Anda di halaman 1dari 3

Kode Soal : AKPER – AB 229 ES 2 - 2020

MATA UJIAN : AKUNTANSI PERPAJAKAN


KELAS : AB 229 ES 2
INSTRUKTUR : DIONISIUS INDARTO
HARI/TANGGAL : SELASA, 04 AGUSTUS 2020
WAKTU : 120 MENIT (2 JAM)
SIFAT : CLOSE BOOK

1. Jurnal Transaksi (Bobot 20%)

a) Dengan memperhatikan aspek pajak untuk setiap transaksi, bagaimana jurnal akuntansi untuk
transaksi berikut (dari sisi kedua belah pihak) :

PT. Aku Adalah Kamu (AAK) adalah PKP yang bergerak di bidang usaha perdagangan besar barang
elektronik, pada tanggal 28 Desember 2018, menerima invoice dari Poltak, SH, seorang pekerja bebas
yang berprofesi sebagai Pengacara yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP. Invoice tersebut
atas jasa pendampingan sidang sengketa bisnis yang diselesaikan pada bulan itu. Sesuai
kesepakatan, fee yang harus dibayar Rp 200.000.000, PPh Pasal 21 ditanggung oleh PT. AAK, dan
akan dibayar 1 (satu) bulan kemudian. Sebelumnya, pada bulan Desember 2017 dan Januari 2018,
PT. Bersama juga menggunakan jasa Poltak, SH untuk pengurusan mediasi sengketa bisnis, dan
mendapat fee masing-masing Rp 100.000.000. Diketahui Poltak, SH sudah menikah dan mempunyai
seorang anak kandung yang tahun depan akan masuk SMP. Poltak, SH juga memberikan informasi
kepada manajemen PT. AAK bahwa dirinya masih mempunyai beberapa klien lain sepanjang tahun
2018.

b) Buatlah jurnal terlkait atas transaksi pada bulan Mei 2018 yang dilakukan PT. ABC, perusahaan
perdagangan ATK yang telah dikukuhkan sebagai PKP, sebagai berikut :
1. Melakukan pembelian barang dagang secara tunai dari PT. X, supplier PKP, dengan harga barang
Rp 500 juta. Faktur Pajak sesuai ketentuan dapat dikreditkan
2. Melakukan penjualan barang dagang secara kredit kepada PT. Y, telah dikukuhkan sebagai PKP,
dengan harga barang Rp 400 juta. Telah diterbitkan Faktur Pajak yang dapat dikreditkan oleh PT.
Y. Pembayaran akan dilakukan bulan berikutnya
3. Melakukan pembelian lagi secara kredit dari PT. X, dengan harga barang Rp 1 Milyar. Faktur Pajak
dapat dikreditkan. Pembayaran akan dilakukan pada bulan berikutnya.
4. Melakukan penjualan secara tunai kepada PT. Z, telah dikukuhkan sebagai PKP, dengan harga
barang Rp 1,2 Milyar. Telah diterbitkan Faktur Pajak yang dapat dikreditkan.

2. Kasus Revaluasi Aktiva Tetap (Bobot 30%)

Pada tanggal 31 Desember 2010, PT. Naruto Kembar melakukan penilaian kembali aktiva tetap berupa
Tanah, Pabrik dan mobil operasional yang diperoleh pada tanggal 1 Januari 2001 dengan harga perolehan
Rp 1.000.000.000 (Pabrik), Rp 240.000.000 (mobil operasional) dan Rp 500.000.000 (Tanah). Pabrik dan
mobil tersebut disusutkan secara garis lurus, baik untuk keperluan pelaporan akuntansi maupun
pembuatan SPT Tahunan PPh Badan. Manajemen menetapkan masa manfaat pabrik tersebut 25 tahun
dan mobil 12 tahun. Di dalam SPT, Pabrik masuk ke dalam bangunan permanen dan mobil masuk ke

Gunakan Asumsi Jika Soal Kurang Jelas! AKPER – AB 229 ES 2 – 2020


Halaman 1 dari 3 halaman
dalam kelompok II. Revaluasi tersebut sudah mendapatkan persetujuan Direktur Jenderal Pajak. Hasil
revaluasi pabrik adalah Rp 5.000.000.000, mobil Rp 45.000.000 dan untuk tanah adalah Rp
2.500.000.000. Diketahui bahwa saham PT. Naruto Bersaudara dimiliki oleh Tuan Fiskal dan Mr. Yayaya
seorang pengusaha dari Jepang yang tidak pernah mengurus SKD dari negaranya, dengan kepemilikan
masing-masing 25% dan 75%.

Pertanyaan :
a) Berapa PPh Final yang terutang akibat revaluasi tersebut?
b) Seandaianya terjadi pemberian saham bonus akibat kapitalisasi selisih revaluasi tersebut, apakah
pemberian saham bonus itu merupakan obyek pajak bagi Tuan Fiskal dan Mr. Yayaya? Jika obyek
pajak, berapa pajak yang terutang? (sertakan alasan perhitungannya)
c) Bagaimana jurnal akuntansi terkait revaluasi dan pemberian saham bonus?
d) Apa aspek perpajakan jika semua aset tersebut dijual pada tanggal 31 Desember 2016 ?
3. Kasus Rekonsiliasi Fiskal (Bobot 50%)

PT. Kompartemen Pajak, perdagangan besar bahan bangunan mencatat omzet Rp 40 M di tahun 2018.
Diketahui untuk tahun 2017, peredaran bruto usaha Rp 10 M dan penghasilan neto fiskal Rp 1M. Tidak
terdapat kompensasi kerugian dari tahun sebelumnya. Cuplikan laporan keuangan tahun 2018 adalah
sebagai berikut (dalam Rp) :

Peredaran usaha perdagangan 40.000.000.000


HPP 35.000.000.000
Penghasilan Bruto 5.000.000.000
Biaya usaha 2.500.000.000
Penghasilan Neto usaha 2.500.000.000
Penghasilan luar usaha 2.000.000.000
Biaya luar usaha 1.000.000.000
Penghasilan Neto 3.500.000.000

Informasi yang berkaitan dengan usaha PT. Kompartemen Pajak

a) Perhitungan HPP :

 Untuk perhitungan HPP, PT. Kompartemen Pajak mempergunakan metode pembebananan


persediaan secara FIFO dengan penilaian persediaan secara LCNRV (mana yang lebih rendah
antara harga perolehan dengan nilai realisasi bersih). HPP dihitung secara periodik dan selisih
harga pasar yang lebih rendah dari harga perolehan diakui sebagai biaya berjalan secara
langsung. Data nilai persediaan tahun 2018 adalah :

Tanggal Harga Perolehan Nilai Realisasi Bersih


01/01/2018 RP 1.000.000.000 Rp 1.500.000.000
31/12/2018 Rp 5.000.000.000 Rp 4.500.000.000
b) Di dalam biaya usaha terdapat :

 Pemberian seragam customer service Rp 20.000.000 dan seragam satpam Rp 2.000.000


 Cadangan klaim pelanggan Rp 100.000.000, tidak terdapat saldo awal dan relaisasi tahun berjalan
 Biaya perjalanan dinas direksi ke China Rp 30.000.000, separuhnya untuk keperluan keluarga
yang bersangkutan)
 Pembayaran SKP KB PPN Masa Desember Tahun 2012 (termasuk sanksi Rp 75 juta) Rp
150.000.000 akibat koreksi atas Pajak Masukan di masa tersebut
 Pencadangan pesangon pegawai untuk tahun 2014 Rp 250.000.000, tidak ada pencadangan
tahun sebelumnya, realisasi pembayaran pesangon Rp 150.000.000

Gunakan Asumsi Jika Soal Kurang Jelas! AKPER – AB 229 ES 2 – 2020


Halaman 2 dari 3 halaman
 Saldo awal cadangan piutang tak tertagih Rp 500 juta. Realisasi penghapusan piutang Rp 600 juta
dan saldo akhir cadangan Rp 200 juta (Realisasi penghapusan per debitur tidak ada yang melebihi
Rp 5.000.000, Ada daftar nominatif, belum ke ranah hukum, dan tidak dimuat di koran)
 Sumbangan bencana alam nasional melelui BNPB sebesar Rp 50.000.000, serta sumbangan
mainan anak-anak untuk panti asuhan dan hadiah lomba dalam rangka 17 Agustus Rp 15.000.000
 Sumbangan CSR kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Rp 150.000.000
 Studi banding tim ahli dan tim peneliti perusahaan ke China Rp 100.000.000
 Biaya promosi terdiri dari biaya iklan Rp 10.000.000, biaya pameran produk Rp 200.000.000 dan
biaya sponsor Rp 100.000.000. Untuk pemasangan iklan belum dipotong PPh Pasal 23.
 Penyusutan aktiva leasing dengan hak opsi Rp 200 juta, diketahui atas leasing tersebut tahun 2014
PT. Kompartemen Pajak membayar angsuran Rp 100 juta, termasuk bunga 25 juta

 Penyusutan aktiva lain yang lebih tinggi Rp 150 juta dari penyusutan fiskal
 Amortisasi biaya pendirian yang lebih tinggi Rp 40 juta dari amortisasi fiskal

c) Di dalam penghasilan / biaya lain terdapat

 Deviden dari PT. Tralala Rp 150.000.000 (Terdapat kepemilikan 30%, dan deviden diambilkan dari
cadangan laba ditahan PT. Tralala)
 Kerugian penurunan nilai aset Rp 100.000.000
 Sewa gedung kantor di Singapura Rp 500.000.000 (konversi mata uang rupiah)
 Hibah barang dagang dari PT. Tralala Rp 100.000.000.

d) Pembayaran Pajak tahun 2018 yang telah dicatat (dalam Rp)

PPh Pasal 22 25.000.000 PPh


Pasal 23 65.000.000
PPh Pasal 24 (sudah sesuai ketentuan fiscal) 60.000.000
PPh Pasal 25 350.000.000 STP
PPh Pasal 25 135.500.000
(termasuk sanksi administrasi denda dan bunga 35.500.000)

Diminta :
(1) Hitung pajak kini dan pajak tangguhan
(2) Hitung kekurangan/kelebihan pembayaran pajak tahun 2018
(3) Jurnal pengakuan pajak tangguhan dan pajak yang kurang / (lebih) dibayar
(4) Penyajian dalam Neraca dan Laporan Laba Rugi tahun 2018 jika diketahui dalam neraca tahun 2017
terdapat Aset Pajak Tangguhan Rp 54 juta

Catatan : dapat dipergunakan asumsi jika terdapat data yang kurang jelas

AKHIR DARI SOAL

Gunakan Asumsi Jika Soal Kurang Jelas! AKPER – AB 229 ES 2 – 2020


Halaman 3 dari 3 halaman

Anda mungkin juga menyukai