Manajemen persediaan memfokuskan pada dua pertanyaan dasar: (1) berapa unit
persediaan yang harus dipesan pada suatu waktu, dan (2) kapan persediaan harus dipesan.
TOC = F N
Carrying costs terdiri atas biaya dari modal yang tertanam pada persediaan, biaya
penyimpanan, biaya asuransi, biaya depresiasi, dan kerusakan.
TCC = C P A
Bila persediaan digunakan secara merata sepanjang tahun dan tidak ada safety stock maka rata-
rata persediaan adalah: A = (S/N)/2, di mana S adalah total permintaan selama setahun dan N
adalah jumlah atau frekuensi order per tahun (N = S/Q).
Seandainya Q adalah unit persediaan setiap pemesanan, dan asumsikan bahwa persediaan
digunakan secara merata sepanjang tahun serta tingkat persediaan jatuh tempo hingga nol
sebelum menerima kiriman pesanan berikutnya, maka rata-rata persediaan adalah setengah dari
jumlah yang dipesan, atau A = Q/2.
TIC = F S + C P Q
Q 2
Model Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau
sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.
EOQ = 2FS
CP
EOQ = Economic Order Quantity atau jumlah persediaan optimal yang harus dipesan setiap
kali pemesanan
F = Fixed cost pemesanan
S = Permintaan tahunan (dalam unit)
C = Carrying costs per tahun (dalam persentase dari nilai persediaan rata-rata)
P = Harga beli untuk setiap unit persediaan
unit
Order point
300
231
EOQ
minggu
Pada umumnya safety stock meningkat bila (1) permintaan semakin sulit diprediksi, (2)
biaya yang timbul dari kehabisan persediaan (kehilangan penjualan dan nama baik)
semakin besar, serta (3) kemungkinan penundaan pada penerimaan pesanan.
Contoh soal lanjutan
Pada contoh sebelumnya, jika ditentukan safety stock sebesar 50 unit, maka pada permulaan
perusahaan harus memesan sebesar EOQ plus safety stock yaitu sebanyak 350 unit. Setelah itu,
perusahaan harus memesan sebesar EOQ setiap kali persediaan tinggal order point ditambah safety
stock sebesar 281 unit.
Untuk sebagian besar perusahaan tidaklah realistis mengasumsikan bahwa permintaan untuk
item persediaan adalah sama atau merata sepanjang tahun. Oleh sebab itu, model EOQ tidak
diterapkan dalam basis tahunan tapi dalam basis musiman atau kuartalan. Prosedurnya adalah
membagi tahun menjadi kuartal atau semester, kemudian model EOQ diterapkan pada setiap
periode. Selama periode transisi, persediaan dinaikkan atau diturunkan sesuai kondisi.
Deviasi atau penyimpangan kecil dari jumlah EOQ tidak berpengaruh banyak terhadap TIC. Oleh
karena itu, EOQ sebaiknya dipandang sebagai suatu range daripada suatu nilai tunggal yang
harus ditaati.
Manajemen persediaan juga tetap harus menerapkan Inventory Control System. Teknik
sederhana misalnya Red Line Method dan Two Bin Method. Perusahaan besar biasanya
menerapkan sistem pengawasan persediaan menggunakan bantuan komputer.
Pendekatan yang relatif baru adalah Just in Time. Sistem ini mengurangi beban persediaan
sehingga dapat menghemat biaya. Namun sistem ini membutukan koordinasi yang baik antara
perusahaan manufaktur dan para suppliernya, baik dalam hal ketepatan waktu pengiriman
maupun kualitas barang yang dikirim.