SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR MAKASSAR 2022 1. Kelompok 1 a. Nama : Ainun Rizqi Fadillah (20013072) Pertanyaan : Apa kritiria sampel yang dapat di analisis menggunakan kromatografi filtrasi gel? Nama : Patricia Novieta Imanuela (20013096) Jawaban : Daya serap matriks bergantung pada jumlah ikatan silang yang terjadi didalamnya. matriks atau gel dekstran disebut juga sebagai sefadeks, misalnya sefadeks G-50 huruf dan nomor menunjukkan bahwa safadeks tersebut dapat dikembangkan (Swelling) dengan air atau larutan penyangga dengan besar pengembangnya 50 kali (Scopes, 1987). Molekul yang lebih kecil akan masuk ke dalam pori matriks dan bergerak lebih lambat, sedangkan molekul yang lebih besar akan bergerak lebih cepatkarena tidak tertahan di dalam pori matriks, dengan demikian kromatogram molekul dan molekul yang lebih besar akan muncul sebagai komponen awal, sehingga pemisahan suatu tipe gel bergantung pada ukuran molekul dan sifat kimia dari zat yang akan dipisahkan. Dapus : Scopes, R.K., 1987, Protein Purification Principles and Practice, 2nd Edition, Springer Science and Business Media New York. b. Nama : Stevy G. Rantesalu (20013099) Pertanyaan : Apa keunggulan dari metode maserasi untuk kromatografi filtrasi gel?
Nama : Delciane Clara Natasia Pangloli 20013090
Jawaban : Metode maserasi memiliki kelebihan seperti cara pengerjaan
dan unit alat yang digunakan sederhana, biaya operasional relatif rendah, serta dapat menghindari rusaknya senyawa- senyawa yang bersifat termolabil (Mukhriani, 2014). Dapus : Mukhriani, Y. 2014. Ekstraksi, pemisahan senyawa identifikasi senyawa aktif. Jurnal Kesehatan. 7(2):361-367. 2. Kelompok 2 a. Nama : Yoan Marcelia Putri 20013093 Pertanyaan : Bisa dijelaskan komponen apa saja kah yang penting dari kromatografi filtrasi gel, Nama : Santia Wati Yusuf (20013078) Jawaban : Komponen dalam kromatografi filtrasi gel meliputi Agarose, sepharose, Bio-Gel, dan Dextran polyacrilamide (Sepharyl) (Lehninger, 1982) Dapus : Lehninger, A.L., 1982, Dasar-Dasar Biokimia,Jilid 1, 248- 249, Penerbit Erlangga, Jakarta. b. Nama : Mappidanris (20013059) Pertanyaan : Apa yg mempengaruhi sehingga fraksi FI memiliki berat molekut yg lbh besar dri pd fraksi FII
Nama : Patricia Novieta Imanuela (20013096)
Jawaban : Fraksi fukoidan aktif dari T. conoides adalah yang memiliki berat molekul >70 kDa. Berat molekul komponen fukoidan dari rumput laut ini lebih besar daripada komponen dari rumput laut S. polycystum, dengan kadar sulfat rata-rata yang juga lebih tinggi. Hal ini membuktikan ekstrak fukoidan yang diperoleh dari kedua rumput laut yang berbeda spesiesnya dalam penelitian ini memberikan gambaran komponen fukoidan aktif yang berbeda strukturnya karena berbeda berat molekul, serta rata-rata kadar sulfat dan intensitas spektra gugus sulfat. Dapus :- 3. Kelompok 3 a. Nama : Alfini Yohana Liling dengan (20013060) Pertanyaan : Bagaimana cara menentukan fase diam dan fase gerak pada kromatografi filtrasi gel? Nama : Nursyam Hidayah Rahma Ismail (200130084) Jawaban : Fase diam pada kromatografi ini dibuat dengan ukuran pori tertentu dan seragam. Senyawa-senyawa yang mempunyai ukuran lebih kecil atau mirip dengan pori pada permukaan fase diam akan diretensi. Dengan demikian, molekul-molekul yang lebih besar dielusi terlebih dahulu dan molekul-molekul yang lebih kecil dielusi kemudian. Fase gerak yang digunakan berupa suatu pelarut yang hanya berfungsi untuk melarutkan analit (senyawa yang diinginkan). Jadi, dalam kromatografi jenis ini tidak terjadi interaksi antara fasa gerak dengan fasa diam dan senyawa-senyawa dalam campuran. Fasa gerak hanya berfungsi sebagai pembawa (carrier) (Leba,2017) Fase diam yang digunakan dapat berupa silica atau polimer yang berpori (porus), sehingga solut dapat melewati porus tersebut (lewat diantara partikel), atau berdifusi melalui fase diam. Fase gerak pada kromatografi ini tidak berpengaruh, sehingga pelarut yang berlainan yang mempunyai daya mensolvasi yang sama menghasilkan hasil yang sama. Sedikit banyak fase gerak pada kromatografi filtrasi gel serupa dengan gas pada kromatografi gas dalam hal fungsinya yang hanya sebagai medium netral yang memungkinkan molekul solut memasuki fase diam. Fasa gerak dipilih untuk meminimalisir interaksi solut dengan permukaan penyangga, memiliki kemurnian yang tinggi, tidak bereaksi dengan fase diam, tercampurkan dengan komponen sistem, pelarutnya baik untuk cuplikan,dapat membasahi permukaan kemasan dan viskositasnya rendah (Edward, 1991) Dapus : Edward L. 1991. Dasar Kromatografi Cair. Jakarta : Penerbit ITB. Leba,Maria Aloisia Uron. 2017. Buku Ajar Ekstraksi dan Real Kromatografi. Yogyakarta : CV.Budi Utama. b. Nama : Syaloom Virginia (20013088) Pertanyaan : Kenapa protein yg lebih besar lebih dulu keluar dari protein yg lebih kecil ? Nama : Gilda Tasya Sarunan (20013056) Jawaban : Karena komatografi filtrasi gel merupakan teknik pemisahan protein berdasarkan pada ukuran molekul. Matrik filtrasi gel merupakan gel yang berpori yang dikemas dalam kolom . Pori- pori matrik dapat menampung molekul yang berukuran kecil dan memisahkannya dari molekul yang mempunyai berat molekul tinggi, sehingga teknik ini dapat pula digunakan untuk estimasi berat molekul. Sehingga protein yang berukuran besar akan keluar terlebih dahulu dari pada protein yang berukuran lebih kecil (Scopes, 1987). Dapus : Scopes RK.1987. Protein Purification Principles and Practice. Edisi ke-2. New York: SpringerVerlag. 4. Kelompok 4 a. Nama : Nur Adilla (20013055) Pertanyaan : Pada proses ekstraksi digunakan pelarut air dan asam, yang ingin saya tanyakan alasan digunakan/pemilihan pelarut air dan asam tersebut? Nama : Chintia mangiri (1701199) Jawaban : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi fukoidan dari S.polycystum (ekstrak asam) dan T.Conoides (ekstrak air) memiliki profesi sebagai antidiabetes berdasarkan kemampuannya dalam menghambat aktifitas a-amilase dan a- glukosidase Dapus :- 5. Kelompok 6 a. Nama : Asrianti Wulandari T. (20013089 ) Pertanyaan : Apa yang mempengaruhi sehingga hasil fraksi pada ekstrak fukoidan itu menunjukkan kandungan total padatan, kadar karbohidrat dan kadar totalnya itu bisa berbeda-beda pada fraksinya? Nama : Nursyam Hidayah Rahma Ismail (20013084) Jawaban : Perbedaan jenis, lokasi tumbuh dan umur panen dari rumput laut dapat mempengaruhi komposisi kimia rumput laut/fukoidan (Tapotubun, 2018). Dapus : Tapotubun AM. 2018. Komposisi kimia rumput laut Caulerpa lentillifera dari Perairan Kei Maluku dengan metode pengeringan berbeda. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 21(1): 13-23. b. Nama : Andi Sunarti Nur Pratiwi (20013079) Pertanyaan : Apa yang mempengaruhi sehingga hasil fraksi pada ekstrak fukoidan itu menunjukkan kandungan total padatan, kadar karbohidrat dan kadar totalnya itu bisa berbeda-beda pada fraksinya? Nama : Irnawati (20013070) Jawaban : Sephadex merupakan matriks atau gel dekstran yang biasa digunakan untuk pemisahan kromatografi filtrasi gel. Sephadex yang digunakan yaitu sephadex G-100, yang memiliki kisaran pemisahan sebesar 4000-150000 Dalton, sehingga sephadex G- 100 dapat memisahkan enzim lipase yaitu memiliki berat molekul sebesar 40000-50000 Dalton (Bouvier & Koza, 2014). Dapus : Bouvier, E. S. P., & Koza, S. M. (2014). Trends in analytical chemistry advances in size-exclusion separations of proteins and polymers by UHPLC. Trends in Analytical Chemistry, 63, 85–94. c. Nama : Carmicheal Ayuma Datu nim (20013091) Pertanyaan : Apa yang mempengaruhi sehingga hasil fraksi pada ekstrak fukoidan itu menunjukkan kandungan total padatan, kadar karbohidrat dan kadar totalnya itu bisa berbeda-beda pada fraksinya? Nama : Hestiani Pangloli (20013062) Jawaban : Karena ekstraksi asam diduga menyebabkan terjadinya hidrolisis dibandingkan dengan ekstrak air sehingga menghasilkan fukoidan dengan berat molekul rendah. Dapus : Sinurat E, Maulida NN. 2018. Pengaruh hidrolisis fukoidan terhadap aktivitasnya sebagai antioksidan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 13(2): 123-130.