DISUSUN OLEH:
Nama : DANNY S. BARATIKU
STB : 202364
KOMISI PEMBINAAN
2021
I
i
LEMBAR PENGESAHAN
Judul:
“Kepemimpinan dan Manajemen Waktu”
Di susun oleh :
( Danny s. baratiku 202364 )
Pembimbing
Mengetahui,
Pengurus PMK Universitas Dipa Makassar
Periode 2020-2021
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan atas berkat dan
rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.semoga makalah ini dapat di pergunakan
sebagai salah satu acuan dan petunjuk bagi pembaca dalam organisasi.
Makalah yang berjudul Kepemimpinan dan Manajemen Waktu ini dibuat
sebagai syarat untuk mengikuti screaning di PMK universitas dipa makassar. Saya
berterima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
Saya menyadari bahwa saya masih memiliki kekurangan, Atas segala
bantuan yang diberikan saya ucapkan terima kasih
penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG 1
1.2. RUMUSAN MASALAH 3
1.3. TUJUAN PENULISAN 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.DEFINISI KEPEMIMPINAN......................................................................................................
2.2.UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN..........................................................................................
2.3.MASALAH KEPEMIMPINAN...................................................................................................
2.4.DEFINISI WAKTU......................................................................................................................
2.5.PENGERTIAN MANAJEMEN WAKTU...................................................................................
2.6.MANAJEMEN WAKTU BAGI MAHASISWA.........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1KESIMPULAN..................................................................................................................................
3.2SARAN..............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjadi seorang pemimpin ?
2. Teori-teori yang berkaitan dengan kepemimpinan ?
3. Tipe-tipe kepemimpinan ?
4. Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ?
5. Masalah dalam hal kepemimpinan ?
6. Bagaimana definisi waktu ?
7. Bagaimana pengertian manajemen waktu ?
8. Bagaimana aplikasi manajemen waktu bagi mahasiswa ?
9. Bagaimana tips manajemen waktu ?
10. Bagaimana strategi manajemen waktu mahasiswa ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri pada para
pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan terkejut pada
hasil luar biasa yang akan mereka raih.
Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang –
orang yang dipimpinnya.
Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan
semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang
dibimbingnya.
Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang
yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
4
Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung
dalam kelompok anggota-anggota manajemen. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
5
2.2. Unsur-unsur Kepemimpinan
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan
sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan
administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing,
staffing, directing, commanding, controling, dsb.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi.
Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
alam tulisan ini mengkqji beberapa paparan penting dari berbagai definisi dan
teori yang berkenaan dengan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses untuk
mempengaruhi orang lain baik di dalam o,ganisasi maupun diluar o,ganisasi untuk
mencapai flfjitan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Hal ini
sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti ancaman, pengha,gaan, otoritas
maupun btfiukan. Dari aspek teoretis dapat ditemukan beberapa kategori teori
kepemimpinan yaitu kepemimpinan sifat, perilaku dan situasional.
Teori kepemimpinan sifat berusaha mengidentifikasikan karakteristik khas
baik fisik, mental dan kepn'badian yang diasosiasikan dengan keberhasi/an
kepemimpinan. Mengandalkan pada penelitian yang menghubungkan berbagai
sifat dengan kriteria sukses tertentu. Teori kepemimpinan pen'/aku
mengeksplorasipemikiran bahwa bagaimana seseorang be,perilaku menentukan
keefektifan kepemimpinan seseorang. Daripada berusaha menemukan sifat-sifat,
mereka meneliti pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari pengikut-
pengikutnya.
Teori kepemimpinan kemungkinan atau situasional adalah suatupendekatan
terhadap kepemimpinan yang memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan
situasi sebelum mengunakan suatu gqya kepemimpinan tertentu
Tipe kepemimpinan fathernalistis
Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat
fathernal atau kebapakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang
sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang
pendekatan yang dilakukan bersifat terlalu sentimentil.
6
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
2. Bersikap terlalu melindungi bawahan.Jarang memberikan kesempatan.
3. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan inisiatif daya kreasi.
4. Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat
diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin
fathernalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang
dipimpinnya.
Tipe kepemimpinan karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukn sebab-sebab
mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe
pemimpin seperti inimempunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya
mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang
faktor penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka
sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur,
kesehatan, profil, pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai
kriteria tipe pemimpin karismatis.
Tipe kepemimpinan demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis
dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe
kepemimpinan ini selalu mendcahulukan kelompok dibandingkan dengan
kepentingan individu. Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah
sebagai berikut :
1. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak pada pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.
2. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi.
3. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya.
4. Mentolelir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan
kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi
daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa dari bawahan.
5. Lebih menitikberatkan kerjasama dalam mencapai tujuanSelalu berusaha
untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
7
6. Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis,
jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.
8
namun, bukan berarti anda melepaskan semua tanggung jawab ke bahu seorang
anak buah yang sedang ditempa untuk menjadi pemimpin. Itu sama saja anda
meletakkan sebilah pedang di atas kepala dengan diikat ke sehelai rambut. Sangat
riskan. Walaupun karyawan tersebut memiliki kompetensi di atas karyawan yang
lain, tentunya dia masih tetap harus dalam bimbingan. Jika memang sudah bisa
dilepas sama sekali, maka anda harus siap untuk menyerahkan jabatan, sebab
sudah tidak ada gunanya lagi anda memegang jabatan tersebut.
2. Gaya Demokratis
Kendali Bebas
9
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur
organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin
menghindari kuasa dan tanggung- jawab, kemudian menggantungkannya kepada
kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.
Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang
diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi
pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan
bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi
merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang
berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil
dengan tetap membuat orang-orang sibuk dan mendesak mereka untuk
berproduksi.Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi konsiderasi,tidak
selamanya merupakan pemimpinyan terbaik.
Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan
seseorang. Salah satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard,
yang mengemukakan 4 gaya dari sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini
dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah, dan
sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Directing
Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita
belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut.
Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita
menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan.
2. Coaching
Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan
tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung
proses perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan.
Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman
dalam menghadapi suatu tugas.
10
3. Supporting
Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya
bawahannya dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak
memberikan arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses
pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil
apabila karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah
mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda.
4. Delegating
Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang
dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik
apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga
kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan
dan inisiatifnya sendiri.
Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata,
tapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi
pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas sari aspek
yang pertama yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika
menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki
metode kepemimpinan yang baik. Contoh adalah para pemimpin yang diperlukan
untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan
menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa
memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh
karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang
memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.Kembali kita saksikan betapa
banyak pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun pejabat publik, justru tidak
memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika
kampanye dalam pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk
nyaman di kursinya.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin
bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatanpribadinya.
Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain,
pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif
sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada
pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat,
merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri.
Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan
orang lain tanpa mengendalikan diri.
11
2.4. Definisi Waktu
Waktu adalah serangkaian saat ketika proses suatu kejadian, perubahan atau
keadaan saat berlangsung suatu benda, lamanya saat tertentu untuk melakukan
sesuatu, sebuah kesempatan, tempo, peluang, ketika saat, keadaan hari dan saat
yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia.
12
2.6. Manajemen Waktu Bagi Mahasiswa
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah Tiap organisasi yang
memerlukan kerjasama antar manusia dan menyadari bahwa masalah manusia
yang utama adalah masalah kepemimpinan. Kita melihat perkembangan dari
kepemimpinan pra ilmiah kepada kepemimpinan yang ilmiah. Dalam tingkatan
ilmiah kepemimpinan itu disandarkan kepada pengalaman intuisi, dan kecakapan
praktis. Kepemimpinan itu dipandang sebagai pembawaan seseorang sebagai
anugerah Tuhan. Karena itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa
yang dipandang sebagai syarat suksesnya seorang pemimpin.
3.1. Saran
Walau kita sudah memiliki sejumlah rencana yang akan segera kita kerjakan,
jangan lupa luangkan waktu kita untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan
bagi kita pribadi. Misalnya tidur/beristirahat, melakukan hobi, berkumpul dengan
keluarga dan sahabat, berolahraga, belanja, dan bermain internet. Kita juga harus
tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup kita. Jadi, tidak ada
salahnya kita menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman atau mengerjakan
hobi kita yang lain. Tetapi jangan sampai kesenangan itu menyita waktu kita
sehingga mengesampingkan hal-hal yang lebih penting.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/128/3/Bab%201.pdf
https://www.academia.edu/10203691/Makalah_Manajemen_Waktu
https://yunit4m4l1aa.wordpress.com/2012/04/17/makalah-kepemimpinan-2/
http://amiee43.blogspot.com/2013/05/manajemen-waktu.html
https://fst.uin-suska.ac.id/2015/08/30/pentingnya-manajemen-waktu-bagi-
mahasiswa/
https://samahitawirotama.com/gaya-kepemimpinan-dalam-organisasi/
https://sarjanaekonomi.co.id/manajemen-waktu/#:~:text=Manajemen%20Waktu
%20yaitu%20suatu%20bentuk,tujuan%20secara%20efektif%20dan%20efisien.
https://www.kompasiana.com/wantisimanjuntak/54f374b97455137b2b6c76d2/
enam-prinsip-kepemimpinan
15