ABSTRAK
Dimasa seperti ini kemajuan sangat pesat di alami oleh dunia usaha karena adanya
kemajuan teknologi di berbagai bidang kehidupan, Manajemen perusahaan harus bisa
mengambil kebijakan untuk mencapai efisiensi biaya dalam perusahaan.
Salah satu cara yang dapat di gunakan oleh perusahaan untuk mencapai efisiensi biaya
adalah dengan menerapkan metode Activity Based Management (ABM) untuk perencanaan.
Penelitian dilakukan pada PT. Preshion Engineering Plastec yang bertujuan untuk
mengetahui peranan Activity Based Management dalam mendorong efisiensi biaya produksi dan
untuk mengetahui penerapan konsep Activity Based Management dalam prusahaan. Metode
yang digunakan dalam mengumpulkan data berupa pemeriksaan, vertifikasi, pencatatan.
Langkah yang diambil dalam penelitian ini dengan mengidentifikasi dan menganalisi aktivitas
melalui pembebanan biaya pada setiap aktivitas produksi serta membandingkan biaya yang
terjadi sebelum dan sesudah eliminasi aktivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada aktivitas yang tidak bernilai tambah
dalam perusahaan yaitu packing 1, perbaikan mesin dan peralatan, menyimpan hasil produk ke
gudang. Dengan penerapan Activity Based Management dalam perusahaan dapat diketahui
adanya penghematan biaya produksi. Melihat hasil tersebut sebaiknya perusahaan menerapkan
konsep ABM untuk mengeliminasi aktivitas tidak bernilai tambah sehingga dapat tercapai
efisiensi biaya produksi tanpa tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan.
Kata Kunci: Activity Based Management (ABM) dan Efisiensi Biaya Produksi
ABSTRACT
A company that carries production activities usually had several activities in it, starting
from the process of entering raw materials, processing raw materials, to producing a product.
Company management should be able to take policies to achieve cost efficiency with certain
methods, without having to reduce the quality of the products produced. The companies could
use a method to achieve cost efficiency by applying the Activity Based Management (ABM)
method in planning.
The purpose of research conducted at PT. Plastec Engineering is to find out the role of
Activity Based Management in improving the efficiency of production costs and to understand
the application of the concept of Activity Based Management in the company. The method used
in collecting data is form of examination, vertification, and recording. The steps taken in this
study are to identify and analyze activities through the imposition of costs on each production
activity and compare costs that occur before and after elimination of activities.
The results showed that there were still activities that did not add value in the company, namely
packing 1, repairing machinery and equipment, storing the products to the warehouse. By
implementing Activity Based Management in the company, therefore it’s clear that there are
savings in production costs. Thus, after analyzing the results, the company should apply the
ABM concept to eliminate non-value-added activities so that production cost efficiency can be
achieved without reducing the quality of the products produced.
merupakan perusahaan yang mengelolah biji proses tersebut adalah sebagai berikut:
Sumber : PT. Preshion Engineering Plastec biaya overhead pabrik. Oleh karena itu
Tabel diatas menunjukkan bahwa total
Efisiensi biaya sangat di perlukan untuk
biaya produksi di PT. Preshion Engineering
meminimalkan modal dan peningkatan laba
Plastec pada tahun 2019 mengalami
pada perusahaan.
peningkatan setiap bulannya. Untuk
Bahan baku yang digunakan untuk Adapun rincian biaya di tampilkan pada
memproduksi Emblem Base adalah ABS tabel berikut ini:
STYLAC. Bahan tersebut dibeli dari luar. Keteranagan Tenaga kerja
Total biaya bahan baku yang digunakan langsung (Rupiah)
Pembuatan Rawpart Rp 1.824.000.000 3. Biaya Perbaikan Mesin dan Peralatan
Rework Rp. 410.400.000
Sortir Rp. 273.600.000
Biaya perbaikan yang dikeluarkan untuk
Printing Rp. 547.200.000 perbaikan mesin dan peralatan yang
Packing Rp. 136.800.000 rusak pada tahun 2019 yaitu sebesar Rp.
Total Rp. 3.192.000.000 99.710.080
Sumber: PT. Preshion Engineering plastec
4. Biaya Listrik
› Biaya Overhead Pabrik
Biaya listrik merupakan biaya yang
Biaya overhead pabrik merupakan biaya
dikeluarkan perusahaan setiap bulannya
yang dikeluarkan untuk menunjang proses
selama tahun 2019 yaitu sebesar Rp.
produksi selain biaya bahan baku langsung
1.164.004.000
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya
overhead meliputi: 5. Biaya Air
aktivitas 5. Melaksanakan
2. Menyimpan biji 0 0 0
4. Biaya perbaikan mesin dan peralatan 3. Mengirim produk ke customer Rp. 82.791.668
7. Biaya telpon
Aktivitas Biaya aktivitas
Biaya mengirim dan menyimpan Aktivitas Biaya aktivitas
8. Berikut ini merupakan tabel biaya setiap 3. Mengangkut biji plastik Rp. 163.351.362
4. Analisis Aktivitas Tidak Bernilai Tambah standard kualitas yang sudah di tentukan
Aktivitas tidak bernilai tambah sendiri akan oleh perusahaan atau tidak. Aktivitas ini
di bagi menjadi dua bagian yaitu aktivitas tidak memberikan nilai tambah bagi
yang dapat dihilangkan dan aktivitas yang perusahaan karena tidak semua produk
tidak dapat dihilangkan. bisa di periksa oleh QC akan tetapi
Aktivitas tidak bernilai tambah yang tidak aktivitas ini tidak dapat di hilangkan.
dapat dihilangkan: Biaya yang di keluarkan untuk aktivitas
1. Menyimpan biji plastik ke gudang ini selama tahun 2019 sebesar Rp.
Aktivitas ini merupakan aktivitas yang 207.583.514
dilakukan untuk memenuhi permintaan Aktivitas tidak bernilai tambah yang dapat
customer lebih cepat dan mengantisipasi dihilangkan:
permintaan yang sifatnya mendadak. 1. Packing 1
Aktivitas ini tidak bernilai tambah karena Aktivitas ini dilakukan untuk
tidak memberi perubahan tetapi tidak dapat mempacking rawpart kedalam kardus
dihilangkan. Biaya yang di keluarkan untuk agar rawpart tidak scratch dan akan di
aktivitas ini selama tahun 2019 sebesar Rp. keluarkan lagi untung di printing. Biaya
358.844.852 yang di keluarkan untuk aktivitas ini
2. Melaksanakan sampling oleh QC selama tahun 2019 yaitu Rp.
Aktivitas ini digunakan untuk 311.930.746. aktivitas ini bisa di
memeriksa dan memonitoring kualitas katakan tidak bernilai tambah karena
produk apakah sudah sesuai dengan aktivitas ini bisa di capai oleh aktivitas
selanjutnya dan perusahaan akan perusahaan untuk aktivitas ini selama
mengeluarkan biaya lebih tahun 2019 yaitu Rp. 99.882.946
2. Perbaikan mesin dan peralatan 3. Menyimpan hasil produk ke gudang
Aktivitas ini merupakan aktivitas untuk Aktivitas ini dilakukan untuk
memperbaiki mesin dan peralatan yang menyimpan produk jadi ke gudang.
rusak, aktivitas ini dikatakan bisa di Aktivitas ini dapat dikatakan tidak
hilangkan karena jika perusahaan bernilai tambah karena dengan
menerapkan pemeliharaan mesin dan menyimpan produk yang sudah jadi
pengawasan secara rutin maka mesin akan mengurangi kualitas produk dan
dan peralatan tidak perlu perbaikan dan akan menambah biaya yang di
tidak akan menggangu jalannya proses keluarkan oleh perusahaan. biaya yang
produksi. Biaya yang di keluarkan oleh di keluarkan. untuk aktivitas ini selama
tahun 2019 yaitu Rp. 360.008.856
Berikut ini merupakan perubahan biaya Dari perhitungan di atas menunjukan bahwa
tanaga kerja langsung dan biaya overhead biaya produksi aktual perusahaan adalah
pabrik sebelum dan sesudah penerapan sebesar Rp. 5.202.681.080, berikut ini
aplikasi Activity Based Management (ABM) merupakan biaya tenaga kerja langsung dan
Biaya tenaga kerja langsung dan overhead overhead pabrik setelah dilakukan
pabrik aktual Rp. 5.202.681.080 penerapan konsep Activity Based
Biaya tenaga kerja langsung dan overhead Management adalah sebesar Rp.
pabrik rekomendasi Rp. 4.430.918.532 4.430.918.532. maka pengurangan biaya
Biaya tidak bernilai tambah yang dapat tenaga kerja langsung dan overhead pabrik
dihilangkan Rp. 771.762.548 yang diperoleh adalah sebesar Rp.
Efisiensi penurunan biaya tenaga kerja 771.762.548. pengurangan biaya tenaga
langsung dan biaya overhead pabrik kerja langsung dan overhead pabrik tersebut
Rp. 771.762.548 x100% = 14,8% mengakibatkan terjadinya efisiensi biaya
Rp. 5.202.681.080 produksi sebesar 14,8%
PENUTUP PT. Preshion Engineering Plastec sangat
Simpulan efektif, Dapat di buktikan dengan adanya
1. Berdasarkan hasil penelitian penerapan penghematan di tahun 2019 yaitu sebesar
konsep Activity based management pada Rp. 771.762.548. biaya tersebut diperoleh
dari pengurangan biaya aktivitas tidak produksinya dimana penghematan biaya
bernilai tambah yang terjadi pada setiap yang muncul setelah penerapan Activity
aktivitas produksi perusahaan. Based Managementdapat mengurangi biaya
2. Adapun Aktivitas-aktivitas yang tidak yang tidak memberikan manfaat bagi
bernilai tambah yang dapat dihilangkan pada perusahaan.
PT. Preshion Engineering Plastec antara Saran
lain: 1. Sebaiknya PT. Preshion Engineering Plastec
1. Packing 1 meninjau kembali setiap aktivitas produksi
2. Perbaikan mesin dan peralatan yang ada dengan cara menerapkan konsep
3. Menyimpan hasil produk ke gudang Activity Based Managementsecara terus-
Aktivitas tidak bernilai tambah tersebut menerus karena dapat mendorong tingkat
tentunya akan menyebabkan adanya biaya efisiensi biaya produksi.
yang tidak bernilai tambah, oleh karena itu 2. Dalam penerapannya perusahaan sebaiknya
perlu penerapan Activity Based mengganti packing kardus dengan kontainer
Management untuk mengeliminasi aktivitas plastik sekat sehingga perusahaan tidak akan
tidak bernilai tambah mengeluarkan biaya yang berlebihan,
3. Pihak manajemen perusahaan masih belum mengadakan pemeliharaan pada mesin
terlalu memfokuskan perhatiannya untuk secara intensif agar tidak mengeluarkan
mengidentifikasi setiap aktivitas dalam biaya untuk perbaikan mesin dan tidak
perusahaan sehingga masih terdapat menggagu proses produksi serta
aktivitas tidak bernilai tambah yang akan meminimalkan proses penyimpanan di
mengakibatkan pemborosan biaya. dengan gudang dan tidak menyimpan produk yang
penerapan Activity Based Management sudah jadi terlalu lama hal itu akan
perusahaan bisa mengurangi pemborosan mengakibatkan kualitas produk menjadi
yang terjadi pada setiap aktivitas berkurang.
DAFTAR PUSTAKA Hansen dan Mowen, 2009. Akuntansi
Manajerial, Buku 1 Edisi 8.Jakarta:
Hansen dan Mowen, 2013. Akuntansi
Salemba Empat.
Manajerial, Jakarta: Salemba Epat.
Blocher, David E Stout dan Gery
Cokins,2011. Manajemen Biaya
Penekanan Strategis, Buku 1 Edisis Farida Aryani, S.E., M. Si, 2016. Penerapan
kelima. Jakarta: Salemba Empat. Activity Base Management (ABM)
Mulyadi, 2015. Akuntansi Biaya, Edisi 5. System Untuk Meningkatkan Efisiensi
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Produksi Pada PT. Gunung Mas
Manajemen YKPN. Plantations IX Gunung Batin Lampung
Siregar, Baldric, Suripto, dkk, 2013. Tengah.
Akuntansi Biaya, Edisi Kedua. Jakarta: Meiny Parengkuan, 2013. Identifikasi Non-
Salemba Empat. Value Added Activity Melalui Activity-
Riza Purnamasari, 2013. Analisis Activity Based Management Untuk
Based Manajemen Dalam Peningkatan Meningkatkan Efisiensi Hotel Sedona
Efisiensi Biaya Produksi Pada Seksi Manado.
Pulp Makning-9 PT. Indah Kiat Pulp Dyah Mahastuti Retno Widarti, Nazzaruddin
and Paper Perawang. M.A, 2013. Peningkatan Efisiensi Biaya
Hendro Suseno, 2016. Metode Activity Based Produksi Dengan Metode Activity
Management (ABM) Pada Hotel Aston Based Management Di PT. Xyz.
Imperium Purwokerto.