Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

Gambaran Umum Penganggaran Perusahaan

Disusun oleh : Dedi Rosandi

Nim : 01.1304.090
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat

dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah Gambaran Umum

Penganggaran Perusahaan

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam perbaikan

nilai dalam mata kuliah Manajemen Strategi. pada STIE Kalpataru. Makalah ini

membahas tentang: Gambaran Umum Penganggaran Perusahaan

Namun Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan saran dan

kritik yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat

bermanfat bagi kemajuan pendidikan kita semua.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Perencanaan dan Penganggaran Perusahaan

Perencanaan merupakan salah satu dari fungsi manajemen dan

penganggaran merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi

penganggaran perusahaan dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran

perusahaan berarti penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba,

sedangkan penganggaran bukan perusahaan (penganggaran nirlaba) berarti

penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.

Penganggaran beda dengan anggaran, perencanaan beda dengan rencana.

Perencanaan adalah proses menyusun rencana, sedangkan rencana adalah hasil

perencanaan. Penganggaran adalah proses menyusun anggaran, sedangkan

anggaran adalah hasil penganggaran. Rencana dapat dinyatakan dalam angka

(kuantitatif) tetapi dapat juga tidak dinyatakan dalam angka (kuantitatif),

sedangkan anggaran dinyatakan dalam angka (kuantitatif) dan umumnya dalam

satuan mata uang. Penganggaran sangat erat hubungannya dengan akunting,

karena penganggaran merupakan salah satu bidang akunting dan termasuk bagian

akunting manajemen.

Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, tetapi

anggaran juga mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat berdasarkan asumsi,

3
bila asumsinya berubah maka anggaran kurang bermanfaat, kecuali direvisi sesuai

dengan perubahan asumsi.

Fungsi dan Macam Anggaran Anggaran berfungsi sebagai alat

perencanaan memberikan gambaran yang jelas dalam satuan barang dan uang.

Anggaran berfungsi sebagai alat pelaksanaan memberikan pedoman agar

pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras. Anggaran berfungsi sebagai alat

pengawasan, yaitu digunakan sebagai alat menilai pelaksanaan pekerjaan.

Anggaran dapat dikelompokkan dari segi dasar penyusunan terdiri atas:

anggaran variabel dan anggaran tetap, dari segi penyusunan terdiri atas anggaran

periodik dan anggaran kontinu, dari segi jangka waktu terdiri atas: anggaran

jangka panjang dan anggaran jangka pendek, dari segi bidangnya terdiri atas:

anggaran operasional dan anggaran keuangan, dari segi kemampuan menyusun

terdiri atas: anggaran komprehensif dan anggaran parsial, dari segi fungsinya

terdiri atas anggaran apropriasi dan anggaran kinerja, dari segi penentuan harga

pokok produk terdiri atas: anggaran tradisional dan anggaran berdasar kegiatan.

4
BAB II

PENYUSUNAN DAN FUNGSI ANGGARAN

2.1. PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL 

A. Peramalan Jualan 

Peramalan menurut L.F. Orwick merupakan fungsi manajemen pertama

sebelum dilakukan perencanaan. Penganggaran merupakan salah satu jenis

perencanaan, karena anggaran adalah salah satu jenis rencana. Oleh karena itu,

sebelum dibuat anggaran terlebih dahulu dibuat ramalan. Dalam hal ini sebelum

dibuat anggaran jualan terlebih dahulu dibuat ramalan jualan.

Teknik membuat ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan

kuantitatif. Teknik membuat ramalan jualan secara kualitatif dengan

menggunakan metode pendapat, antara lain: pendapat para ahli, pendapat para

pramuniaga, pendapat survey konsumen, pendapat para manajer pemasaran.

Peramalan jualan secara kuantitatif, antara lain dapat menggunakan analisis trend

garis lurus, analisis trend bukan garis lurus, analisis regresi sederhana, analisis

regresi berganda, dan metode distribusi probabilitas.

Peramalan jualan secara kualitatif biasanya digunakan untuk perusahaan

yang baru berdiri, belum mempunyai data kuantitatif, mempunyai data kuantitatif

tetapi tidak dapat digunakan (tidak lengkap). Peramalan jualan secara kualitatif

sifatnya subjektif, tidak seobjektif peramalan jualan secara kuantitatif.

5
B. Penyusunan Anggaran Jualan

Anggaran jualan adalah anggaran hasil penjualan. Jualan artinya hasil

penjualan. Penjualan artinya proses menjual. Menjual artinya menyerahkan

sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu pada saat tertentu.Kegunaan

anggaran jualan terutama sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya, dan sebagai

ujung tombak dalam memperoleh laba.Faktor yang mempengaruhi anggaran

jualan selain ramalan jualan, antara lain faktor: pemasaran, keuangan, ekonomis,

teknis, kebijakan perusahaan, penduduk, kondisi, dan lain-lain.

Penyusunan anggaran jualan dimulai dari mempertimbangkan faktor yang

mempengaruhi anggaran jualan. Setelah itu menetapkan harga jual untuk produk

tertentu dan daerah tertentu. Kemudian membuat taksiran tiap jenis produk yang

akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu. Langkah

selanjutnya adalah memperhitungkan anggaran jualan, dan kemudian disusunlah

anggaran jualan.

C. Pengertian Produksi dan Anggaran Biaya Produksi

Biaya pabrik beda dengan biaya produksi, biaya pabrik meliputi biaya

bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead

pabrik (BOP) yang terjadi pada satu periode, yaitu periode ini, sedangkan biaya

produksi meliputi BBB, BTKL, dan BOP yang terjadi pada dua periode, yaitu

periode lalu dan periode ini.

6
Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah

proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi

dijadwalkan. Dengan demikian istilah anggaran produksi tidak tepat. Oleh karena

itu Kegiatan Belajar 1 ini diberi judul anggaran produk, karena produk perlu

dianggarkan.

Untuk menyusun anggaran produksi atau anggaran produk jadi dihasilkan

periode ini dihitung berdasarkan anggaran jualan ditambah sediaan produk jadi

akhir yang dianggarkan, menghasilkan produk jadi siap dijual. Produk jadi siap

dijual dikurang sediaan produk jadi awal menghasilkan produk yang dianggarkan,

dalam hal ini anggaran produk jadi dihasilkan periode ini:

Anggaran produk dapat disusun dalam empat cara: (1) mengutamakan

stabilitas produk, (2) mengutamakan stabilitas sediaan, (3) kombinasi stabilitas

produk dengan stabilitas sediaan, (4) disesuaikan dengan keperluan manajemen.

D. Penyusunan Anggaran Bahan Baku

Tujuan utama disusun anggaran bahan baku adalah untuk menjaga

kelancaran produksi, dan bahan baku adalah komponen utama dari suatu produk.

Kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai adalah kuantitas bahan baku

yang dibeli ditambah kuantitas sediaan bahan baku awal. Kuantitas bahan baku

dipakai adalah kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai dikurang kuantitas

sediaan bahan baku. Biaya bahan baku adalah kuantitas bahan baku dipakai dikali

harga bahan baku per unit. Kuantitas bahan baku dipakai dapat juga diperoleh dari

7
kuantitas produk jadi yang diproduksi periode ini dikali standar bahan baku

dipakai per unit produk.

Belian bahan baku adalah biaya bahan baku ditambah sediaan bahan baku

awal dikurang sediaan bahan baku akhir.

E. Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya

Overhead Pabrik

Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang langsung bekerja

mengolah produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang harus dibayar

untuk tenaga kerja langsung. Upah untuk tenaga kerja langsung biasanya

menggunakan sistem upah per unit produk yang dihasilkan atau sistem upah per

jam kerja langsung. Untuk memperoleh biaya tenaga langsung yang dianggarkan

adalah jam kerja langsung terpakai dikali standar upah tenaga kerja langsung per

jam. Jam kerja langsung terpakai adalah produksi dianggarkan dikali standar jam

tenaga kerja langsung.

Dengan adanya anggaran tenaga kerja langsung dapat disiapkan kas untuk

pembayarannya, sehingga dapat memperlancar produksi.

Anggaran tenaga kerja langsung besar kecilnya dipengaruhi oleh produk

dianggarkan, standar jam kerja langsung, dan standar tarif upah tenaga kerja

langsung.

Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya yang terjadi di pabrik, selain

biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Bila ingin menyusun anggaran

rugi-laba metode penentuan harga pokok variabel (variable costing) maka biaya

8
overhead pabrik dipisahkan menjadi BOP variabel dan BOP tetap, tetapi bila ingin

menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok penuh BOP tidak

perlu dipisahkan menjadi dua, terkecuali untuk kepentingan pembedaan anggaran

rugi-laba antara metode penentuan harga pokok variabel dengan metode

penentuan harga pokok penuh.

2.2. PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL III

A. Penyusunan Anggaran Beban Penjualan 

Beban penjualan meliputi: beban komisi penjualan, beban promosi, beban

distribusi, beban penghapusan piutang usaha, beban turun harga, tetapi tidak

termasuk harga pokok barang terjual.

Beban penghapusan piutang usaha dan beban turun harga yang termasuk

beban penjualan, karena beban tersebut terjadinya ditaksir, sudah diduga.

Penghapusan piutang usaha dan turun harga yang terjadinya tidak terduga

(insidental) tidak termasuk beban penjualan, tetapi termasuk pos luar biasa

(insidental).

Beban penjualan merupakan beban (biaya) yang dikelompokkan menurut

fungsi organisasi, dalam hal ini beban penjualan merupakan tanggung jawab

fungsi manajer penjualan atau yang lebih luas lagi. tanggung jawab fungsi

manajer pemasaran. Beban penjualan terjadi sebagai akibat adanya kegiatan

penjualan. Beban penjualan berguna untuk meningkatkan volume barang yang

dijual.

9
Oleh karena itu, bila barang yang dijual tidak meningkat, sedangkan beban

penjualan meningkat maka manajer harus bertanggung jawab mengenai

permasalahan tersebut.

B. Penyusunan Anggaran Beban Administrasi dan Anggaran Rugi

Laba 

Anggaran beban administrasi dan umum merupakan salah satu unsur

beban usaha. Beban usaha terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi dan

umum. Oleh karena itu, beban administrasi dan umum adalah beban usaha

dikurang beban penjualan. Beban administrasi dan umum adalah beban selain

beban penjualan, selain harga pokok barang terjual, selain beban non usaha.

Kegunaan anggaran beban administrasi dan umum pada dasarnya untuk

menunjang kegiatan produksi dan kegiatan penjualan.

Salah satu unsur beban administrasi dan umum adalah beban depresiasi

bangunan, beban depresiasi kendaraan dan alat keperluan kantor. Untuk

menentukan beban depresiasi ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara

lain: metode beban tetap, metode beban berkurang, metode beban bertambah, dan

metode beban variabel.

Anggaran beban administrasi dan umum adalah salah satu unsur anggaran

operasional. Oleh karena itu, anggaran beban administrasi dan umum diperlukan

dalam menyusun anggaran rugi-laba.

Anggaran rugi-laba yang merupakan tujuan disusunnya anggaran

operasional memerlukan anggaran keuangan, sebaliknya anggaran keuangan

10
memerlukan anggaran operasional. Sebagai contoh, untuk menyusun anggaran

rugi-laba (anggaran operasional) diperlukan anggaran sediaan (anggaran

keuangan), seperti anggaran sediaan bahan baku untuk menyusun anggaran biaya

bahan baku, anggaran sediaan produk jadi dan sediaan produk dalam proses

diperlukan untuk menyusun anggaran rugi-laba. Di sisi lain untuk menyusun

anggaran keuangan (anggaran neraca), seperti anggaran modal sendiri (anggaran

laba di tahan) diperlukan anggaran rugi-laba, karena rugi-laba mempengaruhi

besar kecilnya modal sendiri (anggaran keuangan). Rugi mengurangi modal

sendiri, sedangkan laba menambah modal sendiri

2.3. PENYUSUNAN ANGGARAN KEUANGAN 

A. Penyusunan Anggaran Kas 

Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan

memberikan alasan mengenai perubahan kas dan memberikan alasan mengenai

perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas

dan arus kas keluar sebagai arus kas digunakan sehingga tampak kelebihan atau

kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.

Kas masuk dan kas keluar diklasifikasikan dalam kegiatan utama

perusahaan, yaitu kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.

Salah satu tujuan pokok disajikan anggaran kas adalah untuk

menyelesaikan anggaran tentang likuiditas organisasi, dan manfaat (guna)

11
anggaran kas untuk mengetahui posisi kemampuan membayar kegiatan rutin

(kewajiban jangka pendek), serta memperkuat posisi dalam penawaran.

Anggaran kas dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu bentuk tunggal dan

bentuk campuran.

Cara penyusunan anggaran kas ada dua cara pendekatan, yaitu (1)

pendekatan kas masuk dan kas keluar atau metode langsung, (2) pendekatan

akunting keuangan atau metode tak langsung (metode rekonsialisasi).

Penyusunan Anggaran Piutang

Piutang adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor kepada debitor

yang bersedia melunasi pada waktu yang akan datang. Piutang usaha adalah

piutang yang timbul karena menjual barang atau jasa secara kredit.

Kegunaan piutang usaha yang utama adalah untuk meningkatkan volume

barang yang dijual agar mampu bersaing.

Faktor yang mempengaruhi anggaran piutang antara lain: volume barang

yang dijual secara kredit, standar kredit, jangka waktu kredit, pemberian

potongan, pembatasan kredit, kebijakan penagihan piutang.

Langkah penyusunan anggaran piutang usaha; pertama, mengumpulkan

data realisasi dan anggaran jualan; kedua, menentukan taksiran piutang tak

tertagih (bila ada) dan syarat pembayaran; ketiga, menghitung anggaran piutang

usaha termasuk menghitung taksiran kerugian piutang (bila ada); dan keempat,

menyusun anggaran piutang

12
2.4. PENYUSUNAN ANGGARAN KEUANGAN II

A. Penyusunan Anggaran Sediaan 

Sediaan pada perusahaan manufaktur terdiri atas: sediaan produk jadi,

sediaan produk dalam proses, sediaan bahan baku, sediaan bahan pembantu,

sediaan suku cadang, sediaan pernik, tetapi yang dibahas hanya tiga macam

sediaan, yaitu sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, dan sediaan

bahan baku.

Sediaan pada perusahaan dagang terdiri atas: sediaan barang dagangan,

dan sediaan pernik, tetapi yang dibahas hanya sediaan barang dagangan.

Cara menentukan anggaran sediaan produk jadi dan sediaan produk dalam

proses menggunakan (1) tingkat perputaran sediaan. Anggaran sediaan produk

jadi juga dapat dihitung dengan cara (2) membuat anggaran produk.

Anggaran sediaan bahan baku dapat dihitung dengan tiga cara: (1)

menggunakan tingkat perputaran sediaan, dapat dengan cara (2) menentukan

tingkat kuantitas pesanan ekonomis (KPE), di samping itu juga dapat dihitung

dengan cara (3) membuat anggaran belian bahan baku.

Anggaran sediaan barang dagangan dapat dihitung dengan tiga cara: (1)

tingkat perputaran sediaan, (2) menentukan tingkat pesanan ekonomis., dan (3)

membuat anggaran belian barang dagangan.

13
Cara menentukan anggaran sediaan bahan baku dengan memb:aat

anggaran belian bahan baku, dan cara menentukan anggaran sediaan barang

dagangan dengan membuat anggaran belian barang dagangan cocok bila akunting

keuangan menggunakan pencatatan metode fisik.

Penyusunan Anggaran Utang dan Neraca

Utang meliputi utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Utang

jangka pendek adalah utang yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.

Seperti: utang usaha, beban terutang, utang wesel, dan lain-lain. Utang jangka

panjang adalah utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun, seperti utang

obligasi.

Utang jangka pendek digunakan untuk membelanjai modal kerja (harta

lancar), sedangkan utang jangka panjang digunakan untuk membelanjai harta tak

lancar. Belanja harta lancar dan harta tak lancar ini dapat digunakan untuk

kegiatan ekspansi, yaitu memperluas kegiatan produksi dan pemasaran untuk

meraih laba yang sebesar-besarnya.

Kegiatan ekspansi akan memperbesar utang, di samping itu juga struktur

modal mempengaruhi besar kecilnya utang, semakin besar modal sendiri semakin

besar kesempatan memperoleh utang yang besar, sebaliknya semakin kecil modal

sendiri yang dimiliki semakin kecil kemungkinan memperoleh utang yang besar.

Modal sendiri dari suatu badan usaha strukturnya berbeda antara badan

usaha yang satu dengan badan usaha yang lain. Di Indonesia dikenal badan usaha

perseorangan, firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, dan koperasi.

14
2.5. PENYUSUNAN ANGGARAN VARIABEL DAN ANGGARAN TETAP

A. Penyusunan Anggaran Perusahaan Industri 

Penyusunan anggaran tetap perusahaan industri terdiri atas anggaran

operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional dan anggaran

keuangan disebut anggaran induk. Anggaran tetap menggunakan metode

penentuan harga pokok penuh, sedangkan anggaran variabel menggunakan

penentuan harga pokok variabel. Anggaran tetap disusun untuk diperbandingkan

dengan realisasi laporan keuangan dihasilkan oleh akunting keuangan, sedangkan

anggaran variabel digunakan manajemen untuk perencanaan laba jangka pendek

dan pengambilan keputusan keuangan, seperti: keputusan menerima atau menolak

pesanan khusus, keputusan menaikkan harga jual atau menaikkan volume jualan.

Dalam anggaran tetap terdapat: anggaran jualan, anggaran produk,

anggaran biaya bahan baku dan anggaran belian bahan baku, anggaran biaya

overhead pabrik, anggaran harga pokok barang terjual, anggaran laba-rugi,

anggaran kas, dan anggaran neraca.

Dalam anggaran variabel terdapat anggaran laba-rugi direncanakan dengan

membuat anggaran titik impas, dan anggaran laba-rugi untuk alternatif

pengambilan keputusan.

15
B. Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang

Perusahaan manufaktur (industri) kegiatannya membeli barang untuk

diolah menjadi produk jadi, sedangkan perusahaan dagang kegiatannya membeli

barang untuk dijual. Dengan demikian anggaran pada perusahaan dagang lebih

sedikit daripada perusahaan industri. Penyusunan anggaran perusahaan dagang

lebih sederhana dibandingkan dengan penyusunan anggaran perusahaan

manufaktur, karena dalam perusahaan dagang tidak terdapat istilah bahan baku,

tenaga kerja langsung overhead pabrik, produk jadi, dan produk dalam proses.

Produk jadi yang terdapat dalam perusahaan manufaktur, dalam perusahaan

dagang terdapat barang dagangan.

Seperti halnya pada perusahaan manufaktur terdapat anggaran tetap dan

anggaran variabel, pada perusahaan dagang juga terdapat anggaran tetap dan

anggaran variabel, tetapi pada perusahaan dagang tidak menggunakan metode

penentuan harga pokok penuh untuk menyusun anggaran tetap seperti yang

terdapat pada perusahaan manufaktur. Anggaran tetap pada perusahaan dagang

meliputi anggaran jualan, anggaran belian barang dagangan, anggaran harga

pokok barang terjual, anggaran beban penjualan dan administrasi (beban usaha),

anggaran laba-rugi, anggaran kas, dan anggaran neraca.

Begitu juga dalam hal menyusun anggaran variabel pada perusahaan

dagang tidak menggunakan metode penentuan harga variabel seperti yang terdapat

pada perusahaan manufaktur. Hal ini disebabkan perusahaan dagang tidak

berproduksi sehingga tidak menggunakan metode penentuan harga pokok produk.

Harga pokok barang terjual pada perusahaan dagang merupakan biaya variabel,

16
sedangkan harga pokok barang terjual dalam perusahaan manufaktur yang

menggunakan metode penentuan harga pokok penuh bukan termasuk biaya

variabel, kecuali menggunakan metode penentuan harga pokok variabel.

Anggaran variabel pada perusahaan dagang seperti halnya pada perusahaan

manufaktur dapat digunakan untuk perencanaan laba jangka pendek dan dapat

juga digunakan dalam pengambilan keputusan, hanya saja dalam Kegiatan Belajar

2 ini tidak diuraikan tentang anggaran variabel yang digunakan dalam

pengambilan keputusan, karena pada dasarnya sama dengan perusahaan

manufaktur.

C. Penyusunan Anggaran Perusahaan Jasa

Bank seperti halnya kegiatan produksi di perusahaan atau kegiatan

pembeli barang dagangan di pasar perusahaan dagang. Kegiatan kredit di bank

seperti halnya kegiatan penjualan di perusahaan manufaktur dan perusahaan

dagang.

Siapa pun di bank terdiri atas simpanan giro, simpanan tabungan, dan

simpanan deposito.

Kredit di bank terdiri atas, kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit

konsumsi. Kredit modal kerja dan kredit investasi biasanya disebut kredit

produksi sebagai lawan kredit konsumsi.

Dalam penjelasan anggaran variabel per gandaan, bunga simpanan

merupakan biaya variabel sedangkan bunga kredit dapatan (revenues).

17
Analisis selisih pada perusahaan pada perubahan analisis selisih terdiri dari

atas analisis selisih kredit berupa selisih volume kredit dan analisis selisih

simpanan berupa selisih volume simpanan selisih tingkat bunga simpanan dan

selisih biaya bunga simpanan.

Pada perusahaan jasa perpakiran juga dapat dibuat analisis titik impas

seperti halnya pada perusahaan jasa, analisis titik impas penting dalam hal

persamaan jangka pendek karena dengan diketahui titik impas dapat menyediakan

barang jasa yang dijual agar tidak berada di bawah titik impas yang

mengakibatkan perusahaan merugi.

2.6. ANALISIS KEUANGAN DAN AKUNTING DALAM PENYUSUNAN

ANGGARAN

A. Penggunaan Analisis Keuangan untuk Penyusunan Anggaran 

Analisis keuangan berupa rasio keuangan dan analisis masa resisi dapat

digunakan untuk menyusun anggaran.

Rasio keuangan meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio

rentabilitas. Rasio rentabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba dengan sumber daya yang tersedia. Rasio

rentabilitas, seperti: margin laba kotor, rentabilitas ekonomis, dan rentabilitas

modal sendiri. Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban lancar. Rasio likuiditas seperti: rasio kas, rasio

piutang, rasio cepat, rasio lancar, perputaran sediaan, periode pengumpulan,

18
piutang. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio solvabilitas seperti rasio utang dan

modal, rasio utang jangka panjang dengan modal, struktur keuangan vertikal, dan

struktur keuangan horizontal. Untuk menyusun anggaran digunakan rasio

keuangan yang ideal menurut manajemen.

Untuk mengantisipasi keadaan masa resisi sangat penting bagi suatu

perusahaan membuat anggaran pada masa sebelum resisi dan pada masa resisi

yang kemungkinan akan terjadi.

B. Kerancuan dalam Akunting

Aktiva tetap tidak berwujud beda artinya dengan aktiva tidak berwujud.

Aktiva tidak berwujud meliputi arti aktiva tetap tidak berwujud dan aktiva lancar

tidak berwujud, serta aktiva tidak lancar lainnya yang tidak berwujud.

Kewajiban beda artinya dengan utang. Kewajiban meliputi arti utang dan

modal sendiri.

Penghasilan beda dengan pendapatan, penghasilan artinya proses

memperoleh hasil, sedangkan pendapatan artinya proses memperoleh yang

didapat. Dalam laporan laba-rugi mestinya menggunakan istilah hasilan (income)

dan dapatan (revenues), bukan penghasilan dan pendapatan, karena yang

dimaksud bukan prosesnya, tetapi hasilnya.

19
Biaya (cost) dan beban (expenses) dapat beda maksudnya. Biaya dalam

arti luas meliputi harga pokok dan beban. Biaya dalam arti luas tidak dapat

digunakan dalam akunting keuangan.

Biaya pabrik beda dengan biaya produksi, biaya produksi meliputi biaya

pabrik, sedangkan biaya pabrik bagian daripada biaya produksi.

2.7. PENGANGGARAN NIRLABA

A. Gambaran Umum Penganggaran Nirlaba 

Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi

organisasi sektor publik. Anggaran publik penting sebab anggaran membantu

menentukan tingkat kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrumen

kebijakan fiskal pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui

kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Dengan anggaran, pemerintah dapat

mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakkan pembangunan

sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup

masyarakat. Anggaran merupakan sarana untuk menunjukkan akuntabilitas

pemerintah terhadap publik.

Terdapat dua pendekatan dalam menyusun anggaran sektor publik, yaitu

pendekatan tradisional dan pendekatan Manajemen Publik Baru (MPB). Anggaran

tradisional memiliki ciri utama bersifat tambahan dan bersifat belanja bagian.

Pendekatan dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan dari sistem tradisional.

Anggaran dengan pendekatan MPB terdiri dari beberapa jenis, yaitu anggaran

20
kinerja, anggaran berdasar nol, dan SP3. Anggaran dengan pendekatan MPB

sangat menekankan pada-konsep nilai uang dan pengawasan atas kinerja keluaran.

Perubahan dari sistem anggaran tradisional menuju sistem anggaran dengan

pendekatan MPB merupakan bagian penting dari reformasi anggaran. Reformasi

anggaran sektor publik dilakukan untuk menjadikan anggaran lebih berorientasi

pada kepentingan publik dan menekankan nilai uang. Beberapa jenis anggaran

dengan pendekatan MPB, seperti anggaran berdasar nol, SP3 dan anggaran kinerja

perlu dikaji lebih mendalam sebelum diaplikasikan, karena pada masing-masing

jenis anggaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Penerapan sistem

anggaran juga perlu mempertimbangkan aspek sosial, kultural, dan kesiapan

teknologi yang dimiliki oleh pemerintah.

2.8. Sistem perencanaan, pemrograman dan penganggaran (SP3)

Dari uraian tentang sistem perencanaan, pemrograman dan penganggaran

(SP3) ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan:

1.  Bahwa SP3 adalah alat pembantu bagi pemimpin untuk mengambil keputusan

di dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Ini berarti

bahwa SP3 bukanlah suatu sistem yang merencanakan atau memformulasikan

sesuatu tujuan sebagaimana biasanya yang menjadi esensi pokok dari suatu

perencanaan. Bagaimana kualifikasi satu tujuan misalnya tujuan

pembangunan dari suatu negara, atau daerah tertentu bukanlah tanggung

jawab SP3, karena hal seperti itu merupakan tanggung jawab dari pemegang

21
kendali politik kenegaraan. Apa yang telah diformulasikan oleh para

pemegang kendali politik kenegaraan, yaitu para negarawan dan politisi baik

yang ada di dalam pemerintahan maupun yang ada di dalam Lembaga

Legislatif yang kelak menjadi tujuan nasional, ke arah mana seluruh

kebijakan ditujukan. Di sinilah letak peranan SP3, yaitu sebagai alat yang

dipakai untuk merumuskan berbagai macam kegiatan yang didukung oleh

sumber yang langka yang karenanya harus disusun pengalokasian

penggunaannya secara nasional, berdaya guna dan berhasil guna sehingga

tujuan yang telah ditetapkan oleh para pemegang kendali pemerintahan dan

kenegaraan itu benar-benar dicapai. Sebagai suatu metode dan sebagai suatu

sistem tata laksana anggaran, SP3 dapat memungkinkan pendayagunaan

secara maksimal daya yang langka tersebut, melalui suatu proses perencanaan

yang di dalamnya terlihat proses mencari alternatif pemecahan masalah.

Apabila hal tersebut telah dapat diketahui maka selanjutnya dapat menuju

kepada penyusunan langkah konkret dalam bentuk pembuatan program dan

pembuatan anggaran.

2.  Bahwa SP3 meletakkan tanggung jawab yang besar terhadap pemimpin untuk

berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mengusahakan agar

aparat organisasi yang di bawah koordinasi dan kekuasaan/komandonya,

tidak ada yang terlepas atau menyimpang dari sasaran yang hendak dicapai.

Konsekuensinva ialah pemimpin harus merupakan pemegang inisiatif yang

dominan di dalam mengarahkan pembuatan perencanaan dan pembuatan

program serta kegiatan yang harus dilakukan oleh aparat secara integratif.

22
3.  Bahwa SP3 adalah proses perencanaan anggaran yang merupakan refleksi

dari pengalaman yang lalu, yang mempengaruhi anggaran yang sekarang dan

kemudian proyeksi pada anggaran yang akan datang. Dalam menetapkan,

berbagai macam program dan proyek di samping terikat kepada tujuan jangka

pendek dan menengah serta jangka panjang juga terikat kepada kemampuan

yang nyata dari hasil pelaksanaan sehingga memungkinkan perubahan atau

variasi’ dari penentuan target berikutnya.

23
BAB III

PENYUSUNAN ANGGARAN NEGARA INDONESIA

3.1. Penyusunan Anggaran Negara di Indonesia 

Tahap penyusunan anggaran negara di Indonesia pada dasarnya ada empat

karena tahap pengawasan atas pelaksanaan anggaran termasuk tahap pelaksanaan

anggaran. Tahap pertama adalah tahap persiapan, yaitu tahap penyusunan

rancangan anggaran yang memerlukan jangka waktu penyusunan sekitar 6 bulan.

Pada tahap pertama ini pekerjaan persiapan anggaran dilaksanakan oleh unit

khusus dalam suatu organisasi pemerintahan, di Indonesia dilaksanakan oleh

Departemen Keuangan cq. Direktorat Jenderal Anggaran bekerja sama dengan

Bappenas yang menyangkut anggaran pembangunan. Tahap kedua, adalah tahap

pengesahan yaitu tahap pengajuan rancangan anggaran kepada DPR untuk

disahkan, yang memerlukan jangka waktu sekitar 3 bulan. Pada tahap kedua ini

merupakan tahap penentuan anggaran, meliputi kegiatan analisis, evaluasi atas

berbagai macam permintaan anggaran dengan mempertimbangkan faktor

penunjang dan faktor penghambat terutama prioritas target yang hendak dicapai,

selain itu disiapkan semua memorandum (nota keuangan) yang memberikan

alasan bagi penentuan anggaran. Tahap ketiga adalah tahap pelaksanaan dan

pengawasan anggaran memerlukan waktu 12 bulan. Pada tahap ketiga ini

dipersoalkan tentang tata cara pengurusan uang anggaran dan cara

pengawasannya. Tahap keempat adalah tahap terakhir, yaitu tahap

24
pertanggungjawaban anggaran memerlukan waktu 6 bulan. Pada tahap keempat

ini merupakan tahap penyusunan laporan pertanggungjawaban anggaran, laporan

realisasi anggaran, Nota Perhitungan Anggaran Negara (Nota PAN) yang disertai

hasil pemeriksaan BPK. Dengan demikian satu siklus anggaran memerlukan

jangka waktu 2 7 bulan.

Anggaran Sumber dan Belanja Negara yang sering dikenal dengan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah sesungguhnya merupakan anggaran kas, yaitu anggaran sumber

atau anggaran pendapatan merupakan anggaran kas masuk, sedangkan anggaran

belanja merupakan anggaran kas keluar.

25

Anda mungkin juga menyukai