TABLET
I. PENDAHULUAN
I.1 Definisi
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi
.(USP 26, Hal 2406)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (FI IV, Hal
4)
I.2 Kriteria Tablet
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan;
2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil;
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik;
4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan;
5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;
6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan;
7. Bebas dari kerusakan fisik;
8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan;
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu;
10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.
(Proceeding Seminar Validasi, Hal 26)
I.3 Keuntungan Sediaan Tablet
Sediaan tablet banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih;
2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis;
3. Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga memudahkan proses
pembuatan, pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan;
4. Bebas dari air, sehingga potensi adanya hidrolisis dapat dicegah/diperkecil.
Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai keuntungan, antara lain:
1. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat (merupakan bentuk sediaan oral yang paling
ringan dan paling kompak), memudahkan pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan;
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti) dan
menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta
variabilitas kandungan yang paling rendah;
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil;
4. Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil;
5. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air;
6. Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam tablet;
7. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah; tidak memerlukan
langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau
berhiasan timbul;
8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama
bila bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi;
9. Pelepasan zat aktif dapat diatur (tablet lepas tunda, lepas lambat, lepas terkendali);
10. Tablet dapat disalut untuk melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau yang tidak enak, dan untuk
terapi lokal (salut enterik);
11. Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga biaya produksinya lebih rendah;
12. Pemakaian oleh penderita lebih mudah;
Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat amorfnya, flokulasi,
atau rendahnya berat jenis;
Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi,
absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan
sulit untuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa);
Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau zat aktif yang
peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan enkapsulasi sebelum
dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik daripada tablet.
(The Theory & Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294)
Tetapi jika dibandingkan dengan keuntungannya, kerugian sediaan tablet jauh lebih sedikit sehingga
sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak dijumpai di perdagangan.
I.5 Masalah-Masalah Dalam Pembuatan Tablet
Permasalahan yang mungkin timbul adalah berkenaan dengan bagaimana cara membuat sediaan
yang baik dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Untuk membuat sediaan yang baik diperlukan data preformulasi yang meliputi stabilitas,
organoleptik, sifat fisikokimia, dan data-data lain yang menunjang sehingga dapat diperkirakan bahan
baku yang cocok untuk terbentuknya suatu sediaan yang baik dan tercapainya tujuan penggunaan.
Adapun masalah-masalah yang mungkin terjadi :
1.
OTT zat aktif (meleleh, berubah warna, terurai, dan sebagainya).
2.
Stabilitas zat aktif :
a. Untuk zat yang rusak oleh adanya air, dibuat dengan metode pembuatan tablet yang tidak
menggunakan air dan perlu diperhatikan pelarut yang digunakan untuk granulasi.
b. Untuk zat yang mudah teroksidasi dengan pemanasan dan sinar UV, digunakan metode
pembuatan tablet yang tidak memakai pemanasan dan sinar UV dalam prosesnya.
c. Untuk zat yang higroskopis, jangan menggunakan metode granulasi basah memakai mucilago
amyli karena massa cetak yang terjadi sulit untuk dikeringkan. Hal ini dapat diatasi dengan
penambahan adsorben seperti Aerosol < 3%.
d. Untuk zat yang tidak tahan air dan pemanasan dapat digunakan metode pembuatan tablet
dengan cara kempa langsung atau granulasi kering
Untuk zat dengan jumlah kecil (jumlah fines <30%) dapat dibuat dengan KL
Untuk zat dengan jumlah besar (jumlah fines >30%) dapat dibuat dengan GK.
3. Pemilihan bahan pembantu yang cocok
Untuk penentuan eksipien perlu diperhatikan OTT dengan zat aktif. Di samping itu, bahan
pembantu yang digunakan harus mempunyai titik leleh yang cukup tinggi sehingga pada
pencetakan tidak meleleh.
4.
Jumlah fines total
Jumlah fines yang ditambahkan pada masa cetak maksimal 30%, idealnya 15%. Jika lebih besar
akan menyusahkan pada pencetakan tablet.
5.
Perbandingan bobot jenis zat aktif dengan pembawa (jika terlalu jauh hendaknya jumlah
fine sesedikit mungkin)
6.
Konsentrasi Mg stearat sebagai lubrikan maksimal 2%. Jika terlalu besar akan terjadi
laminating.
7.
Penggunaan mucilago amyli sebagai pengikat pada proses pembuatan tablet akan
mempersulit disolusi zat aktif dari dalam granul karena mucilago amyli yang sudah kering sulit
4.
5.
6.
7.
Demikian juga jika digunakan Aerosil sebagai fasa luar, talk dikurangi karena telah berfungsi juga
sebagai glidan.
Starch
Starch yang baik jumlahnya 30%, jika zat jumlahnya tinggi bila ditambah Starch 1500 30% maka
bobot tablet akan semakin besar sedangkan yang harus ditambahkan adalah lubrikan, pelincir,
maka starch ditambahkan kurang dari 30% yang membuat aliran menjadi jelek. Untuk mengatasi
hal ini, gunakan Avicel yang dapat bertindak sebagai pengisi juga penghancur.
Kombinasi Starch 1500 dan Eksplotab baik untuk pembuatan tablet secara cetak langsung sebagai
penghancur, jangan digunakan sebagai pengisi.
Pembuatan Granulasi Kering
ARC 591 jangan memakai alkohol yang mengandung air (pakai alkohol yang tidak berair). Jika
mengandung air sulit direkonstitusi.
Penggunaan Pharmacot, Etocel, PVP
Hanya untuk zat aktif yang tidak boleh kena air (karena akan terurai). Kombinasi Starch
1500/Avicel hanya untuk cetak langsung, jumlah Avicel dikurangi dan Starch-nya 30%. Starch
1500 tidak boleh untuk granulasi basah sebagai pengisi karena Starch dengan air akan membentuk
gel yang dapat berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat. Tetapi sebagai penghancur untuk SL
dapat digunakan dengan teknik granulasi basah.
Penanganan Ekstrak untuk Tablet
Ekstrak kental larutkan dulu dalam etanol 70% kemudian dikeringkan dengan SL. Untuk ekstrak
Belladona 1:3.
Antibiotika, terutama yang tidak tahan pemanasan, dilakukan dengan slugging atau dehumidifier
(dengan alkohol + air) disedot pada suhu 30 C tetapi hasilnya kurang baik, sebab potensi akan
menurun karena kontak dengan air.
Ekstrak untuk tablet, ekstrak kental dilarutkan dulu dalam etanol 70%, baru dikeringkan dengan
SL. Ekstrak Belladona 1:3 artinya dalam 3 bagian ada 1 bagian. Contohnya jika diinginkan 20 mL
ekstrak Belladona maka yang diambil adalah 60 mL, digerus halus dan dicampurkan dengan
pengisi sedikit demi sedikit.
Untuk zat-zat berkhasiat yang sangat pahit seperti Kloramfenikol harus disalut (dispensasi).
Kloramfenikol palmitat tidak bisa dibuat tablet karena masih ada sisa asam palmitat yang
menyebabkan tablet mudah pecah karena sukar diikat.
INH dan PAS tidak dapat dibuat kombinasi dalam tablet karena PAS diabsorbsi di usus tidak boleh
terdisolusi di lambung.
(Bahan Kuliah)
Catatan Lain
1. Fines
Maksimum 30% dari bobot tablet termasuk Fase Luar (FL) jika lebih dapat terjadi capping.
Jumlah yang berbeda, distribusi berbeda dapat diatasi dengan hoover yang tidak bergetar dan atau
adanya pengaduk.
2. Eksplotab
Tidak tahan asam, hanya untuk penghancur luar, tidak bisa untuk granulasi basah, digunakan 35%, maksimum 25%.
3. Starch 1500
Pengisi tablet untuk kempa langsung. Jika ada air akan menjadi gel sehingga zat aktif terhambat,
daya mengembang kurang sehingga waktu hancur menjadi jelek. Pengisi tablet tidak lebih dari
30%.
4. Avicel pH 101,102,103 baik untuk tablet kempa langsung
5. Jika jumlah zat aktif kecil dan berbentuk hablur, resiko ketidakseragaman kandungan zat aktif
besar jika dibuat secara kempa langsung, karena kurang homogen.
6. Untuk cetak langsung gunakan zat aktif yang halus dengan aliran baik.
7. Jika basis kasar dan zat aktif halus, maka distribusi menjadi tidak merata karena terjadi distribusi
ukuran partikel yang tidak merata, terutama saat pencetakan, akibat getaran.
8. Vitamin B12 untuk cetak langsung harus dihaluskan terlebih dahulu. Gunakan pengisi manitol,
bukan dengan SL.
9. Untuk antibiotika, pilih pengikat yang tidak mengubah potensi.
10. Mekanisme umum hancurnya tablet adalah pembasahan, penetrasi air, pengembangan, dan hancur.
Untuk cetak langsung, jika kecepatan aliran masa cetak 1,5 g/ atau lebih sudah cukup baik.
11. Jika zat aktif 200 mg per tablet, siap-siap (ga harus) untuk dibuat secara kempa langsung.
12. Dalam evaluasi waktu hancur tablet, tinjau mekanisme waktu hancur, surfaktan, desintegrator
lebih baik yang hidrofil.
13. PVP mudah ditembus air.
14. Ac di sol 3% sebagai penghancur luar untuk memperbaiki waktu hancur.
Granulasi dibuat terpisah dengan pertimbangan jumlah granul sama banyak, distribusi granul sama
di mana perbandingan granul A dan B sama, kelemahan distribusi tidak selalu sama.
15. Ukuran (mesh) 18-20; 20-22; yang biasa 16-16
Jika granul pengikatnya lemah, gunakan pengayak dengan ukuran mesh sama
16. Zat aktif dengan bobot jenis tinggi (umumnya BJ zat anorganik), granulasi seperti biasa, FL
sekecil mungkin.
17. CaCO3 dapat digunakan sebagai penghancur di dalam lambung yang akan menyerap asam
lambung dan berubah menjadi CO2.
(Bahan Kuliah)
Permasalahan Dalam Pencetakan Tablet
Masalah-masalah yang dapat muncul selama proses pencetakan tablet secara umum, seperti :
Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet dari badan tablet
Antiadheren kurang
Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan pada
die, sedangkan kadar air rendah dapat menyebabkan laminating atau capping.
Kemungkinan karena interaksi kimia atau fisika, contoh interaksi fisika etoksi
benzamin dengan kafein, gliseril guaiakolat dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya
pelelehan sehingga adhesivitas tinggi dan akhirnya menjadi lengket.
Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah, sehingga kesulitan dalam
masalah pencetakan, contoh : Ibuprofen, Gliseril guaiakolat, Siprofloksasin (Antibiotik
turunan Imidazol).
Penyelesaian Masalah :
Meningkatkan antiadheren dan lubrikan
Penggantian lubrikan yang cocok
Mengurangi jumlah granul yang kasar
Mengurangi jumlah air tapi jangan sampai berada di bawah optimum, karena tablet menjadi
kurang baik. Jika sudah diketahui jumlah pembasah yang paling baik maka agar pembasahnya
pas, dilakukan dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat, yaitu bahan
pembantu yang tidak menguap tapi basah, contoh Propilen glikol atau gliserin.
Jika terjadi lengket mungkin karena punch dan die yang rusak, sebab kalau cacat pada punch,
maka akan melekat sehingga ratakan punch dan die.
Kalau mungkin pencetakan pada suhu rendah dan humuditas rendah karena khusus untuk
bahan aktif dengan titik leleh rendah atau terjadi campuran eutektik maka zat campuran
eutektik semakin mudah menyerap air. Contoh : Kombinasi ampisilin dengan asam klavulanat,
dimana asam klavulanat mudah hancur dengan kelembaban dan temperatur yang tinggi. Oleh
karena itu, pembuatannya dilakukan dalam suhu dan RH yang rendah.
Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat mengadsorbsi,
seperti SiO2 dan aerosil (adsorben). Penambahan aercsil pada tablet akan menyebabkan
penampilan tablet yang bagus, jernih dan mengkilat, namun waktu hancur semakin panjang.
2.
Lengket pada pons
Manifestasi :
Terkelupasnya bagian tablet karena permukaan tablet melekat pada pons (punch). Penyebab
sama dengan tadi
Kurangnya anti adheren
Kandungan air tinggi
Lengket pada pons (punch).
Penanggulangannya sama :
Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (ada yang optimal)
b.
c.
d.
e.
f.
2.
3.
Tablet polos
Tablet salut gula
Tablet salut film
10
Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan
pengeringan yang memakan waktu
Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
Kekurangan cara granulasi kering adalah:
c. Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat
aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu.
Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun
hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak
tahan terhadap panas dan lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl
yang mungkin langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktif tidak mudah untuk langsung
dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan
sulit untuk pecah jika terkena air (cairan tubuh). secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk
metode kempa langsung adalah; alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan
mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet. Sedangkan keuntungan
metode kempa langsung yaitu :
Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
11
Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang
diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan
juga lebih sedikit.
Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab
Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung
menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses
dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
Kerugian metode kempa langsung :
Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat
menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang
seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.
Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu biasanya
digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang
dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi
dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning.
Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan
pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu.
Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah
mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik
Pengempaan zat tunggal dapat menghasilkan tablet yang tidak akan pecah. Bila disintegrasi
merupakan suatu masalah maka komponen lain diperlukan, yang mungkin saja zat lain itu
nantinya mengganggu dengan kompresibilitas dari zat aktif sehingga mengurangi kegunaan dari
metode. Kebanyakan materi gaya tarik menarik antarmolekulnya lemah atau diselaputi oleh
selaput gas yang diadsorpsi yang cenderung untuk menghalangi pengompakkan. Jadi, kebanyakan
obat berdosis besar tidak menyediakan dirinya masing-masing untuk proses ini. Banyak obat lain
yang berdosis kecil tidak bercampur merata zat aktif dengan pengisinya bila dikempa langsung,
sehingga proses ini tidak praktis. Akan tetapi pemakaian pengisi yang dapat dikempa dengan
banyak obat berdosis sedang membuat proses ini menjadi metode yang singkat pada pembuatan
tablet. (Lachman, industri)
Pengisi yang dapat langsung dikompresi adalah zat netral yang dapat dikompakkan dengan
sedikit kesukaran dan dapat dikempa walau sejumlah obat dicampur dengannya. Kapasitas kempa
tetap dipertahankan pada saat bahan tablet lain yang perlu untuk pengaliran, disintegrasi dan
sebagainya dicampurkan ke dalamnya. Bahan-bahan yang dikempa langsung, disamping baik
alirannya dan kompresibilitasnya, juga harus inert, tidak berasa, dapat dikerjakan kembali, bisa
pecah dan murah. (Lachman, industri)
Walaupun kempa langsung mempunyai beberapa keuntungan penting (tenaga kerja yang
sedikit, proses kering, tahapan proses sedikit), tapi ada beberapa keterbatasan pada teknik ini
yaitu: (Lachman, industri)
1. Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara obat dengan pengisi dapat menimbulkan
stratifikasi diantara granul, yang selanjutnya dapat menimbulkan tidak seragamnya isi obat
dalam tablet. Stratifikasi dan masalah keseragaman kandungan merupakan hal menarik pada
obat dosis rendah.
2. Obat dosis besar dapat menimbulkan masalah dengan kempa langsung bila tidak mudah
dikempa dengan obatnya sendiri. Untuk memudahkan pengempaan bagi obat-obat dosis besar
yang tidak dapat dikempa, yang biasanya dibatasi sampai 30% dari formula kempa langsung,
dapat memerlukan sejumlah besar pengisi sedemikian besar sehingga tablet yang diperoleh
menjadi mahal dan sukar ditelan.
3. Dalam beberapa keadaan, pengisi dapat berinteraksi dengan obat . Seperti antara senyawaamin dan laktosa spray dried, yang akan membentuk warna kuning.
4. Karena kempa langsung keadaannya kering, aliran statik dapat terjadi pada obat selama
pencampuran dan pemeriksaaan rutin, yang mungkin dapat mencegah keseragaman distribusi
obat dalam granul.
12
13
Sebagai disintegran :
Merupakan disintegran yang sangat baik terutama pada konsentrasi 10% atau lebih
tinggi.
Pada GB Avicel tidak bersifat disintegran.
Perhatian: pada konsentrasi tinggi, Avicel dapat menyebabkan tablet lengket pada
lidah saat akan digunakan.
2.
Kalsium sulfat trihidrat
Digunakan sebagai pengisi untuk granulasi dengan jumlah zat aktif 20-30%.
Sinonim: terra alba, snow white filler.
Insoluble, non-higroskopis.
Semakin tinggi grade-nya semakin putih, pengisi paling murah, bisa dipakai untuk zat
aktif asam, netral, basa; punya kapasitas abisaorbisai yang tinggi untuk minyak.
Pengikat yang disarankan: PVP, MC, starch paste.
3.
Kalsium fosfat dibasic
- Digunakan sebagai pengisi dan pengikat untuk kempa langsung dengan memiliki ukuran
paling kecil, tidak mahal, tidak dapat digunakan bersama senyawa asam atau garam asam
- Jika digunakan cairan pengikat yang terlalu banyak maka jadi lengket dan keras, tidak dapat
digranul sehingga solusinya dikombinasi dengan starch/Avicel
4.
Laktosa
(Lachman Tablet)
Inkompatibel dengan: senyawa yang sangat basa, asam askorbat, salisilamid,
pyrilamine maleat, phenilephrine HCl
Granul laktosa hidrat mengandung kadar lembab 4-5%
Laktosa adalah gula peredukasi bereaksi dengan amin menghasilkan reaksi Maillard
Isomer: dan (dalam campuran berada dalam kesetimbangan kedua bentuk)
(Lachman Industri)
Pengisi yang paling umum, ada 2 bentuk: hidrat dan anhidrat
Jarang bereaksi dengan obat (hidrat dan anhidrat)
Untuk GB pakai laktosa HIDRAT; laktosa anhidrat tidak mengalami reaksi
Maillard (dengan zat aktif mengandung amina dengan adanya logam stearat), tetapi menyerap
lembab.
Secara umum tablet menunjukkan release rate yang baik, granulnya cepat kering,
disintegrasi tablet tidak banyak dipengaruhi oleh kekerasan
(Handbook of Pharm Excipient)
Keburukan: laktosa dpr berubah warna dengan adanya basa amin dan Mgstearat
Dikenal 4 macam bentuk: granul kasar (60-80 mesh), granul halus (80-100
mesh), granul spray dried (100-200 mesh), dan laktosa anhidrat
Dikenal sebagai gula susu.
Spray-dried Lactose
(Lachman Industri)
Untuk pengisi kempa langsung, umumnya digabung dengan Avicel. Jika tunggal
digunakan dalam konsentrasi 40-50% sebagai pembawa
14
5.
6.
7.
8.
9.
Sifat direct compression-nya berkurang jika kadar air < 3%; dapat dicampur dengan
20-25% zat aktif tanpa kehilangan sifat direct compression-nya
Kapasitas pegang 20-25% terhadap zat aktif; punya aliran baik dan karakteristik
pengikatan yang lebih baik dibandingkan laktosa biasa
Kelemahan: dapat menghitam dengan adanya lembab, amin, atau senyawa lain yang
mengandung furaldehid
Gunakan lubrikan netral atau asam
Sukrosa
Bisa berfungsi sebagai pengisi/pengikat
Jika digunakan sebagai pengikat tunggal, sukrosa membentuk granul yang keras dan
tablet lebih cenderung terdisolusi daripada terdisintegrasi. Oleh karena itu banyak dikombinasi
dengan pengisi insoluble lain
Jika digunakan sebagai pengisi kering, biasanya digranulasi dengan pengikat larut air
atau hidroalkohol. Kekerasan granul tergantung jumlah pengikat yang digunakan. Campuran
air dan alkohol akan menghasilkan granul yang lebih lunak.
Memiliki banyak bentuk, paling sering digunakan bentuk confectioner untuk GB
yang mengandung 3% pati jagung untuk mencegah caking
Sukrosa digunakan sebagai pemanis dalam tablet kunyah dan digunakan sebagai
pengikat untuk memperbaiki kekerasan tablet
Kelemahan: tablet yang dibuat dengan komposisi sebagian besar sukrosa akan
mengeras pada penyimpanan. Sukrosa bukan gula pereduksi tetapi menjadi coklat pada
penyimpanan dan higroskopis
Turunan sukrosa yang dapat digunakan untuk kempa langsung:
a. Sugartab : 90-93% sukrosa, 7-10% invert sugar
b. Di Pac
: 97% sukrosa, 3% modified dekstrin
c. Nu Tab
: 95% sukrosa, 4% gula invert, 1% corn starch, Mg stearat
Dekstrosa
Penggunannya terbatas pada GB sebagai pengisi dan pengikat
Digunakan mirip dengan sukrosa, cenderung menghasilkan tablet yang keras terutama
jika menggunakan dekstrosa anhidrat
Menjadi coklat pada penyimpanan
Manitol
Pengisi yang baik untuk tablet kunyah karena rasanya enak, sedikit manis, halus,
dingin (negatif heat solution)
Non-higroskopis, aliran jelek, membutuhkan lebih banyak cairan pengikat
Dapat digunakan untuk formulasi vitamin, menghasilkan granul yang lebih halus dari
sukrosa atau dekstrosa
Kadar lembab granul yang dibuat dari sukrosa, dekstrosa, dan manitol setelah
pengeringan semalam pada 140-150 F adalah 0,2%
Hanya sedikit yang terabisaorbisai di saluran cerna, jika digunakan banyak dapat
bersifat laksatif
Emdex dan Celutab
(Lachman Industri)
Dapat bereaksi dengan amin pada suhu dan kelembaban tinggi
Bebas mengalir dan dapat dikempa langsung, mengandung 8-10% lembab, kekerasan
tablet dapat meningkat setelah pengempaan
Starch terhidrolisa mengandung 90-92% dekstrosa dan 3-5% maltosa
Dapat digunakan sebagai pengganti manitol pada talbet kunyah karena manis dan
berasa halus.
Starch 1500 (penjelasan ada di bagian Pengikat)
B. Adsorben
Adsorben harus memiliki titik leleh yang tinggi. Dengan titik leleh tinggi setelah
terjadi lelehan pertama akan terbentuk massa yang bertitik leleh lebih tinggi.
Manfaat adsorben: mencegah tablet basah oleh lelehan zat aktif, jika tablet basah
maka tablet akan lengket dalam cetakan. Bekerja menyerap lelehan zat aktif.
15
Starch (amylum)
(Lachman Tablet)
Dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur
Dalam bentuk musilago amili 5-10%
Cara: suspensikan starch 1:1/2-1 dalam air dingin, tambahkan 2-4 kali air mendidih
dengan pengadukan konstan sampai starch mengembang menjadi transparan yang dapat
diencerkan
Cara lain: suspensi starch dalam air dipanaskan
Mengandung kadar air 11-14%; akan menyebabkan tablet terdisintegrasi dengan cepat
(hal 161)
Pembuatannya harus hati-hati agar diperoleh musilago yang baik, tidak terhidrolisis,
dan tidak mengarang
Pemakaian terbaik maksimal 30%. Jika dosis zat aktif besar, starch diganti dengan
penghacur yang lebih baik, yaitu avicel.
Tablet yang mengandung amilum dengan konsentrasi tinggi menunjukkan tablet yang
rapuh dan sukar dikeringkan
Amilum yang tidak dimodifikasi tidak mempunyai sifat kompresibilitas yang baik dan
mempunyai friabilitas yang besar, dan akan terjadinya capping pada tablet jika digunakan
dalam jumlah besar
Sebagai disintegran:
Pemakaian: 1-20%, merupakan disintegran yang paling umum digunakan
Mekanisme kerja dengan membentuk ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah
atau mengembang saat air masuk mell pori (kapiler)
Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan
air massa cetak
16
Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90 C untuk
menghilangkan air yang terabisaorpsi
Starch 1500
(Lachman Tablet)
Dapat digunakan sebagai pengikat basah, kering, dan disintegran
Starch 1500 maksimal mengandung 20% fraksi larut air yang berfungsi sebagai
pengikat sedangkan sisanya bersifat sebagai disintegran
Starch 1500 dibutuhkan 3-4 kali lebih banyak daripada musilago amili untuk
menghasilkan tablet dengan kekerasan yang sama
Sebaiknya tidak digunakan sebagai pengisi pada GB karena akan menghasilkan gel
yang berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat
Sebagai disintegran dapat ditambahkan kering, pada fasa luar.
(Lachman Industri)
Aliran bagus, merupakan directly compressible starch
Dapat dikempa sendiri, tetapi jika dicampur dengan 5-10% obat membutuhkan
lubrikan tambahan (misalnya 0,25% colloidal silicon dioxide)
Mengandung 10% lembab dan menyebabkan tablet menjadi lunak jika dikombinasi
dengan Mg stearat > 0,5%, sebagai pengganti digunakan asam stearat
Sebagai disintegran:
Cara pakai : - saat granulasi
- sebelum dicetak (paling baik)
3. Sodium starch glycolate (primogel, explotab)
Pemakaian: 1-20% dengan konsentrasi optimum 4%
Explotab tidak dapat sebagai penghancur dalam
Mekanisme sama dengan starch secara umum, merupakan starch termodifikasi
sehingga mampu menyerap air 200-300%
Waktu disintegrasi ditentukan pula oleh besarnya tekanan pengempaan
Perhatian: pada suhu dan kelembaban yang tinggi dapat memperlama waktu
disintegrasi sehingga memperlambat waktu disolusi
4. Selulosa (selulosa, metilselulosa, CMC, CMC-Na, Avicel, Acdisol)
Acdisol merupakan ikatan silang dari CMC-Na dan sangat baik untuk digunakan
sebagai disintegran karena larut air dan memiliki afinitas yang besar pada air.
Acdisol ini digolongkan pada super disintegran. Penggunaan 2-5%.
5.
Gums (agar, pectin, tragacant, guar gum)
Pemakaian: 1-10%
Bukan merupakan disintegran yang baik, karena kapasitas pengembangannya yang
relatif rendah
6.
Clays
Pemakaian: 2-10%, sifat hilang jika digranulasi
Bukan merupakan disintegran yang baik, karena dapat menyebabkan perubahan warna
secara keseluruhan
7.
Alginat (asam alginat dan Na-alginat)
Pemakaian: 1-5% (asam alginat) atau 2,5-10% (Na-alginat)
Memiliki afinitas yang besar terhadap air
F. Lubrikan
Konsentrasi optimum: 1%
Fungsi: sebagai eksipien untuk menghilangkan gesekan/friksi saat pengempaan dan
penarikan tablet ke luar cetakan
Jenis:
a. Water soluble: banyak digunakan untuk tablet larut air seperti tablet/serbuk effervescent
b. Water insoluble: paling banyak dan digunakan konsentrasi rendah
17
Mekanisme:
a. Fluid type lubricant
Membentuk lapisan cair antara massa cetak dengan logam cetakan. Dapat meninggalkan noda
pada tablet
b. Boundary type lubricant
Dengan berinteraksi antara gugus polar lubrikan dengan molekul pada permukaan logam. Tipe
ini memiliki adheren terhadap cetakan lebih baik
Lubrikan dapat menyebarkan tekanan saat pengempaan dan meningkatkan bobot jenis
partikel secara keseluruhan
Semakin kecil ukuran granul, dibutuhkan lubrikan yang semakin banyak
Secara umum lubrikan dapat memperlama waktu hancur tablet dan menurunkan
kecepatan disolusi karena sifatnya yang hidrofob
Perhatian: aspirin tidak stabil dengan adanya senyawa alkaline, misalnya lubrikan
alkalin stearat. Penggantinya dapat digunakan talk.
Lubrikan carbowax seringkali diberikan dalam bentuk larutan alkohol
Ketika lubrikan ditambahkan saat granulasi, mereka akan membentuk lapisan di
sekitar granul sehingga dapat mengurangi kerusakan tablet setelah dikempa. Pembentukan lapisan
ini juga akan menyebabkan tablet menjadi labih berpori, elastik, mudah melar, dan memberikan
hasil tablet yang lebih besar sehingga tablet mudah pecah
Lubrikan seringkali ditambahkan secara kering ketika semuanya telah homogen, dan
dicampur pada 2-5 menit akhir dari total waktu pencampuran 10-30 menit
Metode penambahan lubrikan di akhir (sebagai fasa luar-setelah granul dibentuk)
memberikan hasil yang lebih baik terhadap kekerasan tablet dan kemudahannya untuk dikeluarkan
dibandingkan dengan metode penambahan lubrikan saat dilakukan granulasi
Sebagai lubrikan tunggal, Mg-lauril sulfiat pada konsentrasi yang lebih rendah dapat
dikombinasi dengan Mg-stearat
G. Glidan
Secara umum, fine silica > Mg stearat > talk murni
Talk mengandung sejumlah kecil Al silikat dan Fe. Harus hati-hati untuk zat aktif
yang penguraiannya dikatalisis oleh Fe
1. Cab-O-Sil
: 5-10%
2. Corn starch : 5-10%
3. Aerosil
: 1-3%
4. Talk
: 5%
5. Syloid
: 0,1-0,5%
H. Anti Adheren
- Yang paling baik adalah yang larut air, dan yang paling efisien adalah DL-Leusine
- Biasa digunakan pada produk yang mengandung vitamin E dosis tinggi karena cenderung terjadi
picking
1. Talk
: 1-5%
2. Logam stearat : <1%
18
Cab-O-Sil
: 0,1-0,5%
Syloid
: 0,1-0,5%
Corn starch
: 3-10%
DL-Leusine
: 3-10%
Na-lauril sulfat: <1%
1%
2%
PVP sifatnya higroskopis, sehingga dapat mengakibatkan tablet menjadi basah, tapi
sebenarnya dengan 2% tidak terlalu bermasalah. Jika sedikit bermasalah dapat digunakan
aerosil sebanyak 1% sehingga formula fase luar menjadi : Mg Stearat 1%, Talk 1%, Aerosil
1%, Amilum kering 5%, tapi formula ini jarang digunakan.
3. Amilum kering bukan penghancur FD yang baik, maka dapat ditambahkan ac-di-sol ( 3%)
untuk memperbaiki waktu hancur. Tetapi karena ac-di-sol mahal harganya maka sebagai
alternatif dapat digunakan starch 1500 atau primogel/eksplotab sebagai penghancur fasa luar.
Formula akan menjadi :
19
Granulasi Kering
Digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab, misalnya antibiotik.
1 Fase Dalam (97%)
Zat aktif A
Amilum kering 10%
Laktosa
Fase Luar (3%)
Mg stearat
Talk
sesuai dosis
q.s
1%
2%
20
sesuai dosis
10%
q.s
Karena laktosa memiliki sifat aliran yang jelek, laktosa dapat diganti dengan avicel.
Fase Dalam (97%)
Zat aktif A
sesuai dosis
Amilum kering 10%
LHPC 21
10%
Avicel
q.s
LHPC 21 juga dapat penghancur sehingga amilum kering dapat dihilangkan. Penggunaan
LHPC 21 akan meningkatkan ongkos produksi karena harga LHPC 21 mahal. LHPC 21 dapat
diganti dengan eksplotab/primorgel atau starch 1500.
Fase Dalam (97%)
Zat aktif A
Eksplotab/starch 1500
Avicel
sesuai dosis
5%
q.s
Modifikasi fase luar hampir sama dengan modifikasi fase luar pada formulasi GB.
C. Kempa Langsung
Digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab dan dosisnya kecil. Formulasi KL
dibatasi oleh jumlah fine (serbuk yang tidak mempunyai sifat aliran (seperti talk, mg stearat, dan
zat aktif). Jumlah maksimal dari fine adalah 30%. Umumnya dosis zat aktif yang digunakan
adalah dibawah 50% agar keseragaman kandungan produk akhir bagus. Jika terlalu besar
sebaiknya disluging. Syarat-syarat zat aktif untuk cetak langsung adalah : mempunyai sifat aliran
yang bagus, kohesif, kompresibilitas.
1. Zat aktif A
Laktosa spray dried
Mg stearat
Talk
Amilum kering
sesuai dosis
q.s
1%
2%
5%
2. Digunakan kombinasi avicel dan eksplotab. Avicel memiliki kompresibilitas yang baik, tetapi
alirannya kurang baik. Untuk memperbaik alirannya maka diguanakan eksplotab. Selain itu
eksplotab berfungsi pula sebagai penghancur.
Zat aktif A
sesuai dosis
Avicel : Eksplotab (3:7) q.s
Mg stearat
1%
Talk
2%
3. Digunakan kombinasi starch 1500 dan avicel (3:1) yang dikenal pula sebagai running
powder. Running powder ini memiliki sifat aliran dan kompresibilitas yang baik. Tapi daya
hancur running powder tidak bagus, sehingga dapat ditambahkan penghancur luar seperti
amilum kering, eksplotab, atau ac-di-sol.
Zat aktif A
sesuai dosis
Avicel : Starch 1500 (3:1)
q.s
21
1%
2%
5% atau
5% atau
3%
500
g
70
g
21,5 g
52,5 g
644
g
1%
2%
5%
Cara menghitung :
- Musilago amili
= 1/3 x 644 g = 215 g
setelah dikeringkan = 10% x 215 g = 21,5 g
- Laktosa = 644 (500 + 70 + 21,5) = 52,5 g
Misalnya :
Granul FD yang diperoleh 600 g dengan kadar air 2%, maka untuk kadar air
0%, bobot granulnya = 0,98 x 600 = 588 g. Jumlah tablet yang diperoleh =
588/644 x 1000 tablet = 913,04 tablet.
1%
= 1/92 x 600 g = 6,52 g
2%
= 2/92 x 600 g = 13,04 g
= 5/92 x 600 g = 32,60 g
= 714,27 mg
B. Granulasi Kering
Contoh : Zat A 400 mg; bobot tablet 600 mg; jumlah tablet 1000 tablet
Formula
400
g
60
122
582
g
g
g
6
12
g
g
Zat A
400
22
60
g
122
g
3
g
6
g
591
g
Misalnya : slug yang diperoleh = 500 mg, maka sisa FL yang ditambahkan :
Mg stearat = 500/591 x 3 = 2,538 g
Talk
= 500/591 x 6
= 5,076 g
Slug + sisa FL
= 500 g + 7,614 g
= 507,614 g
Jumlah tablet yang diperoleh
= 500/591 x 1000
= 846,024 g
Bobot tablet
= 507,614/846,024
0,6 g
C. Kempa Langsung
Contoh
: Zat A 25 mg; bobot tablet 250 mg; dibuat 1000 tablet
Formula
: Zat A
Pengisi q.s
Mg stearat (1%)
Talk (2%)
25
g
217,5
2,5
5
250
g
g
g
g
Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari ukuran granul. Diharapkan ukuran granul
tidak terlalu berbeda. Granulometri berhubungan dengan sifat aliran granul. Jika ukuran granul
berdekatan, aliran akan lebih baik. Diharapkan ukuran granul mengikuti kurva distribusi normal.
2. Bobot Jenis
a. Bobot jenis sejati
23
BJ nyata
3. Kadar Pemampatan
%T = Vo V500
Vo
%T = Kadar pemampatan
Vo = Volume sebelum pemampatan
V500 = Volume setelah pemampatan 500 x
%T < 20 atau ^V<20 ml
granul memiliki aliran yang baik
Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran.
4. Kompresibilitas
% K= Dapt Davc x 100 %
Dapt
Davc = Berat jenis nyata sebelum pemampatan
Dapt = Berat jenis nyata setelah pemampatan 500 x
Jika % K : 5 10 % -------11 20 % -------21 - 25 % ------->26 % -------
5. Aliran
a. Metode corong
(128)/132
Mengukur kecepatan aliran 100 g granul menggunakan
corong kaca dengan dimensi sesuai. Metode corong dapat
dilakukan dengan 2 cara :
a.
b.
cara bebas
cara tidak bebas (paksa)
digetarkan
Biasanya jika 100 g granul mengalir dalam 10 detik maka aliran baik.
24
25
26
Kriteria Penerimaan
S1
S2
Rata-rata dari 12 unit (S1 +S2) adalah sama dengan atau lebih besar
dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15%
27
12
Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih
besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q
-15% dan tidak satu unit pun yang lebih kecil dari Q - 25%.
28
29
Betaxolol, 242
Bethanecol chloride, 244
Biperiden HCl, 249
Bisacodyl, delayed release 251
Bromocriptine mesylate, 268
Bromopheniramine maleate, 272
Bumetadine, 275
Bupropion HCl, 280
Buspirone HCl, 282
30
Glipizide, 867
Glucosamine, 2011
Glyburide, 875
Glycopirrolate, 878
Griseofulvin, 885
Guaifenesine, 888
Guanabenz acetate, 894
Guanadrel sulfate, 895
Guanethidine monosulfate, 896
Guanfacine, 898
Haloperidol, 902
Hydralazine HCl, 917
Hydrochlorthiazide, 918
Hydrocodone bitartrate, 920
Hydrocortisone, 924
Hydroflumethiazide, 934
Hydromorphone HCl, 936
Hydroxychloroquine sulfate, 940
Hydroxyzine HCl, 945
Hyoscyamine, 948
Ibuprofen, 955
Imipramine HCl, 965
Indapamide, 968
Iodoquinol, 1005
Iopanoic acid, 1009
Isoniazide, 1035
Isopropamide iodide, 1036
Isosorbide dinitrate, 1047
Isoxsuprine HCl, 1051
Ketoconazole, 1057
Ketorolac thromethamine, 1059
Labetalol HCl, 1062
Letrozole, 1071
Leucovorin calcium, 1073
Levamisole HCl, 1075
Levocarnithine, 1079, 2018
Levodopa, 1081
Levorphanol tartrate, 1084
Levothyroxine Na, 1085
Liothyronine sodium, 1095
Liotrix, 1096
Lisinopril, 1097
Lithium carbonate, 1099
Loperamide HCl, 1103
Lorazepam, 1108
Lovastatin, 1111
Magaldrate, 1117
Magnesia, 1120
Magnesium trisilikat, 1130
Maprotiline HCl, 1138
Mazindol, 1139
31
Norgestrel, 1346
Nystatin, 1351
Oxandrolone, 1366
Oxazepam, 1368
Oxprenolol HCl, 1369
Oxtriphylline, 1371, 1372
Oxybutynin chloride, 1375
Oxycodone HCl, 1376
Oxymetholone, 1384
Oxytetracycline, 1387
Pancreatin, 1400
Pancrealipase, 1402
Papaverine HCl, 1405
Paramethasone acetate, 1407
Penbutolol sulfate, 1411
Penicillamine, 1414
Penicillin, 1417, 1421, 1430, 1432
Pentoxyfylline, extended release 1443
Pergolide, 1450
Perphenazine, 1453
Phenazopyridine HCl, 1456
Phendimetrazine tartrate, 1458
Phenelzine sulfate, 1459
Phenmetrazine HCl, 1460
Phenobarbital, 1462
Phentermine HCl, 1467
Phenylbutazone, 1471
Phenylpropanolamine HCl, 1477
Phenytoin, 1479
Phytonadione, 1489, 2031
Pimozide, 1492
Pindolol, 1494
Piperazine citrate, 1498
Praziquantel, 1535
Prednisolone, 1539
Prednisone, 1546
Primaquine phosphate, 1548
Primidone, 1550
Probenecide, 1551
Probucol, 1553
Procainamide HCl, 1555
Prochlorperazine maleate, 1563
Procyclidine HCl, 1564
Promazine HCl, 1570
Promethazine HCl, 1572
Propantheline bromide, 1574
Propoxyphene napsylate, 1584
Propranolol HCl, 1588
Propylthiouracil, 1594
Protriptyline HCl, 1597
Pyrazinamide, 1605
Pyridostigmine bromide, 1608
Pyridoxine HCl, 1609, 2031, 2043
Pyrilamine maleate, 1611
32
33
Cyclopenthiazide, 2080
Cyclophosphamide, 2082
Cyproheptadine, 2082
Cyproterone, 2082
Dapsone, 2085
Desipramine, 2087
Dexamethasone, 2088
Dexamfetamine, 2089
Dextromoramide, 2091
Diazepam, 2094
Diazoxide, 2095
Dichlorophen, 2095
Diclofenac, 2096
Dicycloverine /Dicyclomine, 2098
Diethylstilbestrol, 2100
Diflunisal, 2101
Digitoxin, 2102
Digoxin, 2103
Dihydrocodeine, 2105
Diloxanide, 2105
Dimenhydrinate, 2106
Dipipanone and Cyclizine, 2107
Dipyridamole, 2109
Disulfiram, 2111
Docusate, 2118
Domperidone, 2119
Dosulepin /Dothiepin, 2122
Doxycycline , Dispersible, 2126
Droperidol, 2128
Dydrogesterone, 2129
Ephedrine Hydrochloride, 2132
Ergocalciferol, 2133
Ergometrine, 2135
Ergotamine Sublingual, 2136
Erythromycin Ethyl Succinate, 2139
Erythromycin Stearate, 2140
Erythromycin, 2139
Estropipate, 2141
Ethambutol, 2142
Ethinylestradiol, 2143
Etodolac, 2145
Famotidine, 2147
Fenbufen, 2151
Fenoprofen, 2151
Ferrous Fumarate and Folic Acid, 2155
Ferrous Fumarate, 2155
Ferrous Gluconate, 2156
Ferrous Sulphate, 2156
Flavoxate, 2157
Flecainide, 2158
Flucytosine, 2162
Fludrocortisone, 2163
Fluphenazine, 2173
34
Meptazinol, 2303
Mepyramine, 2303
Mercaptopurine, 2304
Metformin, 2305
Methadone, 2307
Methotrexate, 2308
Methylcellulose, 2309
Methyldopa, 2310
Methylphenobarbital, 2311
Methylprednisolone, 2312
Methysergide, 2313
Metoclopramide, 2315
Metoprolol Tartrate, 2317
Metronidazole, 2320
Mianserin, 2322
Minocycline, 2324
Mitobronitol, 2325
Morphine, 2329
Moxisylyte /Thymoxamine, 2330
Nabumetone, 2332
Nalidixic Acid, 2333
Naproxen, 2337, 2338
Neomycin, 2340
Neostigmine, 2341
Niclosamide, 2341
Nicotinamide, 2342
Nicotinic Acid, 2342
Nicotinyl Alcohol, 2342
Nimodipine, 2345
Nitrazepam, 2346
Nitrofurantoin, 2347
Norethisterone, 2349
Norfloxacin, 2350
Nortriptyline, 2351
Nystatin, 2353
Orciprenaline, 2357
Orphenadrine Hydrochloride, 2359
Oxazepam, 2359
Oxprenolol, 2360
Oxybutynin, 2361
Oxymetholone, 2361
Oxytetracycline, 2363
Pancreatin, 2365
Paracetamol, 2367
Paracetamol , Dispersible, 2368
Paracetamol , Soluble, 2369
Penicillamine, 2371
Pentazocine, 2374
Pentobarbital, 2375
Perphenazine, 2378
Pethidine, 2380
Phenelzine, 2380
Phenindione, 2381
35
Sulfinpyrazone, 2470
Sulpiride, 2471
Acetazolamide 708
Acetylcysteine 710
Acyclovir 711
Allopurinol 716
Aminophlline 721
Amitriptyline 725
Ammonium Chloride 727
Amoxycillin 728
Amphotericin 731
Ampicillin 733
Apomorphine 739
Aspirin 741
Atenolol 747
Atropine 748
Azathioprine 751
Ranitidine, 2429
Ritodrine, 2433
Salbutamol, 2438
Selegiline, 2440
Senna, 2443
Sodium Chloride, 2449
Sodium Citrate, 2450
Sodium Fluoride, 2453
Sodium Valproate, 2459
Sodium Valproate , Enteric-coated, 2459
Sotalol, 2463
Spironolactone, 2464
Stanozolol, 2465
Sulindac, 2470
Sulfasalazine, 2469
Tamoxifen, 2473
Temazepam, 2478
Tenoxicam, 2477
Terbutaline, 2478
Terfenadine, 2480
Tetracycline, 2484
Thiamine, 2485
Thioridazine, 2488
Tiabendazole, 2489
Timolol, 2490
Tioguanine, 2491
Tolazamide, 2494
Tolbutamide, 2494
Tranexamic Acid, 2496
Tranylcypromine, 2497
Triamcinolone, 2500
Trifluoperazine, 2502
Trihexyphenidyl /Benzhexol, 2502
Trimethoprim, 2503
Trimipramine, 2504
Triprolidine, 2504
Ursodeoxycholic Acid, 2507
Verapamil, 2510
Vigabatrin, 2511
Warfarin, 2517
Daftar Tablet pada The Pharmaceutical
Codex, 1994
Baclofen 753
Benzylpenicillin 760
Betamethasone 765
36
Levodopa 96
Lithium salts 940
Lorazepam 942
Meprobamate 945
Mesalazine 946
Methadone 947
Methotrexate 949
Methyldopa 952
Methylprednisolone 953
Metoclopramide 956
Metronidazole 959
Miconazole 964
Morphine 966
Naproxen 971
Nifedipine 975
Nitrazepam 979
Nitrofurantoin 980
Norethisterone 983
Nystatin 984
Orphenadrine 986
Paracetamol 987
Pethidine 993
Phenobarbitone 994
Phenoxymethylpenicillin 998
Phenytoin 1001
Piperazin 1008
Piroxicam 1010
Prednisolone 1013
Primidone 1018
Prochorperazine 1020
Promethazine 1022
Propanolol 1025
Quinidine 1029
Quinine 1032
Ranitidine 1034
Riboflavine 1037
Salbutamol 1041
Sodium valproate 1046
Spironolactone 1046
Sulphadimidine 1049
Sulphamethoxazole 1051
Tamoxifen 1055
Tetracycline 1062
Theophylline 1067
Thyroxine 1073
Timolol 1074
Tolbutamide 1076
Triamcinolone 1078
37
38
Alukol 19
Aluminium hidroksida 19
Aminofilina 20
Amitriptilina 22
Amobarbital 23
Amobarbital natrium 24
Amodiakina 25
Antalgin 108
Antazolina 28
Antinfluenza Dep Kes 6
APC 7
Asam asetilsalisilat 5
Asam asetilsalisilat kamfer opium 6
Asam asetilsalisilat kofeina fenasetina 7
Asam askorbat 8
Asam folat 11
Asam nikotinat 12
Asetaminofen 3
Asetaminofen asetilsalisilat kofeina 4
Asetazolamida 4
Asetosal 5
Atropine difenoksilat 33
Barbital 39
Beladon 39
Bendrofluazida 40
Benzheksolium 41
Benzotropina 42
Besi (II) fumarat 129
Besi (II) glukonat 130
Besi (II) sulfat 131
Betametason 47
Betametason fosfat 48
Biperidena 50
Bisakodil 51
Busulfan 53
Butobarbital 54
Dapson 93
Deksametason 93
Deksamfetamina 96
Deksklorofeniramina 97
Dekstrometorfan 100
Dekstromoramida 101
Diazepam 103
Didrogesteron 116
Dienesterol 106
Dietilkarbamazina 101
Dietilstilbestrol 102
Difenhidramina teoklat 114
Digilanida C 173
Digitalis 107
Digitoksin 107
Digoksin 108
Diiodoksikinolina 109
Diklorfenamida 105
39
Isoksuprina 169
Isoniazid 167
Isoprenalina 168
Isopropamida 169
Isoproterenol 168
Kalek 57
Kalsiferol 57
Kalsium benzamidosalisilat 55
Kalsium glukonat 55
Kalsium laktat 57
Kalsium pantotenat 57
Karbamazepina 59
Karbarson 59
Karbimazol 60
Karbinoksamina 61
Karbromal 62
Kina 266
Kinidina 264
Kinina bisulfat 264
Kinina hidroklorida 265
Kinina sulfat 266
Kiniofon 266
Kliokinolina 77
Klomifen 80
Klorambusil 64
Klordiazepoksida 68
Klorfeniramina 69
Klorguanida 69
Klorkina 73
Klorpromazina 70
Klorpropamida 72
Klortalidon 74
Klortiazida 75
Kodeina 82
Kolina teofilinat 75
Kolistina 84
Kortison 87
Lanatosida-C 173
Lapis 312
Levodopum 175
Levotiroksina 176
Liotironina 179
Mebhidrolina 181
Meditren 266
Melfalan 182
Menadion 182
Mepakrina 184
Mepenzolium 184
Mepiramina 186
Meprobamat 185
Merkantopurina 186
Metampiron 188
Metandienon 189
40
Pirvinum 263
Polimiksina 249
Politiazida 250
Prednisolon 251
Prednison 254
Primakina 254
Primidon 254
Proguanil 69
Prokainamida 255
Proklorperazina 256
Promazina 258
Prometazina hidroklorida 259
Prometazina teoklat 260
Propanolol 267
Propantelina 260
Propiltiourasil 261
Propisilina 261
Ragi 271
Reseprina 266
Riboflavina 269
Oksifensiklimina 222
Oksitosina 225
Opial 226
Opium majemuk 219
Orsiprenalina 219
Papaveretum 226
Papaverina 226
Paraminosalisilat 228
Parasetamol 3
PASNA 228
Penisilina-V 240
Pentaeritritol 230
Pentobarbital 231
Perfenazina 232
Petidina 234
Piperazina adipat 247
Piperazina sitrat 247
Piridoksina 262
Piridostigmina 262
Pirimetamina 263
Sakarina 270
Sakaromises 271
Salisilamida 271
Salut kering 312
Sefaleksina 62
Sianokobalamina piridoksina tiamina 89
Siklofosfamida 90
Sikloserina 91
Sinkofen 76
Siproheptadina 91
Sisip 312
Skopolamina 159
Skopolamina metilbromida 161
Spironolakton 274
Stilbestrol 102
Sublingual 312
Sulfadiazina 277
Sulfadimetoksida 277
Sulfadimidina 278
Sulfafurazol 281
Sulfaguanidina 279
Sulfametazina 278
Sulfamerazina 279
Sulfametizol 280
Sulfametoksazol 280
Sulfametoksipiridazina 280
Sulfasomidina 281
Sulfisoksazol 281
Sulfisomidina 281
Tiamina 288
Tietilperazina 288
Tioridazina 289
Tiroksina 176
41
42
TABLET KHUSUS
A. SEDIAAN EFFERVESCENT
I. PENDAHULUAN
I. 1. Tablet EFFERVESCENT
Tablet Effervescent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan ke dalam air,
kemudian terdesintegrasi dan larut. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang
dihasilkan dari reaksi antara asam organik dengan garam turunan karbonat. Gas korbondioksida ini
membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain itu gas
korbondiokasida ini juga memberi rasa segar seperti halnya pada minuman kaleng berkarbonasi.
Disamping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya
karbonat yang membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu. Dengan rasa asam sedikit berlebih,
sehingga berasa sedikit asam ini merupakan faktor tambahan yang membuat sediaan effervecent dapat
diterima di masyarakat. Effervecent adalah timbulnya gas dari suatu cairan sebagai hasil reaksi kimia.
Kandungan tablet EFFERVESCENT merupakan campuran asam (asam sitrat, asam tartrat)
dan Natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam lingkungan berair akan bereaksi menghasilkan
karbondioksida yang berasal dari penguraian basa bikarbonat akibat penetralan oleh asam. Reaksinya
cukup cepat dan biasanya selesai dalam waktu 1 menit atau kurang. Tablet effervescent harus disimpan
dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab, sedangkan pada etiket tertera tidak langsung
ditelan.
Dalam perdagangan ada beberapa jenis tablet EFFERVESCENT, yaitu :
(a) Nonfarmasetik, contoh : Tablet pembersih gigi palsu, Tablet pembersih lensa kontak, Tablet
pembersih toilet
(b) Farmasetik, contoh :
i. Obat dalam : Antibiotik, Multivitmamin, Analgesik
ii. Obat luar contoh: tablet vaginal
Tablet EFFERVESCENT dimaksudkan tidak untuk ditelan tapi harus dilarutkan dulu dalam
air baru diminum.
I. 2. Keuntungan dan Kerugian EFFERVESCENT
Keuntungan yang dimiliki tablet effervescent, antara lain;
1. Memungkinkan penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis yang tepat
2. Rasa menyenangkan karena karbonisasi membantu menutup rasa zat aktif yang tidak enak.
3. Tablet biasanya cukup besar sehingga dapat dikemas secara individual untuk mencegah
lembab sehingga bisa menghindari masalah ketidakstabilan zat aktif dalam penyimpanan.
4. Mudah menggunakannya karena tablet dilarutkan terlebih dulu dalam air baru diminum
5. Bentuk sediaan dengan dosis terukur tepat.
Kerugian yang terdapat pada tablet effervescent, antara lain :
1. Kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia
2. Kelembaban udara selama pembuatan produk mengkin sudah cukup untuk memulai
reaktifitas effervescen
I. 3. Pembuatan Effervescent
Tablet EFFERVESCENT dibuat dengan beberapa metode yaitu dengan cara granulasi basah,
granulasi kering, dan dengan metode fluidisasi. Metode fluidisasi dengan metode Wurster,
menggunakan suatu alat semprot khusus yang dilangkapi dengan saluran penyemprot bahan pengikat
dan saluran udara pemanas.
TIM SOLIDA APOTEKER ITB 2005
43
44
45
46
b.
Pengisi
Biasanya hanya dibutuhkan sedikit pengisi karena zat yang menghasilkan effervecent sudah
cukup besar. Natrium bikarbonat merupakan pengisi yang baik. Pengisi lain adalah NaKlorida, Na-Sulfat dan Na-Bikarbonat.
c.
Lubrikan
Lubrikan yang paling efisien umumnya tidak larut dalam air dan akan menghasilkan larutan
yang keruh setelah tablet terdisintegrasi, contohnya Mg-Stearat yang tidak larut dalam air.
Banyak zat yang merupakan lubrikan efektif pada konsentrasi tertentu, tetapi dilain pihak juga
mencegah hancurnya tablet pada konsentrasi yang sama. Semua zat lubrikan yang larut dalam
air kurang efisien jika dibandingkan dengan yang tidak larut dalam air. Lubrikan padat harus
halus agar efisien.
Lubrikan yang larut air atau zat yang dapat terdispersi dalam air dapat digunakan sebagai
lubrikan. Serbuk natrium benzoat dan PEG 8000 merupakan lubrikan larut air yang efektif,
juga dapat digunakan Na-Stearat dan Na-Oleat.
d. Zat-zat lain
Zat aktif seperti analgetik, antihistamin, vitamin, zat pewarna, zat pewangi, zat pemanis, dll.
Cara menambahkannya sama seperti pada pembuatan tablet konvensional.
47
48
49
50
51
Basa yang digunakan adalah natrium bikarbonat karena basa tersebut biasa digunakan dalam
kombinasi dengan asam tartrat.
Lubrikan yang digunakan harus larut air sehingga dipilih PEG 8000
Metode pembuatan yang dipilih adalah granulasi kering karena zat aktif merupakan vitamin
yang tidak tahan panas sehingga dengan granulasi kering maka tidak diperlukan proses
pengeringan yang memerlukan panas.
V. PROSEDUR PEMBUATAN
Metode Granulasi Kering
1. Zat aktif dan eksipien masing-masing dihaluskan dalam tempat yang terpisah.
2. Dicampur menjadi satu kemudian dicampur hingga homogen.
3. Massa serbuk dislugging, kemudian dihancurkan hingga derajat kehalusan tertentu.
4. Diayak dengan pengayak nomor 16 mesh.
5. Dilakukan uji aliran granul yang diperoleh. Aliran yang diperoleh harus sebesar 10 gr/detik
(tapi kata Pa Uu,,4 gr/detik juga bisa). Jika tidak diperoleh aliran sebesar itu, harus dilakukan
slugging kembali hingga diperoleh aliran yang dikehendaki.
6. Setelah granul memiliki aliran 10 gr/detik, pada granul ditambahkan lubrikan. Granul siap
dikempa menjadi tablet dengan bobot 1,5 gr.
VI. EVALUASI
VII. 1. Evaluasi Granul
VII. 1. 1. Tujuan
Untuk memeriksa apakah granul yang terbentuk memenuhi syarat atau tidak untuk
dikempa.
VII. 1. 2 . Prosedur
i) Kandungan Air (hanya untuk granul hasil granulasi basah)
a. Penentuan dilakukan dengan menggunakan 5 gr granul yang diratakan pada piring
logam, kemudian dimasukkan dalam alat penentuan kadar air (Moisture Ballance).
b. Atur panas yang digunakan (70 0C) lalu diamkan beberapa waktu sampai diperoleh
angka yang tetap (dalam bentuk %). Piring logam dipanaskan hingga bobot tetap
sebelum digunakan.
ii) Kecepatan Aliran (Menggunakan Flow Tester)
a.
Sejumlah tertentu granul dimasukkan kedalam alat penentuan (corong)
penguji aliran.
b.
Alat dijalankan dan dicatat waktu yang dibutuhkan oleh massa granul
untuk melewati corong.
c.
Hasil dinyatakan dalam satuan gr/det. Kecepatan aliran yang ideal adalah
10 gr/det
iii iii) Kadar Pemampatan
TIM SOLIDA APOTEKER ITB 2005
52
53
54
55
B. TABLET KUNYAH
I. PENDAHULUAN
Tablet kunyah dimaksudkan untuk dikunyah. Memberikan residu dengan rasa enak dalam
rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak. Jenis tablet ini
digunakan dalam formulasi tablet untuk anak, terutama formulasi multivitamin, antasida, dan
antibiotika tertentu. Tablet kunyah dibuat dengan cara dikempa, umumnya menggunakan manitol,
sorbitol atau sukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan pewarna dan
bahan pengaroma untuk meningkatkan penampilan dan rasa (FI IV 1995).
Karakteristik :
1. memiliki bentuk yang halus setelah hancur;
2. mempunyai rasa enak dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
Keuntungan :
1. ketersediaan hayati lebih baik karena tidak perlu melewati tahap disintegrasi terlebih dahulu
dan mungkin dapat meningkatkan disolusinya;
2. kenyamanan bagi penderita dengan meniadakan perlunya air untuk menelan;
3. sebagai pengganti bentuk sediaan cair yang memerlukan kerja obat yang cepat;
4. meningkatkan kepatuhan penderita terutama anak-anak dengan rasa yang enak.
Kekurangan :
Zat aktif yang rasanya tidak baik dan dosis yang tinggi sangat sulit dibuat tablet kunyah.
56
57
Mikroenkapsulasi
Mikroenkapsulasi adalah suatu metode penyalutan partikel zat aktif atau tetesan-tetesan cairan
dengan polimer yang menyalut rasa dan membentuk mikrokapsul dengan ukuran 5 5000 m.
Mikroenkapsulasi dapat dibuat dengan berbagai metode, yaitu :
a.
Metode Pemisahan Koaservasi
Metode koaservasi adalah metode pengendapan makromolekul dari larutannya menjadi 2
lapisan cairan. Dalam metode ini ada 3 langkah yaitu :
i)
Pembentukan tiga fasa kimia yang tidak bercampur yaitu fasa pembawa
cair, fasa inti (zat aktif), dan fasa penyalut. Caranya : fasa penyalut dilarutkan dalam fasa
pembawa cair kemudian ditambahkan zat aktif sehingga terjadi suspensi. Proses
pemisahan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya :
- menaikkan suhu;
- menambahkan cairan bahan pelarut yang bercampur baik dengan fasa pembawa
sehingga makromolekul mengendap;
- menambahkan garam;
- menambahkan polimer lain yang tidak tercampurkan misalnya gelatin (ditambah gom
arab).
ii)
Terbentuk campuran di mana makromolekul terdapat paling banyak. Di
sini mulai proses penyalutan (diaduk).
iii)
Pengeringan partikel pada suhu rendah.
Untuk metode koaservasi, zat salut yang biasa digunakan adalah CMC, selulosa asetat ftalat
(CAP), etilselulosa, gelatin, polivinil alkohol, gelatin-gom arab, shellac, dan beberapa malam
tergantung pada penggunaannya. Keuntungan metode ini dibandingkan metode granulasi
basah konvensional yaitu fleksibilitas bisa diatur dengan pemilihan jenis penyalut dan ukuran
partikel; serta inkompatibilitas bisa diminimalisasi. Sedangkan kekurangannya yaitu lebih
mahal, membutuhkan peralatan khusus dan pekerja yang berpengetahuan.
b.
Metode Suspensi Udara:
Zat aktif disuspensikan dalam udara.
c.
Metode Semprot Beku:
58
Dispersi solida
Zat aktif dengan rasa yang tidak enak dapat dicegah dengan mengadsorpsikannya pada substrat
yang mampu mempertahankan tetap teradsorpsi dalam mulut tetapi setelah di saluran cerna zat
aktif dilepaskan. Contoh Dekstrometorfan HBr dengan menggunakan substrat Mg-trisilikat.
Adsorbat sudah tersedia di perdagangan dalam bentuk serbuk termikronisasi yang mengandung zat
aktif 10% b/b (tinggal dicampur lalu dicetak).
Contoh formula :
Zat
mg/tablet
Adsorbat Dekstrometorfan-HBr 10% (berlebih 2%)
76,5
Benzokain
2,5
Flavor mouthwash (Givaudan F 5098)
10
Mg-stearat
10
Sorbitol (kristalin)
1301
Pembuatan :
Sorbitol diayak 10 mesh
Campur adsorbat, benzokain, flavor dengan dari jumlah sorbitol yang diperlukan
Tambahkan sisa sorbitol, aduk, lalu tambahkan Mg-stearat. Aduk dan cetak sehingga
diperoleh tablet kunyah dengan kekerasan 6 kp.
59
IV. EKSIPIEN
Proses granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung pada tablet konvensional dapat
juga diterapkan pada tablet kunyah. Dalam hal ini, perlu diperhartikan kadar lembab, kemungkinan
kompatibel, aliran, kompresibilitas, distribusi ukuran granul. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan
adalah kemanisan, mampu kunyah, rasa dan raba mulut. Banyak eksipien yang umum digunakan
dalam tablet konvensional dapat juga digunakan dalam tablet kunyah. Beberapa eksipien untuk tablet
kunyah yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
A. Flavoring (Penyedap)
1. Pemanis
Pemanis alam dan pemanis buatan yang paling banyak digunakan adalah :aspartam,siklamat,
glisirhizin, sakarin, dekstrosa, sukrosa, laktosa, fruktosa, maltosa, manitol, dan sorbitol.
Yang perlu diperhatikan status peraturan dalam negara.
2. Aroma
Misal aroma vanila, jeruk, strawberry, coklat, peppermint. Bentuk senyawa pemberi aroma
terdiri dari larutan yang bercampur dengan air, basis minyak, emulsi, serbuk kering, adsorbat kering,
dan spray-dried beadlet.
B. Pewarna
Pewarna yang digunakan dalam tablet kunyah bertujuan untuk :
- meningkatkan daya tarik estetika
- memberi identitas pada produk dan membuat perbedaan antar produk
- menutup warna yang kurang menarik atau warna campuran bahan baku yang tidak
homogen
- mengimbangi dan menyesuaikan penyedap yag digunakan dalam formulasi
Ada dua bentuk pewarna yang digunakan :
1) Warna Celup
Adalah senyawa kimia yang menunjukkan pewarnaan apabila dicelupkan dalam suatu pelarut,
biasanya mengandung 80-93% murni.
Pewarna celup untuk tablet kunyah biasanya digunakan 0,01-0,03%. Pewarna celup yang
digunakan pada metode granulasi basah biasanya dilarutkan dalam cairan granulasi.
Pelaksanaan granulasi dan pengeringan untuk meminimalkan migrasi larutan pewarna celup.
TIM SOLIDA APOTEKER ITB 2005
60
V. PEMBUATAN
Empat aspek yang penting dalam pembuatan tablet kunyah adalah :
1.
sifat tersatukannya zat aktif dengan zat warna;
2.
distribusi ukuran partikel;
3.
kadar lembab yang memenuhi syarat;
4.
sifat kekerasan tablet.
A.
Antasida
Kebanyakan sediaan padat antasida dibuat dalam bentuk tablet kunyah. Formulasi antasida sangat
sulit mengingat sifat dan jumlah zat aktif. Umumnya zat aktif terdiri dari logam, astringent, berasa
seperti kapur atau berasa pasir dan kombinasi ini menyebabkan rasa atau raba mulut yang tidak enak
saat dikunyah. Antasida yang umumnya digunakan dalam kombinasi dari 2 atau lebih untuk
menghasilkan efek terapeutik yang baik adalah sebagai berikut : Alumunium hidroksida (80-600 mg),
Ca-karbonat (194-850 mg), Mg-hidroksida/Mg-oksida (65-400 mg), Mg-trisilikat (20-500 mg), dan
lain.
Sebagai tambahan digunakan zat lain seperti :simetikon (dimetikon, dimetillpolisiloksan) dengan
dosis 20-40 mg/tablet sebagai antiflatulen; peppermint oil 3 mg/tablet digunakan sebagai karminatif
dan asam alginat 200-400 mg.
Contoh formula : Tablet kunyah antasida dengan metode cetak langsung
Zat
mg/tablet
Al(OH)3 dan Mg-karbonat
325
Di-Pac DTE
675
Avicel
75
Starch
30
Ca-stearat
22
Flavor
q.s.
TIM SOLIDA APOTEKER ITB 2005
61
B.
62
Vitamin/Mineral/Food Supplement
Vitamin dan mineral mempunyai rasa yang tidak enak seperti asam, pahit, asin, rasa sabun,
hambar atau rasa seperti logam. Beberapa cara untuk menutup rasa tersebut :
1.
Rasa asam dari asam askorbat ditekan dengan cara mengatur dengan seksama
perbandingan asam askorbat dengan natrium askorbat dan menambah penyedap sitrus.
2.
Ferro fumarat dan ferri pirofosfat relatif terasa hambar. Untuk lebih menurunkan rasa
logam ferro fumarat itu dilakukan proses penyalutan dengan monogliserida atau digliserida dari
asam lemak tersaturasi dengan teknik beku semprot
3.
Rasa pahit seperti vitamin B kompleks disalut (salut tunggal) dengan monogliserida
atau digliserida
4.
Vitamin A dan D dalam bentuk bebas dilindungi dengan matriks gelatin, gula atau
starch dan pengawet
5.
Vitamin E dalam serbuk kering teradsorpsi
VI. EVALUASI
Evaluasi tablet kunyah tidak diatur dalam FI IV. Beberapa parameter yang dievaluasi di bawah
sebagian besar mengacu pada evaluasi tablet konvensional.
Evaluasi kimia
a.
Penentuan Kadar
Metode analisis yang sesuai (kromatografi, titrimetri, spektrofotometri, dan lain-lain) bisa
digunakan untuk menentukan kadar zat aktif pada sampel yang representatif (biasanya aliquot
dari 20 tablet yang dipilih acak yang dihaluskan). Jumlah kadar yang diperoleh dinyatakan
dalam persentase terhadap kadar obat di label. Nilai yang diperoleh harus berada dalam batasbatas yang telah ditentukan untuk masing-masing zat aktif.
b.
Keseragaman Sediaan
Keragaman bobot tidak boleh melebihi 6% untuk tablet dengan kadar zat aktif lebih dari 50
mg atau 50% terhadap obot seluruhnya.
Keseragaman kandungan perlu dilakukan jika kandungan zat aktif kurang dari 50 mg.
Prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum di FI IV.
c. Evaluasi kapasitas penetralan asam (tablet antasida)
Evaluasi Fisik
a. Pemeriksaan Penampilan meliputi pemeriksaan terhadap adanya capping atau rengat dan
parameter penampilan lainnya.
b. Kekerasan ambil 10 20 tablet secara acak, tetapkan kekerasan.
c. Friabilitas 20 tablet digerus, ambil paling tidak 6 gram, masukkan ke dalam friabilator selama
100 putaran, kemudian timbang bobot yang hilang. Nilai friabilitas tidak melebihi 4%.
d. Waktu hancur: harus memenuhi syarat uji waktu hancur untuk tablet yang tidak disalut
e. Disolusi
f. Rasa
Uji Stabilitas
Uji stabilitas tablet kunyah meliputi semua uji untuk tablet biasa, ditambah uji khusus untuk
tablet kunyah. Ada tiga bagian utama pengujian stabilitas tablet kunyah yaitu stabilitas
organoleptik, fisika, dan kimia. Uji stabilitas dilakukan untuk mengevaluasi perubahan yang
tergantung waktu. Bisa dilakukan dengan dua cara sbb:
a. Stabilitas dipercepat dengan suhu tertentu
b. Stabilitas dalam kondisi nyata
63
64