38
ABSTRAK
Penyimpangan biaya produksi yang terjadi menyebabkan perusahaan mengalami kerugian dan
ketidakefisienan, sehingga dibutuhkan pengendalian biaya produksi. Untuk dapat memastikan bahwa
perusahaan telah melakukan pengendalian dengan benar dibutuhkan evaluasi atas keefektivitasan
pengendalian produksi yang dilakukan agar terjadi efisiensi biaya produksi.
Variabel pada penelitian ini adalah efektivitas pengendalian biaya produksi dan efisiensi biaya
produksi. Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang
bergerak pada industri tekstil dimana perusahaan ini memiliki tiga departemen yaitu: departemen spinning,
departemen weaving, dan departemen weaving-indigo.
Metode penelitian yang digunakan analisis deskriptif dan analisis trend yang mengumpulkan data
melalui kuesioner, observasi, dan wawancara. Dari hasil kuesioner dan hasil analisi trend, pengendalian atas
biaya produksi pada PT. XYZ sudah efektif dan berdasarkan hasil pengujian hipotesis terhadap variabel efisiensi
biaya produksi hipotesis diterima yang berarti biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan sudah efisien.
Kata kunci: biaya, efektivitas, efisiensi, pengendalian, produksi.
ABSTRACT
Deviations production costs that occur causing financial losses and inefficiencies, so it takes control of
production costs. In order to ensure that the company has done really take control with an evaluation of the
effectiveness of the control of production aims for a production cost efficiency.
Variable that use is the production cost control effectiveness and cost efficiency of production. The
research was carried out at PT. XYZ is a manufacturing company engaged in the textile industry where the
company has three departments namely: department of spinning, weaving department, and department
weaving-indigo.
Research method that use is descriptive analysis and trend analysis that gathers data through
questionnaires, observations, and interviews. From the results of the questionnaire and the results of analysis of
39
trends, control over production costs at PT. XYZ is effective and based on the results of hypothesis testing on the
variable production cost efficiency hypothesis is accepted, which means the production costs incurred by the
company has been efficient.
Keywords: control, costs, effectiveness, efficiency, production.
I.
PENDAHULUAN
Biaya produksi merupakan faktor penting mempengaruhi tinggi rendahnya harga
jual dari produk yang dihasilkan. Oleh karena itu perusahaan perlukan melakukan
pengendalian biaya produksi yang efektif sehingga kegiatan operasionalnya dapat berjalan
dengan baik dan efisien (Edison dan Sapta, 2010). Suatu pengendalian biaya produksi yang
efektif dapat terlaksana dengan adanya perencanaan biaya produksi yang baik. Salah satu
bentuk perencanaan tersebut adalah dengan menyusun anggaran biaya produksi.
Pengendalian dilakukan dengan membandingkan anggaran biaya produksi yang telah
dihitung dimuka dengan biaya produksi yang sesungguhnya (biaya realisasi). Jika biaya
realisasinya lebih besar daripada yang telah dianggarkan sebelumnya maka dianggap tidak
menguntungkan (unfavorable), sebaliknya jika biaya realisasinya lebih rendah dari
anggaran dianggap menguntungkan (favorable) (Hongren, Datar, dan Rajan, 2012).
Tujuan dari dilakukannya pengendalian pada biaya produksi adalah untuk
mengatasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dan membantu manajemen
dalam melakukan pengawasan. Penyimpangan atas biaya produksi dapat mejadi kerugian
bagi perusahaan dan terlihat bahwa biaya produksi tersebut tidak efisien. Ketidak
efisienan biaya produksi dapat disebabkan oleh faktor eksternal atau internal seperti
pengendalian atas biaya produksi yang kurang atau tidak efektif, meningkatnya kurs mata
uang asing, menurunnya jumlah produksi, dan sebagainya.
Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan peran efektivitas
pengendalian biaya produksi terhadap tingkat efisiensi biaya produksi yang dikemukakan
oleh Wahyu (2005) bahwa anggaran biaya produksi berpengaruh terhadap efektivitas
pengendalian biaya produksi. Iriyadi (2005) menyatakan bahwa pengendalian biaya
produksi yang efektif sangat berperan dalam mengukur tingkat efisiensi biaya produksi.
Selain itu diperkuat dengan penelitian Edison dan Sapta (2010) yang meyatakan bahwa
untuk mencapai biaya produksi yang efisien dibutuhkan pengendalian biaya produksi yang
efektif.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana
efektivitas pengendalian biaya produksi dan seberapa besar tingkat efisiensi biaya
produksi pada PT XYZ.
II.
II.1.
LANDASAN TEORI
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
Pengendalian dibutuhkan dalam setiap pekerjaan untuk mengevaluasi kegiatan
yang telah dilakukan agar sesuai dengan yang direncanakan semula. Pengendalian biaya
adalah perbandingan kerja aktual dengan kinerja standar, penganalisaan selisih-selisih
yang timbul guna mengidentifikasikan penyebab-penyebab yang dapat dikendalikan dan
pengambilan tindakan untuk dapat membenahi atau menyesuaikan perencanaan dan
pengendalian pada masa yang akan datang (Rosidah dan Krinandi, 2008).
Pengendalian biaya yang efektif bergantung pada pengumpulan data serta
40
penggalian laporan yang relevan (Arens dan Loebbecke, 2004). Pengendalian biaya dimulai
dengan melakukan pencatatan-pencatatan semua transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan. Pengendalian dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan yang dicapai
sesuai dengan tujuan dan rencana yang ditetapkan sebelumnya. Apabila pelaksanaan yang
dicapai tidak sesuai dengan tujuan direncana yang ditetapkan maka perlu dilakukan
analisa terhadap ketidaksesuaian tersebut dan tindakan perbaikan yang tepat. Tindakan
perbaikan ini disebut pengendalian (control).
Pengendalian adalah proses dinamis. Penekanan selalu pada membuat cara
konstruktif untuk mengembalikan prestasi kerja ke standar, bukan hanya sekadar
mengetahui kegagalan pada masa lalu. Dengan demikin proses pengendalian harus dimulai
dengan perencanaan yang realistis dan juga adanya tanggung jawab dari manajer. Dalam
pengendalian yang baik harus diketahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya
biaya.
Dalam pengendalian biaya produksi terdapat beberapa elemen yang perlu
diperhatikan adalah pengendalian biaya bahan baku, pengendalian biaya tenaga kerja
langsung dan pengendalian biaya overhead pabrik (Rosidah dan Krisnandi, 2008).
II.1.1. PENGENDALIAN BIAYA BAHAN BAKU
Pengendalian bahan baku merupakan penyediaan bahan baku dengan kuantitas dan
kualitas yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan secara penuh dan
dipergunakan secara efisien. Pengendalian bahan baku meliputi perencanaan pembelian,
penerimaan, persediaan, penggunaan, dan bahan sisa (http://elearning.gunadarma.ac.id).
Biaya bahan baku merupakan biaya yang besar maka penggunaannya secara efektif
merupakan faktor penting dalam menetukan pencapaian tujuan perusahaan.
1.
2.
3.
4.
Tolok ukur dalam pengendalian biaya bahan baku yang perlu ditangani oleh
controller adalah sebagai berikut:
1. Pembelian dan Penerimaan
a. Membuat SOP pembelian dan penerimaan bahan baku.
b. Penetapan dan pemeliharaan pengecekan interen untuk memastikan bahwa bahan
baku yang dipesan telah dibayar, diterima, dan digunakan sesuai dengan tujuan.
c. Penetapan varian harga atas pembelian sekarang, melalui perbandingan biaya yang
sebenarnya dengan standar.
d. Membuat standar kuantitas yang dibeli berdasarkan pada program produksi.
2. Pemakaian
a. Membuat standar pemakaian bahan baku.
b. Melakukan perbandingan kuantitas bahan baku yang sebenarnya digunakan dengan
standar.
c. Penyiapan tentang bahan sisa, pemborosan, dan penyimpangan sebagai hasil dari
perbandingan biaya standar.
41
42
Pada saat pelaksanaan produksi perusahaan mampu melakukan pengendalian biaya, tiap
penyimpangan yang tidak menguntungkan terjadi, perusahaan langsung dapat
mengatasinya. Perusahaan yang mampu mengendalikan biaya dengan baik ini berarti
bahwa perusahaan tersebut bisa dikatakan efisien.
II.3.
STUDI EMPIRIS
Penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu
No
1
Nama &
Tahun
Euis
Rosidah &
Cepi
Krisnandi
(2008)
Yayuk
(2007)
Iriyadi
(2005)
II.4.
Judul
Variabel
Peranan
anggaran biaya
produksi dalam
menunjang
efektivitas
pengendalian
biaya produksi
Anggaran biaya
produksi (X) dan
Efektivitas
pengendalian
biaya produksi (Y)
Hasil
KERANGKA PEMIKIRAN
Tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan pada umumnya dilatarbelakangi
oleh keinginan untuk memperoleh laba secara optimal. Bagi perusahaan manufaktur yang
kegiatan utamanya menghasilkan atau menciptakan suatu produk, proses produksi
43
merupakan kegiatan yang sangat penting. Biaya produksi merupakan faktor penting
mempengaruhi tinggi rendahnya harga jual dari produk yang di hasilkan. Oleh karena itu
perusahaan perlukan melakukan pengendalian biaya produksi yang efektif sehingga
kegiatan operasionalnya dapat berjalan dengan baik dan efisien.
Suatu pengendalian biaya produksi yang efektif dapat terlaksana dengan adanya
perencanaan biaya produksi yang baik. Tanpa adanya perencanaan perusahaan akan
berjalan tanpa arah dan dengan pengorbanan sumber daya atau faktor-faktor produksi
yang tidak efisien. Salah satu bentuk perencanaan tersebut adalah dengan menyusun
anggaran biaya produksi. Pengendalian dilakukan dengan membandingkan anggaran biaya
produksi yang telah dihitung dimuka dengan biaya produksi yang sesungguhnya (biaya
realisasi).
Tujuan dari dilakukannya pengendalian pada biaya produksi adalah untuk
mengatasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dan membantu manajemen
dalam melakukan pengawasan. Penyimpangan atas biaya produksi dapat mejadi kerugian
bagi perusahaan dan terlihat bahwa biaya produksi tersebut tidak efisien.
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran
Efektivitas Pengendalian
Biaya Produksi (X1)
Tujuan Perusahaan
Tingkat Efisiensi
Biaya Produksi (X2)
II.5.
HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, pada variabel X2 menggunakan hipotesis:
H0: biaya produksi efisien sesuai dengan kebijakan manajemen (tingkat efisiensi biaya
produksi 95% dan 105%).
Ha: biaya produksi tidak efisien karena tidak sesuai dengan kebijakan manajemen.
III.
METODE PENELITIAN
III.1. OPERASIONAL VARIABEL
N
o
1.
Variabel
Definisi
Indikator
Sub-Indikator
Efektivitas
Pengendalian
Biaya
Produksi (X1)
Pengendalian
biaya produksi
merupakan salah
satu upaya
manajemen untuk
mencapai tujuan
yang telah
ditetapkan untuk
menghasilkan
biaya produksi
Prosedur
pengendalian
biaya bahan baku
1. Prosedur permintaan
bahan baku
2. Pengecekan kuantitas,
jenis dan mutu bahan
baku yang dipesan.
3. Otorisasi dokumendokumen.
4. Pengecekan dokumen dan
pencatatan
(Rosidah dan
Krisnandi, 2008)
N
o
Variabel
Definisi
Indikator
Sub-Indikator
yang efisien.
Pengendalian
biaya produksi
dikatakan efektif
apabila prosedurprosedur
pengendalian
sudah dijalankan
dengan baik.
Indikator pada
variabel ini adalah
prosedur
pengendalian
biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja
langsung, dan
biaya overhead
pabrik.
Prosedur
pengendalian
biaya tenaga kerja
langsung
Prosedur
pengendalian
Biaya Overhead
Pabrik.
(Rosidah dan
Krisnandi, 2008)
2.
44
Efisiensi
Efisiensi adalah
Biaya
jumlah dari
Produksi (X2) masukan yang
dipakai untuk
mencapai tingkat
keluaran tertentu.
Dengan demikian,
efisiensi
menggambarkan
berapa banyak
masukan (input)
yang diperlukan
untuk
menghasilkan
suatu unit
keluaran (output)
tertentu. Unit
suatu organisasi
yang paling
efisiensi adalah
unit yang dapat
menghasilkan
jumlah keluaran
tertentu dengan
menggunakan
(Mulyadi, 2009)
1. Prosedur pencatatan
biaya overhead pabrik
yang digunakan.
2. Otorisasi dokumendokumen.
3. Penghitungan dan
pembebanan biaya
overhead pabrik.
(http://elearning.gunadarm
a.ac.id)
Perbandingan
antara realisasi
biaya produksi
dengan standar
yang telah
ditetapkan.
(Harahap, 2001)
(Harahap, 2001)
N
o
Variabel
Definisi
Indikator
45
Sub-Indikator
masukan
minimum atau
menghasilkan
keluaran
terbanyak dengan
menggunakan
masukan yang
tersedia.
(Hongren, 2008)
Sumber: Rosidah & Krisnandi, 2008; Mulyadi, 2009; Harahap, 2001
III.2. POPULASI DAN SAMPEL
PT. XYZ yang merupakan perusahaan tekstil berlokasi di daerah Banjaran,
Kabupaten Bandung yang memproduksi kain Cotton Grey, Polyester Rayon dan Denim.
PT. XYZ mempunyai tiga departemen yaitu departemen spinning, weaving, dan weavingindigo. Penelitian ini hanya dilakukan pada depertemen spinning yang hasil produksinya
digunakan sebagai bahan baku departemen utama yaitu departemen weaving.
Menurut Sugiyono (2011), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada
penelitian ini adalah Laporan Biaya Produksi Bulanan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2011). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini meliputi:
1.
Data yang digunakan adalah laporan biaya operasional PT. XYZ terbaru.
2.
Data yang digunakan merupakan data bulanan tahun 2011
III.3. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam, pada
umumnya secara kuantitatif, keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atributatribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi kognitif,
perangsangnya adalah pertanyaan dan atribut non-kognitif, perangsangnya adalah
pernyataan (Suryabrata, 2008). Instrumen pada penelitian ini adalah wawancara,
observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan pihak terkait
yaitu kepala produksi departemen spinning PT. XYZ. Proses oservasi dilakukan secara
langsung kepada objek penelitian yaitu melihat langsung bagaimana proses produksi
pada departemen spinning yang dilakukan pada masa kerja praktek Juni 2011-Agustus
2011. Sedangkan proses pendokumentasian melalui analisis pada laporan operasional
perusahaan berdasarkan anggaran biaya produksi dan realisasi biaya produksi.
III.4.
III.4.1.
46
reliable perlu uji instrumen pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan
pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini
pengujian validitas dari instrumen atau kuesioner dilakukan dengan perhitungan
korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus
teknik korelasi Product Moment menurut Sugiyono (2003), yaitu:
(3.1)
Dimana: X
Y
XY
Dimana:
Kriteria pada pengujian ini adalah apabila hasil dari berada pada 0,70-0,90
maka item pernyataan dikatakan reliable/signifikan (Lind, Marchal dan Wathen, 2008).
III.4.3.UJI BEDA RATA-RATA
Uji beda rata-rata merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu
variable bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda
secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel dengan menggunakan
rumus (Lind, Marchal, dan Wathen, 2008):
47
..(3.3)
...(3.4)
Dimana:
= Rata-rata sampel
Nilai parameter
Standar defiasi sampel
Jumlah sampel
Kriteria pada pengujian ini adalah:
1. Jika t/2 thitung t/2 maka Ho diterima, dan Ha ditolak.
2. Jika thitung > t/2 atau thitung < -t/2 maka Ho ditolak, dan Ha diterima.
III.5. PENGUJIAN HIPOTESIS
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan pada satu variabel
independen saja. Uji statistik ini dilakukan untuk menguji apakah nilai tertentu
berpengaruh secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sampel yang digunakan.
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0,05 atau 5% (Sugiyono, 2011)
H0 : 0 = 0, maka biaya produksi dikatakan efisien.
Ha : 0 0, maka biaya produksi dikatakan tidak eOisien.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. DESKRIPSI RESPONDEN
Dalam memperoleh data mengenai keefektifan pengendalian biaya bahan baku
pada departemen spinning PT. X, maka penelitian ini dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner. Total kuesioner yang dibagikan adalah sebanyak 16 eksemplar
pada 16 karyawan PT. X. Berikut jumlah responden pada penelitian ini:
Tabel 4.1: Jumlah Responden
No
Responden
1
Bagian Produksi Dept. Spinning
2
Bagian Personalia
3
Bagian Akunting
4
Bagian Keuangan
Jumlah Responden
Sumber: Data diolah, 2012
Jumlah
2
2
8
4
16
48
.(4.1)
.....(4.2)
Berdasarkan hasil penghitungan di atas dapat diketahui bahwa instrument
reliable sebesar 0,99623, dengan demikian instrumen yang digunakan dalam penelitian
49
(%)
(%)
(%)
(%)
(43,75)
(43,75)
(12,5)
10
(62,5)
(25)
(6,25)
(6,25)
(37,5)
(43,75)
(12,5)
(6,25)
(50)
(25)
(25)
16
(100)
16
(100)
16
(100)
16
(100)
(43,75)
(25)
(25)
(6,25)
38
26
13
(47,5)
(32,5)
(16,25)
(3,75)
16
(100)
80
(100)
50
pengecekan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu sesuai dengan yang dipesan, setelah
bahan baku diterima bagian gudang melakukan pencatatan sesuai yang bahan baku
yang diterima dari bagian penerimaan, dan semua dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pembelian dan pemesanan bahan baku diperiksa dan diinput ke
dalam buku besar oleh bagian akunting.
Sementara itu beberapa responden menjawab ragu-ragu (16,25%) dan tidak
setuju (3,75%) atas pernyataan bahwa prosedur pengendalian biaya bahan baku tidak
sesuia dengan prosedur yang ada pada departemen spinning.
Setelah diuraikan tanggapan responden pada masing-masing pernyataan
mengenai pengendalian biaya bahan baku, selanjutnya dibuat tanggapan responden
mengenai pengendalian biaya bahan baku secara keseluruhan dengan
mengakumulasikan jumlah skor tanggapan responden dari masing-masing pernyataan.
Dari 5 pernyataan yang mengukur pengendalian biaya bahan baku pada PT. XYZ
diperoleh total skor tanggapan responden sebesar 339.
Jumlah skor tertinggi yaitu 5 x (16 x 5) = 400
Jumlah skor tersendah yaitu 1 x (16 x 5) = 80
Range = 320
Sehingga, diperoleh panjang kelas yaitu 320/5 = 64
Secara presentasi dan kontium dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.5: Prosentasi Skor Jawaban Responden Terhadap Pengendalian Biaya
Bahan Baku
Skor Aktual
Skor Ideal
Presentase
Kriteria
339
400
84,75%
Sangat Efektif
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner, 2012
Tabel 4.6: Skala Kontinium Pengendalian Biaya Bahan Baku
Interval
Kriteria
80 144
Tidak Efektif
144 208
Kurang Efektif
208 272
Cukup Efektif
272 336
Efektif
336 400
Sangat Efektif
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner, 2012
Dari hasil pengolahan data di atas, maka dapat ditunjukan bahwa skor responden
termasuk klasifikasi sangat efektif.
IV.4.2.DESKRIPTIF VARIABEL PROSEDUR PENGENDALIAN BIAYA TENAGA
KERJA LANGSUNG
Prosedur pengendalian biaya tenaga kerja langsung merupakan salah satu
kebijakan manajemen yang dilihat dari prosedur-prosedur yang harus dilakukan oleh
setiap karyawan guna menjaga agar tidak terjadi kecurangan. Berikut merupakan
jawaban atas 5 pertanyaan:
51
Tabel 4.7: Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Pengedalian Biaya Tenaga Kerja
Langsung
B.
PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Alternatif Jawaban
N
JML
Alat Ukur
SS
S
R
TS
STS
(%)
o
1
(%)
(%)
(%)
(50)
(43,75)
(6,25)
(%)
(%)
16
(18,75)
(50)
(18,75)
(12,5)
10
(31,25)
(62,5)
1
(6,25)
(43,75)
(43,75)
(6,25)
(6,25)
(50)
(18,75)
(18,75)
(12,5)
31
35
(38,75)
(43,75)
(10)
(7,5)
0
0
(100)
16
(100)
16
(100)
16
(100)
16
(100)
80
(100)
52
(%)
(%)
(%)
(50)
(25)
(18,75)
(6,25)
(37,5)
(50)
(12,5)
(%)
6
(100)
6
(100)
C.
No
(%)
(%)
(31,25)
(31,25)
(31,25)
(%)
(%)
53
JML
(%)
16
(100)
(37,35)
(31,25)
(12,5)
(12,5)
(6,25)
(100)
(37,25)
(37,25)
(12,5)
(6,25)
16
(100)
31
28
15
80
(38,75)
(35)
(18,75)
(5)
(2,5)
(100)
54
2011
Periode
Tingkat Efisiensi
(%)
Jan
79.1
Feb
92.27
Mar
103.98
Apr
101.54
May
96.42
Jun
104.18
100
Jul
93.92
Aug
79.49
Sep
89.98
Oct
100.76
Nov
102.94
Dec
101.01
Sumber: Data sekunder PT. XYZ, diolah, 2012
20.9
7.73
3.98
1.54
3.58
4.18
6.08
20.51
10.02
0.76
2.94
1.01
55
Gambar 4.1: Grafik Pertumbuhan Tingkat Efisiensi Biaya Produksi PT. XYZ
Periode Januari Desember Tahun 2011
(4.3)
56
(4.4)
...(4.5)
(4.6)
Dari penghitungan di atas, diperoleh hasil thitung sebesar -3,14 dan t/2 dengan
df=11, siginifikansi 5% adalah sebesar 2,201. Karena thitung > -t/2 (-3,14 > -2,201) maka
Ho ditolak, biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tidak efisien.
IV.6. PEMBAHASAN
IV.6.1.PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. XYZ
Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh
seorang manajer guna mencapai tujuan perusahaan.
1. Prosedur Biaya Bahan Baku PT. XYZ
Kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan prosedur biaya bahan baku adalah
sebagai berikut:
a. Prosedur permintaan bahan baku
Bagian gudang membuat surat permintaan pembelian kepada bagian pembelian
ketika persediaan bahan baku di gudang sudah mencapai tingkat minimum
pemesanan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan persediaan bahan
baku di gudang dan menghidari pemborosan.
b. Pengecekan kuantitas, jenis, dan mutu bahan baku yang dipesan
Setelah bahan baku yang dipesan diterima, bagian gudang melakukan
pengecekan terhadap kuantitas, jenis, dan mutu bahan baku yang dipesan apakah
sesuai dengan permintaan atau tidak. Hal ini dilakukan untuk menghindari
kesalahan pemesanan dan menjaga agar kualitas bahan baku yang digunakan
tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
c. Otorisasi dokumen
Dokumen permintaan pembelian dan pemakaian bahan baku yang dibuat oleh
bagian gudang bahan baku diotorisasi oleh kepala gudang terlebih dahulu.
Dokumen permintaan pembelian yang diserahkan kepada bagian pembelian
kemudian dibuat laporan pembelian yang selanjutnya diotorisasi oleh direktur
pembelian. Setiap dokumen-dokumen yang dibuat berkaitan dengan permintaan,
pembelian, penerimaan, sampai dengan pemakaian bahan baku diotorisasi oleh
pihak-pihak terkait.
d. Pengecekan dokumen dan pencatatan
Setiap dokumen yang diterima oleh bagian akuntansi kemudian dilakukan
pengecekan agar meminimalisasi adanya kecurangan. Setelah dilakukan
pengecekan, kemudian setiap transaksi atas pembelian bahan baku dicatat dalam
buku besar untuk mengetahui apakah faktur penjualan dari vendor sudah
57
58
59
SARAN
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Pengendalian atas biaya produksi dapat dikatakan sudah baik dan efektif, tetapi
untuk kedepannya disarankan untuk dilakukan pengecekan pelaksanaan tugas oleh
pihak eksternal guna meningkatkan pengendalian yang sudah ada.
2. Pengendalian biaya produksi guna meningkatkan efisiensi biaya produksi dengan
membuat anggaran biaya produksi secara berkala sudah baik hanya saja untuk
kedepannya perusahaan dapat lebih mempertimbangkan faktor-faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi efisiensi dari biaya produksi seperti harga bahan baku,
kenaikan kurs mata uang asing, dan lain-lain.
3. Untuk penelitian selanjutnya, sample yang digunkan dapat ditambah sehingga untuk
pengujian hipotesis dapat lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A. & James L. Loebbecke. (2008). Auditing Pendekatan Terpadu, Terjemahan
oleh Amir Abadi Yusuf, Buku Dua, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Edison, & Sapta, U. (2010). Pengaruh Biaya Standar terhadap Pengendalian Biaya
Produksi Studi Kasus Pada PT ITP, Tbk. Jurnal Ranggagading, 10 (2), 121-130.
Harahap, N., & Vera, D. K. (2008). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba
Bersih (Studi Kasus PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan). Jurnal
Akuntansi FE USU, 20 (1), 121-130.
Harahap, Sofyan Syafri. (2001). Budgeting Penganggaran: Perencanaan Lengkap Untuk
Membantu Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Horngren, C. T., Datar, S. M., & Rajan, M. V. (2012). Cost Accounting: A Managerial
Emphasis Fourteenth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Horngren, Charles. T., Srikant M. Datar, and George Foster. (2008). Akuntansi Biaya:
Penekanan Manajerial Edisi Sebelas. Jakarta: Indeks.
Iriyadi. (2008). Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Manajemen
dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi. Jurnal Ilmiah Ranggagading , 5 (1),
60
7-13.
Rosidah, E., & Krisnandi, C. (2008). Peran Anggaran Biaya Produksi dalam Menunjang
Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus pada PT Binetama Kayone
Lestari Tasikmalaya). Jurnal Akuntansi FE Unsil , 3 (1).
Santoso, S. (2002). SPSS Statistik Multivariate. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Universitas Gunadarma. (2010). Pengendalian Biaya Pabrikase: Biaya Overhead Pabrik
[Available] http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul, retrived 11 Juni 2012.