Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat di laboratorium
kimia. Gagasan dasarnya sederhana untuk dipahami, caranya beragam, mulai dari cara
sederhana sampai yang agak rumit dari segi kerja dan peralatan, dan metode ini dipakai untuk
setiap jenis senyawa. Metode ini pemanfaatannya secara luas untuk pemisahan analitik dan
preparatif.
Kromatografi lapis tipis adalah suatu teknik pemisahan cara lama, digunakan secara
luas, terutama dalam analisis campuran yang rumit dari sumber alam. Kromatografi lapis tipis
lebih unggul bila sejumlah kondisi pemisahan yang berbeda-beda diperlukan untuk
menangani penetapan kadar seluruh cuplikan, karena sejumlah bejana pengembang yang
berisi berbagai sistem pelarut dapat lebih hemat dipakai. Keuntungan lain, tiadanya gangguan
pelarut pada penyelidikan secara fotometri karena pelarut sebagai fase gerak telah diuapkan.
Pemisahan secara kromatografi dilakukan dengan cara mengotak-atik langsung
beberapa sifat fisika umum dari molekul, pada sistem kromatografi, campuran yang akan
dipisahkan ditempatkan dalam keadaan sedemikian rupa sehingga komponen-komponennya
harus menunjukkan dua dari ketiga sifat tersebut yaitu kelarutan, adsorbsi, dan keatsirian.
Kromatografi digunakan sebagai untuk memisahakan substansi campuran menjadi
komponen. Komponennya, misalnya senyawa flavonoida yang terdapat pada tahu, tempe,
bubuk isovlafon yang potensi bagi kesehatan manusia, diantaranya adalah sebagai
antioksidan, anti tumor atau anti kanker, antikolestrol, anti virus, anti alergi, dan dapat
mencegah osteoporosis. Dan semua kromatografi bekerja berdasarkan metode kromatografi.
Kromatografi telah didefinisikan terutama sebagai suatu proses pemisahan yang
digunakan untuk pemisahan campuran yang pada hakekatnya Molekuler. Kromatografi
bergantung pada pembagian ulang molekul. Molekul campuran antara dua fase atau lebih.
Dalam tiap kasus terjadi distribusi antara fase cair yang terserap secara “stasioner” dan zat.
Air bergerak yang kontak secara karib dengan fase cai itu, dalam kromatografi lapis tipis
absorbennya disalutkan pada lempeng kaca atau lembaran plastic.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara mendeskripsikan teori dan prinsip dasar KLT?
b. Bagaimana cara memilih perbandingan fase gerak yang tepat untuk pemisahan?
c. Bagaimana cara menganalisa komponen kimia yang terdapat dalam ekstrak tumbuhan
dengan menggunakan Kromatograi Lapis Tipis?

1.3 Tujuan
a. Untuk mendeskripsikan teori dan prinsip dasar KLT.
b. Untuk memilih perbandingan fase gerak yang tepat untuk pemisahan.
c. Untuk menganalisa komponen kimia yang terdapat dalam ekstrak tumbuhan dengan
menggunakan Kromatograi Lapis Tipis.

Anda mungkin juga menyukai