Anda di halaman 1dari 11

BIODEGRASI POLYBLEND PROPILEN

Erlina, Wahyu, Saifan


Mahasiswa Teknik Kimia ITI

ABSTRACK

Plastik merupakan polimer yang paling banyak digunakan dalam


kehidupan dan menyebabkan pencemaran plastik global di lingkungan. Plastik
juga merupakan salah satu polimer yang sukar di uraikan oleh mikroorganisme,
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara melakukan
poliblend yaitu pencampuran antara polimer sintetis dengan polimer alamiah.
Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk membuat plastik yang
bersifat biodegradable dan tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui pengaruh
komposisi pati jagung, silikon oil dan Meleic Anhidrit (MA) terhadap proses
poliblend polipropilen (PP) dan untuk mengetahui perubahan ukuran struktur,
berat, warna, serta komposisi hasil blending dari pati jagung dan polipropilen
pada proses poliblend polipropilen (PP). Uji tes yang dilakukan yaitu swelling
test yaitu sampel direndam dalam air, UV test yaitu sampel di beri cahaya UV
mengguanaat oven UV dan Burial test yaitu sampel di kubur dalam tanah,
dengan variasi waktu per-jam, waktu per-hari dan waktu per-minggu, dimana
sampel yang digunakan yaitu plastik Superindo dan poliblend hasil campuran
dari bahan Polypropylene (PP), maelic anhidrit (MA), Silicon oil (SO) dan
MFC hasil dari pencampuran dan pemadatan menggunakan alat rheomix.
Dengan berat massa bahan yaitu untuk berat PP 36,75 gram, berat MA 1,47
gram, berat SO 0,98 gram dan berat MFC 9,8 gram. Hasil yang didapatkan
yaitu pada uji UV test dan burial test, sampel mengalami biodegradable. Dan
pada uji swelling test terjadinya penggembungan pada sampel yaitu air
menyerap ke sampel sehingga terjadi penaikan berat massa sampel namun pada
variasi waktu per minggu sampel mengalami penurunan berat.
Kata kunci : Polyblend, Swelling test, UV test, Burial test

ABSTRACT
Plastics are the most widely used polymers in life and cause global
plastic pollution in the environment. Plastic is also one of the polymers that are
difficult to describe by microorganisms, to overcome the problem is by doing
poliblend that is mixing synthetic polymers with natural polymers. Therefore,
research was conducted with the aim to make biodegradable plastics and other
purposes, namely to know the influence of the composition of corn starch,
silicon oil and Meleic Anhidrit (MA) on the polypropylene poliblend process
(PP) and to know the changes in the structure size, weight, color, and
composition of blending results of corn starch and polypropylene in the
polypropylene poliblend process (PP). The test conducted is swelling test that is
sample soaked in water, UV test is a sample in uv light using UV oven and
Burial test is a sample in the grave in the ground, with variations in time per-
hour, time per-day and time per-week, where the samples used are Superindo
plastic and poliblend mixed results from Polypropylene material (PP) , maelic
anhydrite (MA), Silicon oil (SO) and MFC result from mixing and compaction
using rheomix tools. With the mass weight of the material is for the weight of PP
36.75 grams, the weight of MA 1.47 grams, the weight of SO 0.98 grams and the
weight of MFC 9.8 grams. The results obtained are uv test and burial test, the
sample is biodegradable. And in the swelling test the occurrence of bloating in
the sample is water absorbing into the sample so that there is an increase in the
weight of the sample mass but at a variation of time per week the sample has
decreased in weight.
Keyword : Polyblend, Swelling test, UV test, Burial test

PENDAHULUAN Plastik setelah digunakan


Latar Belakang dibuang akan menimbulkan
masalah yang serius. Usaha yang
Suatu molekul raksasa
telah dilakukan untuk
(makromolekul) yang terbentuk
menanggulangi masalah sampah
dari susunan ulang molekul kecil
ini adalah dengan mendaur ulang
yang terikat melalui ikatan kimia
dan pembakaran. Proses daur
disebut polimer (poly = banyak;
ulang memerlukan biaya yang
mer = bagian). Suatu polimer
besar dan kurang efektif ,
akan terbentuk bila seratus atau
sedangkan pembakaran plastik
seribu unit molekul yang kecil
dapat menimbulkan gas yang
yang disebut monomer, saling
bersifat korosif dan beracun
berikatan dalam suatu rantai.
seperti HCl, HCN dan SO2.
Jenis-jenis monomer yang saling
Untuk menanggulangi terjadinya
berikatan membentuk suatu
penumpukan sampah plastik,
polimer terkadang sama atau
maka perlu diciptakan plastik
berbeda.
(atau mensintesis polimer) yang
Namun plastik mempunyai dapat dibuang dan dengan
kelemahan yaitu sukar mudah didegradasi oleh
teruraikan oleh mikroorganisme mikroorganisme tanah.
yang ada di lingkungannya.
Telah banyak penelitian dalam campuran itu melalui
dilakukan oleh para ahli polimer polimer alamiah dan akan
untuk membuat plastik yang merusaknya. Akibatnya polimer
mudah terurai oleh sintetik (plastik) menjadi rapuh
mikroorganisme tanah, salah dan mudah rusak berubah
satunya adalah dengan menjadi air, karbondioksida dan
melakukan pencampuran humus. Suatu bahan bisa
(blending) antara polimer didegradasi dengan
sintetis dengan polimer alamiah mikroorganisme bila di
seperti pati. Pencampuran dalamnya mengandung
material organik (polimer komponen-komponen yang
alamiah) ke dalam polimer bertindak sebagai nutrient bagi
sintetis diharapkan nantinya organisme tersebut. Polipropilen
dapat bertindak sebagai substrat (PP) merupakan salah satu
bagi organisme sehingga dapat polimer sintetik yang dapat
mendegradasi plastik. digunakan untuk
Mikroorganisme dapat masuk ke
mengemas makanan dan proses poliblend polipropilen
minuman. Jenis plastik yang (PP).
terbentuk dari bahan utama
Mengetahui perubahan ukuran
polipropilen ini merupakan
struktur, berat, warna, serta
bahan yang sulit terdegradasi
komposisi hasil blending dari
oleh mikroorganisme tanah.
pati jagung dan polipropilen
Pada percobaan ini akan dicoba pada proses poliblend
membuat plastik yang dapat polipropilen (PP).
terdegradasi oleh
mikroorganisme tanah yaitu
dengan mencampurkan polimer
polipropilen dengan material
organik dalam hal ini digunakan
plastik (superindo) dan plastik
starbucks.

Tujuan Percobaan
Mengetahui pengaruh komposisi
pati jagung, silikon oil dan
Meleic Anhidrit (MA) terhadap
METOE PERCOBAAN
Bahan Percobaan B. Perhitungan dan Penimbangan
bahan sampel
Polipropilen (PP) 40%,
Komposisi bahan yang
Microfiber cellulose (MFC)
digunakan yaitu PP
60%, Maleic Anhidrat (MA) 1%,
(polipropilen) 75%, MFC 20%,
Silicon Oil (SO) 2%, Air, Tanah,
Silicon oil 2%, dan MA (Meleic
Plastik (superindo) dan Plastik
Anhidrit ) 3% dengan berat total
(Starbucks).
49 gram. Kemudian Ditimbang
polipropilen sebanyak 36,75
gram. Silicon oil (SO) sebanyak
Alat Percobaan 0,98 gram, Melcic Anhidrit
Kaca Arloji, Neraca Analitik, (MA) 1,47 gram, MFC
Alat Rheomix, Oven Berlampu sebanyak 1,47 gram.
UV, Gelas Aqua, Pot, Gunting,
pinset, Tisu. C. Proses Pencampuran bahan
(Mixing)
Bahan yang sudah
PROSEDUR PERCOBAAN ditimbang lalu dipersiapkan
untuk di lakukan proses
A. Persiapan sampel pencampuran dan pemadatan
Percobaan ini dengan menggunakan Alat
menggunakan 2 sampel untuk Rheomix untuk pencampuran
di uji test yaitu sampel plastik komposit dinyalakan dan
Superindo dan sampel dinaikkan temperaturnya hingga
polyblend hasil campuran dari 170°C. Setelah temperatur
PP, MA, SO dan MFC. stabil, PP dimasukan dan rotor
mulai diputar untuk melelehkan
matriks PP selama 5 menit.
Kemudian setelah 30 detik pada sistem ini dapat berupa ikatan
terakhir dimasukkan campuran hidrogen, antaraksi dipol-dipol Van Der
SO, MA dan MFC selama 10 waals.
menit.. Setelah selesai lalu akan
Pada praktikum kali ini
terbentuk padatan berwarna
dilakukan 3 uji test pada sampel yaitu
coklat, yang kemudian di potong
swelling test yang digunakan untuk
hingga beberapa bagian kecil.
mengetahui terjadinya ikatan dalam
polimer serta tingkatan atau keteraturan
ikatan dalam polimer yang ditentukan
melalui persentase penambahan berat
polimer Setelah mengalami
penggembungan. Uji tes yang kedua
yaitu burial tes digunakan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN mengetahui apakah suatu bahan dapat
terdegradasi dengan baik di lingkungan.
Uji tes yang terakhir yaitu UV tes
Pada practikum kali ini yang digunakan untuk mengetahui apakah
berjudul polyblend komposisi Pati bahan akan rusak dan perubahan setelah
jagung, silicon oil, maleic anhydride terkena paparan sinar ultraviolet.
terhadap proses polyblend Sampel yang digunakan ada dua yaitu
polypropylene dan mengetahui plastik Superindo dan sampel poliblend
perubahan ukuran struktur berat warna hasil campuran dari PP, MA, SO dan
serta komposisi hasil blending dari Pati MFC.
jagung dan polypropylene pada proses Polipropilena adalah sebuah
polyblend polypropylene (PP). polimer termoplastik yang dibuat oleh
Polyblend merupakan campuran industri kimia dan digunakan dalam
Fisika dari dua jenis polimer atau lebih berbagai aplikasi diantaranya
yang strukturnya dapat berbeda yaitu pengemasan tekstil, alat tulis, berbagai
homopolimer atau kopolimer. Terdapat tipe wadah, perlengkapan laboratorium,
dua hal yang berhubungan dengan pengeras suara dan uang kertas polimer.
polyblend yaitu pertama campuran Maleic anhydride (MA) gunakan dalam
kopolimer yang mempunyai perbedaan produksi resin polyester tak jenuh serta
perbandingan satuan komonomer, hal dalam pembuatan pelapis surfaktan,
yang kedua meliputi kopolimer blok obat-obatan, produk pertanian seperti
yang dengan sendirinya tidak terbentuk pestisida dan sebagai aditif untuk
blend melainkan berbentuk susunan plastik. Silicon oil (SO) merupakan
padat yang campurannya mirip secara komoditi panas sehingga banyak
fisika. Di dalam sistem polyblend tidak industri terutama industri semir ban
terjadi ikatan kovalen antara komponen- membutuhkan bahan silicon oil juga
komponennya, Interaksi yang terjadi
dapat digunakan untuk coating sparepat Kemudian setelah 30 detik terakhir
treadmil. dimasukkan campuran SO, MA dan
MFC selama 10 menit. Setelah selesai
Biodegradable polimer memiliki
lalu akan terbentuk padatan berwarna
kelebihan dan kekurangan yaitu
coklat, yang kemudian di potong hingga
kelebihan dari biodegradable polimer
beberapa bagian kecil. Percobaan ini
yaitu membutuhkan waktu yang sedikit
dilakukan dengan menggunakan 3 uji
untuk terurai dapat didaur ulang karena
test yaitu swelling test, UV test dan
merupakan komponen organik yang
Burial Test. Dimana swelling test
mudah terurai tidak berdampak buruk
dilakukan dengan cara direndam dalam
pada lingkungan karena selama proses
air, UV test dilakukan dengan
pembuatan dihasilkan sangat sedikit
menggunakan alat cahaya UV, dan
gas-gas yang menyebabkan efek rumah
burial test dilakukan dengan mengubur
kaca atau emisi emisi karbon yang
didalam tanah. Dengan variasi waktu
berbahaya dan tidak beracun,
per jam (selama selang 1 jam), per hari
ketersediaan sepanjang tahun
(selama 6 hari) dan perminggu (selama
(reneawble).
5 minggu).
Adapun kekurangannya yaitu
Hasil dari percobaan ini dapat
penyerapan air yang tinggi dan tidak
diamati dari tabel data pengamatan,
dapat dilelehkan tanpa bantuan zat
hasil sampel yang terjadi, dan
aditif.
perbandingan dari kelompok lainnya
Percobaan pertama yang yaitu kelompok 1 shift 2.
dilakukan yaitu mempersiapkan alat dan
Hasil uji swelling dapat dilihat
bahan yang akan digunakan, bahan-
dari tabel data pengamatan variasi
bahan yang telah disiapkan lalu
waktu per hari bahwa pada sampel
ditimbang dengan neraca analitik,
plastik Superindo terjadi penaikan
timbang Berat massa polipropilen
persentase berat sampel yang tinggi
sebanyak 36,75 gram, Silicon oil (SO)
sehingga sampel plastik superindo
sebanyak 0,98 gram, Maleic anhidrit
menunjukkan pengembangan yang
(MA) 1,47 gram, MFC sebanyak 1,47
terjadi. sedangkan jika dibandingkan
gram. Bahan yang sudah ditimbang lalu
dengan kelompok 4 shift 2 terjadi
dipersiapkan untuk di lakukan proses
penaikan persentase berat namun
pencampuran dan pemadatan dengan
kurang signifikan pengembangan nya.
menggunakan Alat rheomix untuk
pencampuran komposit dinyalakan dan Sedangkan pada variasi waktu
dinaikkan temperaturnya hingga 170 perjam dengan sampel poliblend, variasi
oC. Setelah temperatur stabil, PP waktu per hari dengan sampel plastik
dimasukan dan rotor mulai diputar Superindo dan poliblend, variasi waktu
untuk per minggu dengan sampel plastik
melelehkan matriks PP selama 5 menit. Superindo dan poliblend menunjukkan
penurunan berat sehingga dapat Namun jika dibandingkan
dikatakan bahwa komponen yang dengan kelompok 5 shift 2 terjadi
terdapat pada sampel mempengaruhi kenaikan massa dari waktu ke waktu
kemampuan penyerapan air dan daya sehingga dikatakan bahwa sampel pada
pengembangan. Namun pada kelompok kelompok tersebut tidak mengalami
4 shift 2 terus terjadi pengembangan degradasi. Hal ini dapat dikarenakan air
sehingga menunjukan bahwa tidak dapat masuk ke dalam material
kemampuan sampel untuk mengembang bahan untuk menetrasi struktur material
dalam air. sehingga tidak membantu aktivitas
biologi (mikroba) pada material yang
Hasil uji burial test dapat
diuji. Dan kemampuan biodegradable
diamati melalui tabel data pengamatan
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
dan perubahan bentuk sampel. Hasil
seperti jenis tanah, jenis mikroba, dan
yang didapatkan yaitu Pada hari ke 6
kelembapan.
sampel plastik mengalami kenaikan
massa dari hari sebelumnya, hal ini
dapat disebabkan karena kondisi tanah
yang masih lembab sehingga plastik
masih dapat menyerap air di dalam
tanah selain itu kelembapan udara juga
mempengaruhi kenaikan massa dari
plastik.
Namun setelah melewati 6 hari,
sampel plastik superindo mengalami
penurunan massa dari waktu ke waktu
dan plastik tampak lebih kering, hal
disebabkan plastik sudah tidak
menyerap air karena tanah yang sudah
mengalami kekeringan. Dengan
berkurangnya kandungan air, massa dari
plastik ikut berkurang namun tidak
terlalu signifikan serta mengalami
penurunan massa dari hari sebelumnya,
lebih berjamur, lebih rapuh dan lebih
transparan akibat pertumbuhan
mikroorganisme hal tersebut dikatakan
sampel mengalami degradasi tapi belum
sempurna karena sampel masih terdapat
di dalam tanah.
Pengamatan per jam waktu
(jam) vs sampel (gram)
s welling (gr) UV (gr) sampel Bur ial(gr)
s ampel 1 1 sampel 1
s welling (gr) UV (gr) sampel Bur ial (gr)
s ampel 2 2 sampel 2

M a ss a Sa m p e l ( gr a m )
Pengamatan per mi nggu waktu
(mi nggu) vs(gr)
Swelling sampel (gram)
UV (gr) sampel
sampel 1 1
Burial (gr) Swelling (gr)
sampel 1 sampel 2
UV (gr) sampel Burial (gr)
2 sampel 2
Waktu (minggu)

Data Pengamatan beserta Grafik


Kelompok 5 (Starbucks)
M a a sa S am p e l (g ra m )

Pengamatan per hari waktu


(hari) vs sampel
Swelling (gr)
(gram)
UV (gr) sampel
sampel 1 1
Burial (gr) Swelling (gr)
sampel 1 sampel 2
UV (gr) sampel Burial (gr)
2 sampel 2
Wakt u (Hari)
2
Polyblend (12-Apr-21) Starbucks Plastic (Gram)
4
1.5
0

Gram
r pr pr pr pr pr pr
Gram

1
- Ap -A -A 6-A 7-A 8-A 9-A
13 14 15 1 1 1 1
0.5
0
Hari ke-
3:30 4:00 4:30

Swelling Jam ke-


UV Burial Swelling UV Burial

Starbucks
2 Plastic (12-Apr-21)
1.5
Gram

1
0.5
0
3:30 4:00 4:30
Swelling Jam ke-
UV Burial

Polyblend (Gram)
4
Gram

0
Swelling UV Burial
Minggu ke-

19-Apr 26-Apr 03-Mei


24-Mei 31-Mei

Starbucks
2 Plastic (12-Apr-21)
Starbucks Plastic (Gram)
1.5
4
Gram
Gram

1
0
0.5 Swelling UV Burial
Minggu ke-
0
3:30 4:00 4:30
Swelling Jam ke-
UV Burial 19-Apr 26-Apr 03-Mei
24-Mei 31-Mei

KESIMPULAN
1) Pada uji swelling menunjukkan
bahwa sampel plastik Superindo
dan sampel poliblend
(PP+MA+SO+MFC) terjadi
penggembungan dikarenakan air
menyerap ke dalam sampel
sehingga berat massa terus
meningkat. Namun pada variasi
waktu per minggu mengalami
penurunan berat massa hal ini
terjadi kemungkinan karena
waktu yang sudah cukup lama
membuat air terserap habis ke
sampel sehingga sampel tidak
menyerap air dan akan
mengalami kekeringan
sendirinya karena udara dari
luar.

2) Pada uji UV menunjukkan


bahwa sampel mengalami
perubahan dan kerusakan pada
bentuk dan struktur samper
tersebut sehingga terjadinya
degradasi pada sampel.

3) Pada uji Burial menunjukkan


bahwa sampel mengalami
penurunan berat massa dan lebih
transparan akibat pertumbuhan
mikroorganisme, sehingga dapat
terjadinya degradasi pada
sampel tersebut namun belum
sempurna karena sampel masih
terdapat dalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Cowd,M.A., 1991, Kimia Polimer, Terjemahan Harry Firman, ITB, Bandung.


Fried,J.R., 1995, Polymer Science and Technology, Pemtice-Hall Inc, New Jersey,
USA.
Sutiani, Ani, 1997, Biodegradasi Polibland Polistiren-Pati, Tesis, Jurusan Kimia ITB,
Bandung.
Leisinger, T., dan Brunner, W.,1986, Poory Degradable Substance, Biotechnology, Jhon
Wiley and Sons, New York, USA.
Nakatasuka, S., dan Andrady, A.L., 1992, Thermogravimetric Determination of Starch
Content in Starch Polyrthylene Blend Film, Jurnal of A polipropilenlied Polymer
Science, 45, 1881-1887.
Desnelli, 1999, Biodegradasi Poliblend Polistiren-Pati, Tesis, Jurusan Kimia ITB,
Bandung.
Scanabel, W., 1981, Polymer Degradation: Principles and Practical Application,
Macmillan Publishung Co., new york, USA
Pelczar and Chan, 1986, Degradation of Polyethylene-Starch in Soil, Journal of Applied
Polymer Science, John Willey & Sons, New York, 42, 2691-2701.

Anda mungkin juga menyukai