METODE PENELITIAN
Penelitian ini meliputi tiga tahap kerja, yaitu yang pertama tahap persiapan
analisis data.
3.2.1 Populasi
sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Populasi yang
yang sama dari obyek yang merupakan sumber data. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daun dari tanaman kelor (Moringa
27
28
1. Variabel bebas
2. Variabel kendali
hasil yang diperoleh tidak tersebar dan dapat diulang oleh peneliti
3. Variabel tergantung
bakteri uji oleh ekstrak etanol 96% daun kelor (Moringa oleifera)
4. Variabel moderator
daun kelor.
Kabupaten Gresik.
30
dengan cara maserasi selama 3 hari menggunakan pelarut etanol 96% lalu
dipekatkan dan dibuat ekstrak etanol 96% daun kelor pada kadar 25%,
aureus.
Daun Kelor
Ekstrak etanol
96% daun kelor
Antimikroba
Daun Kelor
Dirajang
Diserbuk
Disaring
Maserat
Dipekatkan
Ekstrak
Media NA +
Staphylococcus
aureus
1. Bahan
Etanol 96%
Aquadest
Antibiotik vankomisin
2. Alat
Erlenmeyer
Beaker glass
Gelas ukur
Corong kaca
Tabung reaksi
Cawan petri
Jarum ose
35
Incubator
Oven
Mikropipet
Pembakar spirtus
Autoklaf
Termometer
Neraca analitik
Alumunium foil
Kertas saring
Kertas Perkamen
1. Determinasi Tanaman
sumur lalu memasukkan zat uji kedalam lubang sumur tersebut dan
bisa masuk dengan pas pada lubang sumur untuk satu mikroorganisme.
4. Sterilisasi Alat
misalnya cawan petri, tabung reaksi dengan suhu 160°C selama 2 jam.
Cara pembuatan :
larutan uji.
Cara pembuatan :
diatas api hingga suhu 100°C dan diaduk sampai larut dan homogen.
Cara pembuatan :
96% daun kelor dengan metode lubang sumur dapat dilihat dengan ada
disekeliling sumuran.
disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor yang terdapat pada medium uji
kekeruhan, berarti ekstrak daun kelor yang terdapat dalam medium itu
Staphylococcus aureus oleh ekstrak etanol 96% daun kelor pada kadar
terhadap ekstrak etanol 96% daun kelor. Dari hasil pengukuran, data
SD=√ Ʃ¿ ¿ ¿
KV = SD x 100%
x
Keterangan :
40
4) x adalah rata-rata
berarti kuat, 5-10 mm berarti sedang, dan zona hambat 5 mm atau kurang