1. Jelaskan karakter masing-masing Akuntansi Komersial dan Akuntansi Pajak yang dapat
membedakan diantara keduanya?
Jawab :
No Keterangan Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal
1 Pengguna Laporan Keuangan Pemegang saham, kreditur, Fiskus
karyawan, fiskus, masyarakat
2 Sifat Informasi Dapat digunakan oleh umum Rahasia
3 Pedoman Penyusunan dan PSAK dan interpretasinya Undang-undang perpajakan
Penyajian
4 Mata Uang dalam Penyajian Dapat disusun dengan mata uang Wajib disampaikan dengan mata
Laporan selain rupiah uang rupiah, atau mata uang lain
yang diizinkan
5 Dasar Pencatatan Transaksi Transaksi dicatat dengan asas Transaksi dicatat dan dilaporkan
substance over form, yaitu apabila memenuhi syarat dan
pencatatan dan pelaporan ketentuan perpajakan, yaitu
dilakukan dengan mengutamakan dengan mengutamakan hakikat
substansi ekonomi daripada formal atau hukum daripada
hakikat formal dan hukum substansi ekonominya
6 Batas Waktu Penyampaian 6 bulan setelah tahun buku 4 bulan setelah akhir tahun pajak
berakhir (UU No 40/2007 ttg PT) dan dapat diperpanjang paling
lama dua bulan (UU KUP)
2. Jelaskan bagaimana hubungan antara Akuntansi Komersial dan Akuntansi Perpajakan sehingga
laporan keuangan tersebut siap digunakan dasar sebagai perhitungan Pajak Penghasilan.
Jawab :
a. Akuntansi Komersial dapat memberikan laporan dan informasi keuangan dan informasi lainnya pada
pihak pengambil keputusan.
b. Akuntansi Pajak bersifat lebih khusus menyediakan laporan keuangan dan informasi lain kepada
administrasi pajak. Informasi keuangan yang terkait pada kepatuhan terhadap pemerintah.
c. Tidak berbeda dengan akuntansinya, laporan keuangan komersial dan pajak juga berbeda.
Namun, rekonsiliasi atau proses penyamaan tersebut dilakukan antara Akuntansi Komersial dan
Akuntansi Pajak, berdasarkan peraturan standar akuntansi keuangan 46. Dengan demikian,
laporan keuangan pajak yang dihasilkan disebut extra comptable.
d. Dengan demikian, penyusunan laporan keuangan pajak sama dengan penyusunan laporan keuangan
komersial.
e. Laporan keuangan komersial ini dimulai dari proses input transaksi berdasar bukti transaksi
dalam jurnal, diposting dalam buku besar, dibuat neraca lajur, dan dilakukan penyesuaian hingga
laporan keuangan.
f. Diterapkan rekonsiliasi terhadap peraturan perpajakan untuk menghasilkan laporan keuangan fiskal.
JAWABAN SOAL KASUS
Diketahui :
Omzet 750.000.000 DPP PPN
Penyerahan Yang PPN nya harus dipungut sendiri 600.000.000 60.000.000
(750.000.000X80%) (600.000.000X10%)
Penyerahan Yang PPN nya dipungut oleh Pemungut PPN 150.000.000 15.000.000
(750.000.000X20%) (150.000.000X10%)
Sampai dengan tanggal 5 April saat bagian Pajak membuat SPT Masa terkondisi :
FP Masa Maret 7.000.000
FP Masa Nopember 2018 tidak dapat dikreditkan 9.000.000
PPN Dipungut 3.000.000
Kompensasi PPN Masukan Masa Februari 250.000
Diminta :
a. Tentukan Pajak Kurang Setor / Nihil / Lebih bayar
b. Buat Jurnal semua transaksi diatas
Jawab :
DPP PPN
Penyerahan Yang PPN nya harus dipungut sendiri 600.000.000 60.000.000
(750.000.000X80%) (600.000.000X10%)
Penyerahan Yang PPN nya dipungut oleh Pemungut PPN 150.000.000 15.000.000
(750.000.000X20%) (150.000.000X10%)
Total Penyerahan 750.000.000 75.000.000
b. Jika memilih untuk tidak mengkreditkan maka akan terdapat jurnal sebagai berikut
PPN (Kadaluarsa) Tidak Dikreditkan 9.000.000
PPN Masukan Belum Difakturkan 9.000.000