Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MAKALAH

UJI PRAKLINIK DAN KLINIK

“UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.)


TERHADAP BAKTERI Escherichia Coli SECARA IN VIVO”

OLEH:
GILDA TASYA SARUNAN 20013056

DOSEN PENGAMPUH:
Apt. Besse Hardianti, M.Pharm.Sc.,Ph.D

PROGRAM STUDI SAJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
MAKASSAR
2023
METODE PENELITIAN
1. Alur penelitian

Penyiapan sampel

Sterilisasi alat

Ekstraksi daun sirsak (Annona muricata L)

Pengujian efektifitas antibakteri

Hasil

2. Prosedur Kerja
a. Pengambilan sampel
Sampel diambil dari daun sirsak (Annona muricata L.) di Jalan
Antang raya. Sampel selanjutnya dipotong-potong kecil kemudian di
masukkan kedalam alumunium foil lalu di oven selama 3 hari dengan suhu
50ºC untuk dilakukan proses pengeringan. Tujuannya untuk mengeringkan
daun sehingga tidak ada air yang terkandung di dalam daun. Waktu yang
digunakan untuk pengeringan adalah 3 hari. Kemudian dihaluskan dengan
blender kemudian simplisia ditimbang sebanyak 298 gr yang selanjutnya
akan diekstraksi.
b. Pengolahan sampel
Setelah proses penyiapan sampel dilanjutkan dengan proses
ekstraksi simplisia daun sirsak (Annona muricata L.). Sampel yang telah
ditimbang sebanyak 298 gr kemudian di ekstraksi dengan metode
maserasi dengan menggunakan Alkohol 96%. Pemilihan metode ekstraksi
dengan cara maserasi dikarenakan metode ini memiliki keuntungan pada
prosedur dan peralatan yang digunakan lebih sederhana. Pelarut yang di
gunakan adalah Alkohol, karena alkohol 96% memiliki kadar air yang lebih
sedikit dan dapat mengurangi pertumbuhan mikroba didalam ekstrak,
karena air merupakan salah satu media yang dapat mempercepat
pertumbuhan mikroba asing. Simplisia dengan berat 298 gr, kemudian
diambil sebanyak 150 gr. Dan dari 150 gr tadi sampel dibagi manjadi dua
kedalam wadah dengan berat masingmasing 75 gr. Kemudian proses
maserasi pada simplisia direndam dengan alkohol 96% kemudian diaduk
selama 30 menit lalu didiamkan selama 24 jam dengan ditutup alumunium
foil. Setelah itu larutan tersebut disaring. hasil saringannya dipindahkan ke
wadah lain lalu didiamkan selama satu hari untuk menguapkan alkohol
sehingga tidak ada lagi alkohol yang terkandung didalam simplisia daun
tersebut. Kemudian ampas simplisia direndam lagi dengan alkohol 96%
lalu diaduk lagi 30 menit dan di diamkan 24 jam. Proses ini dilakukan
sebanyak tiga kali sampai larutan berwarna hijau muda.
c. Sterilisasi alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian aktivitas antibakteri ini
disterilkan terlebih dahulu. Alat-alat disterilkan dalam oven selama ± 2 jam.
d. Ekstraksi sampel penelitian
Sebanyak 150 gr simplisia daun sirsak ini dimaserasi dengan pelarut
alkohol 96% selama 30 menit sambil diaduk. kemudian ditutup dengan
aluminium foil dan dibiarkan selama 1 hari sambil sesekali diaduk. Setelah
itu larutan tersebut disaring. Hasil saringannya dipindahkan ke wadah lain
lalu didiamkan selama satu hari untuk menguapkan alkohol sehingga tidak
ada lagi alkohol yang terkandung didalam simplisia daun tersebut. Ekstrak
etanol daun sirsak berwarna coklat, berbau khas, konsistensinya kental
dan tidak dapat dituang dalam keadaan dingin. Untuk mendapatkan
ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi yang berbeda maka diperlukan
larutan DMSO 10% yang didapatkan dengan mencampurkan larutan
DMSO 10 ml dengan aquades 90 ml. lalu dilakukan pengenceran ekstrak
dengan memberikan Larutan DMSO 10% secara berurutan sehingga
didapatkan konsentrasi 40% didapatkan dari 0,4 gram ekstrak dilarutkan
dalam 1 ml DMSO 10%, konsentrasi 30% didapatkan dari 0,3 gram
ekstrak dilarutkan dalam 1 ml DMSO 10%, konsentrasi 20% didapatkan
dari 0,2 gram ekstrak dilarutkan dalam 1 ml DMSO 10%, dan konsentrasi
10% didapatkan dari 0,1 gram ekstrak dilarutkan dalam 1 ml DMSO 10%.
e. Perlakuan
Mencit diadaptasikan dengan lingkungan penelitian selama satu
minggu, mencit dikelompokkan menjadi 6 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Masing-masing kelompok diberi
perlakuan berbeda-beda, seperti dibawah ini:
Perlakuan A: kontrol negatif tidak diberi perlakuan
Perlakuan B: kontrol positif diinfeksi dengan bakteri Escherichia coli dan
tidak diberikan ekstrak daun sirsak
Perlakuan C: di infeksi dengan bakteri Escherichia coli + diberikan ekstrak
daun sirsak 10 %
Perlakuan D: di infeksi dengan bakteri Escherichia coli + diberikan ekstrak
daun sirsak 20 %
Perlakuan E: di infeksi dengan bakteri Escherichia coli + diberikan ekstrak
daun sirsak 30 %
Perlakuan F: di infeksi dengan bakteri Escherichia coli + diberikan ekstrak
daun sirsak 40 %
3. Interpretasi Hasil
Metode yang digunakan untuk uji efektivitas adalah In Vivo, dimana
hewan coba diberi makan normal sebelumnya lalu diinfeksikan melalui
makanan hewan coba tersebut dengan bakteri Escherichia coli dan diberi
makan selama 7 hari sehingga muncul gejala diare pada hewan coba
tersebut. Kemudian diberikan perlakuan berupaa pemberian ekstrak daun
sirsak sesuai konsentrasi di masing-masing sampel. Hasil yang didapatkan
bahwa:
Sampel A: Merupakan kontrol negatif dimana tidak diberikan perlakuan
apapun hingga akhir penelitian, hewan coba tetap hidup.
Sampel B: Merupakan kontrol positif mati, dimana hewan coba diinfeksikan
dengan bakteri Escherichia coli.
Sampel C: dimana hewan coba diinfeksikan dengan bakteri Escherichia coli
sampai muncul gejala diare kemudian diberikan ekstrak daun
sirsak dengan konsentrasi 10% dan menunjukkan resistensi (tidak
mengalami perbaikan kondisi).
Sampel D: dimana hewan coba diinfeksikan dengan bakteri Escherichia coli
sampai muncul gejala diare kemudian diberikan ekstrak daun
sirsak dengan konsentrasi 20% dan menunjukkan sensitifitas
(mengalami perbaikan kondisi).
Sampel E: dimana hewan coba diinfeksikan dengan bakteri Escherichia coli
sampai muncul gejala diare kemudian diberikan ekstrak daun
sirsak dengan konsentrasi 30% dan menunjukkan sensitifitas
(mengalami perbaikan kondisi).
Sampel F: dimana hewan coba diinfeksikan dengan bakteri Escherichia coli
sampai muncul gejala diare kemudian diberikan ekstrak daun
sirsak dengan konsentrasi 40% dan menunjukkan sensitifitas
(mengalami perbaikan kondisi
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) bekerja secara efektif terhadap
bakteri Escherechia Coli pada konsentrasi di atas 20%.
2. Terdapat pengaruh ekstrak daun Sirsak (Annona Muricata L.) dengan
konsentrasi yang berbeda-beda terhadap hewan coba.

Anda mungkin juga menyukai