Diajukan untuk Memenuhi Tugas Final Mata Kuliah Operasi Teknik Kimia III
Disusun Oleh :
Kelompok 6 (A1)
Imanda Ageng Triarizky (160140054)
Anjas Yowanda (160140056)
Dikki Pratama (160140057)
Bayu Amzai Hidayatullah (160140058)
Seperti dapat disimpulkan, ada kisaran terbatas dari berat molekul yang dapat
dipisahkan oleh setiap kolom dan oleh karena itu ukuran pori-pori untuk kemasan harus
dipilih sesuai dengan kisaran berat molekul analit yang akan dipisahkan. Untuk
pemisahan polimer, ukuran pori harus sesuai urutan polimer yang dianalisis. Jika
sampel memiliki kisaran berat molekul yang luas, mungkin perlu menggunakan
beberapa kolom GPC secara bersamaan satu sama lain untuk menyelesaikan sampel
secara penuh.
Gambar 4. Waktu retensi vs berat Molekul
7. Pompa
Ada dua jenis pompa yang tersedia untuk mengalirkan dengan volume cairan
yang relatif kecil untuk GPC: piston atau pompa peristaltik.
8. Detector
Dalam GPC, konsentrasi berat polimer dalam pelarut yang dielusi dapat
dipantau secara terus menerus dengan detektor. Ada banyak tipe detektor yang tersedia
dan mereka dapat dibagi menjadi dua kategori utama. Yang pertama adalah detektor
sensitif konsentrasi yang mencakup penyerapan UV, diferensial refraktometer (DRI)
atau detektor indeks bias (RI), detektor inframerah (IR) dan detektor kepadatan.
Kategori kedua adalah detektor sensitif berat molekul, yang meliputi detektor
hamburan cahaya sudut rendah (LALLS) dan hamburan cahaya sudut multi (MALLS).
Kromatogram yang dihasilkan adalah distribusi berat polimer sebagai fungsi volume
retensi.
Gambar 11. Kromatogram GPC; Vo = tidak ada retensi, Vt = Retensi lengkap, A dan
B = retensi sebagian
Geankoplis, Christie J. 1993. Transport Processes and Unit Operations 3. Hall : New
Jersey.
https://www.agilent.com/cs/library/primers/Public/59906969EN%20GPC%20SEC%
20Chrom%20Guide.pdf, diakses pada 1 januari 2019.
https://www.slideshare.net/asabuwangwa/gel-permeation-chromatography-gpc,
diakses pada 1 januari 2019.