NIM : 2120203862202045
4) Perbedaan permanen
Beberapa perbedaan anatar laba sebelum pajak dan laba kena pajak
karena adanya perbedaan permanen atau sering disebut beda tetap.
Perbedaan ini terjadi jika terdapat pendapatan atau beba yang masuk
dalam perhitungan laba sebelum pajak tetapi tidak masuk dalam
perhitungan laba kena pajak, begitupun sebaliknya. Perbedaan ini
disebabkan oleh peraturan perpajakan yang menentukan beberapa jenis
pendapatan dibebaskan dari pajak dan tidak memperbolehkan beberpaa
jenis beban sebagai pengurang dari pendapatan. Pendapatan dan beban
yang dimasukkan dalam menentukan laba sebelum pajak. Beberapa
perbedaan permanen menurut (Resmi, 2017) dapat ditunjukkan berikut
ini.
a. Penghasilan yang pajaknya bersfiat final, seperti bunga bank,
dividen, sewa tang dan bangunan, dan penghasilan lain
sebagaimana diatur dala pasal 4 ayat (2) UU PPh.
b. Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak, seperti dividen yang
diterima oleh perseroan terbatas, koperasi, BUMN/BUMD, bunga
yang diterima oleh perusahaan reksa dana dan penghasilan lain
sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (3) UU PPh.
c. Biaya /pengeluaran yang tidak diperbolehkan sebagai pengurang
penghasilan bruto, seperti pembayaran imbalan dalam bentuk
natuna, sumbangan, biaya/ pengeluaran untuk kepentingan
pribadi pemilik, cadangan dan penumpukkan dan cadangan pajak
penghasilan, dan biaya atau pengurang lain yang tidak
diperbolehkan menurut fiskal sesuai Pasal 9 ayat (1) UU PPh.
5) Perbedaan Temporer
PSAK 46 (2018 pajak penghasilan paragraf 05, menyatakan bahwa
perbedaan temporer adalah jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam
laporan posisi keuangan dan dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan
temporer dapat berupa:
a. Perbedaan temporer kena pajak yaitu perbedaan temporer yang
menimbulkan jumlah kena pajak dalam penentuan laba kena
pajak (rugi pajak) periode masa depan ketika jumlah tercatat aset
dan liablitas dipulihkan atau diselesaikan; atau
b. Perbedaan temporer dapat dikurangkan yaitu perbedaan temporer
menimbulkan jumlah yang dapat dikurangkan dalam penentuan
laba kena pajak (rugi pajak) periode masa depan ketika jumlah
aset dan liabilitas dipulihkan atau diselesaikan.
7) Simpulan Ilustrasi
8) Ilustrasi Komprehensif
Kerugian Carryback
Kerugian Carryforward