NPM : 1811031043
Jurusan : S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 2
BAB 19
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
5. Perbedaan Spesifik
Perbedaan Temporer
Perbedaan temporer kena pajak adalah perbedaan temporer yang menimbulkan
jumlah kena pajak pada tahun-tahun depan ketika aset yang bersangkutan
dipulihkan. Perbedaan temporer dapat dikurangkan adalah perbedaan temporer yang
menimbulkan jumlah yang dapat dikurangkan pada tahun-tahun depan ketika jumlah
tercatat liabilitas terkait diselesaikan. Perbedaan temporer kena pajak menimbulkan
pencatatan liabilitas pajak tangguhan. Perbedaan temporer dapat dikurangkan
menimbulkan pencatatan aset pajak tangguhan.
Perbedaan yang Timbul dan Pembalikan dari Perbedaan Temporer. Perbedaan
temporer yang timbul adalah perbedaan awal antara dasar pembukuan dan dasar
pengenaan pajak aset atau liabilitas, terlepas dari apakah dasar pengenaan pajak
aset atau liabilitas melebihi atau melampaui dasar pembukuan dari aset atau
liabilitis tersebut. Disisi lain, perbedaan pembalikan terjadi ketika perusahaan
menghilangkan perbedaan temporer yang timbul dari periode sebelumnya, dan
kemudian menghapus pengaruh pajak terkait dari akun pajak tangguhan.
Perbedaan Permanen
Perbedaan permanen timbul dari item yang (1) masuk ke dalam laba sebelum
pajak, tetapi tidak pernah masuk ke dalam laba kena pajak; atau (2) masuk ke
dalam laba kena pajak, tetapi tidak pernah masuk ke dalam laba kena pajak.
Perusahaan yang memiliki penghasilan bebas pajak, biaya yang tidak dapat
dikurangkan, atau pengurangan yang diizinkan melebihi harga, memiliki tarif
pajak efektif yang berbeda dengan tarif pajak biasa.
Oleh karena perbedaan permanen hanya memengaruhi periode terjadinya,
maka tidak menimbulkan jumlah kena pajak masa depan atau jumlah dapat
dikurangkan. Akibatnya, perusahaan tidak mengakui adanya konsekuensi pajak
tangguhan.
a. Kerugian Carryback
Dengan menggunakan kerugian carryback, perusahaan dapat membawa
(carry) rugi operasi neto dua tahun kebelakang dan menerima pengembalian pajak
penghasilan yang dibayarkan pada tahun-tahun tersebut. perusahaan harus
menggunakan kerugian tersebut pada tahun sebelumnya, dan kemudian ke tahun ke
dua. Jika masih ada kerugian tersisa setelah carryback dua tahun, perushaan dapat
meneruskan kerugian yang tersisa tersebut sampai 20 tahun ke depan untyk
menyaling hapus laba kena pajak di masa depan.
b. Kerugian Carryforward
Perusahaan dapat melepaskan kerugian carryback dan hanya menggunakan
opsi carryforward, untuk menyaling hapus laba kena pajak di masa depan sampai
20 tahun.
Sumber Laba Kena Pajak
Apakah perusahaan memiliki perbedaan temporer kena pajak yang memadai
yang berkaitan dengan otoritas pajak yang sama, yang akan mengakibatkan
jumlah kena pajak dimana rugi pajak yang tidak digunakan dapat
dimanfaatkan sebelum masa berlaku tersebut berakhir
Apakah besar kemungkinan perusahaan akan memiliki laba kena pajak
sebelum rugi pajak yang tidak digunakan atau kredit pajak yang tidak
digunakan kadaluwarsa.
Apakah rugi pajak yang tidak digunakan diakibatkan oleh penyebab yang
dapat diidentifikasi, yang kemungkinan tidak akan terulang
Apakah peluang perencanaan pajak tersedia bagi perusahaan yang akan
menhasilkan laba kena pajak pada periode dimana rugi pajak yang tidak
digunakan atau kredit pajak yang tidak digunakan dapat dimanfaatkan.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANAGN
a. Laporan Posisi Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan piutang atau utang pajak sebagai aset lanacar
atau liabilitas jangka pendek. Meskipun aset dan liabilitas jangka pendek kini
diakui dan diukur secara terpisah, tetapi aset tersebut dapat saling hapus satu sama
lain dalam laporan posis keuangan. Saling hapus terjadi karena perusahaan
biasanya memiliki hak yang erkekuatan hukum untuk menetapkan aset ajak kini
(Piutang Pajak) terhadap liabilitas pajak (Utang Pajak) bila berhubungan dengan
pajak penghasilan yang dipungut oleh otoritas perpajakn yang sama.
Aset pajak tangguhan dan liabilitis pajak tangguhan juga diakui dan diukur
secara terpisah, tetapi dapat saling hapus dalam laporan posisi keuangan. Aset
pajak tangguhan neto atau liabilitas pajak tangguhan neto dilaporkan pada bagian
tidak lancar laporan posisi keuangan.
c. Rekonsiliasi Pajak
Pengungkapan penting lainnya adalah rekonsiliasi antara beban pajak aktual dan
tarif pajak yang berlaku. Perusahaan dapat menyajikan :
o Rekonsiliasi numerik antara beban (manfaat) pajak dan hasil laba akuntansi
dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku, yang juga mengungkapkan dasar
tarif pajak yang berlaku; atau
o Rekonsiliasi numerik antara rata-rata tarif pajak efektif dan tarif pajak yang
berlaku, yang juga mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.