Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021


FAKULTAS BISNIS HUKUM DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

Mata Kuliah ` : Akuntansi Perpajakan


Semester / Kelas : 6 Akuntansi B3
Dosen Pengampu : Akmad Mulyadi, Drs.Ec., M.S.A
Nama Mahasiswa : Bagas Jihad Hadian
NIM : 182010300093

Jawaban Ujian Tengah Semester

1. Jelaskan karakter masing-masing Akuntansi Komersial dan Akuntansi Pajak yang dapat
membedakan diantara keduanya?
Jawab :
No Keterangan Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal
1 Pengguna Laporan Keuangan Pemegang saham, kreditur, Fiskus
karyawan, fiskus, masyarakat
2 Sifat Informasi Dapat digunakan oleh umum Rahasia
3 Pedoman Penyusunan dan PSAK dan interpretasinya Undang-undang perpajakan
Penyajian
4 Mata Uang dalam Penyajian Dapat disusun dengan mata uang Wajib disampaikan dengan mata
Laporan selain rupiah uang rupiah, atau mata uang lain
yang diizinkan

5 Dasar Pencatatan Transaksi Transaksi dicatat dengan asas Transaksi dicatat dan dilaporkan
substance over form, yaitu apabila memenuhi syarat dan
pencatatan dan pelaporan ketentuan perpajakan, yaitu
dilakukan dengan mengutamakan dengan mengutamakan hakikat
substansi ekonomi daripada formal atau hukum daripada
hakikat formal dan hukum substansi ekonominya
6 Batas Waktu Penyampaian 6 bulan setelah tahun buku 4 bulan setelah akhir tahun pajak
berakhir (UU No 40/2007 ttg PT) dan dapat diperpanjang paling
lama dua bulan (UU KUP)

2. Jelaskan bagaimana hubungan antara Akuntansi Komersial dan Akuntansi Perpajakan sehingga
laporan keuangan tersebut siap digunakan dasar sebagai perhitungan Pajak Penghasilan.
Jawab :
a. Akuntansi Komersial dapat memberikan laporan dan informasi keuangan dan informasi lainnya pada
pihak pengambil keputusan.
b. Akuntansi Pajak bersifat lebih khusus menyediakan laporan keuangan dan informasi lain kepada
administrasi pajak. Informasi keuangan yang terkait pada kepatuhan terhadap pemerintah.
c. Tidak berbeda dengan akuntansinya, laporan keuangan komersial dan pajak juga berbeda.
Namun, rekonsiliasi atau proses penyamaan tersebut dilakukan antara Akuntansi Komersial dan
Akuntansi Pajak, berdasarkan peraturan standar akuntansi keuangan 46. Dengan demikian,
laporan keuangan pajak yang dihasilkan disebut extra comptable.
d. Dengan demikian, penyusunan laporan keuangan pajak sama dengan penyusunan laporan keuangan
komersial.
e. Laporan keuangan komersial ini dimulai dari proses input transaksi berdasar bukti transaksi
dalam jurnal, diposting dalam buku besar, dibuat neraca lajur, dan dilakukan penyesuaian hingga
laporan keuangan.
f. Diterapkan rekonsiliasi terhadap peraturan perpajakan untuk menghasilkan laporan keuangan fiskal.
JAWABAN SOAL KASUS

Diketahui :
Omzet 750.000.000 DPP PPN
Penyerahan Yang PPN nya harus dipungut sendiri 600.000.000 60.000.000
(750.000.000X80%) (600.000.000X10%)

Penyerahan Yang PPN nya dipungut oleh Pemungut PPN 150.000.000 15.000.000
(750.000.000X20%) (150.000.000X10%)

Pembelian 150.000.000 15.000.000

Sampai dengan tanggal 5 April saat bagian Pajak membuat SPT Masa terkondisi :
FP Masa Maret 7.000.000
FP Masa Nopember 2018 tidak dapat dikreditkan 9.000.000
PPN Dipungut 3.000.000
Kompensasi PPN Masukan Masa Februari 250.000

Diminta :
a. Tentukan Pajak Kurang Setor / Nihil / Lebih bayar
b. Buat Jurnal semua transaksi diatas

Jawab :
DPP PPN
Penyerahan Yang PPN nya harus dipungut sendiri 600.000.000 60.000.000
(750.000.000X80%) (600.000.000X10%)
Penyerahan Yang PPN nya dipungut oleh Pemungut PPN 150.000.000 15.000.000
(750.000.000X20%) (150.000.000X10%)
Total Penyerahan 750.000.000 75.000.000

PPN KELUARAN 75.000.000


PPN DIPUNGUT DISETOR (3.000.000)
PPN MASUKAN DIKREDITKAN (7.000.000)
PPN LEBIH BAYAR MASA SEBELUMNYA (250.000)
PPN KURANG BAYAR 64.750.000

Jurnal Pada saat Penjualan


Kas / Piutang 810.000.000
Piutang Pemungut PPN 15.000.000
Pendapatan 750.000.000
PPN keluaran 75.000.000

Jurnal Pada saat Pembelian


Persediaan 150.000.000
PPN Masukan Belum Difakturkan 15.000.000
Hutang/ Kas 165.000.000

Jurnal pada Masa Maret


PPN Masukan Dikreditkan 7.000.000
PPN Masukan Belum Difakturkan 7.000.000
Jurnal atas FP Masa Nopember 2018 tidak dapat dikreditkan
PPN masukan masa Nopember sudah tidak dapat dikreditkan di bulan maret apabila ingin
mengkredtikan maka harus pembetulan di masa sebelum berakhirnya PPN Masa tidak sama (3bulan dari
tanggal transaksi)

a. Asumsi pembetulan di bulan Februari akan menyebabkan lebih bayar


PPN lebih Bayar Masa Februari 250.000
PPN Masukan karena Pembetulan 9.000.000
Total PPN Masukan setelah pembetulan 9.250.000

b. Jika memilih untuk tidak mengkreditkan maka akan terdapat jurnal sebagai berikut
PPN (Kadaluarsa) Tidak Dikreditkan 9.000.000
PPN Masukan Belum Difakturkan 9.000.000

Jika PPN Dipungut


PPN Dipungut 3.000.000
Piutang Pemungut PPN 3.000.000

Jurnal atas Penutupan PK dan PM untuk mengetahui PPN Kurang Bayar


PPN KELUARAN 75.000.000
PPN DIPUNGUT DISETOR 3.000.000
PPN MASUKAN DIKREDITKAN 7.000.000
PPN LEBIH BAYAR MASA SEBELUMNYA 250.000
PPN KURANG BAYAR 64.750.000

Anda mungkin juga menyukai