Anda di halaman 1dari 12

2015 Accounting Symposium

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

PERANAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI


ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA
CV AZKA SYAHRANI

NINA MARLINA

DESI EFRIANTI

ABSTRACT

This research was performed to find out how the use of production cost budget
as a controlling device of cost production on CV Azka Syahrani. This research is
expected could be an input on company’s management about the budget role as a
controlling device .
The analytical methods used in preparing this paper is to use qualitative
analysis. The type of data used are primary data and secondary data. Primary data is
data obtained through observation and interviews with the competent authorities in
connection with the object of this study. Secondary data from this study is that the
data obtained from the authorities, from books or literature and find the data through
the internet.
In this thesis, the writer will compare between company’s budget and
production cost that has been realized and also analyze variances to tendency which
occurred.
The result of research shows that budgets in CV Azka Syahrani not act
properly in controlling production costs because there are tendency unfavorable
(unfavorable variance) between the budget that has been determined by actual
production costs both in the cost of materials, direct labor and factory overhead.

Key Words : Production cost budget, controlling device, production cost.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Setiap perusahaan terutama perusahaan yang berorientasi pada laba
akan berusaha untuk mempertahankan keberadaannya dan terus
berkembang untuk jangka waktu yang panjang dengan melakukan usaha-
usaha yang sesuai dengan keadaan perusahaan. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan perusahaan adalah dengan menciptakan suatu sistem pengendalian
manajemen sehingga perusahaan dapat beroperasi secara efisien dan efektif.
Fungsi manajemen yang utama dalam menciptakan sistem pengendalian yang
baik adalah fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Fungsi perencanaan
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

berhubungan dengan kegiatan perusahaan di masa datang. Fungsi


pengendalian berhubungan dengan pengarahan kegiatan perusahaan
sehingga berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kedua fungsi
ini saling berkaitan dan saling menunjang, karena pengendalian yang efektif
dapat dilaksanakan jika terdapat perencanaan yang baik. Salah satu alat
perencanaan dan pengendalian adalah anggaran.
Anggaran memiliki peranan sebagai alat perencanaan dan
pengendalian oleh karena itu anggaran harus dibuat secermat dan seteliti
mungkin untuk menghindari ketidakakuratan ketika direalisasikan. Pada
kenyataannya seringkali, anggaran yang telah dibuat pada proses
perencanaan tidak sesuai atau berbeda ketika telah direalisasikanya. Jika
realisasi lebih besar dari pada anggaran sehingga menimbulkan kerugian bagi
perusahaan dapat disebut sebagai penyimpangan tidak menguntungkan atau
unfavorable variance sedangkan jika realisasi lebih kecil dari pada anggaran
sehingga menimbulkan keuntungan bagi perusahaan maka dapat disebut
sebagai penyimpangan menguntungkan atau favorable variance. Kesalahan
dalam penyusunan anggaran biaya produksi dapat mempengaruhi jumlah
biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Kedua kemungkinan tersebut
dapat diatasi dengan melakukan perencanaan biaya produksi yang baik dan
benar agar tidak menyimpang jauh dengan realisasinya dikemudian hari. Hal-
hal seperti ini yang perlu di analisis lebih jauh karena sangat berkaitan erat
dengan fungsi perencanaan dan pengendalian yang penting bagi sebuah
perusahaan.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis


mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Bagaimana penyusunan anggaran biaya produksi pada CV Azka
Syahrani
2. Bagaimana peranan anggaran biaya produksi sebagai alat
pengendalian biaya produksi pada CV Azka Syahrani

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penyusunan anggaran biaya produksi pada CV Azka
Syahrani
2. Untuk mengetahui peranan anggaran biaya produksi sebagai alat
pengendalian biaya produksi pada CV Azka Syahrani
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

TINJAUAN PUSTAKA
Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun
berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana
tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara
kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu
tertentu.
Anggaran memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai alat untuk
perencanaan (Planning) dan sebagai alat untuk pengendalian (Control).
Anggaran produksi adalah Rencana perusahaan untuk menghasilkan
produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjualan
dengan mempertimbangkan jumlah persediaan pada awal dan akhir periode
tertentu.
Pada perusahaan manufaktur, terdapat tiga komponen utama yang
dibutuhkan dalam pembuatan produk, yaitu bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
Anggaran biaya bahan baku adalah sebuah rencana terperinci yang
disusun mengenai jumlah biaya bahan baku yang akan dikeluarkan pada
periode tertentu dimasa yang akan datang. Anggaran biaya tenaga kerja
langsung adalah sebuah rencana terperinci mengenai jumlah biaya tenaga
kerja langsung yang akan digunakan pada periode tertentu di masa yang
akan datang. Sedangkan anggaran biaya overhead parbik adalah seluruh
biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,
yang direncanakan akan dibayarkan dalam satu periode tertentu.
Pengendalian jika dihubungkan dengan biaya produksi maka dapat
diartikan sebagai usaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
dengan cara membandingkan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi
dalam proses produksi dengan rencana biaya produksi yang dibuat
sebelumnya dimulai kegiatan produksi atau disebut dengan rencana biaya
produksi. Dengan demikian dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi dan kemudian dilakukan analisis terhadap penyebab-penyebab,
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

serta dilakukan tindakan perbaikan yang dianggap perlu untuk pelaksanaan


selanjutnya.

Varians adalah perbedaan antara harga standar dan harga aktual serta
kuantitas standar dan kuantitas aktual.
Analisa dari penyimpangan akan menghasilkan dua varians yaitu:
1. Penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance), dimana jumlah
aktual atau realisasi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah standar atau
anggaran yang telah ditetapkan
2. Penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable variance),
dimana jumlah aktual atau realisasi lebih besar dibandingkan dengan
jumlah standar atau anggaran yang telah ditetapkan.
Anggaran sebagai suatu sistem cukup memadai untuk dipergunakan
sebagai alat perencanaan dan pengendalian dari seluruh kegiatan
perusahaan. Salah satu anggaran yang terdapat dalam suatu perusahaan
yaitu anggaran biaya produksi. Dengan adanya penggunaan anggaran biaya
produksi pada perusahaan, perusahaan dapat menyusun perencanaan dengan
lebih baik, sehingga koordinasi dan pengendalian yang dilakukan dapat
memadai pula. Anggaran biaya produksi yang disusun tersebut, kemudian
dibandingkan dengan biaya produksi yang sebenarnya terjadi (realisasi
biaya). Perbandingan antara anggaran dengan realisasi biaya produksi
tersebut, dievaluasi dan dilakukan analisis untuk mengetahui penyimpangan
yang terjadi baik yang merugikan ataupun yang menguntungkan.

METODOLOGI PENELITIAN

Operasionalisasi Variabel

Skala/
Variabel/Sub Variabel Indikator
Ukuran

Penyusunan Anggaran Biaya  Syarat anggaran Ordinal


Produksi  Karakteristik anggaran Ordinal
 Prosedur penyusunan anggaran Ordinal
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

Anggaran Biaya Produksi  Perbandingan antara anggaran Ordinal


Sebagai Alat Pengendalian dengan realisasinya
Biaya Produksi  Selisih antara anggaran dengan Ordinal
realisasi

Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan sumber data
yang akan digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui
Observasi dan wawancara dengan pejabat yang berwenang yang ada
kaitannya dengan objek penelitian ini. Data sekunder dari penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari lembaga yang terkait, dari buku-buku atau literatur-
literatur yang berkaitan dengan judul seminar, dan mencari data melalui
internet.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Anggaran yang dibuat oleh CV Azka Syahrani disusun atas dasar
Produksi aktual yang terjadi pada tahun sebelumnya, selain itu perkiraaan
kenaikan biaya yang akan dibutuhkan untuk proses produksi khususnya
perkiraan kenaikan bahan baku langsung yaitu kain dan kondisi terakhir
perekonomian perusahaannya.
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis melihat bahwa penyusunan
anggaran biaya produksi pada CV Azka Syahrani sudah memadai. Hal ini
dapat dilihat dari anggaran biaya produksi yang disusun oleh CV Azka
Syahrani telah dipenuhinya syarat anggaran, karakteristik anggaran, dan
adanya prosedur penyusunan anggaran.
Pada dasarnya metode penyusunan anggaran pada CV Azka Syahrani
menggunakan metode bottom up budgeting, yaitu penyusunan anggaran
dimana anggaran disiapkan oleh pihak yang akan melaksanakan anggaran
tersebut kemudian anggaran akan diberikan kepada pihak yang lebih tinggi
untuk mendapatkan persetujuan.
Penyusunan anggaran biaya produksi diawali dengan menyusun
anggaran produksi, setelah anggaran produksi tersusun maka disusun
anggaran biaya produksi yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

CV Azka Syahrani membuat anggaran berdasarkan jumlah aktual


produksi tahun sebelumnya, jumlah aktual produksi tahun 2013 sebanyak
50,000 unit ditambah 10-15% dari jumlah aktual produksi ditambah dengan
besarnya inflasi berdasarkan perkiraan pihak manajemen.
Anggaran produksi yang direncanakan pada tahun 2014 yaitu sebesar 65,000
unit dengan persediaan awal sebesar 5,000 unit. Dari rencana tersebut dapat
diketahui bahwa yang akan diproduksi perbulan yaitu 65,000 : 12 bulan =
5,417 unit perbulan.
Dalam anggaran produksi, produk yang harus dihasilkan dalam bulan
januari sampai dengan bulan desember adalah 65,000 unit. Pada realisasinya
jumlah yang dihasilkan selama satu tahun adalah 60,000 unit ini berarti
terdapat penurunan 5,000 unit atau 8,33% penyimpangan yang merugikan,
karena kuantitas produk yang sebenarnya lebih kecil dari yang direncanakan.

Selisih Anggaran Dengan Realisasi Biaya Produksi


CV Azka Syahrani
Tahun 2014
Keterangan Anggaran Realisasi Selisih F/UF
(Rp) (Rp)
Biaya Bahan Baku 8,369,426,000 8,186,229,103 183,196,897 F
BTKL 2,172,470,000 2,091,002,977 81,467,023 F
Biaya Overhead Pabrik 4,595,050,000 4,641,500,049 (46,450,049) UF
Total Biaya Produksi 15,136,946,000 14,918,732,179 218,213,821 F

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa penyimpangan total biaya produksi
adalah penyimpangan yang menguntungkan (favorable Variance), tetapi pada
biaya overhead pabrik terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan.
Penyimpangan–penyimpangan yang terjadi pada biaya produksi akan
dijelaskan sebagai berikut:
Penyimpangan Biaya Bahan Baku
Anggaran yang telah disahkan oleh pimpinan perusahaan dapat
dibandingkan dengan kondisi fisik maupun biaya yang dikeluarkan dalam
biaya bahan baku langsung selama proses produksi berlangsung. Analisa
penyimpangan dari biaya bahan baku langsung dilakukan dengan cara
membandingkan jumlah biaya yang telah dianggarkan dengan jumlah biaya
realisasi yang dikeluarkan.
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

Penyimpangan Biaya Bahan Baku


CV Azka Syahrani
Bulan Januari - Desember 2014
Bulan Anggaran Realisasi Selisih %

Januari 146,123,000 139,165,450 6,957,550 5.00%


Februari 143,423,000 136,593,350 6,829,650 5.00%
Maret 646,540,000 615,754,400 30,785,600 5.00%
April 1,883,900,000 1,983,073,350 -99,173,350 -5.00%
Mei 1,242,200,000 1,183,051,750 59,148,250 5.00%
Juni 1,316,846,000 1,266,198,299 50,647,701 4.00%
Juli 990,538,000 943,369,787 47,168,213 5.00%
Agustus 137,846,000 133,831,660 4,014,340 3.00%
September 138,608,000 134,571,660 4,036,340 3.00%
Oktober 513,177,000 488,740,449 24,436,551 5.00%
November 708,245,000 674,519,699 33,725,301 5.00%
Desember 501,980,000 487,359,249 14,620,751 3.00%
Total 8,369,426,000 8,186,229,103 183,196,897 2.00%
Penyimpangan yang terjadi antara anggaran dengan realisasi bahan
baku disebabkan karena adanya kenaikan harga standar bahan baku pada
saat realisasinya yaitu pada bulan april harga standar yang dianggarkan
sebesar Rp. 22,000 sedangkan harga standar bahan baku pada realisasinya
sebesar Rp. 24,500 perbedaan harga standar bahan baku tersebut disebabkan
karena supplier-supplier tidak mengirimkan bahan yang sudah dipesan
sebelumnya sehingga CV Azka Syahrani membeli bahan secara eceran yang
harganya lebih tinggi dibandingkan dengan harga supplier.
Dengan adanya selisih yang tidak menguntungkan (Unfavorable
Variance) anggaran biaya bahan baku tidak berperan dengan baik dalam
pengendalian biaya produksi perusahaan CV Azka Syahrani.

Penyimpangan Biaya Tenaga Kerja Langsung


Manajemen menyusun anggaran tenaga kerja langsung dengan
memperhitungkan anggaran untuk upah tenaga kerja langsung. Anggaran
yang telah disahkan oleh pimpinan perusahaan dapat dibandingkan dengan
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

kondisi maupun biaya yang dikeluarkan dalam biaya tenaga kerja langsung
selama proses produksi berlangsung. Analisa penyimpangan dari biaya tenaga
kerja langsung dilakukan dengan cara membandingkan jumlah biaya yang
telah dianggarkan dengan jumlah biaya realisasi yang dikeluarkan.

Penyimpangan Biaya Tenaga Kerja Langsung


CV Azka Syahrani
Bulan Januari - Desember 2014
Bulan Anggaran Realisasi Selisih %

Januari 48,110,000 43,739,250 4,370,750 9.99%


Februari 77,985,000 74,272,000 3,713,000 5.00%
Maret 103,280,000 98,367,750 4,912,250 4.99%
April 211,835,000 201,748,208 10,086,792 5.00%
Mei 502,765,000 507,843,456 (5,078,456) -1.00%
Juni 524,289,000 499,323,286 24,965,714 5.00%
Juli 320,320,000 310,990,625 9,329,375 2.99%
Agustus 37,119,000 33,744,550 3,374,450 10.00%

September 87,480,000 79,534,402 7,945,598 9.99%


Oktober 132,077,000 125,787,800 6,289,200 4.99%
November 57,980,000 52,709,100 5,270,900 10.00%
Desember 69,230,000 62,942,550 6,287,450 9.99%
Total 2,172,470,000 2,091,002,977 81,467,023 3.89%
Menurut pihak manajemen CV Azka Syahrani, Penyimpangan yang
terjadi disebabkan karena adanya kesalahan dalam penganggaran yaitu
anggaran yang dibuat lebih kecil dibandingkan realisasinya. Dalam membuat
anggaran para manager telah memprediksikan adanya kenaikan jumlah
produksi namun pada mei 2014 jumlah pesanan dari agen-agen meningkat
karena mendekati hari raya idul fitri sehingga permintaan pasar meningkat.
karena pesanan produksi meningkat, bahan baku yang akan diproduksi
diserahkan ke makloon lebih banyak dari jumlah yang diproduksi di CV Azka
Syahrani sendiri.
Dengan adanya selisih yang tidak menguntungkan (Unfavorable
Variance) anggaran biaya tenaga kerja langsung tidak berperan dengan baik
dalam pengendalian biaya produksi perusahaan CV Azka Syahrani.

Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik


Anggaran yang telah disahkan oleh pimpinan perusahaan dapat
dibandingkan dengan kondisi maupun biaya yang dikeluarkan dalam biaya
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

overhead atau biaya tidak langsung selama proses produksi berlangsung.


Analisa penyimpangan dari biaya overhead dilakukan dengan cara
membandingkan jumlah biaya yang telah dianggarkan dengan jumlah biaya
realisasi yang dikeluarkan.

Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik


CV Azka Syahrani
Tahun 2014
Bulan Anggaran Realisasi Selisih %

Biaya Bahan 2,520,900,000 2,546,382,922 25,482,922 1.00%


Penolong

Biaya Biaya Tenaga 1,351,500,000 1,365,167,976 13,667,976 1.00%


Kerja Penolong

Biaya Pabrikase 722,650,000 729,949,151 7,299,151 1.00%


Lainnya
Total biaya overhead 4,595,050,000 4,641,500,049 46,450,049 1.00%
pabrik
Oleh karena dalam pembebanan anggaran overhead terjadi jumlah
realisasi biaya overhead pabrik lebih besar dari pada jumlah biaya overhead
yang dianggarkan maka anggaran biaya overhead tidak memberikan peranan
yang besar dalam proses pengendalian biaya produksi dikarenakan terjadinya
penyimpangan atau varians yang besar.
Menurut pihak manajemen dari CV Azka Syahrani penyebab dari selisih
antara realisasi dengan anggaran biaya overhead atau biaya tidak langsung
tahun 2014 dikarenakan oleh :
a. Adanya kenaikan biaya untuk perlengkapan
Kenaikan biaya perlengkapan disebabkan adanya pengeluaran biaya
untuk penggantian dari peralatan yang sudah haus pemakaiannya dan
adanya kenaikan dari harga chemical.
b. Adanya kenaikan biaya servis dan pemeliharaan
Kenaikan biaya servis dan pemeliharaan disebabkan adanya
pengeluaran biaya untuk perbaikan mesin yang rusak.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
1. Prosedur penyusunan anggaran pada CV Azka Syahrani menggunakan
metode bottom up budgeting yaitu dilakukan oleh bagian produksi dan
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

bagian keuangan dan administrasi umum kemudian diserahkan kepada


komisaris/manager umum untuk disahkan sebagai anggaran yang
pasti, setelah mendapat pengesahan dari pimpinan perusahaan,
anggaran dibagikan kepada bawahan atau karyawan untuk
dilaksanakan proses produksi. Penyusunan anggaran produksi dimulai
dari penyusunan jumlah produksi kemudian penyusunan biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2. Anggaran biaya produksi pada CV Azka Syahrani tidak memberikan
peranan yang besar dalam proses pengendalian biaya produksi. Hasil
perbandingan antara anggaran dan realisasi pada biaya bahan baku
terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable
Variance) sebesar Rp. 99,173,350. Hal ini disebabkan karena adanya
kenaikan harga standar bahan baku yaitu pada bulan april harga
standar yang dianggarkan sebesar Rp. 22,000 sedangkan harga
standar bahan baku pada realisasinya sebesar Rp. 24,500. Pada
anggaran biaya tenaga kerja langsung penyimpangan yang tidak
menguntungkan (Unfavorable Variance) terjadi pada bulan mei yaitu
sebesar Rp. 5,078,456. Jumlah anggaran yang dibuat lebih kecil
dibandingkan dengan realisasinya, selisih tidak menguntungkan
tersebut dikarenakan jumlah pesanan pada bulan mei meningkat
sehingga jumlah produksi pun meningkat. Sedangkan pada biaya
overhead pabrik terjadi selisih tidak menguntungkan (Unfavorable
Variance) yaitu sebesar Rp. 46,450,049. Hal itu disebabkan karena
adanya kenaikan biaya untuk perlengkapan serta kenaikan biaya servis
dan pemeliharaan.

Saran
1. Manajemen perusahaan yang membuat perencanaan terhadap
anggaran tenaga kerja sebaiknya membuat jam kerja standar dan
biaya standar dalam proses produksi.
2. Dalam realisasi anggaran biaya produksi terdapat selisih tidak
menguntungkan (Unfavorable Variance) baik pada biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung maupun overhead pabrik maka dari itu
sebaiknya CV Akza Syahrani dalam penyusunan anggaran harus
memperhitungkan faktor-faktor yang tidak terduga seperti inflasi atau
kenaikan harga misalnya kenaikan harga bahan baku.
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

3. Manajemen perusahaan harus lebih tanggap dalam mengevaluasi


semua peralatan yang berumur kurang dari 5 tahun, agar bisa
diperhitungkan perkiraan dalam biaya pemeliharaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Nafarin, M., 2013. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3 Salemba Empat,


Jakarta.
Rudianto, 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.
Adisaputro, Gunawan, dan Anggarini, Yunita, 2011. Anggaran Bisnis. Edisi
Pertama Cetakan ke-2. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Alfian, D., Iriyadi, I. and Pramiudi, U., 2013. Anggaran Biaya Sebagai Alat
Pengendalian Manajemen Pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bogor.
Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 1(3).

Iriyadi, I., Supriadi, Y. and Vannywati, V., 2011. Pengaruh Profesionalisme


Auditor dan Etika Profesi Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 11(2), pp.75-81.
Munandar, M., 2013. Budgeting, Edisi 2. Cetakan Ke-14, BPPE, Yogyakarta
William, K.C., and Usry, M.F., 2006. Cost Accounting. Buku 1. Edisi 13,
Penerjemah: Krista, Salemba Empat, Jakarta.
Supriyono R. A., 2014. Akuntansi Biaya. Buku II. Edisi 2, Cetakan Ke-13,
BPFE, Yogyakarta.
Supriyono R. A., 2009. Sistem Pengendalian Manajemen. Buku I. Edisi 2,
BPFE, Yogyakarta.
Iriyadi, I. and Rosita, S.I., 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian
Internal Penjualan dan Kas Pada Perusahaan Jasa Penerbangan. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 1(1).

Muktiadji, N. and Hidayat, L., 2006. Pengendalian Kualitas Produk dengan


Metode Control Chart pada PT XYZ. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR),
6(1), pp.49-56.
Mulyadi., 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 5, Cetakan Ke-9, UPP STIM YPKN,
Yogyakarta.
Charles, T. Horngren., Datar, M. Srikant., and George, Foster,. 2008. Cost
Accounting. Edisi 11. PT Indeks, Jakarta.
Hidayat, L., Puspitasari, R. and Tantina, T., 2011. Analisis Sensitivitas Sebagai
Faktor Penting Dalam Suatu Pengambilan Keputusan Investasi. Jurnal
Ilmiah Ranggagading (JIR), 11(2), pp.134-141.
Mursyidi., 2008. Akuntansi Biaya. PT Refika Aditama, Bandung.
2015 Accounting Symposium
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN

Hansen, D. R., and Mowen, M., 2005. Management Accounting. Buku 2. Edisi
Ke-7, Penerjemah: Dewi Fitria Sari, Salemba Empat, Jakarta.
Pamungkas, B. and Iriyadi, I., 2007. Analisa Atas Pelaksanaan Audit Mutu
Internal Untuk Mengevaluasi Efektifitas Penerapan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001: 2000 Studi kasus pada PT. Murni Cahaya Pratama.
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 9(2).
James, P., Wilson, and Jhon, B., Chambell, 2006. Controlership. Alih bahasa
oleh Tjintjin Fenix Tjendra, Nugroho widyanto, Jaka Wasana dan Agus
Maulana, Erlangga,Jakarta.
Fees, Warren, 2005. Pengantar Akuntansi. Buku I. Edisi ke-21, Salemba
Empat, Jakarta
Pamungkas, B. and Triandi, T., 2007. Telaahan Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi Berbasis Komputer Akuntansi (Menggunakan Microsoft Excel)
Dalam Penyajian Laporan Keuangan Studi kasus pada Rumah Sakit
Islam Bogor. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 9(2).
Bastian, Bustami, dan Nurlela, 2007. Akuntansi Biaya. Edisi I. Cetakan Ke-1,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Weygant, Kieso, and Kimmel, 2005. Financial Accounting. Wiley, America.
Supriadi, Y., 2012. Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan Melalui Manajemen
Asset. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 14(1).
Garison, R. H., Noreen, E.W., Brewer, P.C. 2006. Alih Bahasa Hinduan, N.
Akuntansi manajerial buku 1 dan 2. Salemba Empat, Jakarta.
Blocher, E. J. 2007. Manajemen biaya (edisi 3) Alih bahasa oleh Tim
Penterjemah Penerbit Salemba Empat. Salemba Empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai