal :
Dr. Marketable securities Rp
Cr. Cash Rp

3. Tanggal 10 Mei 2017 dijual kembali 240 lembar saham PT. Kurnia. Tbk dengan nilai nominal @ Rp.
10.000.-,dengan kurs 104 %, biaya penjualan saham-saham tersebut adalah Rp. 25.000.-

Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas !

32 |Pengantar Akuntansi 2
Kurs Jual = 240 X Rp 100.000 X 104/100 =Rp
Provisi dan meterai Rp (-)
Harga Jual/Cash received = Rp

Harga Pokok
Rata-rata = 240 X (Rp2.065.000 + Rp 1.055.000)/300 = Rp 2.096.000

FIFO
- 200 lbr Rp 2.065.000
- 40 = 40/100 X Rp 1.055.000 = Rp 422.000 +
Rp 2.487.000

LIFO
- 100 Rp 1.055.000
- 140 = 140/200 X Rp Rp 2.065.000 Rp 1.445.500
Rp 2.500.000
Jurnal :
Rata-rata FIFO LIFO
Dr. Cash Rp 2.471.000 Rp 2.471.000 Rp 2.471.000
Dr. Loss on sales of MS 16.000 29.000
Cr. Marketable securities Rp 2.096.000 2.487.000 Rp 2.500.000
Cr. Profit on sales of MS Rp 375.000

Soal 2
1) Tanggal 3 Juni 2017, dibeli 300 lembar obligasi 12 % / th dari PT. Permata. Tbk dengan nilai
nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 102 %, biaya pembelian Rp. 25.000.-. Kupon bunga
dibayarkan tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.

Perhitungan
Kurs beli = 300 X Rp 10.000 X 102/100 = Rp
Provisi & Meterai +
Investasi sementara ( dalam surat berharga ) = Rp
Bunga berjalan 63 hari ( 1 April s.d.3 Juni )
=(Rp 10.000.000 X X )/(12 X 100)=Rp 300.000

Dibayar per kas = Rp

2) Tanggal 25 September 2017, dibeli 100 lembar obligasi 12 % /th dari PT. Permata. Tbk dengan nilai
nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 98 %, biaya pembelian Rp. 12.000.-. Kupon bunga dibayarkan
tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
3) Tanggal 1 Oktober 2017, diterima bunga obligasi PT. Permata. Tbk
4) Tanggal 10 Oktober 2017, dijual 300 lembar obligasi 12 %/thn PT. Permata. Tbk, dengan nilai
nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 104 %, biaya penjualan Rp. 25.000.-. Kupon bunga
dibayarkan tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas !

Soal 3
1. Tanggal 3 Maret 2018, dibeli 200 lembar saham PT. Telkom, Tbk, dengan nilai nominal @ Rp.
10.000.- dengan kurs 103 %, biaya pembelian saham-saham tersebut adalah sebesar Rp. 25.000.
33 |Pengantar Akuntansi 2
2. Tanggal 25 April 2018, dibeli 100 lembar saham PT. Telkom. Tbk, dengan nilai nominal @ Rp.
10.000.-, dengan kurs 99 %, biaya pembelian saham-saham tersebut adalah sebesar Rp. 12.000.
3. Tanggal 10 Mei 2018 dijual kembali 240 lembar saham PT. Telkom. Tbk dengan nilai nominal @
Rp. 10.000.-,dengan kurs 105 %, biaya penjualan saham-saham tersebut adalah Rp. 25.000.-
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas !
dengan menggunakan metode :
 MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama)
 MTKP (Masuk Terakhir Keluar Pertama)
 Metode Rata-rata

Soal 5
4. Tanggal 3 Juni 2018, dibeli 300 lembar obligasi 12 % / th dari PT. Harapan Baru. Tbk dengan nilai
nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 102 %, biaya pembelian Rp. 25.000.-. Kupon bunga
dibayarkan tiap tanggal 1 Meil dan 1 Nopember.
5. Tanggal 25 September 2018, dibeli 100 lembar obligasi 12 % /th dari PT. Harapan Baru. Tbk dengan
nilai nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 98 %, biaya pembelian Rp. 12.000.-. Kupon bunga
dibayarkan tiap tanggal 1 Mei dan 1 Nopember.
6. Tanggal 1 Nopember 2018, diterima bunga obligasi PT. Harapan Baru. Tbk
7. Tanggal 10 Oktober 2018, dijual 300 lembar obligasi 12 %/thn PT. Harapan Baru. Tbk, dengan nilai
nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 104 %, biaya penjualan Rp. 25.000.-. Kupon bunga
dibayarkan tiap tanggal 1 Me1 dan 1 Nopember.
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas !
Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :
1. Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 , maka dianggap
ditransaksikan pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari.
2. .Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan
sampai dengan tanggal transaksi jual beli obligasi
3. Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya

Soal 6.
Di bawah ini adalah surat-surat berharga yang dimiliki oleh PT. Perkasa Tbk, yang
menunjukkan harga perolehan serta harga pasar pada tanggal 31 Desember 2018.

34 |Pengantar Akuntansi 2
Harga Perolehan Harga Pasar
Keterangan
(Rp) (Rp)
100 lembar saham PT. Abadi. Tbk 1.250.000.- 1.225.000.-
200 lembar saham PT. Bhineka. Tbk 2.315.000.- 2.350.000.-
400 lembar saham PT. Cendana. Tbk 4.215.000.- 4.196.000.-
200 lembar saham PT. Dunhill. Tbk 2.103.000.- 2.145.000.-
300 lembar saham PT. Emeral. Tbk 3.103.000.- 3.092.000.-
100 lembar saham PT. Fantasi Tbk 950.000.- 1.050.000.-
Jumlah 13.936.000.- 14.058.000.-
Hitunglah penilaian surat-surat berharga menurut metode Harga Terendah, antara Harga
Perolehan dengan Harga Pasarnya yang dilakukan secara individual,kolektif dan agregat!

Soal. 4
Dalam neraca perusahaan per 31 Desember 2016 terdapat persediaan marketable securities sebagai
berikut :
Marketable Securities Rp 21.480.000,-
Allowance For Decline in Value Rp 150.000,- Rp 21.330.000,-

Adapun perinciannya sebagai berikut :


Jenis Nominal at Cost at Market
180 Saham PT. Trio Rp 50.000,- Rp 9.720.000,- Rp 9.810.000,-
120 Oblg RI 12% 100.000,- 11.760.000,- 11.620.000,-
( Kupon 1/6 - 1/12 )

Selama tahun 2017 telah terjadi transaksi-transaksi sbb. :


1. Tanggal 1 April dijual 70 Obligasi RI 12% di atas dengan kurs 102, provisi dan materai Rp 25.000,-
2. Tanggal 12 April dijual 40 lembar saham PT. Trio dengan kurs 114, provisi dan materai Rp 20.000,-
3. Tanggal 1 Juni diterima bunga dari obligasi RI tersebut di atas untuk enam bulan pertama
4. Tanggal 20 Agustus dibeli 60 lembar saham PT. Madju Djaya @ Nominal Rp 100.000, kurs 112,
provisi dan materai Rp 30.000,-
5. Tanggal 1 September dibeli 50 Oblg Dana Reksa 18% @ Nominal Rp 200.000,- kurs 102, provisi dan
meterai Rp 50.000,- dan kupon 1/4 - 1/10
6. Tanggal 1 Oktober dijual 30 obligasi PT. RI 12% dan 20 lembar saham PT. Madju Djaya dengan hasil
bersih Rp 3.760.000,- ( sudah termasuk perhitungan bunga di dalamnya )
7. Tanggal 1 Oktober diterima bunga tengah tahunan yang pertama dari Obligasi Dana Reksa 18%.
8. Tanggal 1Desember diterima bunga obligasi RI 12% tersebut di atas untuk enam bulan yang kedua.
9. Adapun perinciaan Marketable Securities per 31 Desember 2017 berdasarkan at Market adalh
sbb. :
 Saham PT. Trio @ Rp 55.000,-
 Obligasi RI 12% @ Rp 96.000,-
 Obligasi Dana Reksa 18 % @ Rp 198.000,-
 Saham PT. Madju Djaya @ Rp 115.000,-
Diminta :
1. Buatlah jurnal yang diperlukan selama tahun 2017
2. Jurnal penyesuaian atas penilaian Marketable Securities, dengan menggunakan metode Lower of
Cost or Market 31 Desember

35 |Pengantar Akuntansi 2
Bab 3
TAGIHAN ( RECEIVABLE )

Tujuan mempelajari bab ini adalah:


1. Menjelaskan pengertian dari piutang
2. Menjelaskan klasifikasi piutang
3. Menjelaskan pengakuan piutang
4. Menjelaskan penilaian piutang

Piutang adalah semua tagihan perusahaan terhadap perusahaan lain ( pihak ketiga ) dalam bentuk
uang, barang jasa dan aktiva non kas.

Piutang dapat digolongkan menjadi 2 ( dua ) yaitu :


1. Trade receivable ( piutang dagang ) yaitu piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa
secara kredit ( dari aktivitas normal perusahaan )

Piutang yang tidak mempunyai bukti bukti tertulis secara langsung hanya ditunjang oleh tanda
terima , delivery, sales order sebagai buktinya.
2. Non trade receivable ( piutang bukan dagang ) yaitu piutang yang bukan dari aktivitas normal (
dari hasil operasi ) perusahaan.

a. Penjualan securities / property selain barang atau jasa yang merupakan operasi normal
perusahaan

b. Advances ( uang muka ) yang diberikan pada pemegang saham, direksi, karyawan atau
perusahaan afiliasi

c. Purchase payment ( uang muka )

Akuntansi Piutang Dagang :


1. Pengakuan Piutang Dagang
2. Penilaian Piutang Dagang
3. Disposisi Piutang Dagang

1. Pengakuan dan Pengukuran Piutang Dagang

Ada 2 metode pencatatan :


1. Dicatat secara kotor ( Gross Method )

2. Dicatat secara bersih ( Net Method )

Dari kemungkinan Terms of Credit di atas, memungkinkan metode pencatatan piutang dagang
menjadi dua metode yaitu : Piutang Dagang dicatat Kotor (Gross Method) dan Piutang Dagang dicatat
Bersih (Net Method)

36 |Pengantar Akuntansi 2
Sebagai ilustrasi :
Tanggal 1 Agustus 2016 PT. Asasami menjual barang dagangan kepda PT. Kayasama seharga Rp
1.000.000,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30

No. Gross Method Net Metod


Tanggal 1 Agustus 2016 PT. Asasami menjual barang dagangan kepda PT. Kayasama seharga Rp 1.000.000,-
1.
dengan syarat pembayaran 2/10, n/30
Dr. Account Receivable 1.000.000 Dr. Account Receivable 980.000
Cr. Sales 1.000.000 Cr. Sales 980.000

2. Apabila tanggal 10 Agustus 2016 PT. Kayasama melakukan pembayaran:


Dr. Cash 980.000 Dr. Cash 980.000
Dr. Sales Discount 20.000 Cr. Accout Receivable 980.000
Cr. Accout Receivable 1.000.000
3. Apabila pembayaran dilakukan tanggal 15 Agustus 2016
Dr. Cash 1.000.000 Dr. Cash 1.000.000
Cr. Accout Receivable 1.000.000 Cr. Accout Receivable 980.000
Cr. Sales Discout forfeited 20.000

Estimating Bad Debt Expenses ( Taksiran Jumlah Kerugian Piutang )


Jumlah piutang yang disajikan dalam laporan keuangan hendaknya menunjukkan jumlah bersih yang
diperkirakan dapat direalisir (Net Realizable Value ) Unruk menentukan jumlah piutang yang wajar
harus ditentukan jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih dengan cara menentukan besarnya
Cadangan Penghapusan Piutang ( Allowance for Bad debt. ). Ada dua pendekatan dalam menentukan
jumlah cadangan penghapusan piutang yang dapat digunakan yaitu :

1. Pendekatan Neraca ( Balance Sheet Approach ) yaitu besarnya cadangan penghapusan piutang
ditetapkan dari data neraca yakni saldo piutang

Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara :


a. Besarnya saldo “cadangan penghapusan piutang” sebelumnya ditambah dengan sejumlah
prosentase tertentu dari saldo piutang akhir periode yang bersangkutan.
b. Besarnya saldo “cadangan penghapusan piutang” dijadikan sejumlah tertentu yang
menunjukkan prosentase tertentu dari saldo piutang akhir periode yang besangkutan
c. Besarnya saldo “cadangan penghapusan piutang” ditetapkan berdasarkan hasil dari analisa
umur piutang (Aging of Account Receivable ).

Contoh :
Data berikut ini diperoleh dari catatan perusahaan selama tahun 2018 yang berhubungan
dengan saldo akun piutang :
Account receivable Rp 113.300.000
Allowance for bad debt ( credit ) 3.300.000

Diminta :
Jurnal untuk mencatat taksiran cadangan penghapusan piutang apabila :
1. Cadangan penghapusan piutang dtambah 3% dari saldo piutang
2. Cadangan penghapusan piutang dijadikan 3% dari saldo piutang
3. Besarnya cadangan penghapusan piutang ditetap berdasarkan hasil dari analisa umur
piutang

37 |Pengantar Akuntansi 2
Jawab :
1. Cadangan penghapusan piutang dtambah 3% dari saldo piutang :

3% X Rp 101.300.000 =Rp 3.399.000

Jurnal :
Dr. Bad debt Rp 3.339.000
Cr. Allowance for bad debt Rp 3.339.000

2. Cadangan penghapusan piutang dijadikan 3% dari saldo piutang

Saldo Allowance for bad debt ( credit ) Rp 3.300.000


Saldo Allowance for bad debt akhir 3% X Rp 101.300.000 = Rp 3.339.000
Kekurangan Rp 39.000

Jurnal :
Dr. Bad debt Rp 39.000
Cr. Allowance for bad debt Rp 39.000

3. Besarnya cadangan penghapusan piutang ditetapkan berdasarkan hasil dari analisa umur
piutang

Didasarkan pada Umur Piutang


Caranya hampir sama, namun saldo rekening piutang dianalisis terhadap tanggal penerbitan
dan tanggal jatuh tempo, kemudian dikelompokkan menurut umurnya. Kemudian saldo
masing-masing kelompok piutang dikalikan dengan prosentase yang telah ditetapkan
berdasarkan pengalaman. Cara menentukan umur piutang dapat dicari (a) dari tanggal faktur
ke 31 Desember atau (b) dari tanggal jatuh tempo ke 31 Desember.

(a) Umur piutang dihitung dari tanggal jatuh tempo ke tanggal 31 Desember

Karena ada kemungkinan terdapat piutang yang belum jatuh tempo maka biasanya
pengelompokannya meliputi piutang yang belum jatuh tempo dan yang sudah lewat waktu.
Misalkan prosentase kerugian ditaksir sebagai berikut:

Umur Piutang % Taksiran Kerugian Piutang


Belum jatuh tempo 2%
Lewat waktu s.d. 30 hari 5%
Lewat waktu 31 s.d. 60 hari 8%
Lewat waktu lebih dari 60 hari 20%

Untuk mempermudah menentukan besarnya taksiran kerugian dibuat daftar umur piutang sebagai
berikut:
Jumlah penyisihan disesuaikan dengan nilai yang ditetapkan berdasarkan analisa umur piutang
(aging). Metode ini banyak digunakan karena setiap rekening piutang secara satu persatu diadakan
analisa yang dikaitkan dengan umur piutangnya. Rekening-rekening yang ada disusun berdasarkan
kelompok umur piutang yang ditarik dari tanggal jatuh temponya.

38 |Pengantar Akuntansi 2
Lewat Jatuh Tempo
NO Pelanggan Jumlah Jatuh Tempo Belum JT
1 - 30 31 - 60 61 - 90 > 90
1 Boni 4.200.000 29/11/2014
2 Gumilar 3.240.000 06/12/2014
3 Hartawan 1.924.650 14/02/2015
4 Permadi 2.460.000 11/11/2014
5 Riswandi 5.615.350 09/02/2015
6 Marda 920.000 11/12/2014
7 Warsito 300.000 31/10/2014
Jumlah
Taksiran prosentase Kerugian 1% 2% 3% 5% 8%
Kerugian
Total Piutang 18.660.000 31/12/2014

Jurnal untuk cadangan kerugian piutang :


Dr. Bad debt expense Rp.
Cr. Allowance for bad debt Rp.

Pencatatan Penghapusan Piutang


Penghapusan piutang dilakukan bila manajemen telah mengetahui dengan pasti bahwa Debitur tidak
akan dapat membayar utangnya dikarenakan misalnya dinyatakan pailit oleh pengadilan. Adapun
metode penghapusan piutang yang tidak tertagih ada 2, yaitu:

1. Metode tidak langsung/Metode Cadangan (Indirect Write off/Allowance Method)


Dengan metode ini setiap akhir periode akuntansi (akhir bulan/tahun) ditaksir besarnya
kemungkinan rugi karena piutang dagang yang dihapuskan pada periode yang akan datang.

2. Metode langsung (direct Write off)


Dengan metode ini setiap piutang dagang yang dihapuskan diakui sebagai kerugian.

Contoh :

No. Metode Langsung Metode Tidak Langsung


Tanggal 31 Desember 2015 menunjukkan saldo akun Account Receivable Rp 75.000.000, dari saldo tersebut dipekirakan tidak akan
1.
dapat ditagih sebesar Rp 3.750.000
Dr. Bad Debt expense Rp3.750.000
No Entry
Cr. Allowance for bad debt Rp3.750.000

2. Tanggal 1 Mei 2016 dari sejumlah Rp 3.750.000 ternyata benar-benar tidak dapat ditagih sebesar Rp 1.450.000
Dr. Bad debt Rp1.450.000 Dr. Allowance for bad debt Rp1.450.000
Cr. Account Receivable Rp1.450.000 Cr. Account Receivable Rp1.450.000

3. Tanggal 1 Oktober 2016 diterima kabar bahawa piutang yang sudah dihapuskan dapat diterima kembali sebesar Rp 500.000
Dr. Account Receivable Rp500.000 Dr. Account Receivable Rp500.000
Cr. Bad debt Rp500.000 Cr. Allowance for bad debt Rp500.000

4 Tanggal 1 Nopember 2016 Piutang yang dihapuskan (pada pint 3) diterima pembayarannya
Dr. Cash Rp500.000 Dr. Cash Rp500.000
Cr. Account Receivable Rp500.000 Cr. Account Receivable Rp500.000

39 |Pengantar Akuntansi 2
2. Pendekatan Laba rugi ( Income Statement Approach )

yaitu besarnya cadangan penghapusan ditetapkan dari data laporan laba rugi yakni saldo
penjualan .
Taksiran kerugian piutang dinyatakan dalam persentase tertentu dari penjualan kredit dan tidak
termasuk penjualan tunai, yang besarnya berdasarkan pengalaman pada masa lalu dan kondisi
tahun yang bersangkutan. Kenyataannya sering terjadi bahwa persentase ini dihitung dari total
penjualan (kredit dan tunai) dengan alasan untuk praktis. Perhitungan ini cukup mudah tetapi
ketelitiannya sangat kurang, karena tidak menganalisa kemungkinan dari jumlah piutang yang
dikaitkan dengan realisasinya. Cara ini memfokuskan pada masalah pembebanan biaya pada
periode terjadinya pendapatan dan pendekatan ini disebut pendekatan laporan rugi laba.

Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara :


a. Besarnya saldo “cadangan penghapusan piutang” ditetapkan dari total penjualan ( Sales )
periode yang besangkutan

b. Besarnya saldo “cadangan penghapusan piutang” ditetapkan dari total penjualan kredit bersih
( Net crdit sales )

Cara menentukan persentase cadangan kerugian piutang untuk masa akan datang sbb :
(Dalam Rp)
Jumlah piutang Piutang
Penjualan diperoleh
Tahun Penjualan kredit yang dinyatakan
Bersih
Bersih kerugian kembal
2013 21.000.000 18.000.000 2.500.000 800.000
2014 25.000.000 22.000.000 3.200.000 750.000
2015 36.000.000 31.000.000 4.500.000 1.100.000
2016 52.000.000 47.000.000 6.300.000 2.300.000
Total 134.000.000 118.000.000 16.500.000 4.950.000

Persentase dari total penjualan bersih, rumus :


Kerugian piutang – piutang diperoleh kembali
x 100%
Penjualan bersih
16.500000 –
4.950.000 x 100% = 8,62 %

134.000.000
Persentase dari total penjualan kredit bersih, rumus :

Kerugian piutang – piutang diperoleh


kembali x 100%

Penjualan Kredit bersih

16.500000 –
4.950.000 x 100% = 9,79 %

118.000.000
40 |Pengantar Akuntansi 2
Contoh :
Berdasarkan catatan perusahaan tahun buku 2016 diperoleh informasi sebagai berikut :
- penjualan kredit selama tahun 2016 sebesar Rp. 45.000.000,
- potongan penjualan Rp.1.600.000
- dan return penjualan Rp. 3.400.000.
Diminta :
Buat jurnal jika menggunakan presentasi dari :
a. total penjualan bersih dan
b. penjualan kredit bersih.

Jawab :

Penjualan Bersih Penjualan kredit Bersih


Dr. Bad debt expense 3.878.731 391.525.424
Cr. Allowance for bad debt 3.878.731 391.525.424
8,62% * 45.000.000 9,79% * 40.000.000

Latihan Soal
Soal 1
Informasi di bawah ini diperoleh dari catatan pembukuan yang berkaitan dengan tahun pertama
kegiatan PD. Barokah yang disusun oleh Tn. Korup yang mendapat gaji Rp 2.500.000,- per bulan dari
perusahaan, baru saja membeli sebuah mobil mewah. Anda memutuskan untuk menguji ketepatan
saldo piutang dagang sebesar Rp 264.000.000 sebagaimana diperlihatkan di dalam buku besar :

1. Hasil penagihan dari pelanggan Rp 396.000.000


2. Barang dagang yang dibeli 720.000.000
3. Persediaan barang dagang akhir 180.000.000
4. Barang dagangan dijual 40% di atas harga pokoknya
5. Semua penjualan dilakukan secara kredit

Diminta :
Hitunglah saldo Piutag Usaha yang harus nampak dan tetapkan jumlah kekurangan atau kelebihannya.

Soal 2
PT. Meranti adalah distribusi perlengkapan kantor. Umur piutang usaha perusahaan pada tanggal 31
Desember 2016 dan analisis historis atas persentase piutang tak tertagih dalam masing-masing
kategori umur adalah sebagai berikut :
Interval Umur Saldo % Tak Tertagih
Belum jatuh tempo Rp 15.750.000 2%
01 – 30 hari telah jatuh tempo 3.850.000 4%
31 – 60 hari telah jatuh tempo 35.000 6%
61 – 90 hari telah jatuh tempo 437.500 20%
90 – 180 hari telah jatuh tempo 262.500 40%
Lebih dari 180 hari telah jatuh tempo 192.500 75%
Rp 20.527.500

Pertanyaan:
Buatlah estimasi berapa saldo penyisihan piutang tak tertagih yang tepat per 31 Desember 2016

41 |Pengantar Akuntansi 2
Soal 3
Dengan menggunakan data-data yang terdapat dalam soal 2, asumsikan bahwa penyisihan piutang tak
tertagih PT. Meranti memiliki saldo kredit sebesar Rp 55.125 per 31 Desember 2016.
Diminta : Jurnal yang diperlukan seandainya saldo cadangan kerugian piutang setelah penyesuaian
menjadi sebesar hasil perhitungan soal No 2.

Soal 4
Pada akhir tahun berjalan, akun piutang usaha memiliki saldo debit sebesar Rp. 840.000,- dan
penjualan bersih selama setahun berjumlah Rp 250.250.000. Tentukanlah jumlah ayat jurnal
penyesuaian untuk penyisihan piutang tak tertagih menurut masing-masing asumsi berikut :
a. Akun penyisihan sebelum penyesuaian memiliki saldo kredit sebesar Rp 62.300,-. Beban
piutang tak tertagih diestimasikan sebesar 1% dari penjualan bersih
b. Akun penyisihan sebelum memiliki saldo kredit Rp. 96.250,-. Analisis piutang dalam buku
besar pelanggan mengindikasikan piutang tak tertagih sebesar Rp. 572.250,-.
c. Akun penyisihan sebelum penyesuaian memiliki saldo debit sebesar Rp. 3.050,-. Beban
piutang tak tertagih diestimasikan sebesar 1% dari penjualan bersih.
d. Akun penyisihan sebelum penyesuaian memiliki saldo debit sebesar Rp. 106.750,
e. Analisis piutang dalam buku besar pelanggan mengindikasikan piutang tak tertagih sebesar Rp
1.344.000,-.

Soal 5
Dari Neraca PT. ASASAMI per 31 Desember 2016 terdapat antara lain akun-akun sebagai berikut :
Account Receivable Rp 66.400.000
Allowance for bad debt 6.400.000

Selama tahun 2017 telah terjadi transaksi – transaksi sebagai sebagi berikut :
1. Penjualan Rp 768.000.000 diantaranya sebesar Rp 88.000.000,- merupakan penjualan tunai
2. Retur penjualan Rp 40.000.000,- diantaranya sebesar Rp 8.000.000,- merupakan retur penjualan
tunai
3. Penerimaan piutang Rp 578.000.000,- diantaranya sebesar sebesar Rp 68.000.000 diterima setelah
discount period dari termof payment 2/10, n/30.
4. Piutang yang diterima berupa notes ( wesel ) Rp 20.000.000,-
5. Piutang yang dihapuskan karena tak tertagih Rp 7.200.000,-
6. Piutang yang dihapuskan pada tahun yang lalu, ternyata dapat diterima kembali Rp 200.000,- (
jumlah ini tidak termasuk butir 3 di atas )
7. Besarnya kerugian piutang tak tertagih untuk tahun ini sebesar 5% dari piutang pada 31
Desember 2017

Diminta :
1. Jurnal yang diperlukan selama tahun 2017
2. Susunlah kedua akun tersebut di atas

Soal 6
Dari neraca CV Kinanti per 31 Desember 2017 terdapat informasi sbb :
Account Receiveble Rp 6.240.000
Allowance for Bad Debt Rp 320.000

Berdasarkan pengalaman atas piutang yang telah jatuh tempo, maka ditetapkan untuk tahun 2016
besarnya Cadangan Penyisihan Kerugian Piutang sebesar : Piutang yang telah menunggak:
Kurang dari 2 bulan 10 %
2 – 6 bulan 30 %
6 – 12 bulan 70 %
lebih dari 1 tahun 100%

42 |Pengantar Akuntansi 2
Selama tahun 2018 transaksi yang berhubungan dengan piutang telah diringkas sbb. :
Penjualan kredit Rp 42.600.000
Penerimaan dari piutang Rp 40.800.000
Retur penjualan Rp 400.000
Piutang yang dihapus Rp 290.000

Pada akhir periode, jumlah piutang yang telah jatuh tempo adalah :
Kurang dari 2 bulan Rp 650.000
2 – 6 bulan Rp 320.000
6 – 12 bulan Rp 180.000
lebih dari 1 tahun Rp 130.000

Diminta :
1. Jurnal yang diperlukan dari transaksi –transaksi di atas
2. Hitung cadangan penyisihan piutang untuk tahun 2018 dengan memperhitungkan saldo terdahulu
dan transaksi tahun berjalan
3. Berapa jumlah Account Rceivable dan Allowance for Bad Debt yang haus ditampilkan pada neraca
per 31 Desember 2018.

Soal 7
PD Maju mempunyai tagihan kepada debitur dibawah ini , berikut besarnya tagihan selama tahun
2016 dengan ketentuan perhatikan n/30.
a. PO Usaha, tgl 30/11/2016 penjualan kredit Rp 2.500.000,-
b. PD Jaya, tgl 15/8/2016 penjualan kredit Rp 2.500.000,-; tgl 4/12/2016 dibayar Rp 500.000,-;
6/12/00 penjualan kredit Rp 5.000.000,-
c. CV Sinar, tgl 16/6/2016 penjualan kredit Rp 4.000.000,-; tgl 30/6/00 dibayar Rp 2.500.000,-;
7/7/2016 penjualan kredit Rp 2.500.000,-
d. Fa maju;tgl 16/5/2016 penjualan kredit Rp 10.000.000,-; tgl 5/7/2016 dibayar Rp 9.800.000,-;
7/8/02016 penjualan kredit Rp 2.500.000,- 27/11/2016 dibayar Rp 2.000.000,-
Taksiran kerugian piutang :
 0.5% untuk yang belum jatuh tempo
 1% untuk umur 1 – 30 hari
 2% untuk umur 31 – 60 hari
 4% untuk umur 61 – 90 hari
 8% untuk umur > 90 hari

Saldo taksiran piutang tak tertagih untuk periode sebelumnya adalah sebesar Rp 150.000,-. Ternyata
pada awal bulan Juli 2017 Fa Maju dinyatakan pailit. Hitung dan buat jurnal yang diperlukan

Soal 8.
Dari Neraca PT.FINISH per 31 Desember 2015 terdapat antara lain akun-akun sebagai berikut :
Account Receivable Rp 24.400.000
Allowance for bad debt 1.400.000
Berikut ini adalah buku pembantu piutang usaha PT Harapan pada 31 Desember 2015. Berdasarkan
pengalaman tahun-tahun sebelumnya, diketahui bahwa besarnya piutang yang tidak tertagih adalah
sebagai berikut:
Belum jatuh tempo 1%
Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 2%
31-60 hari 4%
61-90 hari 6%
91-120 hari 8%
 120 hari 40%

43 |Pengantar Akuntansi 2
Nama Pelanggan : CV Putra Kode : P.001 Nama Pelanggan : PD. Murah Kode : P.002
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
2015
2015
Juni 5 2.150.000
Agt 5 500.000
Juli 5 1.250.000 900.000
Sept 5 400.000 100.000 Sept 10 5.000.000 5.900.000
Okt 10 1.334.000 1.434.000 Okt 12 2.000.000 3.900.000
Nov 10 1.000.000 434.000 Des 2 3.000.000 6.900.000
Des 12 3.921.000 4.355.000 Des 28 5.000.000 1.900.000

Nama Pelanggan : Fa. Sejahtera Nama Pelanggan : Toko Mujur


Kode : P.003 Kode : P.004
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
2015 2015
Mei 20 3.300.000
Agt 20 4.000.000
Diminta
Juni : 15 2.350.00 950.000
Sept 15 1.250.000 2.750.000
0
1.JuliBuatlah
8 analisis umur piutang dengan
2.750.00 menggunakan
3.700.000 Okt format
5 yang sudah disiapkan 6.500.000
3.750.000
0 Nov 8
Catatan pembayaran pelanggan mendahulukan untuk penjualan terdahulu 3.000.000 3.500.000
(FIFO)
Agt 11 1.500.00 2.200.000 Des 7 1.000.000 4.500.000
2 Jurnal penyesuaian yang diperlukan
0 31 Desember 2015
Okt 17 4.000.00 6.200.000

Nama Pelanggan : Fa. Abadi Kode : P.005 Nama Pelanggan : CV. Asasami Kode : P.006
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
2015
2015 Agt 5 3.500.000
Agt 20 4.200.000 Sept 8 3.150.00 350.000
Sept 15 3.000.000 1.200.000 0
Okt 6 2.000.00 2.350.000
Nov 28 3.750.000 4.950.000 0
Des 2 3.000.000 1.950.000 Nov 5 4.500.00 6.850.000
Des 27 5.300.000 7.250.000 0
Nov 8 1.500.00 5.350.000
0

Nama Pelanggan : PD. Sejati Kode : P.007 Nama Pelanggan : CV. Kayasama Kode : P.008
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
2015 2015
Agt 12 1.500.000 Agt 8 4.500.000
Sept 10 1.250.000 250.000 Sept 5 3.200.000 1.300.000
Okt 1 3.500.000 3.750.000 Sept 25 5.500.000 6.800.000
Nov 5 2.000.000 1.750.000 Nov 10 5.000.000 1.800.000
Des 6 4.500.000 6.250.000 Des 15 6.500.000 8.300.000

Nama Pelanggan : PT. Rindu Order Kode : P.009 Nama Pelanggan : Toko Mungil Kode : P.010
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
2015 2015
Agt 8 3.500.000
Juli 8 1.550.000
Agt 20 3.500.000 7.000.000
Okt 7 2.600.000 4.400.000 Agt 5 4.300.000 5.850.000
Nov 10 3.750.000 8.150.000 Nov 1 4.550.000 1.300.000
Des 15 3.000.000 5.150.000 0
Des 1 6.500.000 7.800.000
5

44 |Pengantar Akuntansi 2
Jawab :
Lewat Jatuh Tempo
NO Pelanggan Jumlah Belum JT
1 - 30 31 - 60 61 - 90 91 - 120 > 120
1 CV Putra
2 PD. Murah
3 Fa. Sejahtera
4 Toko Mujur
5 Fa. Abadi
6 CV. Asasami
7 PD. Sejati
8 CV. Kayasama
9 PT. Rindu Order
10 Toko Mungil
Jumlah
Taksiran prosentase Kerugian 1% 2% 4% 6% 8% 40%
Kerugian

45 |Pengantar Akuntansi 2
Bab 4
Wesel Tagih ( Notes Receivable )
A. Pengertian Wesel Tagih (notes receivable )
Wesel Tagih (Notes Receivable) adalah surat perintah membayar dari yang berpiutang kepada yang
berutang untuk membayar sejumlah uang tertentu dimasa yang akan datang . Sedangkan Promes
(Promissory Notes) adalah janji tertulis dari yang berutang kepada yang berpiutang untuk membayar
sejumlah uang tertentu dimasa yang akan datang. Wesel atau promes diperkuat dengan perjanjian
tertulis oleh karena itu lebih pasti tingkat collectible dibanding dengan Piutang Dagang karena
terdapat janji tertulis yang mengikat antara debitur (pihak yang menerima piutang) dan kreditur (pihak
yang memberikan piutang) untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu.

Bilamana dilihat dari segi isi, wesel dan promes mempunyai perbedaan yang cukup besar oleh sebab
itu penggunaan wesel dan promes ini diatur dalam KUHD, yang juga disebut sebagai surat berharga.

Perbedaan Wesel dan Promes.

Perbedaan yang sangat terlihat dari suatu surat wesel dan promes adalah sebagai berikut:

WESEL PROMES
a. Wesel adalah surat perintah untuk a. Promes adalah surat janji untuk
membayar membayar
b. Penarik dan yang berkepentingan b. Penarik dan yang berkepentingan
terdiri atas dua pihak berada disatu tangan
c. Yang membuat adalah pihak yang c. Yang membuat adalah pihak yang
mempunyai tagihan berutang
d. Memerlukan akseptasi d. Tidak memerlukan akseptasi

Dari perbandingan di atas terlihat jelas bahwa antara wesel dan promes tidaklah sama kalau ditinjau
dari segi hukum, proses pembuatan maupun isinya, tetapi ditinjau dari segi Akuntansi kedua hal
tersebut dipandang sama, karena merupakan bukti adanya tagihan.

Wesel Tagih ini yang dinamakan surat aksep atau surat sanggup dalam dunia bisnis wese tagih juga
bisa disebut sebagai wesel tagih ,promes,aksep dan promisionary atau notes receivable. Dalam dunia
bisnis Piutang Wesel juga bisa disebut sebagai Wesel Tagih, promes, Aksep dan Promisionary Notes
atau Notes receivable.

B. PENILAIAN WESEL TAGIH


Piutang Wesel yang jangka waktu pembayaran atau jatuh temponya kurang dari satu tahun akan
dicatat dalam aktiva lancar. Dan Piutang Wesel yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dianggap
sebagai Piutang Jangka Panjang.
Piutang Wesel prinsipnya sama dengan Piutang Dagang dinilai berdasarkan jumlah yang diharapkan
dapat ditagih (net realizable value).

KARAKTERISTIK WESEL TAGIH :


1. Nilai Nominal
2. Jangka waktu
3. Tanggal jatuh tempo
4. Nilai jatuh tempo
5. Bunga
6. Tanggal pembuatan wesel
46 |Pengantar Akuntansi 2
Pengelompokan Wesel Tagih
Wesel Tagih dapat dikelompokan menjadi :
1. Wesel Tagih tidak berbunga (non interest bearing notes) yaitu piutang wesel yang mempunyai
nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal.
2. Wesel Tagih berbunga (interest bearing notes) yaitu piutang wesel yang nilai jatuh temponya
sebesar nominal ditambah dengan bunga.

Pengakuan Wesel Tagih


Wesel tagih didukung oleh promes ( promissory note ) formal, yaitu janji tertulis untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Wesel semacam itu merupakan
instrument yang dapat dinegosiasikan yang ditandatangani oleh pembuat (maker) untuk kepentingan
yang dibayar atau penerima ( payee), yang mungkin secara legal dan secara cepat dapat menjual atau
menstransfernya ke pihak lain.

Timbulnya Wesel Tagih


Wesel Tagih biasanya timbul karena:
a. Terjadinya transaksi penjualan secara kredit
Pada tanggal 1 Mei 2017 PT Kinanti menjual barang dagangan dengan harga Rp. 75.000.000 kepada
PT Dhira yang membuat janji akan membayar pada tanggal 31 Mei 2017 (bunga 5%)

Jurnal saat terjadinya wesel :


Dr. Notes Receivable Rp 75.000.000
Cr. Sales Rp 75.000.000

Jurnal saat pelunasan :


Dr. Cash Rp 78.750.000
Cr. Notes Receivable Rp 75.000.000
Cr. Interest Revenue Rp 3.750.000**

**) Interest Revenue = Rp 75.000.000 X 5% = Rp 3.750.000

b. Pemberian pinjaman uang


Pada tanggal 1 Juni 2018 CV. Finish memberikan pinjaman berupa uang kepada Tuan Budi sebesar Rp
50.000.000 yang kemudian Tuan Budi memberikan janji untuk membayar kepada CV. Finish pada tanggal 30
September 2018 dengan bunga 12 % pertahun. (Menggunakan wesel)

Jurnal saat terjadinya wesel :


Dr. Notes Receivable Rp 50.000.000
Cr. Cash Rp 50.000.000

Jurnal saat pelunasan :


Dr. Cash Rp 52.000.000
Cr. Notes Receivable Rp 50.000.000
Cr. Interest Revenue Rp 2.000.000**

**) Interest Revenue = Rp 50.000.000 X 4/12 X 12% = Rp 2.000.000

c. Perubahan piutang dagang menjadi piutang wesel


PT. Asasami memiliki piutang dagang pada PT. Kayasama Rp. 50.000.000 yang akan jatuh tempo 31
Juli 2017. Tanggal 1 Agustus, PT. Asasami meminta agar utangnya diubah dengan menandatangani
wesel bayar Rp. 10.000.000, tingkat bunga 18%, jangka waktu 90 hari.

47 |Pengantar Akuntansi 2
Jurnal saat terjadinya wesel :
Dr. Notes Receivable Rp 50.000.000
Cr. Account Receivable Rp 50.000.000

Jurnal saat pelunasan :


Dr. Cash Rp 52.000.000
Cr. Notes Receivable Rp 50.000.000
Cr. Interest Revenue Rp 2.000.000**

**) Interest Revenue = Rp 50.000.000 X 4/12 X 12% = Rp 2.000.000

C. Pendiskontoan Wesel Tagih


Mendiskontokan Piutang Wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel
sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi akan dikurangi dengan bunga yang sudah
diperhitungkan dengan selama jangka waktu diskonto, bunga yang diperhitungkan ini disebut sebagai
diskonto.

Syarat pendiskontoan wesel adalah jika pembuat wesel tidak dapat melunasi weselnya hingga pada
saat jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi diskonto
tersebut.

Contoh :
Wesel dengan nominal Rp. 5.000.000,00, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 2016
didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%
Periode diskonto dihitung sebagai berikut :
26 –31 Maret = 5 hari
April = 30 hari
Mei (tanggal jatuh tempo) = 1 hari
Periode diskonto = 36 hari

Perhitungan pendiskontoan wesel :

I. Penjualan Piutang Wesel Sebelum Jatuh Tempo

Suatu wesel mungkin akan disimpan oleh perusahaan sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan
bilamana tanggal jatuh tempo tiba, maka uang yang akan diterima adalah sebesar nilai
nominal untuk wesel tidak berbunga dan sebesar nilai nominal tambah bunga untuk wesel
berbunga.

Tetapi terkadang perusahaan memerlukan uang tunai dengan segera, maka wesel tersebut
dapat dipindah tangankan (dijual/didiskontokan) kepada pihak lain, dan pihak ini akan
menerima pelunasan wesel pada tanggal jatuh tempo sebesar nilai jatuh tempo. Pada saat
terjadi pendiskontoan ini pemegang wesel hanya akan menerima uang lebih kecil dari nilai
jatuh tempo.

48 |Pengantar Akuntansi 2
Harga jual wesel yang lebih rendah ini akan menyebabkan pendapatan bunga yang diterima
pemegang wesel akan menjadi lebih kecil (berkurang), karena bagian pendapatan bunga yang
tidak jadi diterima merupakan harga yang harus dibayar untuk penerimaan kas yang lebih cepat
dari tanggal seharusnya (tanggal jatuh tempo wesel), karena terjadi periode diskonto.

Contoh:
Wesel dengan nominal Rp 1.000.000,- jangka waktu 2 bulan tertanggal 1 Mei 2015,
didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%, (wesel berbunga 10%/ tahun)
Diminta: Menghitung dan membuat jurnal yang diperlukan
Menghitung Periode Diskonto:
27 – 31 Maret = 5 hari
April = 30 hari
1 Mei (jatuh tempo) = 1 hari
periode diskonto = 36 hari

Perhitungan dan jurnal untuk wesel tidak berbunga


26 Maret 2003 Nilai nominal = nilai jatuh tempo = Rp 1.000.000,-
Diskonto: Rp 1.000.000 x 10% x 36/360 = Rp 10.000,-
Uang yang diterima (proceed) = Rp 990.000,-

Kas Rp 990.000,-
Biaya Bunga Rp 10.000,-
Piutang Wesel Rp 1.000.000,-
(pendiskontoan piutang wesel)

Perhitungan dan jurnal untuk wesel berbunga


26 Maret 2003 Nilai Nominal = Rp 1.000.000,-
Pend bunga: 10%x 2/12 x Rp 100.000 = Rp 20.000,-
Nilai Jatuh Tempo (JT) Wesel = Rp 1.020.000,-
Diskonto: Rp 1.020.000 x 10% x 36/360 = Rp 10.200,-
Uang diterima = Rp 1.009.800,-

Kas Rp 1.009.800,-
Piutang Wesel Rp 1.000.000,-
Pendapatan Bunga Rp 9.800,-

1. Wesel tidak berbunga


Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 Maret 2016 adalah :
Nilai jatuh tempo wesel Rp. 5.000.000,00
Diskonto : Rp. 5.000.000 x 10% x 36/360 = 50.000,00 ( - )
Uang yang diterima Rp. 4.950.000,00

Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas
adalah :

Dr. Cash Rp 4.950.000,00


Dr. Interest Expense 50.000,00
Cr. Notes Receivable Discounted Rp 5.000.000,00

49 |Pengantar Akuntansi 2
2. Wesel Berbunga
Misalnya wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun dan diskontokan dengan diskonto sebesar
10% setahun. Jumlah yang diterima pada tanggal 26 Maret 2016 adalah:
Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 Maret 2016 adalah :
Nilai jatuh tempo wesel Rp. 5.000.000,00
Diskonto = Rp. 5.000.000,00 X 2/12 X 11% = 100.000,00 ( + )
Nilai jatuh tempo Rp.5.100.000,00

Diskonto = Rp. 5.100.000,00x10%x36/360= Rp 51.000,00 ( - )


Uang yang diterima Rp 5.049.000,00

Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas
adalah :
Dr. Cash Rp 5.049.000,00
Cr. Notes Receivable Discounted Rp 5.000.000,00
Cr. Interest Income 49.000,00

Soal 1. Pendiskontoan Piutang Wesel Tidak Berbunga


Anda asumsikan bahwa di antara wesel-wesel tagih yang dimiliki PT. Rindu Order terdapat wesel tagih
tak berbunga yang berjangka waktu 90 hari, tertanggal 21 Agustus 2016 sebesar Rp. 1.350.000,00.
Pada tanggal 20 September 2016 wesel tersebut didiskontokan ke Bank Bank Tabungan Negara,
dengan tingkat diskonto sebesar 8%.

Diminta
a. Hitunglah berapa uang yang diterima PT. Rindu Order dari pendiskontoan wesel ini?
b. Catatlah transaksi tersebut dalam jurnal umum!

Soal 2. Pendiskontoan Piutang Wesel Berbunga


Anggaplah bahwasebuah wesel berjangka waktu 90 hari dengan nominal Rp.1.800.000,00
tertanggal 8 Nopember, berbunga 5% per tahun, didiskontokan pada tanggal 3 Desember
dengan tingkat diskonto sebesar 7%.

Diminta
a. Hitunglah berapa uang yang diterima dari pendiskontoan wesel tagih berbunga ini?
b. Catatlah transaksi tersebut dalam jurnal umum!

Soal 3.
Di bawah ini terdapat catatan wesel tagih (notes receivable) milik PT. Finish Autocool sebagai
berikut:

Tgl. Wesel Pembuat Nominal Jk. Waktu Bunga


20 Maret 2016 PT. Kinanti Rp. 100.000.000 180 hari 8%
18 Agust 2016 PT. Insun Rp. 80.000.000 60 hari 12 %
22 Sept 2016 PT. Dhira Rp. 90.000.000 90 hari 10 %

Wesel tagih (notes receivable) yang diterima oleh perusahaan adalah untuk mengganti utang
dagang yang sudah jatuh tempo oleh debitur dan diasumsikan setahun 360 hari.
50 |Pengantar Akuntansi 2
Diminta:
1. Hitung besarnya bunga, nilai jatuh tempo dan tanggal jatuh tempo!
2. Susun jurnal saat tanggal penerimaan wesel tagih (notes receivable) dan saat jatuh tempo!

Soal 4.
Suatu Wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 150 hari sejumlah Rp. 20.000.000,00 ditarik
pada tanggal 21 November 2006. Bunga akan dibayar pada
saat jatuh tempo.
a. Hitung tanggal jatuh wesel!
b. Hitung nilai maturitasnya (nilai jatuh tempo wesel)
c. Hitung pendapatan bunga tahun 2006
d. Anggaplah bahwa pada tanggal 15 Januari 2007 wesel didiskontokan ke Bank dengan
tingkat diskonto sebesar 27%. Hitung hasil yang diterima (proceed)! Buatlah ayat jurnal
yang diperlukan.

Soal 5
Dari soal 3 di atas asumsikan bahwa wesel tersebut tidak berbunga, saudra
diminta :
a. Hitung maturitasnya!
b. Menghitung berapa hasil yang diterima bila wesel tersebut didiskontokan
ke bank pada tanggal 15 januari 2007 dengan tingkat diskonto 27%.
c. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan!

51 |Pengantar Akuntansi 2
Bab 5
INVENTORY
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian persediaan
2. Menjelaskan jenis-jenis persediaan
3. Menjelaskan pengukuran persediaan
4. Menjelaskan sistem pencatatan persediaan
5. Menjelaskan penentuan kuantitas persediaan
6. Menjelaskan penilaian persediaan

Pengertian
Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barang-barang yang dimiliki
perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan operasional normal perusahaan
Persediaan merupakan jenis aset produktif yang dimiliki oleh perusahaan, karena persediaan ini
merupakan aset yang mempunyai keterkaitan langsung dengan pendapatan perusahaan. Jika tingkat
perputaran aset persediaan lambat, maka dapat dipastikan proses perolehan pendapatan perusahaan
lambat pula dan sebaliknya jika pertputarannya cepat proses perolehan pendapatan perusahaan juga
cepat.
Persediaan (inventory) didefinisikan sebagai aset :
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.

Persediaan pada perusahaan pabrikan terdiri dari persediaan bahan baku (raw material), persediaan
dalam proses (works in process) dan persediaan barang jadi (finished goods).

Kepemilikan Persediaan dalam Perjalanan


1. Persediaan barang dalam perjalanan, meliputi pihak yang berhak menerima persediaan.
2. FOB (Free on Board), shipping point. Kepemilikan barang menjadi milik pembeli pada saat
diserahkan penjual kepada penyelenggara transportasi atau pihak perusahaan pengirim barang
yang independen.
3. FOB (Free on Board) destination point. Kepemilikan barang masih berada di penjual sampai barang
tersebut diterima oleh pembeli.

52 |Pengantar Akuntansi 2
SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN

1. Sistem Periodik atau Fisik


Dalam sistem periodik setiap terjadi transaksi tidak langsung dicatat dalam akun inventory atau
persediaan sehingga untuk mengetahui kuantitas maupun biaya persediaan melalui perhitungan
fisik (stock opname) pada saat menyusun laporan keuangan akhir periode.
Sistem periodik biasanya diterapkan oleh perusahaan yang menjual barang dagangan dengan
harga per unit relative murah, jumlahnya relative banyak dan sulit diidentifikasi.

Perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan periodik adalah sebagai berikut:
a. Pembelian barang dagangan akan di Debit pada akun pembelian.
b. Tidak ada pencatatan pada akun persediaan.
c. Beban angkut pembelian akan didebit pada akun Beban Angkut Pembelian.
d. Retur dan potongan pembelian akan dikredit ke akun Retur dan Potongan embelian.
e. Potongan tunai pembelian akun dikredit ke akun Potongan Tunai Pembelian.
f. Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) dihitung pada
akhir periode setelah melakukan penghitungan fisik dan penilaian persedian akhir.

2. SistemPerpetual
Sistem perpetual pencatatannya dilakukan secara kontinyu (perpetual) baik untuk pencatatan
jumlahnya maupun biayanya atau harga pokoknya. Dalam sistem ini mutasi inventory dicatat
dalam rekening “Inventory”, artinya baik pembelian ataupun penjualan akan
mempengaruhi pencatatan persediaan, sehingga jumlah dan harga pokok persediaan yang
ada setiap saat dapat diketahui tanpa harus mengadakan stock opname. Dengan demikian
jumlah maupun biaya persediaan dapat diketahui setiap saat. Sistem ini seringkali diterapkan oleh
perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga per unit relative mahal, jumlahnya
relative sedikit dan mudah diidentifikasi. Contoh perusahaan yang menerapkan misalnya
perusahaan mobil, perusahaan pesawat terbang, mebel, dan peralatan rumah tangga. Sistem
perpetual ini juga bisa diterapkan oleh perusahaan selain yang dicontohkan di atas dikarena
penggunaan wide spreadsheet yang disediakan oleh komputer dan penggunaan
scanner untuk mengidentifikasi setiap item persediaan.
Perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan perpetual adalah sebagai berikut:
a. Pembelian barang dagangan akan di debit pada akun persediaan
b. Beban angkut pembelian akan di debit pada akun persediaan
c. Retur pembelian akan di kredit ke akun persediaan
d. Potongan pembelian akan di kredit ke akun persediaan
e. Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) diakui bersamaan
dengan pengakuan penjualan dan akun persediaan akan di kredit
f. Akun persediaan adalah akun pengendali yang didukung dengan buku besar pembantu
untuk setiap jenis/item persediaan.

53 |Pengantar Akuntansi 2
No. Transaksi Periodic Perpetual
Membeli barang dagangan Dr. Purchses 25.000 Dr. Inventory 25.000
1.
secara kredit Rp 25.000 Cr. Account Payable 25.000 Cr. Account Payable 25.000

Dr. Account Payable 1.000 Dr. Account Payable 1.000


2. Retur pembelian Rp 1.000
Cr. Purchses Return 1.000 Cr. Inventory 1.000

Penjualan barang dagangan. Dr. Account Receivable 12.000 Dr. Account Receivable 12.000
3. Harga jual Rp 12.000 dan Cr. Sales 12.000 Cr. Sales 12.000
harga pokok barang Rp 10.000
Dr. Cost of good sold 10.000
Cr. Inventory 10.000

4. Retur penjualan Rp 3.000 Dr. Sales Return 3.000 Dr. Sales Return 3.000
dengan haga pokok Rp 2.500 Cr. Account Receivable 3.000 Cr. Account Receivable 3.000

Dr. Inventory 2.500


Cr. Cost of good sold 2.500

Dr. Cost of good sold


5. Adjustment No Adjustment
Cr. Inventory

6. Closing Dr. Inventory (ending)


Cr. Income summary
No closing entry
Dr. Income summary
Cr. Inventory (beg.)

MENENTUKAN NILAI DARI PERSEDIAAN AKHIR

Jika perusahaan sering membeli barang dan harga beli masing-masing pembelian berbeda,
maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menentukan harga pokok barang yang
dipakai/dijual dan harga pokok barang yang masih ada di gudang.
Sebagai contoh data persediaan barang dagangan untuk bulan Januari 2016 sebagai berikut:

Januari 1 Persediaan 200 unit @ Rp10 = Rp 2.000


12 Pembelian 400 unit @ Rp12 = Rp 4.800
26 Pembelian 300 unit @ Rp11 = Rp 3.300
30 Pembelian 100 unit @ Rp13 = Rp 1.300
Setelah dilakukan inventarisasi fisik, jumlah pesediaan per 31 Januari 2016 adalah 300 unit. Tentukan:
a. Persediaan per 31 Januari 2016
b. Harga pokok persediaan yang dijual dalam bulan Januari 2016.

200 + 400 + 300 + 100 = 1.000


Barang yang tersedia untuk dijual selama bulan Januari adalah
unit, maka barang yang dijual adalah 1.000 – 300 = 700 unit . Karena harga belinya
berbeda-beda, maka perlu asumsi arus barang yang akan digunakan sebagai dasar penentuan harga
pokok barang yang dijual dan persediaan akhir.

Beberapa metode yang sering digunakan dalam penentuan HPP

FIFO (FIRST IN FIRST OUT)


Metode ini beranggapan bahwa barang yang masuk (dibeli) terlebih dahulu akan dikeluarkan (dijual)
lebih dulu.

54 |Pengantar Akuntansi 2
Barang yang tersisa (persediaan akhir) dianggap dari pembelian yang terakhir, karena barang yang
berasal dari pembelian sebelumnya dianggap telah dikeluarkan. Dengan demikian dalam metode ini
baik fisik atau perpetual, persediaan akhir akan dihitung dan dinilai dalam unit dan harga unit yang
sama, sehingga laba kotor dan HPP sama besarnya.

Kelebihan menggunakan metode ini:

1. Sederhana penghitunganya
2. Persediaan akhir dinilai dan dilaporkan dalam neraca dengan harga terbaru sehingga lebih
realistik
3. Pencatatan HPP penjualan lebih realistik sehingga diperoleh laba yang obyektif.

Kelemahan dari metode ini:

1. Jika terdapat kenaikan atau penurunan harga maka laba akan nampak akan terlalu besar atau
terlalu kecil karena hasil penjualan sekarang dibebani dengan harga pokok terdahulu.

LIFO (LAST IN FIRST OUT)


Metode ini beranggapan bahwa barang yang masuk (dibeli) paling akhir akan dikeluarkan (dijual) lebih
dulu.
Barang yang tersisa (persediaan akhir) dianggap dari pembelian yang paling awal, karena barang yang
berasal dari pembelian terakhir dianggap telah dikeluarkan.
Dengan menggunakan metode ini, HPP dan persediaan akhir secara fisik dan perpetual akan berbeda
hasilnya. Hal ini dikarenakan sistem fisik/periodik, penjualan dilakukan satu kali saja dan penjualan
dilakukan setelah pembelian, sedangkan dalam sistem perpetual, HPP dihitung saat bila terjadi
penjualan.

Kelebihan menggunakan metode ini:

1. Pengukuran pendapatan yang lebih baik, karena barang yang dijual dibebani dengan HPP yang
terakhir sehingga lebih realistis
2. Jika harga cenderung naik maka HPP menjadi lebih tinggi sehingga laba kecil dan
menyebabkan pajak yang dibayar juga kecil.

Kelemahan dari metode ini:

1. Jika harga cenderung naik maka laba akan nampak lebih kecil, dan hal ini tidak disenangi
terutama oleh pemegang saham.
2. Nilai persediaan yang dicantumkan di neraca tidak realistis.

AVERAGE
Metode ini beranggapan bahwa barang yang dijual dibebani dengan HPP rata-rata.
Barang yang tersisa (persediaan akhir) dinilai dengan HPP rata-rata. Pemakaian metode ini tergantung
pada sistem pencatatan persediaan yaitu:

1. Weighted Average / rata-rata tertimbang (untuk sistem fisik/periodik)


Dalam metode ini, harga pokok rata-rata dihitung dengan membegi seluruh jumlah pembelian
dengan seluruh kuantitas yang dibeli.
2. Moving Average / rata-rata bergerak (untuk sistem perpetual)
Dalam metode ini, harga pokok rata-rata dihitung setiap kali terjadi pembelian. Dengan
demikian untuk barang yang dijual berlaku harga pokok yang berbeda-beda, sedangkan untuk

55 |Pengantar Akuntansi 2
persediaan akhir berlaku satu harga pokok rata-rata yang paling akhir yang mungkin sekali
berbeda dengan harga pokok rata-rata barang yang dijual.

a. Jika perusahaan menggunakan Sisem Periodik


1) FIFO
Dengan metode ini jumlah barang yang digunakan sebanyak 700 unit diasumsikan berasal
dari barang yang pertama kali dibeli, yaitu:
200 unit @ Rp 10 = Rp 2.000
400 unit @ Rp 12 = Rp 4.800
100 unit @ Rp 11 = Rp 1.100
Harga pokok penjualan Rp 7.900
Selanjutnya persediaan yang 300 unit dianggap dari pembelian tanggal 26 dan 30 Januari
2016 dengan rincian sebagai berikut:
200 unit @ Rp 11 = Rp 2.200
100 unit @ Rp 13 = Rp 1.300
Persediaan akhir Rp 3.500

2) LIFO
Dengan metode ini jumlah barang yang dijual sebanyak 700 unit diasumsikan berasal
dari barang yang terakhir dibeli, yaitu:
100 unit @ Rp 13 = Rp 1.300
300 unit @ Rp 11 = Rp 3.300
300 unit @ Rp12 = Rp 3.600
Harga pokok penjualan Rp 8.200
Selanjut persediaan akhir 300 unit dianggap berasal dari pembelian tanggal 1 dan 12
Januari 2016, yaitu:
200 unit @ Rp 10 = Rp 2.000
100 unit @ Rp 12 = Rp 1.200
Persediaan akhir Rp 3.200

3). Metode Rata-rata


Untuk menghitung persediaan akhir dan harga pokok penjualan perlu dibuat perhitungan
sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Unit Harga per Unit Jumlah

Jan 1 Persediaan 200 Rp10 Rp2.000


12 Pembelian 400 Rp12 Rp4.800
26 Pembelian 300 Rp11 Rp3.300
36 Pembelian 100 Rp13 Rp1.300
Jumlah 1000 Rp11.400
Harga rata - rata Rp11,40
Harga pokok penjualan = 700 x Rp 11,4 = Rp
7.980
Persediaan akhir = 300 x Rp11,4 = 3.240
b. Jika perusahaan menggunakan Sistem Perpetual

Jika perusahaan menggunakan sistem perpetual, penentuan harga pokok barang yang dijual
dan persediaan akhir dilakukan setiap perusahaan menjual barang. Untuk mempermudah
pekerjaan menentukan harga pokok ini digunakan suatu kartu yang lazim disebut Kartu
Persediaan. Satu jenis barang disediakan satu Kartu. Dengan demikian sistem ini baru cocok
untuk persediaan yang nilainya tinggi.

56 |Pengantar Akuntansi 2
Misalkan atas satu jenis barang diperoleh informasi sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Unit Harga per Unit
Jan 1 Persediaan 200 Rp10
12 Pembelian 400 Rp12
17 Penjualan 300
26 Pembelian 300 Rp11
27 Penjualan 200
28 Penjualan 300
36 Pembelian 100 Rp13

Metode FIFO :
Dibeli Dipakai/Dijual Saldo
Tanggal Keterangan
Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah
Jan 1 Persediaan 200 Rp10 Rp2.000
200 Rp10 Rp2.000
12 Pembelian 400 Rp12 Rp4.800 400 Rp12 Rp4.800

17 Penjualan 200 Rp10 Rp2.000


100 Rp12 Rp1.200 300 Rp12 Rp3.600

26 Pembelian 300 Rp11 Rp3.300 300 Rp12 Rp3.600


300 Rp11 Rp3.300
27 Penjualan 200 Rp12 Rp2.400 100 Rp12 Rp1.200
300 Rp11 Rp3.300
28 Penjualan 100 Rp12 Rp1.200
200 Rp11 Rp2.200 100 Rp11 Rp1.100
30 Pembelian 100 Rp13 Rp1.300 100 Rp11 Rp1.100
100 Rp13 Rp1.300

Metode LIFO :
Dibeli Dipakai/Dijual Saldo
Tanggal Keterangan
Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah
Jan 1 Persediaan 200 Rp10 200 Rp10 Rp2.000
12 Pembelian 400 Rp12 Rp4.800 200 Rp10 Rp2.000
400 Rp12 Rp4.800
17 Penjualan 300 Rp12 Rp3.600 200 Rp10 Rp2.000
100 Rp12 Rp1.200
26 Pembelian 300 Rp11 Rp3.300 200 Rp10 Rp2.000
100 Rp12 Rp1.200
300 Rp11 Rp3.300
27 Penjualan 200 Rp11 Rp2.200 200 Rp10 Rp2.000
100 Rp12 Rp1.200
100 Rp11 Rp1.100
28 Penjualan 100 Rp11 Rp1.100
100 Rp12 Rp1.200
100 Rp10 Rp1.000 100 Rp10 Rp1.000
30 Pembelian 100 Rp13 Rp1.300 100 Rp10 Rp1.000
100 Rp13 Rp1.300

Moving Average

57 |Pengantar Akuntansi 2
Dibeli Dipakai/Dijual Saldo
Tanggal Keterangan
Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah
Jan 1 Persediaan 200 Rp10 Rp2.000 200 Rp10 Rp2.000
12 Pembelian 400 Rp12 Rp4.800 600 Rp11,33 Rp6.800
17 Penjualan 300 Rp11,33 Rp3.400,00 300 Rp11,33 Rp3.400
26 Pembelian 300 Rp11 Rp3.300 600 Rp11,17 Rp6.700
27 Penjualan 200 Rp11,17 Rp2.233 400 Rp11,17 Rp4.467
28 Penjualan 300 Rp11,17 Rp3.350 100 Rp11,17 Rp1.117
30 Pembelian 100 Rp13 Rp1.300 200 Rp12,08 Rp2.417

Latihan Soal
Soal 1

Berikut ini adalah transaksi – transaksi yang terjadi yang berhubungan dengan perusahaan dagang dari
PD. Idolaku :

1. Dibeli tunai barang dagangan seharga Rp Rp 15.000.000


2. Dibeli barang dagangan secara kredit seharga Rp 12.000.000
3. Dibayar biaya angkut pembelian barang dagangan sebesar Rp 750.000
4. Dijual tunai barang dagangan seharga Rp 7.200.000; harga pokok barang tersebut Rp
5.600.000
5. Diterima kembali dari pembeli karena barangnya rusak harga jual Rp 1.500.000, harga pokok
barang tersebut adalah Rp 1.100.000.
Diminta :

Catatlah transaksi tersebut di atas dalam jurnal umum menurut sistem perodic dan sistem
perpetual

Soal 2

Informasi berikut ini diperoleh dari catatan PD. Murah Sedikit mengenai barang dagangannya
selama bulan Mei 2016 yang menyelenggarakan pembukuannya dengan sistem periodik.

Tanggal Keterangan Unit Harga per Unit


Mei 1 Persediaan 200 Rp4.000
6 Pembelian 300 Rp5.000
12 Pembelian 400 Rp5.500
17 Pembelian 200 Rp6.000
20 Pembelian 500 Rp6.200
26 Pembelian 400 Rp6.500
27 Pembelian 500 Rp6.600
28 Pembelian 300 Rp6.400
30 Pembelian 600 Rp6.300

Setelah dilakukan inventarisasi / perhitungan phisik pada tanggal 31 Mei 2016 ternyata persediaan yang masih ada di
gudang adalah 850 unit.

58 |Pengantar Akuntansi 2
Diminta :

Hitunglah nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan dari data tersebut di atas menurut metode :

a. First in first out


b. Last in first out
c. Siple average
d. Weighted average

Soal 3

Akun debet dan akun-akun kredit dari transaksi yang berhubungan diberikan di bawah ini
pada akun-akun bentuk “T” sebutkanlah ayat jurnal dari tiap transaksi itu.

Kas Utang Usaha


7.300.000 4.700.000 200.000 5.000.000
Piutang Usaha
4.800.000
7.500.00 150.000
0
Pembelian 7.350.000
5.000.000 Retur Pembelian dan pengurangan harga
200.000

Potongan Pembelian Retur Pejualan dan pengurangan harga


Soal 4
100.000 150.000
Seorang tengkulak tidak menyelenggarakan buku – buku untuk transaksi – transaksi dalam
menjalankan usahanya. Tetapi walaupun demikian untuk usahanya itu ia selalu membuat
Penjualan Potongan Penjualan
7.500.000 50.00
0

59 |Pengantar Akuntansi 2
daftar harta, utang pada tiap akhit tahun. Daftar tersebut untuk tahun 2015 dan tahun 2016
mengiformasikan rincian yang berikut ini :

31-Des-15 31-Des-16
Kas Rp 330.000.000 Rp 550.000.000
Piutang Usaha Rp 760.000.000 Rp 550.000.000
Utang Usaha Rp 840.000.000 Rp 1.100.000.000

Pemeriksaan yang dilakukan dengan seksama, baik terhadap buku setoran banknya, maupun
terhadap buku ceknya untuk tahun 2016, memberikan penjelasan sebagai berikut :

1. Pembayaran yang diterima dari para pelanggan, yang semuanya disetor pada bank
berjumlah Rp 5.300.000.000
2. Pembayaran kepada para kreditur untuk harga barang yang dibeli dari mereka Rp
3.500.000.000
3. Pembayaran selebihnya adalah untuk berbagai beban perusahaan
Diminta :

Buatlah sebuah perhitungan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dengan
pertolongan keterangan-keterangan yang diberikan

Soal 5

Tetapkanlah dan isi jumlah yang diberi hruf dalam situasi yang berikut ini : (Tiap lajur
merupakan sebuah situasi yang berdiri sendiri).

A B C D
Rp Rp Rp Rp
Persediaan awal 50.000 d 150.000 75.000
Penjualan 500.000 500.000 1.000.000 j
Pembelian a 350.000 500.000 375.000
Persediaan akhir 100.000 50.000 g 50.000
Harga pokok penjualan 250.000 e 550.000 k
Laba kotor b 125.000 h 50.000
Beban usaha c f 300.000 80.000
Laba bersih 100.000 50.000 i l

Soal 6

Kayla Inc. operates a retail operation that purchases and sells home entertainment products.
The company purchases all merchandise inventory on credit and uses a periodic inventory
system. The Accounts Payable account is used for recording inventory purchases only; all
other current liabilities are accrued in separate accounts. You are provided with the following
selected information for the i scal years 2014 through 2017, inclusive.

60 |Pengantar Akuntansi 2
2014 2015 2016 2017
Income Statement Data $ $ $ $
Sales revenue 55.000 e 47.000
Cost of goods sold a 14.800 14.300
Gross profit 38.300 35.200 i
Operating expenses 34.900 f 28.800
Net income b 2.500 j
Balance Sheet Data
Inventory 7.200 c 8.100 k
Accounts payable 3.200 3.600 2.500 l
Additional Information
Purchases of merchandise inventory on account 14.200 g 13.200
Cash payments to suppliers d h 13.600

Instructions

(a) Calculate the missing amounts.


(b) Sales declined over the 3-year fiscal period, 2015–2017. Does that mean that profi
tability necessarily also declined? Explain, computing the gross profit rate and the profit
margin (Net income 4 Sales revenue) for each fiscal year to help support your answer.
(Round to one decimal place.)

Soal 7

The inventory value for the financial statements of Q for the year ended 31 May 2006 was based on an
inventory count on 4 June 2006, which gave a total inventory value of $836,200. Between 31 May and
4 June 2006, the following transactions took place:

Purchases of goods 8,600


Sales of goods (profit margin 30% on sales) 14,000
Goods returned by Q to supplier 700

What adjusted figure should be included in the financial statements for inventories at 31 May 2006?

61 |Pengantar Akuntansi 2
Bab 6
AKUNTANSI AKTIVA TETAP ( FIXED ASSETS )

Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan melaksanakan proses akuntansi aktiva tetap
2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep aktiva tetap dalam kaitannya dengan akuntansi.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang berhubungan dengan akuntansi aktiva
tetap.
4. Mahasiswa dapat mencatat transaksi aktiva tetap.
5. Mahasiswa dapat menyajikan akun-akun yang berhubungan dengan aktiva tetap dalam
laporan keuangan.

Konsep Aktiva Tetap


Ialah aktiva ( kekayaan ) yang dimiliki oleh perusahaan yang pemakaiannya dalam jangka panjang
(lebih dari satu periode akuntansi ),

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 aktiva tetap adalah aktiva berwujud
(tangible fixed assets) yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. masa manfaatnya lebih dari satu tahun;
b. digunakan dalam kegiatan normal perusahaan;
c. dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan; serta
d. nilainya cukup besar.

Contoh dari aktiva tetap adalah mesin (Mechine). Mesin mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun dan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, seperti mengolah bahan baku menjadi
barang jadi, mesin yang dikategorikan sebagai aktiva tetap tidak untuk dijual kembali. Apabila untuk
62 |Pengantar Akuntansi 2
dijual kembali, misalnya bagi perusahaan manufaktur, maka mesin dalam hal ini termasuk kelompok
persediaan. Selain itu nilainya cukup besar untuk sebuah aktiva. Peralatan yang nilainya relative kecil,
seperti sendok, piring, gelas, meskipun mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak
dikelompokkan ke dalam aktiva tetap.

Biaya Perolehan

Yang dimaksud harga perolehan suatu aktiva, meliputi semua pengeluaran untuk memperoleh aktiva
tersebut sampai dengan aktiva tetap yang bersangkutan siap digunakan.

Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampi tiba di tempat dan siap
digunakan harus dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan (cost) aktiva yang bersangkutan.
Dengan demikian harga perolehan suatu aktiva tetap tidak terbatas pada harga belinya saja.
Ialah mesin yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan dalam proses produksi.
Harga perolehan mesin ini meliputi :
a. harga beli
b. ongkos angkut
c. biaya komisi perantara
d. biaya instalasi (pemasangan)
e. biaya training untuk operator,
f. dan biaya set up
g. Serta biaya lain sampai siap dipergunakan

PEROLEHAN AKTIVA TETAP


Perolehhan adalah transaksi mendapatkan aktiva tetap baru. Artinya dari tidak ada menjadi ada,
bukan penambahan aktiva tetap yang sudah ada.
Aktiva tetap dapat diperoleh perusahaan dengan berbagi cara :
a. Pembelian
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian diakui pada saat aktiva tetap yang bersangkutan
dinyatakan diterima sebesar harga perolehannya.
Pembelian aktiva tetap melalui pembelian dapat berasal dari pembelian tunai, pembelian
kredit, pembelian angsuran dan sewa guna usaha ( lesing )

Jurnal yang diperlukan :


Dr. Fixed Assets XXXX
Cr. Cash XXXX
Cr. PPN XXXX
( pencatatan pembelian tunai )
Dr. Fixed Assets XXXX
Cr. Account Payable XXXX
Cr. PPN XXXX
( pencatatan pembelian kredit )

Dr. Aktiva Tetap XXXX


Cr. Kas / Bank XXXX
Cr. Kewajiban Pengadaan ( termasuk kewajiban PPN ) XXXX
( pencatatan pembelian secara angsuran )

63 |Pengantar Akuntansi 2
Dr. Fixed Assets XXXX
Cr. Cash XXXX
Cr. Kewajiban Sewa Guna Usaha XXXX
( pencatatan pembelian dengan leasing )

b. Pengalihan dari Aktiva Dalam Kontruksi ( Self Contrution )


Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dibangun, baik dibangun sendiri (swakelola) maupun
pengadaan yang bersifat turnkey project, diakui pada saat aktiva tetap yang bersangkutan siap
digunakan dan dinilai sebesar akumulasi biaya aktiva dalam krontruksi
Jurnal yang diperlukan :
Dr. Fixed Assets XXXX
Cr. Contruction in Progress XXXX

c. Hibah atau Bonus ( Donation )


Aktiva tetap yang diperoleh dari hibah/hadiah diakui pada saat aktiva tetap yang
bersangkutan dinyatakan diterima sebesar harga pasarnya atau harga taksiran apabila harga
pasarnya tidak diketahui. Perolehan ini diperlakukan sebagai pendapatan non usaha.

Jurnal yang diperlukan :


Dr. Fixed Assets XXXX
Cr. Donated Capital XXXX

d. Pertukaran ( Trade In )
1. Pertukaran dengan aktiva Tetap Sejenis
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara pertukaran dengan aktiva lain yang sejenis
yang diakui pada saat terjadinya pertukaran sebesar nilai buku aktiva tetap yang
dilepas ditambah dengan jumlah kas yang dikeluarkan atau dikurangi jumlah kas yang
diterima
Jurnal yang diperlukan :
Dr. Fixed Assets XXXX
Dr. Accum. Depr. XXXX
Dr. Cash
Cr. Fixed Assets XXXX
Cr. Cash XXXX

2. Pertukaran dengan aktiva Tetap Tidak Sejenis

Berdasarkan berita acara pertukaran yang dilampiri hasil penilaian aktiva tetap yang
dipertukarkan.
Untuk mendapatkan jumlah laba rugi pertukaran terlebih dahulu harus ditentukan
harga perolehan aktiva tetap baru yaitu sebesar harga pasarnya, serta jumlah kas yang
harus diterima atau dikeluarkan.

Jurnal yang diperlukan :


Dr. Fixed Assets XXXX
Dr. Accum. Depr. XXXX
Dr. Cash XXXX
Dr. Loss on disposal FA XXXX
Cr. Fixed Assets XXXX
Cr. Cash XXXX

64 |Pengantar Akuntansi 2
Cr. Gain on disposal FA XXXX

Penyusutan
Semua jenis aktiva tetap, kecuali tanah, akan makin berkurang kemampuannya untuk
memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa factor yang mempengaruhi
menurunnya kemampuan ini adalah karena pemakaian, keausan, ketidakseimbangan kapasitas yang
tersedia dengan yang diminta dan ketetinggalan teknologi.
Berkurangnya kapasitas berarti berkurangnya nilai aktiva tetap yang bersangkutan. Hal ini
perlu dicatat dan dilaporkan. Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud disebut
penyusutan (depresiasi / depreciation). Penyusutan dapat dihitung tiap-tiap bulan atau ditunda
sampai dengan akhir tahun.
Terdapat beberapa metode untuk menghitung penyusutan aktiva tetap berwujud. Ada dua factor
yang mempengaruhi besarnya penyusutan, yaitu
a) Nilai aktiva tetap yang digunakan dalam perhitungan pernyusutan (dasar penyusutan), dapat
berupa harga perolehan atau nilai buku.
b) Taksiran manfaat, mencerminkan besarnya kapasitas / manfaat aktiva tetap selama dipakai.
Taksiran ini dapat dinyatakan dalam lamanya jangka waktu pemakaian atau kapasitas produksi
yang dihasilkan. Untuk menghitung penyusutan, taksiran manfaat dinyatakan dalam tarif
penyusutan.
Dari uraian di atas, maka secara umum penyusutan aktiva tetap dapat dihitung dengan rumus:

Berikut adalah metodeBeban


yang lazim digunakan
Penyusutan untuk
= Tarif penyusutanxaktiva
Penyusutan Dasartetap.
Penyusutan

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)


Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur
manfaat suatu aktiva tetap. Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya penyusutan per tahun
dengan metode ini adalah:

Cost – Salvage value


Depreciation =
Est. useful life

Sebagai contoh, asumsikan bahwa biaya akuisisi aktiva tetap adalah Rp 24.000.000,-, dimana estimasi
nilai sisa adalah Rp 2.000.000,- dan manfaat ekonomisnya 5 tahun. Penyusutan tahunan aktiva
tersebut dihitung sebagai berikut:

Rp 24.000.000 – Rp 2.000.000
Depreciation =------------------------------------= Rp 4.400.000,-
5

Straight-Line Method

Book Value at
Accum. Depr Depr Expense Book Value at
Year Cost Beginning of
Beg. Of Year for Year End Of Year
Year
1 Rp 24.000 Rp 24.000 Rp 4.400 Rp 19.600
2 Rp 24.000 Rp 4.400 Rp 19.600 Rp 4.400 Rp 15.200
3 Rp 24.000 Rp 8.800 Rp 15.200 Rp 4.400 Rp 10.800
4 Rp 24.000 Rp 13.200 Rp 10.800 Rp 4.400 Rp 6.400

65 |Pengantar Akuntansi 2
Jika suatu aktiva tidak digunakan setahun penuh, maka penyusutan tahunannya disesuaikan menurut
lamanya pemakaian. Mislkan aktiva tetap di atas digunakan mulai 1 Oktober, sedangkan akhir tahun
fiskal adalah 31 Desember. Maka penyusutan untuk tahun pertama adalah Rp 1.100.000,- (Rp
4.400.000,- x 3/12).
Untuk kemudahan penerapan meted garis lurus,, penyusutan tahunan bisa dikonversi ke persentase
biaya yang dapat disusutkan. Persentase ini ditentukan dengan membagi 100% dengan lamanya umur
manfaaat. Sebagai contoh, jika umur manfaatnya 20 tahun, maka persentase penyusutan tahunannya
adalah 5% (100% dibagi 20). Jika umur manfaatnya 8 tahun maka persentase beban penyusutan
tahunannya adalah 12,5% (100% dibagi 8). Dengan demikian pada contoh di atas, biaya penyusutan di
atas dapat dihitung dari Rp 22.000.000 dikali 20% (100%/5).
Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan secara luas. Mtode ini menciptakan transfer biaya
yang wajar ke beban periodic jika pemanfaatan aktiva dan pendapatan yang terkait dengan pemakaian
sama dari period eke periode.

2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)


a. Reducing Charge Method :
Metode saldo menurun menghasilkan beban periodic yang terus menurun sepanjang estimasi umur
manfaat aktiva. Untuk menerapkan metode ini, tariff penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu
harus digandakan. Sebagai contoh tariff penyusutan saldo menurun atas suatu aktiva yang memiliki
estimasi umur manfaat 5 tahun adalah 40% yaitu dua kali tariff garis lurus sebesar 20% (100% / 5).
Untuk tahun pertama, biaya aktiva dikalikan dengan tariff saldo menurun. Setelah tahun pertama,
nilai buku (book value) yang menurun (biaya dikurangi akumulasi penyusutan) dikalikan dengan tariff
yang dimaksud. Sebagai contoh, penyusutan saldo menurun tahunan atas suatu aktiva yang memiliki
umur manfaat 5 tahunan dan biaya $24.000 dikperlihatkan berikut ini:

Accum. Depr Book Value at Depr Expense Book Value at


Year Cost Rate
Beg. Of Year Beginning of for Year End Of Year
1 Rp 24.000 Rp - Rp 24.000 X 40% Rp 9.600 Rp 14.400
2 Rp 24.000 Rp 9.600 Rp 14.400 X 40% Rp 5.760 Rp 8.640
3 Rp 24.000 Rp 15.360 Rp 8.640 X 40% Rp 3.456 Rp 5.184
4 Rp 24.000 Rp 18.816 Rp 5.184 X 40% Rp 2.074 Rp 3.110
5 Rp 24.000 Rp 20.890 Rp 3.110 X Rp 1.110 Rp 2.000

Perhatikan bahwa pada saat perusahaan menggunakan metode saldo menurun, estimasi nilai sisa
tidak diperhitungkan dalam penentuan tariff penyusutan. Nilai sisa juga diabaikan dalam
penghitungan periode penyusutan. Namun aktiva tidak boleh disusutkan melampaui estimasi nilai
sisa. Dalam contoh di atas,estimasi nilai sisa adalah $2,000. Jadi penyusutan tahun ke-5 adalah
$1,110.40 yaitu $3,110.40 dikurangi $2,000, bukan $1,244.16 yaitu dari 40% x $3,110.40.

b. Jumlah angka tahun (Sum of years digit method)


Dalam metode ini penyusutan dihitung dengan cara mengalikan bagian pengurang
yang stiap periode selalu berkurang dengan harga perolehan dikuragi nilai residu,
contoh:
Mesin dengan harga perolehan Rp 1.000.000,-, nilai residu sebesar Rp 100.000,-
umur ekonomisnya 3 tahun, maka perhitungannya:
Tahun Bobot Bagian pengurang
I 3 3/6
II 2 2/6
III 1 1/6
6 6/6

Maka perhitungan penyusutan adalah:


Tahun I = 3/6 x Rp 900.000,- = Rp 450.000,-
Tahun II = 2/6 x Rp 900.000,- = Rp 300.000,-

66 |Pengantar Akuntansi 2
Tahun III = 1/6 x Rp 900.000,- = Rp 150.000,-

c. Units of output methode (Metode satuan kapasitas produksi)

Rumus : Penyusutan per satuan = Harga perolehan – Nilai Sisa


`Taksiran Total Produksi

Penyusutan per periode = Jumlah Prodiksi X penyusutan per satuan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya metode ini, menetapkan besarnya
penyusutan berdasarkan pemakaian aktiva. Oleh karena itu metode ini disebut juga “ Metode
penyusutan berdasarkan faktor pemakaian” ( USE FACTOR METHOD ).
Berdasarkan satuan yang dipakai untuk menentukan penyusutan, maka metode ini dibagi atas :

a. SERVICE HOURS METHOD ( Metode Jam Kerja )


Metode ini satuan yang dipakai untuk menentukan penyusutan adalah : Jam kerja
aktiva yang bersangkutan
Contoh :
Harga Perolehan Mesin Rp 50.000.000
Taksiran Nilai Sisa Rp 5.000.000
Tajksiran jam kerja selama umur ekonomis 10.000 jam
Jawab :
Penyusutan per jam kerja = Rp 50.000.000 – Rp 5.000.000
10.000
= Rp 4.500,- per jam kerja

Seandainya tahun pertama dan kedua mesin tersebut masing-masing dipakai 2.300
jam dan 2.500 jam maka penyusutan untuk periode tersebut adalah sbb. :
Tahun pertama = 2.300 jam X Rp 4.500 = Rp 10.350.000
Tahun kedua = 2.500 jam X Rp 4.500 = Rp
11.250.000

b. Productive Output Method ( Metode Hasil Produksi )


Metode ini satuan yang dipakai untuk menetapkan besarnya penyusutan ialah :
Hasil produksi aktiva yang bersangkutan :
Contoh :
Harga Perolehan Mesin Rp 50.000.000
Taksiran Nilai Sisa Rp 5.000.000
Taksiran hasil produksi 10.000 unit

Jawab :
Produksi selama 3 tahun berturut-turut :
masing-masing 2.000 unit , 2.300 unit dan 2.500 unit maka penyusutan tiga tahun
berturut – turut dihitung sbb. :
Penyusutan per unit = Rp 50.000.000 – Rp 5.000.000
10.000
= Rp 4.500,- per unit
Tahun pertama = 2.000 unit X Rp 4.500 = Rp 9.000.000
Tahun kedua = 2.300 unit X Rp 4.500 = Rp 10.350.000
Tahun ketiga = 2.500 unit X Rp 4.500 = Rp 11.250.000

67 |Pengantar Akuntansi 2
Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan

68 |Pengantar Akuntansi 2
Setelah perolehan, masih terdapat biaya-biaya yang muncul selama penggunaan aktiva tetap.
Misalnya biaya pemeliharaan (maintenance), penambahan (additions), penggantian (replacements)
atau perbaikan (repairs). Pada dasarnya pengeluaran-pengeluaran untuk aktiva tetap setelah
perolehan dapat dikategorikan menjadi pengeluaran modal (capital expenditures) dan pegeluaran
pendapatan (revenue expenditures).
Pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran yang harus dicatat sebagai aktiva (dikapitalisasi).
Pengeluaran jenis ini akan mendatangkan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, akan menambah
efisiensi aktiva tetap, memperpanjang masa manfaat atau meningkatkan kapasitas atau mutu
produksi. Yang termasuk dalam pengeluaran modal adalah penambahan AC pada mobil, penambahan
teras pada gedung, penggantian generator pada sebuah mesin, perbaikan besar-besaran (overhaul).
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran yang hanya mendatangkan manfaat untuk
tahun di mana pengeluaran tersebut dilakukan. Oleh karena itu pengeluaran ini dicatat sebagai beban.
Contohnya adalah pemeliharaan dan perbaikan rutin sebuah mesin. Beban pemeliharaan dilakukan
agar aktiva tetap selalu berada dalam keadaan baik. Sementara beban perbaikan dikeluarkan agar
mesin tetap dalam keadaan baik hingga dapat beroperasi secara optimal.

Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap :


Aktiva tetap yang tidak lagi digunakan bisa dibuang, dijual atau ditukar tambah dengan aktiva tetap
lainnya. Pencatatan yang harus dilakukan adalah nilai buku aktiva harus dihapuskan dengan cara
mendebit akun akumulasi penyusutan aktiva yang terkait sebesar saldonya pada tanggal pelepasan
dan mengkredit akun aktiva sebesar biaya atau harga perolehannya.
Aktiva tetap tidak boleh dihapus dari akun hanya kerena aktiva tersebut telah disusutkan secara
penuh. Jika aktiva masih digunakan oleh perusahaan, maka biaya dan akumulasi penyusutan harus
tetap tercatat dalam buku besar. Hal ini ditujukan untuk mempertahankan akuntabilitas aktiva
tersebut dalam buku besar. Jika nilai buku dari aktiva dihapuskan dari buku besar, tidak akan ada lagi
bukti mengenai keberadaan dari aktiva. Selain itu, data-data biaya dan akumulasi penyusutan aktiva
biasanya dibutuhkan untuk pealporan pajak properti dan pajak penghasilan.

Jika suatu aktiva tetap disingkirkan maka yang harus diperhatikan dan diketahui adalah :
a. Akun aktiva tetap yang dihentikan itu maupun akun akumulasinya harus menunjukkan sisa nihil
b. Penghentian aktiva tetap akan berakibat labva atu rugi :
1. Jika laba maka akun tersebut dicatat ke akun laba penghentian di sebelah kredit
2. Jika rugi dicatat dalam akun rugi penghentian di sebelah debit

A. Dibuang
Apabila aktiva tetap dibuang maka kita laksanakan adalah :
1. Lebih dahulu diadakan penyesuaian penyusutan aktiva yang dibuang yang dimulai dengan
awal tahun sampai saat pembuangan
2. Nilai buku yang dilaksanakan dengan cara-cara di atas adalah kerugian pembuangan
3. Akun aktiva dan akumulasi harus memperlihatkan saldo nihil setelah diadakan pencatatan
atas pembuangan

Contoh :
Tanggal 1 Januari 2015 dalam buku besar PT. Aditya memperlihatkan akun-akun sbb :

Mesin Rp 45.000.000
Akumulasi Peny. Mesin Rp 35.000.000

Pada tanggal 1 April 2015 mesin tersebut dibuang :


Umur mesin diperkirakan 6 tahun dengan nilai sisa Rp 3.000.000
Mesin tidak dapat dipakai lagi di dalam perusahaan

69 |Pengantar Akuntansi 2
Diminta :
a. Buatlah ayat jurnal penyesuaian
b. Jurnal pembuangan

Jawab :
a. Jurnal penyesuaian :
1 Januari s.d 1 April 2015 = 3 bulan
3/12 X Rp 45.000.000 – Rp 3.000.000 = Rp 1.750.000
6
Jurnal :
Dr. Depreciation Expense Machine Rp 1.750.000
Cr. Accum Depr. Machine Rp 1.750.000

B. Dijual
Apabila aktiva tetap dijual maka yang harus diperhatikan adalah :
a. Lebih dahulu diadakan penyesuaian penyusutan aktiva yang dijual yang dimulai dengan
awal tahun sampai saat penjualan
b. Laba / Rugi penjualan
1. Laba jika harga jual > Nilai buku setelah diadakan penyesuaian
2. Rugi jika jual < Nilai buku setelah diadakan penyesuaian

Contoh
Tanggal 1 Januari 2015 dalam buku besar PT. Aditya memperlihatkan akun-akun sbb :

Mesin Rp 42.500.000
Akumulasi Peny. Mesin Rp 32.000.000

Pada tanggal 1 Oktober 2015 mesin tersebut dijual tunai Rp 10.000.000:


Umur mesin diperkirakan 5 tahun dengan nilai sisa Rp 2.500.000
Mesin tidak dapat dipakai lagi di dalam perusahaan

Jawab :
a. Jurnal penyesuaian :
1 Januari s.d 1 Oktober 2015 = 9 bulan
9/12 X Rp 42.500.000 – Rp 2.500.000 = Rp 6.000.000
5
Jurnal :
Dr. Depreciation Expense Machine Rp 6.000.000
Cr. Accum. Depr. Machine Rp 6.000.000

b. Jurnal penjualan
Harga perolehan Rp 42.500.000
Akumulasi penyusutan :
1 Januari 2015 Rp 32.000.000
1 Oktober 6.000.000 Rp 38.000.000
Nilai buku Rp 4.500.000
Harga jual Rp 10.000.000
Laba penjualan Rp 5.500.000

Jurnal :
Dr. Cash Rp 10.000.000
Dr. Accum. Depr. 38.000.000
70 |Pengantar Akuntansi 2
Cr. Machine Rp 42.500.000
Cr. Gain on sales 5.500.000

C. Ditukar

Apabila aktiva tetap dutukar maka yang harus diperhatikan adalah :


a. Lebih dahulu diadakan penyesuaian penyusutan aktiva yang ditukar yang dimulai dar awal
tahun sampai saat pertukaran
b. Laba / Rugi pertukaran
1. tidak diakui :
Maka laba rugi pertukaran diperlakukan sbb. :
a. Bila laba maka sebesar laba tersebut diperlakukan sebagai pengurangan harga
perolehan aktiva tetap yang baru
b. Jika rugi maka rugi pertukaran tersebut diperlakukan sebagai penambah harga aktiva
tetap yang baru

2 Diakui
Rugi pertukaran aktiva tetap dicatat ke akun rugi pertukaran di sebelah debit
Laba pertukaran dicatat ke akun laba pertukaran disebelah kredit

Contoh
Tanggal 1 Januari 2015 dalam buku besar PT. Aditya memperlihatkan akun-akun sbb :

Mesin Rp 42.500.000
Akumulasi Peny. Mesin Rp 32.000.000

Pada tanggal 1 Oktober 2015 mesin tersebut ditukar dengan mesin baru yang harga
pasarnya Rp 40.000.000, perusahaan menambah kas sebesar Rp 35.000.000
Umur mesin diperkirakan 5 tahun dengan nilai sisa Rp 2.500.000
Mesin tidak dapat dipakai lagi di dalam perusahaan

Jawab :
c. Jurnal penyesuaian :
1 Januari s.d 1 Oktober 2015 = 9 bulan
9/12 X Rp 42.500.000 – Rp 2.500.000 = Rp 6.000.000
5
Jurnal :
Dr. Depreciation Expense Machine Rp 6.000.000
Cr. Accum. Depr. Machine Rp 6.000.000

d. Jurnal penjualan
Harga perolehan Rp 42.500.000
Akumulasi penyusutan :
1 Januari 1990 Rp 32.000.000
1 Oktober 6.000.000 Rp 38.000.000
Nilai buku Rp 4.500.000
uang tunai Rp 35.000.000
Harga pertukaran Rp 39.500.000
Mesin Baru Rp 40.000.000 Laba
pertukaran Rp 500.000

71 |Pengantar Akuntansi 2
Jurnal pertukaran ;
1. Laba Rugi tidak diakui
Dr. Depreciation Expense Machine Rp 6.000.000
Cr. Accum. Depr. Machine Rp 6.000.000

Dr. Machine ( New ) 39.500.000


Dr. Accum. Depr. 38.000.000
Cr. Machine Rp 42.500.000
Cr. Cash Rp 35.000.000

2. Laba Rugi diakui

Dr. Depreciation Expense Machine Rp 6.000.000


Cr. Accum. Depr. Machine Rp 6.000.000

Dr. Machine ( New ) 40.000.000


Dr. Accum. Depr. 38.000.000
Cr. Machine Rp 42.500.000
Cr. Gain on exchange 500.000
Cr. Cash Rp 35.000.000

Latihan Soal
Soal 1
Pada tanggal 1 Januari 2010 PT. inci Tbk membeli tanah dan bangunan yang akan digunakan sebagai
gudang penyimpanan hasil produksi seharga Rp. 350.000.000 tunai. Berdasarkan bukti pembayaran
PBB diketahui NJOP tanah Rp.110.000.000 dan NJOP Bangunan Rp.90.000.000, Ternyata setelah
ditaksir tanah memiliki nilai tetap sedangkan bangunan dilakukan penyusutan dengan metode garis
lurus, masa manfaat 8 tahun dan nilai residu sebesar Rp.37.500 000. Namun pada tanggal 1 juli 2015
PT. Inci Tbk menjual tanah dan bangunan tersebut dengan harga Rp.250.000.000.
Diminta:
a) Buat perhitungan harga perolehan aktiva dan jurnal ?
b) Buat perhitungan penjualan tanah dan bangunan dan jurnalnya ?

Soal 2
PT Dhira pada tanggal 4 Januari 2018 membeli sebuah mesin dengan harga Rp 130.000.000,.
Dalam pembelian ini dikenakan PPN 10%, biaya angkut dan pemasangan Rp 4.300.000,dan
biaya percobaan Rp 1.700.000,.
Dari data tersebut diminta perhitungan dan jurnal !

Soal 3
Pada tanggal 25 Februari 2013, PT Insun membeli sebuah kendaraan dengan harga Rp
170.000.000,. PPN 10%, biaya angkut dan lainlain Rp 1.400.000, biaya pemasangan dan
percobaan Rp 3.000.000,. Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus dengan

72 |Pengantar Akuntansi 2
taksiran usia ekonomis 8 tahun dan nilai residu Rp 49.600.000,. Mesin mulai beroperasi pada
awal April 2013.

Berdasar data tersebut diminta :


· Hitung HP mesin tersebut !
· Hitung beban penyusutan mesin untuk tahun 2013
· Hitung Harga buku mesin pada tanggal 1 Januari 2017 !

Perusahaan PT Joyo Group akan membeli sebuah kendaraan untuk menunjang usahanya. Harga mobil
adalah sebesar Rp 200.000.000 secara tunai, biaya pengiriman, biaya pajak, biaya lain-lain totalnya
mencapai Rp 50.000.000. Pembelian dilakukan pada tanggal 1 Januari 2010. Mobil tersebut
mempunyai nilai ekonomis selama 10 tahun. Penyusutan menggunakan metode garis lurus Pada akhir
periode pelaporan keuangan, manajemen PT Joyo Group menemukan indikasi bahwa telah terjadi
perubahan teknologi yang cukup signifikan yang akan mempengaruhi nilai dari aset tetap PT Joyo
Group. Selain itu, terjadi pula restrukturisasi dalam tubuh direksi PT Joyo Group. Pada tanggal 1
Januari 2012, nilai wajar dikurangi biaya penjualan sebesar Rp 190.000.000 dan nilai pakai sebesar Rp
185.000.000. Dan pada 1 januari 2015 perusahaan menjual mobil karena kurang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, dijual dengan harga Rp 140.000.000.

Diminta
1. Buat jurnal mengenai pengakuan aset tetap-mobil !
2. Berdasarkan cerita diatas Hitung besar biaya penyusutan pada 31 desember 2012 dan buatlah
jurnalnya !
3. Adakah penurunan nilai aset dari kasus tersebut, jika ada berapakah nilai penurunannya?
4. Buatkan jurnal penjualannya

Soal 3
Berikut ini adalah pengeluran-pengeluaran yang berhubungan dengan pembelian tanah, persiapan
tanah dan pembangunan gedung untuk pembangunan sebuah supermarket modern :

a. Harga beli dari real estate : Tanah Rp 125.000.000,-


Bangunan 45.000.000,-
b. Pajak – pajak yang berkaitan dengan tanah dan gedung 8.750.000,-
c. Biaya penghancuran gedung 5.800.000,-
d. Biaya notaris untuk balik nama 900.000,-
e. Biaya persiapan tanah dan irigasi halaman 9.700.000,-
f. Biaya arsitek dan insinyur teknik sipil 60.000.000,-
g. Biaya asuransi selama pembangunan 5.500.000,-
h. Biaya kontraktor untuk membangun gedung baru 750.000.000,-
i. Biaya perbaikan karena hujan 1.500.000,-
j. Biaya pembangunan tempat parkir untuk pembeli 12.500.000,-
k. Biaya pembuatan taman 15.000.000,-
l. Biaya khusus pengaliran air dari PAM 2.500.000,-
m. Rugi kecurian selama masa pembangunan 500.000,-
n. Biaya modal selama pembangunan gedung 39.000.000,-
o. Biaya pemasangan spot light di tempat parkir 13.500.000,-
p. Penjualan sisa penghancuran gedung lama 1.100.000,-
q. Penggantian asuransi karena adanya kerusakan karena hujan 1.000.000,-
r. Pengembalian premi asuransi karena bangunan selesai
sebelum masa polis habis 350.000,-
73 |Pengantar Akuntansi 2
Diminta :
Dari transaksi tersebut, masukkan ke dalam rekening-rekening berikut dengan jenis pengeluarannya.
Biaya pengembangan fasilitas disendirikan karena mempunyai umur ekonomis berbeda dengan
gedung.

Pengeluaran Tanah Pengembangan Gedung Lain-lain


(Tulis hurufnya) Fasilitas

Soal 4
Tgl 1 Agustus 2016 PT ABC membeli sebuah mobil Toyota Avanza seharga Rp 170.000.000,-. Untuk
biaya balik nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar Rp. 5.000.000,-. Mobil tersebut ditaksir
memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 50.000.000,-

Diminta:
Hitunglah penyusutan pada tahun 2016
Buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun

Tabel Penyusutan tahun 2016-2021


Tahun Harga Besar Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
2016
2017
2018
2019
2020
2021

Soal 5

Pada tanggal 1 Juli 2013 PT. Tani Maju membeli sebuah mesin pembajak sawah dengan harga
perolehan Rp. 35.000.000, umur ekonomis diperkirakan 4 tahun dengan nilai sisa pada akhir umur
ekonomis sebesar Rp. 5.000.000. Mesin didepresiasi dengan metode garis lurus. Pada tanggal 1 April
2016 mesin ditukar dengan mobil seharga Rp. 15.000.000, dimana pada saat pertukaran tersebut
diketahui harga pasar mesin Rp. 15.375.000, dan dari pertukaran tersebut perusahaan menerima uang
kas sebesar Rp. 125.000. Buat jurnal pertukaran mesin!

3. Pada tanggal 1 Januari 2016 PT Surya Putra membeli tanah dan bangunan dengan harga Rp
450.000.000,. Menurut taksiran kantor pajak aktiva tersebut dinilai sbb :
Harga tanah Rp 180.000.000,
Harga Bangunan Rp 120.000.000,
Berdasarkan data di atas diminta jurnal yang diperlukan !

4. Tanggal 10 Februari 2016 PT Havara membeli kendaraan dengan harga Rp 75.000.0000,.

74 |Pengantar Akuntansi 2
Sebagai pembayaran diserahkan uang tunai Rp 15.000.000,,sisanya dibayar dengan 5 kali
angsuran bulanan. Harga tunai kendaraan Rp 67.500.000,.

Dari data tersebut diminta :


· Jurnal transaksi pembelian
· Jurnal saat membayar angsuran

5. PT Safira memiliki sebuah mesin produksi seharga Rp 23.500.000,. Mesin tersebut dibeli
pada tanggal 25 Maret 2014, dan mulai dioperasikan pada bulan April 2014. Umur ekonomis
mesin diperkirakan 4 tahun dengan nilai sisa Rp 7.500.000,Perusahaan menghitung
penyusutan mesin produksinya dengan menggunakan metode saldo menurun ganda.
Dari data tersebut diminta :
a. Perhitungan dan tabel penyusutan
b. Apabila pada akhir tahun 2017 mesin dijual dan mengharap laba penjualan Rp
1.400.000,berapa harga jual yang harus ditetapkan?

6. Pada tanggal 1 September 2014 dibeli sebuah mesin dengan harga perolehan Rp
35.000.000,. Mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 6 tahun dengan nilai sisa Rp
5.000.000,. Perusahaan melakukan penyusutan terhadap mesin tersebut dengan metode
Jumlah angka tahun ( sum of theyears digits method ).
Dari data tersebut diminta :
a. Tabel penyusutan Mesin !
b. Jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2015.
7. Pada tanggal 5 Maret 2014 PT Sahara membeli sebuah mesin produksi dengan harga Rp
65.000.000,PPN 10%, biaya angkut, bongkar dan muat Rp 4.500.000,, biaya pemasangan
dan percobaan Rp 3.000.000,.
Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus dengan taksiran usia ekonomis 8
tahun dan nilai residu Rp 6.500.000,. Mesin mulai dioperasikan pada bulan April 2014.

Berdasarkan data di atas diminta :


a. Hitung Harga Perolehan mesin!
b. Hitung beban penyusutan mesin pada tahun 2015.
c. Berapa harga buku mesin pada tanggal 1 Januari 2016 ?

8. Pada bulan Juni 2015 PT Birawa membeli sebuah mesin cetak dengan harga Rp
8.500.000,biaya angkut Rp 300.000,, biaya pasang Rp 200.000,, biaya percobaan dan
lainlain Rp 500.000,. Mesin mulai dioperasikan pada bulan Juli 2015. Umur mesin ditaksir 5
tahun dengan nilai residu Rp 2.000.000,.
Dari data di atas diminta :
a. Harga perolehan mesin tersebut
b. Penyusutan untuk tahun 2015 dan 2016 jika menggunakan :
- Metode garis lurus
- Metode jumlah angka tahun
- Metode tarif tetap atas nilai buku

9. Pada tanggal 2 Januari 2015 dibeli sebuah mesin produksi dengan harga Rp
13.000.000,biaya percobaan Rp 325.000,, biaya pemasangan Rp 150.000, Biaya bongkar
dan muat Rp 125.000,biaya lain-lain Rp 150.000,. Nilai residu mesin ditaksir Rp 1.750.000,.
Mesin tersebut dapat bekerja selama 15.000 jam dengan kapasitas 400 unit per jam.

75 |Pengantar Akuntansi 2
Dari data tersebut diminta besar penyusutan mesin tahun 2015, jika diketahui
· Tahun 2015 mesin menghasilkan produk 800.000 unit
· Selama Tahun 2015 mesin bekerja selama 2.400 jam

10. Sebuah kendaraan angkutan dengan diperoleh dengan harga Rp 40.000.000,. Kendaraan
tersebut disusutkan menurut Double Declining Balance Method dengan taksiran usia
penggunaan selama 5 tahun. Kendaraan mulai dioperasikan mulai bulan Juli 2014.

Berdasar data tersebut diminta :


a. Buat tabel penyusutan yang diperlukan !
b. Buat jurnal yang diperlukan jika setelah habis masa penggunaanya, kendaraan yang
bersangkutan dijual dengan harga Rp 7.500.000,

11. Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 340.000.000,. Selama usia penggunaanya
ditaksir dapat menghasilkan 250.000 unit produk. Taksiran nilai residu Rp 40.000.000,.
Pada saat mesin tersebut telah menghasilkan 200.000 unit produk, ditukar dengan mesin
baru dengan harga tunai Rp 400.000.000,. Dalam pertukaran tersebut perusahaan pemilik
mesin lama menambah dengan uang tunai Rp 275.000.000,.
Dari data tersebut diminta :
a. Hitung laba /rugi pertukaran mesin
b. Buat jurnal untuk mencatat pertukaran mesin tersebut !

12. Dalam buku besar perusahaan angkutan “Armada Jaya” pada tanggal 1 Januari 2011 akun
Kendaraan menunjukkan saldo Rp 600.000.000,. Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp
150.000.000,. Selama tahun 2014 mengenai kendaraan terjadi transaksi sebagai berikut :
5 Januari Sebuah kendaraan dengan harga perolehan Rp 60.000.000, dan sampai dengan
31 Desember 2013 telah disusutkan Rp 24.000.000,dijual dengan harga Rp 39.000.000,
1 Juli Dibeli dua buah kendaraan dengan harga Rp 160.000.000,. Dibayar dengan uang
muka Rp 60.000.000, sisanya dibayar dengan 10 kali angsuran bulanan dengan
tambahan bunga 15% setahun atas sisa pinjaman.
31 Desember Semua kendaraan baik yang lama maupun yang baru disusutkan 25%
menurut metode saldo menurun ganda.

Dari data tersebut di atas diminta :


a. Membuat jurnal transasi yang diperlukan !
b. Menghitung beban penyusutan kendaraan untuk tahun 2014, dan membuat jurnal yang
diperlukan.
c. Menyusun akun “Kendaraan” dan “Akumulasi Peny. Kendaraan” sehingga tampak
perubahan masingmasing selama tahun 2014!

13. Sebuah mesin giling padi dengan harga perolehan Rp 140.000.000,dengan taksiran umur
ekonomis 10 tahun. Mesin tersebut disusutkan dengan metode saldo menurun ganda.
Setelah 4 tahun digunakan mesin tersebut ditukarkan dengan sebuah truk dengan harga
Rp 160.000.000,dengan tambahan uang tunai Rp 100.000.000,.

Dari data tersebut buatlah perhitungan dan jurnalnya!

76 |Pengantar Akuntansi 2
14. Sebuah mesin produksi dengan harga perolehan Rp 225.000.000,selama usia
penggunaannya ditaksir dapat dioperasikan selama 80.000 jam dengan nilai sisa Rp
25.000.000,. Pada awal Januari 2005 mesin produksi tersebut dijual dengan harga Rp
150.000.000, Selama penggunaannya mesin tersebut telah dioperasikan sebagai berikut :
2000 7.200 jam
2001 7.600 jam
2002 8.300 jam
2003 8.100 jam
2004 7.800 jam

Dari data tersebut diminta ;


a. Hitung tarif penyusutan mesin dalam tiap jam.
b. Hitung Akumulasi penyusutan mesin pada saat dijual.
c. Buat perhitungan Laba/Rugi Penjualan mesin.
d. Buat Jurnal transaksi penjualan mesin

15 PT. Maju telah membeli sebuah mesin pada tanggal 1 April 2010 dengan rincian biaya
yang dikeluarkan sebagai berikut:
Harga dari pabrik Rp. 150.000.000,00
Biaya pengapalan 30.000.000,00
Biaya asuransi 3.000.000,00
Biaya pemasangan 4.500.000,00
Mesin tersebut di atas diperkirakan akan berumur 4 tahun dengan nilai residu sebesar Rp.
22.500.000,00. Mesin ini siap untuk dipakai

Diminta :
Hitunglah biaya penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku dari mesin tersebut
dengan menggunakan metode penyusutan
a. Garis Lurus
b. Saldo menurun dengan tarif 2 kali dari tarif metode garis lurus
c. Jumlah angka-angka tahun.

16. Pada tanggal 1 April 2012 PT. Harapan Jaya membeli sebuah mesin dengan rincian biaya
yang dikeluarkan sebagai berikut:
Harga dari pabrik Rp. 400.000.000,00
Biaya pengapalan 40.500.000,00
Biaya asuransi selama 2 tahun 9.500.000,00
Biaya pemasangan 11.000.000,00
Biaya Reparasi 4.000.000,00
Biaya Asuransi Pengiriman 3.000.000,00
Mesin tersebut di atas diperkirakan akan berumur 10 tahun dengan nilai residu sebesar Rp.
60.000.000,00.

Diminta :
Hitunglah biaya penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku dari
mesin tersebut dengan menggunakan metode penyusutan
a. Garis Lurus

77 |Pengantar Akuntansi 2
b. Saldo menurun dengan tarif 2 kali dari tarif metode garis lurus
c. Jumlah angka-angka tahun.

17. Jurnallah transaksi-transaksi dibawah ini !


a. Pada tanggal 1 April 2016 dibeli tunai sebuah kendaraan seharga Rp.30.000.000.
Biaya balik nama, asuransi dan lainlain Rp.1.800.000.
b. Pada tanggal 1 April 2016 dibeli sebuah mesin dengan 60 kali angsuran bulanan Rp.500.000.Harga
tunai mesin tersebut Rp.24.000.000
c. Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp. 20.000.000.telah disusutkan Rp.12.000.000.
Pada tanggal 15 Maret 2017 mesin tersebut ditukarkan dengan sebuah mesin baru seharga
Rp. 30.000.000.Dalam pertukaran itu mesin lama dihargai Rp. 6.000.000.
d. Pada tanggal 1 Maret 2017 diterima hadiah dari pemerintah sebuah mesin senilai Rp
12.500.000,.

78 |Pengantar Akuntansi 2

Anda mungkin juga menyukai