BAB III
PROSEDUR AKUNTANSI
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
A. KERANGKA HUKUM
Prosedur akuntansi pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai dari
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau
menggunakan aplikasi komputer. Permendagri 13/2006 (pasal 241) jo Permendagri
59/2007 mengatur tentang hal tersebut.
B. DESKRIPSI KEGIATAN
1
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
C. PIHAK TERKAIT
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD)
Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut :
Mencatat transaksi-transaksi pendapatan, belanja, aset dan selain kas
berdasarkan bukti bukti yang terkait.
Memposting jurnal-jurnal pendapatan, belanja, aset dan selain kas ke dalam
buku besarnya masing-masing.
Membuat laporan keuangan, yang terdiri dari: Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
2. Bendahara di SKPD
Dalam kegiatan ini, Bendahara di SKPD memiliki tugas :
Menyiapkan dokumen-dokumen atas transaksi yang terkait dengan proses
pelaksanaan akuntansi SKPD.
Komisi, rabat, potongan, atau pendapatan lain dengan nama dan dalam
bentuk apa pun yang dapat dinilai dengan uang, baik secara langsung sebagai akibat
dari penjualan, tukar-menukar, hibah, asuransi dan/atau pengadaan barang dan jasa
termasuk pendapatan bunga, jasa giro atau pendapatan lain sebagai akibat
penyimpanan dana anggaran pada bank serta pendapatan dari hasil pemanfaatan
barang daerah atas kegiatan lainnya merupakan pendapatan daerah.
2
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
3
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Jurnal standar untuk mencatat penerimaan kas berupa pendapatan daerah melalui
bendahara penerimaan adalah:
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat transaksi pendapatan,
maka dibuatlah Buku Jurnal Kas Masuk (JKM) Pendapatan. Format dokumen dapat
dilihat pada Lampiran III.1.
Dr RK-Pusat xxx
Contoh :
Pada tanggal 5 Januari 2009 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga menerima
setoran Sewa Alat Berat sebesar Rp63.120.000 dan Sewa Laboratorim Rp5.000.000
4
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Jurnalnya :
a. Pada saat penerimaan pendapatan
Debet Kredit
Tanggal
Kas di Bend
Nomor Bukti Uraian Ref Jumlah
Penerimaan
Pendapatan yg
5 Jan 09
63.120.000 35/10/STS/ Ditangguhkan-Sewa 63.120.000
Alat Berat
Pendapatan yg
8 Jan 09
5.000.000 Ditangguhkan-Sewa 5.000.000
Laboratorium
Debet Kredit
Tanggal
Pendapatan yg
Nomor Bukti Uraian Ref Jumlah
Ditangguhkan
5 Jan 09 Pendapatan Sewa
63.120.000 35/10/STS/ 63.120.000
Alat Berat
5
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Jurnal standar yang dibuat untuk mencatat penerimaan daerah yang langsung disetor
ke kas daerah adalah:
Dr RK-Pusat Xxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat transaksi pendapatan,
maka dibuatlah Buku Jurnal Kas Masuk (JKM) Pendapatan. Format dokumen dapat
dilihat pada lampiran Sisdur Akuntansi ini. Lampiran III.1.
Jika penyetoran dilakukan melalui bank persepsi yang ditunjuk oleh
pemerintah daerah maka penyetoran tersebut dipersamakan seperti penyetoran
langsung ke kas daerah, namun untuk transaksi yang terjadi di akhir tahun agar
dilakukan rekonsiliasi. Jika sampai dengan akhir tahun setoran pendapatan tersebut
masih berada di bank persepsi maka dilakukan jurnal penyesuaian, dan dianggap
setoran tersebut sebagai pendapatan yang ditangguhkan.
Contoh:
Pada tanggal 04 Desember 2009, diterima setoran pajak hiburan sebesar
Rp75.000.000.
Debet Kredit
Tanggal
RK/Pusat Nomor Bukti Uraian Ref Jumlah
Pendapatan Pajak
4 Des 2009 75.000.000 35/10/STS/ 75.000.000
Hiburan
6
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Cr RK-Pusat Xxx
Jurnal tersebut juga berlaku bagi pengembalian yang sifatnya tidak berulang tetapi
terjadi dalam periode berjalan.
Contoh:
Debet Kredit
Tanggal Pendapatan
RK/Pusat
Pajak Hiburan
Nomor Bukti Uraian Ref Jumlah
4 Des 09 5.000.000 35/10/STS/ 5.000.000
7
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Dokumen Sumber
Dokumen sumber yang dijadikan dasar dalam pencatatan transaksi belanja ini
adalah sebagai berikut:
No. Jenis Transaksi Dokumen Sumber
1 Belanja dengan - Bukti Pengesahan SPJ
mekanisme UP/GU/TU - SPM
- SPD
- Bukti transaksi lainnya
2 Belanja dengan mekanisme LS - SP2D
- SPM
- SPD
- Nota Debit Bank
- Bukti pengeluaran lainnya
3 Penerimaan Pajak - Bukti Pemotonngan Pajak
4 Penyetoran Pajak - Surat Setoran Pajak (SSP)
8
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
9
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Pada akhir anggaran dan atau seluruh kegiatan telah dinyatakan selesai
100%, maka untuk pertanggungjawabannya dibuat SPP GU Nihil, SPM GU Nihil
dan disampaikan kepada BUD untuk diterbitkan SP2D GU Nihil. Tidak ada jurnal
untuk SP2D GU Nihil.
10
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Dr RK Pusat xxx
Cr Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat pengeluaran kas,
maka dibuatlah Buku Jurnal Kas Keluar (JKK). Format dokumen dapat dilihat
pada lampiran Sisdur Akuntansi ini. Lampiran III.2.
11
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Khusus untuk belanja yang menghasilkan aset tetap (Belanja Modal dan Barang yang
melebihi capitalization thresholds), setelah jurnal pengakuan belanja, PPK SKPD
juga membuat jurnal korolari untuk mencatat aset tetap.
12
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Khusus untuk belanja yang menghasilkan aset tetap (Belanja Modal dan
Barang yang melebihi capitalization thresholds), setelah jurnal pengakuan belanja,
PPK SKPD juga membuat jurnal korolari untuk mencatat aset tetap.
Dalam proses Belanja Barang dan jasa, seringkali terdapat potongan pajak
oleh Bendahara Pengeluaran sebagai wajib potong/pungut sehingga dana yang
diterima oleh fihak ketiga adalah jumlah netto (setelah dikurangi potongan pajak),
namun PPK-Satker tetap mencatat belanja tersebut dalam jumlah bruto. PPK SKPD
kemudian mencatat potongan tersebut sebagai utang dengan jurnal sebagai berikut:
13
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat pengeluaran kas
oleh Bendahara Pengeluaran, maka dibuatlah Buku Jurnal Khusus Kas Keluar
(JKK). Format Buku Jurnal Khusus Kas Keluar dapat dilihat pada lampiran III.2.
14
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Aset Lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat
dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi.
Aset Lancar yang ada di SKPD terdiri dari Kas di Bendahara Pengeluaran, kas di
Bendahara Penerimaan, Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian
Lancar TGR, Piutang Pajak, Piutang Lain-lain dan Persediaan.
15
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
16
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Perkiraan ini dikredit pada awal tahun berikutnya sebesar jumlah laporan
inventarisasi Piutang Pajak yang belum dibayar melalui proses jurnal balik.
17
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Jumlah dalam perkiraan ini dikredit pada awal tahun anggaran berikutnya
dengan menggunakan jurnal balik.
e. Persediaan
Persediaan merupakan aset yang berwujud:
Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka
kegiatan operasional pemerintah
Bahan/perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi.
Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat
Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan.
18
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Dr Persediaan xxx
Perkiraan ini dikredit pada awal tahun berikutnya sebesar jumlah Laporan
Inventarisasi Persediaan yang belum dibayar melalui proses jurnal balik.
19
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Basis akuntansi yang diterapkan oleh pemerintah darah sesuai dengan SAP
adalah kas yang dimodifikasikan, dan untuk itu agar transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas yang mempengaruhi rekening- rekening aset tetap pada neraca
dapat tercatat maka dibuat suatu jurnal yaitu jurnal korolari.
Tidak termasuk perolehan aset donasi, apabila penyerahan aset tetap tersebut
dihubungkan dengan kewajiban entitas lain kepada pemerintah. Perolehan
Aset Tetap tersebut harus diperlakukan seperti perolehan aset tetap dengan
pertukaran.
Apabila perolehan aset tetap memenuhi kriteria perolehan aset donasi, maka
perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan pemerintah dan jumlah yang sama
juga diakui sebagai belanja modal dalam laporan realisasi anggaran.
20
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Cr Pendapatan .. xxx
c. Pertukaran Aset
Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atau pertukaran sebagian aset
tetap yang tidak serupa atau aset lainnya. Biaya dari pos semacam itu diukur
berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai eukivalen atas nilai
tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau
setara kas yang ditransfer/diserahkan.
Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang serupa
yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa.
Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset
yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang
diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai
tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.
21
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Penghapusan dan atau penjualan aset tetap pemerintah daerah harus dilakukan
setelah persetujuan pejabat yang berwenang. Jumlah yang dihapus adalah sebesar
nilai buku. Sedangkan pengakuan pendapatan apabila dijual adalah sebesar kas
yang diterima tanpa melihat nilai buku aset yang dilepas.
Dr RK Pusat xxx
22
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
23
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Jumlah dalam perkiraan ini didebet kembali pada awal tahun anggaran
berikutnya dengan menggunakan jurnal balik.
24
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
25
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
26
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
Pada awal tahun sebesar bagian jumlah tagihan penjualan angsuran yang
jatuh tempo (jurnal balik)
Pada awal tahun sebesar bagian jumlah TGR yang jatuh tempo
(jurnal balik)
Pada awal tahun sebesar jumlah Laporan Inventarisasi Piutang Lain-lain
yang belum dibayar (Jurnal balik)
27
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
28
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
akun “RK-Pusat” adalah kredit (Cr). Akun RK-Pusat dan RK-SKPD ini akan
dieliminasi pada saat akan dibuat laporan gabungan Pemda. Pengeliminasian
dilakukan oleh PPKD/BUD.
Dokumen dan jurnal standar yang berkaitan dengan akun RK-Pusat telah
diberikan pada saat pembahasan sebelumnya.
29
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 3 : PROSEDUR AKUNTANSI SKPD
30
Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah
DEBIT KREDIT
Kas
Tanggal 1.1.1 Nomor Bukti/
Dokumen Lain Jumlah
Kas di Bendahara Kas di Bendahara Kode Rekening Uraian Ref
(Rp)
Penerimaan Pengeluaran
1.1.1.02.01 (Rp) 1.1.1.03.01 (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah
....................., .................................
PPK-SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP
Jumlah
....................., .................................
PPK-SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP