Anda di halaman 1dari 16

SEDIAAN

SUSPENSI IBUPROFEN SUGAR FREE

Disusun Oleh:

1. Ajwa Zafirah M ( AKF22003 )


2. Farhatul Kholida ( AKF22022 )
3. Hanifia Rahma ( AKF22027 )

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


POLITEKNIK KESEHATAN PUTRA INDONESIA MALANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan ilmu teknologi dalambidang farmasi sangat berpengaruh
dalammeningkatkan mutu sediaan obat. Bahan-bahan yang digunakan harus
tercampurkan satu dengan yang lainny auntuk menghasilkan suatu produk obat.
Ibuprofen merupakan obat antiradang nonsteroid yang praktis tidak larut dalam air
sehingga dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan suspensi. Suatu suspensi
memerlukan bahan pensuspensi seperti PGA untuk meningkatkan viskositas dan
memperlambat sedimentasi sehingga dapat menghasilkan suspensi yang stabil.

Ibuprofen adalah obat golongan anti inflamasi non steroid yang mempunyai efek anti
inflamasi, analgesik dan antipiretik, yang digunakan untuk rasa nyeri dan inflamasi
sebagai gejala utama. Obat ini digunakan sebagai Nyeri ringan sampai sedang antara
lain nyeri pada penyakit gigi atau pencabutan gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala,
gejala artritis reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis reumatoid,
menurunkan demam pada anak. Dalam penelitian ini digunakan ibuprofen sebagai
obat yang memiliki kelarutan praktis tidak larut dalam air.
Dengan membuat sediaan isuspensi ibuprofen yang sugarfree dimana sugarfree
adalah tidak mengandung gula atau menambahkan o,5 gr pertakaran , tetapi mungkin
menambahkan pemanis buatan.

Pada Praktikum kali ini akan membuat Suspensi Ibuprofen dengan suspending
agent yaitu PGA, dengan dengan kemanisan yang akan kami buat sesuai dengan
petunjuk SUGARFREE pada sediaan.

1.2 Tujuan
1. Praktikum ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai Ibuprofen
ditinjau dari struktur kimia, aktivitas farmakologi, efek samping yang
ditimbulkan, interaksi dengan obat lain serta kontraindikasi pada pasien dengan
kondisi tertentu.
2. Mahasiswa mampu merancang formula, memproduksi dan mengevaluasi sediaan
Suspensi Ibuprofen SUGARFREE

1
1.3 Manfaat
1. Dapat menambah wawasan serta keterampilan dalam menyusun formulasi
sediaan obat .
2. Dapat menambah pemahaman dalam menentukan jenis sediaan yang akan dibuat
berdasarkan efek terapis, dan kontraindikasi sediaan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Suspensi dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung partikel obat
yang terbagi secara halus disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat
menunjukkan kelarutan yang sangat minimum (Ansel, 2008). Sedangkan suspensi
ibuprofen adalah suspensi oral yang ditujukan untuk mengobati demam

2.2 Kelebihan dan Kekurangan


a. Kelebihan
1. baik digunakan untuk orang yang sulit mengkonsumsi tablet, pil, kapsul. terutama
untuk anak-anak
2. memiliki homogenitas yang cukup tinggi
3. lebih mudah di absorpsi daripada tablet, karna luas permukaan kontak dengan
permukaan saluran cerna tinggi
4. dapat menutupi rasa tidak enak/pahit dari obat
5. dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air

b. Kekurangan
1. memiliki kestabilan yang rendah
2. jika terbentuk caking maka akan sulit terdispersi kembali, sehingga
homogenisitasnya menjadi buruk
3. alirang yang terlalu kental menyebabkan sediaan sulit untuk dituang
4. ketepatan dosis lebih rendah dibandingkan sediaan larutan
5. suspensi harus dilakukan pengocokan sebelum digunakan
6. pada saat penyimpanan kemungkinan perubahan sistem dispersi akan meningkat
apabila terjadi perubahan temperatur pada tempat penyimpanan

2.3 Evaluasi dan Uji Stabilitas


a. Uji Organoleptis
Uji yang dilakukan dengan pengamatan terhadap tekstur, warna, bau
dan rasa dari sediaan yang dibuat (Charter, 1997).

3
b. Uji Homogenitas
Sediaan yang dibuat diambil 5 ml kemudian dimasukan ke dalam tabung
reaksi. Terawang di bawah lampu terang dan amati homogenitas campuran
bahan-bahan penyusun formula dalam sediaan tersebut (Charter, 1997).
Dikatakan homogen jika sirup tidak memiliki gumpalan dan endapan dalam
larutan (Lachman, 1994).
c. Uji PH
pH sirup diukur menggunakan alat pH meter. Sebelum digunakan
untuk mengukur pH sirup, alat tersebut dikalibrasi, dengan dicelupkan ke
dalam larutan buffer pH 7, lalu dibilas aquadest. pH meter dicelupkan ke
dalam sampel sirup, didiamkan beberapa waktu dan hasilnya terlihat pada
angka yang muncul di 28 28 layar (Murrukmihadi et al., 2011). Nilai pH untuk
sirup adalah berkisar antara 4-7 (Depkes RI, 1995).
d. Uji Viskositas
Pengukuran viskositas menggunakan viskometer Rion dengan
menempatkan sampel dalam viskometer hingga spindel terendam. Viskometer
dijalankan, kemudian viskositas dari sirup akan terbaca (Sayuti dan Agus,
2015). syarat viskositas sirup 0.37-3,9 dpa’s (luangrumitchai et al., 2007).
e. Volume Terpindahkan
Botol 100 ml yang sebelumnya telah dikalibrasi, sediaan sirup yang
telah jadi kemudian dimasukkan kedalam 100 ml sampai tanda batas
kalibrasi. Tuang kembali sirup kedalam gelas ukur untuk mengetahui volume
terpindahkannya serta ketepatan dalam melakukan kalibrasi (Zainuddin,
2018). Sirup memenuhi syarat uji volume terpindahkan yaitu tidak kurang dari
100% dan tidak kurang satupun dari 95% (95%-100%) volume tertera dietiket
(Depkes RI, 1995).

4
BAB III
PEMBAHASAN FORMULA

3.1 Formula

3.1.1 Perhitungan Bahan


Nama Bahan Perhitungan Bahan

Ibuprofen 100 mg / 5 ml x 60 ml = 1.200 mg = 1,2 g


PGA 8/ 100 x 60 ml = 4,8 g
Sorbitol 25 /100 x 60 ml = 15 ml
Metil paraben 0,03 / 100 x 60 ml = 0,018 gr
Oleum Citri 2 guttae
Tatrazin 1 guttae
Aquadest 60 ml - ( 1,2 gr + 4,8 gr +15 ml + 0,018 gr)
= 38,97 ml

3.1.2 Alat dan bahan

5
Alat Bahan
Timbangan Ibuprofen
Botol Kaca PGA
Gelas Ukur Aqua destillata
Beaker Glass Sorbitol
Mortir Metil Paraben
Stamper Oleum Citri
Batang Pengaduk Tatrazin/ Warna kuning
Pipet Tetes
Sendok Tanduk
Kertas Perkamen

3.1.3 Cara Kerja


No Langkah Kerja

1. Alat disiapkan dan Seluruh Bahan Ditimbang/ Diukur Ibuprofen 1,2 gr,
PGA 4,8 gr, Na-benzoat 0,03 gr, Sorbitol 15 ml, Aquadest 60 ml
2. Dikalibrasi Botol ad 60 ml dengan Aquadest
3. Metil paraben 0,018 gram dilarutkan dengan air panas ( 0,018 gr x 18 bagian
air ) 2 ml lalu diaduk ad larut, sisihkan.
4. PGA sebanyak 4,8 gr dimasukkan ke dalam mortir
5. Air dimasukkan sebanyak 1,5 kali ( 7,2 ml ) PGA dimasukkan ke dalam
mortir, digerus cepat dan membentuk muchilago
6. Zat aktif ibuprofen 1,2 gr + No 5 aduk ad homogen
7. No 6 + No 3 aduk ad homogen
8. No 7 dimasukan sorbitol 15 ml aduk ad homogen + Oleum citri dan tatrazin
9. Suspensi dimasukkan ke dalam beakerglass + Aquadest ad tanda kalibrasi
10. Suspensi dimasukan kedalam botol kaca
11. Botol diberi etiket berwarna putih dan tanda KOCOK DAHULU

6
3.2 Uraian Bahan
Penggambaran; penjelasan (tentang sifat, keadaan, bentuk, inkompatibilitas, kelarutan, Ph,
dan cara kerja) suatu bahan yang akan digunakan dalam formulasi sediaan.

3.2.1 Ibuprofen
Sinonim : Ibuprofenum
Rumus Molekul : C13H18O7
Struktur Molekul :

Berat Molekul : 206, 28


Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga hampir putih, berbau khas lemah.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam methanol,
dalam aseton dan dalam kloroform; sukar larut dalam etil asetat.
OTT :-
Dosis :
 (Oral) : Dewasa: 3-4 x 200-400 mg/hari. Awalnya 400 mg kemudian, 400 mg 4-6
jam atau 100-200 mg 4 jam, sesuai kebutuhan. Maks : 3,2 g setiap hari.
 (Topikal) : Dewasa: Oleskan 50-125 mg atau 4-10 cm gel ke area nyeri empat kali sehari.
Efek samping : Reaksi anoflaktoid, resiko hiperkalemia, edema, kelainan fungsi hati, anemia,
penglihatan kabur, skotmata, perubahan penglihatan karena mual, muntah, muntah,diare, konstipasi, dan
ruam kulit
Interaksi obat : Aspirin, Digoxin, dan NSAID lainnya.
Penggunaan : Analgesik dan Antipiretik
Farmakologi : Menghambat sintesi prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan memblokir
sycloxyginase 1 dan 2 merupakan dasar terjadinya efek antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik.
Sumber : Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI. Martindale 6th
Edition, 2009. Mims Indonesia, 2019.
3.2.2 Aquadestillata

Sinonim : Air Suling, Aquadest


Rumus Molekul : H2O
Struktur Molekul :
7
Berat Molekul : 18,02
Berat Jenis :1
pH :7
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Stabilitas : Stabil di semua keadaan fisik.
OTT : Aquadest dapat bereaksi dengan obat eksipien basa yangrentan terhadap hidrolisis
dalam lingkungan suhu tinggi.
Penggunaan : Pelarut.
3.2.3 Metil Paraben
Sinonim : Nipagin
Rumus Molekul : C8H8O3
Struktur Molekul :

Berat Molekul : 152,15

Pemerian : Tidak berawarna, tidak berasa, tidak berbau, serbuk hablur putih, rasa agak
terbakar.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam air mendidih, sukar larut dalam benzena, sukar
larut dalam tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan eter.
Konsentrasi : 0,02 – 0,3%
pH :3-6
Stabilitas : Mudah terurai oleh cahaya
OTT : Dengan senyawa bentonite, talk, tragakan, dan sorbitol.
Penggunaan : Sebagai bahan pengawet
Sumber : Farmakope Indonesia IV. Depkes R1, 2020. HOPE 6TH Edition.

8
3.2.4 Sorbitol
Nama resmi : SORBITOL (HOPE hal. 679)
Rumus Molekul : CH1O
Struktur Molekul :-
Berat Molekul : 182,17
Pemerian : Serbuk, butiran atau kepingan; putih, rasa mans, higroskopis.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, dalam metanol dan dalam
asam asetat.
Berat Jenis : 1,49 g/ml
pH : 4,5-7,0
Konsentrasi : 3-25 %
Kegunaan : Zat pemanis
Stabilitas : Relatif invert dan kompatibel dengan sebagian besar bahan tambahan; stabil di
udara.
OTT : Tidak bercampur dengan larutan asam berkonsentrasi tinggi dan larut dengan garam
besi juga beberapa logam seperti aluminium, merkuri, dan zink.
Sumber : Farmakope Indonesia IV. Depkes R1, 2020. HOPE 6TH Edition.
3.2.5 PGA
Sinonim : Pulvis Gummi Acaciae
Rumus Molekul :-
Struktrur Molekul :-
Berat Molekul :-
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan, tidak berbau
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, meninggalkan sisa bagian
tanaman dalam jumlah sangat sedikit, dan memberikan cairanseperti mucilago, tidak berwarna atau
kekuningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terhadap kertas lakmus biru, praktis tidak larut
dalam etanol dan dalam eter p.
Khasiat : Zat tambahan (Emulgator)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
PH Larutan :4-5
Range : 5% - 10%
OTT : Dalam jumlah banyak tidak bias bercampur dengan garam Fe, morfin, fenol, thimol,
vanilin.
9
Sumber : Farmakope Indonesia IV. Depkes R1, 2020. HOPE 6TH Edition.

3.2.6 Oleum Citri


Sinonim : Minyak Jeruk
Rumus Molekul :-
Struktrur Molekul :-
Berat Molekul :-
Pemerian : Cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas, rasa pedas dan agak pahit.
Kelarutan : Larut dalam 12 bagian etanol 90%, larut agak
beropalesensi dengan etanol mutlak.
Konsentrasi : 0.2%-0.3%
Kegunaan : Pengaroma
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

10
BAB IV
EVALUASI DAN KESIMPULAN
4.1 EVALUASI

Uji evaluasi meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji berat jenis
larutan, ujiviskositas, pemeriksaan pH, uji volume terpindahkan.

4.1.1 Uji Organoleptis


Prosedur kerja

No Langkah Kerja
1. Siapkan sediaan yang akan di uji
2. Ambil rasa, bau, warna dan bentuk
3. Catat hasil

Hasil uji

Rasa Bau Warna Bentuk


Kurang manis Khas jeruk Kuning tua Cair

4.1.2 Uji Homogenitas


Prosedur kerja

No Langkah Kerja
1. Siapkan sediaan yang akan di uji
2. Amati ada atau tidaknya endapan
3. Catat hasil

Hasil uji

Homogen Homogen
 Tidak ada endapan

Tidak homogen

11
4.1.3 Uji Viskositas
Prosedur kerja

No Langkah Kerja
1. Siapkan sediaan yang akan di uji
2. Masukkan sediaan ke dalam gelas piala
3. Turunkan spindle higga tercelup ke sediaan
4. Nyalakan tombol on
5. Baca skala pada jarum
6. Catat hasil

Hasil uji

dibawah < 30 cp
( karena sediaan
terlalu cair )

4.1.4 Uji PH
Prosedur kerja

No Langkah Kerja
1. Siapkan sediaan yang akan di uji
2. Masukkan sediaan ke dalam beaker glas
3. Masukkan elektroda pH meter
4. Amati pH
5. Catat hasil

Hasil uji

pH 4

12
4.1.5 Uji Volume terpindahkan
Prosedur kerja

No Langkah Kerja
1. Siapkan sediaan yang akan di uji
2. Masukkan sediaan ke dalam gelas ukur
3. Amati volume sediaan
4. Catat hasil

Hasil uji
60 ml Sesuai

4.2 Pembahasan

Pada praktuikum kali ini, menggunakan Ibuprofen sebagai zat aktif Antipiretik dan
Analgesik dengan pemanis sorbitol sebagai pemanis gugar free. Sesuai konsentrasi aman 5 persen –
25 persen tetapi diketahui rasa yang dihasilkan kurang manis sehingga ditentukan untuk penambahan
pemanis lain yang merupakan turunan glukosa tetapi dengan konsentrasi aman sesuai petunjuk gula
(sugar free). Diketahui sediaan terlalu cair untuk suspensi sehingga dicari alternatif lain yaitu CMC-
Na sebagai suspending agent.

4.3 Kesimpulan
Sediaan menggunkaan metode disperse, dengan Ibuprofen sebagai zat aktif dan sediaan
memiliki rasa khas jeruk dan bauk has jeruk, dengan pH yang dihasilkan 4 dan sediaan Homogen
tidak terdapat endapan dan menghasilkan hasil Viskometer dibawah 30 cp dan kelarutan atau volume
terpindahkan sesuai 60 ml.

13
14

Anda mungkin juga menyukai