Anda di halaman 1dari 11

NAMA : RIANIH

NIM : 11170072
MATKUL : AKL 1&2
TUGAS : TRANSAKSI SEKTOR PUBLIK PEMDA

1. AKUNTANSI PENDAPATAN PPKD


Akuntansi pendapatan PPKD meliputi pencatatan atas pendapatan dana perimbangan dan
hibah, sebagaimana yang dianggarkan di DPA PPKD. Pendapatan tersebut akan diakui
(dijurnal) pada saat telah diterima di rekening kas umum daerah. Bukti transaksi yang dapat
digunakan sebagai dasar pencatatan dapat berupa nota kredit dan/atau rekening koran Kasda.

Secara umum jurnal yang dibuat ketika pendapatan tersebut telah diterima adalah:

Nama Rekening / Uraian Debet Kredit


Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan ................ xxx

Dengan diterimanya pendapatan, berarti aset berupa kas bertambah dan ekuitas dana
otomatis bertambah pula. Akan tetapi, bertambahnya ekuitas dana akan dicatat melalui
rekening perantara yaitu rekening pendapatan. Di dalam kaidah penjurnalan, bila aset
bertambah rekening aset akan di debit, dalam hal ini yang di debit adalah rekening Kas di
Kasda. Sementara itu, bila pendapatan bertambah akan dikredit, dalam hal ini di sisi kredit
pada rekening pendapatan yang bersangkutan, misalnya Pendapatan DAU, Pendapatan DAK,
Pendapatan Pajak, Penerimaan sisa uang persediaan dari SKPD dan seterusnya.
Contoh :
1. Pada Tanggal 2 Januari 2014, Diterima setoran sisa uang persediaan dari Dinas
Perhubungan Pemprov Jawa Barat tahun 2014 sebesar Rp 31.500.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian Debet Kredit
Kas di Kas Daerah Rp 31.500.000,00
Uang Muka dari Dinas Perhubungan Rp 31.500.000,00

2. Pada Tanggal 3 Januari 2014, Diterima pendapatan pajak daerah dari SKPD sebesar Rp
40.000.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian Debet Kredit
Kas di Kas Daerah Rp 40.000.000,00
Pendapatan Pajak Daerah Rp 40.000.000,00

3. Pada Tanggal 5 Januari 2014, Pemprov Jawa Barat menerima Dana Alokasi Umum
sebesar Rp 25.000.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian Debet Kredit
Kas di Kas Daerah Rp 25.000.000,00
Pendapatan DAU Rp 25.000.000,00

2. AKUNTANSI BELANJA PPKD


Belanja yang dibayar oleh PPKD umumnya dilakukan dengan LS. Jika terjadi
pembayaran belanja, maka sudah terjadi belanja sehingga akun dari masing-masing jenis
belanja didebit. Sementara itu yang dikredit adalah rekening/akun “Kas di Kasda” karena
memang uang kas di Kasda berkurang.

Secara umum jurnal yang dibuat ketika belanja tersebut telah dibayarkan adalah:

Nama Rekening / Uraian Debet Kredit


Belanja ..... (dicatat sesuai nama rekeningnya) xxx
Kas Di Kas Daerah xxx

Untuk membuat jurnal dengan benar perlu dilakukan analisis atas setiap transaksi
pembayaran belanja dan ditentukan pengaruhnya terhadap aset, kewajiban serta jenis belanja
tertentu dan kemudian ditentukan nama akun / rekening yang didebit dan akan dikredit.
Berikut ini diberikan contoh soal akuntansi belanja pada PPKD.

Contoh :
1. Pada Tanggal 6 Januari 2014, Diterbitkan SP2D LS untuk belanja subsidi SKPKD
sebesar Rp 10.000.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian Debet Kredit
Belanja Subsidi Rp 10.000.000,00
Kas di Kas Daerah Rp 10.000.000,00
2. Pada Tanggal 7 Januari 2014, Diterbitkan SP2D LS untuk belanja hibah SKPKD sebesar
Rp 12.000.000,00
Jurnal
Nama Rekening / Uraian Debet Kredit
Belanja Hibah Rp 12.000.000,00
Kas di Kas Daerah Rp 12.000.000,00

3. Pada Tanggal 8 Januari 2014, Diterbitkan SP2D LS untuk belanja barang dan jasa Dinas
Perhubungan Pemprov Jawa Barat sebesar Rp 26.569.600,00. Atas transaksi ini BUD
memotong PPN sebesar 10% dan PPh Pasal 22 sebesar 0,5%. Harga sudah termasuk
PPN
Jurnal
Nama Rekening / Uraian Debet Kredit
Belanja Barang-Jasa Dinas Perhubungan Rp 26.569.600,00
Kas di Kas Daerah Rp 26.569.600,00
Kas di Kas Daerah Rp 2.548.266,00
Penerimaan PFK PPN Rp 2.415.418
Penerimaan PFK PPh 22 Rp 132.848,00
Untuk transaksi nomor 3, ditambahkan penerimaan Kas di Kas daerah dari hasil
pemotongan pajak atas pembelian barang-jasa. Pada pemerintahan untuk menghitung
pajak, kita harus mengetahui Dasar Pengenaan Pajak dengan cara menghitung :

DPP = 100/110 x Harga Pokok

Setelah diketahui DPP maka, dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku. BUD akan
memotong pajak tersebut, sehingga akun pemotongan pajak di kredit dan kas daerah
bertambah akibat pemotongan tersebut sehingga kas di kas daerah ditulis di sisi debit.

Ketika BUD menyetorkan pajak tersebut kepada pusat maka, kita hanya
membalikan akun pajak pada kas di kas daerah.

Contoh
Dari transaksi tanggal 8, BUD menyetorkan pajak tersebut pada tanggal 9 Januari 2014
Jurnal
Nama Rekening / Uraian Debet Kredit
Penyetoran PFK PPN Rp 2.415.418
Penyetoran PFK PPh 22 Rp 132.848,00
Kas di Kas Daerah Rp 2.548.266,00
SIKLUS TRANSAKSI RUMAH SAKIT
Siklus transaksi rumah sakit, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus pelayanan,
dan siklus keuangan, dan siklus pelaporan keuangan, seperti tergambar dalam ilustrasi di
bawah ini.

1. Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien
atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau tagihan dari pihak lain.
2. Siklus pengeluaran terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak lain dan
pelunasan utang dan kewajibannya.
3. Siklus produksi/pelayanan terkait dengan transformasi sumber daya rumah sakit
menjadi jasa pelayanan rumah sakit.
4. Siklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaan capital fund (dana modal),
seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka
panjang.
5. Siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi (operating cycle)
sebagaimana empat siklus pertama di atas. Siklus ini memperoleh data operasi dan
akuntansi dari siklus yang lain dan memprosesnya menjadi laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum.

1. Jurnal Transaksi

Merupakan catatan tentang transaksi ekonomi yang terjadi didalam organisasi.


Penjurnalan dilakukan setiap kali terjadi transaksi, jurnal berisi informasi tentang:

a. Tanggal transaksi
b. Nama akun dan jumlahnya yang harus didebet dan di kredit
c. Keterangan singkat atas transaksi tersebut
d. Pendebetan dicatat disisi kanan dan pengkreditan dicatat pada sisi kiri

Contoh jurnal :

 Tanggal 5 Oktober 2015 terjadi pembelian barang farmasi secara tunai sebesar
Rp500.000,-
 Tanggal 7 Oktober mencatat pendapatan dari pasien umum, berdasarkan formulir
kuitansi yang diperoleh dari kasir, dengan perincian: biaya pendaftaran Rp5.000,
biaya pemeriksaan dan tindakan Rp15.000, dan biaya obat Rp60.000 (harga pokok
obat Rp50.000).

Jurnal Umum Halaman 1

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


5 Okt Persediaan-Barang Farmasi Rp500.000
Kas Rp500.000
7 Okt Kas 80.000
Pendapatan-Pendaftaran 5.000
Pendapatan-Pelayanan 15.000
Pendapatan-Apotek 60.000
Biaya/beban Obat 50.000
Persediaan-Barang Farmasi 50.000

2. Posting Ke Buku Besar

Pemindahan akun yang dicatat dalam buku jurnal ke dalam buku besar.
Langkah-langkah:

a. Masukkan tanggal posting, jumlah yang didebet dan yang di kredit didalam jurnal dan
ke dalam kolom-kolom yang sesuai di dalam buku besar.

b. Di dalam kolom referensi pada jurnal, masukkan nomor akun buku besar.

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


5 Okt Persediaan Barang Farmasi Kas 121 Rp500.000 Rp500.000

101

7 Okt Kas 101 80.000

Pendapatan-Pendaftaran 401 5.000


Pendapatan-Pelayanan 402 15.000

Pendapatan-Apotek 403 60.000

Biaya/beban Obat 501 50.000

Persediaan-Barang Farmasi 121 50.000

Kas No.101
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Okt Saldo awal Rp600.000
5 J1 Rp500.000 Rp100.000
Okt J1 Rp 80.000 Rp180.000
7 Okt

Persediaan-Barang Farmasi No.121


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
5 Okt J1 Rp500.000 Rp500.0
7 Okt J1 Rp50.000 00
Rp450.000

Pendapatan Pendaftaran No.401


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
7 Okt J1 Rp5.000 Rp5.000

Pendapatan Pelayanan No.402


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
7 Okt J1 Rp15.000 Rp15.000

Pendapatan Apotik No.403


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
7 Okt J1 Rp60.000 Rp60.000

Biaya/Beban Obat No.501


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
5 Okt J1 Rp500.000 Rp500.000
7 Okt J1 Rp50.000 Rp450.000

3. Daftar Saldo / Neraca Saldo

 Daftar saldo atau neraca saldo ini disusun berdasarkan saldo akhir yang terdapat
dalam setiap akun individual atau buku besar.

 Disusun pada akhir periode ketika akan membuat laporan keuangan.

RUMAH SAKTI “HARAPAN SEHAT”

DAFTAR SALDO

31 OKTOBER 2011

NAMA AKUN DEBET KREDIT


Kas Rp430.000
Piutang Pelayanan 50.000
Persediaan Rumah Tangga 450.000
Hutang Usaha 185.000
Hutang Gaji Rp100.000
Pendapatan Diterima di Muka 50.000
Ekuitas 100.000
Surplus Tahun Lalu 800.000
Pendapatan Pendaftaran 50.000
Pendapatan Pelayanan 5.000
Pendapatan Apotik 15.000
Pendapatan 60.000
Beban Obat 50.000
Beban Bahan Habis Pakai 15.000
Total Rp1.180.000 Rp1.180.000

4. Jurnal Penyesuaian
Hal-hal yang menyebabkan perlunya penyesuaian antara lain:
 Transaksi tidak mungkin dicatat secara harian dengan pertimbangan efisiensi.
 Beberapa biaya tidak dicatat dalam periode waktu tertentu, karena biaya tersebut
berkaitan dengan berlalunya waktu dan bukan merupakan akibat dari pemakaian
sumber daya sehari-hari.

 Transaksi tidak dicatat karena sebab lain.

Jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1. Defferals

 Prepaid Expenses-Beban/biaya telah dibayar tunai dan dicatat sebagai aset


sebelum digunakan atau dikonsumsi.

 Unearned Revenue-Kas telah diterima dan dicatat sebagai hutang (kewajiban)


sebelum pendapatan diperoleh.

2. Accruals

 Accured Revenues-Pendapatan telah diperoleh tetapi kas belum diterima atau


belum dilakukan pencatatan.
 Accrual-Expenses-Beban telah terjadi tetapi kas belum dibayarkan atau belum
dilakukan pencatatan.

Contoh Jurnal Penyesuaian:

1. PREPAID EXPENSE
a. bahan habis pakai
 Tanggal 5 Oktober rumah sakit membeli bahan habis pakai secara kredit
seharga Rp2.500.000. Bahan habis pakai ini diperkirakan akan habis dalam
waktu 3 bulan.
 Tanggal 31 Oktober bahan habis pakai yang tersisa senilai Rp1.000.000

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


5 Okt Bahan habis Pakai Rp2.500.000
Hutang Usaha Rp2.500.000
31 Okt Beban/Biaya Bahan Habis 1.500.000
Pakai
Bahan Habis Pakai 1.500.000

b. Asuransi
 Tanggal 5 Oktober membayar polis asuransi sebesar Rp600.000, akan jatuh
tempo pada tanggal 30 September tahun yang akan datang.

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


5 Okt Asuransi Dibayar Dimuka Rp600.000
Kas Rp600.000
31 Okt Beban asuransi 50.000
Asuransi Dibayar dimuka 50.000

c. Depresiasi Aset Tetap


 Tanggal 1 Oktober rumah sakit membeli peralatan kantor seharga Rp5.000.000
secara kredit dengan umur ekonomis 5 tahun.

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


5 Okt Peralatan Kantor Rp5.000.000
Hutang Usaha Rp5.000.000
31 Okt Biaya Depresiasi 1.000.000
Akumulasi Depresiasi 1.000.000

2. UNEARNED REVENUE3
 Tanggal 5 Oktober, rumah sakit menerima dana jamkesmas sebesar Rp1.000.000.
 Tanggal 31 Oktober, berdasarkan analisis yang dilakukan pendapatan yang
terealisasi adalah Rp500.000.

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


5 Okt Kas Rp1.000.000
Pendapatan diterima di muka Rp1.000.000
Pendapatan diterima dimuka
31 Okt Pendapatan Pelayanan 500.000
500.000

3. ACCRUED REVENUE
 Tanggal 31 Oktober rumah sakit melakukan tagihan kepada pasien sebesar atas
pelayanan sebesar Rp100.000, tetapi pasien akan membayar bulan depan.

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


31 Okt Piutang Usaha Rp100.000
Pendapatan Pelayanan Rp100.000

4. ACCRUED EXPENSE
 Tanggal 31 Oktober, rumah sakit mempunyai kewajiban untuk membayar gaji
karyawan sebesar Rp250.000, tetapi baru akan dibayarkan pada tanggal 5
November.

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


31 Okt Beban Gaji Rp250.000
Hutang Gaji Rp250.000

5. Penyelesaian Dalam Siklus Akuntansi

 Kertas Kerja (Work Sheet);


 Jurnal Penutup;
 Jurnal Koreksi: dan
 Jurnal Pembalik.

1. Kertas kerja/worksheet
Alat kerja akuntan yang digunakan dalam proses pembuatan jurnal penyesuaian dan
laporan keuangan.
Langkah-langkah pembuatan kertas kerja:
a. Membuat daftar saldo (neraca saldo), yang diambil dari setiap akun individu
dalam buku besar.
b. Membuat penyesuaian dalam kolom penyesuaian.
c. Membuat daftar saldo setelah penyesuaian.
d. Menggolongkan akun-akun ke dalam akun neraca dan akun operasi.
e. Menyusun laporan keuangan (laporan operasi, neraca dan arus kas).

6. Jurnal Penutup
 Berfungsi untuk menutup akun-akun temporer.
 Memindahkan surplus/ defisit ke akun permanen/neraca.
Contoh Jurnal Penutup: Menutup akun Pendapatan dan Biaya

Tgl Keterangan Debet Kredit


31 Okt Pendapatan Pelayanan Rp10.600.000
Ikhtisar S/D Rp10.600.000
31 Okt Ikhtisar S/D Rp7.740.000
Biaya Obat Rp1.500.000
Biaya Habis Pakai 40.000
Biaya Depresiasi 50.000
Biaya Gaji 5.200.000
Biaya Sewa 900.000
Biaya Bunga 50.000

Contoh Jurnal Penutup: Menutup Akun Pembantu (Ikhtisar S/D) ke akun permanen

Tgl Keterangan Debet Kredit


31 Okt Ikhtisar S/D Rp2.860.000
Surplus tahun berjalan Rp2.860.000

7. Jurnal Pembalik/ Jurnal Reversi


 Merupakan pilihan (bisa dilakukan atau tidak)
 Dibuat pada awal periode akuntansi
 Merupakan lawan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada periode
sebelumnya.
 Untuk memudahkan proses akuntansi pada periode selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai