Anda di halaman 1dari 43

KETENTUAN UMUM DAN TATA

CARA PERPAJAKAN (KUP)


(SKPKBT, SKPN, SKPLB,
KEBERATAN, BANDING)
Dosen Pengampu :
Moh. Abdurrosyid, S.E.,M.Ak.,CPi

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR
TAMBAHAN (SKPKBT)

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah


surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas
jumlah pajak yang telah ditetapkan.
(Pasal 1 angka 17 UU KUP)

JUMLAH PAJAK Rp10.000.000,00


JUMLAH PAJAK YANG TELAH DITETAPKAN Rp 6.000.000,00
TAMBAHAN JUMLAH PAJAK Rp 4.000.000,00
BESARNYA SANKSI ADMINISTRASI Rp 4.000.000,00
TAMBAHAN JUMLAH PAJAK YANG MASIH
HARUS DIBAYAR Rp 8.000.000,00

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SKPKBT
ayat 1
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKPKBT
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat
terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,
bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak apabila
ditemukan data baru yang mengakibatkan penambahan
jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan
tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan SKPKBT.

termasuk data Apabila skp terdahulu terbit


sudah pernah berdasarkan pemeriksaan maka
baru adalah
diterbitkan dilakukan pemeriksaan ulang. Apabila
data yang
surat ketetapan skp terbit berdasarkan keterangan lain
semula belum
pajak maka dilakukan pemeriksaan, bukan
terungkap
pemeriksaan ulang
Fakultas Ekonomi & Bisnis
DATA BARU

Yang dimaksud dengan data baru adalah data atau keterangan


mengenai segala sesuatu yang diperlukan untuk menghitung
besarnya jumlah pajak yang terutang yang oleh Wajib Pajak
belum diberitahukan pada waktu
penetapan semula, baik dalam Surat
Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya maupun
dalam pembukuan perusahaan yang diserahkan pada
waktu pemeriksaan.
(Penjelasan Pasal 15 UU KUP)

Fakultas Ekonomi & Bisnis


DATA BARU
(Penjelasan Pasal 15 UU KUP)
Selain itu, yang termasuk dalam data baru adalah data yang semula belum
terungkap, yaitu data yang:
a. tidak diungkapkan oleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan beserta lampirannya
(termasuk laporan keuangan); dan/atau

b. pada waktu pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak tidak mengungkapkan
data dan/atau memberikan keterangan lain secara benar, lengkap, dan terinci sehingga
tidak memungkinkan fiskus dapat menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dengan benar dalam menghitung jumlah pajak yang terutang.

Walaupun Wajib Pajak telah memberitahukan data dalam Surat Pemberitahuan atau mengungkapkannya
pada waktu pemeriksaan, tetapi apabila memberitahukannya atau mengungkapkannya dengan cara
sedemikian rupa sehingga membuat fiskus tidak mungkin menghitung besarnya jumlah pajak yang
terutang secara benar sehingga jumlah pajak yang terutang ditetapkan kurang dari yang seharusnya,
hal tersebut termasuk dalam pengertian data yang semula belum terungkap.
Fakultas Ekonomi & Bisnis
DATA YANG SEMULA BELUM TERUNGKAP

misalnya
Dalam Surat Pemberitahuan dan atau laporan keuangan tertulis adanya
biaya iklan Rp10.000.000,00 sedangkan sesungguhnya biaya tersebut
terdiri dari Rp5.000.000,00 biaya iklan di media masa dan
Rp5.000.000,00 sisanya adalah sumbangan atau hadiah.

Apabila pada saat penetapan semula Wajib Pajak tidak


mengungkapkan perincian tersebut sehingga fiskus
tidak melakukan koreksi atas pengeluaran berupa
sumbangan atau hadiah, sehingga pajak yang terutang
tidak dapat dihitung secara benar, maka data mengenai
pengeluaran berupa sumbangan atau hadiah tersebut
adalah tergolong data yang semula belum terungkap.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SKPKBT

ayat 2 Pasal 15 UU KUP

Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat


Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan ditambah dengan
sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar
100% (seratus persen) dari jumlah kekurangan pajak tersebut.
ayat 3
Kenaikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dikenakan
apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan itu
diterbitkan berdasarkan keterangan tertulis
dari Wajib Pajak atas kehendak sendiri, dengan
syarat Direktur Jenderal Pajak belum mulai melakukan tindakan
pemeriksaan dalam rangka penerbitan SKPKBT.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SKPKB
Terhadap SPT PPh Pasal 23 Masa Desember 2019 a/n PT FGH telah dilakukan
pemeriksaan dan diterbitkan SKPKB tanggal 10 Oktober 2020 dengan perincian sbb:
Jumlah Pokok Pajak Rp100.000.000,00
Jumlah Kredit Pajak Rp 90.000.000,00
Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Rp 10.000.000,00
Sanksi adm. (bunga 2%; 10 bulan) Rp 2.000.000,00
Jumlah yang masih harus dibayar Rp 12.000.000,00

Pada bulan Mei 2021 ditemukan data baru berupa objek PPh Pasal 23 yang belum dipotong oleh PT
FGH dan seharusnya dilaporkan dalam SPT Masa Desember 2019 dengan jumlah pokok pajak
Rp20juta. Sehingga seharusnya jumlah pokok pajak pada Masa Des’19 adalah Rp120juta.

DJP Jumlah Pajak Rp120.000.000,00


menerbitkan Jumlah Pajak yang telah ditetapkan Rp100.000.000,00
SKPKBT Tambahan Jumlah Pajak Rp 20.000.000,00
tanggal 25 Besarnya sanksi administrasi (100%) Rp 20.000.000,00
Mei 2021 Tambahan jumlah pajak YMHD Rp 40.000.000,00
Fakultas Ekonomi & Bisnis
SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR
(SKPLB)

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat


ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan
pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak
lebih besar daripada pajak yang terutang atau
seharusnya tidak terutang.
(Pasal 1 angka 19 UU KUP)

PAJAK YANG TERUTANG Rp10.000.000,00


JUMLAH KREDIT PAJAK Rp16.000.000,00
JUMLAH KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK Rp6.000.000,00

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SKPLB
ayat 1 Pasal 17 UU KUP
Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan,
menerbitkan SKPLB apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak
yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang.

ayat 2
Berdasarkan permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak,
setelah meneliti kebenaran pembayaran pajak, menerbitkan
SKPLB apabila terdapat pembayaran pajak yang seharusnya tidak
terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.

ayat 3
SKPLB masih dapat diterbitkan lagi apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan dan/atau data baru ternyata pajak yang lebih
dibayar jumlahnya lebih besar daripada kelebihan pembayaran pajak
yang telah ditetapkan.
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENERBITAN SKPLB
Contoh Ps 17(1)
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-barang elektronik,
menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2020 (tahun takwim) pada tgl 30 April 2021, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak (Rp 202.500.000,00)
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00
Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tgl 29 April 2021.

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata Penghasilan Neto seharusnya adalah Rp900.000.000,00
sehingga PPh terutang seharusnya adalah Rp252.500.000,00.

DJP Pajak Yang Terutang Rp252.500.000,00


menerbitkan Jumlah Kredit Pajak (Rp282.500.000,00)
SKPLB Jumlah Kelebihan Pembayaran Pajak (Rp 30.000.000,00)

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SKPLB
ayat 2 Pasal 17 UU KUP
Berdasarkan permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak,
setelah meneliti kebenaran pembayaran pajak, menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila terdapat pembayaran pajak
yang seharusnya tidak terutang, yang ketentuannya diatur dengan
atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Dalam hal terjadi kesalahan Jangka waktu paling lama 3 bulan sejak surat
pemotongan atau pemungutan permohonan diterima

a. Terlalu besar dipotong/dipungut; b. Seharusnya tidak dipotong/tidak dipungut

PPh yang salah dipotong atau dipungut tsb dapat diminta kembali oleh Wajib Pajak
yang dipotong/dipungut dengan surat permohonan, sepanjang belum dikreditkan.

PPN dan PPnBM yang salah dipungut tsb dapat diminta kembali oleh PKP yang
dipungut dengan surat permohonan, sepanjang belum dikreditkan atau belum
dibebankan sebagai biaya.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PASAL-PASAL DALAM UU KUP YANG BERKAITAN
DENGAN RESTITUSI

kredit pajak / jml pajak yg


PASAL 17(1) PEMERIKSAAN dibayar > jml pajak yg terutang

WP MENGAJUKAN Pajak yang seharusnya


PASAL 17(2) RESTITUSI tidak terutang

PASAL 17B WP MENGAJUKAN RESTITUSI (selain 17C & 17 D)

PASAL 17C WP KRITERIA TERTENTU

PASAL 17D WP PERSYARATAN TERTENTU

Beli BKP di dalam Daerah


Pabean namun tidak
PASAL 17E OP BUKAN SPDN dikonsumsi di dalam Daerah
Pabean

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SKPPKP (SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN
PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK)
Permohonan WP

Penelitian

Pasal 17C (1) UU KUP Pasal 17D (1) UU KUP Pasal 9 (4c) UU PPN

PPh & PPN PPh & PPN PPN

PPh 3 bulan PPN 1 bulan


SKPPKP

diperhitungkan dengan utang pajak


Ps. 11 (1) UU KUP

SKPKPP
1 bulan sejak tanggal SKPPKP
Fakultas Ekonomi & Bisnis
SKPPKP (SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN
PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK)

WP KRITERIA TERTENTU

Tepat waktu dalam menyampaikan SPT

PASAL 17C Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua


jenis pajak, kecuali tunggakan tsb telah
memperoleh izin untuk mengangsur/menunda

LK diaudit dengan pendapat WTP selama 3 tahun


berturut-turut

Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak


pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu
5 tahun terakhir.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SKPPKP (SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN
PENERBITAN
PENDAHULUAN SKPKB
KELEBIHAN PAJAK)

PASAL 17C WP KRITERIA TERTENTU

SK
PERMOHONAN Pengembalian
WP
PENELITIAN
Pendahuluan
DAPAT
DIPERIKSA skp
Kelebihan Pajak

PPh
PPN
3 Bulan
1 Bulan 5 tahun

SANKSI
SKPKB KENAIKAN

100%
Fakultas Ekonomi & Bisnis
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL (SKPN)

Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan


pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya
dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang
dan tidak ada kredit pajak.
(Pasal 1 angka 18 UU KUP)

POKOK PAJAK Rp10.000.000,00


JUMLAH KREDIT PAJAK Rp10.000.000,00
PAJAK NIHIL Rp --

POKOK PAJAK Rp --
JUMLAH KREDIT PAJAK Rp --
PAJAK NIHIL Rp --

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SKPN
Pasal 17A UU KUP

Direktur Jenderal Pajak setelah


melakukan pemeriksaan, menerbitkan
Surat Ketetapan Pajak Nihil apabila
jumlah kredit pajak atau jumlah pajak
yang dibayar sama dengan jumlah pajak
yang terutang, atau pajak tidak
terutang dan tidak ada kredit pajak
atau tidak ada pembayaran pajak.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SKPKB
PT JKL adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha industri garmen
menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2020 (tahun takwim) pada tgl 30 April
2021 yang menyatakan rugi, dengan perincian sbb:
Rugi Neto Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp --
Kredit Pajak Rp --
Pajak yang kurang/(lebih) dibayar Rp Nihil

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata rugi neto seharusnya


adalah Rp400.000.000,00 dan PPh terutang tetap nihil.

DJP menerbitkan SKPN


Pokok Pajak Rp --
Jumlah Kredit Pajak Rp --
Pajak Nihil Rp --
Fakultas Ekonomi & Bisnis
SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)

Surat Tagihan Pajak adalah surat


untuk melakukan tagihan pajak
dan/atau sanksi administrasi
berupa bunga dan/atau denda.
(Pasal 1 angka 20 UU KUP)

Surat Tagihan Pajak mempunyai kekuatan hukum


yang sama dengan surat ketetapan pajak.
(Pasal 14 angka 2 UU KUP)
sehingga dalam hal penagihannya dapat juga dilakukan dengan
Surat Paksa.
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENERBITAN STP
Pasal 14 (1) UU KUP
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila :

a Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;

dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah
b tulis dan/atau salah hitung;

c Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga;

d PKP tidak membuat faktur pajak atau terlambat membuat faktur pajak;

PKP tidak mengisi faktur pajak secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam
e Pasal 13 ayat (5) dan (6) UU PPN, selain identitas pembeli BKP/JKP serta nama
dan tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b, c, h
UU PPN dalam hal penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran;

h terdapat imbalan bunga yang seharusnya tidak diberikan kepada Wajib Pajak.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


STP

surat untuk melakukan tagihan pajak dan/ atau sanksi


administrasi berupa bunga dan/atau denda.

PPh dalam tahun berjalan Tidak atau Kurang Bayar


+ SANKSI
PENYEBAB
BUNGA
DITERBITKANNYA Terdapat Kurang Bayar akibat salah tulis &/hitung

STP WP dikenai sanksi berupa Bunga atau Denda


Sesuai Pasal yg
mengatur

(Ps.14) PKP
Tidak membuat FP atau terlambat
membuat FP + SANKSI
DENDA
Tidak mengisi FP secara lengkap 1% x DPP

Diterbitkan berdasarkan penelitian atau pemeriksaan

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN STP
Pasal 14 (1) UU KUP
surat untuk melakukan tagihan pajak

a Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang


dibayar;

b dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak


sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung;

serangkaian kegiatan yang Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STP
dilakukan untuk menilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b
kelengkapan pengisian Surat ditambah dengan sanksi administrasi berupa
Pemberitahuan dan lampiran- bunga sebesar tarif bunga per bulan yang
lampirannya termasuk ditetapkan oleh Menteri Keuangan untuk paling
penilaian tentang kebenaran lama 24 bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau
penulisan dan berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun
penghitungannya. Pajak sampai dengan diterbitkannya STP (Pasal 14 ayat (3) UU
KUP)

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH
PPh Pasal 25 Tahun 2021 setiap bulan sebesar Rp100.000.000 jatuh tempo tiap
tanggal 15. Bulan Masa Juni 2021, dibayar tepat waktu sebesar Rp40.000.000.

Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan kurang dibayar sebesar Rp60juta.

Atas kekurangan PPh Pasal 25 tersebut diterbitkan STP


pada tanggal 18 September 2021 dengan penghitungan sbb:

Kekurangan bayar PPh Pasal 25 bulan Juni 2021 Rp60.000.000


Bunga = 3 x 0,95% x Rp60.000.000 Rp 1.710.000
Jumlah yang harus dibayar di dalam STP Rp61.710.000

16 Juli 2021 – 18 September 2021 = 3 bulan


dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan (Ps 9(2))
Fakultas Ekonomi & Bisnis
CONTOH - lanjutan

tarif bunga yang


digunakan

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH
SPT Tahunan PPh OP tahun 2020 (tahun takwim) yang disampaikan pada
tanggal 31 Maret 2021 setelah dilakukan penelitian ternyata terdapat
salah hitung yang menyebabkan PPh kurang bayar sebesar Rp1.000.000,00.

Atas kekurangan PPh tersebut diterbitkan STP pada tanggal 12 Juni


2021 dengan penghitungan sbb:

- Kekurangan bayar PPh Rp1.000.000,00


- Bunga = 3 x 0,93% x Rp1 juta Rp 27.900,00
- Jumlah YMHD di dalam STP Rp1.027.900,00

1 April 2021 – 12 Juni 2021 = 3 bulan

dihitung mulaidari berakhirnya batas waktu penyampaian SuratPemberitahuan Tahunan sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1(satu) bulan.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH - lanjutan

tarif bunga yang


digunakan

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN STP
surat untuk melakukan tagihan sanksi administrasi
Pasal 14 UU KUP berupa bunga
Pasal 8 ayat 2 KUP: dalam hal WP membetulkan sendiri SPT Tahunan yg mengakibatkan utang
pajak menjadi lebih besar;
Pasal 8 ayat 2a KUP: dalam hal WP membetulkan sendiri SPT Masa yg mengakibatkan utang
pajak menjadi lebih besar;

Pasal 9 ayat 2a KUP : pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang dalam suatu Masa Pajak
dilakukan setelah tanggal jatuh tempo;
Pasal 9 ayat 2b KUP : pembayaran atau penyetoran kekurangan pajak yang terutang berdasarkan SPT
Tahunan PPh dilakukan setelah tanggal jatuh tempo penyampaian SPT Tahunan
Pasal 19 ayat 1 KUP: dalam hal jumlah pajak yang masih harus dibayar menurut ketetapan, pada
saat jatuh tempo tidak atau kurang dibayar;

Pasal 19 ayat 2 KUP: dalam hal WP diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran
pajak;
Pasal 19 ayat 3 KUP: dalam hal WP diperbolehkan menunda penyampaian SPT Tahunan yang
penghitungan sementara pajak yang terutang kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya terutang.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN STP
Pasal 14 UU KUP
surat untuk melakukan tagihan sanksi administrasi
berupa denda

Pasal 14 ayat 1 huruf d: PKP tidak membuat faktur pajak atau terlambat membuat
faktur pajak;

Pasal 14 ayat 1 huruf e: PKP tidak mengisi faktur pajak secara lengkap sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) dan (6) UU PPN, selain identitas pembeli BKP/JKP
serta nama dan tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b,
c, h UU PPN dalam hal penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran;

Terhadap PKP tsb, selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai sanksi administrasi berupa
denda sebesar 1% dari Dasar Pengenaan Pajak (Pasal 14 ayat 4 UU KUP)

Pasal 7 ayat 1 KUP yaitu sanksi administrasi berupa denda apabila SPT tidak
disampaikan dalam jangka waktunya;

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH

PKP A pada tanggal 30 Mei 2021 menyerahkan Barang Kena Pajak dengan harga jual
Rp10juta kepada PKP B. Pelunasan dilakukan oleh PKP B pada tanggal 2 Juli 2021
dan bersamaan dengan itu PKP A menerbitkan Faktur Pajak tertanggal 2 Juli 2021.

PKP A terlambat membuat Faktur Pajak yang seharusnya pada


tanggal 30 Mei 2021

Apabila keterlambatan tersebut diketahui DJP misal melalui


pemeriksaan, maka PKP A dikenai sanksi administrasi berupa
denda sebesar 1% x DPP

DJP menerbitkan STP

1% x Rp10.000.000,00 = Rp100.000,00

Fakultas Ekonomi & Bisnis


KEBERATAN
Pasal 25 ayat 1 Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak
UU KUP atas suatu:
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;
c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;
d. Surat Ketetapan Pajak Nihil;
e. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan
peraturan perundangan-undangan perpajakan.

Yang dimaksud dengan DALAM HAL Penjelasan UU KUP


"suatu" adalah 1 (satu)
keberatan harus Apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa jumlah rugi, jumlah pajak, dan
diajukan terhadap 1 pemotongan atau pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya.
(satu) jenis pajak dan 1
(satu) Masa Pajak atau Keberatan yang diajukan adalah mengenai materi atau isi dari ketetapan
Tahun Pajak. pajak, yaitu jumlah rugi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, jumlah besarnya pajak, atau pemotongan atau
pemungutan pajak.

Keberatan diajukan oleh Wajib Pajak dengan menyampaikan surat


keberatan
Fakultas Ekonomi & Bisnis
SYARAT PENGAJUAN KEBERATAN
Pasal 25 UU KUP
Keberatan diajukan atas suatu SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, Pemotongan atau pemungutan oleh pihak
ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.(ayat 1)
Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau
jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-
alasan yang jelas. (ayat 2)

Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal
pemotongan atau pemungutan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali apabila WP dapat menunjukkan bahwa jangka
waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. (ayat 3)

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak, Wajib Pajak wajib
melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak
dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan. (ayat 3a)
Catatan: Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak ditambah sanksi administrasi

Surat keberatan ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP surat keberatan tersebut harus
dilampiri dengan surat kuasa khusus. (PMK 9/2013)

Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga tidak
dipertimbangkan. (ayat 4)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
HAK WP LAINNYA BERKAITAN DENGAN PENGAJUAN
KEBERATAN
Apabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan, Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan keterangan
secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi, atau pemotongan atau pemungutan
pajak.(Pasal 25 ayat 6 UU KUP)
Dirjen Pajak wajib memberi keterangan yang diminta oleh WP dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak
surat permintaan WP diterima. (PMK 9/2013)

Dalam hal surat keberatan yang disampaikan oleh WP belum memenuhi persyaratan, WP dapat menyampaikan perbaikan surat
keberatan dengan melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi sebelum jangka waktu 3 bulan terlampaui. (PMK 9/2013)

Dalam hal WP menyampaikan perbaikan surat keberatan, tanggal penyampaian perbaikan surat keberatan merupakan tanggal
surat keberatan diterima. (PMK 9/2013)

Sebelum surat keputusan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis. (Pasal 26
ayat 2 UU KUP)

Sebelum menerbitkan Surat Keputusan Keberatan, Dirjen Pajak harus menyampaikan Surat Pemberitahuan Untuk Hadir kpd
WP guna memberi keterangan atau memperoleh penjelasan mengenai keberatannya. (PMK-9/2013)

WP dapat mencabut pengajuan keberatan yang telah disampaikan sepanjang Surat Pemberitahuan Untuk Hadir belum
disampaikan kepada WP. (PMK 9/2013)

WP tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan skp yang tidak benar. (PMK 9/2013)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
JANGKA WAKTU PELUNASAN PAJAK AKIBAT PENGAJUAN
KEBERATAN
Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. DIUBAH
(Pasal 25 ayat 7)

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (3) atau ayat (3a) atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh
sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan. (Pasal 25 ayat 7 UU KUP
(baru))

Satu bulan sejak tanggal diterbitkan


SKPKB atau SKPKBT Sanksi administrasi berupa bunga penagihan
Pasal 19 (1) tidak diberlakukan.

Dalam hal keberatan WP ditolak atau dikabulkan sebagian, WP dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar
50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah
dibayar sebelum mengajukan keberatan. (Pasal 25 ayat 9 UU KUP (baru))

Dalam hal WP mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen)
sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak dikenakan. (Pasal 25 ayat 10 KUP (baru))

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH
Setelah dilakukan pemeriksaan atas SPT PPh badan tahun 2016 atas nama PT ABC diterbitkan
SKPKB tertanggal 10 Oktober 2017 dengan rincian sbb:
Jumlah Pokok Pajak Rp120.000.000,00
Jumlah kredit pajak Rp100.000.000,00
Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak Rp 20.000.000,00
Besarnya sanksi administrasi (2% x 10 bulan) Rp 4.000.000,00
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 24.000.000,00

Misalkan dalam pembahasan akhir, PT ABC hanya menyetujui jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak sebesar Rp5.000.000,00.

Dalam hal PT ABC mengajukan keberatan maka PT ABC wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar yang telah disetujui
yaitu sebesar Rp6juta {Rp5juta + (25% x Rp4juta)} sebelum surat keberatan disampaikan. Jumlah pajak yang belum
dibayar pada saat mengajukan keberatan yaitu sebesar Rp18juta, tertangguh sampai dengan 1 bulan sejak tanggal
penerbitan SK Keberatan.

Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah Rp18juta tidak diberlakukan.

Misalkan keberatan PT ABC ditolak dengan SK Keberatan tanggal 20 Agustus 2018, maka atas jumlah pajak berdasarkan
keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan yaitu Rp18juta dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% atau Rp9juta.

Jatuh tempo tanggal 19 September 2018

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PEMBUKTIAN DALAM KEBERATAN

Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau


keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat
pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum
diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data, informasi,
atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian
keberatannya. (Pasal 26A ayat 4 UU KUP)

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dan huruf d, Wajib Pajak
yang bersangkutan harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak
tersebut. (Pasal 26 ayat 4 UU KUP)

Atas SKPKB yang diterbitkan karena SPT tidak disampaikan dalam jangka waktunya
dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan
dalam Surat Teguran dan SKPKB yang diterbitkan karena kewajiban pembukuan
(Pasal 28) dan kewajiban ketika dilakukan pemeriksaan (Pasal 29) tidak dipenuhi.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN

Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak atau
terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan. (Pasal 26
ayat 1 UU KUP)

Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa mengabulkan seluruhnya
atau sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar.
(Pasal 26 ayat 3 UU KUP)

Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah terlampaui dan Direktur
Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap
dikabulkan. (Pasal 26 ayat 5 UU KUP)

Dirjen Pajak wajib menerbitkan Surat Keputusan Keberatan sesuai dengan keberatan
Wajib Pajak. (PMK 9/2013)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
BANDING

Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya


kepada badan peradilan pajak atas Surat Keputusan
Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1).
{Pasal 27 ayat 1}

Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara


tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas paling
lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan
dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.{Pasal
27 ayat 3}

Fakultas Ekonomi & Bisnis


JANGKA WAKTU PELUNASAN PAJAK AKIBAT PENGAJUAN
BANDING
Pengajuan permohonan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan
penagihan pajak.
(Pasal 27 ayat 5)
DIHAPUS

Dalam hal WP mengajukan banding, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (3), ayat (3a), atau Pasal 25 ayat (7), atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat
pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan
Putusan Banding.
(Pasal 27 ayat 5a UU KUP (baru))

Jangka waktu 1 bulan Tertangguh 1 (satu) bulan sejak Sanksi administrasi berupa bunga
sejak terbit SKPKB, tanggal penerbitan Surat penagihan Pasal 19 (1) tidak
SKPKBT. Keputusan Keberatan diberlakukan.

Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, WP dikenai sanksi administrasi
berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding
dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
(Pasal 27 ayat 5d UU KUP (baru))

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH

Misalkan PT ABC pada contoh sebelumnya mengajukan banding,


maka kekurangan pembayaran pajak (Rp18juta), tertangguh
sampai dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan Putusan
Banding.

Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah Rp18juta
tidak diberlakukan.

Misalkan permohonan banding PT ABC ditolak dengan Putusan Banding tanggal 20


Nopember 2019, maka atas jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi
dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan yaitu Rp18juta
dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% atau Rp18juta.

Jatuh tempo tanggal 19 Desember 2019

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PUTUSAN BANDING
Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat Keputusan
Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.(Pasal 1 angka 31 UU KUP)

Putusan badan peradilan pajak bukan merupakan keputusan tata


usaha negara.
{Pasal 27 ayat 2 UU KUP (lama)}

DIUBAH

Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan pengadilan khusus di lingkungan peradilan tata usaha
negara.
{Pasal 27 ayat 2 UU KUP (baru)}

Catatan: Sesuai dengan UU Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, dalam penjelasan
Pasal 15 ayat 1 yang menyatakan bahwa: “Yang dimaksud dengan “pengadilan khusus” dalam ketentuan
ini antara lain … pengadilan pajak di lingkungan peradilan tata usaha negara.”

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PERUBAHAN BESARAN SANKSI UPAYA HUKUM (keputusan
keberatan/pengadilan menguatkan ketetapan DJP) SETELAH
BERLAKUNYA UU HPP

Uraian KUP sebelum UU HPP


UU HPP
Keberatan 50% 30%

Banding 100% 60%

Peninjauan - 60%
Kembali

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Fakultas Ekonomi & Bisnis

Anda mungkin juga menyukai