PENDAHULUAN
1. Ukuran partikel
Adalah hubungan antara ukuran partikel merupakan perbandingan terbalik dengan luas
penampangannya. Sedangkan antara ukuran luas penampangan dengan daya tekanan keatas
merupakan hubungan linier, artinya semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas
penampangannya (dalam volume yang sama). Sedangkan semakin besar luas penampangan
partikel daya tekanan keatas cairan akan semakin memperlambat gerakan partikel untuk
pengendapan, sehingga untuk memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan
memperkecil ukuran partikel.
2. Kekentalan
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin
kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil). Kecepatan aliran dari cairan
tersebut akan mempengaruhi pila gerakan turunannya partikel yang terdapat didalamnya.
Dengan demikian dengan penambahan viskositas cairan, gerakan turunan dari partikel yang
kandungannya diperlambat. Tetapi perlu diingan bahwa kekentalan suspense tidak boleh
terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang.
3. Jumlah partikel
Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar, maka partikel tersebut
akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antar partikel
tersebut. Benturan ini akan menyebabkan terjadinya endapan dari zat tersebut, oleh karena itu
makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endqpan partikel pada
waktu yang singkat.
4. Sifat atau muatan partikel
Faktor konsentrasi dan sifat dari partikel merupakan factor yang tetap,artinya tidak dapat
diubah lagi karena konsentrasi merupakan jumlah obat yang tertulis dalam resep dan sifat
partikel merupakan sifat alam. Yang dapat diubah atau disesuaikan dalam ukuran partikel
dan viskositas.
2.2 Studi Preformulasi Zat Aktif
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam dimetilformamida, sedikit larut
etanol (90%) methanol.
pKa : 7,9 (Moffat, el al., 2005)
pH :
Ukuran Partikel :
Inkompatibilitas : N/A (Hale,1999)
Stabilitas : Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya, suhu 15-30O
C
Koefisien Partisi : -
Dosis : Dewasa dan usia lanjut 20-30 mg dengan interval waktu 4-8 jam
Anak-anak 0,2 – 0,4 mg/kgBB sehari dengan interval waktu 4-8 jam
Obat diminum 15-30 menit sebelummakan dan sebelum tidur malam
(ISO,2010).
Efek Farmakologi :Merupakan antiemetic yang menghambat aksi domapin dengan
menginhibisi dopamin pada reseptornya. Domperidon tidak dapat
menembus sawar darah otak sehingga tidak menimbulkan ganguan
ekstrapiramidal sehingga lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan
metoklopiramid saat digerakan pertotal,domperidon mengalami
metabolisme lintas pertama dilambung dan hepatic sehingga menghasilkan
biovabilitas yang rendah sekitar (15%) yang artinya pada konsentrasi
tersebut tidak akan meminimalisir laju muatan pada pasien (champion, et
al. 1986).
Dalam jangka panjang domperidon memiliki efek samping dapat
merangsang kadar prolaktin plasma yang dlam jangka panjang dapat
menyebabkan gerakan strok dan ginekomastia. Domperidone juga dapat
menyebabkan reaksi
2.3 Analisis Permasalahan
BAB III
PENDEKATAN FORMULA
BAB IV
FORMULASI DAN PERHITUNGAN
4.1 Formulasi
a. Formula Utama
b. Formula Alternatif
c. Formula Yang Disetujui
4.2 Perhitungan
a. Perhitungan Dosis
b.Perhitungan Bahan
BAB V
CARA KERJA DAN EVALUASI
BAB VI
PEMBAHASAN
BAB VII
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN