Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE KERJA
III.1 Formula
III.1.1 Formula Asli
Miconazole 2%
III.1.2 Rancangan Formula
Dalam 15 gram mengandung:
Miconazole 2% Zat aktif
Phenoxyethanol 0,5% Pengawet
α tokoferol 0,005% Basis
Vaselin flavum ad 100% Pengisi
III.2 Rancangan Desai Sediaan
Nomor registrasi : DKL294030397B2
Klaim etiket : @15 gram Miconazole
Bahan kemas primer : Tube
Bahan kemas sekunder : Dus
Bahan label/etiket : Stiker
Bahan leaflet/brosur : Kertas HVS
III.3 Rekaman Produksi
Nama Produk : Micolep Salep Tanggal pengesahan: 02 Desember
Produksi: Nomor reg: DKL294030397B2
PT. STIFA FARMA
Isi bersih: 15 gram
Makassar-Indonesia
Kode bahan Nama bahan Fungsi Jumlah/dosis
001 Miconazole Zat aktif 0,3 gram
002 Phenoxyethanol Pengawet 0,075 gram
003 α-tokoferol Basis 0,0075 gram
004 Vaselin flavum Pengisi 99,6175 gram
III.4 Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan
3. Digerus vaselin flavum, kemudian tambahkan phenoxyethanol, α-
tokoferol dan natur-e ad homogen
4. Ditambahkan miconazole sedikit demi sedikit ad homogen
5. Dimasukkan ke dalam wadah/kemasan
III.5 Evaluasi Sediaan
1. Uji organoleptik
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan panca indra melihat
kesesuaian warna, bau dan bentuk sedapat mungkin mendekati
spesifikasi sediaan yang telah ditentukan selama formulasi.
Pemeriksaan pemerian obat jadi dilakukan dengan metode sebagai
berikut: ambil 1 pcs produk, pindahkan seluruh isi kedalam wadah kaca
(beker gelas), amati warna, bau (aroma) dan konsistensi.
2. Uji Homogenitas
Dilihat pada kaca pembesar jika warna pada dasar krim menyebar
secara merata maka krim dikatakan homogen. Pemeriksaan
homogenitas obat jadi dilakukan dengan metode sebagai berikut: ambil
0,5 g, simpan diatas plat kaca (objek gelas) tutup dengan degglass,
amati bentuk sediaan.
3. Uji pH
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan kertas pH universal
tujuan untuk mengetahui pH sediaan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan. Spesifikasi: 4.5 – 6,5
4. Uji Daya Sebar
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana sediaan dapat menyebar
dan merata ketika diaplikasikan pada kulit. Daya sebar merupakan
karakteristik penting dalam formulasi dan bertanggung jawab terhadap
kemudahan saat diaplikasikan di kulit.
5. Uji Daya Lekat
Uji daya lekat dilakukan dengan meletakkan 0,5 gram sediaan di atas
kaca obyek kemudian ditutup dengan kaca obyek lainnya, dan diberi
beban beban 1 kg selama 3 menit. Penentuan daya lekat berupa waktu
yang diperlukan sampai kedua kaca obyek terlepas. Syarat daya lekat
yaitu lebih dari 1-5 detik.
6. Uji Viskositas
Bertujuan untuk mengetahui konsistensi sediaan yang nantinya akan
berpengaruh terhadap pengaplikasian sediaan, seperti mudah
dikeluarkan dari wadahnya, namun tidak mudah mengalir dari tangan.
Viskositas diukur dengan menggunakan instrumen Rheosys Merlyn.

Anda mungkin juga menyukai