Anda di halaman 1dari 5

BAB 19

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Dasar Akuntansi Pajak Penghasilan


perusahaan juga harus mengajukan pengembalian pajak penghasilan berdasarkan
pedoman yang dikembangkan oleh otoritas pajak yang sesuai.oleh karena itu ifrs dan
peraturan pajak berbeda dalam beberapa cara, maka pajak penghasilan sebelum pajak dan
laba kena pajak pun seringkali berbeda. Akibatnya jumlah yang dilaporkan perusahaan
sebagai beban pajak akan berbeda dari jumlah pajak yang harus dibayar ke otoritas
perpajakan.

Pendapatan keuangan sebelum pajak adalah istilah pelaporan keuangan.hal ini juga
sering disebut sebagai laba sebelum pajak maka laba untuk tujuan pelaporan keuangan atau
laba untuk tujuan pembukuan titik perusahaan menentukan laba sebelum pajak menurut ifrs.
Perusahaan mengukurnya dengan tujuan memberikan informasi yang berguna kepada
investor dan kreditor.

Laba kena pajak untuk tujuan pajak adalah istilah akuntansi pajak titik ini
menunjukkan jumlah yang digunakan untuk menghitung pajak penghasilan yang terutang.
Perusahaan menentukan laba kena pajak sesuai dengan peraturan perpajakan titik pajak
penghasilan memberikan uang untuk mendukung operasi pemerintah.

Jumlah Kena Pajak Masa Depan Dan Pajak Tangguhan


perbedaan temporer adalah selisih antara dasar pengenaan pajak atas aset atau
liabilitas dan jumlah yang dilaporkan buka kurung jumlah tercatat atau nilai buku tutup
kurung dalam laporan keuangan yang akan menimbulkan jumlah kena pajak atau jumlah
yang dapat dikurangkan di tahun-tahun depan titik jumlah kena pajak meningkatkan laba
kena pajak di tahun-tahun depan.

liabilitas pajak tangguhan merupakan konsekuensi pajak tangguhan yang terkait dengan
perbedaan temporer kena pajaknya dengan kata lain liabilitas pajak tangguhan merupakan
kenaikan pajak yang harus dibayar pada tahun-tahun depan sebagai akibat adanya perbedaan
temporer kena pajak yang terjadi pada akhir tahun berjalan.
Aset Pajak Tangguhan (Pengakuan)
Aset pajak tangguhan merupakan konsekuensi pajak tangguhan yang timbul dari
perbedaan temporer yang dapat dikurangi dengan kata lain aset pajak tangguhan merupakan
kenaikan pajak yang dapat dikembalikan (atau disimpan) pada tahun-tahun depan sebagai
akibat perbedaan temporer yang dapat dikurangkan terjadi pada akhir tahun berjalan.
Manfaat pajak tangguhan (deferred tax benefit) diakibatkan adanya kenaikan aset pajak
tangguhan dari awal sampai akhir periode akuntansi (serupa dengan contoh liabilitas
pajak tangguhan).

Aset Pajak Tangguhan (Non Pengakuan)


perusahaan mengakui aset pajak tangguhan untuk semua perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan titik namun, berdasarkan bukti yang ada, perusahaan harus mengurangi
aset pajak tangguhan jika besar kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak akan
merealisasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. "Besar kemungkinan (probable)
"berarti tingkat kemungkinan setidaknya paling sedikit lebih dari 50%.

Penyajian Laporan Laba Rugi


Situasi yang terjadi akan mempengaruhi apakah perusahaan harus menambahkan atau
mengurangkan perubahan pajak penghasilan tangguhan ke atau dari utang pajak penghasilan
dalam menghitung beban pajak penghasilan. Misalnya, perusahaan menambahkan kenaikan
liabilitas pajak tangguhan ke utang pajak penghasilan titik di sisi lain perusahaan
mengurangkan kenaikan aset pajak tangguhan dari utang pajak penghasilan. dalam laporan
laba rugi atau catatan atas laporan keuangan perusahaan harus mengungkapkan komponen
signifikan dari beban pajak penghasilan yang dapat diatribusikan kepada operasi yang
dilanjutkan.

Perbedaan Spesifik
Beberapa itemdapat menimbulkan perbedaan antara laba sebelum pajak dan laba kena pajak
titik untuk tujuan pengakuan akuntansi, perbedaan ini ada dua jenis:

1. Perbedaan temporer
Perbedaan temporer kena pajak adalah perbedaan temporer yang menimbulkan jumlah
kena pajak pada tahun-tahun depan ketika aset yang bersangkutan dipulihkan. Perbedaan
temporer dapat dikurangkan adalah perbedaan temporer yang menimbulkan jumlah yang
dapat dikurangkan pada tahun-tahun depan ketika jumlah tercatat liabilitas terkait
diselesaikan.
2. Perbedaan permanen
Beberapa perbedaan antara laba kena pajak dan laba sebelum pajak bersifat permanen
perbedaan permanen (permanent differences) timbul dari item yang
a. masuk ke dalam laba sebelum pajak, tetapi tidak pernah masuk ke dalam laba kena
pajak; atau
b. masuk kedalam laba kena pajak tetapi tidak pernah masuk ke dalam laba sebelum
pajak.

Pertimbangan Tarif Pajak

Tarif pajak masa depan


perusahaan harus menggunakan tarif pajak yang berlaku secara substansial
(substantially enacted rate) yang diharapkan berlaku.

Revisi tarif pajak masa depan


Jika terjadi perubahan tarif pajak yang berlaku, perusahaan harus mencatat
pengaruhnya terhadap akun pajak penghasilan tangguhan yang ada dengan segera titik
perusahaan melaporkan pengaruh tersebut sebagai penyesuaian terhadap beban pajak
penghasilan pada periode perubahan tersebut.

Akuntansi Untuk Rugi Operasi Neto


Rugi operasi neto untuk tujuan perpajakan terjadi ketika biaya yang dapat dikurangkan dari
pajak melebihi laba kena pajak titik beban pajak yang tidak adil akan terjadi jika perusahaan
dikenai pajak selama periode yang menguntungkan tanpa menerima keringanan pajak selama
periode rugi operasi neto. Oleh karena itu, dalam keadaan tertentu undang-undang perpajakan
mengizinkan pembayaran pajak untuk penggunaan kerugian Satu tahun untuk menyalin
hapus (offset) keuntungan tahun-tahun lainnya.

Kerugian carryback
kerugian carry back (loss carry back), perusahaan dapat "membawa" (carry) rugi
operasi neto dua tahun kebelakang dan menerima pengembalian pajak penghasilan yang
dibayarkan pada tahun-tahun tersebut.

Kerugian carryforward
Perusahaan dapat melepaskan kerugian carryback dan hanya menggunakan opsi kerugian
carry forward (loss carry forward) untuk saling hapus (offset) laba kena pajak di masa depan
sampai 20 tahun.
Penyajian Laporan Keuangan

Laporan posisi keuangan


Perusahaan mengklasifikasikan piutang atau utang pajak sebagai aset lancar atau
liabilitas jangka pendek titik meskipun aset dan liabilitas pajak kini diakui dan diukur secara
terpisah tetapi aset tersebut dapat saling hapus (offset) satu sama lain dalam laporan posisi
keuangan. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan juga diakui dan diukur secara
terpisah tetapi dapat saling hapus dalam laporan posisi keuangan. aset pajak tangguhan neto
atau liabilitas pajak tangguhan neto dilaporkan pada bagian tidak lancar laporan posisi
keuangan.

Laporan Laba Rugi


Perusahaan mengalokasikan beban (atau manfaat) pajak penghasilan ke operasi yang
dilanjutkan operasi yang dihentikan, penghasilan komprehensif lain, dan penyesuaian periode
sebelumnya. Pendekatan ini disebut alokasi pajak antar periode buka intraperiod tax
allocation selain itu, komponen beban (manfaat) pajak dapat mencakup:

1) Beban (manfaat) pajak kini.

2) Setiap penyesuaian yang diakui dalam periode pajak ini pada periode sebelumnya.

3) jumlah beban (manfaat) pajak tangguhan sehubungan dengan originalitas ide dan
pembalikan perbedaan temporer.

4) Jumlah beban (manfaat) pajak tangguhan sehubungan dengan perubahan tarif pajak atau
pengenaan pajak baru.

5) jumlah manfaat yang timbul dari rugi pajak (rugi fiskal), kredit pajak atau perbedaan
temporer yang sebelumnya tidak diakui pada periode sebelumnya yang digunakan untuk
mengurangi beban pajak kini dan tangguhan.

Rekonsiliasi Pajak
pengungkapan penting lainnya adalah rekonsiliasi antara beban pajak aktual dan tarif pajak
yang berlaku titik perusahaan dapat menyajikan:

 rekonsiliasi numerik antara beban (manfaat) pajak dan hasil laba akuntansi dikalikan
dengan tarif pajak yang berlaku yang juga mengungkapkan dasar tarif pajak yang
berlaku; atau
 rekonsiliasi numerik antara rata-rata tarif pajak efektif dan tarif pajak yang berlaku yang
juga mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.

Dalam menjelaskan hubungan antara beban (manfaat) pajak dan laba akuntansi, perusahaan
menggunakan tarif pajak yang berlaku yang memberikan informasi paling berarti bagi
pengguna laporan keuangan.

Pengungkapan pajak penghasilan ini diperlukan karena beberapa alasan:

1. Menilai kualitas laba

2. Membuat prediksi arus kas masa depan yang lebih baik

3. Memprediksi arus kas masa depan untuk rugi operasi yang belum dikompensasi.

Tinjauan Metode Aset-Liabilitas

IASB percaya bahwa metode aset-liabilitas (asset liability method) (kadang-kadang disebut
sebagai pendekatan liabilitas) adalah metode yang paling konsisten untuk menghitung pajak
penghasilan titik salah satu tujuan pendekatan ini adalah untuk mengetahui jumlah pajak yang
harus dibayar atau dapat dikembalikan untuk tahun berjalan titik tujuan kedua adalah untuk
mengevaluasi liabilitas dan aset pajak tangguhan untuk konsekuensi pajak masa depan atas
kejadian yang telah diakui dalam laporan keuangan atau laporan pajak.

Anda mungkin juga menyukai