Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN WAKTU

DISUSUN OLEH:
Nama : DANNY S. BARATIKU
STB : 202364

KOMISI PEMBINAAN

PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN


(PMK) UNIVERSITAS DIPA MAKASSAR

2021

I
i

LEMBAR PENGESAHAN
Judul:
“Kepemimpinan dan Manajemen Waktu”

Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Universitas Dipa Makassar


2021

Di susun oleh :
( Danny s. baratiku 202364 )

Pembimbing

Piter Tandi Sau’


Sekretaris Komisi Pembinaan

Mengetahui,
Pengurus PMK Universitas Dipa Makassar
Periode 2020-2021

Ega Yuni Betony Felix Stenly


Ketua PMK Sekretaris

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan atas berkat dan
rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.semoga makalah ini dapat di pergunakan
sebagai salah satu acuan dan petunjuk bagi pembaca dalam organisasi.
Makalah yang berjudul Kepemimpinan dan Manajemen Waktu ini dibuat
sebagai syarat untuk mengikuti screaning di PMK universitas dipa makassar. Saya
berterima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
Saya menyadari bahwa saya masih memiliki kekurangan, Atas segala
bantuan yang diberikan saya ucapkan terima kasih

Makassar, 22 April 2021

penulis

ii
iii

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG 1
1.2. RUMUSAN MASALAH 3
1.3. TUJUAN PENULISAN 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.DEFINISI KEPEMIMPINAN......................................................................................................
2.2.UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN..........................................................................................
2.3.MASALAH KEPEMIMPINAN...................................................................................................
2.4.DEFINISI WAKTU......................................................................................................................
2.5.PENGERTIAN MANAJEMEN WAKTU...................................................................................
2.6.MANAJEMEN WAKTU BAGI MAHASISWA.........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1KESIMPULAN..................................................................................................................................
3.2SARAN..............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses dimana seorang
pemimpin memengaruhi dan memberikan contoh kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi. Pemimpin yang baik bukan dilihat dari
seberapa banyak orang yang menjadi pengikutnya, bukan juga dilihat dari
seberapa lama ia memimpin.
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku
seseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi
tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi
interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk
mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk,
memotivasi dan mengkoordinasi.
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu
tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan
segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi
mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang
yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk
mengurus atau mengatur orang lain.Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara
pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola
tingkah laku atau kepribadian. Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki
suatu program dan yang berperilaku secara bersama-sama dengan anggota
kelompok dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu. Kepemimpinan
mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi, dan
mengoordinasikan p
Sebagai mahasiswa kita di tuntut untuk menjadi insan yang aktiv, baik aktiv
dalam berorganisasi maupun dalam memenuhi kewajiban menuntut ilmu demi
memajukan bangsa.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjadi seorang pemimpin ?
2. Teori-teori yang berkaitan dengan kepemimpinan ?
3. Tipe-tipe kepemimpinan ?
4. Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ?
5. Masalah dalam hal kepemimpinan ?
6. Bagaimana definisi waktu ?
7. Bagaimana pengertian manajemen waktu ?
8. Bagaimana aplikasi manajemen waktu bagi mahasiswa ?
9. Bagaimana tips manajemen waktu ?
10. Bagaimana strategi manajemen waktu mahasiswa ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Melatih dan meningkatkan pengtahuan dan kreatifitas mahasiswa.
2. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan
khususnya tentang kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui bagaimana definisi waktu.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengertian manajemen waktu.
5. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi manajemen waktu bagi mahasiswa.
6. Untuk mengetahui bagaimana tips manajemen waktu.
7. Untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen waktu mahasiswa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Kepemimpinan


Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,
perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan
yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam prakteknya, sering diartikan sama
antara pemimpin dan kepemimpinan, padahal pengertian tersebut berbeda.
Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan
adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan
membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak
lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Beberapa teori telah dikemukakan para ahli manajemen mengenai timbulnya
seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Ada tiga
teori yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :
 
1. Teori Genetis
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leader are born and not
made”. Penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ia telah
dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana pun
seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena
ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan  ia menjadi
pemimpin. 
2. Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”,
maka penganut social mengatakan sebaliknya yaitu  “leaders are made
and not born”.Penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan
dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk
itu.
3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis danteori
sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya
dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Teori ini menggabungkan segi-segi
positif dari kedateorigenetis dan teorisosial dan dapat dikatakan teori
yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian
penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk
dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

3
Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

1. Menurut Sam Walton

Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri pada para
pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan terkejut pada
hasil luar biasa yang akan mereka raih.

2. Menurut Rosalynn Carter

“Seorang pemimpin biasa membawa orang lain ke tempat yang ingin


mereka tuju”. Seorang pemimpin yang luar biasa membawa para pendukung ke
tempat yang mungkin tidak ingin mereka tuju, tetapi yang harus mereka tuju.

3. Menurut John Gage Allee

Leader is a guide; a conductor; a commander” (pemimpin itu ialah


pemandu, penunjuk, penuntun; komandan).

4. Menurut Jim Collin

Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah


pemimipin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu
pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang
bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk kebaikan organisasi dan
bawahannya.

Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
 Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang –
orang yang dipimpinnya.
 Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan
semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang
dibimbingnya.
 Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang
yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

4
Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung
dalam kelompok anggota-anggota manajemen. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

1. Manager puncak (Top Manager)


2. Manager menengah (Middle Manager)
3. Manager bawahan (Lower Manager/Supervisor)
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki
keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan
hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang
berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana
nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan.

5
2.2. Unsur-unsur Kepemimpinan
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan
sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
 Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan
administrasi dan menyediakan fasilitasnya. 
 Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing,
staffing, directing, commanding, controling, dsb.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi.
Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
alam tulisan ini mengkqji beberapa paparan penting dari berbagai definisi dan
teori yang berkenaan dengan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses untuk
mempengaruhi orang lain baik di dalam o,ganisasi maupun diluar o,ganisasi untuk
mencapai flfjitan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Hal ini
sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti ancaman, pengha,gaan, otoritas
maupun btfiukan. Dari aspek teoretis dapat ditemukan beberapa kategori teori
kepemimpinan yaitu kepemimpinan sifat, perilaku dan situasional.
Teori kepemimpinan sifat berusaha mengidentifikasikan karakteristik khas
baik fisik, mental dan kepn'badian yang diasosiasikan dengan keberhasi/an
kepemimpinan. Mengandalkan pada penelitian yang menghubungkan berbagai
sifat dengan kriteria sukses tertentu. Teori kepemimpinan pen'/aku
mengeksplorasipemikiran bahwa bagaimana seseorang be,perilaku menentukan
keefektifan kepemimpinan seseorang. Daripada berusaha menemukan sifat-sifat,
mereka meneliti pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari pengikut-
pengikutnya.
Teori kepemimpinan kemungkinan atau situasional adalah suatupendekatan
terhadap kepemimpinan yang memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan
situasi sebelum mengunakan suatu gqya kepemimpinan tertentu
 Tipe kepemimpinan fathernalistis
Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat
fathernal atau kebapakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang
sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang
pendekatan yang dilakukan bersifat terlalu sentimentil.

6
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
2. Bersikap terlalu melindungi bawahan.Jarang memberikan kesempatan.
3. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan inisiatif daya kreasi.
4. Sering menganggap dirinya maha tau.

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat
diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin
fathernalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang
dipimpinnya.
 Tipe kepemimpinan karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukn sebab-sebab
mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe
pemimpin seperti inimempunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya
mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang
faktor penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka
sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur,
kesehatan, profil, pendidikan dan sebagainya. Tidak  dapat digunakan sebagai
kriteria tipe pemimpin karismatis.
 Tipe kepemimpinan demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis
dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe
kepemimpinan ini selalu mendcahulukan kelompok dibandingkan dengan
kepentingan individu. Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah
sebagai berikut :
1. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak pada pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.
2. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi.
3. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya.
4. Mentolelir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan
kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi
daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa dari bawahan.
5. Lebih menitikberatkan kerjasama dalam mencapai tujuanSelalu berusaha
untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

7
6. Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis,
jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.

Syarat-syarat pemimpin yang baik


Seorang yang tergolong sebagai pemimpin adalah seorang yang pada waktu
lahirnya yang memang telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan
karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja.
Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus
menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak
ciri-ciri kepemimpinan.
Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-
syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pmimpin, akan tetapi beberapa
diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :

 Pendidikan umum yang luas


 Kemampuan berkembang secara mental
 Ingin tahu
 Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang gereralist yang baik juga.
 Memiliki daya ingat yang kuat
 Keterampilan mendidik
 Keterampilan berkomunikasi
 Mempunyai naluri untuk prioritas
 Sederhana
 Berani
 Tegas
 Dan sebagainya.

2.3. Masalah Kepemimpinan


Masalah kepemimpinan yang kedua adalah pembiaran. Terkadang, anda
melihat karyawan melakukan kesalahan yang kecil, tapi anda diamkan dengan
harapan karyawan tersebut akan sadar sendiri akan kesalahannya. Namun yang
terjadi, karyawan tersebut tidak sadar, dan pada akhirnya, anda sebagai seorang
pemimpin akan menjadi sasaran keluhan dan complaint dari karyawan lainnya.
Pemimpin harus bisa menyelamatkan karyawannya. Jika ada karyawan yang
berpotensi mengganggu produktifitas karena kesalahan kecil saja, seorang
pemimpin harus menegur, menegur bukan berarti marah, dan juga bukan berarti
harus dihadapan banyak orang. Dengan demikian, karyawan tersebut akan faham
apa yang dia perbuat dan efek negatif dari perbuatan tersebut kepada perusahaan.
Kepemimpinanyang baik adalah pemimpin yang bisa mencetak pemimpin-
pemimpin yang baru atau dikenal juga dengan sebutan kaderisasi. Itu benar,

8
namun, bukan berarti anda melepaskan semua tanggung jawab ke bahu seorang
anak buah yang sedang ditempa untuk menjadi pemimpin. Itu sama saja anda
meletakkan sebilah pedang di atas kepala dengan diikat ke sehelai rambut. Sangat
riskan. Walaupun karyawan tersebut memiliki kompetensi di atas karyawan yang
lain, tentunya dia masih tetap harus dalam bimbingan. Jika memang sudah bisa
dilepas sama sekali, maka anda harus siap untuk menyerahkan jabatan, sebab
sudah tidak ada gunanya lagi anda memegang jabatan tersebut.

Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya :


1. Gaya Otokratis
Ungkapan yang paling menggambarkan gaya kepemimpinan otokratis
adalah "Lakukan apa yang saya katakan." Umumnya, seorang pemimpin otokrasi
percaya bahwa dia adalah orang terpintar di meja dan tahu lebih banyak daripada
yang lain. Mereka membuat semua keputusan dengan sedikit masukan dari
anggota tim.

Pendekatan perintah-dan-kontrol ini adalah tipikal gaya kepemimpinan di


masa lalu, tetapi tidak terlalu cocok dengan bakat masa kini.Hal tidak berarti
bahwa gayanya mungkin tidak sesuai dalam situasi tertentu. Misalnya, Anda dapat
terjun ke dalam gaya kepemimpinan otokratis ketika keputusan penting perlu
dibuat saat itu juga, dan Anda memiliki pengetahuan paling banyak tentang
situasinya, atau ketika Anda berurusan dengan anggota tim yang tidak
berpengalaman dan baru dan tidak ada waktu untuk menunggu agar anggota tim
terbiasa dengan peran mereka.

2. Gaya Demokratis

Macam gaya kepemimpinan berikutnya yaitu gaya demokratis. Para pemimpin


demokrasi lebih cenderung bertanya "Bagaimana menurut Anda?" Mereka
berbagi informasi dengan karyawan tentang apa pun yang memengaruhi tanggung
jawab pekerjaan mereka. Mereka juga mencari pendapat karyawan sebelum
menyetujui keputusan akhir.

Ada banyak keuntungan dari gaya kepemimpinan partisipatif ini. Itu dapat


menimbulkan kepercayaan dan meningkatkan semangat tim dan kerja sama dari
karyawan. Ini memungkinkan kreativitas dan membantu karyawan tumbuh dan
berkembang. Gaya kepemimpinan demokratis membuat orang melakukan apa
yang Anda ingin lakukan tetapi dengan cara yang mereka inginkan.

 Kendali Bebas

9
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur
organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin
menghindari kuasa dan tanggung- jawab, kemudian menggantungkannya kepada
kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.
Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang
diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi
pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan
bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi
merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang
berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil
dengan tetap membuat orang-orang sibuk dan mendesak mereka untuk
berproduksi.Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi konsiderasi,tidak
selamanya merupakan pemimpinyan terbaik.
Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan
seseorang. Salah satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard,
yang mengemukakan 4 gaya dari sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini
dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah, dan
sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut
adalah sebagai berikut :

1. Directing
Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita
belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut.
Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita
menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan.
2. Coaching
Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan
tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung
proses perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan.
Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman
dalam menghadapi suatu tugas.

10
3. Supporting
Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya
bawahannya dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak
memberikan arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses
pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil
apabila karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah
mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda.
4. Delegating
Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang
dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik
apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga
kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan
dan inisiatifnya sendiri.
Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata,
tapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi
pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas sari aspek
yang pertama yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika
menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki
metode kepemimpinan yang baik. Contoh adalah para pemimpin yang diperlukan
untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan
menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa
memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh
karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang
memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.Kembali kita saksikan betapa
banyak pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun pejabat publik, justru tidak
memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika
kampanye dalam pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk
nyaman di kursinya.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin
bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatanpribadinya.
Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain,
pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif
sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada
pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat,
merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri.
Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan
orang lain tanpa mengendalikan diri.

11
2.4. Definisi Waktu
Waktu adalah serangkaian saat ketika proses suatu kejadian, perubahan atau
keadaan saat berlangsung suatu benda, lamanya saat tertentu untuk melakukan
sesuatu, sebuah kesempatan, tempo, peluang, ketika saat, keadaan hari dan saat
yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia.

2.5. Pengertian Manajemen Waktu


Manajemen waktu merupakan suatu guideline atau panduan yang terdiri
dari perencanaan, pengendalian dan struktural cara menggunakan terhadap
seberapa banyak waktu yang kita pakai dan gunakan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Seorang individu harus memahami nilai waktu baginya untuk berhasil
dalam aspek kehidupan dan pekerjaan. Orang yang membuang waktu adalah
orang yang gagal dalam mengatur pola hidup dan identittas mereka sendiri.

Tips Manajemen Waktu

Berikut ini tips-tips yang berguna;


Tidak tergoda untuk mengerjakan hal-hal yang kecil tetapi menyita waktu.
Kuncinya adalah disiplin didalam mengerjakan rencana yang tentunya sudah ada
prioritasnya. Sesekali kita melakukan hal-hal kecil tersebut untuk menyegarkan
pikiran, hal itu masih wajar tetapi jika sampai menyita banyak waktu atau
berketerusan cobalah untuk kembali melihat tugas-tugas kita.

1. Gunakan alat bantu manajemen waktu


Sudah banyak dijual alat-alat bantu manajemen waktu seperti agenda, to do
list, dan sebagainya. Dari yang berbentuk buku hingga alat elektronik seperti
PDA, smartphone, tabletPC. Gunakan alat-alat tersebut, jangan ragu untuk
menggunakannya karena alat-alat tersebut sangat membantu kita mengatur waktu.

2. Prediksi berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas


Ketika kita akan mengerjakan sesuatu atau ketika merencakan sesuatu, kita
harus mengetahui kira-kira seberapa lama waktu yang diperlukan, sesuaikan
dengan kemampuan kita dalam menyelesaikan tugas tersebut, jangan membuat
prediksi yang tidak sesuai dengan kemampuan kita karena hal ini malah dapat
menimbulkan masalah lain.

12
2.6. Manajemen Waktu Bagi Mahasiswa

Manajemen waktu sangat penting untuk kesuksesan mahasiswa menjadi


sarjana di bidangnya masing-masing. Menurut Dr. Hartono, yang terpenting ialah
mahasiswa menyadari tujuannya berada di Kampus. Di luar kegiatan akademis
yang memang penting. Analisis dan simpulkan, mana kegiatan yang membuat
mahasiswa lebih diminati, mana yang paling penting, mana yang paling bernilai.
Penetapan ini tergantung dari apa yang paling dinginkan. Selain itu mahasiswa
harus bisa membuat prioritas. Mahasiswa harus membangun kebiasaan membuat
jadwal mingguan dan mengikutinya. Prioritas terbesar adalah bidang akademik
dan tugas-tugas. Perlu diingat, kuliah adalah yang utama, setelah akademik,
barulah kegiatan organisasi.
Mengatur waktu itu sangat penting, jika mahasiswa pandai mengatur waktu
yang baik akan membantu mereka menjalani perkuliahan dan kegiatan organisasi
secara seimbang. Konsentrasilah pada satu tugas pada satu waktu. Alokasikan
waktu dengan merata dan optimal untuk mengerjakan setiap tugas.Selain itu
jangan lupakan gaya hidup sehat. Untuk dapat mengatur keseimbagan antara
organisasi dan kegiatan akademik, jangan keseringan begadang sampai pagi.
Istirahat secara cukup karena akan membuat mahasiswa berfikir lebih cepat dan
lebih segar.
Pola makan yang sehat juga harus menjadi perhatian mahasiswa terutama
bagi yang jauh dari keluarga dan tinggal di kos-kosan. Ucap Dr. Hartono yang
saat ini juga menjabat Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kajian
Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau dan juga Bendahara
Forum Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Agama Islam
Negeri (PTAIN) Indonesia. Diakhir perbincangan, Dr. Hartono mengingatkan
agar mahasiswa menjalankan aktifitas mereka di kampus dengan ikhlas
lillahita’ala dan tidak menjadikan segala kewajiban menuntut ilmu sebagai beban,
dengan demikian akan menimbulkan kenyamanan bagi mahasiswa itu sendiri.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah Tiap organisasi yang
memerlukan kerjasama antar manusia dan menyadari bahwa masalah manusia
yang utama adalah masalah kepemimpinan. Kita melihat perkembangan dari
kepemimpinan pra ilmiah kepada kepemimpinan yang ilmiah. Dalam tingkatan
ilmiah kepemimpinan itu disandarkan kepada pengalaman intuisi, dan kecakapan
praktis. Kepemimpinan itu dipandang sebagai pembawaan seseorang sebagai
anugerah Tuhan. Karena itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa
yang dipandang sebagai syarat suksesnya seorang pemimpin.

3.1. Saran

Walau kita sudah memiliki sejumlah rencana yang akan segera kita kerjakan,
jangan lupa luangkan waktu kita untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan
bagi kita pribadi. Misalnya tidur/beristirahat, melakukan hobi, berkumpul dengan
keluarga dan sahabat, berolahraga, belanja, dan bermain internet. Kita juga harus
tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup kita. Jadi, tidak ada
salahnya kita menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman atau mengerjakan
hobi kita yang lain. Tetapi jangan sampai kesenangan itu menyita waktu kita
sehingga mengesampingkan hal-hal yang lebih penting.

14
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/128/3/Bab%201.pdf
https://www.academia.edu/10203691/Makalah_Manajemen_Waktu
https://yunit4m4l1aa.wordpress.com/2012/04/17/makalah-kepemimpinan-2/
http://amiee43.blogspot.com/2013/05/manajemen-waktu.html
https://fst.uin-suska.ac.id/2015/08/30/pentingnya-manajemen-waktu-bagi-
mahasiswa/
https://samahitawirotama.com/gaya-kepemimpinan-dalam-organisasi/
https://sarjanaekonomi.co.id/manajemen-waktu/#:~:text=Manajemen%20Waktu
%20yaitu%20suatu%20bentuk,tujuan%20secara%20efektif%20dan%20efisien.
https://www.kompasiana.com/wantisimanjuntak/54f374b97455137b2b6c76d2/
enam-prinsip-kepemimpinan

15

Anda mungkin juga menyukai