PENDAHULUAN
X
i 1
i
X1 X2 X3 .....XN
μ
N N
_
Rata-rata hitung sampel ( x )
n
x
i 1
i
x1 x2 x3 .....xn
x
n n
RATA-RATA HITUNG
CONTOH 1.
Nilai ujian UAS statistika dari lima orang mahasiswa adalah
70, 69, 45, 80, dan 56.
Dalam hal ini, x1= 70, x2= 69, x3 = 45, x4 = 80, dan x5 = 56.
Ukuran sampel → n = 5
Rata-rata hitung adalah:
5
x
i 1
i
70 69 45 80 56
x 64
5 5
Dengan demikian nilai rata-rata UAS statistika adalah 64.
RATA-RATA HITUNG
CONTOH 2
Rata-rata hitung dari data nilai bahasa Inggris 100 calon mahasiswa FP
adalah :
100
x
i 124 34 35 ... 99
i
6525
x 65,25
100 100 100
RATA-RATA HITUNG
x
fmi i mi : titik tengah kelas ke-i.
f i
fi : Frekuensi kelas ke-i
RATA-RATA HITUNG
f
20 - 29 1 24.5 24.5
i
30 - 39 3 34.5 103.5
40 - 49 9 44.5 400.5
6490
50 - 59 17 54.5 926.5
x 64,9
60 - 69 34 64.5 2193 100
70 - 79 24 74.5 1788
80 - 89 8 84.5 676 Rata-rata nilai ujian
90 - 99 4 94.5 378 bahasa Inggris adalah 64,9
TOTAL 100 6490
RATA-RATA HITUNG
Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung rata-rata hitung dari
data yang tersusun dalam distribusi frekuensi adalah dengan
menggunakan skala ‘d’ d
Skala ‘d’ adalah bilangan bulat (positif atau negatif) 0, 1, 2, 3 dst. Skala
0 diberikan kepada kelas yang berada di tengah-tengah dalam distribusi
frekuensi, sedangkan kelas sebelumnya berturut-turut diberi skala -1, -2, -
3, dst dan kelas sesudahnya diberik skala 1, 2, 3, dst.
Jika jumlah kelasnya genap, skala d=0 diletakkan pada kelas yang
mendekati tengah.
Rata-rata hitung ditentukan sbb.
x xo p
fidi
x0
di
: nilai tengah dari kelas yang berskala 0
: skala masing-masing kelas
fi p
fi
: lebar kelas / interval kelas.
: frekuensi masing-masing kelas.
RATA-RATA HITUNG
Nilai Ujian Fi mi di fi di
20 - 29 1 24.5 -4 -4
30 - 39 3 34.5 -3 -9 4
x 64,5 10 64,9
40 - 49 9 44.5 -2 -18 100
50 - 59 17 54.5 -1 -17
60 - 69 34 64.5 0 0 Rata-rata nilai ujian
70 - 79 24 74.5 1 24 bahasa Inggris adalah 64,9
80 - 89 8 84.5 2 16
90 - 99 4 94.5 3 12
Total 100 4
RATA-RATA UKUR
U n x1 x2 ... xn
Rata-rata ukur untuk data x1= 2, x2= 4, dan x3 = 8, adalah:
U 3 2 48 4
Untuk bilangan yang bernilai besar maka lebih baik digunakan
logaritma.
log xi
log U
n
RATA-RATA UKUR
f log m
i i
log U
Nilai Ujian
20 - 29
fi
1
mi
24.5
log mi
1.389
fi log mi
1.389
f i
n
H
1
xi
Contoh: rata-rata harmonis (H) dari data yang terdiri dari 2, 3, 4,
dan 5 adalah :
n 4 4 4 4
H 3,12
1 1 1 1 1 30 20 15 12 77
xi 2 3 4 5 60 60 60 60 60
1, 283
RATA-RATA HARMONIS
f
m
i
20 - 29 1 24.5 0.041
i
30 - 39 3 34.5 0.087
40 - 49 9 44.5 0.203
100
50 - 59 17 54.5 0.312 H 61,39
1,629
60 - 69 34 64.5 0.527
70 - 79 24 74.5 0.322
80 - 89 8 84.5 0.095
90 - 99 4 94.5 0.042
TOTAL 100 1.629
MODUS
Modus (Mo) adalah nilai data yang paling banyak muncul atau
memiliki frekuensi paling tinggi.
Data yang terdiri dari nilai: 12, 34, 14, 34, 28, 34, 34, 28, dan 14.
memiliki modus (Mo) = 34.
Untuk data yang telah tersusun dalam distribusi frekuensi,
modus dihitung sbb.
b : batas bawah kelas modus, yaitu kelas
dengan frekuensi tertinggi.
b1
Mo b p
p : lebar kelas .
b1 b2 b1: selisih frekuensi antar kelas modus
dengan kelas sebelumnya.
b2: selisih frekuensi kelas modus dengan
kelas sesudahnya
MODUS
in 1
Letak K i data ke n = ukuran data
4 i = 1,2, atau 3
KUARTIL
112 1
Letak K1 data ke data ke 3 41
4
1
Dan data ke 3 terletak antara nilai 57 dan 60, yaitu:
4
K1 57 1
4
(60 - 57) 57, 75
KUARTIL
212 1
Letak K2 data ke data ke 6 21
4
1
Data ke 6 terletak antara nilai 66 dan 70, yaitu:
2
K 2 66 21 (70 - 66) 68
312 1
Letak K3 data ke data ke 9 34
3 4
Data ke 9 terletak antara nilai 82 dan 86, yaitu:
4
K 3 82 3
4
(86 - 82) 85
Jadi letak kuartil pada data adalah:
52– 56– 57– 60– 64 – 66 – 70 – 75 – 82 – 86 – 92 – 94
| K1 = 57,75 | K2 = 68 |K3 = 85
KUARTIL
Ki b p
ci - F terletak.
p : Lebar kelas
f c i : letak Ki
F : total frekuensi dari kelas sebelum kelas
ixn
ci yang mengandung Ki.
4 f : frekuensi Ki.
n : total frekuensi
i = 1, 2, atau 3
KUARTIL
1x100
Letak K1 c1 25
Nilai Ujian fi 4
Letak K1 berada pada nilai data ke 25 (kelas ke 4).
20 - 29 1
K1 49,5 10
25 - 13
30 – 39 3 49,5 7,6 56,6
17
40 – 49 9 2x100
Letak K 2 c2 50
50 – 59 17 4
Letak K2 berada pada nilai data ke 50 (kelas ke 5).
60 - 69 34
K2 59,5 10
50 - 30
70 - 79 24 59,5 5,9 65,4
34
80 - 89 8
3x100
90 - 99 4 Letak K 3 c3 75
TOTAL 100 4
Letak K3 berada pada nilai data ke 75 (kelas ke 6).
K3 69,5 10
75 - 64
69,5 4,6 74,1
24
DESIL
Di b p
ci - F terletak.
p : Lebar kelas
f c i : letak Di
F : total frekuensi dari kelas sebelum kelas
ixn
ci yang mengandung Di.
10 f : frekuensi Di.
n : total frekuensi
i = 1, 2, 3, … , atau 9
DESIL
Nilai Ujian Fi
1x100
20 - 29 1 Letak D1 c1 10
10
30 - 39 3 Letak K1 berada pada nilai data ke 10 (kelas ke 3).
D1 39,5 10
40 - 49 9 10 - 4
39,5 6,7 46,7
50 - 59 17 9
2x100
60 - 69 34 Letak D 2 c 2 20
70 – 79 24 10
Letak K1 berada pada nilai data ke 20 (kelas ke 4).
80 – 89 8
D2 49,5 10
20 - 13
90 – 99 4 49,5 4,1 53,6
17
TOTAL 100
Dst….
PERSENTIL