Anda di halaman 1dari 4

STP

PT ABC adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang barang
elektronik.menyampaikan SPT PPh badan tahun 2020 pada 29 april 2021 dengan perincian

PPh badan 28 april 2018. dengan perincian sbb

Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00

PPh terutang Rp 282.500000.00

Kredit Pajak Rp 202.500:000.00

Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000.00

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata penghasilan neto seharusnya adalah


Rp1.250.000.000,00 segingga PPh terutang seharusnya
Pasal 12

(1) Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.
***)

(2) Jumlah Pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan yang disampaikan oleh Wajib Pajak
adalahjumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.***)

Jumlah Pajak Terutang

Pasal 12 Ayat (2), dan (3)

Jumlah pajak yang terutang menurut SPT yang

disampaikan WP dianggap telah sesuai dengan

peraturan perundangan Kecuali Apabila Dirjen Pajak mendapatkan bukti ketidakbenaran SPT.
Sedemikian Hingga Dirjen Pajak menetapkan jumlah pajak terutang yang semestinya
Ketetapan

Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang menurut Surat
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak benar, DIrektur Jenderal Pajak menetapkan
jumlah pajak yang terutang (Pasal 12 ayat 3 UU KUP).

PT XYZ adalah W P badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-barang elektronik. PT
XYZ melaporkan seluruh penghasilan yang diperoleh selama tahun 2018 dan kredit pajaknya

dalam SPT PPh badan Tahun 2018, dengan perincian sbb:

Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00

PPh terutang Rp 282.500.000,00

Kredit Pajak Rp 202.500.000,00

Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00

Menurut Pemeriksaan

Penghasilan neto Rp.1.500.000.000,00

SANKSI

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf e ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar

tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dihitung sejak saat terutangnya pajak atau

berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, dan dikenakan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan serta bagian dari

bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

Pasal 14

(5a) Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dihitung berdasarkan suku bunga acuan ditambah 5% (lima persen) dan dibagi 12 (dua belas) yang

berlaku pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi.

Anda mungkin juga menyukai