b. pada waktu pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak tidak mengungkapkan
data dan/atau memberikan keterangan lain secara benar, lengkap, dan terinci sehingga
tidak memungkinkan fiskus dapat menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dengan benar dalam menghitung jumlah pajak yang terutang.
Walaupun Wajib Pajak telah memberitahukan data dalam Surat Pemberitahuan atau mengungkapkannya
pada waktu pemeriksaan, tetapi apabila memberitahukannya atau mengungkapkannya dengan cara
sedemikian rupa sehingga membuat fiskus tidak mungkin menghitung besarnya jumlah pajak yang
terutang secara benar sehingga jumlah pajak yang terutang ditetapkan kurang dari yang seharusnya,
hal tersebut termasuk dalam pengertian data yang semula belum terungkap.
Fakultas Ekonomi & Bisnis
DATA YANG SEMULA BELUM TERUNGKAP
misalnya
Dalam Surat Pemberitahuan dan atau laporan keuangan tertulis adanya
biaya iklan Rp10.000.000,00 sedangkan sesungguhnya biaya tersebut
terdiri dari Rp5.000.000,00 biaya iklan di media masa dan
Rp5.000.000,00 sisanya adalah sumbangan atau hadiah.
Pada bulan Mei 2021 ditemukan data baru berupa objek PPh Pasal 23 yang belum dipotong oleh PT
FGH dan seharusnya dilaporkan dalam SPT Masa Desember 2019 dengan jumlah pokok pajak
Rp20juta. Sehingga seharusnya jumlah pokok pajak pada Masa Des’19 adalah Rp120juta.
ayat 2
Berdasarkan permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak,
setelah meneliti kebenaran pembayaran pajak, menerbitkan
SKPLB apabila terdapat pembayaran pajak yang seharusnya tidak
terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
ayat 3
SKPLB masih dapat diterbitkan lagi apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan dan/atau data baru ternyata pajak yang lebih
dibayar jumlahnya lebih besar daripada kelebihan pembayaran pajak
yang telah ditetapkan.
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENERBITAN SKPLB
Contoh Ps 17(1)
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-barang elektronik,
menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2020 (tahun takwim) pada tgl 30 April 2021, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak (Rp 202.500.000,00)
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00
Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tgl 29 April 2021.
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata Penghasilan Neto seharusnya adalah Rp900.000.000,00
sehingga PPh terutang seharusnya adalah Rp252.500.000,00.
PPh yang salah dipotong atau dipungut tsb dapat diminta kembali oleh Wajib Pajak
yang dipotong/dipungut dengan surat permohonan, sepanjang belum dikreditkan.
PPN dan PPnBM yang salah dipungut tsb dapat diminta kembali oleh PKP yang
dipungut dengan surat permohonan, sepanjang belum dikreditkan atau belum
dibebankan sebagai biaya.
Penelitian
Pasal 17C (1) UU KUP Pasal 17D (1) UU KUP Pasal 9 (4c) UU PPN
SKPKPP
1 bulan sejak tanggal SKPPKP
Fakultas Ekonomi & Bisnis
SKPPKP (SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN
PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK)
WP KRITERIA TERTENTU
SK
PERMOHONAN Pengembalian
WP
PENELITIAN
Pendahuluan
DAPAT
DIPERIKSA skp
Kelebihan Pajak
PPh
PPN
3 Bulan
1 Bulan 5 tahun
SANKSI
SKPKB KENAIKAN
100%
Fakultas Ekonomi & Bisnis
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL (SKPN)
POKOK PAJAK Rp --
JUMLAH KREDIT PAJAK Rp --
PAJAK NIHIL Rp --
dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah
b tulis dan/atau salah hitung;
d PKP tidak membuat faktur pajak atau terlambat membuat faktur pajak;
PKP tidak mengisi faktur pajak secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam
e Pasal 13 ayat (5) dan (6) UU PPN, selain identitas pembeli BKP/JKP serta nama
dan tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b, c, h
UU PPN dalam hal penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran;
h terdapat imbalan bunga yang seharusnya tidak diberikan kepada Wajib Pajak.
(Ps.14) PKP
Tidak membuat FP atau terlambat
membuat FP + SANKSI
DENDA
Tidak mengisi FP secara lengkap 1% x DPP
serangkaian kegiatan yang Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STP
dilakukan untuk menilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b
kelengkapan pengisian Surat ditambah dengan sanksi administrasi berupa
Pemberitahuan dan lampiran- bunga sebesar tarif bunga per bulan yang
lampirannya termasuk ditetapkan oleh Menteri Keuangan untuk paling
penilaian tentang kebenaran lama 24 bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau
penulisan dan berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun
penghitungannya. Pajak sampai dengan diterbitkannya STP (Pasal 14 ayat (3) UU
KUP)
dihitung mulaidari berakhirnya batas waktu penyampaian SuratPemberitahuan Tahunan sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1(satu) bulan.
Pasal 9 ayat 2a KUP : pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang dalam suatu Masa Pajak
dilakukan setelah tanggal jatuh tempo;
Pasal 9 ayat 2b KUP : pembayaran atau penyetoran kekurangan pajak yang terutang berdasarkan SPT
Tahunan PPh dilakukan setelah tanggal jatuh tempo penyampaian SPT Tahunan
Pasal 19 ayat 1 KUP: dalam hal jumlah pajak yang masih harus dibayar menurut ketetapan, pada
saat jatuh tempo tidak atau kurang dibayar;
Pasal 19 ayat 2 KUP: dalam hal WP diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran
pajak;
Pasal 19 ayat 3 KUP: dalam hal WP diperbolehkan menunda penyampaian SPT Tahunan yang
penghitungan sementara pajak yang terutang kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya terutang.
Pasal 14 ayat 1 huruf d: PKP tidak membuat faktur pajak atau terlambat membuat
faktur pajak;
Pasal 14 ayat 1 huruf e: PKP tidak mengisi faktur pajak secara lengkap sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) dan (6) UU PPN, selain identitas pembeli BKP/JKP
serta nama dan tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b,
c, h UU PPN dalam hal penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran;
Terhadap PKP tsb, selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai sanksi administrasi berupa
denda sebesar 1% dari Dasar Pengenaan Pajak (Pasal 14 ayat 4 UU KUP)
Pasal 7 ayat 1 KUP yaitu sanksi administrasi berupa denda apabila SPT tidak
disampaikan dalam jangka waktunya;
PKP A pada tanggal 30 Mei 2021 menyerahkan Barang Kena Pajak dengan harga jual
Rp10juta kepada PKP B. Pelunasan dilakukan oleh PKP B pada tanggal 2 Juli 2021
dan bersamaan dengan itu PKP A menerbitkan Faktur Pajak tertanggal 2 Juli 2021.
1% x Rp10.000.000,00 = Rp100.000,00
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal
pemotongan atau pemungutan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali apabila WP dapat menunjukkan bahwa jangka
waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. (ayat 3)
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak, Wajib Pajak wajib
melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak
dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan. (ayat 3a)
Catatan: Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak ditambah sanksi administrasi
Surat keberatan ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP surat keberatan tersebut harus
dilampiri dengan surat kuasa khusus. (PMK 9/2013)
Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga tidak
dipertimbangkan. (ayat 4)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
HAK WP LAINNYA BERKAITAN DENGAN PENGAJUAN
KEBERATAN
Apabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan, Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan keterangan
secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi, atau pemotongan atau pemungutan
pajak.(Pasal 25 ayat 6 UU KUP)
Dirjen Pajak wajib memberi keterangan yang diminta oleh WP dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak
surat permintaan WP diterima. (PMK 9/2013)
Dalam hal surat keberatan yang disampaikan oleh WP belum memenuhi persyaratan, WP dapat menyampaikan perbaikan surat
keberatan dengan melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi sebelum jangka waktu 3 bulan terlampaui. (PMK 9/2013)
Dalam hal WP menyampaikan perbaikan surat keberatan, tanggal penyampaian perbaikan surat keberatan merupakan tanggal
surat keberatan diterima. (PMK 9/2013)
Sebelum surat keputusan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis. (Pasal 26
ayat 2 UU KUP)
Sebelum menerbitkan Surat Keputusan Keberatan, Dirjen Pajak harus menyampaikan Surat Pemberitahuan Untuk Hadir kpd
WP guna memberi keterangan atau memperoleh penjelasan mengenai keberatannya. (PMK-9/2013)
WP dapat mencabut pengajuan keberatan yang telah disampaikan sepanjang Surat Pemberitahuan Untuk Hadir belum
disampaikan kepada WP. (PMK 9/2013)
WP tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan skp yang tidak benar. (PMK 9/2013)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
JANGKA WAKTU PELUNASAN PAJAK AKIBAT PENGAJUAN
KEBERATAN
Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. DIUBAH
(Pasal 25 ayat 7)
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (3) atau ayat (3a) atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh
sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan. (Pasal 25 ayat 7 UU KUP
(baru))
Dalam hal keberatan WP ditolak atau dikabulkan sebagian, WP dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar
50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah
dibayar sebelum mengajukan keberatan. (Pasal 25 ayat 9 UU KUP (baru))
Dalam hal WP mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen)
sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak dikenakan. (Pasal 25 ayat 10 KUP (baru))
Misalkan dalam pembahasan akhir, PT ABC hanya menyetujui jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak sebesar Rp5.000.000,00.
Dalam hal PT ABC mengajukan keberatan maka PT ABC wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar yang telah disetujui
yaitu sebesar Rp6juta {Rp5juta + (25% x Rp4juta)} sebelum surat keberatan disampaikan. Jumlah pajak yang belum
dibayar pada saat mengajukan keberatan yaitu sebesar Rp18juta, tertangguh sampai dengan 1 bulan sejak tanggal
penerbitan SK Keberatan.
Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah Rp18juta tidak diberlakukan.
Misalkan keberatan PT ABC ditolak dengan SK Keberatan tanggal 20 Agustus 2018, maka atas jumlah pajak berdasarkan
keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan yaitu Rp18juta dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% atau Rp9juta.
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dan huruf d, Wajib Pajak
yang bersangkutan harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak
tersebut. (Pasal 26 ayat 4 UU KUP)
Atas SKPKB yang diterbitkan karena SPT tidak disampaikan dalam jangka waktunya
dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan
dalam Surat Teguran dan SKPKB yang diterbitkan karena kewajiban pembukuan
(Pasal 28) dan kewajiban ketika dilakukan pemeriksaan (Pasal 29) tidak dipenuhi.
Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak atau
terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan. (Pasal 26
ayat 1 UU KUP)
Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa mengabulkan seluruhnya
atau sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar.
(Pasal 26 ayat 3 UU KUP)
Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah terlampaui dan Direktur
Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap
dikabulkan. (Pasal 26 ayat 5 UU KUP)
Dirjen Pajak wajib menerbitkan Surat Keputusan Keberatan sesuai dengan keberatan
Wajib Pajak. (PMK 9/2013)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
BANDING
Dalam hal WP mengajukan banding, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (3), ayat (3a), atau Pasal 25 ayat (7), atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat
pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan
Putusan Banding.
(Pasal 27 ayat 5a UU KUP (baru))
Jangka waktu 1 bulan Tertangguh 1 (satu) bulan sejak Sanksi administrasi berupa bunga
sejak terbit SKPKB, tanggal penerbitan Surat penagihan Pasal 19 (1) tidak
SKPKBT. Keputusan Keberatan diberlakukan.
Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, WP dikenai sanksi administrasi
berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding
dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
(Pasal 27 ayat 5d UU KUP (baru))
Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah Rp18juta
tidak diberlakukan.
DIUBAH
Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan pengadilan khusus di lingkungan peradilan tata usaha
negara.
{Pasal 27 ayat 2 UU KUP (baru)}
Catatan: Sesuai dengan UU Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, dalam penjelasan
Pasal 15 ayat 1 yang menyatakan bahwa: “Yang dimaksud dengan “pengadilan khusus” dalam ketentuan
ini antara lain … pengadilan pajak di lingkungan peradilan tata usaha negara.”
Peninjauan - 60%
Kembali