Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEORI EKONOMI MAKRO

Disusun oleh : Dedi Rosandi

Nim : 01.1304.090
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat

dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah Teori ekonomi

Makro

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam perbaikan

nilai dalam mata kuliah Teori ekonomi Makro pada STIE Kalpataru. Makalah ini

membahas tentang: Teori ekonomi Makro

Namun Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan saran dan

kritik yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat

bermanfat bagi kemajuan pendidikan kita semua.

2
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Ekonomi Makro

Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari

masalah ekonomi secara keseluruhan ( totaliter / aggregatif ). Alat utama ekonomi

makro adalah pendapatan nasional dan analisa pendapatan nasional. Analisa

pendapatan nasional berguna untuk mengukur secara statistik tentang besarnya

pendapatan nasional, konsumsi nasional, tabungan dan investasi nasional.

Disamping itu berguna untuk menunjukkan dan menentukan hubungan-hubungan

sistematis, sehingga dapat menjelaskan perubahan - perubahan yang dialami oleh

variabel - variabel total sepanjang masa.

Jelasnya, kalau ekonomi makro mempelajari tindakan-tindakan ekonomis

tingkat masyarakat atau negara, sehingga yang dipersoalkan adalah tentang

perekonomian secara keseluruhan, seperti masalah pengangguran, kesempatan

kerja, pengeluaran negara, pendapatan nasional dan sebagainya. Hubungan kausal

yang dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya adalah hubungan antar

variabel-variabel ekonomi agregatif (secara keseluruhan), seperti tingkat

pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah

tangga, saving (tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang yang

3
beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah dan

sebagainya.

Dengan mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut, baik yang

bersifat hubungan kausal (sebab akibat), misalnya hubungan antara jumlah uang

yang beredar dengan laju inflasi, hubungan antara meningkatnya pengeluaran

konsumsi pemerintah dengan menurunnya tingkat pengangguran dan sebagainya,

maupun yang bersifat hubungan fungsional (saling mempengaruhi), misalnya

hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi dan investasi,

hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi dan tabungan, dan

sebagainya. Secara matematis hubungan fungsional tersebut dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a)      Y = C + I, dimana Y adalah pendapatan, C adalah konsumsi dan I adalah

Investasi.

b)      Y = C + S, dimana Y adalah pendapatan, C adalah konsumsi dan S adalah

tabungan.

Oleh karena itu, dengan mempelajari ekonomi makro diharapkan kita

menjadi lebih mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi

dalam suatu perekonomian. Sehingga dalam ekonomi makro menjelaskan tentang

hal-hal sebagai berikut:

a)      Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam

perekonomian.

b)      Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan

prestasi kegiatan ekonomi pada tingkat yang dikehendaki.

4
1.2 Permasalahan Ekonomi Makro

Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua

permasalahan pokok:

a)      Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan

dengan bagaimana “menyetir” perekonomian nasional dan bulan ke bulan,

dan triwulan ke triwulan atau dan tahun ke tahun, agar terhindar dari tiga

“penyakit makro” utama yaitu:

1) inflasi,

2) pengangguran dan

3) ketimpangan dalam neraca pembayaran.

b)      Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Masalah ini adalah

mengenai bagaimana kita “menyetir” perekonomian kita agar ada

keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas

produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada asasnya masalahnya

juga berkisar pada bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di atas,

hanya perpektif waktunya adalah lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun,

atau bahkan dua puluh lima tahun).

Kebijaksanaan-kebinksanaan semacam ini mempunyai ciri umum bahwa

kesemuanya bisa dilakukan tanpa harus mengubah ketiga factor tersebut di atas.

Jadi seandainya kita menginginkan kenaikan produksi dalam jangka pndek, kita

bisa melakukannya dengan, misalnya:

1.      memperlancar distribusi bahan-bahan mentah kepada para

produsen,

5
2.      mendorong pengusaha untuk mempergunakan pabrik-

pabriknya secara lebih intensif (menambah giliran

kerja/shift),

3.      memberikan kerja lembur kepada para karyawan dan

sebagainya.

Kebijaksanaan-kebijaksanaan semacam minimal bisa menaikkan arus

produksi barang/jasa tanpa mengubah ketiga faktor di atas. Kesemuanya ini

adalah kebijakilnaan-kebijaksanaan jangka pendek. Dan kebijaksanaan-

kebijaksanaan semacam inilah yang sering diandalkan untuk tujuan stabilisasi.

Meskipun demikian perlu kita catat di sini bahwa dalam praktek yang

berkaitan antara masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang, adalah

sangat erat, terutama bagi negara-negara sedang berkembang. Dengan lain kata,

kita seringkali tidak bisa mengkotakkan secara jelas mana yang jangka pendek

dan mana yang jangka panjang.

Setelah kita mengetahui duduk persoalan mengenai masalah -masalah

pokok apa yang dikaji dalam ekonomi makro, maka pertanyaan selanjutnya adalah

mengetahui bagaimana mengaji masalah- masalah tersebut sehingga bisa

diperoleh jawaban yang diinginkan.Terdapat dua aspek utama dan kerangka

analisa ini. Yang pertama adalah aspek mengenai “apa” yang disebut kegiatan

ekonomi makro dan “di mana” kegiatan tersebut dilakukan. Yang kedua adalah

aspek mengenai “siapa” pelaku-pelakunya.

6
1.3. Implementasi Ekonomi Makro Di Indonesia

Situasi perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini semakin rumit saja

(semakin tidak menentu). Banyak terjadi kasus-kasus yang melibatkan para

pejabat, dan para petinggi-petinggi ekonom kita. Contoh seperti dalam kasus Bank

Century yang melibatkan Budiyono (mantan wakil presiden Indonesia bersatu

jilid II) yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), dan

juga mantan menteri keuangan, Sri mulyani yang ditengah-tengah kasus bank

century ini dia mengundurkan diri karena mendapatkan tawaran untuk menjadi

menteri keuangan bank dunia, yang juga ikut bertanggung jawab akan bank

century. Masih banyak lagi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh para ekonom

atau para petinggi-petinggi di negeri kita ini, contoh lain ditemukan nya maklar

kasus (Markus), penyalah gunaan uang pajak yang pada awalnya ditangkap

seorang pegawai pajak yang bernama Gayus. Kemudian kasus anggoro yang

menyeret mantan kabareskrim Susno Duaji yang kini telah ditetapkan sebagai

tersangka.

Memang sepertinya kasus-kasus seperti itu seolah-olah tiada habisnya di

negeri kita. Kita harus akui bahwa dari dulu sejak zaman orde baru hingga era

reformasi pancasila seperti saat ini, memang sudah terjadi KKN, Monopoli dan

lain sebagainya. Entah kita tidak pernah tau kapan ini akan berakhir, selama para

petinggi kita hanya mementingkan isi yang ada didalam perutnya saja dan

kenyamanan akan tubuh mereka tanpa memikirkan rakyat dan Negara ini.

Didalam kasus bank century berbagai macam upaya telah dilakukan untuk

memecahkan masalah ini, untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab

dalam kasus ini. Seperti telah dibentuknya panitia khusus, kemudian dari DPR

7
pun ikut berpartisipasi dalam pemecahan masalah ini, akan tetapi sampai sekarang

belum menemukan titik terang dalam kasus century ini. 

8
BAB II

KESIMPULAN

Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari

masalah ekonomi secara keseluruhan ( totalitet / aggregatif ). Alat utama ekonomi

makro adalah pendapatan nasional dan analisa pendapatan nasional. Analisa

pendapatan nasional berguna untuk mengukur secara statistik tentang besarnya

pendapatan nasional, konsumsi nasional, tabungan dan investasi nasional.

Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua

permasalahan pokok yaitu masalah stabilisasi inflasi, pengangguran dan

ketimpangan dalam neraca pembayaran, Masalah jangka panjang atau masalah

pertumbuhan. Setelah kita mengetahui duduk persoalan mengenai masalah

-masalah pokok apa yang dikaji dalam ekonomi makro, maka pertanyaan

selanjutnya adalah mengetahui bagaimana mengkaji masalah- masalah tersebut

sehingga bisa diperoleh jawaban yang diinginkan.Terdapat dua aspek utama dan

kerangka analisa ini. Yang pertama adalah aspek mengenai “apa” yang disebut

kegiatan ekonomi makro dan “di mana” kegiatan tersebut dilakukan.

Yang kedua adalah aspek mengenai “siapa” pelaku-pelakunya.

Anda mungkin juga menyukai