Anda di halaman 1dari 27

95

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan ke arah lebih maju PT. Nitya Nandha adalah dengan memanfaatkan

semua informasi tersebut ke dalam model-model kuantitatif perumusan strategi

dan sebaiknya menggunakan beberapa model sekaligus, agar dapat memperoleh

analisis yang lengkap dan akurat.

Model yang dipergunakan adalah :

1. Analisis Dekriptif

2. Matriks Internal / Eksternal

3. Diagram Cartesius

4. Matriks SWOT

B. Analisis Deskriptif

Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang produk ataupun jasa,

mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat

dicapai melalui upaya untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat

keuntungan atau laba operasional perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika

95
96

perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa

yang mereka produksi. Dengan melakukan penerapan strategi pemasaran yang

akurat melalui pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga

posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan.

Seperti diketahui strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh terpadu dan

menyatu di bidang pemasaran yang memberikan paduan tentang kepentingan yang

akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran Untuk menganalisa pemasaran

PT. Nitya Nandha konsep yang dianggap efektif adalah dengan menggunakan

konsep Marketing Mix P7, yaitu:

a. Product

b. Promotion

c. Price (Harga)

d. Human Resource

e. Process

f. Place (tempat)

g. Physical Evidence

a. Produk

Produk yang baik berupa barang dan jasa sampai saat ini pada PT. Nitya

Nandha yaitu :

1. Coverall / wearpack (pakaian kerja berat lapangan).

2. Chef Uniforms (pakaian untuk koki)

3. Apron / Celemek
97

4. Nurse Tunic / Kemeja dan blus untuk perawat

5. Seragam sekolah.

6. Work Pants / Celana kerja

7. Scrub set / pakaian dokter

8. Lab coat / Jubah laboratorium

9. Hi Vis / Pakaian visibilitas tinggi

Adapun gambaran umum produk barang dan jasa adalah sebagai berikut:

1. Coverall / Wearpack

Sebuah pakaian yang dibuat dengan kain bertekstur tebal dibuat untuk

pekerjaan beresiko tinggi, misalnya di bengkel kerja, pekerjaan bangunan,

pekerjaan industri berat seperti pengeboran gas alam atau minyak bumi.

2. Chef Uniforms pakaian yang dipakai oleh koki, biasanya dilengkapi

dengan kain mesh berlubang agar panas tubuh dapat cepat keluar dari

badan berhubung sebagian besar pekerjaan koki berada di depan tungku

api.

3. Apron / Celemek, sebuah potongan garmen yang dipakai untuk

melindungi pakaian dari cipratan masakan, dipakai oleh koki serta pelayan

toko dan restaurant.

4. Nurse Tunic adalah pakaian kerja yang digunakan oleh perawat rumah

sakit ataupun klinik serta beberapa salon kecantikan.

5. Seragam Sekolah, Seragam yang digunakan oleh siswa sekolah dari

Kindergarten/TK, Elementary/ SD, Junior High / SMP, High School /


98

SMA, Medical university / Sekolah medis serta Boarding school / Sekolah

berasrama.

6. Work Pants / Celana kerja adalah celana jenis kargo yang digunakan untuk

pekerjaan menengah dari pembersih jalan hingga tukang kayu.

7. Scrub set adalah pakaian operasional untuk para pekerja medis seperti

doktor dan perawat saat berada di kamar operasi ataupun saat di ruang

UGD.

8. Lab Coat adalah pakaian kerja bagi seseorang yang bekerja di

laboratorium, digunakan untuk melindungi tubuh dari cipratan cairan

kimia.

9. Hi Vis adalah pakaian untuk pekerja yang berada di lingkungan yang

redup ataupun pekerja yang berada di tempat berbahaya, pakaian

dilengkapi oleh reflektor yang berfungsi memantulkan cahaya agar pekerja

mudah terlihat, misalnya pekerja yang memperbaiki jalan, ataupun pekerja

yang bekerja di bandara atau tempat lainnya.

b. Promosi

Bentuk-bentuk promosi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Nitya Nandha

dalam meningkatkan penjualannya, yaitu :

1. Periklanan / Advertising Media cetak

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada

informasi tentang keunggulan PT. Nitya Nandha yang disusun kata-


99

katanya sedemikian rupa dengan mengubah pikiran seseorang untuk

datang ke PT. Nitya Nandha, untuk memesan seragam.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh PT. Nitya Nandha dalam

iklan media cetak yaitu memasang iklan di beberapa majalah asing

ataupun majalah lokal untuk para ekspatriat di Indonesia.

2. Sponsorhip atau endorsement

Kegiatan sponsorship dilakukan oleh PT. Nitya Nandha dalam

acara-acara kegiatan amal dan community gathering (acara komunitas)

dengan membuat seragam untuk para anggota komunitas tersebut.

3. Tele Marketing

Kegiatan pemasaran langsung dengan memanfaatkan telepon

ataupun fax. Dengan harapan dapat menarik perhatian calon pembeli bila

dipromosikan secara langsung kepada pemilik bisnis seragam.

4. E-Commerce

PT. Nitya nandha melakukan e-commerce dengan cara :

a. E-mail marketing

b. SEM (Search engine marketing)

c. Website development

d. Social Media Marketing


100

c. Price (Harga)

Harga tarif produk dan jasa yang di berikan sebagai sosialisasi sangat

menentukan keberhasilan pemasaran, jika harga yang kompetitif dibarengi dengan

tingginya kualitas pelayanan barang dan jasa , maka konsumen akan lebih tertarik

menggunakan jasa PT. Nitya nandha untuk membuat seragam.

Harga
Model/Styling Seragam
USD IDR

Coverall / wearpack 15 195.000


Chef Uniforms 8 104.000
Apron / Celemek 3 39.000
Nurse Tunic 6 78.000
Seragam sekolah
TK / Kindergarten 9 117.000
SD / Elementary (Set) 12 156.000
SMP /Junior High (Set) 14 182.000
SMA / High school (set) 14 182.000
Work Pants / Celana kerja 12 156.000
Scrub set / pakaian dokter 10 130.000
Lab coat / Jubah laboratorium 5 65.000
Hi Vis / Pakaian visibilitas tinggi 25 325.000

*) harga tahun 2015 dan jika dollar diasumsikan rata-rata = Rp. 13000/USD
Mohon diperhatikan bahwa harga diatas adalah harga rata-rata FOB (Freight On
Board). Setiap garmen memiliki spesifikasi yang berbeda-beda
Tabel 4.1 Daftar harga seragam di PT. Nitya Nandha
101

Volume Penjualan PT. Nitya Nandha

Volume
Penjualan Total Nilai
Tahun Persentase
Penjualan
(per pcs)

2013 463.331 $ 1.337.673,32 29.25%

2014 515.982 $ 1.452.212 32.56%

2015 604.645 $ 1.734.385 38.17%

Jumlah 1.583.958 $ 4.524.270,32 100%

Sumber : Departemen Export/Import dan Marketing PT. Nitya Nandha


Tabel 4.2 Data penjualan garment pada PT. Nitya Nandha, 2013-2015

Tabel 4.2 diatas menunjukkan hasil persentase berdasarkan volume

penjualan seragam dalam 3 (tiga) tahun terakhir dengan persentase 38.17%

sebagai persentase penjualan tertinggi pada tahun 2015 dalam 3 tahun.

Dapat kita lihat dari tabel diatas bahwa penjualan dari PT. Nitya Nandha

meningkat dari tahun ke tahun. Namun ini dapat ditingkatkan dengan strategi

pemasaran yang tepat, serta dapat bersaing dengan pabrik lain yang menawarkan

produk yang sama.

Fenomena pemasaran yang terdiri dari keputusan konsumen, posisi daur

hidup, segmentasi, positioning, respon pasar dan perilaku persaingan. Jika

fenomena pasar tersebut dapat di identifikasi maka dapat diketahui pula Strength

dan weakness dari PT. Nitya Nandha.


102

d. Human Resource (SDM)

Tingkat Pendidikan karyawan/ti PT. Nitya Nandha :

Tingkat Pendidikan Total Karyawan 305 Persentase

Perguruan Tinggi
10 orang 3.28%
(Sarjana dan Diploma)

SMA / SMK 213 orang 69.84%

Tingkat Bawah
82 orang 26.88%
SMP / SD / Tidak Lulus
Sumber : Human Resource PT. Nitya nandha
Tabel 4.3 Daftar Tingkat pendidikan Karyawan PT. Nitya Nandha

Jangkauan umur karyawan/ti PT. Nitya Nandha :

Umur Total Karyawan 305 orang Persentase

18-25 77 Orang 25,26 %

25-35 176 Orang 57,70 %

35-60 52 Orang 17,04%

Sumber : Human Resource PT. Nitya nandha


Tabel 4.4 Daftar umur karyawan PT. Nitya Nandha

Bila diperhatikan dari dua tabel diatas maka PT. Nitya Nandha di dominasi

oleh angkatan kerja yang produktif, sehingga dapat mendatangkan nilai positif

bagi perusahaan yaitu dalam meningkatkan kualitas produknya. Namun bila

mengacu pada tabel 4.3, dengan kurangnya SDM yang memiliki pendidikan tinggi

maka akan semakin menantang pula membangun etos kerja yang tinggi diantara
103

karyawan, serta diperlukannya pelatihan tambahan bagi karyawan yang belum

mempunyai keahlian tertentu dalam tugasnya di perusahaan.


104

e. Proses (Process)

Keseluruhan mekanisme dari penerimaan order pembelian dapat di lihat pada


diagram berikut : TAHAP RISET DAN MARKETING

MENDAPAT SIZE SPEC DARI


CALON BUYER
PENGAJUAN SAMPLE KE
MERCHANDISER DEPARTEMEN SAMPLE

RISET HARGA KAIN DAN AKSESORIES RISET KONSUMSI KAIN

PROSES SAMPLE

PENGAJUAN HARGA DAN


SAMPLE
KE BUYER

KONFIRMASI ORDER PERSETUJUAN BUYER DAN PEMBAYARAN DEPOSIT


MD KIRIM PI YA TIDAK
EVALUASI

DEPOSIT
LUNAS/
TUNGGU KAIN DEPT. MARKETING PENGADAAN MATERIAL
MENYIAPKAN DOKUMEN PO OLEH PURCHASING
DAN JADWAL SHIPMENT KE
EXIM dan MD

MEMBUAT SAMPLE AKHIR/


LAYOUT
PLANNING PRODUKSI OLEH MGR
PRODUKSI

TAHAP BAYAR KESELURUHAN


DAN KOMENTAR BUYER ATAS PENGAJUAN SAMPEL AKHIR DAN
BARANG TERKIRIM DAN MASALAH
YANG DIHADAPI SELAMA
WAKTU SHIPMENT
PENGIRIMAN

MEETING PRODUKSI
YA TDK REVISI AKHIR
SETUJU
RETUR

PENGIRIMAN BARANG
TAHAP PRODUKSI PRODUCTION PERSIAPAN
FOLLOW UP SHIPMENT
OLEH MD OLEH DEPT.
EXIM

Diagram 4.1 Diagram alur penerimaan order


105

Keterangan :

1. Departemen marketing melakukan riset pasar dan mengirim penawaran-

penawaran kepada calon buyer.

2. Calon buyer yang tertarik mengirim permintaan harga berikut contoh

sample yang diminta.

3. Setelah mendapat spesifikasi garmen dari calon buyer, manager marketing

memerintahkan merchandiser untuk menghitung harga dari sample

garmen lengkap dengan cara packing, dan memerintahkan kepala sample

untuk membuat counter sample untuk calon pembeli.

4. Merchandiser melakukan riset harga kain dan aksesoris.

5. Kemudian merchandiser bersama kepala sample bekerjasama dalam

menghitung konsumsi kain untuk dapat menentukan harga kain terpakai.

6. Setelah riset harga dan proses pembuatan sample selesai, manager

marketing akan menawarkan harga serta mengirim sample yang telah

dibuat kepada calon pembeli.

7. Bila harga disetujui, calon pembeli akan mengirim sebuah PO dan

merchandiser akan mengirim Proforma Invoice, dan calon pembeli

mengirim pembayaran deposit senilai 30% dari total order sebagai tanda

jadi atau pengiriman kain (bila harga dikirim berupa CMT).

8. Bila tidak disetujui, maka manager marketing akan berkonsultasi dengan

departemen sample dan merchandiser untuk memecahkan masalah yang

dihadapi.
106

9. Setelah deposit lunas maka marketing manager mengirim permintaan

pembelian barang ke purchasing, dan purchasing mulai membeli daftar

barang yang akan dibeli untuk persiapan produksi.

10. Manager marketing akan melengkapi dokumen PO kemudian diserahkan

ke merchandiser untuk mengawasi jalannya produksi dan ke departemen

exim untuk jadwal pengiriman.

11. Manager produksi membuat perencanaan produksi, kapan barang akan

mulai dibuat, di production line mana akan ditempatkan, hingga

menghitung output harian (layout) guna menghitung waktu yang

dibutuhkan hingga hari pengiriman.

12. Manager produksi memulai layout dan membuat sample di production line

untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk membuat 1 potong

garmen.

13. Setelah sample produksi selesai kemudian Marketing manager mengirim

sample tersebut beserta pengajuan waktu shipment ke pihak pembeli untuk

diperiksa, bila tidak disetujui, pihak produksi wajib memperbaiki masalah

yang muncul dari sample tersebut.

14. Bila sample akhir telah disetujui, maka semua pihak terkait akan

melakukan meeting sebelum meng-eksekusi order tersebut. Pokok bahasan

dari meeting tersebut diantaranya adalah, kesiapan bahan mentah, seperti

kain, aksesories dan media packing, serta waktu produksi dan pengiriman /

shipment.

15. Ketika garment sedang diproduksi maka merchandiser akan melakukan

follow up produksi, mengawasi dan mengamati bila timbul masalah


107

mengenai kelengkapan bahan mentah ataupun masalah kualitas yang

dihadapi, dan semua dilaporkan kepada manager marketing.

16. Setelah garment selesai hingga tahap pengemasan, maka departemen exim

akan mengajukan dokumen kepada pihak Bea Cukai untuk perizinan

pengiriman barang.

17. Setelah semua dokumen lengkap, maka barang dikirim ke pembeli.

18. Manager keuangan akan mengirim invoice tagihan untuk pembeli

melunasi sissa pembayaran.

19. Pembeli menerima barang serta memberi masukan apakah barang yang

dikirim sesuai pesanan atau pembeli mengalami permasalahan.

20. Bila terjadi permasalahan dari segi produksi, maka pembeli dapat

mengajukan retur barang, kemudian barang akan diperbaiki dan dikirim

kembali ke pembeli.

Pembeli dapat memesan seragam ke PT. Nitya Nandha, dengan cara

menghubungi langsung dengan telepon +62 21 22887241, datang langsung ke

lokasi pabrik atau bisa juga dengan mengirimkan e-mail ke

dedi@nityanandha.com.

Sekitar 80% pembeli yang menempatkan purchase order-nya,

menyediakan kain untuk produksi, atau menominasikan jenis kain lalu

mengirimkan kain tersebut ke gudang PT. Nitya Nandha. Dan sisanya

mempercayakan PT. Nitya Nandha untuk menyediakan kain untuk produksi

mereka.
108

f. Tempat

PT. Nitya Nandha terletak di Kp. Cimanggung Desa Dayeuh Rt.02/01

cileungsi kab. Bogor Jawa Barat, mengingat pangsa pasar PT. Nitya Nandha 80%

untuk pasar internasional, maka, dipertimbangkan beberapa faktor.

Pertimbangan Kenyataan

1. Berlokasi tidak jauh dari 1. 54 Km dari pelabuhan laut


pelabuhan udara dan pelabuhan 69 Km dari pelabuhan udara
laut.
2. Terletak dekat dengan SDM dan 2. Dekat dengan rumah penduduk
SDA. dimana mudah mendapatkan
SDM
Namun jauh dengan beberapa
SDA

Pertimbangan Kenyataan

3. Upah pekerja yang rendah 3. Upah minimum kab. Bogor


pada tahun 2016 adalah Rp.
2.960.325, dibandingkan
dengan daerah sekeliling, upah
Kab. Bogor tergolong lebih
rendah.

4. Terletak didalam kawasan 4. Telah masuk kawasan berikat


berikat dengan pengajuan ke Bea Cukai

5. Jl. Cimanggung hanya dapat


5. Akses jalan luas dan mudah dilalui oleh 2 mobil

Tabel 4.5 : Faktor pemilihan tempat PT. Nitya Nandha


109

g. Analisa lingkungan fisik

PT. Nitya nandha, terletak dengan rumah penduduk di Jalan Kp.

Cimanggung, serta dekat dengan beberapa pabrik. Salah satu pabrik tersebut juga

memproduksi garment namun berbeda jenis pakaian yang diproduksi.

Jl. Kp. Cimanggung sendiri tergolong jalan berukuran kecil dan dapat

dilalui oleh mobil dengan dua arah dan terhubung dengan jalan Utama yaitu Jl.

Raya Narogong. Permasalahan muncul bila kendaraan besar memasuki wilayah

tersebut contohnya kontainer dengan panjang minimal 20 feet. PT. Nitya Nandha

sendiri rutin melakukan pengiriman barang dengan wadah kontener 2 (dua)

minggu sekali dan penerimaan barang mentah 3 (tiga) minggu sekali. Sehingga di

rasa ukuran dari JL. Kp. Cimanggung itu sendiri kurang memadai. Bila kendaraan

besar seperti kontener masuk, maka satpam dari PT. Nitya Nandha dibantu warga

memandu kendaraan besar tersebut untuk masuk kedalam kompleks pabrik PT.

Nitya Nandha untuk menghindari kerusakan fisik infrastruktur.

C. Analisis strategi TOWS atau SWOT PT. Nitya Nandha

Analisis TOWS atau SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran PT. Nitya Nandha . Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan

peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weakness) dan ancaman (Threat). Berikut ini adalah rincian mengenai

kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman.


110

 Faktor Internal

Adalah faktor yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan yang berupa

kekuatan dan kelemahan perusahaan :

a. Kekuatan :

1. Batasan minimum order yang sangat kecil

2. 1 purchase order dapat terdiri dari berbagai styling

3. Tanpa pembayaran deposit bila pembeli yang menyediakan kain

4. Dapat bekerja dengan tengat waktu yang pendek

5. Tanpa tambahan biaya gudang untuk menimbun kain

6. Kualitas produk yang baik diatas pesaing lainnya.

b. Kelemahan :

1. Harga yang masih kalah bersaing.

2. Tempat yang kurang luas menambahkan production line

3. Tidak adanya peralatan tambahan sehingga harus di sub-kontrak

keluar perusahaan misalnya bordir ataupun printing sablon.

4. Hanya bisa mengerjakan jenis seragam tertentu.

5. Kurangnya tenaga pemasaran dalam rangka memperluas pangsa

pasar.

6. Masih kurangnya sertifikasi yang lain, contohnya ISO 9001:2008

 Faktor Eksternal

Adalah faktor yang berasal dari luar lingkungan perusahaan yang berupa

Peluang dan Ancaman perusahaan :


111

a. Peluang, terdiri dari :

1. Dikabulkannya proposal masuk kawasan berikat oleh bea cukai,

sehingga PT. Nitya Nandha memperoleh ijin untuk mengimport

kain serta aksesoris garmen dan meng-eksport produk garmen

bebas dari pajak (penundaan pajak).

2. Cileungsi adalah salah satu kota satelit yang lokasinya berdekatan

dengan Ibu Kota Negara, sehingga mempermudah para calon klien

dari luar negri untuk berkunjung, serta lokasi yang tidak begitu

jauh dengan bandara dan pelabuhan laut Internasional.

3. Indonesia memiliki kekayaan minyak bumi sebagai salah satu

bahan dari serat buatan (polyester), membuat Indonesia mudah

memproduksi kain dengan serat campuran, misalnya campuran dari

polyester dan katun.

4. Menurunnya volume produk garmen China karena mereka

merubah kiblat produknya yang awalnya tekstil menjadi barang

berteknologi tinggi. sumber informasi : CEIC yaitu perusahaan

investasi asal eropa. https://www.ceicdata.com/en/blog/garment-production-

shifting-away-china

“Indeed, as labour productivity and technology improved, China

gradually shifted the focus of its manufacturing from garments to

electronics, which require specific knowledge and reliable energy

supplies. The portion of high-technology manufactured exports in China

increased from 6.4% in 1992 to 27% in 2013 and Chinese factories now

receive a variety of orders from the global leaders in the field.”


112

Dan seperti yang ditulis oleh The Wallstreet Journal

http://www.wsj.com/articles/garment-maker-succumbs-to-shift-in-chinas-policy-

1449082802

“Unable to cope with rise in wages, TAL Group plans to move

operations to Southeast Asia as China looks to high-value

manufacturing”

5. Peluang pasar baru dari Timur Tengah dimana negara-negara

seperti Uni Arab Emirates serta Kerajaan Saudi mulai menjadi

primadona kekuatan ekonomi dunia, maka dengan perkembangan

bisnis yang berkembang pesat maka kesempatan untuk menjelajah

peluang baru terbuka.

b. Ancaman, terdiri dari :

1. Pabrik-pabrik raksasa dalam negeri serta pabrik kompetitor dari

luar negeri yang menawarkan harga sangat murah untuk produk

sejenis.

2. Beberapa aksesoris garmen yang sangat sulit untuk didapat di

dalam negeri, dan bila ada, haruslah memesan dalam kuantitas

yang sangat banyak.

3. Tidak stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar,

sehingga mempengaruhi harga kain serta harga aksesoris.

4. Naiknya persentase upah minimum buruh tiap tahun, tidak di ikuti

dengan naiknya harga produk.


113

5. Kurang memadainya infrastruktur sekitar untuk kelancaran keluar


KEKUATAN
masuk barang dari PT. Nitya Nandha.

 Batasan minimum order


yang sangat kecil KELEMAHAN
 Tanpa pembayaran deposit
F bila pembeli yang  Harga yang masih kalah
A menyediakan kain bersaing.
K  Dapat bekerja dengan  Tempat yang kurang luas
T tengat waktu yang pendek menambahkan production line
O  Tanpa tambahan biaya  Tidak adanya peralatan
R gudang untuk menimbun tambahan sehingga harus di sub-
kain kontrak keluar perusahaan
I  Kualitas produk yang baik misalnya bordir ataupun printing
N diatas pesaing lainnya. sablon.
T
E  Hanya bisa mengerjakan jenis
R
seragam tertentu.
N
A  Masih kurangnya sertifikasi
L yang lain, contohnya ISO
9001:2008

PELUANG

F  Terletak di kawasan ANCAMAN


A berikat
K  Dekat dengan bandara  Kompetitor menawarkan harga
T dan pelabuhan laut sangat murah untuk produk
O Internasional. sejenis.
R  Sumber daya untuk kain  Beberapa aksesoris garmen
polyester. yang sangat sulit untuk didapat.
E  Berubahnya pasar China  Tidak stabilnya nilai tukar mata
X  Peluang baru dari Timur uang Rupiah terhadap Dollar.
T Tengah  Naiknya persentase upah
E minimum buruh tiap tahun.
R  Kurang memadainya
N infrastruktur
A
L
114

Tabel 4.6 Analisis SWOT pada PT. Nitya Nandha


115

D. IFAS (Internal Factors Analysis Summary)

Bobot dan
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Komentar
Rating

Kekuatan :
 Batasan minimum order yang sangat 0.15 2 0.30 Memberikan kebebasan kepada
pelanggan
kecil
 Tanpa pembayaran deposit bila Bila purchase order
0.05 1 0.05
Dalam bentuk CMT
pembeli yang menyediakan kain Efisien dalam bekerja
0.10 3 0.30
 Dapat bekerja dengan tengat waktu
yang pendek Boleh memuat kain untuk
0.05 1 0.05 produksi kedepan
 Tanpa tambahan biaya gudang untuk
menimbun kain Kualitas yang telah terbukti
diatas rata-rata produk asal
 Kualitas produk yang baik diatas 0.15 4 0.60 tiongkok

pesaing lainnya.
Sub Total 0.5 1.30
Harga masih kalah dengan
Kelemahan : pabrik asal Bangladesh dan
0.15 1 0.10 tiongkok
 Harga yang masih kalah bersaing. 0.10 2 0.20 Keterbatasan ruang untuk
 Tempat yang kurang luas ekspansi fasilitas produksi
Kurangnya prasarana
menambahkan production line 0.10 3 0.30
 Tidak adanya peralatan tambahan
sehingga harus di sub-kontrak keluar
perusahaan misalnya bordir ataupun Purchasing kurang
printing sablon. 0.05 4 0.20 mengetahui sumber-sumber
kain
 Hanya bisa mengerjakan jenis seragam
tertentu.
Hanya memiliki 1
 Masih kurangnya sertifikasi 0.10 2 0.20 sertifikasi saja

Sub Total 0.5 1.00

Total 1.0 2.30

Tabel 4.7 IFAS (Internal Factors Analysis Summary)

Dari hasil analisis tabel 4.7 IFAS faktor strength mempunyai nilai skor

1.30 dan faktor weakness mempunyai nilai skor 1.00 seperti halnya pada IFAS,

maka pada faktor-faktor strategis eksternal EFAS juga dilakukan identifikasi yang

hasilnya ada pada tabel 4.8.


116

E. EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)

Bobot dan
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Komentar
Rating

Peluang Tanpa dipungut PPN


0.15 3 0.45 Dibanding dengan
 Terletak di kawasan berikat
0.10 2 0.20 pabrik lain.
 Dekat dengan bandara dan
Minyak bumi sbg
pelabuhan laut Internasional. 0.05 1 0.05 bahan kain polyester
 Sumber daya untuk kain
Menjadi industri
polyester. 0.05 2 0.05 elektronik
 Berubahnya pasar China Dibuktikan dengan
0.20 4 0.80 mendapat 2 pelanggan
 Peluang baru dari Timur Tengah dari Timur Tengah

Sub Total 0.55 1.55


Ancaman
 Kompetitor menawarkan 0.15 1 0.15 Harga murah dari
harga sangat murah untuk Tiongkok dan
Bangladesh
produk sejenis.
 Beberapa aksesoris garmen 0.10 4 0.40 Sekitar 60% berasal
dari Tiongkok
yang sangat sulit untuk
didapat.
 Tidak stabilnya nilai tukar 0.05 3 0.15 Kain dan aksesoris
dibeli dengan mata
mata uang Rupiah uang dollar
terhadap Dollar.
0.10 1 0.10 Kenaikan yg
 Naiknya persentase upah signifikan tidak
dibarengi oleh hasil
minimum buruh tiap penjualan
tahun.
0.05 3 0.15 Terletak dekat
 Kurang memadainya pemukiman penduduk
infrastruktur
Sub Total 0.45 0.95

Total

Tabel 4.8 EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)

Dari hasil analisis tabel 4.8 IFAS faktor strength mempunyai nilai skor

1.55 dan faktor weakness mempunyai nilai skor 0.95.


117

Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing faktor dapat dirinci,

Strength: 1.30, Weakness: 1.00, Opportunity: 1.55 dan Threat: 0.95. Maka

diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.30 dan nilai

Opportunity diatas nilai Threat selisih (+) 0.60. Dari hasil identifikasi faktor–

faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat dari

diagram 5.1.

Peluang

0.60 Growth
Turn Around

Kelemahan Kekuatan
0.30

Defensive Diversification

Ancaman

4.2 Diagram Cartesius PT Nitya Nandha

Dari gambar diagram cartesius diatas, sangat jelas menunjukkan bahwa PT. Nitya

Nandha telah berada pada jalur yang tepat dengan terus melakukan strategi

pengembangan (growth) yang dapat meningkatkan penjualan.


118

F. Matriks SWOT PT. Nitya Nandha

Strength (S) Kekuatan Internal Weakness (W) Kelemahan


Internal
IFAS  Batasan minimum order yang
Internal  Harga yang masih kalah
sangat kecil
Strategy
bersaing.
Analysis  Tanpa pembayaran deposit bila
 Tempat yang kurang luas
Factor pembeli yang menyediakan
menambahkan production line
kain
 Tidak adanya peralatan
 Dapat bekerja dengan tengat
EFAS
tambahan perusahaan
External waktu yang pendek
Strategy  Hanya bisa mengerjakan jenis
 Tanpa tambahan biaya gudang
Analysis untuk menimbun kain
seragam tertentu.
Factor  Masih kurangnya sertifikasi
 Kualitas produk yang baik
diatas pesaing lainnya.
Strategi SO Strategi WO
Opportunity(O) Peluang Internal
1. Memberikan pelayanan unik 1. Menyediakan peralatan
yang tidak ditawarkan oleh Pendukung yang memadai
 Terletak di kawasan berikat
pabrik lain. 2. Memberikan pelatihan
 Dekat dengan bandara dan 2. Mempertahankan kualitas kepada karyawan.
pelabuhan laut Internasional. produk yang dihasilkan 3. Membeli lahan kosong
3. Meningkatkan promosi sekitar pabrik
 Sumber daya untuk kain pemasaran. 4. Melengkapi sertifikasi
polyester. 4. Memanfaatkan status kawasan 5. Memusatkan pemasaran ke
berikat untuk untuk transaki pasar Timur Tengah.
 Berubahnya pasar Tiongkok
bebas pajak PPn.
 Peluang baru dari Timur 5. Memperkuat Image
Tengah perusahaan sebagai pabrik
spesialisasi seragam

Threat (T) ancaman Internal Strategi ST Strategi WT

 Kompetitor menawarkan 1. Mempromosikan kualitas Menimaliris kelemahan yang ada


produk dengan membuat
harga sangat murah untuk 1. Melakukan ekspansi
sampel garment gratis.
produk sejenis. 2. Menjalin hubungan baik produksi, dengan
dengan agen aksesoris lokal. memperluas fasilitas
 Beberapa aksesoris garmen
3. Memberikan harga kompetitif produksi
yang sangat sulit untuk dengan nilai lebih pada 2. Merekrut lebih banyak
didapat. kualitas. tenaga marketing yang
terampil guna mencapai
 Tidak stabilnya nilai tukar target penjualan yang baik.
mata uang Rupiah terhadap 3. Mempertahankan pelanggan
yang telah ada.
Dollar.
 Naiknya persentase upah
minimum buruh tiap tahun.

 Kurang memadainya
infrastruktur
119

Tabel 4.9 Matriks SWOT

Berdasarkan analisis tersebut di atas menunjukkan bahwa kinerja

perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.

Kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukkan dalam diagram hasil analisis SWOT

sebagai berikut :

1. Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya. Strategi SO yang ditempuh oleh PT. Nitya Nandha Cileungsi

yaitu :

Strategi memanfaatkan seluruh kekuatan PT. Nitya Nandha yaitu, Memberikan

pelayanan yang menarik serta mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan,

untuk menguatkan image perusahaan maka promosi pemasaran perlu

ditingkatkan

2. Strategi ST ( Mendukung Strategi Diversifikasi )

Adalah Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman. Strategi ST ditempuh oleh PT. Nitya Nandha Cileungsi yaitu:

Strategi menggunakan promosi kualitas produk dengan membuat sampel garment

gratis serta menjalin hubungan baik dengan agen aksesoris lokal agar dapat diberi

kemudahan dlam membuat sample yang akan dikirim ke calon pelanggan, serta

memberikan harga kompetitif dengan nilai lebih pada kualitas, yaitu dengan
120

melihat sample secara langsung, diharapkan calon pelanggan mengerti akan

kualitas yang diharapkan dan menimbang juga dengan harga yang kompetitif

dibandingkan dengan harga murah serta kualitas barang yang murah pula.

3. Strategi WO ( Mendukung Strategi Turn-Around )

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO yang ditempuh oleh Pt. Nitya

Nandha, Cileungsi yaitu :

Membeli lahan kosong sekitar pabrik yang dapat digunakan untuk memperluas

fasilitas produksi kemudian dengan tempat yang lebih luas maka langkah

berikutnya adalah menyediakan peralatan Pendukung yang memadai untuk

mendukung kegiatan produksi, sehingga bisa menghemat biaya produksi serta

mempersingkat waktu produksi. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar

dapat memproduksi variasi produk lainnya. Dan agar dapat menembus pasar eropa

diharapkan PT. Nitya Nandha melengkapi sertifikasi yang dibutuhkan memberi

kepastian kepada calon pelanggan. Serta memusatkan pemasaran ke pasar Timur

Tengah yang kini berkembang menjadi salah satu pusat perekonomian dunia.

4. Strategi WT ( Mendukung Strategi Defensif )

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat Defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi WT

ditempuh oleh PT. Nitya Nandha, Cileungsi yaitu:


121

Melakukan ekspansi produksi, dengan memperluas fasilitas produksi, merekrut

lebih banyak tenaga marketing yang terampil guna mencapai target penjualan

yang baik dan mempertahankan pelanggan yang telah ada.

Anda mungkin juga menyukai