Jawaban
1. A. Kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) adalah salah satu metode yang
memerlukan pembiayaan paling murah dan memakai peralatan paling dasarWalaupun
KLTP dapat memisahkan bahan dalam jumlah gram, sebagian besar pemakainya hanya
dalam jumlah miligram (Firawati & Iqbal, 2018).
B. Kromatografi Lapis Tipis Preparatif adalah metode isolasi yang sudah lama popular
karena metode ini telah digunakan secara universal oleh mahasiswa dan peneliti-peeliti
bahan alam (Prasetya dkk,2021)
C. Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP) merupakan proses isolasi yang terjadi
berdasarkan perbedaan daya serap dan daya partisi serta kelarutan dari komponen-
komponen kimia yang akan bergerak mengikuti kepolaran eluen oleh karena daya serap
adsoben terhadap komponen kimia tidak samamaka komponen akan bergerak dengan
kecepatan yang berbeda sehingga hal inilah yang menyebabkan pemisahan (Ningrum
dkk., 2023)
2. A. Menurut Purwati (2020), fase gerak adalah medium angkut dan terdiri atas satu
atau beberapa pelarut sedangkan fase diam merupakan tempat fase gerak mengelusi
sampel.
B. Fase diam adalah yang dilalui sama fase gerak untuk memisahkan komponen-
komponen yang ada dicampuran sampel sedangkan fase gerak adalah zat yg bisa
digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang ada dicampuran sampel
(Rochman, 2021).
C. Fasa diam adalah fasa yang tidak bergerak dan fasa gerak adalah fasa yang bergerak.
Fase gerak bergerak melalui fase diam mengambil senyawa yang akan diuji. Ketika fase
gerak terus bergerak melalui fase diam, ia membawa senyawa bersamanya
(Agrawal, 2022).
6. A. Menurut Hidayah, N., dkk., (2016), Proses ekstraksi dapat menggunakan 3 jenis
pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda, yaitu n- heksana (nonpolar), etil asetat
(semipolar) dan etanol/metanol (polar).
B. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi (perendaman) dengan
menggunakan tiga pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya, yaitu etanol (polar),
etil asetat (semi polar) dan n-heksan (nonpolar) (Dwicahyani, 2018)
C. Menurut Leba, (2017) dalam Buku Ajar: Ekstraksi dan real kromatografi.
7. a. Menurut Diana (2017),
alat: batang pengaduk panjang, botol vial bekas, cawan porselin, chamber KLTP,
corong kaca, gelas kimia, gelas ukur, kertas saring, lempeng 7 x 0,5 cm, lampu UV 254,
lempeng KLTP, pipa kapiler, pipet tetes, statif, timbangan analitik, vial, mistar, dan
sendok tanduk besi.
Bahan: bahan yang digunakan adalah aluminium foil, fraksi methanol, sampel,
Etil asetat, kapas, kertas saring, methanol, n-heksan, silica gel kasar dan halus, tisu.
b. Menurut Ahmad M. (2016),
Elsa, Yuwono & Prawita. (2016). Pengembangan Metode Isolasi Dan Identifikasi
Mitragynine Dalam Daun Kratom (Mitragyna Speciosa). Jurnal Biosains
Pascasarjana, 18(3), 191.
Firawati, F., & Pratama, M. I. (2018). Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Saponin
Daun Bungkus (Smilax Rotundifolia) Menggunakan Metode
Spektrofotometri Ultraviolet. Jurnal Farmasi, 6(2), 115-121.
Hidayah, N., Dkk., (2016). Uji Efektivitas Ekstrak Sargassum Muticum Sebagai
Alternatif Obat Bisul Akibat Aktivitas Staphylococcus Aureus. Journal Of
Creativity Student, 1(2).
Mardaneni, I. (2017). Pemisahan Dan Identifikasi Senyawa Steroid Alga Merah
(Eucheuma Cottonii) Fraksi Etil Asetat Perairan Wongsorejo-Banyuwangi
Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Dan Lc-Ms/Ms
Ningrum Dkk. 2023. Buku Ajar Kimia Farmasi. Yogyakarta: Penerbit Samudra
Biru.
Purwati, Anny. 2020. Penetapan Kadar Senyawa Alfa Mangostin Pada Sediaan
Decocta Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.). Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Purwati, Anny. 2020. Penetapan Kadar Senyawa Alfa Mangostin Pada Sediaan
Decocta Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.). Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.