A. DEFINISI
B. KLASIFIKASI
Pendapatan diklasifikasi berdasarkan sumbernya, secara garis besar ada tiga kelompok
pendapatan daerah yaitu:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD),
b. Pendapatan Transfer,
c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah,
Seperti sudah dijelaskan di bagian sebelumnya, pendapatan dibagi menjadi dua yaitu
Pendapatan LO dan Pendapatan LRA. terdapat perbedaaan antara dua pendapatan tersebut
sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:
No Pendapatan-LO Pendapatan-LRA
1 Diukur dan diakui dengan basis Diukur dan diakui dengan basis
akuntansi akrual akuntansi kas
3 Berada dalam kode rekening atau Berada dalam kode rekening atau
Bagan Akun Standar (BAS) nomer 8 Bagan Akun Standar (BAS) nomer 4
Berdasarkan tabel di atas, pendapatan LO menggunakan basis akrual. Oleh karena itu
pendapatan LO diakui saat:
1. Timbulnya hak atas pendapatan. Kriteria ini dikenal juga dengan earned.
2. Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi baik sudah
diterima pembayaran secara tunai (realized) maupun masih berupa piutang (realizable).
Sedangkan pendapatan LRA menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA diakui pada
saat:
1. Diterima di Rekening Kas Umum Daerah; atau
2. Diterima oleh SKPD; atau
3. Diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama BUD.
Alternatif Pertama
Ketika dokumen penetapan disahkan, maka fungsi akuntansi membuat jurnal dengan
mencatat piutang pendapatan di debit dan pendapatan LO di kredit. Besaran pendapatan
yang diakui sebesar nilai yang tertera dalam dokumen penetapan.
Ilustrasi:
DPPKA Kota Jaya mengeluarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) sebagai
ketetapan atas PBB tahun 2014 berdasarkan hal tersebut dicatat pengakuan pendapatan LO
dengan jurnal:
Bila wajib pajak melakukan pembayaran pada tanggal 11 Maret 2013, dimana pada saat ini ada
kas yang diterima oleh bendahara penerimaan SKPD maka fungsi akuntansi akan mencatat
pengakuan pendapatan LRA dengan jurnal sebagai berikut:
Alternatif Kedua
Alternatif kedua pengakuan pendapatan ini terkait pendapatan pajak yang didahului dengan
penghitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment) dan dilanjutkan dengan pembayaran
oleh wajib pajak berdasarkan perhitungan tersebut. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan
terhadap nilai pajak yang dibayar apakah sudah sesuai, kurang atau lebih bayar untuk
kemudian dilakukan penetapan.
Pendapatan ini diakui pada pendapatan LO dan Pendapatan LRA ketika ketika wajib pajak
melakukan pembayaran pajak. Dan apabila pada saat pemeriksaan ditemukan kurang bayar
maka akan diterbitkan surat ketetapan kurang bayar yang akan dijadikan dasar pengakuan
pendapatan LO. Sedangkan apabila dalam pemeriksaan ditemukan lebih bayar pajak maka
akan diterbitkan surat ketetapan lebih bayar yang akan dijadikan pengurang pendapatan LO.
Ilustrasi:
DPPKA Kota Jaya menerima pembayaran pajak hotel bulan April dari hotel Mekar.
Berdasarkan hal tersebut dicatat pengakuan pendapatan LO dan pendapatan LRA dengan
jurnal:
.
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Namun apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan adanya pajak lebih bayar, DPPKA
akan mengeluarakan surat ketetapan lebih bayar atas pajak hotel mekar. berdasarkan hal
tersebut dicatat pengurangan pendapatan LO dengan jurnal:
Alternatif Ketiga
Alternatif ketiga pengakuan pendapatan ini terkait pendapatan pajak yang yang
pembayarannya dilakukan di muka oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajiban selama
beberapa periode ke depan. Pendapatan LO pada alternatif ini diakui ketika periode yang
bersangkutan telah terlalui sedangkan pendapatan LRA diakui pada saat uang telah
diterima.
Ilustrasi:
DPPKA Kota Jaya menerima pembayaran pajak kendaraan bermotor yang dibayarkan untuk
masa satu tahun kedepan, berdasarkan hal tersebut dicatat pendapatan diterima dimuka
dan pendapatan LRA dengan jurnal:
Modul III - 5
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
Di akhir tahun, DPPKA Kota Jaya melakukan pengakuan pendapatan dengan menerbitkan
bukti memorial. berdasarkan bukti tersebut dicatat pengakauan pendapatan LO dengan
jurnal:
Alternatif Keempat
Alternatif Keempat pengakuan pendapatan ini terkait pendapatan pajak yang didahului
dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment) dan pembayarannya
diterima di muka untuk memenuhi kewajiban selama beberapa periode ke depan.
Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan terhadap nilai pajak yang dibayar apakah sudah sesuai,
kurang atau lebih bayar, untuk selanjutnya dilakukan penetapan. Pendapatan LRA pada
alternatif ini diakui ketika diterima pemerintah daerah. sedangakn pendapatan LO diakui
setelah diterbitkan penetapan berupa Surat Ketetapan (SK) atas pendapatan terkait.
Ilustrasi:
DPPKA Kota Jaya menerima pembayaran pajak reklame yang dibayarkan untuk masa satu
tahun kedepan, berdasarkan hal tersebut dicatat pendapatan diterima dimuka dan
pendapatan LRA dengan jurnal:
Pada akhir periode DPPKA melakukan pemeriksaan. Apabila dalam pemeriksaan tersebut
ditemukan adanya pajak kurang bayar, DPPKA akan mengeluarakan surat ketetapan kurang
bayar atas pajak hotel mekar. berdasarkan hal tersebut dicatat pengakuan pendapatan LO
dengan jurnal:
Modul III - 6
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
Namun apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan adanya pajak lebih bayar, DPPKA
akan mengeluarakan surat ketetapan lebih bayar atas pajak hotel mekar. berdasarkan hal
tersebut dicatat pengakuan pendapatan LO dengan jurnal:
Alternatif Kelima
Alternatif kelima pengakuan pendapatan adalah pendapatan yang tidak perlu ada
penetapan terlebih dahulu. untuk pendapatan ini maka pengakuan pendapatan LO dan
pengakuan pendapatan LRA pada saat pembayaran telah diterima oleh pemerintah daerah.
Ilustrasi:
Koreksi atas kesalahan pencatatan pendapatan dan pengembalian pendapatan diatur dalam
ketentuan sebagai berikut:
Ilustrasi:
BUD Kota Jaya mengembalikan Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima pada tahun ini
kepada pemerintah pusat karena terjadi kesalahan dalam pengiriman DAU oleh
pemerintah pusat, berdasarkan hal tersebut dicatat koreksi dengan jurnal:
Modul III - 7
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan
yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang
pendapatan pada periode yang sama.
Ilustrasi:
BUD Kota Jaya mengembalikan Pendapatan hibah yang diterima pada tahun ini kepada
pemerintah pusat karena terjadi kesalahan dalam pengiriman Pendapatan Hibah oleh
pemerintah pusat, berdasarkan hal tersebut dicatat koreksi dengan jurnal:
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan-
LO yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada
periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.
Ilustrasi:
BUD Kota Jaya mengembalikan Pendapatan hibah yang diterima pada tahun lalu kepada
pemerintah pusat karena terjadi kesalahan dalam pengiriman Pendapatan Hibah oleh
pemerintah pusat, berdasarkan hal tersebut dicatat koreksi dengan jurnal:
Modul III - 8
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
D. PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN DI SKPD
Jenis pendapatan yang terdapat pada SKPD meliputi pendapatan pajak dan pendapatan
retribusi. Berdasarkan penjelasan dalam bagian pengakuan diatas pencatatan pajak pada
SKPD dapat menggunakan 4 alternatif pengakuan sesuai dengan mekanisme pendapatan
pajak yang dianggarkan pada SKPD tersebut. Sedangkan untuk retribusi menggunakan 2
alternatif pengakuan sesuai dengan mekanisme pendapatan retribusi yang dianggarkan
pada SKPD tersebut.
Alternatif 1
Ketika diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah, SKPD telah berhak mengakui pendapatan,
meskipun belum diterima pembayarannya oleh wajib pajak. Oleh karena itu, PPK-SKPD
mengakui adanya pendapatan pajak LO dengan menjurnal:
Pada saat wajib pajak membayar pajak yang terdapat dalam SKP tersebut, wajib pajak akan
menerima Tanda Bukti Pembayaran (TBP) sebagai bukti telah membayar pajak. TBP juga
menjadi dasar bagi PPK SKPD untuk mencatat pendapatan pajak -LRA dengan jurnal:
Modul III - 9
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
RK PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Namun, bila Wajib Pajak membayar langsung ke rekening Kas Daerah, maka berdasarkan
Nota Kredit dari Bank, PPK-SKPD akan menjurnal:
RK PPKD xxx
Piutang Pajak xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Pajak …….– LRA xxx
Alternatif 2
Ketika bendahara penerimaan skpd menerima pembayaran dari pajak dari wajib pajak atas
pajak yang sudah dilakukan perhitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment), PPK-SKPD
mengakui adanya pendapatan pajak LO dan pendapatan pajak LRA dengan menjurnal:
RK PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak, apabila ditemukan adanya
kurang bayar maka akan diterbitkan Surat Keterangan Kurang Bayar. Berdasarkan Surat
Keterangan tersebut PPK SKPD menjurnal:
Apabila ditemukan adanya lebih bayar maka akan diterbitkan Surat Keterangan Lebih Bayar.
berdasarkan Surat Keterangan tersebut PPK SKPD menjurnal:
Modul III - 10
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
Alternatif 3
Ketika bendahara penerimaan skpd menerima pembayaran dari pajak dari wajib pajak atas
pajak yang dibayar untuk periode tertentu, PPK-SKPD mengakui adanya pemdapatan
diterima dimuka dan pendapatan pajak LRA dengan menjurnal:
RK PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Diakhir tahun atau akhir periode akan diterbitkan bukti memorial untuk mengakui
pendapatan LO, PPK SKPD menjurnal:
Alternatif 4
Ketika bendahara penerimaan SKPD menerima pembayaran dari pajak dari wajib pajak atas
pajak yang dibayar untuk periode tertentu, PPK-SKPD mengakui adanya pemdapatan
diterima dimuka dan pendapatan pajak LRA dengan menjurnal:
Modul III - 11
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
Pada akhir periode akan dilakukan pemeriksaan, apabila ditemukan adanya kurang bayar
maka akan diterbitkan Surat Keterangan Kurang Bayar. Berdasarkan Surat Keterangan
tersebut PPK SKPD menjurnal:
Apabila ditemukan adanya lebih bayar maka akan diterbitkan Surat Keterangan Lebih Bayar.
berdasarkan Surat Keterangan tersebut PPK SKPD menjurnal:
Alternatif 1
Ketika diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah, SKPD telah berhak mengakui
pendapatan, meskipun belum diterima pembayarannya oleh wajib retribusi. Oleh karena itu,
PPK-SKPD mengakui adanya pendapatan retribusi LO dengan menjurnal:
Pada saat wajib retribusi membayar retribusi yang terdapat dalam SKR tersebut, wajib
retribusi akan menerima Tanda Bukti Pembayaran (TBP) sebagai bukti telah membayar
retribusi. TBP juga menjadi dasar bagi PPK SKPD untuk mencatat pendapatan retribusi -LRA
dengan jurnal:
Modul III - 12
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
Selanjutnya, Bendahara Penerimaan akan menyetorkan pendapatan ini ke Kas Daerah.
Berdasarkan dokumen penyetoran tersebut atau STS (Surat Tanda Setoran), PPK SKPD
menjurnal:
RK PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Alternatif 2
Wajib retribusi melakukan pembayaran retribusi kemudian akan menerima Tanda Bukti
Pembayaran (TBP). TBP juga menjadi dasar bagi PPK SKPD untuk mengakui pendapatan
dengan mencatat jurnal :
RK PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Modul III - 13
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
Berikut adalah jurnal standar untuk pencatatan pendapatan di SKPD:
Contoh Soal:
Berikut adalah transaksi terkait piutang yang terjadi di SKPD Sentosa selama tahun 2014:
1. Pada tanggal 17 Januari 2014, terbit SKP Daerah yang menyatakan bahwa SKPD Sentosa
Pemerintah Kota Suka Ria memiliki pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan senilai Rp
15.000.000.
3. Tanggal 5 Maret 2014, Bendahara Penerimaan SKPD Sentosa menerima pendapatan Pajak
Bumi dan Bangunan sebesar Rp. 5.000.000. Bendahara penerimaan langsung
menyetorkan pendapatan ini ke Kas Daerah pada hari yang sama.
4. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata ditemukan bahwa terdapat kurang bayar senilai
Rp 500.000 atas pajak Hotel Samara. SKPKB atas Hotel Samara ini diterbitkan pada
tanggal 22 Maret 2014. Hotel Samara membayar pajak kurang bayar tersebut pada
tanggal 27 Maret 2014. Bendahara Penerimaan SKPD Sentosa menyetorkan pendapatan
tersebut ke kas daerah pada tanggal 28 Maret 2014.
Modul III - 14
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah
Modul III - 15
Modul Akuntansi Pemerintah Daerah