Deagregrasi
Disolusi
Partikel halus
Laju disolusi : kecepatan melarutnya obat
pada waktu tertentu, pada suhu dan
komposisi media yang ditetapkan.
Laju disolusi/ kecepatan disolusi dirumuskan
oleh Noyes-Whitney :
dc/dt = D.A/ h.V (Cs – C) ; K = D/v.h
dc/dt = kecepatan disolusi
D = Koefisien difusi
h = Ketebalan lapisan difusi pada antarmuka
padat-cairan
A = Luas permukaan dari obat yang terpapar
(kontak) ke media disolusi
V = Volume media
Cs = Konsentrasi obat dalam lapisan difusi
C = Konsentrasi obat dalam larutan pada
waktu t
Polimorfisme adalah kemampuan suatu
senyawa (atau unsur) untuk mengkristal lebih
dari satu jenis kristal yang berbeda dengan
kisi- kisi dalam berbeda mengakibatkan
sifat fisika berbeda, sifat kimianya sama.
Beberapa padatan dapat disiapkan bentuk
kristalnya melalui proses manipulasi kondisi
kristalisasi, misal sifat pelarut, temperatur,
kecepatan pendinginan dan faktor-faktor lain.
Bentuk polimorf padatan yang berbeda dapat
berpengaruh terhadap sifat fisik seperti kelarutan,
disolusi, bentuk kristal, sifat kompresibilitas, sifat
alir & kestabilan obat.
Karakteristik kristal terhadap beberapa sifat obat
padatan :
a. karakteristik kristal dengan bioavailability
b. karakteristik kristal dengan stabilitas kimia
c. karakteristik kristal dengan sifat tablet
d. karakteristik kristal dengan stabilitas fisik
Studi telaah kristal : mikroskop, analisis
termal (DSC & DTA), TGA, Difraksi sinar X.
Polimorfisa bentuk metastabil kecepatan
disolusi lebih besar dari bentuk stabil, juga
kelarutan & keseimbangannya sehingga
ketersediaan hayati metastabil lebih besar
dibanding stabil.
Dalam mendesain suatu sediaan padat perlu
diketahui :
1. Stabilitas zat aktif
2. Stabilitas eksipien
3. Bagaimana cara mencampur yang baik
4. Zat toksik yang terbentuk jika zat aktif
tidak stabil & terurai
5. Penetapan tanggal kadaluarsa.
Pengkajian kestabilan yang dihubungkan
dalam fase preformulasi terbagi menjadi :
1. Kestabilan obat itu sendiri dalam keadaan
padat
2. Kestabilan fase larutan
3. Kestabilan obat dengan adanya eksipien
Beberapa cara uji stabilitas :
1. Studi dengan temperatur dipercepat 37oC,
50oC, 60oC ; Kontrol -20oC, 50oC, 60oC
2. Stabilitas obat di bawah kelembaban tinggi
3. Stabilitas fotolitik
4. Stabilitas terhadap oksidasi
Alat untuk uji stabilitas adalah climatic
chamber
1. Densisitas
Berguna untuk menentukan sediaan bentuk
akhir. Densisitas dari obat padat mempengaruhi
sifat alir massa tablet.
Density (Kerapatan bulk) penting jika
seseorang mempertimbangkan ukuran produk
suatu kapsul dosis tinggi atau homogenitas dari
suatu formulasi dosis rendah dimana ada
perbedaan besar dalam kerapatan obat dan
bahan penambah.
2. Higroskopisitas
Kandungan lembab dapat mempengaruhi
aliran & karakterisasi kompresi serbuk dan
kekerasan tablet akhir
3. Aliran
Sifat aliran dipengaruhi oleh ukuran & bentuk
partikel
4. Kompresibilitas & Kompaktibilitas
Kemampuan campuran membentuk suatu
kekompakkan yang baik dipengaruhi oleh sifat
kompresibilitas & kompaktibilitas dari masing-
masing komponen tablet.
Kompresibilitas : kemampuan menurunkan
volume di bawah tekanan tertentu
Kompaktibilitas : kemampuan serbuk untuk
dikompres menjadi tablet dengan gaya regang
tertentu
5. Daya Membasahi
Mempengaruhi granulasi solida, penetrasi
cairan disolusi ke tablet & granul, proses
adhesi material penyalut pada tablet.
Diukur dengan sudut kontak
Jika sudut kontak > 90o serbuk tidak
terbasahi
Serbuk yang sangat halus yang sulit dibasahi
akan mempunyai titik temu terbatas dengan
cairan, karena cenderung menggumpal &
udara terjerat pada permukaan serbuk &
mencegah kontak dengan cairan.
TERIMA KASIH