TSNS adalah materi yg akn menjelaskan ttg bentuk2 sedian farmasi yg pengolahannya td
melalui sterilisasi
Biasanya oral maupun topical.
Cth : pulveres, pulvis, kapsul, tablet, krim, pasta gel salep lotiom, suspense, pil
PREFORMULASI langkah awal yg dilakukan ketika akan membuat sebuah formula suatu
obat secara rasional dengan memanfaatkan data fisikokimia, fisikomekanik (stabilitas) dan
biofrmakokinetik(efek terapi) dari obat sendiri maupun kombinasinya dgn bahan pembantu.
Preformulasi Melihat karakteristik obat
ada 2 dasar utk merancang bentuk sediaan obat:
1. Sifat fisikokimia kelarutan, konstanta disosiasi, laju disolusi, stabilitas
2. Faktor pasien sblm obat dibuat, temukan target dlu. Apakah bayi anak2 dewasa atau
lansia?
Preformulasi berupa data yang mendisain suatu sediaan yg Stabil, manjur, ketersediaan hayati
terpenuhi, aman tdk toksik, dapat diproduksi secara massal
SKALA FORMULASI
- Skala lab 5k – 10k unit : cairan 5-10L
- Skala pilot jumlah yg akan dibuat lebih besar drpd skala lab (kelipatan 10)
- Skala industry kelipatan 10 dr skala pilot
Tujuan Preformulasi
a. Menggambarkan proses optimasi utk mendapatkan formula yg optimal/stabil
Didapatkan mlalui penetuan sifat fisika dan kimia (harus stabil, efektif dan aman)
b. Akan sangat membantu dalam memberikan arah yg sesuai utk membuat suatu
rencana bentuk sediaan
Yg perlu dipertimbangkan dalam studi preformulasi :
a. Bentuk sediaan yg akan dibuat
b. Eksipien = bahan tambahan/pembantu Harus bersifat kompatibel (dapat
tercampurkan dengan zat aktif) gaboleh ada endapan
c. Kenyamanan saat penggunaan Rasa(saporis), bau(odoris), warna(coloris)
d. Kestabilan sediaan obat melakukan uji stabilitas (CPOB, WHO, ICH) , berkaitan
jg dengan kadaluarsa
e. Ciri-ciri formula stabil : - secara kasat mata (perubahan warna, bentuk,bau), lihat
ada gak pemisahan fase
PERTEMUAN II BU HETTY
DATA PREFORMULASI
Ada data minimal yg harus ada dlm preformulasi :
- Strutur kimia
- Bobot molekul
- Metode analitik
- Ruahan produk yg sudah selesai mengakmi pengolahan hanya
- Informasi terapi ..> doses, bentuk sediaan
- Toksisitas
- Bahasa potensial
Data pelengkap : - KOmpatibilas interaksi obat dgn bahan pembawa
- Studi pendahuluan in vivo absorpsi, metabolism, ikatan protein, distrivusi dn
eliminasi
PARAMETER FISIKOKIMIA DALAM PREFORMULASI
1. Stabilitas kelarutan kecepatan konstanta….
STABILITAS KIMIA
Berhubungan dgn Ph thdp factor stabilitas sgt penting dlm pengembangan produk baik oral
maupun parentral.
SOLUBILITAS/KELARUTAN
Obat yg duberikan secara oral harus larut dlm cairan saluran pencernaan/ disolusi sebelum
diabsorpsi
Kelarutan obat dlm cairan fisiologi rentang pH 1-8 sgt ptg utk diketahui
Tujuan memodifikasi : Mengurangi toksisitas, mengurangi efek samping, meningkatkan daya
larut/laju kelarutan, sehingga akan memperbaiki daya efek dan absorpsinya.
3 hal ini dpt dilakukan dengan beberapa caea :
a. Dengan membentuk senyawa kompleks
b. menggunakan senyawa garamnya
c. dengan memasukkan gugus gugus tertentu
Contoh : predmisod bila dilarutkan dengan larutan metil akan meningkatkan kelarutan
dlm lemak yg aktifitasnya dirubah menjadi
Golongan penicillin disemi sintesa mjd penisilin ktium atau menjadi
75% basa lemah, 20% asam lemah, 5% sukar larut dlm air
Karena terjaidnya suatu respon biologi molekul obat pertama tama melewati suatu membran
biologis.
KONSTANTA DISOSIASI
KOEFISIEN PARTISI menunjuukkan kelarutan obat dlm lemak.
Utk menghasilkan respon farmako suatu obat harus melewati membrane biologis
Ini mempengaruhi absorpsi
Arti sebenarnya : rasio pendistribusian obat kedalam pelarut system 2 fase : pelarut
organic/hipofilik dan air/hidrofilik
KRISTALINITAS BERHUBUNGAN DGN POLIMORFFISA
KRISTAL DAN AMORF
Amorf dapat berubah menjadi krital karna beberapa factor : tekanan, suhu, pelarut,
pengadukan, proses pendinginan. Sehingga daya larut bentuk Kristal sgt rendah.
Kelarutan Kristal sangat rendah daripada amorf
UKURAN PARTIKEL
KOSOLVEN SUATU PELARUT UTK MNINGKATKAN DAYA LARUT DRI PELARUT INTINYA /
PELARUT PEMBNTU. SEPERTI ETANOL, PRIPILENGLIKOL, GLISERIN
Absorpsi adalah penyerapan masuknya obat dari tempat pemberian kejaringan target, meliputi
transformasinya dari bentuk saat diberikan menjadi bentuk yg aktif secara biologis.
Ada 3 cara : Parentral, enteral,topical
Faktor yg menentukan pemilihan bentuk sediaan yg tepat yg akan menunjang absorpsi obat yg
tepat:
1. Factor bahan obat itu sendiri
2. Factor pasien
A. Factor bahan obat itu sendiri
a. Sifat fisiko-kimia bahan obat
Seperti : bahan obat higroskopis diberikan dlm bentuk cairan, bahan obat tidak larut
dlm air dalam bentuk padat, bahan obat dirusak oleh getah lambung dalam bentuk
injeksi
b. Hubungan aktivitas dan struktur kimia
Ultra short acting injeksi
Long acting oral
c. Biofarmasetik dan farmakokinetika bahan obat
Obat yg memiliki sifat first pass effect pada hati kurang efektif bila diberikan dlm salah
satu bentuk sediaan oral karena mengurangi bioavailabilitas.
d. Bentuk sediaan yang stabil
e. Obat untuk efek sistemik
Sedapat mungkin diberikan secara peroral, cara ini paling mudah karena dapat ikut
saluran cerna dan tidak merusak jaringan.
B. Faktor Pasien
a. Umur penderita
b. Lokasi/bagian tubuh dimana obat harus bekerja
c. Kecepatan dan lama kerja obat
Obat bentuk injeksi lebih cepat absorpsinya drpd bantuk sediaan oral dan perektal
Injeksi>solution> pulveres> kapsul