Matematika SOSHUM
Statistika, Kaidah
Pencacahan, dan Peluang
A. Definisi Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan data, penyajian data,
pengolahan data, sampai penarikan kesimpulan. Pengumpulan data biasanya dilakukan
dengan cara observasi, angket, wawancara, dan membaca buku pengetahuan. Suatu data
dapat disajikan dalam bentuk tabel atau daftar, diagram batang, diagram garis, diagram
lingkaran, histogram, dan sebagainya.
x1 + x2 + x3 + ... + xn 1 n
x= atau x = xi
n n i =1
Keterangan:
x = rata-rata;
n = banyaknya datum;
xi = nilai datum ke-i (i = 1, 2, 3, …, n); dan
n
x
i =1
i = jumlah semua nilai datum.
f x + f x + ... + f n xn
fx i i
x= 1 1 2 2 atau x = i =1
f1 + f 2 + ... + f n n
f
i =1
i
Keterangan:
x = rata-rata;
xi = titik tengah kelas ke-i;
fi = frekuensi kelas ke-i;
n
fx
i =1
i i = jumlah hasil kali antara frekuensi dan titik tengah; dan
n = banyaknya kelas.
c. Rata-Rata Gabungan
Rata-rata gabungan dari kelompok data dapat dirumuskan sebagai berikut.
n1 x1 + n2 x 2 + ... + ni x i
x gab = , dengan i = 1, 2,3,....
n1 + n2 + ... + ni
Me = x n +1
2
Jika banyak data (n) genap, median dari data tersebut adalah sebagai berikut.
xn + xn
Me = 2
+1
2
2
n
2 − fk
Me = tb + p
f
Keterangan:
Me = median;
tb = tepi bawah kelas median;
n = banyaknya data;
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas median; dan
p = panjang kelas.
3. Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam sekelompok data.
d1
Mo = tb + p
d1 + d 2
Keterangan:
Mo = modus;
tb = tepi bawah kelas modus;
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya;
d 2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya; dan
p = panjang kelas.
n
4 − f1
Q1 = tb + p
f q1
n
2 − f2
Q2 = tb + p
fq 2
c. Kuartil ketiga (kuartil atas)
Untuk data tunggal:
3
Q3 = data ke - ( n + 1)
4
Untuk data berkelompok:
3
4 n − f3
Q3 = tb + p
fq3
Keterangan:
Q = kuartil;
tb = tepi bawah kelas kuartil;
2. Desil
Desil adalah ukuran letak data yang membagi data terurut menjadi 10 bagian yang
sama besar. Ada 9 desil, yaitu D1 , D2 ,..., D9 . Rumus untuk menentukan desil adalah
sebagai berikut.
i ( n + 1)
Di = data ke-
10
Keterangan:
Di = desil ke-i;
i = 1, 2, 3, ..., 9; dan
n = banyaknya data.
Statistika dan Peluang 5
b. Desil Data Berkelompok
i
10 n − f ki
Di = tb + p
f di
Keterangan:
Di = desil ke-i;
i = 1, 2, 3,….,9;
tb = tepi bawah kelas desil ke-i;
3. Persentil
Persentil adalah ukuran letak data yang membagi data terurut menjadi 100 bagian yang
sama besar. Ada 99 persentil, yaitu, P1 , P2 , P3 ,..., P99 . Rumus untuk menentukan persentil
i ( n + 1)
Pi = data ke-
100
Keterangan:
Pi = persentil ke-i;
n = banyaknya data.
1
100 n − f ki
Pi = tb + p
f pi
Pi = persentil ke-i;
i = 1, 2, 3,…, 99;
p = panjang kelas.
1. Jangkauan (Range)
Jangkauan adalah selisih antara data tertinggi dan data terendah.
𝑅 = 𝑥maks − 𝑥min
2. Jangkauan Antarkuartil
Jangkauan antarkuartil adalah selisih antara kuartil atas dan kuartil bawah.
𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
3. Simpangan Kuartil (Jangkauan Semi Antarkuartil)
Simpangan kuartil adalah setengah kali jangkauan antarkuartil.
1
𝑄𝑑 = (𝑄3 − 𝑄1 )
2
4. Simpangan Rata-Rata (Deviasi Rata-Rata)
a. Data Tunggal
n
x −x i
SR = i =1
n
Keterangan:
SR = simpangan rata-rata;
xi = data ke-i;
x = rata-rata; dan
n = banyaknya data.
f i xi − x
SR = i =1
n
f i =1
i
Keterangan:
SR = simpangan rata-rata;
xi = nilai tengah kelas ke-i;
x = rata-rata; dan
n
f
i =1
i = banyaknya data.
5. Ragam (Variansi)
a. Data Tunggal
2
1 n
S = xi − x
2
n i =1
( )
Keterangan:
S2 = ragam;
xi = data ke-i;
x = rata-rata; dan
n = banyaknya data.
b. Data Berkelompok
( )
n 2
f i xi − x
S2 = i =1
n
f i =1
i
Keterangan:
S2 = ragam;
xi = nilai tengah kelas ke-i:
fi = frekuensi kelas ke-i;
x = rata-rata; dan
n
f i =1
i = banyaknya data.
(x i − x) 2
S = S2 = i =1
n
Keterangan:
SD = simpangan baku;
xi = data ke-i;
x = rata-rata; dan
n = banyaknya data.
b. Data Berkelompok
f (x )
n 2
i i −x
S = S2 = i =1
k
f i =1
i
Keterangan:
xi = nilai tengah kelas ke-i;
x = rata-rata; dan
k
f
i =1
i = banyaknya data.
E. Kaidah Pencacahan
1. Kaidah Perkalian
Jika ada k kejadian dengan masing-masing pilihan memiliki n1 , n2 , n3 ,..., nk cara yang
berbeda, berlaku:
2. Kaidah Penjumlahan
Jika ada 2 kejadian atau lebih yang tidak bisa dilakukan secara bersamaan, berlaku:
4. Permutasi
Permutasi adalah penyusunan unsur-unsur dengan memperhatikan urutannya. Berikut
ini adalah rumus-rumus yang berkaitan dengan permutasi.
𝑃𝑛𝑛 = 𝑃(𝑛,𝑛) =𝑛 𝑃𝑛 = 𝑛!
n!
Pr = Prn = P( n,r ) =
n
( n − r )!
c. Permutasi dari n unsur dengan beberapa objek yang sama, misalnya ada m1 objek
yang sama, m2 objek yang sama, dan seterusnya adalah sebagai berikut.
n!
n Pm1 ,m2 ,.. =
m1 !m2 !...
Psiklis = ( n − 1)!
e. Permutasi berulang:
Pberulang = nr , r n
5. Kombinasi
𝑛!
𝑛 𝐶𝑟 =( )
𝑟(𝑛 − 𝑟)!
2. Peluang Kejadian
Peluang suatu kejadian A adalah hasil bagi antara kejadian A dan banyaknya hasil yang
mungkin terjadi (ruang sampel). Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝑛(A)
𝑃(A) = , dengan 0 ≤ 𝑃(A) ≤ 1
𝑛(S)
Keterangan:
𝑃(A) = peluang munculnya kejadian A;
𝑛(A) = banyaknya anggota kejadian A; dan
𝑛(S)= banyaknya anggota kejadian yang mungkin (semesta).
Frekuensi harapan adalah banyaknya harapan yang dapat terjadi dari suatu kejadian A
yang memiliki peluang P(A) dengan percobaan yang dilakukan berulang kali (f kali).
𝐹(A) = 𝑃(A) × 𝑓
Keterangan:
f = banyaknya percobaan.
4. Peluang Komplemen
Peluang komplemen A yang dinotasikan dengan P(Ac) dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝑃(A𝑐 ) = 1 − 𝑃(A)
Kejadian A dan B merupakan kejadian yang saling lepas jika kedua kejadian tersebut
tidak dapat terjadi secara bersamaan.
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian yang satu tidak dipengaruhi
oleh kejadian yang lain.
𝑃(A ∩ B)
𝑃(A|B) = , dengan 𝑃(B) ≠ 0
𝑃(B)
𝑃(A ∩ B)
𝑃(B|A) = , dengan 𝑃(A) ≠ 0
𝑃(A)