Tujuan :
Mhs memahami rumus dan mampu menghitung serta menafsirkan nilai pemusatan dan pengukuran
letak terutama untuk analisis : peringkasan dan perbandingan data.
∑ Xi 1
X=
n
X=
n
∑ Xi
………………..ATAU
1
Dimana: Xi = nilai data ke 1, 2, 3, 4, 5 ….. n
n = banyak data
CONTOH :
CV KEDELAI EMAS yang bergerak dalam bidang pembuatan tempe kemasan plastik merk “kedelai emas”
memiliki omset penjualan selama tahun 2009 sebagai berikut :
tahun 2009
1 1 1
penjuala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
n (juta 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 3 3
Rp) 0 7 9 4 5 0 0 2 1 0 5 9
Tentukan : rata-rata penjualan setiap bulannya selama tahun 2009!
∑ FiMi 1
X=
n
X=
n
∑ FiMi
………………..ATAU
2
64999,
60000 - 69999 5 5 324997,5 3 15
2414970,
59 5 35
Tentukan rata-rata premi pernasabah yang dibayar kan para nasabah baru tersebut!
2414970,5 / 59 = 40931,70339
Untuk menentukan besar nilai rata-rata suatu data selain dengan formulasi di atas, juga dapat dicari dengan
formulasi lain yaitu:
X =Mo+
∑ UiFi Ci
n
34999,5+(35/59).10000= 34999,5+5932,20339=40931,70339
Formulasi ini lebih banyak membantu dalam menghitung rata-rata dengan cara memperkecil
angka-angka perkalian bila dibandingkan dengan cara yang biasa dilakukan.
Contoh:
1. Dengan mengunakan formulasi diatas, tentukan rata-rata premi pernasabah yang dibayarkan para
nasabah baru pada soal diatas!
2. Jika hanya diketahui sebagai berikut :
banyak
pedagang U U.F U U.F
10 -3 -30 -2
9 -2 -18 -1
12 -1 -12 0
15 0 0 1
11 1 11 2
3 2 6 3
60 -43
TENTUKAN :
a. Panjang kelas interval (Ci) jika diketahui rata-rata keuntungan seluruh pedagang perhari Rp
50.000,- dan rata-rata keuntungan suatu kelas interval yang terletak pada skala U = 0 sebesar
Rp 20.000,-
DIKETAHUI:
= 50000
Mo = 20000
50000=20000+(-43/60).Ci
50000 -20000= (-43/60).Ci
30000 = (-43/60).Ci
Ci = 30000/(-43/60)
Ci = 30000x60/-43
Ci = -41860,46512
Ci = 41860,465
b. Rata-rata keuntungan suatu kelas interval pada skala U=0 (Mo), jika panjang kelas interval
(Ci) sebesar Rp 10.000,- dan rata-rata keuntungan seluruh pedagang perhari Rp 30.000,- serta
skala U=0 terletak pada kelas interval kesatu.
3
Pengertian Modus/Mode (Mo) adalah data yang mempunyai frekuensi kemunculan
tersering/terbanyak dibandingkan dengan frekuensi kemunculan data yang lain atau disebut juga
dapat yang banyak muncul.
Kebaikan dan kelemahan modus:
Kebaikan: dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kejadian/peristiwa tanpa menghitung
terlebih dulu dan grafiknya mudah dibaca.
Kelemahan: jumlah data/peristiwa atau kejadian harus relatif banyak jika sedikit
penyimpangannya relatif besar dan tidak semua peristiwa atau kejadian mempunyai modus,
sehingga menimbulkan kesulitan dalam menganalisis/membaca.
Melihat tingkat terjadinya tindak kejahatan yang terjadi selama sebulan menurut catatan polisi
sektor, dapat ditentukan bahwa modusnya adalah pencurian sebanyak 10 kali terjadi. Jika
dirangking sebagai berikut:
Ranking Jenis kejahatan Frekuensi
1 Pencurian 10 kali
2 Penganiayaan 6 kali
3 Penipuan 5 kali
4 Penodongan 4 kali
5 Pembakaran rumah 1 kali
Berarti dapat disimpulkan bahwa di polsek itu jenis kejahatan yang perlu diwaspadai yaitu
prioritas pertama pencurian, kemudian penganiayaan, penipuan, penodongan dan kejadian
lainnya.Namun dalam prakteknya dapat dilaksanakan secara bersamaan.
d1 d1
Mo=TKB+ Ci Mo=TKA− Ci
d 1+d 2 atau d 1+d 2
3. Median (Me)
Pengertian median (Me) adalah nilai suatu data yang tepat berada di tengah-tengah nilai data yang
lain. Berarti 50% nilai data lebih besar dari median (50%>Me) dan 50% nilai data lebih kecil dari
median (50%<Me).
Kebaikan dan kelemahan median:
Kebaikan : tidak tergantung banyak sedikitnya data, dan nilai-nilai ekstrim tidak berpengaruh.
Kelemahan : tidak dapat digunakan untuk menghitung banyak data yang genap secara pasti.
n
− FKKDB
2
Me=TKB + Ci
FKKDA −FKKDB
n
−( n−FKKDA )
2
Me=TKA− Ci
FKKDA−FKKDB
n
− FKKDA
2
Me=TKA + Ci
FKKDA−FKKDB
n
−F
2
Me=Lmd + Ci
Fmd
n
FKLDB−
2
Me=TKB + Ci
FKLDB−FKLDA
n
FKLDA −
2
Me=TKA + Ci
FKLDB−FKLDA
Dimana: Me = median
TKB = tepi kelas bawah
TKA = tepi kelas atas
n = banyak data
FKKDA = frekuensi komulatif kurang dari atas
FKKDB = frekuensi komulatif kurang dari bawah
C = Ci = class interval = panjang kelas = jarak kelas interval
Lmd = limit of median = batas bawah/atas interval median
F = jumlah frekuensi interval sebelum interval median
Fmd = frequencies of median = frekuensi interval median
CONTOH :
PT KERAMIK KALBAR adalah sebuah perusahaan yang menghasilkan keramik, memperkerjakan 75
karyawan untuk bagian produksi. Gaji yang mereka terima perbulan selama tahun 1999 sebagai berikut :
Tentukan berapa median gaji karyawan diterima perbulan selama tahun 1999!
Gaji
80 s/d 89 90 s/d 99 100 s/d 109 110 s/d 119 120 s/d 129 130 s/d 139
(x Rp 1000)
Jml. Kary 5 15 13 25 10 7 5
1. Rata-rata Kuadrat (Quadratic Mean)
Rata-rata kuadrat merupakan pengembangan dari data-data hitung (arithmetic mean) melalui
pengkuadratan dan peng-akaran data-data.
a. Data yang tidak dikelompokkan
Formulasi yang dipergunakan:
CONTOH :
Diketahui profit perhari dari sejumlah pedagang makanan lesehan di kawasan jalan agus salim
sebagai berikut :
Profit (xRp 10.000) 5- 10-14 15-19 20- 25-29 30-34
9 24
Jml. pedagang 5 15 20 25 20 10
Tentukan rata-rata kuadrat dari profit perhari seluruh pedagang makanan lesehan di kawasan jalan
agus salim!
2. Rata-rata Harmoni (Harmonic Mean)
6
Pada umumnya rata-rata harmoni digunakan untuk menghitung data tentang rata-rata tingkat
pertumbuhan (kecepatan).
a. Data yang tidak dikelompokkan
Misalkan ada data: X1, X2, X3, X4, X5, ……, Xn, maka rata-rata harmoninya dapat diperoleh
sebagai berikut:
n
HM=
1 1 1 1 1 1
+ + + + +. . .. ..+
X1 X2 X3 X4 X5 Xn
Atau disederhanakan:
n
HM=
1
∑ Xi
b. Data yang dikelompokkan
Formulasinya sebagai berikut:
n
HM=
F1 F 2 F3 F4 F 5 Fn
+ + + + +. . .. ..+
M1 M 2 M3 M 4 M 5 Mn
Atau disederhanakan:
n
HM=
Fi
∑ Mi
3. Rata-rata Ukur (Geometric Mean)
Nilai sentral yang terakhir ini biasanya (khusus) untuk menghitung rata-rata indeks atau tingkat
perubahan yang terjadi pada suatu data tertentu.
a. Data yang tidak dikelompokkan
Misalkan ada data: X1, X2, X3, X4, X5, ……, Xn, maka rata-rata ukurnya dapat diperoleh sebagai
berikut:
Atau:
1
GM=[( X 1)( X 2 )( X 3 )( X 4 ).. .( X n )]
n
Jika datanya relatif besar dapat digunakan formulasi:
Log GM = 1/n [log X1 + log X2 + log X3 + ……. + log Xn]
Log GM = 1/n log Xi
Mencari rata-rata ukur (geometric mean) merupakan antilog dari log GM yaitu:
1
GM=anti log(
n
∑ log X i )
Contoh :
Selama 5 tahun diketahui perkembangan omset penjualan sepeda motor honda di pontianak dan hitunglah
rata-rata ratio perubahan atas perkembangan omset penjualan sepeda motor honda di pontianak tersebut :
Tahun Omset (unit) Ratio Perubahan
1995 7.500 -
7
1996 8.300 8.300/7.500 = 1,106 kali
1997 9.200 9.200/8.300 = 1,108 kali
1998 7.200 7.200/9.200 = 0,783 kali
1999 6.500 6.500/7.200 = 0,923 kali
1
log GM=
n
∑ Fi log M i
GM=anti log[ log GM ]
1
n∑ i
GM=anti log[ F log M i
Contoh :
Tabel data profit/keuntungan perhari dari sejumlah pedagang makanan lesehan di jalan agus salim
dihitung rata-rata ukurnya adalah :
PENGUKURAN LETAK
Yang dimaksud pengukuran letak distribusi data adalah menentukan letak nilai data yang tepat pada
suatu distribusi data. Untuk menentukan letak dan nilai data ini ada tiga macam pengukuran letak yaitu:
Kuartil (Quartil), Desil, dan Persentil (Percentil).
A. Kuartil (Quartil)
Adalah penentuan letak dan nilai suatu data dengan membagi distribusi data menjadi empat bagian
yang sama besar. Persyaratan utama pada kuartil adalah minimal data berjumlah 4 atau lebih.
Pembagian distribusi data menjadi empat bagian yang sama besar dapat dilakukan pemotongan
sebanyak tiga kali yaitu di K1, K2, dan K3 atau Q1, Q2, dan Q3.
8
K1 adalah nilai kuartil kesatu suatu distribusi data, sebesar 25% frekuensi berada di bagian atas dan 75%
frekuensi di bagian bawah distribusi.
K2 adalah nilai kuartil kedua suatu distribusi data, sebesar 50% frekuensi berada di bagian atas dan 50%
frekuensi di bagian bawah distribusi.
K3 adalah nilai kuartil ketiga suatu distribusi data, sebesar 75% frekuensi berada di bagian atas dan 25%
frekuensi di bagian bawah distribusi.
a. Data yang tidak dikelompokkan
Langkah-langkah:
1) Mengurutkan data dari data terkecil ke data terbesar.(array)
2) Menentukan letak kuartil dengan formulasi:
i(n+1)
Q i=
Kuartil ke-i terletak pada angka ke : 4
i=1, 2 dan 3
contoh :
tentukan Q1, Q2 dan Q3 dari data upah bulanan 13 guru (ribuan Rp/Bln) :
40, 30, 50, 65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100
Diurutkan (array): 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 80, 85, 95, 100
1(13+1 )
=3,5
Q1 angka ke = 4
Q1 angka ke 3 dan ke 4, jadi
Q1=40+0,5(45−40 )
Q1=40+0,5(5)
Q1=40+2,5
Q1=42 ,5
b. Data yang dikelompokkan
Jika datanya relatif banyak sebaiknya dikelompokkan agar lebih mudah mengidentifikasikannya.
Langkah-langkah pengukuran nilai sentral sebagai berikut:
1) Membuat tabel distribusi frekuensi.
2) Menentukan letak kuartil.
LK1 = n/4, LK2 = 2n/4, LK3 = 3n/4
Dimana: n = banyak data yang dikelompokkan.
3) Menentukan nilai kuartil
[ LKi−FKKDB ]
Qi=TKB+ Ci
FKKDA−FKKDB
Dimana: i = 1, 2, 3
Contoh :
Ada 100 pedagang nasi goreng di jalan iman bonjol, Pontianak.Pada suatu hari setelah selesai
berjualan dihitung jumlah keuntungannya. Hasilnya dikelompokan sebagai berikut:
Jml. Keuntungan/perhari (xRp 1.000) Banyak pedagang
25-34 10
35-44 12
9
45-54 20
55-64 27
65-74 18
75-84 13
Hitunglah:
Keuntungan tertinggi dari 25% pedagang yang mendapat keuntungan terendah!
Keuntungan tertinggi dari 50% pedagang yang mendapat keuntungan terendah!
Keuntungan terendah dari 25% pedagang yang mendapat keuntungan tertinggi!
jlh keuntungan
perhari F M TK FKKD
24,5 0
25 - 34 10 29,5
34,5 10
35 - 44 12 39,5
44,5 22
45 - 54 20 49,5
54,5 42
55 - 64 27 59,5
64,5 69
65 - 74 18 69,5
74,5 87
75 - 84 13 79,5
84,5 100
100
100
LK 1= =25
4
25−22
K 1=44 ,5+ 10
42−22
3
K 1=44 ,5+ 10
20
K 1=46
K1=46xRp 1000=Rp46000
B. Desil
Adalah penentuan letak dan nilai suatu data dengan membagi distribusi data menjadi sepuluh yang
sama besar. Agar data dapat dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama besar, persyaratannya minimal ada 10
data atau lebih.
Pembagian distribusi data menjadi sepuluh bagian yang sama besar dapat dilakukan dengan sembilan
kali pemotongan yaitu: D1, D2, D3, ….., D9. Jadi setiap bagian mempunyai 1/10 bagian dari seluruh bagian
yang ada atau jika dinyatakan dalam bentuk persentase sebesar 10% dari (1/10 * 100%).
Pengertian dari nilai-nilai desil sebagai berikut:
Desil kesatu (D1) adalah nilai dari distribusi yang membagi 10% frekuensi di bagian atas distribusi dari
90% frekuensi di bagian bawah distribusi.
10
Desil kelima (D5) adalah suatu nilai dari distribusi yang membagi 50% frekuensi di bagian atas distribusi
dari 50% frekuensi di bagian bawah distribusi. Untuk desil kelima ini nilainya sama dengan nilai median
sehingga dapat dituliskan D5=Median.
Desil kesembilan (D9) adalah suatu nilai dari distribusi yang membagi 90% frekuensi di bagian atas
distribusi dari 10% frekuensi di bagian bawah distribusi.
a. Data yang tidak dikelompokkan
Langkah-langkah:
1. Mengurutkan data dari data terkecil ke data terbesar.
2. Menentukan letak desil (LD):
i(n+1)
D i=
Desil ke-i terletak pada angka ke : 10
i=1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
3. Menentukan nilai desil.
Contoh :
Data sampel : 49, 30, 40, 35, 67, 50, 60, 50, 45, 70, 39, 58, 63
Tentukan nilai desilnya!
Array : 30, 35, 39, 40, 45, 49, 50, 50, 58, 60, 63, 67, 70
1( n+1 ) 13+1
LD 1= = =1,4
10 10
D1=30+0,4 (35−30 )=30+2=32
11
Persentil adalah penentuan letak dan nilai suatu data dengan membagi distribusi data menjadi seratus
bagian yang sama besar. Persyaratannya, minimal ada 100 data atau lebih.Dikarenakan persyaratan data yang
relatif sangat besar inilah maka untuk data-data yang tidak dikelompokkan tidak bisa dicari nilai
persentilnya.Jadi persentil hanya untuk data yang dikelompokkan dan disusun tabel distribusi frekuensi. Di
samping itu guna membagi 100 bagian yang sama besar diperlukan pemotongan sebanyak 99 kali yaitu: P1,
P2, P3, ….., P99 sehingga setiap bagian besarnya hanya 1%.
a. Data tidak dikelompokkan
i(n+1)
P i=
Persentil ke-I terletak pada angka ke : 100
I=1,2,3,4,5,…99
b. Data dikelompokkan
Langkah-langkah menghitung nilai persentil:
1. Menyusun tabel distribusi frekuensi.
2. Menentukan letak persentil.
i(n )
LPi=
100 i=1,2,3,4,5,….99
Menentukan nilai persentil.
[ LPi−FKKDB ]
Pi
FKKDA−FKKDB
Contoh:
Dengan soal pedagang nasi goreng di iman bonjol
Pertanyaan?
Berapakah tingkat keuntungan tertinggi dari 23% pedagang pecel lele yang mendapat keuntungan
terendah!
Berapa tingkat keuntungan terendah dari 14% pedagang pecel lele yang mendapat keuntungan
tertinggi!
LATIHAN:
Menurut laporan suatu bank. Diketahui besar deposito dan jumlah nasabah yang mendepositokan uangnya di
bank adalah sbb:
JUMLAH
DEPOSITO NASABAH
(JUTA Rp) (F) M TK FKKD
4,995 0
5 - 19,99 20 12,495 P1
19,995 20
20 - 34,99 23 27,495 LD1
34,995 43
35 - 49,99 57 42,495 LK1
49,995 100
50 - 64,99 60 57,495 LK2
64,995 160
65 - 79,99 44 72,495 LK3
79,995 204
12
80 - 94,99 26 87,495 LD9
94,995 230
109,9 102,49
95 - 9 10 5
109,99
5 240
11 124,9 117,49
0 - 9 10 5 P99
124,99
5 250
d. Buktikan K2=D5=P50
13