a) Dengan memperhatikan aspek pajak untuk setiap transaksi, bagaimana jurnal akuntansi untuk
transaksi berikut (dari sisi kedua belah pihak) :
PT. Aku Adalah Kamu (AAK) adalah PKP yang bergerak di bidang usaha perdagangan besar barang
elektronik, pada tanggal 28 Desember 2018, menerima invoice dari Poltak, SH, seorang pekerja bebas
yang berprofesi sebagai Pengacara yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP. Invoice tersebut
atas jasa pendampingan sidang sengketa bisnis yang diselesaikan pada bulan itu. Sesuai
kesepakatan, fee yang harus dibayar Rp 200.000.000, PPh Pasal 21 ditanggung oleh PT. AAK, dan
akan dibayar 1 (satu) bulan kemudian. Sebelumnya, pada bulan Desember 2017 dan Januari 2018,
PT. Bersama juga menggunakan jasa Poltak, SH untuk pengurusan mediasi sengketa bisnis, dan
mendapat fee masing-masing Rp 100.000.000. Diketahui Poltak, SH sudah menikah dan mempunyai
seorang anak kandung yang tahun depan akan masuk SMP. Poltak, SH juga memberikan informasi
kepada manajemen PT. AAK bahwa dirinya masih mempunyai beberapa klien lain sepanjang tahun
2018.
b) Buatlah jurnal terlkait atas transaksi pada bulan Mei 2018 yang dilakukan PT. ABC, perusahaan
perdagangan ATK yang telah dikukuhkan sebagai PKP, sebagai berikut :
1. Melakukan pembelian barang dagang secara tunai dari PT. X, supplier PKP, dengan harga barang
Rp 500 juta. Faktur Pajak sesuai ketentuan dapat dikreditkan
2. Melakukan penjualan barang dagang secara kredit kepada PT. Y, telah dikukuhkan sebagai PKP,
dengan harga barang Rp 400 juta. Telah diterbitkan Faktur Pajak yang dapat dikreditkan oleh PT.
Y. Pembayaran akan dilakukan bulan berikutnya
3. Melakukan pembelian lagi secara kredit dari PT. X, dengan harga barang Rp 1 Milyar. Faktur Pajak
dapat dikreditkan. Pembayaran akan dilakukan pada bulan berikutnya.
4. Melakukan penjualan secara tunai kepada PT. Z, telah dikukuhkan sebagai PKP, dengan harga
barang Rp 1,2 Milyar. Telah diterbitkan Faktur Pajak yang dapat dikreditkan.
Pada tanggal 31 Desember 2010, PT. Naruto Kembar melakukan penilaian kembali aktiva tetap berupa
Tanah, Pabrik dan mobil operasional yang diperoleh pada tanggal 1 Januari 2001 dengan harga perolehan
Rp 1.000.000.000 (Pabrik), Rp 240.000.000 (mobil operasional) dan Rp 500.000.000 (Tanah). Pabrik dan
mobil tersebut disusutkan secara garis lurus, baik untuk keperluan pelaporan akuntansi maupun
pembuatan SPT Tahunan PPh Badan. Manajemen menetapkan masa manfaat pabrik tersebut 25 tahun
dan mobil 12 tahun. Di dalam SPT, Pabrik masuk ke dalam bangunan permanen dan mobil masuk ke
Pertanyaan :
a) Berapa PPh Final yang terutang akibat revaluasi tersebut?
b) Seandaianya terjadi pemberian saham bonus akibat kapitalisasi selisih revaluasi tersebut, apakah
pemberian saham bonus itu merupakan obyek pajak bagi Tuan Fiskal dan Mr. Yayaya? Jika obyek
pajak, berapa pajak yang terutang? (sertakan alasan perhitungannya)
c) Bagaimana jurnal akuntansi terkait revaluasi dan pemberian saham bonus?
d) Apa aspek perpajakan jika semua aset tersebut dijual pada tanggal 31 Desember 2016 ?
3. Kasus Rekonsiliasi Fiskal (Bobot 50%)
PT. Kompartemen Pajak, perdagangan besar bahan bangunan mencatat omzet Rp 40 M di tahun 2018.
Diketahui untuk tahun 2017, peredaran bruto usaha Rp 10 M dan penghasilan neto fiskal Rp 1M. Tidak
terdapat kompensasi kerugian dari tahun sebelumnya. Cuplikan laporan keuangan tahun 2018 adalah
sebagai berikut (dalam Rp) :
a) Perhitungan HPP :
Penyusutan aktiva lain yang lebih tinggi Rp 150 juta dari penyusutan fiskal
Amortisasi biaya pendirian yang lebih tinggi Rp 40 juta dari amortisasi fiskal
Deviden dari PT. Tralala Rp 150.000.000 (Terdapat kepemilikan 30%, dan deviden diambilkan dari
cadangan laba ditahan PT. Tralala)
Kerugian penurunan nilai aset Rp 100.000.000
Sewa gedung kantor di Singapura Rp 500.000.000 (konversi mata uang rupiah)
Hibah barang dagang dari PT. Tralala Rp 100.000.000.
Diminta :
(1) Hitung pajak kini dan pajak tangguhan
(2) Hitung kekurangan/kelebihan pembayaran pajak tahun 2018
(3) Jurnal pengakuan pajak tangguhan dan pajak yang kurang / (lebih) dibayar
(4) Penyajian dalam Neraca dan Laporan Laba Rugi tahun 2018 jika diketahui dalam neraca tahun 2017
terdapat Aset Pajak Tangguhan Rp 54 juta
Catatan : dapat dipergunakan asumsi jika terdapat data yang kurang jelas