Anda di halaman 1dari 4

PROPRANOLOL Bucco adhesive patch

Karakteristik Propranolol

Struktur kimia

1-[(1-Methylethyl)amino]-3-(1naphthalenyloxy)-2propanol

C16H21NO2=259.3

Bentuk: serbuk

Warna: putih

Kelarutan: larut 1: 20 dalam air dan etanol, agak larut dalam kloroform, praktis
tidak larut dalam eter, benzen, dan etil asetat.

Koefisien partisi: 1,2

Bioavailabilitas: propranolol cepat dan hampir sempurna diabsorbsi dalam


sediaan peroral, namun adanya potensi metabolisme lintas pertama dapat
menurunkan BA 15-23%. Senyawa ini mudah larut dalam lipid, mudah
terdistribusi dalam tubuh dengan konsentrasi terbesar dalam paru-paru, hepar,
ginjal, otak, dan jantung. Propranolol dapat menembus plasenta.

Literatur: Moffat, A.C., Osselton, M.D dan Widdop, B., 2011, Clarkes Analysis of
Drugs and Poisons. Fourth Edition. Pharmaceutical Press, London.

Pertanyaan

1. Polimer yang digunakan adalah HPMC dan Eudragit L. HPMC merupakan


polimer yang mengatur pelepasan/ difusi propranolol. Eudragit L
merupakan polimer hidrofil yang bersama dengan HPMC membantu
release propranolol dari sediaan bucco adhesive patch.

2. Optimasi dapat dilakukan dengan metode SLD (Simple Lattice Design) dan
metode FD (Factor Design). Metode SLD digunakan pada pencampuran
yang dapat dilihat secara fisik (optimasi pengikat dan penghancur)
sedangkan pada metode FD digunakan pada pencampuran yang dapat
dilihat secara fisik (bahan pengikat dan penghancur) dan yang tidak
terlihat secara fisik (suhu, waktu,pH).

3. Sediaan mukoadesif termasuk dalam sediaan transdermal (sediaan yang


menembus kulit dan bekerja secara sistemik). Mukoadesif bekerja dengan
menembus mukosa dan memberikan efek sistemik.

4. Permeasi adalah kemampuan patch untuk menembus mukosa. Permeasi


dilakukan untuk menegaskan kembali jumlah obat yang diabsorbsi dalam
tubuh yang hasilnya dikorelasikan dengan pengujian drug release. Jika
hasil uji drug release dan drug permeation hampir sama, dikatakan bahwa
bahan obat termasuk dalam BCS I karena obat yang terdisolusi, itulah obat
yang diabsorbsi ke dalam mukosa.

5. Formula optimal yang digunakan adalah formula yang memberikan drug


release paling baik, dalam jurnal ini adalah F3.

6. Optimasi dilakukan untuk mendapatkan formula terbaik dilihat dari drug


release dan studi permeasinya.

7. Parameter sediaan yang termasuk dalam BCS kelas I adalah kelarutannya


tinggi, permeabilitasnya baik, BM < 400 Dalton.

8. Pada obat BCS kelas I memiliki kemampuan mudah larut sehingga perlu
dilakukan pengaturan drug release. Pada jurnal ini, daya hambat keluar
obat dari membran diatur dengan penambahan Eudragit L.

9. Penggunaan HPMC dan Eudragit L menyebabkan viskositas menjadi tinggi


sehingga diharapkan dapat menghambat pelepasan propranolol yang
sifatnya mudah larut dalam cairan lambung.
OLANZAPIN Orally Dissintegrating Tablet

Karakteristik Olanzapine

Sinonim : 2-Methyl-4-(4-methyl-1-piperazinyl)- 10H-thieno[2,3-b]


[1,5]benzodiazepine

Struktur olanzapine

Kandungan : 98-104% olanzapine (HPLC)

Bentuk : Serbuk

Warna : Kuning

Kelarutan : > 15 mg/mL (Sigma Aldrich, 2015)

pKA : 7,37

Penyimpanan : Pada suhu 2-8 C

Literature : http://www.sigmaaldrich.com/catalog/product/sigma/o1141?
lang=en&region=ID (diakses: maret 2015)

Pertanyaan

1. Pada sediaan Olanzapine ODTs digunakan menthol. Apakah fungsi


menthol pada formulasi tersebut?
Jawab: Fungsi dari menthol pada formulasi sediaan ODTs sebagai
sublimating agent untuk meningkatkan porositas dari tablet. Diasumsikan
jika suatu porositas tablet meningkat, waktu hancur tablet juga
meningkat. Waktu hancur tablet itu sendiri merupakan parameter penting
pada suatu formulasi ODTs. Semakin tinggi waktu hancur tablet, semakin
cepat obat memberikan efek farmakologis.
2. Mengapa pada sediaan Olanzapine ODTs ditambahkan superdisintegran
seperti Kyron T-314?
Jawab: ODTs = Fast Dissintegration Tablet, dimana tujuan ODTs untuk
memperoleh waktu hancur tablet yang singkat. Parameter yang sangat
mempengaruhi adalah penggunaan dissintegran pada tablet. Bisa dengan
menambahkan superdissintegran, bisa juga menambahkan peningkat
porositas. Tujuannya sama-sama untuk meningkatkan waktu hancur
tablet.
3. Kriteria bahan tambahan yang perlu ditambahkan pada formulasi sediaan
Olanzapine ODTs?
Jawab:
a. Excipient for adjusting pH such as citric acid
b. Sodium lauryl sulfate as enhancer
c. Selected flavor and sweeteners
4. Kelebihan dari Kyron T-314?
Kyron T-314 merupakan suatu superdissintegran yang salah satu kerjanya
meningkatkan dissintegrasi tablet dengan bantuan saliva dan pH mulut
yaitu 6,2-7,4. Sehingga cocok digunakan sebagai bahan tambahan
formulasi sediaan ODTs.
5. PVP pada formulasi sediaan Olanzapine ODTs berfungsi sebagai?
PVP pada formulasi digunakan sebagai binder agent. Pada formulasi
metode pembuatan tablet yang digunakan adalah metode cetek langsung,
dimana metode ini sebelum tablet dicetak dibuat granul terlebih dahulu.
Untuk membentuk granul diperlukan suatu bahan pengikat, yaitu PVP.
6. Asam sitrat pada formulasi sediaan Olanzapine ODTs berfungsi sebagai?
Salah satu peran asam sitrat adalah mengatur pH sediaan, dengan
pengaturan pH diharapkan dapat meningkatkan kelarutan dari ODTs
Olanzapine.

Parameter yang penting dalam ODTs


1. Bahan obat harus terlarut dalam saliva, karena yang mempengaruhi
disolusi obat adalah volume saliva dan pH rongga mulut.
2. Dosis dalam sediaan juga kecil, karena tabletnya harus berbentuk kecil,
jika besar akan menyebabkan volume saliva tidak cukup untuk melarutkan
sediaan.
3. Metode pembuatan ODTs = Direct compression
4. Pemilihan porositas = Mentol, Superdisintegran= Kyron T-314 yang
kemudian dioptimasi untuk mendapatkan formula optimal dengan waktu
hancur yang paling cepat.

Anda mungkin juga menyukai