Anda di halaman 1dari 14

Contoh STP

Contoh
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barangbarang elektronik, menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2008 (tahun takwim) pada tgl 30 April 2009, dengan perincian sbb: Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00

PPh terutang
Kredit Pajak Pajak yang kurang dibayar Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tgl 29 April 2009.

Rp 282.500.000,00
Rp 202.500.000,00 Rp 80.000.000,00

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata Penghasilan Neto seharusnya adalah Rp1.100.000.000,00 sehingga PPh terutang seharusnya adalah Rp312.500.000,00. DJP menerbitk an SKPKB tanggal 10 Oktober 2009
Jumlah Pokok Pajak Jumlah Kredit Pajak Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Sanksi administrasi (bunga 10 bulan) Rp312.500.000,00 Rp282.500.000,00 Rp 30.000.000,00 Rp 6.000.000,00

Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 36.000.000,00

PENERBITAN SKPKB
b

Pasal 13 (1) huruf b UU KUP

apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;

Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar : a. 50 % (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak; b. 100 % (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetor, dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetor; atau c. 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar. {Pasal 13 (3) UU KUP}

Contoh
PT ABC adalah WP badan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Sampai dengan tanggal 30 April 2011, PT ABC belum menyampaikan SPT Tahunan PPh badan tahun 2010. Oleh KPP diterbitkan Surat Teguran pd tgl 20 Mei 2011 agar menyampaikan SPT dimaksud paling lambat tgl 3 Juni 2011. PT ABC baru menyampaikan SPT tersebut tgl 5 Juni 2011, dengan perincian sbb:
Rugi PPh terutang Kredit Pajak Pajak yang kurang dibayar (Rp200.000.000,00) Rp Rp Rp ----

Apabila setelah dilakukan pemeriksaan ternyata menunjukan laba neto sebesar Rp100juta sehingga PPh terutang seharusnya adalah Rp28.000.000,00.

DJP menerbitk an SKPKB tanggal 10 Desember 2011

Jumlah Pokok Pajak Jumlah Kredit Pajak Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Sanksi administrasi (50%) Jumlah pajak yang masih harus dibayar

Rp 28.000.000,00 Rp -Rp 28.000.000,00 Rp 14.000.000,00 Rp 42.000.000,00

PENERBITAN SKPKB
c

Pasal 13 (1) huruf c UU KUP

apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0 % (nol persen);

Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar : c. 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.

{Pasal 13 (3) UU KUP}

Contoh
PT PQR adalah pabrikan tekstil yang sudah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, melaporkan SPT Masa PPN Desember 2010 dengan rincian sbb:
Pajak Keluaran Pajak Masukan Kurang/(Lebih) bayar Rp200.000.000,00 Rp230.000.000,00 (Rp30.000.000,00)

Atas kelebihan tersebut dikompensasikan ke Masa Januari 2011.

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan, Pajak Keluaran adalah sebesar Rp220juta sehingga terdapat jumlah yang tidak seharusnya dikompensasi,

DJP menerbitk an SKPKB tanggal 10 Desember 2011

Jumlah Pokok Pajak Jumlah Kredit Pajak Jumlah Lebih bayar Dikompensasikan ke Masa Jan11 Jumlah kekurangan Pokok Pajak Jumlah pajak yang masih harus dibayar

Rp220.000.000,00 (Rp230.000.000,00) (Rp10.000.000,00) Rp 30.000.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 40.000.000,00

Sanksi adm. Pasal 13 (3) c (100%) Rp 20.000.000,00

PENERBITAN SKPKB
d

Pasal 13 (1) huruf d UU KUP

apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang.

Ketentuan mengenai PEMBUKUAN

Kewajiban WP ketika dilakukan pemeriksaan

Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar : a. b. c. 50 % (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak; 100 % (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetorkan, dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetorkan; 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.

{Pasal 13 (3) UU KUP}

Contoh
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barangbarang elektronik, menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2008 (tahun takwim) pada tgl 30 April 2009, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto PPh terutang Kredit Pajak Rp1.000.000.000,00 Rp 282.500.000,00 Rp 202.500.000,00

Pajak yang kurang dibayar


Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tgl 29 April 2009.

Rp

80.000.000,00

Apabila ketika dilakukan pemeriksaan ternyata PT XYZ tidak meminjamkan buku2, catatan2 serta dokumen yang menjadi dasar pengisian SPT sehingga pajak terutang tidak dapat dihitung. Berdasarkan data yang ada DJP menetapkan Penghasilan Neto sebesar Rp1,1milyar.

DJP menerbitk an SKPKB tanggal 10 Oktober 2009

Jumlah Pokok Pajak

Rp312.500.000,00

Jumlah Kredit Pajak


Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Sanksi adm. Pasal 13 (3) huruf a (50%) Jumlah pajak yang masih harus dibayar

Rp282.500.000,00
Rp 30.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 45.000.000,00

PENERBITAN SKPKB
e

Pasal 13 (1) huruf e UU KUP

apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a).

Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf e ditambah dengan sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, dihitung sejak saat terutangnya

pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar.
{Pasal 13 (2) UU KUP}

Contoh
CV PQR adalah pengusaha di bidang perdagangan barang elektronik yang mulai berusaha sejak awal Januari 2007, tetapi belum mendaftarkan diri sampai dengan tanggal 10 Oktober 2009 ketika Dirjen Pajak menerbitkan NPWP secara jabatan. Berdasarkan data yang ada, diperoleh penghasilan neto selama tahun 2007 adalah sbb:
Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00

PPh terutang
Kredit Pajak Pajak yang kurang dibayar

Rp 282.500.000,00
Rp 0,00 Rp 282.500.000,00

Atas kekurangan pembayaran PPh badan tahun 2007 sebagai akibat penerbitan NPWP secara jabatan, Dirjen Pajak dapat menerbitkan SKPKB. Misalkan diterbitkan tgl 10 Oktober 2009 maka SKPKB tersebut adalah sbb: Jumlah Pokok Pajak Jumlah Kredit Pajak Rp282.500.000,00 Rp 0,00

Jumlah Kekurangan Pokok Pajak


Sanksi administrasi (bunga 22 bulan) Jumlah pajak yang masih harus dibayar

Rp282.500.000,00
Rp124.300.000,00 Rp406.800.000,00

CONTOH PERHITUNGAN SKPKB PPN

CONTOH PERHITUNGAN SKPKB PPN

CONTOH PERHITUNGAN SKPKB PPh MASA

Jangka Waktu Penagihan


1 bln 7 hari 21 hari
2 X 24 jam

14 hari

14 hari

Ketetapan Pajak

Surat Tegoran

SPMP

Penjualan Lelang

Jatuh Tempo Ketetapan Pajak

Surat Paksa

Pengumuman Lelang

Penagihan Aktif (58 hari) Penagihan Persuasif

14

Anda mungkin juga menyukai